Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN POLA MAKAN DAN KEJADIAN

DIABETES MELITUS TIPE 2


DI PUSKESMAS POLONGBANGKENG
KABUPATEN TAKALAR
TAHUN 2021

Diajukan Oleh :

MEIN DATMALASARI
517 05 016

KONSENTRASI GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan berkat
dan rahmat, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan proposal,
dengan judul ” Gambaran Pola Makan Dan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2
Di Puskesmas Polongbangkeng Kabupaten TakalarTahun 2021”.
Penulis sangat menyadari bahwa hasil proposal ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi dengan segala kerendahan hati, penulis
memberanikan diri untuk mempersembahkannya sebagai wujud keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki, oleh karena itu, saran dan kritikan yang sifatrnya
membangun, penulis hargai untuk menyempurnakan penelitian serupa dimasa
yang akan datang.
Sembah sujud penulis dipersembahkan kepada Ayahanda dan Ibunda
tercinta, Terima kasih atas segala pengorbanan, kesabaran,doa dan kasih
sayangnya dalam membesarkan dan mendidikpenulis tanpa mengeluh dan
bosan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik dengan
baik, selain itu juga telah banyak membantu penulis baik materi, doa dan
motivasi selama penulis proposal.
Perkenalan pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Sumardi Sudarman, SKM.,M.Kes selaku pembimbing I dan Bapak Rama Nur
Kurniawan, SKM.,M.PH pembimbing II yang dengan penuh kesabaran dan
keihklasan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan perhatian,
bimbingan serta arahan kepada penulis selama penyusunan proposal.
Dalam menyelesaikan proposal ini, penulis menyadari bahwa ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak moril maupun materi sehingga proposal ini
dapat terselesaikan dengan baik.oleh karena itu penulis merasa perlu untuk
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rusdin Nawi, MM selaku Rektor Universitas Pancasakti
Makassar dan para Staff
2. Bapak Rama Nur Kurniawan, SKM.,M.PH selaku Dekan FKM UNPACTI,
Wakil Dekan dan seluruh Staff FKM UNPACTI.
3. Bapak dan Ibu Dosen FKM UNPACTI yang telah memberikan ilmunya
yang tak ternilai
4. Sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan dan pihak-pihak
lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Makassar,….April, 2021

Mein Datmalasari
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan
terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari
kerja dan atau sekresi insulin.Gejala yang dikeluhkan pada penderita
Diabetes Melitus yaitu polidipsia, poliuria, polifagia, penurunan berat badan,
kesemutan (Burarerah, Hakim, 2010 dalam Fatimah 2015).
Sedangkan Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit hiperglikemi
akibat insensivitas sel terhadap insulin. Kadar insulin mungkin sedikit
menurun atau berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan
oleh sel-sel beta pankreas, maka diabetes mellitus tipe II dianggap sebagai
non insulin dependent diabetes mellitus (Slamet, 2008 dalam Fatimah 2015).
Diabetes melitus tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi
insulin, namun karena sel sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu
merespon insulin secara normal. .Keadaan ini lazim disebut sebagai
“resistensi insulin (Fatimah, 2015).
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat
menimbulkan komplikasi pada berbagai macam organ tubuh. Komplikasi ini
tidak hanya mempengaruhi kadar gula darah namun juga menurunkan
kapasitas fungsional penderitanya. Komplikasi diabetes dapat muncul dalam
berbagai gejala seperti retinopati, neuropati nefropati bahkan diabetic foot.
Selain menurunkan kapasitas fungsional, komplikasi akibat diabetes mellitus
dapat meningkatkan biaya perawatan. Dengan kata lain dapat dikatakan
komplikasi akibat diabetes mellitus dapat mempengaruhi kualitas hidup
penderitanya. Pengobatan yang diberikan ditujukan supaya mampu
mempertahankan kesehatan dan harga diri klien. Menderita diabetes mellitus
tipe 2 dapat dikatakan menjadi tantangan psikologis tersendiri karena
penderita diabetes mellitus tidak hanya harus beradaptasi dengan
penyakitnya namun juga harus mampu mengontrol supaya dapat
.Manajemen pengontrolan penyakit seperti tindakan berupa monitoring gula
darah, pengobatan, perubahan gaya hidup dan pencegahan komplikasi perlu
dilakukan dalam waktu lama bahkan seumur hidup (Samiyanto, 2019).
Menurut International Diabetes Federation pada 2015
mengungkapkan orang yang terkena Diabetes Mellitus (DM) menyentuh 415
juta jiwa dan diantara jumlah tersebut 98% nya adalah pengidap DM Tipe 2.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat lebih rentan mengidap DM tipe 2
(International Diabetes Federation , 2015 dalam Utomo, 2020).
Dalam penelitian yang lain International Diabetes Federation (IDF)
menyebutkan bahwa prevalensi Diabetes Melitus di dunia adalah 1,9% dan
telah menjadikan DM sebagai penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia
sedangkan tahun 2012 angka kejadian diabetes melitus didunia adalah
sebanyak 371 juta jiwa dimana proporsi kejadian diabetes melitus tipe 2
adalah 95% dari populasi dunia yang menderita diabetes mellitus
(International Diabetes Federation , 2012 dalam Fatimah 2015).
Tingginya prevalensi penyakit Diabetes Melitus tipe 2 disebabkan
oleh faktor risiko yang tidak dapat berubah misalnya jenis kelamin, umur, dan
faktor genetik yang kedua adalah faktor risiko yang dapat diubah misalnya
kebiasaan merokok tingkat pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, kebiasaan
merokok, konsumsi alkohol, Indeks Masa Tubuh, lingkar pinggang dan umur
(Harding, 2003 dalam Fatimah 2015).

Anda mungkin juga menyukai