Anda di halaman 1dari 350

i

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya,sehingga penyusun dapat menyelesaikan modul ini dengan
lancar, serta dapat menyelesaikan modul tepat pada waktu yang telah di
tentukan.

Penyusun menyadari bahwa terlaksananya ini berkat bantuan dari


berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Dian selaku dosen mata kuliah bahan ajar matematika
yang telah membantu dan membimbing kami dalam pembuatan modul ini dan
teman teman yang telah mendorong kami untuk menyelesaikan modul ini.

Penyusun sangat memahami bahwa apa yang telah di dapatkan selama


pembuatan modul belumlah seberapa. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan modul ini.

Penyusun berharap modul ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri


khususnya, dan bagi para pembaca yang budiman umumnya

Tulungagung, Desember 2015

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

PM 1 BILANGAN BULAT 2

Pendahuluan 2

Kegiatan Belajar 1 Menemukan Konsep Bilangan 4

Tes Formatif 6

Kunci Jawaban Tes Formatif 6

Rangkuman 7

Latihan 7

Kegiatan Belajar 2 Operasi Bilangan Bulat 9

Tes Formatif 17

Kunci Jawaban Tes Formatif 17

Rangkuman 18

Latihan 19

Kegiatan Belajar 3 FPB Dan KPK 20

Tes Formatif 27

Kunci Jawaban Tes Formatif 27

Rangkuman 28

Latihan 28

Kegiatan Belajar 4 Perpangkatan Bilangan Bulat 29

Tes Formatif 33

Kunci Jawaban Tes Formatif 34

Rangkuman 34

Latihan 35

Kegiatan Belajar 5 Pola Bilangan Bulat 36

Tes Formatif 43

iv
Kunci Jawaban Tes Formatif 44

Rangkuman 45

Latihan 45

Kegiatan Belajar 6 Menemukan konsep bilangan Pecahan 46

Tes Formatif 50

Kunci Jawaban Tes Formatif 50

Rangkuman 51

Latihan 51

Kegiatan Belajar 7 Bilangan Rasional 52

Tes Formatif 53

Kunci Jawaban Tes Formatif 53

Rangkuman 54

Latihan 54

SOAL EVALUASI MPM 1 55

MPM 2 BENTUK ALJABAR 58

Pendahuluan 58

Kegiatan Belajar 1 Mengenal Bentuk Aljabar 60

Tes Formatif 62

Kunci Jawaban Tes Formatif 62

Rangkuman 63

Latihan 63

Kegiatan Belajar 2 Mengenal Suku Pada Bentuk Aljabar 64

Tes Formatif 65

Kunci Jawaban Tes Formatif 65

Rangkuman 66

Latihan 66

Kegiatan Belajar 3 Operasi Hitung Pada Aljabar 67

Tes Formatif 68

v
Kunci Jawaban Tes Formatif 69

Rangkuman 69

Latihan 70

Kegiatan Belajar 4 Perkalian Bentuk Aljabar 71

Tes Formatif 75

Kunci Jawaban Tes Formatif 76

Rangkuman 77

Latihan 78

Kegiatan Belajar 5 Pembagian Bentuk Aljabar 79

Tes Formatif 80

Kunci Jawaban Tes Formatif 80

Rangkuman 82

Latihan 82

Kegiatan Belajar 6 Memahami Cara Menyederhanakan Aljabar 83

Tes Formatif 86

Kunci Jawaban Tes Formatif 86

Rangkuman 88

Latihan 89

SOAL EVALUASI MPM 2 90

MPM 3 SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU


VARIABEL 93

Pendahuluan 93

Kegiatan Belajar 1 Bentuk Aljabar 95

Tes Formatif 97

Kunci Jawaban Tes Formatif 97

Rangkuman 98

Latihan 98

Kegiatan Belajar 2 Operasi Bentuk Aljabar 100

Tes Formatif 103

vi
Kunci Jawaban Tes Formatif 104

Rangkuman 104

Latihan 104

Kegiatan Belajar 3 Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel 106

Tes Formatif 108

Kunci Jawaban Tes Formatif 109

Rangkuman 110

Latihan 110

Kegiatan Belajar 4 Menyelesaikan Persamaan Linear satu Variabel 112

Tes Formatif 114

Kunci Jawaban Tes Formatif 114

Rangkuman 115

Latihan 116

Kegiatan Belajar 5 Masalah Nyata Yang Berkaitan Dengan Persamaan Linear


Satu Variabel 117

Tes Formatif 118

Kunci Jawaban Tes Formatif 119

Rangkuman 120

Latihan 120

Kegiatan Belajar 6 Masalah Nyata Yang Berkaitan Dengan Pertidaksamaan


Linear Satu Variabel 122

Tes Formatif 123

Kunci Jawaban Tes Formatif 123

Rangkuman 124

Latihan 124

SOAL EVALUASI MPM 3 126

MPM 4 SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA


VARIABEL 129

Pendahuluan 129

Kegiatan Belajar 1 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel 131

vii
Tes Formatif 132

Kunci Jawaban Tes Formatif 132

Rangkuman 132

Latihan 133

Kegiatan Belajar 2 Menentukan Penyelesaian SPLDV 134

Tes Formatif 138

Kunci Jawaban Tes Formatif 138

Rangkuman 142

Latihan 142

Kegiatan Belajar 3 Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel 144

Tes Formatif 148

Kunci Jawaban Tes Formatif 148

Rangkuman 149

Latihan 149

Kegiatan Belajar 4 Mencari Daerah Penyelesaian Dari SPLDV 150

Tes Formatif 151

Kunci Jawaban Tes Formatif 152

Rangkuman 153

Latihan 153

SOAL EVALUASI MPM 4 154

MPM 5 HIMPUNAN 156

Pendahuluan 156

Kegiatan Belajar 1 Konsep Himpunan Dan Notasinya 158

Tes Formatif 159

Kunci Jawaban Tes Formatif 162

Rangkuman 164

Latihan 165

Kegiatan Belajar 2 Penyajian Himpunan 167

viii
Tes Formatif 169

Kunci Jawaban Tes Formatif 170

Rangkuman 172

Latihan 172

Kegiatan Belajar 3 Himpunan Kosong, Himpunan Nol, Himpunan Semesta


174

Tes Formatif 176

Kunci Jawaban Tes Formatif 176

Rangkuman 177

Latihan 178

Kegiatan Belajar 4 Diagram Venn 179

Tes Formatif 182

Kunci Jawaban Tes Formatif 184

Rangkuman 187

Latihan 187

Kegiatan Belajar 5 Himpunan Bagian 189

Tes Formatif 193

Kunci Jawaban Tes Formatif 194

Rangkuman 195

Latihan 195

Kegiatan Belajar 6 Himpunan Antar Himpunan 196

Tes Formatif 198

Kunci Jawaban Tes Formatif 198

Rangkuman 199

Latihan 199

Kegiatan Belajar 7 Operasi Himpunan 201

Tes Formatif 211

Kunci Jawaban Tes Formatif 211

Rangkuman 212

Latihan 214

ix
Kegiatan Belajar 8 Menyelesaikan Masalah Menggunakan Konsep Himpunan
215

Tes Formatif 216

Kunci Jawaban Tes Formatif 216

Rangkuman 217

Latihan 217

SOAL EVALUASI MPM 5 218

MPM 6 ARITMATIKA 224

Pendahuluan 224

Kegiatan Belajar 1 Harga, Laba, Dan Rugi 226

Tes Formatif 227

Kunci Jawaban Tes Formatif 227

Rangkuman 228

Latihan 228

Kegiatan Belajar 2 Rabat, Pajak, Bruto, Tara, Dan Netto 230

Tes Formatif 233

Kunci Jawaban Tes Formatif 233

Rangkuman 235

Latihan 236

SOAL EVALUASI MPMP 6 237

MPM 7 PERBANDINGAN 240

Pendahuluan 240

Kegiatan Belajar 1 Menentukan Perbandingan 242

Tes Formatif 244

Kunci Jawaban Tes Formatif 245

Rangkuman 246

Latihan 247

Kegiatan Belajar 2 Jenis-Jenis Perbaningan 248

x
Tes Formatif 254

Kunci Jawaban Tes Formatif 254

Rangkuman 256

Latihan 256

Kegiatan Belajar 3 Skala 258

Tes Formatif 260

Kunci Jawaban Tes Formatif 261

Rangkuman 263

Latihan 263

SOAL EVALUASI MPM 7 265

MPM 8 PERPANGKATAN DAN BENTUK AKAR 271

Pendahuluan 271

Kegiatan Belajar 1 Bilangan Berpangkat 273

Tes Formatif 274

Kunci Jawaban Tes Formatif 275

Rangkuman 275

Latihan 276

Kegiatan Belajar 2 Perkalian Pada Perpangkatan 277

Tes Formatif 279

Kunci Jawaban Tes Formatif 280

Rangkuman 280

Latihan 280

Kegiatan Belajar 3 Membagi Dua Bentuk Perpangkatan 282

Tes Formatif 283

Kunci Jawaban Tes Formatif 283

Rangkuman 283

Latihan 284

Kegiatan Belajar 4 Pembagian Dalam Perpangkatan 285

xi
Tes Formatif 286

Kunci Jawaban Tes Formatif 286

Rangkuman 287

Latihan 287

Kegiatan Belajar 5 Notasi Ilmiah 288

Tes Formatif 289

Kunci Jawaban Tes Formatif 289

Rangkuman 290

Latihan 290

Kegiatan Belajar 6 Perpangkatan Bilangan Pecahan 291

Tes Formatif 294

Kunci Jawaban Tes Formatif 294

Rangkuman 295

Latihan 295

SOAL EVALUASI MPMP 8 296

MPM 9 RELASI FUNGSI 299

Pendahuluan 299

Kegiatan Belajar 1 Pengertian Dan Penyajian Fungsi 301

Tes Formatif 304

Kunci Jawaban Tes Formatif 306

Rangkuman 307

Latihan 307

Kegiatan Belajar 2 Mencari Ciri-Ciri Fungsi 308

Tes Formatif 310

Kunci Jawaban Tes Formatif 311

Rangkuman 312

Latihan 312

Kegiatan Belajar 3 Penyajian Fungsi 313

xii
Tes Formatif 316

Kunci Jawaban Tes Formatif 316

Rangkuman 317

Latihan 318

SOAL EVALUASI MPM 9 319

KUNCI JAWAN SOAL EVALUASI 321

DAFTAR PUSTAKA xiv

xiii
Materi yang dibahas dalam modul pembelajaran matematika ini adalah
tentang bilangan bulat dan operasinya serta pengajarannya pada siswa.

Selanjutnya uraian materi yang akan dibahas dalam modul pembelajaran


matematika ini adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
perpangkatan, pola bilangan bulat, menentukan konsep bilangan pecahan
(penjumlahan dan pengurangan pecahan, perkalian dan pembagian pecahan)
dan bilangan rasional.

Setelah Anda mempelajari modul pembelajaran matematika ini


diharapkan Anda mampu :

1. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten, dan teliti,


bertanggung jawab, responsi, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah.

2. Menunjukkan prilaku ini tahu dalam melakukan aktifitas di rumah,


sekolah dan masyarakat sebagai wujud implementasi penyelidikan
operasi bilangan bulat.

3. Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis bilangan serta


menerapkan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan
mamanfaatkan berbagai sifat operasi.

4. Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah.

5. Memahami dan mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan


dengan perpangkatan bilangan bulat.

6. Memahami dan mengetahui jenis-jenispola bilangan bulat serta mampu


menyelesaikan pola bilangan bulat.

7. Memahami konsep dan mampu menyelesaiakan permasalahan tentang


bilangan pecahan juga yang berkaitan dengan operasi hitungnya.

8. Memahami bilangan rasional

2
Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul pembelajaran
matematika ini, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini.

1. Bacalah dengan teliti bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami


secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari
modul ini!

2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar


untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

3. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam


penugasan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

4. Untuk menjawab test formatif usahakan memberi jawaban singkat, jelas


dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.

5. Bila terdapat penugasan, kerjakan dengan baik dan bilamana perlu


konsultasikan hasil tersebut pada guru / tutor.

6. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru/tutor pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainya
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.

3
*Kegiatan Belajar 1

Pengertian Bilangan Bulat

Kamu masih ingat dengan bilangan bulat bukan? Pada salah satu acara
TV seorang pembawa acara mengajak kita untuk mengetahui suhu di beberapa
kota. Alat yang biasa digunakan untuk mengukur suhu udara adalah
thermometer.Bilangan-bilangan yang terdapat pada thermometer terdiri atas
bilangan bulat negative, nol, dan bilangan bulat positif. Suhu kota Surabaya
30˚C, suhu kota Tokyo yang sedang mengelami musin dingin memiliki suhu
menyntuh 0˚C, sedangkan di kota Alaska yang mengalami musim dingin
dengan cuaca yang ekstrim memiliki temperature dingin mencapi 25˚C dibawah
titik beku.

Dari uraian data di atas dapat kita nyatakan sebagai berikut:

Suhu kota Surabaya adalah 30˚C

Suhu kota Tokya adalah 0˚C

Suhu kota Alaska adalah -25˚C

Pada ketinggian 15 m dari permukaan laut, burung burung elang


mengintai mangsanya (ikan) pada kedalaman 2 m dari permukaan air laut.Pada
saat ikan berada dikedalaman 1 m , elang laut itumelakukan gerak meluncur
menyambar ikan menggunakan cakarnya. Dalam peristiwa tersebut ikan
bergerak dari kedalaman 2 m ke 1 m , sedangka elang bergerak dari ketinggian
15 m ke kedalaman 1 m. Berapa meter turunya elang laut? Berapa m naiknya
ikan?Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu dapat diperoleh dengan
melakukan pengerjaan hitung bilangan bulat, seperti berikut ini.

Bilangan bulat merupakan kumpulan dari bilangan asli, bilangan nol, dan
bilangan negative

Bilangan asli : 1, 2, 3, 4,…

Bilangan nol :0

Bilangan negatif : …, -3, -2, -1

Bilangan bulat dinotasikan dengan “Z”, Z = {…, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …}

Bilangan lain yang ada dalam bilangan bulat adalah:

Bilangan cacah: C = {0, 1, 2, 3, …}

4
1. Bilangan ganjil: J = {1, 3, 5, …}

2. Bilangan genap: g = {2, 4, 6, …}

3. Bilangan prima: {2, 3, 5, 7, …}

Himpunan bilang bulat ditulis:

Z = {…, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, …}

Pada garis bilangan

| | | | | | | | |

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Keterangan:

1. Bilangan bulat negatif merupakan kelompok bilangan yang terletak


disebelah kiri nol.

2. Pada garis bilangan mendatar, jika bilangan a terletak disebelah kiri b


maka a kurang dari b, ditulis a < b atau b> a(dibaca b lebih besar dari
a)

3. Untuk a < b maka: perubahan dari a ke b disebut perubahan naik


sedangkan perubahan dari b ke a disebut turun.

Membandingkan Dua Bilangan Bulat

Dengan menggunakan garis bilangankita dapat membandingkan dua bilangan


bulat

. . . . . . . . . .

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Semakin Kecil Semakin Besar

Garis bilangan menunjukkan:

-5 < -3 -1 < 0 2>1 -1 > -3

Contoh 1.1.1

Jika permukaan air laut dinyatakan dengan 0 meter, tulislah letak suatu tempat
yang ditentukan sebagai berikut:

a. 175 m di atas permukaan air laut

b. 60 m di bawah permukaan air laut

5
Penyelesaian :
a. 175 m di atas permukaan air laut = 0 + 175 = 175 m

b. 60 m di bawah permukaan air laut = 0 – 60 = – 60 m

1. Jika menabung dinyatakan bilangan positif, maka mengambil tabungan


dinyatakan bilangan negatif. Rudi menebung uang sebasar Rp.
10.000,00, pada suatu hari Rudi ingin membeli buku tulis seharga
Rp.3.000,00. Berapa sisa tabungan Rudi?

2. Bagaimana menyatakan?

a. Suhu 8˚C di atas 0˚C

b. Suhu 2˚C di bawah 0˚C

3. Bagaimana menyatakan?

a. Ketinggian 1500 m di atas permukan laut.

b. Kedalaman 750 m di bawah permukaan laut.

4. Berilah tanda “<”, “>” atau “=” dari bilangan berikut:

a. -3 . . . .-2 c. -28 . . . .28

b. -4 . . . .0 d. -15 . . . .-19

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Menabung Rp10.000,00 = 10.000

Mengambil Rp 3.000 = -3.000

Sisa tabungan Rudi = 10.000 – 3.000 = 7.000

Jadi sisa tabungan Rudi adalah Rp 7.000,00

2. a. Suhu 8˚C di atas 0˚C = 0 + 8 = 8˚C

b. Suhu 2˚C di bawah 0˚C = 0 – 2 = -2˚C

3. a. ketinggian 1500 m di atas permukaan air laut = 0 + 1500 = 1500 m

b. kedalaman 750 m di bawah permukaan air laut = 0 – 750 = -750 m

6
4. a. -3 < -2 b. -4 < 0 c. -28 < 28 d. -15 > -1

Bilangan bulat merupakan kumpulan dari bilangan asli, bilangan nol, dan
bilangan negative.Bilangan asli lebih besar dari bilangan nol, bilangan nol
lebih besar dari bilangan negatif, dan bilangan positif lebih besar dari
bilangan negatif.

1. Tulislah letak suatu posisi benda-benda berikut dengan bilangan bulat.

a. Kapal selam berada 25 m di bawah permukaan air laut. Permukaan


air laut sebagai titik 0.

b. Pesawat terbang berada pada ketinggian 3.000 m di atas permukaan


air laut. Permukaan air laut sebagai titik 0.

2. Jika nilai siswa lebih dari 60, maka lulus ujian. Berapakah banyak siswa
yang lulus dan tidak lulus ujian dari nilai 15 siswa berikut:

70, 65, 50, 40, 75, 80, 70, 75, 65, 55, 45, 50, 60, 55, 85.

3. Urutkan bilangan-bilangan di bawah ini dari yang terkecil.

a. -5, 4, -2, 1, 6

b. 20, -21, -41, 11, -15

c. 59, -72, -60, 85, 91

d. -103, 141, -111, 124, -132

4. Lengkapilah dengan lambang < atau > sehingga menjadi pernyataan


yang benar

a. -100 ____ 99

b. -1.010 ____ -1.001

7
c. 99 ____ 95

d. 243____ -43

5. Misal letak benda di permukaan laut dinyatakan 0 m dan suhunya 0˚C.


nyatakan pernyataan berikutdalam (x, y) dengan x = letak benda dalam
meter dan y = suhu dalam ˚C.

a. Suhu air laut pada kedalaman 100 m adalah 15˚C.

b. Suhu udara di atas permukaan laut setinggi 1.500 m adalah 17˚C

8
*Kegiatan Belajar 2

Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Penerapan operasi tambah dan kurang banyak dimanfaatkan untuk


menyelesaikan berbagai masaalah dalam kehidupan sehari-hari.Pola bilangan
sering memudahkan kita dalam menentukan hasil penjumlahan banyak
bilangan, sebagai ilustrasi bagaimana Gauss menggunakan pola bilangan untuk
mendapatkan jumlah 99 bilangan asli yang pertama.

