Anda di halaman 1dari 5

Nama : Septi Handayani

NIM : 4301418103
Rombel : Pendidikan Kimia 18-C

Latihan Soal Padatan Ionik


1. Urutkan kenaikan kelarutan pada senyawa berikut : a). Garam (Li, Na, K, Cs) nitrat
b) garam Cs (F, Cl, Br, I). Berikan penjelasan!
Jawab:
a. Urutan kenaikan kelarutan Garam (Li, Na, K, Cs) nitrat yaitu LiNO3>
NaNO3>KNO3>CsNO3. Hal tersebut dikarenakan Pada kation Li+ memiliki
jari- jari paling kecil sehingga terjadi selisih perbedaan jari-jari kation dan jari-
jari anion yang bernilai cukup besar sehingga energi kisi lebih kecil maka
ikatannya rendah dan mudah larut didalam air. Hal tersebut sesuai dengan
prinsip ke 18 “Apabila selisih perbedaan ukuran kation dan anion bernilai besar
maka persinggungan antara kation-kation atau anion-anion memperlemah ikatan
sebagai akibat tolakan antara kation-kation atau anion-anion”

b. Urutan kenaikan kelarutan Garam Cs (F, Cl, Br, I) yaitu CsF>CsCl>CsBr>CsI.


Hal tersebut dikarenakan anion F- mempunyai jari-jari paling kecil sehingga
terjadi selisih perbedaan jari-jari kation dan jari-jari anion bernilai cukup besar
sehingga energi kisi lebih kecil maka ikatannya rendah dan mudah larut didalam
air. Hal tersebut sesuai dengan prinsip ke 18 “Apabila selisih perbedaan ukuran
kation dan anion bernilai besar maka persinggungan antara kation-kation atau
anion-anion memperlemah ikatan sebagai akibat tolakan antara kation-kation atau
anion-anion”

2. Prediksikan spesies mana yang mudah terhidrasi dalam fasa padatannya antara NaCl
dan MgCl2 ? Jelaskan!
Jawab: Senyawa yang mudah terhidrasi dalam fasa padatannya adalah NaCl (mudah
larut dalam air) : NaCl > MgCl2. Kekuatan ikatan kedua senyawa tersebut
dapat dilihat pada energi kisinya, jika energi kisi bernilai besar maka
kekuatan ikatan suatu senyawa juga besar. Energi kisi bergantung pada
ukuran ion dan muatannya. MgCl2 memiliki energi kisi yang paling tinggi
karena memiliki kation yang lebih positif . Kation Mg2+ memiliki muatan
yang lebih besar dibandingkan dengan Na+ sehingga energi kisi pada
MgCl2 lebih besar dari NaCl. Kation Mg2+ memiliki jari-jari yang kecil
sehingga energi kisinya besar. Sedangkan kation Na+ memiliki jari-jari yang
besar sehingga energi kisinya kecil. Hal ini berarti jika energi kisi pada NaCl
lebih kecil maka ikatannya rendah dan mudah larut didalam air.
3. Jelaskan spesies mana yang mempunyai titik leleh lebih tinggi dari antara pasangan-
pasangan spesies berikut : (1) NaCl-NaI ; (2) NaCl-KCl
Jawab:
1) NaCl-NaI
NaCl memiliki titik leleh lebih lebih tinggi dari Nal karena jarak antar atom antara
kation dan ion lebih pendek. Anion I- memiliki jari-jari yang lebih besar
dibandingkan dengan Cl-. Apabila selisih ukuran antara kation dan anion cukup
besar memungkinkan terjadinya persinggungan anion anion atau kation kation,
maka ikatan ionik antara ion akan diperlemah oleh tolakan persinggungan.
Sehingga ikatan ionik NaCl lebih kuat dibandingkan dengan NaI. Hal ini berarti
jika ikatan ionik NaCl lebih kuat dibandingkan dengan NaI maka energi kisi dari
NaCl lebih tinggi dibandingkan NaI sehingga titik leleh NaCl lebih tinggi daripada
NaI. Sedangkan semakin rendah energi kisinya maka kekuatan ikatannya semakin
rendah sehingga titik lelehnya juga rendah (mudah terdekomposisi). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasangan spesies yang mempunyai titik leleh lebih tinggi yaitu
NaCl. NaCl > NaI

