Anda di halaman 1dari 4

Nama : Supriyono

NIM : 43219110281

Mata Kuliah : Auditing 1

No. Absen : 40

I. RANGKUMAN
INTERNASIONAL STANDARS ON AUDIT (ISA)

1. International Standards on Auditing (ISA) merupakan standar audit yang telah diadopsi di
Indonesia.
2. ISA memberikan penekanan yang sangat besar terhadap faktor risiko sejak auditor
mempertimbangkan untuk menerima atau menolak suatu entitas dalam penugasan auditnya
sampai setelah menerbitkan laporan yang berisi opininya.
3. International Federation of Accountant (IFAC) adalah organisasi yang membidangi
standarstandar akuntansi, auditing, kode etik, dan kendali mutu pada tatanan global
(Tuanakotta, 2013). IFAC didirikan untuk memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dengan
mengembangkan standar internasional yang berkualitas tinggi untuk bidang audit dan asurans,
akuntansi sektor publik, etika, dan pendidikan bagi akuntan profesional dan mendukung adopsi
dan penggunaannya.
4. IAASB menghasilkan beberapa standar guna meningkatkan kualitas, keseragaman praktek di
seluruh dunia dan memperkuat kepercayaan publik dalam profesi audit dan asuransi global yakni
:
 International Standards on Auditing (ISAs)
 International Standards on Review Engagements (ISREs)
 International Standards on Assurance Engagements (ISAEs)
 International Standards on Related Services (ISRSs)
 International Standard on Quality Control 1 (ISQC 1)
5. International Standards on Auditing (ISAs), (2) International Standards on Review Engagements
(ISREs), (3) International Standards on Assurance Engagements (ISAEs), (4) International
Standards on Related Services (ISRSs), (5) International Standard on Quality Control 1 (ISQC 1
6. Perbedaan secara fundamental dibandingkan dengan standar lama yakni :
 Penekanan pada Audit Berbasis Resiko
ISA menegaskan kewajiban auditor untuk menjalankan konsep risiko dalam setiap tahap
audit, mulai dari menilai risiko (to assess risk), menanggapi risiko yang dinilai (to respond
to assessed risk), dan mengevaluasi risiko yang ditemukan (detected risk).
 Perubahan dari Rules based ke Principle Based
ISA dan IFRS (International Financial Reporting Standards) merupakan standar-standar
yang berbasis prinsip (principles-based standard) yang mana hal ini merupakan
perubahan besar dari dari standar-standar sebelumnya yang berbasis aturan (rulesbased
standard)
 Berpaling dari model matematis
ISA menekankan penggunaan professional judgement, bukan lagi menggunakan model
matematis. Pendekatan matematis ini mempunyai kelemahan yang serius yaitu
membuat auditor menjadi robot serta kerumitannya. Sedangkan ISA menekankan
penggunaan professional judgment.
 Menekankan pada Kearifan Profesional (professional judgement)
ISA menekankan penggunaan kearifan profesional yang memberikan konsekuensi pada
keterlibatan auditor yang berpengalaman
 Pengendalian Internal
ISA menekankan atas kewajiban entitas dalam membangun, memelihara, dan
mengimplementasikan pengendalian internal dan kewajiban auditor dalam menemukan
defisiensi dalam pengendalian internal.
 Melibatkan peran Those Charged With Governance (TCWG)
TCWG merupakan orang atau lembaga dengan wewenang yang cukup dalam mengawasi
entitas. ISA menekankan perlu adanya TCWG dalam suatu entitas dengan tujuan
mewakili entitas untuk berkomunikasi secara efektif dengan auditor.
7. Penerima nilai tambah yaitu target utamanya tentu para Investor dan calon Investor yang
dengan standar baru akan memperoleh laporan keuangan yang lebih baik. Akan tetapi pada
akhirnya, profesi akuntansi juga yang memperoleh manfaat terbesar. Setidak-tidaknya, profesi
meraih nilai tambah tidak berwujud (intangible) berupa peningkatan mutu audit.
8. Penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana untuk mengatasi
masalah yang terlalu kompleks. tantangan yang lain adalah perbedaan latar belakang dan tradisi
nasional yang melekat dalam standar akuntansi nasional, potensi pelanggaran terhadap
independensi nasional, politisasi seluruh bidang akuntansi, serta terlalu banyaknya standar
nasional dan internasional yang harus diterapkan secara bersamaan.
9. Dampak penerapan ISA terhadap audit salah satunya adalah menimbulkan audit yang lebih
berkualitas & menghasilkan informasi yg lebih andal. ISA menimbulkan tantangan bagi akuntan
publik dalam implementasi audit yang efektif, peningkatan kapasitas, pelatihan dan pendidikan,
pengendalian mutu, serta kepatuhan
II. SOAL ESSAY
1. Sebutkan perbedaan secara fundamental antara international Standars on Auditing yang
menggantikan Standars Profesiional Akuntan Publik!
Jawaban :
Penekanan pada Audit Berbasis Resiko, Perubahan dari Rules based ke Principle Based, Berpaling
dari model matematis, Menekankan pada Kearifan Profesional (professional judgement),
Pengendalian Internal, Melibatkan peran Those Charged With Governance (TCWG)
2. Apa nilai tambah dari International Standars on Auditing?
Jawaban :
Penerima nilai tambah yaitu target utamanya tentu para Investor dan calon Investor yang dengan
standar baru akan memperoleh laporan keuangan yang lebih baik. Akan tetapi pada akhirnya,
profesi akuntansi juga yang memperoleh manfaat terbesar. Setidak-tidaknya, profesi meraih nilai
tambah tidak berwujud (intangible) berupa peningkatan mutu audit.
3. Sebutkan standars yang telah ditetapkan oleh International Auditing and Assurance Standards
Board (IAASB) untuk meningkatkan kualitas dan keseragraman praktek di seluruh dunia!
Jawaban :
International Standards on Auditing (ISAs), International Standards on Review Engagements
(ISREs), International Standards on Assurance Engagements (ISAEs), International Standards on
Related Services (ISRSs), International Standard on Quality Control 1 (ISQC 1).
4. Apakah dampak dari penerapan International Standards on Auditing?
Jawaban :
Dampak penerapan ISA terhadap audit salah satunya adalah menimbulkan audit yang lebih
berkualitas & menghasilkan informasi yg lebih andal. ISA menimbulkan tantangan bagi akuntan
publik dalam implementasi audit yang efektif, peningkatan kapasitas, pelatihan dan pendidikan,
pengendalian mutu, serta kepatuhan.