Perhatikan pola berpikir Gauss

Tentukan nilai dari: 1+2+3+4+5+6+7+8+9+…+98+99

Penyelesaian: ketika Gauss mendapatkan masalah penjumlahan seperti di atas,


sementara teman-temannya berpikir menjumlahkan berurutan dia
menggunakan pola pikir menjumlahkan 1 dan 99 didapat nilai
100,menjumlahkan 2 dan 98 didapat nilai 100 dan seterusnya sehingga dia
mendapatkan 49 pasang bilangan berjumlah 100 dan tersisa satu bilangan 50.
Jadi 1+2+3+4+5+6+7+8+9+…+98+99 = 49 x 100 +50 = 4950

1. Penjumlahan dan sifat-sifatnya

a. Beberapa cara menjumlahkan

1) Penjumlahan dengan mistar sederhana

Misal :

2) Penjumlahan dengan bola bermuatan

Bayangkan beberapa partikel listrik bermuatan positif dan


negatif, positif merupakan lawan negatif, hal ini berarti satu
muatan positif dan satu muatan negatif jika dicampur akan
memperoleh bola tidak bermuatan atau nol (0)

9
Misal :

Bagaimana menjumlahkan -2 dengan 1 atau -2 + 1= …?

1. Wadah berisi 2 buah bola

2. Masukkan 1 bola

3. Bola tersebut bercampur denagan


salah satu bola akan saling
meniadakan (hilang tak bernilai)

4. Sisa 1 bola jadi -2 + 1 = -1

b. Penjumlahan dengan garis bilangan

Jika menggunakan garis bilangan, maka:

1) Bilangan positif sebagai pergeseran ke kaanan

2) Bilangan negatif sebagai pergeseran ke kiri

Misal :

3 + 6 = …?

6
3

. . . . . . . . . .

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
3+6=9

6 + -4 = …?
-4
6
. . . . . . . . . .

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
6 + -4 = 2

6 + -4 = 2

10
c. Invers jumlah atau lawan suatu bilangan

Lawan (invers jumlah) dan bilangan a adalah (-a)

Lawan (invers jumlah) dan bilangan (-a) adalah a

Misal :

2 lawannya -2 -8 lawannya 8

d. Sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat

1) Sifat tertutup

Artinya sembarang bilangan bulat jika dijumlahkan menghasilkan


bilangan bulat juga.

Misal :

8 (bilangan bulat) + (-2) (bil.bulat) = 6 (bilangan bulat)

2) Sifat komutatif

Artinya untuk sembarang bilangan bulat a dan b jika dijumlahkan


hasilnya sama dengan penjumlahan bilangan bulat b dan a

a+b=b+a

Misal :

(-5) + 10 = 10 + (-5)

3) Sifat asosiatif

Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku:

(a + b) + c = a + (b + c)

Misal :

(4 + 5) + 7 = 4 + (5 + 7)

9 + 7 = 4 + 12

16 = 16

4) Penjumlahan dengan nol

Nol (0) disebut unsure identitas penjumlahan, artinya untuk


sembarang bilangan bulat a selalu berlaku:

a+0=0+a=a

Misal :

9 + 0 = 9 (hasilnya sama dengan bilangan itu sendiri)

11
2. Pengurangan dan sifat-sifatnya

a. Pengurangan dengan mistar sederhana

Bagaiman mengurangkan 5 dengan 3 atau 5 – 3 = …?

Bilangan kedua

Bagian atas digeser hingga angka 3 dibagian atas sejajar (berimpit)


dengan angka 5 dibagian bawah (bagian diam). Angka dibagian
bawah yang sejajar dengan nol di bagian atas merupakan hasilnya,
aitu 2

b. Pengurangan dengan bola bermuatan

Bagaimana mengurangkan bilangan bulat menggunakan bola


bermuatan positif dan negatif?

Misal :

-3 – 2 = ?

Bayangkan di dalam kotak terdapat 3 bola


dan 2 pasang bola (bermuatan nol)
kemudian ambil 2 boah bola hasilnya 5
bola .

c. Pengurangan dengan garis bilangan

Bagaimana mengurangkan bilangan bulat dengan menggunakan


garis bilangan?

Misal :

2–6=?

2
-6

. . . . . . . . . .

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

Geser ke kanan 2 satuan mulai dari nol, kemudian 6 satuan ke kiri


mulai dari ujung pergeseran tadi.

12
d. Sifat-sifat pengurangan bilangan bulat

1) Mengurangi p dengan q sama artinya dengan menambah p


dengan lawan dari q.p – q = p + (-q)

Misal :

1 – 2 = 1 + (-2) = -1

2 – 1 = 2 + (-1) = 1

1 – 3 = 1 + (-3) = -2

Contoh 1.2.1

Harga 1 kg rambutan di pasar Ngemplak 2 bulan yang lalu Rp. 8.000,00, karena
musim buah rambutan pada saat ini maka harga 1 kg buah rambutan sekarang
Rp. 3.000,00. Berapa penurunan harga, hitung dengan konsep operasi pada
bilangan bulat!

Penyelesaian :
Harga 1 kg rambutan mula-mula Rp. 8.000,00

Harga 1 kg rambutan sekarang Rp. 3.000,00

Misal x penurunan harga 1 kg rambutan maka diperoleh persamaan:

8000 + x = 3000, maka didapat x = 3000 – 8000, maka x = -5000

Jadi penurunan harga rambutan per kg adalah Rp. 5.000,00

Contoh 1.2.2

Sebuah kapal selam mula-mula berada pada kedalaman 105 meter di bwah
permukaan laut. Karena suatu sebab kapal selam bergerak ke dalam sejauh 85
meter. Coba tentukan posisi kapal selam dari permukaan laut dengan
penjumlahan bilangan bulat!

Penyelesaian :
Posisi mula-mula kapal selam 105 m di bawah permukaan laut

Bergerak ke dalam 85 m. missal posisi akhir kapal selam adalah h.

Kita dapat persamaan: -105 + (-85) = h, maka h = -190

Jadi posisi terakhir kapal selam adalah 190 meter di bawah permukaan laut.

13
Perkalian Dan Pembagian Bilangan Bulat

1. Perkalian dan sifat-sifatnya

a. Arti perkalian

3 x 6 = 6 + 6 + 6 = 18

5 x 7 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 35

3 x (-4) = (-4) + (-4) + (-4) = (-12)

Bagaimana dengan -3 x -4 = …?

Untuk bentuk perkalian di atas gunakan sifat-sifat berikut:

1) Positif x positif = + x + = + (positif)

2) Negatif x negatif = – x – = + (positif)

3) Positif x negatif = + x – = – (negatif)

4) Negatif x positif = – x + = – (negatif)

5) Bilangan bulat x 0 = 0

b. Sifat-sifat perkalian

1) Sifat tertutup

Jika a dan b bilangan bulat, maka a x b = bilangan bulat juga

2) Jika a adalah bilangan cacah, maka a x 0 = 0

3) 1 meerupakan unsur identitas perkalian

Jika a adalah bilangan cacah, maka a x 1 = a (bilangan itu


sendiri)

4) Sifat komutatif (pertukaran)

Jika a dan b adalah bilangan cacah, maka a x b = b x a

5) Sifat asosiatif (pengelompokan)

Jika a, b, dan c adalah bilangan cacah, maka berlaku sifat:

(a x b) x c = a x (b x c)

6) Sifat distributif (penyebaran)

a x (b ± c) = (a x b) ± (a x c)

(a ± b) x c = (a x c) ± (b x c)

14
2. Pembagian sebagai operasi kebalikan dari perkalian

a. Arti pembagian

Misal:

3 x a = 27, berapakah nilai a ?

Untuk menentukan nilai a, ada dua cara yaitu:

1) Dengan perkalian

3 x a = 27, berarti bilangan berapa yang harus dikalikan dengan


3 menghasilkan 27? Bilangan itu adalah 9

2) Dengan pembagian

3 x a = 27, sama artinya dengan 27 dibagi berapa sama dengan


3 ?atau 27 dibagi 3 sama dengan berapa? Jawabannya 9

Hal di atas menunjukkan bahwa pembagian merupakan


kebalikan dari perkalian

Untuk sembarang bilangan asli a, b, dan c selalu berlaku:

a:b=c↔a=bxc

Contoh 1.2.3

Tentukan nilai p, jika 9 x p = 63

Penyelesaian :
9 x p = 63

p = 63 : 9

p =7

Contoh 1.2.4

Selesikan :

Penyelesaian :

(sifat distributif)

15
(sifat komutatif)

Contoh 1.2.5

Jika * berarti “kalikan bilangan pertama dengan 60, kemudian hasilnya dibagi
dengan bilangan ke dua”, hitunglah nilai dari:

a. 4 * 24

b. 24 * 4

Penyelesaian :

a. 4 * 24

b. 24 * 4

Tentunya 4 * 24 = 24 * 4, hal ini menunjukkan bahwa pada operasi * tidak


berlaku sifat komutatif

b. Pembagian dengan nol

Untuk sembarng bilangan cacah a, selalu berlaku

1) a : 0 = ~ (tak terdefinisi)

2) 0 : a = 0, dengan a ≠ 0

Pada pembagian berlaku aturan:

1) =+:–= = negatif (–)

2) =–:+= = negatif (–)

3) =+:+= = positif (+)

Contoh 1.2.6

Jalan yang panjangnya 70 m akan ditanami pohon dengan jarak antar pohon 5
m. Berapa banyak pohon yang dibutuhkan?

Penyelesaian :
Banyak pohon yang dibutuhkan = 70 : 5 = 14

Jadi banyak pohon 14 batang.

16
1. Hari pertama Bu Wilda berdagang di pasar rugi Rp. 75.000,00. Hari
kedua masih merugi Rp. 65.750,00. Pada hari ketiga rugi lagi Rp.
75.500,00. Tetapi ia mendapatkan uang di jalanan Rp. 350.000,00. Hasil
penjualan hari keempat mendapat untung Rp. 32.750,00. Berapa jumlah
untung atau ruginya Bu Wilda selama 4 hari?

2. Ganti nilai s dengan bilangan yang tepat!

a. 9 x (-s) = -54

b. -20 : s = -5

c. s : 14 =-3

3. Tentukan nilai p dengan menggunakan sifat-sifat operasi pada bilangan


bulat!

a. p x 6 = 89 x (-18 +18)

b. (-4 x 62) x p = (-4 x 62)

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Kerugian diibaratkan bilangan negatif dan keuntungan diibaratkan


sebagai bilangan positif, maka

= (-17.500 – 65.750 – 75.500) + (350.000 + 32.750)

= -158.750 + 382.750

= 224.000

Jadi untung bu Wilda selama berdagang 4 hari adalah Rp.224.000,00

2. a. 9 x (-s) = -54 b. -20 : s = -5 c. s : 14 = -3

(-s) = -54 : 9 s = -5 x (-20) s = -3 x 14

-s = -6 s = 100 s = -42

s=6

3. a. p : 6 = 89 x (-18 +18) b. (-4 x 62) x p = (-4 x 62)

p : 6 = 89 x 0 -248 x p = -248

p=0 p = -248 : -248

p=1

17
1. Sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat

a. Sifat tertutup

b. Sifat komutatif

c. Sifat asosiatif

d. Penjumlahan dengan nol

2. Sifat-sifat pengurangan

a. p – q = p + (-q)

3. Aturan perkalian

a. Positif x positif = + x + = + (positif)

b. Negatif x negatif = – x – = + (positif)

c. Positif x negatif = + x – = – (negatif)

d. Negatif x positif = – x + = – (negatif)

e. Bilangan bulat x 0 = 0

4. Sifat-sifat perkalian

a. Sifat tertutup

b. a x 0 = 0

c. unsur identitas perkalian, a x 1 = a

d. Sifat komutatif (pertukaran)

e. Sifat asosiatif (pengelompokan)

f. Sifat distributif (penyebaran)

5. Aturan pembagian

a. =+:–= = negatif (–)

b. =–:+= = negatif (–)

c. =+:+= = positif (+)

18
1. Hitunglah pengerjaan hitung berikut ini:

a. 14 + (-7)

b. -25 - (-35)

c. -135 + 351

d. 217 – (-127)

2. 113 + (-321) – x = - 121 + 97 – (- 101).

Berapakah nilai x yang memenuhi?

3. Hitunglah :

a. -24 x (-11) – (-24) x 21

b. (28(-17)) x 15

4. Diketahui -345 : 5 = m dan 207 : 9 = n tentukan nilai m + n!

5. Hitunglah nilai (320 : 4) : (150 : 15) !

6. Pak Ahmad mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang


dengan panjang 62 m dan lebar 26 m. berapa kira-kira luas tanah pak
Ahmad?

19
*Kegiatan Belajar 3

Menentukan Konsep Bilangan Bulat Habis Dibagi Bilangan Bulat

Misal 20 : 2 = 10

Dari pembagian bilangan bulat ini kita dapat menyebut:

20 adalah bilangan yang dibagi, sedangkan 2 adalah bilangan pembagi, dan 10


adalah bilangan hasil pembagian. Dapat dikatakan 2 habis membagi 20 atau 20
hadis dibagi 2.

Berdasarkan pembagian diatas ini, kita temukan definisi sebagai berikut:

Definisi

Misalkan a dan b bilangan bulat! Bilangan a dikatakan habis dibagi b


dengan b ≠ 0 jika ada bilangan bulat k sehingga berlaku a = k x b
atau a merupakan kelipatan dari b

Contoh 1.3.1

Tentukanlah bilangan bulat yang habis membagi 8!

Penyelesaian :
Bilangan-bilangan bulat yang habis membagi 8 adalah:

 1, karena ada bilangan bulat 8 sehingga berlaku 8 = 8 x 1.

 2, karena ada bilangan bulat 4 sehingga berlaku 8 = 4 x 2.

 4, karena ada bilangan bulat 2 sehingga berlaku 8 = 2 x 4.

 8, karena ada bilangan bulat 1 sehingga berlaku 8 = 1 x 8.

Maka bilangan bulat yang habis membagi 8 adalah 1, 2, 4, dan 8.

20
Menentukan Konsep Faktor-Faktor Bilangan Bulat

Perhatikan perkalian bilangan bulat berikut!

12 = 3 x 4, dari perkalian bilangan bulat ini kita dapat menyebut:

3 adalah bilangan yang dikalikan, 4 adalah bilangan pengali, sedangkan 3 dan 4


faktor dari 12.

Berdasarkan kedua contoh perkalian ini , kita temukan definisi berikut.

Definisi

Misalkan a dan b bilangan bulat!

Bilangan b dikatakan faktor dari a jika dan hanya jika a habis dibagi
b

Contoh 1.3.2

Tentukanlah bilangan bulat yang merupakan faktor dari 10!

Penyelesaian :
Bilangan-bilangan bulat yang merupakan faktor dari 10 adalah:

 1, karena 1 merupakan faktor dari 10.

 2, karena 2 merupakan faktor dari 10.

 5, karena 5 merupakan faktor dari 10.

 10, karena 10 merupakan faktor dari 10.

Maka bilangan bulat yang merupakan faktor dari 10 adalah bilangan 1, 2, 5,


dan 10.

Menemukan Konsep Bilangan Prima

Definisi

Bilangan prima adalah bilangan positif yang tepat memiliki 2 faktor


bilangan 1 dan bilangan itu sendiri.

Misal: 2, 3, 5, 7, 11, …

21
Faktor Prima Dan Faktorisasi Prima Dari Bilangan Bulat

Perhatikan hal berikut!

Bilangan-bilangan bulat yang merupakan factor dari bilangan 10 adalah


bilangan 1, 2, 5, dan 10.

Faktor dari bilangan 10 yang merupakan bilangan prima, yaitu bilangan 2 dan
5, dapat dinyatakan sebagai berikut.

 2 merupakan faktor dari 10 dan 2 adalah bilangan prima, sehingga


dikatakan bahwa 2 adalah faktor prima dari 10.

 5 merupakan faktor dari 10 dan 5 adalah bilangan prima, sehingga


dikatakan bahwa 5 adalah faktor prima dari 10.

 1 merupakan faktor dari 10 dan 1 bukan bilangan prima, sehingga


dikatakan bahwa 1bukan faktor prima dari 10.

 Himpunan yang anggotanya faktor prima dari 10 adalah {2, 5}.

Bilangan-bilangan bulat yang merupakan faktor dari 12 adalah bilangan 1, 2, 3,


4, 6, dan 12. Faktor dari bilangan 12 yangmerupakan anggota himpunan
bilangan prima, yaitu bilangan 2 dan 3, dapat dinyatakan sebagai berikut:

 2 merupakan faktor dari 12 dan 2 adalah bilangan prima, sehingga


dikatakan bahwa 2 adalah faktor prima dari 12.

 3 merupakan faktor dari 12 dan 3 adalah bilangan prima, sehingga


dikatakan bahwa 3 adalah faktor prima dari 12.

 Himpunan yang anggotanya faktor prima dari 12 adalah {2, 3}.

Definisi

Untuk a dan b anggota himpunan bilangan bulat. Bilangan b disebut


faktor prima dari a, dan b merupakan bilangan prima

Bilangan bulat positif dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian dari


faktor-faktor prima bilangan tersebut.

Misal:

6 = 2 x 3 (2 dan 3 adalah bilangan prima)

8 = 2 x 2 x 2 (2 adalaah bilangan prima)

15 = 3 x 5 (3 dan 5 adalah bilangan prima)

22
Proses menyatakan suatu bilangan bulat kedalam perkalian faktor-faktor prima
bilangan disebut faktorisasi prima.

Misal:

faktorisasi prima 42 adalah 2 x 3 x 7

faktorisasi prima 80 adalah 2 x 2 x 2 x 2 x 5 = 24 x 5

faktorisasi prima 140 adalah 2 x 2 x 5 x 7 = 22 x 5 x 7

Kelipatan Bilangan Bulat

kelipatan 2 adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, …

kelipatan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, …

kelipatan persekutuan 2 dan 3 adalah 6, 12, 18, …

Faktor Persekutuan Dan Kelipatan Persekutuan Bilangan Bulat

Faktor-faktor suatu bilangan diberikan sebagai berikut.

 Faktor dari 8 adalah 1, 2, 4, 8.

 Faktor dari 10 adalah 1, 2, 5, 10.

 Faktor dari 15 adalah 1, 3, 5, 15.

Dari faktor-faktor bilangan di atas ditemukan:

 Faktor bilangan 8 yang sama dengan faktor bilangan 10 yaitu 1 dan 2.

 Faktor bilangan 8 yang sama dengan faktor bilangan 15 yaitu 1.

 Faktor bilangan 10 yang sama dengan faktor bilangan 15 yaitu 1 dan 5.

Faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih sering disebut dengan faktor
persekutuan bilangan,berdasarkan faktor-faktor bilangan 8, 10, dan 15 di atas
kita sebut:

 Faktor persekutuan bilangan 8 dan 10 yaitu 1 dan 2.

 Faktor persekutuan bilangan 8 dan 15 yaitu 1.

 Faktor persekutuan bilangan 10 dan 15 yaitu 1 dan 5.

23
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Untuk menentukan sebanyak-banyaknya kelompok yang dapat dibentuk


dengan syarat anggotakelompok adalah campuran dari siswa kelas 7, 8 dan 9,
serta setiap kelompok memiliki banyak anggotayang sama, kita terlebih dahulu
menentukan faktor dari bilangan 32, 36, dan 42

Faktor dari 32 adalah bilangan 1, 2, 4, 8, 16, 32

Faktor dari 36 adalah bilangan 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36

Faktor dari 42 adalah bilangan 1, 2, 3, 6, 7, 9, 14, 21, 42

Kita perhatikan ketiga bilangan memiliki faktor yang sama, yaitu 1, 2. Jadi
sebanyak-banyaknya kelompokyang dapat dibentuk adalah 2 kelompok sebab
bilangan 2 adalah faktor bersama terbesar yang dimiliki oleh bilangan 32, 36
dan 42.

