Anda di halaman 1dari 10

1

MAKALAH
BIMBINGAN KONSELING ISLAM

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling
Islam

Dosen Pengampu:
Siti Ernawati, S.Sos.I., M.Pd.I

Oleh:

Siti Wasilatun nafi’ah : 1903402021041


Yusril Wijaya M : 1903402021025

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang mana telah memberikan kekuatan
serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah berjudul “Bimbingan Belajar” dapat selesai
seperti waktu yang telah ditentukan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari
berbagai pihak yang telah memberi bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Siti Ernawati, S.Sos.I., M.Pd.I. selaku dosen mata kuliah Bimbingan Konseling Islam
di Universitas Islam Jember.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada kami sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari bentuk
penyusunan maupun materi. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya.

Jember,21 April 2021

Penyusun
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang..............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4
1.3 Tujuan Pembelajaran....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Apa pengertian Sakit?..................................................................................5
2.2 Apa Ciri-ciri Sakit?......................................................................................5

2.3 Faktor apa Yang mempengaruhi Sakit.........................................................6


2.4 Konsep sehat sakit menurut islam................................................................7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep adalah gambaran yang menjadi acuan akan sesuatu hal. Misalnya konsep
sehat dan sakit. Pandangan sebagian besar individu dalam masyarakat mengenai
kesehatan dan pelayanan kesehatan masih sangat rendah.Hal ini akan mempengaruhi setiap
perilaku sehat sakit yang dimiliki oleh individu tersebut. Sebagian besar masyarakat
belum mendapatkan pelayanan kesehatan pelayanan yang tepat dari tenaga medis. Hal
ini banyak ditemukan pada daerah-daerah terpencil yang belum dapat dijangkau oleh
tenaga kesehatan. Selain itu masalah biaya juga menjadi alasaan bagi masyarakat untuk
tiddak mencari kesehatan medis. Namun dialain pihak kesehatan menjadi perkara yang
sangat penting.Konsep sehat dan sakit dalam pandangan orang dipersepsikan secara
berbeda. Persepsi merupakan sesuatu hal yang bersifat subjektif. Persepsi seseorang
dipengaruhi oleh faktor pengalaman, proses belajar dan pengetahuannya. Persepsi sehat
dan sakit adalah relatif antara satu individu dengan individu lain, antara kelompok
masyarakat dan antara budaya satu dengan budaya yang lain. Karenanya konsep sehat dan
sakit bervariasi menurut umur, jenis kelamin,level sakit, tingkat mobilitas dan interaksi
sosial.Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan judul “KONSEP SAKIT ”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Sakit?


2.Apa Ciri-ciri Sakit?
3.Faktor apa Yang mempengaruhi Sakit?
4. Konsep sehat sakit menurut islam?

1.3 Tujuan Masalah

1.Untuk Mengetahui Pengertian sakit.


2.Untuk mengetahui Ciri-cirisakit.
3.Untuk Mnegetahui Faktor yang Mempengaruhi Sakit.
5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sakit 

Defenisi Sakit Ketika kita membicarakan mengenai arti sakit tentunya dalam benak
kita bahwasannya hal tersebut adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh bermacam-
macam hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap
susunan jaringan tubuh, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun gangguan terhadap
keseluruhan fungsi itu sendiri. Berikut beberapa konsep sakit maupun definisi dari sakit itu
sendiri.

1. Sakit adalah suatu gangguan kesehatan yang menyebabkan aktivitas kerja (kegiatan)
terganggu.

2. Definisi Sakit Menurut UU No.23, (1992) adalah jika seseorang menderita penyakit
menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja atau
kegiatan lainnya terganggu.

3. Kriteria sakit menurut Bauman, 1985 terdiri dari 3 bagian penting yaitu adanya gejala,
persepsi tentang keadaan yang dirasakan, kemampuan dalam aktivitas sehari-hari.

4. Pepkin’s: Suatu kedaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga
menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, maupun rohani
maupun sosial

5. Kleinman: Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologi dan psikofisiologis pada
seseorang

6. Parson: Ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia termasuk sejumlah sistem


biologis dan kondisi penyesuaian

7. Oxford English Dictionary: Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari
organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.