2) NaCl-KCl
NaCl memiliki titik leleh lebih lebih tinggi dari KCl karena jarak antar atom antara
kation dan ion lebih pendek. Kation K+ memiliki jari-jari yang lebih besar
dibandingkan dengan kation Na+. Apabila selisih ukuran antara kation dan anion
cukup besar memungkinkan terjadinya persinggungan anion anion atau kation
kation, maka ikatan ionik antara ion akan diperlemah oleh tolakan persinggungan.
Sehingga ikatan ionik NaCl lebih kuat dibandingkan dengan KCl. Hal ini berarti
jika ikatan ionik NaCl lebih kuat dibandingkan dengan KCl maka energi kisi dari
NaCl lebih tinggi dibandingkan KCl sehingga titik leleh NaCl lebih tinggi daripada
KCl. Sedangkan semakin rendah energi kisinya maka kekuatan ikatannya semakin
rendah sehingga titik lelehnya juga rendah (mudah terdekomposisi). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasangan spesies yang mempunyai titik leleh lebih tinggi yaitu
NaCl. NaCl > NaI

4. Jelaskan pasangan senyawa manakah yang memiliki titik leleh lebih tinggi a) CuO
atau Cu2O, b) LiCl atau KCl. c) PbCl2 atau PbCl4 , d) sodium borohidrida atau
potasium borohidrida ?
Jawab:
a) CuO atau Cu2O
Kation Cu2+ memiliki muatan ion yang lebih besar dari Cu+. Apabila muatan makin
besar menyebabkan sifat polarisasi ion lawan semakin besar sehingga sifat ionik
semakin rendah, sedangkan sifat kovalen semakin tinggi dan titik leleh semakin
kecil. CuO > Cu2O.
b) LiCl atau KCl
LiCl memiliki titik leleh lebih tinggi daripada KCl karena jarak antar atom antara
kation dan ion lebih pendek. . Kation K+ memiliki jari-jari yang lebih besar lebih
besar dibandingkan dengan Li+. Apabila selisih ukuran antara kation dan anion
cukup besar memungkinkan terjadinya persinggungan anion anion atau kation
kation, maka ikatan ionik antara ion akan diperlemah oleh tolakan persinggungan.
Sehingga ikatan ionik LiCl lebih kuat dibandingkan dengan KCl. Hal ini berarti jika
ikatan ionik LiCl lebih kuat dibandingkan dengan KCl maka energi kisi dari LiCl
lebih tinggi dibandingkan KCl sehingga titik leleh LiCl lebih tinggi daripada KCl.
Sedangkan semakin rendah energi kisinya maka kekuatan ikatannya semakin
rendah sehingga titik lelehnya juga rendah (mudah terdekomposisi). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasangan spesies yang mempunyai titik leleh lebih tinggi yaitu
LiCl. LiCl > KCl

c) PbCl2 atau PbCl4


Kation Pb4+ memiliki muatan ion yang lebih besar dari Pb2+, Apabila muatan makin
besar menyebabkan sifat polarisasi ion lawan semakin besar sehingga sifat ionik
semakin rendah, sedangkan sifat kovalen semakin tinggi dan titik leleh semakin
kecil. PbCl2 > PbCl4

d) NaBH4 atau KBH4


NaBH4 memiliki titik leleh lebih tinggi daripada KBH4 karena jarak antar atom
antara kation dan ion lebih pendek. Kation K+ memiliki jari-jari yang lebih besar
dibandingkan dengan Na+. Apabila selisih ukuran antara kation dan anion cukup
besar memungkinkan terjadinya persinggungan anion anion atau kation kation,
maka ikatan ionik antara ion akan diperlemah oleh tolakan persinggungan.
Sehingga ikatan ionik NaBH4 lebih kuat dibandingkan dengan KBH4. Hal ini
berarti jika ikatan ionik NaBH4 lebih kuat dibandingkan dengan KBH4 maka
energi kisi dari NaBH4 lebih tinggi dibandingkan KBH4 sehingga titik leleh
NaBH4 lebih tinggi daripada KBH4. Sedangkan semakin rendah energi kisinya
maka kekuatan ikatannya semakin rendah sehingga titik lelehnya juga rendah
(mudah terdekomposisi). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasangan spesies
yang mempunyai titik leleh lebih tinggi yaitu NaBH4. NaBH4 > KBH4