Sehingga dapat ditetapkan bahwa:

Definisi

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan bulat atau


lebih adalah bilangan terbesardi antara faktor-faktor
persekutuannya.

Contoh 1.3.3

Tentukan FPB dari bilangan 72, 48, dan 40.

Penyelesaian :
Cara I
Menentukan FPB melalui penentuan seluruh faktor dari bilangan 72, 48 dan 40.

Faktor dari 72 adalah bilangan 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 12, 18, 24, 36, 72.

Faktor dari 48 adalah bilangan 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16, 48.

Faktor dari 40 adalah bilangan 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, 40

Faktor Persekutuan dari 72, 48 dan 40 adalah 1, 2, 4, 8

Berarti Faktor Persekutuan Terbesar dari 72, 48, dan 40 adalah 8

Cara II
Menentukan FPB melalui penentuan faktor-faktor prima dari bilangan 72, 48
dan 40 atau dengan

menggambarkan pohon faktor dari bilangan 72, 48 dan 40.

24
Berdasarkan pohon faktor di atas, bilangan 72, 48 dan 40 dapat dinyatakan
sebagai hasil kali faktor-faktor primanya

72 = 2 × 2 × 2 × 3 × 3 = 2³ × 3²

48 = 2 × 3 × 2 × 2 × 2 = 3 × 24

40 = 2 × 2 × 2 × 5 = 23 × 5

Perhatikan berapa banyak faktor prima yang sama dan dimiliki oleh kedua
bilangan itu. Ternyata factor prima yang sama adalah bilangan 2 sebanyak 3.
Sehingga FPB dari 72, 48 dan 40 adalah 23 = 8

Cara III
Menentukan FPB melalui pembagian bilangan 72, 48 dan 40 dengan bilangan-
bilangan prima.

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

Setiap bilangan cacah memiliki kelipatan.Kelipatan dapat diartikan sebagai


perkalian.Suatu bilanganuntuk mendapatkan bilangan tertentu dari bilangan
yang diberikan.Permasalahannya adalah berapa kalilipat suatu bilangan
mendapatkan bilangan tertentu, yaitu bilangan-bilangan yang dapat membagi
habisbilangan tersebut.Untuk lebih memahami kita mencoba memecahkan
permasalahan berikut.

Definisi

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dua bilangan bulat positif atau


lebih adalah bilangan terkecil di antara kelipatan persekutuannya.

25
Contoh 1.3.4

Tentukan KPK dari bilangan 8 dan 12 !

Penyelesaian :
Cara I
Kelipatan 8 = 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, ...

Kelipatan 12 = 12, 24, 36, 48, 60, 72,...

Kelipatan persekutuan dari 8 dan 12 adalah 24, 48, ...

Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 8 dan 12 adalah 24.

Cara II
Menentukan KPK sebagai hasil kali faktor-faktor prima dari bilangan 8 dan 12
melalui pohon faktor.

8 = 2 × 2 × 2 = 23

12 = 2 × 2 × 3 = 22 × 3

KPK dari 8 dan 12 adalah23 × 3 = 24

Cara III
Melakukan pembagian terhadap bilangan-bilangan prima dengan bilangan-
bilangan prima. Perhatikan

langkah-langkah berikut.

KPK dari 8 dan 12 adalah 24

23 × 3 = 24

Faktor Persekutuan Terbesar Dan Kelipatan Persekutuan Terkecil

Untuk menentukan FPB dan KPK dua bilangan bulat atau lebih dapat dilakukan
dengan menyatakan masing-masing bilangan dalam faktorisasi prima.

Contoh 1.3.5

Tentukan FPB dan KPK dari 24 dan 60!

26
Penyelesaian :
Faktorisasi prima 24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3

Faktorisasi prima 60 = 2 x 2 x 3 x 5 = 22 x 3 x 5

FPB dari 24 dan 60 adalah 22 x 3 = 4 x 3 = 12

KPK dari 24 dan 60 adalah 23 x 3 x 5 = 8 x 3 x 5 = 120

1. Tentukan faktorisasi prima dari 45!

2. Tentukan faktor dari 12!

3. Tentukan FPB dan KPK dari 12 dan 10!

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Faktorisasi prima dari 45 adalah 3 x 3 x 5

2. Faktor dari 12 adalah:

1 , karena 1 merupakan faktor dari 12

2, karena 2 merupakan faktor dari 12

3, karena 3 merupakan faktor dari 12

4, karena 4 merupakan faktor dari 12

6, karena 6 merupakan faktor dari 12

12, karena 2 merupakan faktor dari 12

Maka factor dari 12 adalah 1,2, 3,4, 6, dan 12

3. Faktorisasi prima dari 12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3

Faktorisasi prima dari 10 = 2 x 5 = 2 x 5

Maka FPB dari 12 dan 10 = 22 x 3 x 5 = 60

Maka KPK dari 12 dan 10 = 2

27
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan bulat atau lebih
adalah bilangan terbesar di antara faktor-faktor persekutuannya.

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dua bilangan bulat positif atau lebih
adalah bilangan terkecil di antara kelipatan persekutuannya.

1. Tentukan FPB dan KPK dari 30, 45, dan 70!

2. Ayah membeli 12 pensil dan 30 buah buku tulis. Pensil dan buku tulis itu
akan dibagikan kepada beberapa anak. Tiap anak harus menerima pensil
dan buku tulis dengan jumlah yang sama.

a. Maksimal berapa anak yang menerima alat tulis itu?

b. Berapa masing-masing pensil dan buku tulis yang diterima tiap anak?

3. Nanda, Burhan, dan Putri les matematika di “Bimbel Cerdas”. Nanda les
setiap 3 hari sekali, Burhan les setiap 2 hari sekali, dan Putri les setiap 4
hari sekali. Ketiga anak les bersama-sama pada hari Sabtu tanggal 4
Agustus 2015. Kapan ketiga anak tersebut bisa les bersama-sama lagi?

28
*Kegiatan Belajar 4

Berpangkatan Bilangan Bulat

Misal :

Diberikan selembar kertas berbentuk persegi panjang. Kemudian lipatlah kertas


tersebut di tengah-tengah sehingga garis lipatan membagi dua bidang kertas
menjadi dua bagian yang sama. Temukanlah pola yang menyatakan hubungan
banyak lipatan dengan banyak bidang kertas yang terbentuk dengan syarat
garis lipatan harus membagi bidang kertas menjadi dua bagian yang sama.

Alternatif penyelesaian
Buat tabel keterkaitan antara banyak lipatan dengan banyak bidang kertas yang
terbentuk. Temukan model matematika yang menyatakan hubungan banyak
lipatan kertas dan banyak bidang kertas yang terbentuk. Selanjutnya
diskusikan.

Banyak lipatan Banyak bidang Pola perkalian


kertas

1 2 2=2

2 4 4=2x2

3 8 8=2x2x2

4 ... ...

5 ... ...

Dan seterusnya ... ...

Pada lipatan kertas pertama diperoleh 2 bidang kertas pada lipatan kedua
diperoleh 4 lipatan, untuk selanjutnya dapat dituliskan:

=2 Dibaca dua pangkat satu

=4 Dibaca dua pangkat dua

=8 Dibaca dua pangkat tiga

= 16 Dibaca pangkat empat

29
= 32 Dibaca pangkat lima

= 64 Dibaca pangkat enam

Dari pola di atas diperoleh bilangan berpangkat adalah perkalian bilangan yang
berulang.

Definisi

Misalkan a bilanagn real dan n bilangan positif, disebut bilangan


berpangkat jika dan hanya jika =

n faktor
Dengan sebagai bilanagn pokok (basis) dan n adalah pangkat.

1. Pangkat Bulat Negatif

Definisi

Misalkan adalah biangan real dan 0, m adalah bilangan bulat


positif`

a. Sifat-1: Jika adalah bilangan real dan ≠0, madalah bilangan bulat
positif maka =

Bukti:

Sebanyak m factor

Sebanyak m factor

30
Contoh 4.1

Jika nilai x= -2 dan y= 2 tentukan nilai =...

Penyelesaian :

= = =

2. Pangkat Nol

Definisi

Misalkan a adalah bilangan real dan 0, =1

Untuk lebih memahami definisi 8, perhatikan pola hasil pemangkatan


bilangan-bilangan berikut dengan bilangan 0.

=8 = 27

=4 =9

=2 =3

=1 =1

Perhatikan hasil permangkatan 2 dengan 0, dan hasil pemangkatan 3


dengan 0, hasilnya pemangkatannya adalah 1.

3. Sifat-sifat Pangkat Bulat Positif

a. Sifat ke-1

Jika adalah bilangan real, m dan n adalah bilangan bulat positif,


maka =

Bukti :

x =

m faktor n faktor
b. Sifat ke-2 Jika a bilangan real dan ≠0, m dan n adalah bilangan
bulat positif, maka =

Bukti: = (sesuai definisi)

Pada persyaratan sifat-2, Apa arti ≠0 ?

31
Bagaimana jika = 0? Apa dampaknya pada hasil pembagian

Pada sifat-2 di atas, terkait bilangan bulat positif m dan n, ada 3


(tiga) kemungkinan kasus, yaitu (a) m> n, (b) m= n, dan (c) m< n.

 Kasus (a) m> n

Jika m dan n bilangan bulat positif dan m> n maka m– n > 0.


Dengan demikian

= = ( )

(m-n) faktor

=( )

(m-n) faktor

Jadi = , dengan m, nbilangan bulat positif dan m>


n (terbukti)

 Kasus (b) jika m= n, maka = 1. Untuk pembuktiannya


perhatikan sifat-3 berikut.

 Kasus (c) jika m< n. Coba kamu buktikan sendiri.

c. Sifat ke-3: Jika bilangan real dan ≠0, m dan n adalah bilangan
bulat positif dengan m= n, maka = 1.

Bukti : = , sebab m = n

= 1 (terbukti)

d. Sifat ke-4: Jika abilangan real dan ≠0, mdan nadalah bilangan bulat
n
positif, maka =

Bukti :

32
n
=

n factor
=( )( )

m faktor m factor
) )

m faktor m faktor n faktor

m x n fatkor
n
= = (terbukti)

e. Sifat ke-5 : Jika abilangan real dan ≠0, madalah bilangan bulat
m
positif, maka adalah bilangan real positif dan =

Bukti:

Karena mbilangan bulat positif, maka 0 , karena m dan > 0,


m
maka berdasarkan sifat 5 berlaku = = =

Ubah ke bentuk sederhana / bentuk perpangkatan:

1. . =

2. . =

3. =

4. =

5. =

33
Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Ada 2 cara dalam penyelesaiannya:

a. =

b. . = =x

2. =

3. =1

4. = .9 =

5. = =

1. bilangan berpangkat adalah perkalian bilangan yang berulang,


contoh :

= sebanyak n kali.

2. Berikut sifat – sifat pada bilangan bulat:

a. =

b. = 1

c. x =

d. =

e. = 1, jika a bilangan real dan a 0, m dan n bilangan bulat


positif juga m = n

f. =

g. =

34
Kerjakan soal berikut:

6. . =

7. . =

8. =

9. =

10. =

35
*Kegiatan Belajar 5

Siapkan satu lembar kertas! Dan lakukan hal-hal dibawah ini!

1. Lipatlah satu lembar kertas (berbentuk persegipanjang) sehingga


menjadi 2 bagian yang sama. Guntinglah menurut lipatan tersebut. Ada
berapa banyak potongan kertas?

2. Susunlah semua potongan kertas tersebut sehingga saling menutup.


Lipatlah susunan kertas tersebut menjadi 2 bagian yang sama,
kemudian guntinglah menurut lipatan tersebut. Ada berapa banyak
potongan kertas sekarang? Catatlah banyaknya potongan kertas yang
terjadi pada tabel di bawah.

3. Lakukan kegiatan tersebut sampai 6 kali.

Setelah siswa melakukan kegiatan secara kelompok hasil kerjanya secara


lengkap banyaknya lipatan dan banyaknya potongan kertas adalah sebagai
berikut.

Banyak lipatan kertas Banyak potongan kertas


yang terjadi

1 2

2 4

3 8

4 16

5 32

6 64

Diskusikan dengan temanmu untuk menjawab pertanyaan berikut ini!

1. Apakah banyaknya lembaran kertas yang terjadi mempunyai


keteraturan? Jika ya, jelaskan keteraturannya!

2. Apakah dapat ditentukan banyaknya lembaran kertas yang terjadi, jika


dilipat sebanyak 8 kali seperti cara di atas? Berapakah banyaknya lembar
kertas itu?

36
Alternatif Penyelesaian :

1. Ya, alternatif jawaban untuk pertanyaan bagian a adalah :

Banyak lipatan kertas Banyak potongan kertas


yang terjadi

1 1
2 =2
2 2
2 =4
3 3
2 =8
4 4
2 = 16
5 5
2 = 32
6 26= 64

Banyaknya lembaran kertas yang terjadi, jika dilipat dengan cara di atas
membentuk pola. 2, 4, 8, 16, 32, 64, ..., merupakan salah satu contoh
pola bilangan.atau Banyaknya lembaran kertas berikutnya diperoleh dari
dua kali banyaknya kertas sebelumnya. Jawaban tidak harus sama
dengan ini kamu bisa membuat kalimat sendiri.

2. Jika dilipat sebanyak 8 kali seperti cara di atas, banyaknya lembar kertas
8
adalah 2 = 256 lembar

*Pola adalah keteraturan sifat yang dimiliki oleh sederetan atau serangkaian
objek.

Perhatikan tiga rangkaian pola berikut.

37
1. Rangkaian keempat dan kelima dari gambar di atas adalah :

2. Pada rangkaian keempat 13 buah dan pada rangkaian kelima 17 buah.

Alternatif jawaban siswa menghitung banyaknya persegi pada rangkaian


keenam diantaranya adalah :

Rangkaian 1, jumlah persegi = (4 x 1) – 3 = 1

Rangkaian 2, jumlah persegi = (4 x 2) – 3 = 5

Rangkaian 3, jumlah persegi = (4 x 3) – 3 = 9

Rangkaian 4, jumlah persegi = (4 x 4) – 3 = 13

Rangkaian 5, jumlah persegi = (4 x 5) – 3 = 17

Rangkaian 6, jumlah persegi = (4 x 6) – 3 = 21

Maka :

Pola bilangan yang terbentuk dari gambar di atas, yaitu 1, 5, 9, 13, 17, 21, ...

1. Bilangan 1 merupakan suku pertama,5 merupakan suku kedua, 9


merupakan suku ketiga, dan seterusnya.

Untuk menentukan bilangan pada suku tertentu harus diketahui dahulu


aturanyang digunakan untuk mendapatkan bilangan pada suku
berikutnya.

2. Perhatikan pola bilangan 2, 4, 6, 8, . . .

Tentukan bilangan-bilangan pada ketiga suku berikutnya!

Bagaimana aturan untuk mendapatkan suku berikutnya?

38
3. Untuk mencari ketiga suku berikutnya pada soal berikut dicari dengan
cara berikut.

2 ,4 , 6 , 8 , ____, ____ , ____

+2 +2

2 , 4 , 6 , 8 , 10, 12 , 14,

Jadi tiga suku berikutnya adalah 10, 12, dan 14.

Aturannya adalah dimulai dengan bilangan 2 dan suku-suku berikutnya


didapat dengan menjumlahkan suku sebelumnya dengan 2

4. Pola bilangan 1, 3, 9, 27, . . .

Bilangan pada ketiga suku berikutnya adalah 81, 243, 729

Alternatif jawaban :

Suku berikutnya diperoleh dengan cara mengalikan suku sebelumnya


dengan 3.

Pola Bilangan Segitiga

Pernahkah kamu menjumpai “pemandu sorak (cheerleader)” melakukan


atraksinya dalam suatu pertandingan olahraga (misalnya basket)? Seringkali
dalam atraksinya mereka membentuk piramida manusia, yaitu saling berdiri di
antara pemain-pemainnya, sehingga pada puncaknya hanya berdiri seorang
saja. Pada gambar di samping bawah ini dianggap bahwa piramida manusia
tersebut belum mencapai puncak. Dan sama dengan segitiga yang disusun
seperti pada gambar:

V V
V

V V V
V

Bilangan juga dapat digambarkan melalui noktah yang mengikuti pola segitiga
sebagai berikut:

39
a. mewakili bilangan 1

b. v
mewakili bilangan 3

v v v v
c. mewakili bilangan 6

v
v

1. Apakah piramida manusia itu berbentuk limas? Sebutkan bentukyang


tepat untuk menjelaskannya!

2. Berapa banyak orang bila tingginya 2 tingkat dan 3 tingkat?

3. Misalkan satu orang dalam piramida tersebut digambarkan dengan tanda


“ “pada suatu piramida. Gambarlah pola banyaknya orang dalam
piramida manusia itu.

v
v
v v v
v v v
v v v v
v v v v

Banyaknya tanda “ “ pada suatu piramida menunjuk pada ilangan 1,


3, 5, ... . Karena bentuknya seperti segitiga, maka pola ilangan itu
dinamakan Pola bilangan segitiga.

4. Buatlah tabel untuk menunjukkan banyaknya tingkat dan banyaknya


orang dalam piramida itu. (Selesaikan tabel ini dengan mengisi
bagian...).

Tingkat 1 2 3 4 5 6 7

Banyaknya orang 1 3 6 .... .... .... ....

Alternatif jawaban :

Tingkat 1 2 3 4 5 6 7

Banyaknya orang 1 3 6 10 15 21 28

5. Perhatikan polanya. Bagaimanakah hubungan banyaknya orang

dalam piramida manusia itu dengan banyaknya tingkat?

Alternatif Penyelesaian:

Banyaknya orang pada tingkat berikutnya diperoleh dari banyaknya


ingkat yang dimaksud ditambah dengan banyaknya orang sebelumnya.

40
Atau banyak orang sebelumnya ditambah dengan tingkat yang mau
dibuat.

6. Lanjutkan tabel di atas. Berapa banyaknya orang bila tingkatnya 9?

Banyaknya adalah 45. Coba kamu diskusikan kenapa bisa dapat 45.

Karena bentuk susunan orang adalah berbentuk segitiga maka


banyaknya orang pada tingkat

berikutnya diperoleh dari luas segitiga, yaitu ½ n (n+1), dengan n


bilangan asli.

Pola Bilangan Persegi

Setiap tahun suatu perusahan penerbangan mengadakan pertunjukan


dirgantara.

Berapakah jumlah pesawat yang berada di angkasa, setelah


penerbangan grup keempat, bila pesawat-pesawat pada grup-grup sebelumnya
belum mendarat?Untuk menjawabnya lakukan kegiatan berikut.

Perhatikan tabel berikut. Berapakah jumlah pesawat yang berada di


angkasa, setelah penerbangan grup ketiga, kemudian sesudah penerbangan
keempat, bila pesawat-pesawat pada grup-grup sebelumnya belum mendarat?