8. Zaidin Ali: Keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan


biologis, psikologis,sosial dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh,
produktivitas dan kemandirian indivisu baik secara keseluruhan maupun sebagian.

2.2 Ciri-ciri Sakit

a. Individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat / merasa
timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya. Mempunyai 3 aspek :

1) secara fisik : nyeri, panas tinggi.


6

2) Kognitif : interprestasi terhadap gejala.


3) Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.

b. Asumsi terhadap peran sakit / Penerimaan terhadap sakit

2.3 Faktor yang mempengaruhi sakit

1. Faktor Internal

a. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami. Misal: Tukang Kayu yang
menderitas sakit punggung,jika ia merasa hal tersebut bisa membahayakan dan mengancam
kehidupannya maka ia akan segera mencari bantuan. Akan tetapi persepsi seperti itu dapat
pula mempunyai akibat yang sebaliknya. Bisa saja orang yang takut mengalami sakit yang
serius, akan bereaksi dengan cara menyangkalnya dan tidak mau mencari bantuan.
b. Asal atau Jenis penyakit Pada penyakit akut dimana gejala relatif singkat dan berat serta
mungkin mengganggu fungsi pada seluruh dimensi yang ada, Maka klien biasanya akan
segera mencari pertolongan dan mematuhi program terapi yang diberikan. Sedangkan pada
penyakit kronik biasany berlangsung lama (>6 bulan) sehingga jelas dapat mengganggu
fungsi diseluruh dimensi yang ada. Jika penyakit kronik itu tidak dapat disembuhkan dan
terapi yang diberikan hanya menghilangkan sebagian gejala yang ada, maka klien mungkin
tidak akan termotivasi untuk memenuhi rencana terapi yang ada.

2. Faktor Eksternal

a. Gejala yang Dapat Dilihat

Gajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi Citra Tubuh dan Perilaku Sakit.
Misalnya: orang yang mengalami bibir kering dan pecah-pecah mungkin akan lebih cepat
mencari pertolongan dari pada orang dengan serak tenggorokan, karena mungkin komentar
orang lain terhadap gejala bibir pecah-pecah yang dialaminya.

b. Kelompok Sosial

Kelompok sosial klien akan membantu mengenali ancaman penyakit, atau justru meyangkal
potensi terjadinya suatu penyakit. Misalnya: Ada 2 orang wanita, sebut saja Ny. A dan Ny.B
berusia 35 tahun yang berasal dari dua kelompok sosial yang berbeda telah menemukan
adanya benjolan pada Payudaranya saat melakukan mendisukusikannya SADARI. Kemudian
mereka dengan temannya masing-masing. Temannya mungkin akan mendorong mencari
pengobatan untuk menentukan apakah perlu dibiopsi atau tidak; sedangkan teman Ny. B
mungkin akan mengatakan itu hanyalah benjolan biasa dan tidak perlu diperiksakan ke
dokter.
7

c. Latar Belakang Budaya

Latar belakang sesorang budaya bagaimana dan menjadi etik mengajarkan sehat,mengenal
penyakit, dan menjadi sakit. Dengan demikian perawat perlu memahami latar belakang
budaya yang dimiliki klien.

d. Ekonomi

Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggap terhadap
gejala penyakit yang ia rasakan. Sehingga ia akan segera mencari pertolongan ketika merasa
ada gangguan pada kesehatannya.

e. Kemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan

Dekatnya jarak klien dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering
mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan. Demikian
pula beberapa klien enggan mencari pelayanan yang kompleks dan besar dan mereka lebih
suka untuk mengunjungi Puskesmas yang tidak membutuhkan prosedur yang rumit.

f. Dukungan Sosial

Dukungan sosial disini meliputi beberapa institusi atau perkumpulan yang bersifat
peningkatan kesehatan. Di institusi tersebut dapat dilakukan berbagai kegiatan, seperti
seminar kesehatan, pendidikan dan pelatihan kesehatan, latihan (aerobik, dll)