5. ZnCl2 is more volatile than MgCl2 and more soluble in organic solvents due to
increased covalence. Why?
Jawab: ZnCl2 lebih volatil dan mudah larut dalam pelarut organik daripada MgCl2
2+ 2+
. Hal tersebut dikarenakan jari-jari Zn lebih kecil dari Mg , akibatnya
apabila kation semakin kecil, semakin terkonsentrasi muatan positifnya
sehingga semakin efektif pengaruh polarisasinya terhadap anion, dan sifat
ionik makin rendah, sifat kovalen makin tinggi. Zn termasuk logam transisi
sehingga senyawa yang dibentuk lebih kovalen.
6. CuX, AgX and AuX (X = Cl, Br and I) are insoluble in water whereas similar sized
alkali metal halides are freely soluble as the former group of halides are more
covalent. Give the reasons!
Jawab: CuX, AgX, dan AuX tidak larut dalam air, sedangkan logam logam alkali
yang jari-jarinya berukuran sama lebih mudah larut dalam air karena logam
Cu, Ag, dan Au merupakan logam transisi sehingga memiliki sifat lebih
kovalen dibandingkan dengan logam alkali.

7. Why is NaCl a better conductor of electricity in a molten state or in solution, even


though it is made up of ions in the solid state itself?
Jawab: NaCl dalam bentuk lelehan maupun larutan merupakan konduktor yang
baik karena kation dan anion NaCl bergerak secara bebas. Sedangkan dalam
padatan NaCl memiliki kation anion yang tidak bergerak bebas sehingga
ikatannya kuat dan tidak bersifat konduktor

8. Jelaskan mengapa a). kelarutan dalam air garam MgSO4 lebih besar dibandingkan
BaSO4! b). kelarutan dalam air BaO lebih besar dibandingkan MgO!
Jawab:
a. MgSO4 lebih larut dibandingkan BaSO4 karena jarak antar atom antara kation
dan ion lebih pendek. Pada kation Mg2+ memiliki jari-jari lebih kecil daripada
kation Ba2+. Apabila selisih ukuran antara kation dan anion cukup besar
memungkinkan terjadinya persinggungan anion anion atau kation kation, maka
ikatan ionik antara ion akan diperlemah oleh tolakan persinggungan. Sehingga
ikatan ionik MgSO4 lebih lemah dibandingkan dengan BaSO4. Hal ini berarti jika
ikatan ionik MgSO4 lebih lemah dibandingkan dengan BaSO4 maka energi kisi
dari MgSO4 lebih lemah dibandingkan BaSO4 sehingga MgSO4 lebih larut
daripada BaSO4. MgSO4 > BaSO4

b. BaO lebih larut dibandingkan MgO karena jari-jari MgO lebih kecil dari BaO,
karena ukuran atom Ba memberi molekul sifat yang lebih ionik dan energi kisi yang
lebih rendah. Molekul MgO memiliki kation dengan jari-jari yang lebih kecil, hal
ini menunjukkan adanya tarikan yang kuat antara kation dan anion akibatnya BaO
lebih larut dalam air daripada MgO. Selain itu, pada ion Ba2+ dan Mg2+ mempunyai
muatan yang sama namun densitas muatannya berbeda. Kation Mg2+ mempunyai
densitas muatan yang lebih besar dibandingkan dengan Ba2+. Kation yang memiliki
densitas muatan tinggi memiliki kekuatan kelarutan yang rendah, sehingga BaO
lebih larut dalam air daripada MgO. BaO > MgO

Anda mungkin juga menyukai