S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO
2017
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lag Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “CARING
MENURUT TEORI JEANN WATSON”. Shalawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada
panutan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Khususnya ibu
Duwi Basuki M.Kep selaku dosen pembimbing kami.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritikan dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah yang berjudul “CARING MENURUT JEANN WATSON” ini dapat
memberikan manfaat terhadap pembaca.
Penyusun,
ii
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
Bab I. Pendahuluan.................................................................................................... 1
3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, segala hal dituntut untuk semakin baik,
berkualitas dan memenuhi kebutuhan masyarakat.Begitu pula halnya dengan pelayanan
kesehatan.Masyarakat mengharapkan kualitas pelayanan yang semakin baik. Kualitas pelayanan
keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, bahkan menjadi salah satu
faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan (rumah sakit) di mata masyarakat. Hal ini
terjadi karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan
dan terdekat dengan penderitaan orang lain, kesakitan, kesengsaraan yang dialami masyarakat.
Salah satu indikator mutu layanan keperawatan adalah kepuasan pasien ketika mendapatkan
pelayanan dari perawat. Perilaku Caring perawat dapat menjadi jaminan apakah layanan
perawatan bermutu atau tidak.
Caring juga mempelajari berbagai macam philosofi dan etis perspektif.Perspektif klien
mengenai caring juga perlu dipertimbangan untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam
memberikan caring, selain itu untuk dijadikan penilaian kepuasaan terhadap pelayanan
kesehatan.Banyak teori teori yang membahas tentang caring dalam keperawatan.Salah satu tokoh
yang terkenal dengan teori caringnya adalah Jean Watson.Nilai-nilai dalam konsep caring
(Watson) diantaranya konsep tentang manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan.Konsep
tentang manusia meliputi keinginan untuk dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami
dan dibantu.Kesehatan merupakan menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk
meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.Lingkungan.Lingkungan
mencakup pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap
lingkungan tertentu.Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan
caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.Dalam hal melakukan
caring, ada tiga aspek pendorong yang membuat perawat melakukannya ialah aspek kontrak
(keterikatan dengan pekerjaan), etika dan spritualitas (keagamaan).Manfaat caring itu sendiri
amat beragam, yang pada dasarnya betujuan untuk meningkatkan status kesehatan klien.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teori caring menurut Jeann Watson?
4
BAB II
ISI
A. TEORI CARING
Jean Watson memulai karya tentang teori metafisik dan transpersonalnya
mengenai caring pada manusia pada tahun 1970-an. Watson berkeyakinan bahwa
keperawatan jauh lebih dari sekedar pendekatan eksistensial – fenomologis untuk
memadukan konsep kejiwaan dan transendensi. Jiwa adalah esensi dari seseorang,
mengandung geist ( roh atau kesan diri yang lebih tinggi ), yang memiliki kesadaran,
tingkat kesadaran yang lebih tinggi, suatu kekuatan internal dan kekuatan yang dapat
memperbesar kapasitas manusia serta memungkinkan sesorang untuk melebihi diri
lazimnya. Transendensi mengacu pada kapasitas untuk eksis bersama dengan masa lalu,
saat ini dan sekarang.
Transpersonal Human Caring dipandang baik sebagai ideal moral keperawatan
maupun sebagai proses caring. Ideal moral mengandung interaksi transpersonal dan
intersubjektif dengan orang orang.Proses caring terdiri atas komitmen untuk melindungi,
meningkatkan dan memulihkan humanitas dengan mengembalikan martabat, keselarasan
bathin dan memfasilitasi penyembuhan. Perawat membantu orang lain untuk
mendapatkan pengetahuan diri, dan kesiapan untuk penyembuhan diri, yang
memungkinkan mereka untuk meraih kembali rasa keselarasan bathin mereka.
Dasar teori Watson adalah nilai dan penghormatannya yang sangat mendalam
tehadap keajaiban dan misteri kehidupan, suatu pengakuan terhadap dimensi spiritual
kehidupan dan keyakinan terhadap kekuatan internal proses perawatan dan
penyembuhan. System nilai ini dipadukan dengan sepuluh factor karatif yang mencakup
altruisme manusia , kepekaan terhadap diri dan orang lain, dan mencintai serta percaya
akan hidup dan kekuatan bathin orang lain dan diri kita sendiri.