Grup ke Banyaknya Jumlah pesawat


pesawat baru diangkasa

1 1 1

2 3 4

3 5 9

4 7 16

1. Jika pola penerbangan diatas di lanjutkan berapa banyak pesawat yang


diterbangkan pada penerbangan grup ke-5 dan ke-6?

Jawab : 9 pesawat dan 11 pesawat

41
2. Berapakah jumlah pesawat yang ada di angkasa setelah penerbangan
grup ke-5 dan ke-6, bila

pesawat-pesawat pada grup-grup sebelumnya belum mendarat?

Jawab : 25 pesawat dan 36 pesawat.

3. Jelaskan dan diskusikan hubungan antara grup pesawat dan jumlah


pesawat yang ada di angkasa?

Alternatif

Jawaban : grup pesawat dipangkatkan dua akan sama dengan jumlah


pesawat diangkasa.

4. Bilangan-bilangan pada kolom jumlahpesawat diangkasa pada tabel di


atas merupakan bilangan kuadrat.

5. Perhatikan model dari bilangan kuadrat berikut. Apakah membentuk pola


bilangan kuadrat?

1 1+3=2x2 1+ 3+ 5 = 3 x 3 1+3+5+7 = 4 x 4
=4 =9 = 16

Karena bilangan-bilangan 1, 4, 9 dan 16 berhubungan dengan


x1 bentuk persegi, maka pola bilangan itu dinamakan juga pola
bilangan persegi

Pola Bilangan Persegi Panjang

Di kota-kota besar, lahan untuk berkebun sudah makin berkurang atau


bahkan tidak ada lagi. Sehingga untuk berkebun atau menanam tanaman
digunakan pot-pot yang berbentuk persegi dari kayu-kayu yang diisi dengan
tanah. Berikut rangkaian pot-pot tersebut.

42
v

Rangkain 1 R. 2 R. 3 R. 4

Apakah banyaknya pot-pot tersebut membentuk suatu pola? Tuliskan pola itu.

Ya, karena bilangan 2, 6, 8, 12, dan 20 berhubungan dengan bentuk persegi


panjang, maka pola bilangan ini disebut atau dinamakan pola bilangan persegi
panjang.

Pola Bilangan Segitiga Pascal

Dinamakan pola segetiga pascal karena ditemukan oleh Blaise Pascal.

1
2
3
4

Bilanga dari baris ke 2 adalah hasil penjumlahan dari dua bilanagn pada baris
ke 1.

1. Tentukan lima bilangan segitiga setelah bilangan 36

2. Pada pola bilangan 1, 3, 5, 7, 9, 11, ...bilangan yang ke-50 adalah

43
3. Bilangan yang ke-30 dari pola bilangan persegi adalah

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. 1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, 45,..54, 64, 75, 87..

+2 +3 +4 dan seterusnya+9 +10 +11 dan sterusnya

2. 1 = 2 x 1 -1

3=2x2–1

5=2x3–1

Dari pola diatas maka bilangan yang ke-50 = 2 x 50 -1 =99

3. 1 = 1 x 1

4=2x2

9=3x3

16 = 4 x 4

Jadi bilangan ke-30 = 30 x 30 = 900

44
Pola adalah keteraturan sifat yang dimiliki oleh sederetan atau serangkaian
objek pada bilangan bulat.berikut beberapa pola pada bilangan bulat:

1. Pola segitiga

Berbentuk segitiga, dan memiliki pola bilangan bulat 1, 3, 6, 10, 15,


21, 28, 36, 45,....

2. Pola persegi

Bilangan yang membentuk pola persegi 1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64,
81, 100, ....

3. Pola persegi panjang

Bilangan yang membentuk pola persegi panjang 2, 6, 12, 20,...

4. Pola segitiga pascal

Bilangan yang membentuk pola segitiga pascal yaitu bilangan-


bilangan pada segitiga pascal

1. Tentukan lima bilangan segitiga setelah bilangan 36

2. Pada pola bilangan 1, 3, 5, 7, 9, 11, ...bilangan yang ke-50 adalah

3. Bilangan yang ke-30 dari pola bilangan persegi adalah

4. Tentukan banyaknya lingkaran pada pola yang ke-25 pada pola persegi
panjang

45
*Kegiatan Belajar 6

Definisi

Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang dinya takan dalam


bentuk , a dan b bilangan bulat, b≠ 0 dan b bukan faktor dari a.

Penjumlahan Pecahan
a c
Misalkan a, b, c, dan d bilangan bulat dengan b ≠ 0 dan d ≠0. Jika dan
b d
a c ad bc
adalah pecahan maka +d =
b bd

Contoh 1.6.1
3 4
+ = ...
6 5

Penyelesaian :
3 4 15 24 39
+ = =
6 5 30 30

Pengurangan Pecahan

Contoh 1.6.2
4
1- =...
5

Penyelesaian :

46
4 5 4 1
1- = - =
5 5 5 5

Perkalian Bilangan Pecahan

Contoh 1.6.3
2
9x = ...
3

Penyelesaian :
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
+ +3 + =
3 3 3 3 3 3 3 3 3

9x2 18
= = =6
3 3

1. Perkalian bilangan asli dengan pecahan biasa dan sebaliknya.

Untuk lebih mudah memahami bagaimana cara mengalikan bilangan asli


dengan sebuah pecahan atau perkalian sebuah pecahan dengan
bilangan asli, perhatikan masalah-masalah berikut.

Terdapat enam buah gelas yang akan diisi air sampai penuh. Ternyata
1
setiap gelas hanya dapat memuat 10liter air. Berapa liter air yang
dibutuhkan untuk mengisi keenam gelas tersebut?

Banyak air yang dibutuhkan adalah


1
=6× 10

1 1 1 1 1 1
= + + + + +
10 10 10 10 10 10

1 1 1 1 1 1
= 10

6x1
= 10

6
= 10

6
Jadi banyak air yang dibutuhkan liter
10

47
Contoh 1.6.4
3
3x = ...
4

Penyelesaian :
perhatikan gambar berikut:

3 3 3
4 4 4

1
24

3 3 3 3 3 3 3 9 1
Berdasarkan gambar diatas 3 x = + + = = = 24
4 4 4 4 4 4

2. Bilangan asli dengan bilangan campuran

Sifat

Untuk a, b, dan c bilangan asli, berlaku:


axb
a. a x = c

bxa
b. xa= c

c. 1 x = x 1 =

3. Perkalian Pecahan Biasa dengan Pecahan Biasa

Contoh 1.6.5
2 1
x =...
3 4

Penyelesaian :
2 1 1x2 2
x = =
3 4 3x4 12

48
Pembagian Pecahan

Bu Vera memiliki 5 potong roti. Roti tersebut akan dibagikan pada 3 orang
anaknya dan tiap anak mendapat bagian yang sama. Berapa potong yang
diperoleh tiap anak ?

Alternatif Penyelesaian

Banyak roti yang dimiliki Bu Vera adalah 5 potongBanyak anak Bu Vera adalah
3 orangKarena tiap anak mendapat bagian yang sama, maka banyak roti yang
diperoleh masing-masing anak adalah 5 : 3 = …. ?

Perhatikan gambar berikut

Berdasarkan gambar di atas, banyak roti yang diperoleh masing-masing anak


adalah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 2
+ 3+ 3 + + = = = 13
3 3 3 3 3

Cara memperoleh:

5:3=(3+2):3=(3:3)+(2:3)
2 2
=1+ 3=
13

Beberapa sifat yang perlu dicermati

1. Setiap pecahan dibagi 1 hasilnya pecahan itu sendiri

2. Setiap pecahan memilii kebalikan

3. Setiap pecahan dikalikan dengan kebalikannya hasilnya 1

4. Hasil bagi bilangan 1 dengan sebuah pecahan, maka hasilnya adalah


kebaliakan pecahan itu.

49
Kerjakan Soal berikut :

1. + =

2. +3 =

3. - =

4. - =

5. 2 : =

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. =

2. =

3. =

4. =-

5. x = x =

50
1. Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang dinya takan dalam
bentuk , a dan b bilangan bulat, b≠ 0 dan b bukan faktor dari a.

2. Berikut beberapa konsep pada operasi bilangan pecahan:

a. + =

b. a x =

c. xa=

d. = x1=

Kerjakan Soal berikut :

1. + =

2. +3 =

3. - =

4. - =

5. 2 : =

51
*Kegiatan Belajar 7

Definisi

Bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dinyatakan dalam


a
bentuk , a dan b bilangan bulat dan b 0.
b

a
Bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dinyatakan dalam bentuk , a
b
dan b bilangan bulat dan b 0.

Perhatikan difinisi diatas,untuk a dan b bilangan bulat serta b 0, bilangan apa


a
yang dihasilkan b jika:

1. a = 0

2. a = b

3. a > b, a dan b memiliki faktor prima

4. a < b, a dan b memiliki faktor prima

5. a > b, a kelipatan dari b

6. a < b, a faktor dari b

Penyelesaian

1. Jika a = 0,

Jika a = 0 ( tentu b 0)
a 0
Makab = b, kita ambil sembarang nilai b, maka perhatikan

0 0 0 0
= 0, = 0; = 0; = 0;
1 5 20 200
a
Maka selalu menghasilkan bilangan 0
b

2. a = b

silahkan coba sendiri dan simpulkan

52
3. a > b, a dan b memiliki faktor prima

perhatikan :
2 3 7
, 7,
3 11
a
Maka selau menghasilkan bilangan pecahan biasa
b

4. a < b, a dan b memiliki faktor prima

silahkan coba sendiri dan simpulkan

5. a > b, a kelipatan dari b


4 99 10
= 2, = 3, 2 = 5
2 33

Maka selalu menhailkan bilangan bulat

6. a < b, a faktor dari b

silahkan di coba sendiri dan simpulkan


a
bilangan-bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk b, dengan a dan b
bilangan bulat dan b≠ 0. Namun banyak bilangan yang tidak dapat dinyatakan
a
dalam bentukb, dengan a, b bilangan bulat dan b≠ 0. Seperti bilangan √3,√5
,√7, dan sebagainya. Bilangan-bilangan tersebut dinamakan bilangan irasional.

1. Ubah dalam bentuk pecahan 0,125

2. Ubahlah bentuk desimal dari

3. Ubah dalam bentuk desimal

4. 0,3333333 ubah dalam bentukpecahan

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. 0,125 = =

2. 3 : 2 = 0,666666

3. 3 : 7 = 0,428571428571

53
4. 0,333 = 1 angka yang di ulang berarti x = 0,333

10x = 3,333

-9x = -3

X=

Bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dinyatakan dalam


bentuk , a dan b bilangan bulat dan b 0.bilangan-bilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk , dengan a dan b bilangan bulat dan b≠ 0.
Namun banyak bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk ,
dengan a, b bilangan bulat dan b≠ 0. Seperti bilangan √3,√5 ,√7, dan
sebagainya. Bilangan-bilangan tersebut dinamakan bilangan irasional.

Nyatakan dalam bentuk pecahan!

1. 32

2. 120

3. 22,5

4. 90

Nyatakan dalam bentuk desimal

1.

2. 2

54
SOAL EVALUASI MPM 1

1. Hsil dari 45 + (-35) + 30 – 125 = …

a. 80 b. -85 c.85 d. 75

2. 144 : 12 + 25 x 12 = …

a. 300 b. 310 c. 312 d. 324

3. (720 – 330) : (4 + 6) = …

a. 39 b. 49 c. 59 d. 60

4. 35 – 6 x (7 +13) = n. nilai n adalah …

a. 80 b. -85 c. 85 d. 75

5. Supaya kalimat menjadi benar harga n pada kalimat n + 65 + 87 + (-21)


= 184

a. 50 b. 53 c.60 d. 63

6. Faktor prima dari 252 adalah…

a. 2, 3, 5 b. 2, 3, 7 c. 3, 5, 7 d. 2, 3, 5, 7

7. Hasil dari (-146) + 35 + (-65) = …

a.-176 b. 176 c. 157 d. -157

8. FPB dari 40 dan 60 adalah …

a. 8 b. 10 c. 12 d. 20

9. FPB dan KPK dari 25 dan 50 adalah …

a. 25 dan 50 b. 50 dan 25 c. 20 dan 60 d. 25 dan 55

10. KPK dari 28, 24, dan 30 adalah …

a. 840 b. 740 c. 420 d. 500

11. Faktor prima dari 880 adalah …

12. FPB dan KPK dari 44 dan 68 dalah …

13. (-25) + 13 x (-9) = …

14. Pada pukul 10.00 lampu A dan B menyala bersama-sama. Jika lampu A
menyala setiap 8 menit dan lampu B setiap 12 menit, kedua lampu
menyala bersama-sama pada pukul …

55
15. Momon akan membagikan 40 buah buku gambar dan 50 bolpoin. Ia
ingin membagikan buku gambar dan bolpoin secara adil, maka jumlah
anak yang akan menerima maksimal …

16. Tentukan bilangan manakah yang mengikuti pola persegi: 60, 196, atau
225?

17. Seorang anak menyusun persegi dari batang lidi yang mengikuti pola
persegi sebagai berikut:

berapa banyak lidi yang dibutuhkan untuk membuat persegi pada pola
ke-5?

18. Tentukan nilai dari:


2 3
a. 3 +3 =...
4 3
b. 5 : 5 = ...

3 3
c. 2 = ...

19. Nyatakan 0,45 dalam bentuk pecahan

20. Misal kamu mempunyai 28 liter minyak. Kamu diminta mengisikan semua
minyak itu pada 8 kaleng. Jika setiap kaleng harus sama berapa liter
harus diisikan pada tiap kaleng?

56
Modul ini berisi teori tentang Bentuk Aljabar dan menerapkan operasi
aljabar yang melibatkan bilangan rasional pada masalah yang berbentuk
simbolik dan verbal.

Dalam melaksanakan modul ini diperlukan prasyarat telah menguasai


kompetensi yang ada pada modul-modul menyelesaikan soal-soal yang
berkaitan dengan operasi bilangan bulat.

Setelah Anda mempelajari modul pembelajaran matematika ini


diharapkan Anda mampu :

1. Mengenal bentuk aljabar.

2. Menjelaskan pengertian suku bentuk aljabar.

3. Mengetahui macam-macam suku pada bentuk aljabar.

4. Membedakan antara suku tunggal, suku banyak dan suku-suku sejenis.

5. Memahami operasi hitung pada bentuk aljabar.

6. Menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar.

7. Mengetahui sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan maupun


pengurangan.

8. Siswa dapat menentukan hasil perkalian pada bentuk aljabar.

9. Siswa dapat mengetahui sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan


maupun pengurangan pada bentuk aljabar.

10. Siswa mampu menyelesaikan perkalian suatu bilangan dengan suku dua
bentuk aljabar

11. Siswa dapat menyelesaikan perkalian suku dua dengan suku dua.

12. Siswa dapat memahami operasi pembagian pada bentuk aljabar.

13. Siswa mampu memahami cara penyederhanaan bentuk aljabar.

58
14. Siswa dapat menyederhakan bentuk pecahan aljabar.

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul pembelajaran


matematika ini, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini.

1. Pelajari daftar isi serta kedudukan modul dengan cermat dan


teliti.Karena dalam skema modul akan tampak kedudukan modul yang
sedang anda pelajari dengan modul-modul yang lain.

2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar


untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

3. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam


penugasan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

4. Untuk menjawab test formatif usahakan memberi jawaban singkat, jelas


dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.

5. Bila terdapat penugasan, kerjakan dengan baik dan bilamana perlu


konsultasikan hasil tersebut pada guru / tutor.

6. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru/tutor pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainya
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.

59
*Kegiatan Belajar 1

Aljabar bukan hanya membahas permasalahan yang berkaitan dengan


operasi hitung bilangan, tetapi juga memiliki cakupan bahasan yang lebih luas
lagi, yaitu mengenai hubungan antara bilangan-bilangan tersebut. Dalam
pengerjaan dengan aljabar, sebuah bilangan yang tidak diketahui, atau belum
diketahui, dapat diwakili dengan menggunakan simbol berupa huruf, misalnya x
dan y, yang disebut dengan variabel. Dengan demikian, variabel-variabel
tersebut dapat memiliki berbagai variasi nilai. x

Pada Gambar di atas , dus (kotak) pertama berisi wafer, dan kotak kedua berisi
buah yang dikemas sendiri. Berat kotak wafer tertera pada kotak kemasan yaitu
8kg, sedangkan berat kotak buah belum diketahui. Jika berat kotak buah kita
nyatakan dengan x kg, dan jumlah berat seluruh kotak kita nyatakan dengan y
kg, maka diperoleh :

Berat kotak seluruhnya adalah (8+x) atau y=8+x.

Uraian di atas menunjukkan bahwa situasi dalam kehidupan sehari-hari dapat


dinyatakan dalam bentuk aljabar. Suatu bentuk aljabar dapat terdiri dari
bilangan, variabel, atau gabungan dari bilangan dan variabel yang terkait
dengan operasi hitung.

Aljabar adalah salah satu cabang penting dalam matematika. Kata


aljabar berasal dari kata al-jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk
menyelesaikan notasi kuadrat yang diambil dari buku karangan Muhammad ibn
Musa Al-Khawarizmi (780-850 M), yaitu kitab al-jabr wal-muqabalah yang
membahas tentang cara menyelesaikan persamaan-persamaan aljabar atau
"Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan
Menyeimbangkan” yang ditulis pada tahun 820 Masehi. Buku pertama Al-
Khawarizmi yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dikenal
sebagai Liber algebrae et almucabala oleh Robert dari Chester (Segovia, 1145)
dan juga oleh Gerardus dari Cremona pada abad ke-12. Karena pengaruhnya

60
yang besar di bidang aljabar, Al Khawarizmi dijuluki sebagai Bapak Aljabar.
Namun, julukan itu diberikan pula pada Diophantus, seorang ilmuwan dari
Yunani kuno. Pemakaian nama aljabar sebagai penghormatan kepada Al-
Khawarizmi atas jasa-jasanya dalam mengembangkan aljabar melalui karya-
karya tulisanya. Al-Khawarizmi adalah ahli matematika dan ahli astronomi
termasyhur yang tinggal di Baghdad (Irak) pada permulaan abad ke-9. Al-
Khawarizmi diperkirakan meninggal sekitar 850 Masehi. Namun, karya-karya
besarnya masih terus berkembang dan banyak dipelajari hingga saat ini.

Contoh 2.1.1

Suatu ketika terjadi percakapan antara Pak Agus dan Pak Budi. Mereka berdua
baru saja membeli buku di suatu toko grosir.

Pak Agus : “Pak Budi, kelihatannya beli buku tulis banyak sekali.”

Pak Budi : “Iya Pak. Ini pesanan dari sekolah saya. Saya beli dua kardus dan 3
buku. Pak Agus beli apa saja?”

Pak Agus : “Saya hanya beli 5 buku saja Pak, untuk anak saya yang kelas VIII
SMP.”

Dalam percakapan tersebut terlihat dua orang yang yang menyatakan banyak
buku dengan satuan yang berbeda. Pak Agus menyatakan jumlah buku dalam
satuan kardus, sedangkan Pak Budi langsung menyebutkan banyak buku yang
ia beli dalam satuan buku.

Penyelesaian :
Alternatif pemecahan masalah disajikan dalam tabel berikut.

Simbol x bisa mewakili sebarang bilangan.