III. SOAL PILIHAN GANDA


1. Berikut ini adalah standar yang diterapkan ISA untuk menggantikan Standar Profesional Akuntan
Publik mulai 1 Januari 2013, kecuali ;
a. Pengendalian Internal
b. Penekanan pada Audit Berbasis Resiko
c. Meningkatan Keanggotaan Auditor
d. Perubahan dari Rules based ke Principle Based
e. Berpaling dari model matematis

Jawaban : C

2. Di bawah ini adalah standar yang telah ditetapkan oleh International Auditing and Assurance
Standards Board (IAASB) untuk meningkatkan kualitas dan keseragraman praktek di seluruh
dunia, kecuali :
a. International Standards on Auditing (ISAs)
b. International Accountant Association (IAA)
c. International Standards on Review Engagements (ISREs)
d. International Standards on Assurance Engagements (ISAEs)
e. International Standards on Related Services (ISRSs)
f. International Standard on Quality Control 1 (ISQC 1)

Jawaban : B

3. Pada tanggal berapa Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI) memutuskan untuk mengadopsi
secara penuh International Standars on Auditing untuk menggantikan Standard Profesional
Akuntan Publik (SPAP) ;
a. 1 Januari 2012
b. 1 Januari 2013
c. 1 Januari 2014
d. 1 Januari 2015
e. 1 Januari 2016

Jawaban : B
4. Di bawah ini adalah yang wajibkan oleh International Standards Audit (ISA) dalam menjalankan
konsep resiko dalam setiap tahap audit adalah :
a. Menilai resiko
b. Menemukan kesalahan akuntan
c. Kearifan professional
d. Pengendalian internal
e. Perubahan standar audit

Jawaban : A

Anda mungkin juga menyukai