2.4 KONSEP SAKIT MENURUT ISLAM

Konsep sehat dan sakit menurut islam Muhmmad Ikhsan S.Pd. akit dan penyakit
merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak jamanNabi Adam.
Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah takdir, sakit pun merupakantakdir.
Lanas kalau sakit merupakan takdir,kalau kita sakit kenapa harus mencari sehat/kesembuhan?
Lantas bua apa dan apa manfaat berobat? Dari sinilah landasan kita berpijakdalam memahami
sehat, sakit, obat dan upaya pengobatan.SEHAT – SAKIT PANDANGAN ALQURAN. Dan
(ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku
telahditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua
Penyayang".Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit
yang ada padanyadan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan
bilangan mereka,sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi
semua yang menyembahAllah.(Al Quran Surah Al Anbiyaa [21]:83-84)
Ayat diatas mengisahkan Nabi Ayub yang ditimpa penyakit, kehilangan harta dan anak-
anaknya.Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa penyakit, karena
dua organinilah yang dibiarkan Allah tetap baikdan digunakan oleh Nabi Ayub untuk berzikir
dan memohonkeridhoan Allah, dan Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirna Nabi
Ayub sembuh dandikembalikan harta dan keluarganya.Dari sini dapat diambil pelajaran agar
manusia tidak berprasangka buruk kepada Allah, tidakberputus asa akan rahmat Allah serta
bersabar dalam menerima takdir Allah. Karena kita sebagaimanusia perlu meyakini bahwa
8

apabila Allah mentakdirkan sakit maka kita akan sakit, begitu pulaapabila Allah
mentakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan izin-Nya kita sembuh (Yaitu
Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku. Dan Tuhanku,
yangDia memberi Makan dan minum kepadaKu. Dan apabila aku sakit, Dialah yang
menyembuhkanAku. Dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku
(kembali). Dan yangAmat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat". (Al
Quran surah AsySyuaraa [26]: 78 – 82)KONSEP SAKIT
Di hadapan Allah, orang saki bukanlah orang yang hina. Mereka justru memiliki
kedudukan yangsangat mulia. “Tidak ada yang yang menimpa seorang muslim kepenatan,
sakt yan berkesinambungan (kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan,
sampaipun duri yang ia tertusuk karenanya,kecuali dengan itu Allah menghapus dosanya.:
(Hadist diriwayatkan oleh Al-Bukhari)Bahkan Allah menjanjikan apabila orang yang sakit
apabila ia bersabar dan berikhtirar dalamsakitnya, selain Allah menghapus dosa-dosanya, doa
orang tersebut “Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkara lain
kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-
dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim)
“Jika kamu menjenguk orang sakit, mintalah kepadanya agar berdoa kepada Allah untukmu,
karena doa orang yang sakit seperti doa para malaikat.” (HR. Asy-Suyuti)KONSEP
SEHATNabi Muhammad SAW lewat sunnahnya memberi perhatian yang serius
terhadapkesehatanmanusia. Sunnah Nabi menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai
nikmat Allah yangterbesar yang harus diterima dengan rasa syukur.Firman Allah dalam Al
Quran Surah Ibrahim [14]:7Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pastiKami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), MakaSesungguhnya azab-Ku sangat pedih".Bentuk
syukur terhadap nikmat Allah melalui kesehatan ini adalah senantiasa menjaga
kesehatansesuai dengan sunnatullah.Rasulullah bersabda. “Dua nikmat yang sering tidak
diperhatikan oleh kebanyaka manusia yaitukesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas)
9

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan dan Sehat Juga
merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan Sakit Merupakan kegagalan Organisme
untuk beradaptasi atau Mempertahankan Homeostasis dan merupakan Proses Fisiologik
yang Mengalami Penyimpangan.

3.2 Saran

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudah memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
10

DAFTAR PUSTAK A

Budiarto, Eko, Dewi Anggraeni. 2003. Pengantar Epidemiologi Edisi 2. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

http://dr- suparyanto.blogspot.co.id/2010/03/konsep-dasar-timbulnya-penyakit.html

http://midewifelisna.blogspot.com/2012/10/makalah-konsep-sehat-sakit.html

Anda mungkin juga menyukai