Jika x = 10, maka 2x + 3 = 2 × 10 + 3 = 20 + 3 = 23

Jika x = 15, maka 2x + 3 = 2 × 15 + 3 = 30 + 3 = 33

61
Jika x = 20, maka 2x + 3 = 2 × 20 + 3 = 40 + 3 = 43

Jika x = 40, maka 2x + 3 = 2 × 40 + 3 = 80 + 3 = 83

Jika x = 50, maka 2x + 3 = 2 × 50 + 3 = 100 + 3 = 103

Nilai bentuk aljabar di atas bergantung pada nilai x. Dalam konteks di atas x
menyatakan banyak buku dalam satu kardus.

Bentuk aljabar dalam diatas x menyatakan banyak buku yang ada dalam kardus

1. Pak Tohir memiliki dua jenis hewan ternak, yaitu sapi dan ayam.
Banyaknya sapi dan ayam yang dimiliki Pak Tohir secara berturut-turut
adalah 27 sapi dan 1.500 ayam. Seluruh sapi dan ayam tersebut akan
dijual kepada seorang pedagang ternak. Jika harga satu sapi dinyatakan
dengan x rupiah dan harga satu ayam dinyatakan dengan y rupiah,
tuliskan bentuk aljabar harga hewan ternak Pak Tohir?

2. Arman mempunyai 5 buah robot dan 8 buah mobil-mobilan. Jika Arman


diberi 2 buah robot oleh ibu dan 3 mobil-mobilannya ia berikan kepada
Anto, berapa sisa robot dan mobil Arman. Nyatakan dalam bentuk
aljabar?

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. x adalah jenis hewan ternak sapi

y adalah jenis hewan ternak ayam

bentuk aljabar = 27x + 1.500y

2. x menyatakan robot

y menyatakan mobil-mobilan

5x + 8y + 2x – 3y = 7x + 5y

62
Aljabar adalah salah satu cabang penting dalam matematika. Kata aljabar
berasal dari kata al-jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk
menyelesaikan notasi kuadrat yang diambil dari buku karangan Muhammad
ibn Musa Al-Khawarizmi (780-850 M), yaitu kitab al-jabr wal-muqabalah
yang membahas tentang cara menyelesaikan persamaan-persamaan
aljabar.

1. Suatu ketika Pak Veri membeli dua karung beras untuk kebutuhan
hajatan di rumahnya. Setelah dibawa pulang, istri Pak Veri merasa beras
yang dibeli kurang. Kemudian Pak Veri membeli lagi sebanyak 5 kg.
Nyatakan bentuk aljabar dari beras yang dibeli Pak Veri.

2. Pak Deni membeli tiga gelondong kain untuk keperluan menjahit baju
seragam pesanan sekolah SMP Semangat 45. Setelah semua seragam
berhasil dijahit, ternyata kain masih tersisa 4 meter. Nyatakan bentuk
aljabar kain yang digunakan untuk menjahit.

3. Bu Niluh seorang pengusaha kue. Suatu ketika Bu Niluh mendapat


pesanan untuk membuat berbagai macam kue dalam jumlah yang
banyak. Bahan yang harus dibeli Bu Niluh adalah dua karung tepung,
sekarung kelapa, dan lima krat telur. Nyatakan bentuk aljabar harga
semua bahan yang dibeli oleh Bu Niluh .

4. Bu Marhawi membeli 14 kg tepung, 17 kg wortel, dan 4 kg tomat.


Karena terlalu lama disimpan 4 kg tepung, 3 kg wortel, dan 3 kg tomat
ternyata rusak/busuk. Tentukan tepung, wortel, dan tomat yang tersisa.
Jika harga tepung, wortel, dan tomat secara berurutan adalah x rupiah,
y rupiah, dan z rupiah, nyatakan harga barang yang dibeli Bu Marhami
tersebut dalam bentuk aljabar.

5. Sinta pergi ke toko untuk membeli alat-alat tulis. Alat tulis yang
dibutuhkan yaitu 12 buku tulis, 2 pensil, 3 bolpoin, 1 penghapus dan 1
penggaris. Nyatakan alat-alat tulis yang dibeli Sinta ke dalam bentuk
aljabar.

63
*Kegiatan Belajar 2

Bentuk-bentuk seperti 4a, 6ab2, 2p+15, 7p2-10p, 8x-4y+9 dan 6x2+3xy-8y


disebut bentuk aljabar.

ax2+bx+c = 0 ; a,b,c,x dan 0 adalah lambang-lambang aljabar, a dan b disebut


koefisien; c disebut konstanta; x2 dan x disebut variabel.

Suku Tunggal dan Suku Banyak

Bentuk aljabar seperti 4a, 6ab2, dan -5a2bc3 disebut bentuk aljabar suku satu
atau suku tunggal.

Bentuk aljabar seperti 2p+15, 7p2-10p, dan -6p3+5pq disebut bentuk aljabar
suku dua atau binom.
Bentuk aljabar seperti 8x-4y+9 dan 6x2+3xy-8y2 disebut bentuk aljabar suku
tiga atau trinom.
Bentuk aljabar yang terdiri dari beberapa suku disebut suku banyak atau
polinom. Misalnya :
p3 + 2p2 – 7p – 8 → suku empat

9x3 – 4x2y – 5x + 8y – 7y2→ suku lima

Suku-Suku Sejenis

Perhatikan bentuk aljabar 5a2 dan -7x2y + 3 !

Pada bentuk 5a2, 5 disebut koefisien dan a disebut variabel (peubah), dan pada
bentuk -7x2y + 3, – 7 adalah koefisien dari variabel x2y dan 3 adalah
kosntanta.

Bentuk aljabar -7x2y + 3

– 7 adalah koefisien x2y

3 adalah kosntanta

x dan y adalah variabel (peubah)

Suku-suku yang dikatakan sejenis bila memiliki variabel atau kombinasi


variabel yang sama, dan variabel yang sama itu harus memiliki pangkat yang
sama juga. Dengan kata lain, suku-suku yang sejenis hanya boleh berbeda

64
pada koefisiennya. – 9xy dan 7xy2 bukan suku sejenis, karena xy tidak sama
(tidak sejenis) dengan xy2.
Dengan demikian , dapat disimpulkan sebagai berikut :

Suku –suku yang sejenis pada bentuk aljabar hanya boleh berbeda pada
koefisiennya.

1. Tentukan banyak suku pada bentuk aljabar berikut !

a. 7a + 18 – 3a

b. 2x4 – 5x3 – 4x2 + 7x

2. Tentukan suku-suku yang sejenis pada bentuk aljabar berikut !

a. 9k + 8m – 4km – 15k + 7km

b. 7p2 – 8p2q – 11p2 + p2q + 12pq2

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. Banyak suku pada 7a + 18 – 3a adalah 3, yaitu 7a, 18, dan -3a.

b. Banyak suku pada 2x4 – 5x3 – 4x2 + 7x adalah 4, yaitu 2x4, -5x3, -4x2,
dan 7x.

2. a. Suku-suku yang sejenis pada 9k + 8m – 4km – 15k + 7km adalah :

 9k dan -15k

 -4km dan 7km

b. Suku-suku yang sejenis pada 7p2 – 8p2q – 11p2 + p2q + 12pq2


adalah:

 7p2 dan -11p2

 -8p2q dan p2q

65
Suku-suku yang sejenis pada bentuk aljabar memiliki variabel-variabel yang
sama dan pangkat dari masing-masing variabel juga sama. Jadi, suku-suku
yang sejenis hanya boleh berbeda pada koefisiennya.

1. Tentukan mana yang termasuk suku tunggal !

4a+8ab, 5a2b, 7xy2, 6x2-9y-12, 15yz, 10p+14qr

2. Tentukan mana yang termsuk suku banyak !

6x2-9y-12, 15yz, 10p+14qr, 4a+8ab, 5a2b, 7xy2,

3. Tentukan suku-suku yang sejenis pada bentuk aljabar berikut !

3bc+13a+18b+7ab+bc-5b-8a-12ab

4. Manakah yang termasuk koefisien dan konstanta pada bentuk aljabar


berikut !

2pq – 3qr + 20 – 4p2q + 11

5. Tentukan banyak suku pada bentuk aljabar berikut !

8x3 – 17xy – 15z dan 11k – 10l + 14m – 12n + 21

66
*Kegiatan Belajar 3

Untuk menentukan hasil penjumlahan maupun hasil pengurangan pada bentuk


aljabar, perlu diperhatikan hal-hal berikut.

1. Suku-suku yang sejenis

2. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan maupun pengurangan,


yaitu :

a. ab + ac = a(b + c) atau a(b + c) = ab + ac,

b. ab – ac = a(b – c) atau a(b – c) = ab – ac.

3. Hasil perkalian dua bilangan bulat, yaitu :

a. Hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif,

b. Hasil perkalian dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat


positif,
c. Hasil perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulatnegatif
adalah bilangan bulat negatif.

Dengan menggunakan ketentuan-ketentuan tersebut, maka hasil penjumlahan


maupun hasil pengurangan pada bentuk aljabar dapat dinyatakan dalam bentuk
yang lebih sederhana dengan memperhatikan suku-suku yang sejenis.

Hasil penjumlahan maupun pengurangan pada bentuk aljabar dapat


disederhanakan dengan cara mengelompokkan dan menyederhanakan suku-
suku yang sejenis.

Contoh 2.3.1

Pak Srianto seorang tengkulak beras yang sukses di desa Sumber Makmur.
Suatu ketika Pak Srianto mendapatkan pesanan dari pasar A dan B di hari yang
bersamaan. Pasar A memesan 15 karung beras, sedangkan pasar B memesan
20 karung beras. Beras yang sekarang tersedia di gudang Pak Srianto adalah
17 karung beras. Misal x adalah massa tiap karung beras. Nyatakan dalam
bentuk aljabar:

a. Total beras yang dipesan kepada Pak Srianto

67
b. Sisa beras yang ada di gudang Pak Srianto, jika memenuhi pesanan
pasar A saja

c. Kekurangan beras yang dibutuhkan Pak Srianto, jika memenuhi pesanan


pasar B saja.

Penyelesaian :
a. Total beras yang dipesan kepada Pak Srianto adalah (15x) + (20x) atau
(35x) kilogram beras.

b. Jika Pak Srianto memenuhi pesanan pasar A saja, maka sisa beras
adalah 2 karung beras atau 2x kilogram beras.

c. Kekurangan beras yang dibutuhkan Pak Srianto untuk memenuhi


pesanan pasar B adalah 3 karung beras atau -3x kilogram beras. (tanda
negatif menyatakan kekurangan)
Pada cerita di atas terdapat operasi antara dua bentuk aljabar, yaitu:

1. Penjumlahan (20x) + (15x) = 35x

2. Pengurangan (17x) − (15x) = 2x

3. Pengurangan (17x) − (20x) = −3x

Bentuk 17x − 15x bisa juga ditulis penjumlahan dua bentuk aljabar (17x)
+ (−15x) .

1. Tentukan penjumlahan bentuk aljabar berikut.

a. -3m + 4n − 6 dengan 7n − 8m + 10

b. 15a + 7b− 5c dengan −11a − 12b + 13d

2. Pengurangan bentuk aljabar berikut.

a. -3m + 4n − 6 dengan 7n − 8m + 10

b. 15a + 7b − 5c dengan −11a − 12b + 13d

68
Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. Hasil penjumlahan −3m + 4n − 6 dengan 7n − 8m + 10

(−3m + 4n – 6)+ (7n − 8m + 10) = −3m + 4n – 6 + 7n − 8m + 10

= -3m – 8m + 4n + 7n – 6 + 10

= -11m + 11n + 4

b. Hasil penjumlahan dari 15a + 7b − 5c dengan −11a − 12b + 13d

(15a + 7b− 5c) + (−11a − 12b + 13d)= 15a + 7b− 5c −11a − 12b
+ 13d= 15a – 11a + 7b – 12b – 5c + 13d= 4a – 5b – 5c + 13d

2. a. Hasil pengurangan −3m + 4n − 6 dengan 7n − 8m + 10

(−3m + 4n – 6) – (7n − 8m + 10)

= -3m + 4n – 6 – 7n + 8m – 10

= -3m + 8m + 4n – 7n – 6 – 10

= 5m – 3n -16

b. Hasil pengurangan 15a + 7b − 5c dengan −11a − 12b + 13d

(15a + 7b − 5c)– (11a − 12b + 13d)

= 15a + 7b – 5c – 11a + 12b – 13d

= 15a – 11a + 7b + 12b – 5c – 13d

= 4a + 19b – 5c – 13d

Hasil penjumlahan maupun pengurangan pada bentuk aljabar dapat


disederhanakan dengan cara mengelompokkan dan menyederhanakan
suku-suku yang sejenis.

69
1. (15i + 14b + 13k) + (−30i − 45j + 51k) = ...

2. Tentukan hasil penjumlahan (3 − 17x + 35z) dan (4x + 23y − 9).

3. (42n + 35m +7) - (50m − 20n + 9) = ...

4. Tentukan hasil penjumlahan bentuk aljabar :

3(2x2 – 4x + 5) dengan 2(4x2 + 3x – 7)

5. Tentukan hasil pengurangan bentuk aljabar :

-x2 + 6xy + 3y2 dari 5x2 – 9xy -4y2

70
*Kegiatan Belajar 4

Perkalian Suatu Bilangan dengan Suku Dua

x(x + 4) x2 4x

x 4 x 4

Perhatikan Gambar di atas !

gambar sebelah kiri menunjukkan sebuah persegi panjang dengan ukuran


sebagai berikut : Panjang = (x + 4) satuan,

Lebar = x satuan

Luas persegi panjang tersebut = x (x + 4) satuan luas.

gambar sebelah kanan menunjukkan bahwa untuk menentukan luas persegi


panjang pada gambar sebelah kiri dapat dilakukan dengan cara membagi
(menyekat) persegi panjang tersebut menjadi dua buah persegi panjang,
sehingga luasnya menjadi x2 + 4x.

Oleh karena luas kedua persegi panjang pada kedua gambar adalah sama,
berarti x(x + 4) = x2 +4x. dengan demikian, bentuk perkalian x(x+4) dapat
dinyatakan sebagai bentuk penjumlahan x2 + 4x.

Dengan menggunakan cara seperti di atas, hasil perkalian suatu bilangan


dengan suku tiga dapat ditentukan seperti berikut :

x(x + y + 4) = x [(x + y) + 4]

= x (x + y) + 4x

= x2 + xy + 4x

Menyatakan bentuk perkalian menjadi bentuk penjumlahan pada bentuk aljabar


disebut menjabarkan.

Untuk sembarang bilangan x, y, dan k selalu berlaku :

x (x + k) = x2 + kx

71
x (x + y + k) = x2 + xy + kx

Contoh 2.4.1

Jabarkan bentuk-bentuk berikut!

2x (4x2 – 3y)

Penyelesaian :
2x (4x2 – 3y) = 2x (4x2) – 2x (3y)

= 8x3 – 6xy

Perkalian Suku Dua dengan Suku Dua

1. Menggunakan Hukum Distributif

Persegi panjang-persegi panjang pada gambar di atas memiliki ukuran


yang sama, sehingga luasnya juga sama. Dengan demikian, terdapat
hubungan sebagai berikut.

(x + 2)(x + 5) = x(x + 5) + 2(x + 5) (1) Gambar (ii)

= x2 + 5x + 2x + 10 (2) Gambar (iii)

= x2 + 7x + 10

Pada proses pengerjaan di atas, langkah (1) dan (2) menggunakan


hukum (sifat) distributif. Dengan demikian penjabaran bentuk perkalian
(x + 2)(x + 5) menjadi x2 + 7x + 10 merupakan penjabaran dengan
hukum distributif.
Pada penjabaran di atas, ternyata suku dua yang pertama, yaitu (x + 2)
diuraikan, sedangkan suku dua yang kedua, yaitu (x + 5) tetap. Dengan
demikian, penjabaran menggunakan hukum distributif dapat ditunjukkan
dengan skema berikut.

(x + 2)(x + 5) = x(x + 5) + 2(x + 5)

Perkalian suku dua dengan suku dua dapat dijabarkan dengan


menggunakan hukum distributif, yaitu :

72
(x + a)(x + b) = x(x + a) + 2(x + b)

Contoh 2.4.2

Tentukan hasil perkalian berikut dengan menggunakan hukum distributif!

(2x - 3) (x + 1)

Penyelesaian :

2. Menggunakan Skema

Perhatikan langkah-langkah penyelesaian perkalian dua suku dua !

(3x + 4)(x – 2) = 3x2 – 6x + 4x – 8

Ternyata hasil perkalian tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan


skema berikut .

(3x + 4) (x – 2) = 3x(x) + 3x(-2) + 4(x) + 4(-2)

= 3x2 – 6x + 4x – 8

Langkah (2) pada skema di atas disebut perkalian suku luar dan langkah
(3) disebut perkalian suku dalam. Hasil perkalian suku luar dan suku
dalam sering kali dapat disederhanakan

Perkalian dua suku dua dapat dijabarkan dengan menggunakan skema


berikut :

a. (x + p)(x + q) = x(x) + x(q) + p(x) + p(-q)

= 3x2 + (p + q)x + pq

b. (x + p)(x - q) = x2 + x(p - p)x + p(-p)

= x2 – p2

Contoh 2.4.3

Jabarkanlah bentuk perkalian suku dua berikut !

(x + 3) (x - 2)

73
Penyelesaian :

3. Penggunaan Perkalian (x + a)(x + b)

Pada bahasan ini akan dipelajari tentang penggunaan perkalian istimewa


(x + a) (x + b) yang khusus, yaitu jika a + b = 10, sehingga hasil
perkalian dari (x + a)(x + b) dapat dinyatakan sebagai berikut .

(x + a) (x + b ) = x2 + (a + b)x + ab , a + b = 10

= x2 + 10x + ab

= x(x + 10) + ab

Kita gunakan hasil perkalian di atas juga untuk menyelesaikan perkalian


berikut.

Dengan menggunakan cara di atas, maka hasil perkalian dua bilangan


yang angka puluhannya sama dan angka samanya berjumlah 10 dapat
diperoleh dengan cara yang lebih mudah.

Contoh 2.4.4

Pak Idris mempunyai kebun apel berbentuk persegi dan Pak Halim
mempunyai kebun semangka berbentuk persegipanjang. Ukuran panjang
kebun semangka Pak Halim 10 m lebihnya dari panjang sisi kebun apel
Pak Idris. Sedangkan lebarnya, 3 m lebih dari panjang sisi kebun apel
Pak Idris. Jika diketauhi luas kebun Pak Halim adalah 450 m2, Tentukan
luas kebun apel Pak Idris.

Penyelesaian :

74
Untuk memecahkan persoalan tersebut bisa dengan memisalkan panjang
sisi kebun apel Pak Idris dengan suatu variabel, misal variabel x. Panjang
kebun semangka Pak Halim 10 meter lebih panjang dari panjang sisi
kebun apel, bisa ditulis x + 10. Sedangkan lebarnya 3 meter lebihnya
dari panjang sisi kebun apel Pak Idris, bisa ditulis x + 3. Seperti yang
kita ketahui bahwa luas persegi panjang adalah panjang × lebar.

Namun dalam permasalahan menentukan panjang sisi kebun tersebut


kita sedikit mengalami kesulitan karena yang dikalikan adalah bentuk
aljabar. Dalam permasalah tersebut luas kebun Pak Halim adalah hasil
kali dari x + 10 dengan x + 3.

