id
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Wieke Yuni Christina, Ludfi Djakfar dan Armanu Thoyib (2012)
tentang Pengaruh Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja
Proyek Konstruksi menunjukkan bahwa secara signifikan dan positif, budaya K3
dapat menaikkan kinerja proyek konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara simultan dan parsial variabel bebas yang terdiri dari komitmen top
management terhadap K3, peraturan dan prosedur K3, komunikasi pekerja,
kompetensi pekerja, lingkungan kerja konstruksi, dan keterlibatan pekerja dalam
K3 berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja proyek konstruksi.
6
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
1. Memiliki tujuan dan sasaran khusus, produk akhir atau hasil kerja telah
digariskan dengan jelas.
2. Jumlah biaya, sasaran jadwal, serta criteria mutu dalam proses mencapai
tujuan telah ditentukan terbatas.
3. Bersifat sementara, pelaksanaannya dibatasi oleh titik awal dan akhir.
4. Non rutin, tidak berulang-ulang, dalam arti jenis dan intensitas kegiatan
selalu berubah sepanjang proyek berlangsung.
Menurut Asiyanto (2005:171) dalam proyek konstruksi ada sifat-sifat khusus yang
tidak terdapat pada industri lain.
1. Kegiatan proyek konstruksi terdiri dari bermacam-macam kegiatan dengan
jumlah banyak dan rawan kecelakaan.
2. Jenis-jenis kegiatannya sendiri tidak standar, sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor luar, seperti : kondisi lingkungan bangunan, cuaca, bentuk,
desain, metode pelaksanaan dan lain-lain.
3. Perkembangan teknologi yang selalu diterapkan dalam kegiatan
memberikan resiko tersendiri.
4. Tingginya turn-over tenaga kerja juga menjadi masalah sendiri, karena
selalu menghadapi orang-orang baru yang terkadang belum terlatih.
5. Banyaknya pihak yang terkait dalam proses konstruksi, yang memerlukan
pengaturan serta koordinasi yang kuat.
Menurut Asiyanto (2005) proyek konstruksi terdiri dari 4 tahapan dasar, yaitu :
1. Tahapan evaluation and planning
commit to user
2. Tahapan conceptual engineering
7
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
Definisi tempat kerja menurut UU No. 1 Tahun 1970 adalah tiap ruangan atau
lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja,
atau sering dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana
terdapat sumber atau sumber – sumber bahaya
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa keselamatan kerja adalah keadaan
dimana tenaga kerja merasa aman dari kerugian ditempat kerja yang bertalian
dengan alat kerja, bahan, proses pengolahan, landasan tempat kerja dan
lingkungan serta cara melakukan pekerjaan. Perasaan nyaman mulai dari dalam
diri tenaga kerja ini akan berpengaruh terhadap kualitas bekerja.
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
9
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
10
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
atau barang.
15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
11
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
12
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
dampak terjadinya suatu kecelakaan kerja tidak hanya merugikan pekerja tetapi
juga perusahaan secara langsung. Oleh karena itu penanganan masalah
keselamatan dan kesehatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja yang terorganisir dengan baik tentunya akan mengurangi terjadinya
kecelakaan kerja.
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
14
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
Dalam manajemen proyek konstruksi, salah satu sasaran utama yang dicapai
adalah menciptakan iklim kerja yang mendukung baik dari segi sarana, kondisi
commit totimbal
kerja, keselamatan kerja, dan komunikasi user balik yang terbuka antara atasan
15
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
2.2.5. Kinerja
Prawirosentono (1999:2) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kinerja
(performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing, dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Simanjuntak
(2004:9) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Dari beberapa definisi di atas, maka kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah hasil kerja yang telah diperoleh oleh pekerja berdasarkan standar dalam
periode waktu tertentu. Jadi kinerja dalam konsep ini adalah kuantitas, kualitas
dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan oleh pekerja konstruksi.
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
2. Kualitas, yang berkaitan dengan mutu yang dihasilkan (baik buruknya). Ukuran
kuantitas yang mencerminkan"tingkat kepuasan" yaitu seberapa baik penyelesaian
dari suatu perusahaan walaupun standar kualitas sulit diukur atau ditentukan tetapi
hal ini penting sebagai acuan pencapaian sasaran penyelesaian suatu pekerjaan.
3. Ketepatan waktu, yang berkaitan dengan sesuai tidaknya dengan waktu yang
telah direncanakan. Merupakan suatu jenis khusus dari ukuran kuantitatif yang
menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan. Dalam hal ini
penetapan standar waktu biasanya ditentukan berdasarkan pengalaman
sebelumnya atau berdasarkan studi gerak waktu.
17
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
Dari pernyataan diatas tampak jelas, bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
berhubungan erat dengan kinerja pekerja. Apabila perusahaan dapat menciptakan
suasana kerja yang kondusif pada akhirnya akan meningkatkan kinerja.
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
åx 2
= jumlah skor kuadrat variabel (x)
åy 2
= jumlah skor kuadrat variabel (y)
2.2.6.2.Uji Reliabilitas
Metode yang digunakan pada uji reabilitas adalah metode Cronbach’s Alpha.
Perhitungan Cronbach’s Alpha dengan menghitung rata-rata interkorelasi di
antara butir-butir pertanyaan dalam kuisioner. Semakin dekat koefisien keandalan
dengan 1, semakin baik. Keandalan kurang dari 0,6 dianggap buruk, keandalan
dalam kisaran 0,7 bisa diterima, dan lebih dari 0,8 adalah baik (Sekaran
2003:182).
Rumus Cronbach’s Alpha:
k æç å s b ö÷
2
rtt = . 1-
k - 1 çè s t 2 ÷ø
(2.2)
commit to user
r11 = reliabilitas questioner
19
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
ås b 2
= jumlah variansi butir
s t2 = variansi total
Alpha cronbach adalah koefisien keandalan (reliability) yang menunjukkan
seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama
lain.Nilai Cronbach’s Alpha kemudian dibandingkan dengan tabel Cronbach’s
Alpha untuk melihat nilai keandalan.
Tabel 2.1. Tabel Cronbach’s Alpha
No Interval Kriteria
1 < 0.200 Sangat rendah
2 0.200 - 0.399 Rendah
3 0.400 - 0.599 Cukup
4 0.600 - 0.799 Tinggi
5 0.800 - 1.00 Sangat tinggi
20
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
22
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
Nilai t tabel yang diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih besar
dari t tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
independent berpengaruh pada variabel dependen.
Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
23
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
Nilai F tabel yang diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung
lebih besar dari F tabel, maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen
commit to user
24