5
B. Nilai-nilai yang mendasari konsep caring menurut Jean Watson meliputi:
1. Konsep tentang manusia
Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin
dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu).Manusia pada
dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan
merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan
merasa mencintai.
2. Konsep tentang kesehatan
Kesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan fungsi
sosial.Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan
fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.Kesehatan merupakan keadaan
terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson menekankan pada usaha-usaha
yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
6
a. Kesadaran merawat-menyembuhkan yang utuh terkandung dalam suatu waktu
perawatan tunggal.
b. Merawat dan menyembuhkan adalah saling berhubungan dan berhubungan dengan
manusia lain, lingkungan, dan dengan energy alam semesta yang lebih tinggi.
c. Kesadaran merawat-menyembuhkan manusia atau sebaliknya dari perawat
dikomunikasikan kepada orang yang mendapatkan perawatan
d. Kesadaran merawat-menyembuhkan diberikan secara temporer dan spasial ; seperti
kesadaran yang ada sepanjang waktu dan ruang
7
menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan
menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan):
Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan
dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk
pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk
memandang dan mengkaji masalah dan pengkajian juga meliputi pendefinisian
variabel yang akan diteliti dalam memecahkan masalah Watson (1979) dalam
Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu:
a. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup
meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
b. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,
meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
c. Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas yang
meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.
d. Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu kebutuhan untuk
aktualisasi diri.
Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan
diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk
memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi
penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data
akan dikumpulkan.
Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi
pengumpulan data.
Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek
dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana
8
suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat
digeneralisasikan.
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal
caring.Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan
waktu. Watson mengatakan 7 asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut
yaitu :
9
8. Menyediakan lingkungan yang suportif, protektif, atau memperbaiki mental, fisik,
sosiokultural dan spiritual
9. Membantu mahasiswa memuaskan kebutuhan kebutuhan manusia
10. Memberikan keleluasaan untuk kekuatan eksistensial – fenomologis spiritual.
10
dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan
melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.
Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, “soul care” bagi diri sendiri dan orang yang
dirawat.
I. PERILAKU CARING
Perilaku Caring Daftar dimensi caring (Caring Dimensions Inventory = CDI) yang
didesain oleh Watson dan Lea (1997) merupakan instrumen yang dikembangkan untuk
meneliti perilaku perawat (perilaku caring). Daftar dimensi caring tersebut antara lain:
CDI 1.Membantu klien dalam ADL.
CDI2. Membuat catatan keperawatan mengenai klien.
CDI 3. Merasa bersalah /menyesal kepada klien
CDI 4. Memberikan pengetahuan kepada klien sebagai individu
CDI 5. Menjelaskan prosedur klinik
CDI 6. Berpakaian rapi ketika bekerja dengan klien
CDI 7. Duduk dengan klien
CDI 8. Mengidentifikasi gaya hidup klien
CDI 9. Melaporkan kondisi klien kepada perawat senior
CDI 10. Bersama klien selama prosedur klinik
CDI 11. Bersikap manis dengan klien
CDI 12. Mengorganisasi pekerjaan dengan perawat lain untuk klien
CDI 13. Mendengarkan klien
CDI 14. Konsultasi dengan dokter mengenai klien
CDI 15. Menganjurkan klien mengenai aspek self care
CDI 16. Melakukan sharing mengenai masalah pribadi dengan klien
CDI 17. Memberikan informasi mengenai klien
CDI 18. Mengukur tanda vital klien
CDI 19. Menempatkan kebutuhan klien sebelum kebutuhan pribadi
CDI 20. Bersikap kompeten dalam prosedur klinik
CDI 21. Melibatkan klien dalam perawatan
CDI 22. Memberikan jaminan mengenai prosedur klinik
11
CDI 23. Memberikan privacy kepada klien
CDI 24. Bersikap gembira dengan klien
CDI 25. Mengobservasi efek medikasi kepada klien
BAB III
KESIMPULAN
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini
caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu
terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat
harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang
dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda
baik yang sedang maupun akan terjadi. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi
komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan.
Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang
dimilikinya dalam praktik keperawatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://kalangkangmencrang.blogspot.co.id/2014/05/teori-caring-jean-watson.html
http://novita-dila.blogspot.co.id/2011/12/jean-watson.html
http://mantrinews.blogspot.co.id
http://scribd.com
13
14