Luas kebun Pak Halim dapat ditulis dalam bentuk aljabar Luas =
2 2
panjang × lebar = (x + 10) × (x + 3) = x + 3x + 10x + 30 = x + 13x
+ 30 satuan luas

Selain dengan cara tersebut, kita bisa menentukan luas kebun Pak Halim
dengan cara perkalian bersusun seperti berikut.

Jadi, luas kebun Pak Halim adalah x2 + 13x + 30 satuan luas. Dari
kedua cara tersebut, silakan menggunakan cara yang menurut kalian
paling mudah.

Untuk lebih jelasnya bagaimana mengalikan bentuk aljabar tersebut mari


amati ilustrasi berikut.

1. Jabarkanlah bentuk-bentuk berikut !

a. x (3x + 5)

b. x (3x + y + 5)

75
2. Tentukan hasil perkalian berikut dengan menggunakan hukum distributif!

(3x + 4) (x – 2)

3. Sebuah lahan berbentuk persegi panjang dengan panjang (2x - 3)


meter, dan lebar (x + 6) meter. Sekeliling lahan tersebut dibuat selebar
2 meter. Hitunglah luas lahan yang tersisa !

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Penjabaran :

a. x (3x + 5) = x (3x) + x (5)

= 3x2 + 5x

b. x (3x + y + 5) = x (3x) + x(y) + x (5)

= 3x2 + xy + 5x

2.

3. Ukuran lahan yang tersisa adalah :

Panjang = (2x -3) – 2 . 2

= (2x - 3) – 4

= (2x - 7) meter

Lebar = (x + 6) – 2 . 2

= (x + 6) – 4

= (x + 2) meter

Jadi luas lahan yang tersisa adalah

= panjang sisa lahan x lebarnya

= (2x - 7) (x + 2)

= x2 + 4x – 7x – 14

= (2x2 – 3x - 14) m2

76
1. Untuk memudahkan dalam perhitungan perkalian suku dua dan suku
banyak, yang perlu diingat adalah :
a. x(x + k) = x(x) + x(k)
= x2 + xk
b. x (x + y + k) = x(x) + x(y) + x(k)
= x2 + xy + xk
c. (x + p)(x + q) = x(x) + x(q) + p(x) + p(q)
= x2 + (p+q)x + pq
d. (x + p)(x + q + r) = x(x) + x(q) + x(r) + p(x) + p(q) + p(r)
= x2 + xq + xr + px + pq + pr
2. Operasi penjumlahan dan perkalian bentuk aljabar memiliki
beberapa sifat, antara lain
a. Sifat Komutatif
a+b=b+a
a×b=b×a
b. Sifat Asosiatif
a + (b + c) = (a + b) + c
a × (b × c) = (a × b) × c
c. Sifat Distributif (perkalian terhadap penjumlahan)
a × (b + c) = a × b + a × c atau
a (b + c) = ab + ac

77
1. Hasil dari penjabaran bentuk perkalian (x + 4) (x + 15) adalah....

2. Hasil dari perkalian a(3a + 8b) adalah...

3. Jabarkan perkalian disamping menggunakan skema (a + 3) (a + 5)....

4. Hasil dari (5x - 4) (3x + 2) adalah....

5. Jabarkan dan sederhanakan perkalian disamping (a - 3) (a2 – 2a + 5) ....

78
*Kegiatan Belajar 5

Operasi Pembagian Bentuk Aljabar

Operasi pembagian bentuk aljabar adalah lawan dari operasi perkalian bentuk
aljabar. Jika dua bentuk aljabar memiliki factor-faktor yang sama, maka hasil
pembagian kedua bentuk aljabar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk yang
sederhana dengan memperhatikan faktor-faktor yang sama.

Misal bentuk aljabar 8a dan 2a memiliki faktor yang sama yaitu 2a. Sehingga
hasil pembagian 8a dengan 2a dapat disederhanakan yaitu

8a : 2a = 4. Demikian halnya dengan 6xy dan 3y yang memiliki faktor yang


sama yaitu 3y, sehingga 6xy : 3y = 2x.

Pada pembagian bentuk aljabar, jika pembagiannya merupakan suku dua,


maka hasil pembagiannya dapat ditentukan dengan cara bagi kurung seperti
pembagian pada bilangan bulat positif.

Contoh 2.5.1

diketahui suau persegi panjang mempunyai luas = x2 + 13x + 30 satuan luas,


dan panjangnya = x + 10 satuan panjang, kalian diminta untuk menentuk
bentuk aljabar dari lebarnya. Bagaimana langkah kalian untuk menentukan
lebarnya?

Penyelesaian :
Luas = panjang × lebar. Dapat kita tulis:
luas
Lebar = panjang

Lebar tanah Pak Halim dapat ditentukan dengan membagi bentuk aljabar dari
luas tanah dengan bentuk aljabar dari panjang.

Lebar =

Pada kegiatan tersebut, kita telah menentukan hasil bagi x2+ 13x + 30 oleh x
+ 10 adalah x + 3.

79
1. Tentukan hasil pembagian bentuk aljabar berikut !

a. 2x2 + 3x - 4 oleh x + 3.

b. x3 + 2x2 – 11x + 12 oleh x – 4

2. tentukan hasil pembagian bentuk aljabar berikut !

a. 28 a5b3 : (-7 a4)

b. 42 x7y8z : 6x3y2

3. Diketahui (x + 3) adalah salah satu faktor dari x2+ 5x + 6. Tentukan


faktor yang lainnya.

Kunci jawaban Tes Formatif

1. a. 2x - 3

2x2 + 6x

-3x – 4

9x - 9

Jadi, (2x2 + 3x – 4) : (x + 3) adalah ( 2x – 3) sisa 5

b. x2 + 2x - 3

x3 - 4x2

2x2 – 11x + 12

2x2 – 8x

-3x + 12

-3x + 12

Jadi, (x3 + 2x2 – 11x +4) : (x – 4) adalah (x2 + 2x – 3)

2. Tentukan hasil pembagian bentuk aljabar !

80
a. 28 a5b3 : (-7 a4) =

= ( )( )( )

= -4 (a) (b3)

= -4ab3

b. 42 x7y8z : 6x3y2 =

=( )( )( )( )

= 7 (x4) (y6) (z)

= 7x4y6z

3. Diketahui (x + 3) adalah salah satu faktor dari x2+ 5x + 6. Tentukan


faktor yang lainnya.

. x+2

x2 + 3x

2x + 6

2x + 6

Jadi faktor yang lain tersebut adalah (x + 2).

81
1. Operasi pembagian bentuk aljabar adalah lawan dari operasi
perkalian bentuk aljabar.
2. Jika dua bentuk aljabar memiliki factor-faktor yang sama, maka hasil
pembagian kedua bentuk aljabar tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk yang sederhana dengan memperhatikan faktor-faktor yang
sama.
3. Pada pembagian bentuk aljabar, jika pembagiannya merupakan suku
dua, maka hasil pembagiannya dapat ditentukan dengan cara bagi
kurung seperti pembagian pada bilangan bulat positif

1. Hasil dari operasi aljabar disamping adalah (x2 + 9x + 18) : (x + 6)....

2. Tentukan hasil operasi disamping 27a5b : 9a4b.....

3. Hasil dari -72x8y9z7 : (-12x2y3z) adalah.....

4. Hasil dari (2x2 - 10x + 12) : (2x - 4) adalah....

5. Hasil dari (8 p6q4 : 4p4q3)3 adalah......

82
*Kegiatan Belajar 6

Menyederhanakan Pecahan Aljabar

jika pembilang dan penyebut suatu pecahan dibagi dengan bilangan yang sama
kecuali nol, maka diperoleh pecahan baru yang senilai, tetapi menjadi lebih
sederhana. Misalnya:
18 3x6 3
= =
24 4x6 4

Dengan demikian, jika pembilang dan penyebut suatu pecahan memiliki faktor
yang sama, maka pecahan tersebut dapat disederhanakan. Hal ini berarti,
bahwa untuk menyederhanakan pecahan bentuk aljabar harus didingat kembali
tentang ciri-ciri bentuk aljabar yang dapat difaktorkan beserta aturan
faktorisasinya.

Contoh 2.6.1

Sederhanakanlah pecahan-pecahan aljabar berikut!

1. 2. 3

Penyelesaian :

1. = = pembilang dan penyebut dibagi 4

2. = =

3. = =

Pada contoh 2, x ≠ -4 dan juga x ≠ 4, sebab jika x = -4 atau x = 4, maka


penyebut pecahan tersebut menjadi nol. Hal ini menyalahi konsep dalam
pecahan yaitu:

1. Penyebut suatu pecahan tidak boleh nol

2. Suatu pecahan tidak boleh disederhanakan dengan cara membagi


pembilang dan penyebut dengan nol, karena pembagian dengan nol
tidak didefinisikan.

Dengan demikian, pada Contoh 3, nilai m ≠ 0, dan juga m ≠ -3.

83
Untuk selanjutnya, yang dibicarakan pada pembahasan ini adalah pecahan
aljabar yang penyebutnya bukan nol.

Dalam menyederhanakan pecahan bentuk aljabar, kadang-kadang dalam


proses pengerjaannya harus kita gunakan lawan dari suatu bentuk aljabar,
yaitu –(a - b) = b – a sehingga pecahan aljabar tersebut dapat disederhanakan.

Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan Aljabar

Pada pembahasan tentang operasi bilangan pecahan, telah dipelajari bahwa


pecahan-pecahan yang mempunyai penyebut sama dapat dijumlahkan atau
dikurangkan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan pembilang-
pembilangnya, yaitu:

+ = atau - = dengan b ≠ 0

Aturan tersebut dapat digunakan untuk menjumlahkan dan mengurangkan


pecahan aljabar.

Contoh 2.6.2

1. +

2. -

3. +

4. -

Penyelesaian :

1. + = =

2. - = =

3. + = =

4. - = =

Jika pecahan-pecahan memiliki penyebut yang berbeda, maka penyebut-


penyebut tersebut harus disamakan lebih dahulu. Untuk menyamakan
penyebut-penyebut pecahan tentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari
enyebut-penyebut tersebut. Kemudian masing-maasing pecahan diubah
menjadi pecahan lain yang senilai, dan penyebutnya merupakan KPK yang
sudah di cari.

84
Perkalian Dan Pembagian Pecahan Aljabar

Pada pembahasan tentang perkalian bilangan pecahan, telah dipelajari bahwa


hasil perkalian dua pecahan dapat diperoleh dengan cara mengalikan
pembilang dengan pembilang, dan penyebut dengan penyebut. Yaitu:

× = dengan b, d ≠ 0

Dengan demikian, hasil perkalian dalam bentuk aljabar dapat diperoleh dengan
menggunakan aturan diatas.

Contoh 2.6.3

Penyelesaian :

× = = pembilang dan penyebut dibagi dendang b

Untuk pembagian dua pecahan, telah dibahas bahwa membagi dengan suatu
pecahan sama dengan mengalikan pecahan tersebut dengan pecahan
kebalikannya, yaitu;

: = × dengan b, c, d ≠ 0

Contoh 2.6.4

Penyelesaian :

: = ×

= pembilang dan penyebut dibagi dengan a

85
1. Sederhanakan pecahan-pecahan aljabar berikut!

a. b.

2. Sederhanakan pecahan-pecahan aljabar berikut!

a. - b. +

3. Sederhanakan pecahan-pecahan aljabar berikut!

a. × b. :

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. = b. =

= =

= =

=- =-

2. a. - = -

= -

b. + = +

86
=

3. a. × = ×

= pembilang dan penyebut dibagi

dengan x(x + 3)

= x -3

b. : = :

= ×

= pembilang dan penyebut


dibagi dengan
(x - 2) dan x

87
1. Penyederhanaan pecahan aljabar
Pecahan yang pembilangnya, atau penyabutnya, atau kedua-duanya
berbentuk aljabar dapat disederhanakan dengan cara memfaktorkan
pembilang dan penyebutnya.

= =

2. Penjumlahan dan pengurangan pecahan aljabar


Menjumlahkan atau mengurangkann pecahan bentuk aljabar
dilakukan dilakukan dengan menyamakan penyebut-penyebutnya,
kemudian menjumlahkan atau mengurangkan pembilang-
pembilangnya.
Untuk menyamakan penyebut-penyebutnya, tentukan KPK dari
penyebut pecahan tersebut.

+ = =

- = - =

3. Perkalian dan pembagian pecahan aljabar


a. Perkalian pecahan aljabar dilakukan dengan mengalikan
pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
× = dengan b, d ≠ 0

b. Pembagian pecahan aljabar dilakukan dengan mengalikan


pecahan tersebut terhadap kebalikannya.

: = × dengan b, c, d ≠ 0

88
1. Hasil dari adalah.....

2. - =.....

3. × =.....

4. : =.....

5. - =.....

89
SOAL EVALUASI MPM 2

1. Bu Marhawi membeli 14 kg tepung, 17 kg wortel, dan 4 kg tomat.


Karena terlalu lama disimpan 4 kg tepung, 3 kg wortel, dan 3 kg tomat
ternyata rusak/busuk. Tentukan tepung, wortel, dan tomat yang tersisa.
Jika harga tepung, wortel, dan tomat secara berurutan adalah x rupiah,
y rupiah, dan z rupiah, nyatakan harga barang yang dibeli Bu Marhami
tersebut dalam bentuk aljabar.

2. Koefisien untuk variabel a dan b2 dari bentuk aljabar 2a2 – a – 4ab2 –


3b2 berturut –turut adalah ...

3. Suku-suku sejenis dari bentuk aljabar 3p2q + 5pq2 + 3p2q2 – 4pq2 adalah
...

4. Apakah 5x3y2 dan -5x3y4 merupakan suku sejenis?

5. Bentuk paling sederhana dari 7x – 4y + 6 – 4x + y – 6 adalah ...

6. Bentuk paling sederhana dari 9 – 4(2x + 5) adalah ...

7. Hasil penjumlahan dari 5ab + 2bc – d dan 3ab – 2bc + 6d adalah ...

8. Hasil pengurangan -2(3p + 2) dan 2p + 6 adalah ...

9. Tentukan hasil penjumlahan bentuk aljabar:

3(2x2 – 4x + 5) dengan 2(4x2 + 3x – 7)

10. Tentukan hasil pengurangan

5x – 3y + 7 dari 5y – 3x – 4

11. Jabarkanlah bentuk-bentuk aljabar berikut!

a. 4x (x2 + 2xy – 3y2)

b. (3p + 2) (3p - 2)

c. (2x - y) (4x2 + 2xy + y2)

d. (2x2 – 10x) (x2 + 3x)

12. Tentukan hasil operasi hitung bentuk aljabar berikut!

a. 18a4b : 3a3b

b. 36a8b3 : 9a5b2

c. 2x2 + 7x − 15 oleh x + 5

d. 6x2 – 7x – 24 oleh 3x – 8

90
13. Sederhanakan pecahan-pecahan aljabar berikut!

a.

b.

91
Modul ini berisi tentang persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel yang meliputi unsur unsur bentuk aljabar dan pengoprasian bentuk
aljabar serta pengertian persamaan dan pertidak samaan linear satu variabel.

Dalam melaksanakan modul ini diperlukan prasyarat harus menguasai


kompetensi yaitu : himpunan, bilangan, perbandingan dan bentuk aljabar.

Setelah Anda mempelajari modul pembelajaran matematika ini


diharapkan Anda mampu :

1. Mengembangkan sikap logis dan rasa ingin tahu

2. Mengidentifikasi unsur unsur bentuk aljabar

3. Mengembangkan sikap analitik dan percaya diri pada daya dan kegunaan
matematika.

4. Melakukan operasi pada bentuk aljabar.

5. Mengembangka sikap responsif dan terbuka.

6. Memahami persamaan linear satu variabel (SPLDV).

7. Mengembangkan sikap konsisten dan teliti.

8. Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata


yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel.

9. Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata


yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel.

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul pembelajaran


matematika ini, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini.

1. Bacalah dengan teliti bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami


secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari
modul ini!

93
2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar
untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

3. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam


penugasan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

4. Untuk menjawab test formatif usahakan memberi jawaban singkat, jelas


dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.

5. Bila terdapat penugasan, kerjakan dengan baik dan bilamana perlu


konsultasikan hasil tersebut pada guru / tutor.

6. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru/tutor pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainya
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.

94
*Kegiatan Belajar 1

Pengertian Bentuk Aljabar

Untuk memahami pengertian bentuk aljabar dan suku, perhatikan contoh-


contoh berikut!

1. Ada dua buah apel, jika apel disimbolkan dengan a, maka dapat
ditulis 2a

2. Ada sebuah apel dan tiga buah pisang, jika pisang


disombalkan dengan p, maka dapat ditulis a dan 1a+3p

3. Ada tiga buah apel dan dua buah pisang dan satu tomat, jika
tomat disimbolkan dengan t, dapat dituliskan 3a+2p+1t

Untuk selanjutnya jika jumlah bendanya satu, mak cukup dituliskan simbolnya
saja, seperti contoh nomor 2, cukup dituliskan a+3p dan nomor 3 dituliskan
3a+2p+1t.

 Bentuk aljabar 2a memiliki satu suku, yaitu 2a

 Bentuk aljabar a+3p memiliki dua suku yaitu a dan 3p

 Bentuk aljabar 3a+2p+t memiliki tiga sulku yaitu 3a, 2p, dan t

 Bentuk aljabar 4a-2p-t memiliki tiga suku yaitu 4a,-2p dan –t

Pengertian Faktor

Kalau kamu sakit, dan kamu pergi ke dokter, kamu akan diberi resep.

Misalkan obat yang dibeli dengan resep dokter :

Pada botol obat turun panas ditulis 3x1 sendok teh

Pada botol ditulis 3x1 sendok teh

95
Apa artinya dari “3x1” atau “3x2”?

3x1 artinya dalam sehari obat turun panas yang harus diminum 3 kali, sekali
minum 1 sendok teh. Dengan perkataan lain dalam sehari obat turun panas
yang harus diminum adalah 3 sendok teh, yaitu 1 sendok teh+1 sendok teh +1
sendok teh. Sehingga 3x1 artinya 1+1+1.

3x2 artinya dalam sehari obat batuk yang harus diminum 3 kali, sekali minum 2
sendok teh. Dengan perkataan lain dalam sehari obat turun panas yang harus
diminum adalah 6 sendok teh, yaitu 2 sendok teh +2 sendok teh +2 sendok
teh. Sehingga 3x2 artinya 2+2+2

Arti dari aturan perkalian diatas sebenarnya sama dengan perkalian dalam
matematika. Kita tahu bahwa 6=3x2, 3 dan 2 disebut faktor dari 6. Demikian
juga dalam bentuk aljabar berikut ini.

 3b = 3xb berrarti faktornya 3 dan b

 -5ab = -5 x a x b berarti faktor faktornya -5. a dan b

 7a2b = 7 x a x a x b bararti faktor faktonya 7, a dan b

Pengertian Koefisien, Variabel, Konstanta, Suku Sejenis Dan Suku


Tidak Sejenis

Pengertian bentuk aljabar bentuk ini : 5a – b – 7

Pada suku 5a yang merupakan perkalian 5 dan a, atau 5 x a , maka bilangan 5


disebut koefisien dan a disebut variabel atau peubah.

Pada suku –b yang merupakan perkalian -1 dan b, maka koefisienya adalah -1


dan variabelnya adalah b.

Pada suku 7 tidak ada variabel yang menyertainya, maka bilangan 7 yang
merupakan tunggal disebut konstanta.

Suku Sejenis

Perhatikan bentuk aljabar : 2p+4q-3p +q

Bentuk aljabar tersebut mempunyai empat suku, yaitu 2p, 4q, 3p dan q

Dimana 2p dan -3p merupakan suku sejenis, begitu juga dengan 4q dan q
merupakan suku sejenis, sedangkan 2p dan -3q atau 2p dan q merupakan suku
tidak sejenis.

Jadi dapat disimpulkan

 Dua suku atau lebih dapat dikatakan sejenis apabila variabel dan suku
tersebut adalah sama

96
 Dua suku atau lebih dikatakan tidak sejenis apabila variabel dari suku-
suku tersebut adlah tidak sama

1.
jika kamu melihat tiga pohon kelapa dua perahu dan 1 orang.
Bagaimana kamu menuliskannya dalam bentuk aljabar

2.
Pak budi penjual bermacam-macam buah. Buah yang dijualnya
Kelompokan menurut jenisnya. Ada apel, jeruk, anggur, alpukat dan
yang lainya.

a. Apakah nama buah yang dijual pak budi dapat diwakilkan oleh suatu
lambang tertentu ?jika ya, kemukakan paling sedikit 3 contoh
lambang yang dapat digunakan

b. Pilih salah satu lambang, kemudian sebutkan nama buah yang


diwakili oleh lambang itu

Kunci Jawaban Tes Fomatif

1. Ada tiga pohon kelapa, jika pohon kelapa disimbolkan dengan a,maka
dapat ditulis 3a. Dan dua perahu kita tuliskan dengan p ,kemudian 1
orang kita tuliskan dengan t . jika kita jumlah semuanya dapat kita
tuliskan 3a + 2p+t

2. Jawab

a. Ya, misal apel kita simbolkan dengan a, jeruk kita simbolkan p dan
anggur kita simbolkan dengan t.

b. Misal t yang diwakili oleh anggur

97
1. Dua suku atau lebih dapat dikatakan sejenis apabila variabel dan
suku tersebut adalah sama

2. Dua suku atau lebih dikatakan tidak sejenis apabila variabel dari
suku-suku tersebut adlah tidak sama

Cermati pernyataan berikut ini dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di


bawaahnya dengan menuliskan jawaban pada (tabel) yang disediakan

“Banyaknya pohon jati milik pak Makmur10 batang lebihnya dari banyak pohon
jati milik pak budi, berapa kemungkinan pohon pak makmur dan pak budi?”

a. Jika poho jati pak makmur 40 batang, berapa pohon pa budi?

b. Bila banyak pohon pakmakmur 75 batang, berapa banyak pohon pak


budi?

c. Jika banyak pohon pak makmur adalah p, berapa banyak pohon milik
pak budi?

d. Jika pohon milik pak budi adalah 30, berpa banyak pohon milik pak
makmur?

e. Jika banyak pohon pak budi adalah 100, berapa banyak pohon milik pak
makmur?

f. Jika banyak pohon milik pak budi adalah p, berapa banyak pohon milik
pak makmur?

98
Banyak pohon pak makmur Banyak pohon pak budi

35 ...

40 ...

75 ...

P ...

... 30

... 100

... K

a. Misalkan simbol p mewakili banyak milik pak makmur, bilangan


apakah yang diwakili p?

b. Apakah p mewakili bilangan?

 jawab:............................................................................................
......................................................................................................
..............................

99
*Kegiatan Belajar 2

Menjumlahkan Dan Mengurangkan Bentuk Aljbar

Untuk memahami operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk-bentuk


aljabar, perhatikan situasi berikut.

Dalam tas Nindra terdapat 10 buku dan 7 pensil. Selanjutnya , kedalam tas itu
dimasukan 2 buku dan di ambil 3 pensil. Dalam tas Nindra sekarang ada (10 –
2) buku dan (7 – 2) pensil, atau 12 buku dan 4 pensil.

Jika dalam tas Nindra banyak buku dinyatakan dengan huruf b, dan banyaknya
pensil dinyatakan dengn huruf p, maka situasi tas Nindra semula adalah
10b+7p, kemudian terjadi 2b – 3p sehingga situasi tas Nindra menjadi
(10b+7p) + (2b – 3p) atau (10+2)b + (7 – 2)p atau 12b+4p

Dari situasi diatas dapat dimengerti bahwa penjumlahan dan pengurangan dua
bentuk aljabarhana dapat dikerjakan pada suku-suku yang sejenis dengan
menjumlahkan dan mengurang koefisien pada suku-suku sejenis.

Jadi dapat disimpulkan, dua bentuk aljabar dapat dijumlahkan atau dikurangkan
bila bentuk kedua bentuk aljabar itu sejenis

Contoh 3.2.1

1. Hasil penjumlahan dari 8x2 – 5x – 11 dan 20 + 5x – 9x2 adalah ...

2. Hasil pengurangan 2p – q dari q – p + 3 adalah...

Penyelesaian :
1. 8x2 – 5x -11 + 20+5x – 9x2 = 8x2 – 9x2 – 5x + 5x – 11 + 20

= (8 – 9)x2 + (-5 + 5)x + (-11 + 20)

= -x2 + 9

2. q – p + 3 – (2p – q) = q – p + 3 – (2p – q)

= q + q – p – 2p + 3

= 2q – 3p + 3

100
Perkalian Suku Konstanta Dengan Bentuk Aljabar

sebuah perusahaan akan memberi paket lebaran pada setiap karyawan yang
terdiri dari 1 kaleng biskuit, 2 botol sirup, dan 10 bungkus mie instan. Jika
perusahaan itu mempunyai 100 orang karyawan, maka perusahaan itu harus
menyediakan 100 paket lebaran atau (100 x 1)keleng biskuit , (100 x 2) botol
sirup dan (100 x 10) bungkus mie instan. Jika x menyatakan banyaknya kaleng
biskuit, y menyatakan banyak botol sirup dan z menyatakan banyak mie instan,
maka dapat ditulis, 100 100 100 atau 100 2
10 . sifat apakah yang berlaku terkait situasi ini?
Pada himpunan bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan, yaitu dan sifat distributif
perkalian terhadap pengurangan, yaitu .
Sifat ini akan dipakai untuk menyelesaikan perkalian suatu konstanta dengan
bentuk aljabar suku dua.

Contoh 3.2.2

Tuliskan perkalian berikut senagai jumlah atau selisih dengan menggunakann


sifat dstributuf.

1. 4(3x + 5y)

2. 5(2p2q – 3pq2)

Penyelesaian :
1. 4(3x + 5y) =(4 3 4 5
=12x + 20y

2. 5(2p2q – 3pq2) = 5 2 2
q) – (5 3 2
)

= 10p2q – 15pq2

Perkalian Antara Dua Bentuk Aljabar

Sebagaimana perkalian suatu konstanta dengan bentuk aljabar, untuk


meentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar kita dapat memanfaatkan sifat
distributif perkalian terhadap penjumlahan dan sifat distributif perkalian
terhadap pengurangan. Selain dengan cara tersebut, untuk menentukan hasil
antara dua bentuk aljaber, dapat menggunakan cara sebagai berikut.
Perhatikan perkalian antara bentuk lajabar suku dua dengan suku dua beriukut.

(ax + b)(cx + d) = (ax x cx) + (ax x d) + (b x cx) + (b x d)

=acx2 + (ad + bc)x + bd

Selain dengan cara sekema diatas , untuk mengalikan bentuk aljabar suku dua
dengan suku dua dapat digunakan sifat distributif sepertiuraian berikut.

101
(ax + b) (cx + d)

= ax(cx + d) + b(cx + d)

= ax

=acx2 + adx + bcx + bd

=acx2 + (ad + bc) x + bd

Contoh 3.2.3

Tentukan hasil perkalian bentuk aljabar berikut dalam bentuk jumlah atau
selisih

1. (2x + 3) (3x - 2)

2. (-4a + b) (4a + 2b)

Penyelesaian :
1. Cara (1) dengan sifat distributif

(2x + 3) (3x – 2) = 2x(3x – 2) + 3(3x – 2)

= 6x2 – 4x + 9x – 6

=6x2 + 5x – 6

Cara (2) dengan skema.

(2x + 3) (3x – 2)= 2x X 3x + 2x X (-2) + 3 X 3x + 3 X(-2)

= 6 +x2 – 4x + 9x – 6

=6x2 + 5x – 6

2. Cara (1) dengan sifat distributif

(-4a + b) (4a + 2b) = -4a(4a + 2b) + b(4a +2b)

= -16a2 – 8ab + 4ab +2b2

=-16a2 – 4ab +2b2

Cara (2) dengan skema

(-4a + b) (4a + 2b)

= (-4a) x 4a + (-4a) x 2b+b x 4a+b x 2b

= -16a2 – 4ab + 2b2

102
Pembagian bentuk aljabar

Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih
dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian
melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.

Contoh 3.2.4

Sederhanakan pembagian bentuk aljabar berikut.

1. 3xy:xy

2. 6a2b2:3a2 b

Penyelesaian :

1. =

2. 3a3b2 : 3a2b = =

1. Jika andi mempunyai 10 permen berwarna biru dan 4 permen berwarna


merah, kemudiana diberikan kepada Brian, 3 permen berwarna biru dan
satu permen berwarna merah.

a. Bagaimanakah bentuk aljabar yang dapat dituliskan untuk


menggambarkan keadaan banyaknya permen aldi mula-mula?

b. Bagaimanakah bentuk aljabar yang dapat dituliskan untuk


menggambarkan keadaan banyak permen aldi setelah diberikan
kepada Brian?

2. Untuk menyumbang korban bncana alam, siswa kelas VII A sebanya 32


anak sepakat masing – masing membawa 5 buah mie instan dan 2 botol
air mineral. Seluruh sumabngan yang terkumpul akan dikemas dalam 8
kantong plastik dan diserahkan kepada poanitia korban bencana alam di
sekretariatan OSIS

a. Tulislah bentuk aljabar yang menyatakan jumlah sumbangan dari


kelas VII A

b. Tulislah bentuk aljabar yang menyatakan isi tiap- tiap kantong


plastik.

103
Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. Permen andi mula-mula adalah 10b + 4m

b. Permen aldi setelah diberikan Brian adalah 10b + 4m – (3b + m)

= 10b + 4m – 3b - m

=(10 – 3)b + (4 – 1)m

=7b + 3m

2. a. Jumlah sumbangan kelas VII Adalah (32 x 5)x + (32 x 2)y

=160x + 64y
160 64
b. Isi tiap- tiap kantong plastik adalah 8 8

= 20x + 8y

1. Penjumlahan dan pengurangan dua bentuk aljabar hanya dapan


dikerjakan pada dua suku yang sejenis dengan menjumlahkan atau
mengurangi koefisia pada suku-suku sejenis.

2. Jadi dapat disimpulkan , dua bentuk aljabar dapat dijumlahkan atau


dikurangi bila kedua bentuk aljabar itu sejenis.

1. Fara mempunyai 3 pak buku. Fira mempunyai 2 pak lebihnya dari buku
yang dimiliki Fara. Fero mempunyai 6 pak kurangnya dari buku yang
dimiliki Fara

a. Berapakah jumlah buku Fara dan buku Fira?

b. Berapakah buku Fira dan Firo?

104
2. Aldi mempunyai pensil 8 buah, aldo mempunyai pensil 2 buah lebihnya
dari pensil yang dimiliki aldo, alda mempunyai 8 buah kurangya dari
pensil yang dimiliki aldi.

a. Berapakah hasil pengurangan pensil aldo dengan pensil aldi?

b. Berapakah hasil pengurangan pensil aldi dan alda?

105
*Kegiatan Belajar 3

Kalimat Pernyataan

Pernahkan kamu mengaajukan pertanyaan saat berdiskusi di dalam kelas ?


pernahkah kamu dperintah ibumu dirumah ?

Pernahkah kamu mendengar berita ditelevisi ? Pernahkah kah kamu membyat


pernyataan ? coba kamu berikan contoh – contoh kalimat pertanyaan, klimat
perintah kalimat berita dan kalimat pernyataan.

Perhatikan beberapa kalimat berikut ini!

1. Warna bendera Indonesia adalah merah putih

2. Bendera Indonesia berwarna merah putih biru

3. Tabung adalah bangun ruang

4. Banyaknya simetri lipat pada persegi adalah 4

5. -8 < 3
3 6 9
6. 4 7 11

7. Bilangan genap dikalikan bilnagan ganjil adalah bilangna genap.

Manakah diantara kalimat diatas yang merupka kalimat benar ? dan manakah
yang salah ?

106
Definisi 11

Kalimat yang sudah diketahui nlai kebenaranya atau salah disebut


kalimat pernyataan

KALIMAT TERBUKA

1. Masalah binatang peliharaan

Safira mengatakan, “saya mempunyai 9 ekor kucing persia”. Bagaimana


pendapatmu tentang ucapan Safira ? benar atau salah ?

2. Perhatikan kalimat “ 10 ditambah suatu bilangan hasilnya 15”.

Apakah kamu bisa menentukan kalimat itu benar atau salah ?

Kita tidak dapat menentukan kalimat itu benar atau salah karena “suatu
bilangan” pada kalimat itu belum diketahui nilainya. Benar atau salah
nya tergantung pada berapakah “suatu bilangan “itu. Jika “suatu
bilangan” itu diganti dengan 5, maka kalimatnya menjadi “10 ditambah
5 hasilnya 15”, kalimat itu adalah kalimat benar. Jika “suatu bilangan
“ diganti dengan 2, maka kalimatnya menjadi “10 ditambah 2 hasilnya
15”, kalimat ini adalah kalimat yang salah.

Definisi 12

Kalima yang belum bisa ditentukan benar atau salahnya dinamakan


kalimat terbuka

“suatu bilangan “ pada kaimat diatas belum dikethui nilainya. dalam


matematika, suatu yang belum diketahui nilainya dinamakan variabel atau
peubah. Biasaya disimbolkan dengan huruf kecil x, y, u atau bentuk yang lain.

“10 ditambah suatu bilangan hasilnya 15” . jika suatu bilangan diganti dengan
x, maka kalimat itu dapat ditulis dalam simbol matematika 10 + x = 15

Pengertian Persamaan Linear

Sebelum membahas persamaan linear satu variabel (PLSV), perhatikan kalimat


matematika berikut ini!

4+5=9

107
12 - 5=3 + 4

Masing-masing kalimat diatas merupakan kalimat yang bernilai benar yang


menggunakan tanda sama dengan. Kalimat demikian disebut persamaan.

Persamaan adalah suatu kalimat terbuka yang memuat hubungan dengan


menggunakan tanda sama dengan.

Perhatikan beberapa kaimat terbuka yang berbentuk persamaan.

1. x + 7 = 15 2. 10y = 15 3. 5 + 2p = 15

Setelah memahami pengetian persamaan, amatilah lebih lanjut bentuk-bentuk


persamaan diatas, misalnya x + 7 =15. Pada persamaan ini terdapat satu
variabel, yaitu x yang berpangkat satu. Oleh karena itu, bentuk x + 7 = 15
disebut persamaan linear satu variabel. Demikian pula bentuk persamaan
linear lainya seperti 10y = 5 dan 5 + 2p = 15, karena dihubungkan dengan
tanda sama dengan, hanya terdapat satu variabel saja, dan variabelnya
berpangkat satu.

1. Ayu membeli 3kg buah mangga yang berisi 20 buah

a. Sampai dirumah adiknya meminta beberapa mangga, ternyata


mangganya tersisa 17 buah. Berapakah mangga yang diminta
adiknya?

b. Jika ayu mengambil untuk dirinya 8 buah mangga dan sisanya dibagi
rata dengan ketiga temanya, berapa mngga yang diterima masing-
masing teman ayu?

2. Sebuah kelompok sirkus mempunyai enam ekor harimau, tiga jantan dan
tiga betina. Jika setiap hari pemiliknya memberi 48 kg daging untuk
makanan harumau- harimau tersebut dan setiap harimau mendapatkan
bagian yang sama. Berapakah berat daging yang dimakan setiap
harimau dalam sehari?

a. Jika setiap harimau memakan daging n kg sehari, dan daging yang


dimakan oleh keenam harimau itu 48 kg, tulis kalima terbuka yang
berkaitan dengan berat daging yang dimakan oleh keenam hariamau
tersebut.

b. Jika seekor harimau jantan memekan daging dua kali yang dumakan
harimau betinadan daging yang dimakan keenam harimau itu 36 kg,
berapa kilogram daging yang dimakan tiap harimau jantan ? tulis

108
kalimat terbuka dari pernyataan tersebut. Apakah merupaka
persamaan linear satu variabel?

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Pada masalah diatas, jika banyak magga yang diminta adik Ayu
dimisalkan x buah, maka diperoleh kalimat 20 – x = 17

a. Manakah variabel atau peubah dari kalimat tersebut?

b. Ada berapa variabelnya

c. Apakah 20 – x = 17 merupakan kalimat terbuka?

d. Pada kalimat 20 – x = 17 tanda penghubung apakah yang


digunakan?

a. Pada kalimat 20 – x = 17 berapakah oangkat tertinggi dari


variabelnya?

Kalimat terbuka yang menggunakan kalimat penghubung “ = “ disebut


persamaan. Jika pangkat tertinggi dari variabel suatu persamaan adlah
satu, maka persamaan itu disebut (PLSV). Jadi 20 – x = 17 merupakan
salah satu contoh PLSV

a. Jika y dganti 2, maka kalimat itu menjadi 8 + 3(2) = 17. Dan kalimat
tersebut bernilai salah.

b. Jika y dganti dengan 3, maka kalimat itu menjadi 8 + 3(3) = 17.


Dan kalima it bernilai benar.

Pengganti y supaya 8 +3y = 17 menjadi benar adalah 3.

Pengganti persamaan (peubah) sehingga persamaan menjadi benar


disebut penyelesaian persamaan, sedangkan himpunan yang memuat
penyelesaian disebut himpunan penyelesaian.

2. Penyelesaian

a. Berat daging yang dimakan oleh setiap harimau 48 : 6 = 8kg

b. Jika dimisalkan setip harimau makan daging m kg maka diperoleh


hubungan 6 x m = 48. Nilai m belum dietahui, oleh karena itu
merupkan variabel atau peubah. Kalimat terbuka 6m = 48
menggunakan tanda “ = “. Kalimat terbuka yang menggunakan tanda
“=” disebut persamaan jika pangkat tertinggi dari variabel pada
suatu persamaan adalah satu, maka persamaan tersebut persamaan
linear. Persamaan linear yang haanya memuat satu variabel disebut
persamaan linear satu variabel. Jadi 6m= 48 merupakan salah satu
contoh PLSV

Jika dimisalkan setiap kg daging yang dimakan harimau jantan adalah


j, dan yang dimakan harimau betina adalah b, maka kalimat

109
terbukanya dapat dituliskan j = 2b dan j + b = 36. Kalimat terbuka
ersebut mempunyai dua variabel yaitu j dan b, maka kalimat
tersebut bukan PLSV.

1. Kalimat yang mengandung informasi yang sesuai dengan fakta atau


kenyataan disebut kalimat bernila benar.

2. Kalimat yang mengandug pernyataan yang tidak sesuai dengan fakta


atau kenyataan disebut kalimat bernilai salah.

1. Periksa kalimat-kalimat berikut ini manakah yang merupakan


pernyataan? Jelaskan. Jika sebuah kaliamat merupakan pernyataan
tentukan nilai kebenaranya.

a. Pasir adalah benda padat.

b. 2 + 7 = 10

c. 12 – y = 17

d. Hasil kali 42dan lima adalah 40

e. Jumlah sebuah bilangan cacah dengan 6 adalah 11

f. Layang- layang buakan bangun segi empat.

g. X adalah bilangan prima.

h. Jika x = 2 maka 10 – x = 8

2. Periksalah kalimat- kalimat berikut ini, manakah yang merupakan kalimat


terbuka? Tuliskan alasannya

a. 5 + n = 17

110
b. 10 – 4 = 6

c. Lima kali suatu bilangan adalah 20

d. Kuadrat dari 3 lebih besar dari 10

e. Jumlah 14 bilangan dengan suatu bilangan kurang dari 23

f. Harga satu liter minyak tanah dinaikan Rp 1.000.000 menjadi


Rp7000.00

111
*Kegiatan Belajar 4

Menentukan Bentuk Setara Dari PLSV

(Dengan cara kedua ruas ditambah, dukurangi, dikalikan, dibagi dengan


bilangan yang sama)

perhatikan contoh berikut ini:

1. 2x + 2 =6

2. 2x + 4 =8

3. 2x = 4

4. 4x + 4 = 12

5. X + 1 = 3

Himpunan penyelesaian (hp) dari 2x + 2 =6 adalah 2

Himpunan penyelesaian (hp) dari 2x + 4 =8adalah 2

Himpunan penyelesaian (hp) dari 2x = 4adalah 2

Himpunan penyelesaian (hp) dari 4x + 4 = 12 adalah 4

Himpunan penyelesaian (hp) dari X + 1 = 3adalah 2

Bentuk Penyelesaian Dari PLSV

Menyelesaiakan persamaan sama artinya dengan menentukan pengganti


variabel sehingga persamaan menjadi bernilai benar. Untuk menyelesaikan
persamaan linear satu variabel, kita gunakan aturan pesamaan yang setara,
yaitu dua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan
yang sama.

Contoh 3.4.1

Tentukan himpunan penyelesaan persamaan berikut dengan peubah pada


himpunan bilangan bulat.

1. 3x + 5 = 2x + 3

3x + 5 – 5 = 2x + 3 – 5 (kedua ruas dikurangi 5)

112
3x =2x – 2

3x – 2x = 2x – 2x – 2 (kedua ruas dikurangi 2x)

X = -2

HP = (-2)

2. 4a + 8 = 10a + 2

4a + 8 – 8 = 10a + 2 – 8 (kedua ruas dikurangi 8)

4a = 10a – 6

4a – 10a = 10a – 10a – 6 (kedua ruas dikurangi 10a)

-6a = -6a

-6a/6 =-6/-6 (kedua ruas dibagi -6)

a =1

HP = 1

Penyelesaian Persamaan Linier Satu Variabel Bentuk Pecahan

Dalam menyelesaikan persamaan linier satu variabel bentuk pecahan, caranya


hampir sama dengan menyelesaikan operasi bentuk pecahan aljabar. Agar tidak
memuat pecahan kedua ruas dikalikan dengan KPK dari penyebut-penyebutnya,
kemudian PLSV diselesaikan.

Contoh 3.4.2

Tentukan penyelesaian dari persamaan , jika x variabel pada


himpuna bilangan rasional.

Penyelesaian :

10 =10 (kedua ruas dikalikan KPK dari 2 dan 5)

2x – 20 = 5(x - 1)

2x – 20 + 20 = 5x - 5 +20 (kedua ruas ditambah 20)

2x = 5x + 15

2x – 5x = 5x + 15 – 5x (kedua ruas dikurangi 5x)

-3x = 15

113
= (kedua ruas dibagi -3)

= -5

Jadi himpuna penyelesaian dari adalah (-5

1. Rima dan Alvi membeli peren lolipop. Rima membeli 5 bungkus,


sedangka Alvi membeli 2 bungkus. Banyak permen lolipop dalam seiap
bungkus adalah sama. Selesaikan pertanyaan berikut ini.

Jika rima memberi kakaknya sembilan permen dan sisanya sama dengan
banyaknya permen Alvi, berapakan banyaknya setiap permen dalam
seyiap bungkus ?

2. Jembata gantung terpanjang di dunia adalah Akashi Kaikyo yang berada


di Jepang, yang memiliki panjang 1.991. Jepang juga memiliki jembatan
Shimotsui Straight. Jembatan Akashi Kaikyo memiliki panjang 111 meter
lebih panjang dari dua kali panjang jembatan Shimotsui Straight .
berapakah panjang dari jembatan Shimotsui Straight ?

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Kalimat tersebut dapat dituliskan dalam kalimat matematika 5x – 9 = 2x

Untuk menghitung banyaknya permen dalam setiap bungkus, maka


harus dicari nilai pengganti dari permisalan tadi, yaitu dapat dilakukan
dengan membuat kesetaraan :

5x – 9 = 2x

5x – 9 + 9x = 2x + 9 (kedua ruas ditambah 9)

5x = 2x + 9

5x – 2x = 2x – 2x + 9 (kedua ruas dikurangi 2x)

3x = 9 (kedua ruas dibagi 3)


x =3

Jadi banyaknya permen lolipop dalam setiap bungkus adalah 3 buah.

2. Misalkan panjang jembatan Shimotsui Straight adalah p. Karena panjang


jembatan Akashi Kaikyo adalah 1.991 meter, dan dari kalimat “ jembatan

114
akashi Kaikyo memiliki panjang 111 lebih panjang dua kali panjang
jembatan Shimotsui Straight “ maka kalimat tersebut dapat dituliskan
dalam kalimat matematika

2p + 111 = 1.991.

Untuk menghitung panjangnya jembatan Shimotsui Straight maka harus


dicari jilai pengganti dari permisalan tadi, yaitu dapat dilakukan dengan
membuat kesetaraan

2p + 111 = 1.991.

2p = 1991 – 111

2p = 1880

P = 940

Jadi panjang jembatan Shimotsui Straight adalah 940 meter.

1. Untuk menentukan bentuk setara dan menetukan penyelesaian dari


PLSV gunakan aturan persamaan setara, yaitu kedua ruas
ditambah,dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang
sama
2. Untuk menyelesaikan PLSV brentuk pecahan caranya hampir sama
dengan menyelesaikan operasi bentuk pecahan aljabar. Agar tidak
memuat bentuk pecahan kedua ruas dikalikan dengan KPK dari
penyebut-penyebutnya.

115
1. Pada hari minggu Salwa membuat kue Dunat. Tapi ia lupa menghitung
semua kue dunat yang telah dubuatnya, sekarang banyak dunat yang
masih tersisa adalah 15 buah. Setelah bertanya kepadakeluarganya.
Salwa mengetahui jumlah dunat yang telah dimakan sebanyak 12 buah.
Berapa dunat yang telah dibuat Salwa?

a. Tulislah persamaan yang berkaian dengan situasi itu

b. Tentukan penyelesaian persamaan tersebut

c. Berapa banyak dunat buatan Salwa?

2. Pada pelajaran olahraga, pak Hamid meminta murid kelas VII A berlari
mengelilingi lapangan basket. Aldi, telah mengelilingi lapangan itu
sebanyak 10 kali putaran. Lari sejauh itu sama dengan dari banyak
seluruh putaran yang harus diharuskan.

Berapa putarankah siswa-siswi kelas VII A harus berlari mengelilingi


lapangan basket ?

a. Tulislah persamaan yang berkaian dengan situasi itu

b. Tentukan penyelesaian persamaan tersebut

c. Berapa putaran yang harus dilakukan Aldi?

116
*Kegiatan Belajar 5

Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kalimat terbuka yang berbentuk


cerita. Bila kalimat tersebut diterjemahkan ke dalam kalimat matematika, maka
penyelesaiannya akan lebih mudah.

Contoh 3.5.1

Tiga kurangnya dari suatu bilangan hasilnya 5

Penyelesaian :
Untuk membuat kalimat matematika, bilangan yang belum diketahui dimisalkan
terlebih dalam sebuah variabel.

Misal : suatu bilangan tersebut adalah maka diperoleh persamaan

Contoh 3.5.2

Keliling sebuah persegi yang panjang sisinya adalah adalah 16 cm.

Maka persamaannya adalah

Untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang memuat


konsep persamaan linear satu variabel adalah terlebih dahulu menyusun
permasalahan tersebut kedalam model matematika.

Model matematika adalah model yang menggunakan konsep dasar matematika


dalam penggambarannya, seperti objek dalam masalah dinyatakan dalam
peubah, tetapan atau parameter, hubungan antar objek dinyatakan sebagai
sebagai fungsi, persamaan ataupun pertidaksamaan.

Langkah-langkah penyelesaian soal cerita persamaan adalah sebagai berikut :

1. Memahami masalah

2. Menyusun rencana dengan mengambil sebuah variabel untuk


melambangkan penuh

117
3. Membentuk persamaan

4. Menyelesaikan persamaan itu

Contoh 3.5.3

Sebuah perusahaan mempunyai karyawan sebanyak 49 orang. ada berapa


karyawan berhalangan hadir karena sakit, sehingga karyawan yang hadir hanya
ada 38 orang. Berapa orang yang berhalangan hadir ?

Penyelesaian :
1. Memahami masalah

Diketahui banyak karyawan ada 49, tetapi yang hadir hanya 38,
ditanyakan yang tidak hadir

2. Menyusun rencana

Memisalkan yang tidak hadir dengan sebuah variabel, misal x

3. Membentuk persamaan
49 38

4. Menyelesaikan persamaan

(kedua ruas dikurangi 49)

(kedua ruas dikalikan -1)

Jadi banyak karyawan yang berhalangan hadir ada 11 orang

1. Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang.


Lebar tanah tersebut 6 m lebih pendek daripada panjangnya. Jika keliling
tanah 60 m, tentukan luas tanah petani tersebut.?

118
2. Banyaknya kambing milik pak Maman adalah 54 ekor. Beberapa ekor
kambing laku terjual, sehingga pak Maman membeli kambing lagi
sebanyak 8 ekor. banyak kambing pak Maman sekarang ada 55 ekor.

a. Buatlah model matematika yang menyatakan situasidi atas.

b. Beberapa banyak kambing pak Maman yang terjual?

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Misalkan panjang tanah maka lebar tanah .

Model matematika dari soal diatas adalah , sehingga

Penyelesaian model matematika diatas sebagai berikut :

18 18 6
18 x 12
216 m2
2. Penyelesaian :

Diketahui : banyak kambing mula-mula 54 ekor, beberapa kambing


terjual?

Membeli kambing lagi sebanyak 8 ekor, banyak kambing sekarang 55


ekor

Misal banyak kambing yang terjual adalah

119
Sehingga persamaannya adalah

Jadi banyak kambing pak Maman yang terjual ada 7 ekor

Langkah-langkah penyelesaian soal cerita persamaan adalah sebagai


berikut :
1. Memahami masalah
2. Menyusun rencana dengan mengambil sebuah variabel untuk
melambangkan penuh
3. Membentuk persamaan
4. Menyelesaikan persamaan

1. Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg apel dan ia harus membayar


Rp15.000,00, sedangkan Intan membeli 1 kg mangga dan 2 kg apel
dengan harga Rp18.000,00. Berapakah harga 5 kg mangga dan 3 kg
apel?

120
2. Selisih umur seorang ayah dan anak perempuannya adalah 26 tahun,
sedangkan lima tahun yang lalu jumlah umur keduanya 34 tahun.
Hitunglah umur ayah dan anak perempuannya dua tahun yang akan
datang.

3. Asti dan Anton bekerja pada sebuah perusahaan sepatu. Asti dapat
membuat tiga pasang sepatu setiap jam dan Anton dapat membuat
empat pasang sepatu setiap jam. Jumlah jam bekerja Asti dan Anton 16
jam sehari, dengan banyak sepatu yang dapat dibuat 55 pasang. Jika
banyaknya jam bekerja keduanya tidak sama, tentukan lama bekerja Asti
dan Anton

4. Paman memanen apel sebanyak 520 buah. Seluruh buah mangga


tersebut akan dimasukkan ke dalam 10 kotak A dan 20 kotak B. Kotak A
dapat menampung buah apel sebanyak ( buah dan kotak B dapat
menampung buah.

a. Berapakah banyak buah apel pada masing-masing kotak A?

b. Berapakah banyak buah apel pada ,asing-masing kotak B?

5. Pada suatu hari dijalanan kota tulungagung, Andi melakukan sepeda


sehat dengan kecepatan12km/jam pada bagian pertama. Kemudian
dilanjutkan dengan kecepatan 20 km/jam pada bagian kedua. jarak yang
telah ditempuh Andi selama 2 jam adalah 34 km.

a. Buatlah model matematika untuk menyatakan keterangan diatas?

b. berapakah panjang lintasan yang telah ditempuh pada bagian kedua


bersepedanya?

121
*Kegiatan Belajar 6

Model matematika adalah model yang menggunakan konsep dasar matematika


dalam penggambarannya seperti objek dalam masalah dinyatakan dalam
peubah, tetapan atau parameter, hubungan antar objek dinyatakan sebagai
fungsi persamaan ataupun pertidaksamaan.

Langkah pertama dalam menyelesaikan soal cerita adalah membuat model


matematika dari soal tersebut. Dalam pemodelan matematika, kita
menerjemahkan data pada soal ke dalam pertidaksamaan.

Langkah-langkah penyelesaian soal cerita pertidaksamaan adalah sebagai


berikut :

1. Memahami masalah

2. Menyusun rencana dengan mengambil sebuah variabel untuk


melambangkan peubah

3. Membentuk pertidaksamaan

4. Menyelesaikan pertidaksamaan itu

Contoh 3.6.1

Louis dan Christ masing-masing berusia tahun dan tahun. Jika


umur louis kurangdari umur Christ tentukan nilai .

Penyelesaian :
Model matematika dari masalah di atas adalah

Untuk menentukan nilai , kita lakukan sebagai berikut

(kedua ruas dikalikan 2)

(kedua ruas dikurangi 3)

122
(kedua ruas dikurangi 4a)

Agar umur Louis kurang dari umur Christ, maka

1. Luas maksimal sebuah area parkir adalah 300 m2. Diketahui luas rata-
rata untuk sebuah bus adalah 24 m2 dan untuk sebuah mobil adalah 6
m2. Jika jumlah mobil yang dapat ditampung diarea parkir adalah 10
buah lebih banyak daripada bus, maka

a. Susunlah model matematika untuk menyatakan keterangan diatas.

b. Tentukan jumlah bus maksimal yang dapat ditampung dalam area


parkir tersebut.

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Penyelesaian :

a. misal luas daerah parkir yang diperlukan untuk sebuah bus adalah b
dan luas parkir yang diperlukan oleh sebuah mobil adalah m

Sehingga dapat dituliskan

b. Dengan menggantikan salah satu variabel, maka dapat diselesaikan:

Jadi banyaknya bus yang dapat ditampung dalam daerah parkir adalah
tidak lebih dari 8 bus

123
Langkah-langkah penyelesaian soal cerita pertidaksamaan adalah sebagai
berikut :

1. Memahami masalah

2. Menyusun rencana dengan mengambil sebuah variabel untuk


melambangkan peubah

3. Membentuk pertidaksamaan

4. Menyelesaikan pertidaksamaan

1. Sebuah mobil dapat mengangkut muatan tidak lebih dari 2000 kg. Berat
sopir dan kernetnya 150 kg. Ia akan mengangkat beberapa kotak
barang. Tiap kotaknya 50kg.

a. Berapa paling banyak kotak yang dapat di angkut dalam sekai


pengangkutan?

b. jika ia akan mengangkat 350 kotak, paling sedikit berapa kali


pengangkutan kotak itu akan terangkut semuanya?

2. Pak Todung memiliki sebuah mobil box pengangkutan barang dengan


daya angkut maksimal 1 ton. Berat pak Todung adalah 50kg dan dia
akan mengangkut kotak barang yang setiap beratnya 25 kg. Berapa
kotak paling banyak dapat diangkut pak todung dalam sekali
pengangkutan?

3. Rika pergi ke sebuah cafe, ia memesan 2 buah soft drink dan sebuah
hamberger. Haega satu gelas soft drink adalah Rp. 8.000,-. Jika harga
hamberger tidak lebih dari Rp. 23.000,- dan n adalah jumlah uang yang
harus Rika bayae dikasir maka berapakah jumlah uang yang harus Rika
bayarkan dikasir?

4. Dimas mempunyai 700 kartu dan evan mempunyai 500 kartu. Masing-
masing memberikan kartu kepada ilham dalam jumlah yang sama . Sisa
kartu yang dimiliki Dimas lebih kecil atau sama dengan 3 kali sisa kartu

124
yang dimiliki evan. Tentukanlah masing masing kartu yang diberikan
kepada ilham?

5. Pak Jaya akan membuat pagar keliling dengan panjang = dua kali lebar
pagar. Dikarenakan keterbatasan dana, pak Jaya hanya mampu
membangun pagar dengan total panjang (keliling) 120 meter. Berapakah
ukuran panjang dan lebar pagar maksimal yang dapat dibangun oleh pak
Jaya?

125
SOAL EVALUASI MPM 3

1. Tentukan hasil dari

a. 4(2x – 1)

b. – 5(4x – 4)

c. – 2(5 – x)

2. Jika a = x2 – xy + 3y2 dan b = x2 + 2xy – y2 tentukan hasil dari

a. a+2b

b. 2a – b

c. 3a – 2b

3. Harga sepasang sepatu dua kali harga sepasang sandal. Seorang


pedagang membeli 4 pasang sepatu dan 3 pasang sandal. Pedagang
tersebut harus membayar Rp 275.000,00.

a. Buatlah model matematika yang menggambarkan keadaan di atas

b. Selesaikanlah model matematika tersebut kemudian tentukan harga 3


pasang sepatu dan 5 pasang sandal

4. Sebuah pesawat terbang mempunyai tempat duduk tidak dari 48


penumpang. Setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60
kg, sedangkan untuk penumpang kelas ekonom batas bagasinya adalah
20 kg. Jika daya tampung bagasi pesawat tidaklebih dari 1.440 kg, maka

a. Tuliskan model matematika untuk menyatakan keterangan diatas

b. Tentukan batas banyaknya penumpang kelas ekonomi

5. Rumah ibu Suci dibangun diatas sebidang tanah berbentuk persegi


panjangnya 20 m dan lebarnya (6y-1)m. Jika luas tanah ibu Suci tidak
kurang dari100 m2,

a. Berapakah lebar terkecil tanah ibu Suci?

b. Jika biaya untuk membangun rumah diatas tanah seluas 1 m2


dibutuhkan uang Rp 2.000.000,-. Berapakah biaya terkecil yang harus
disediakan ibu Suci, Jika besarnya dibangun seluruhnya?

6. Rani mempunyai 70 kartu dan Kiki mempunyai 50 kartu . Rani dan Kiki
akan memberikan kartu kepada Ifa dalam jumlah yang sama. Sisa kartu
yang dimiliki Rani sama dengan tiga kali sisa kartu yang dimiliki Kiki.

a. Buatlah modul matematika untuk menyatakan situasi di atas.

b. Berapakah banyak kartu yang diterima Ifa?

126
c. Berapakah sisa kartu yang dimiliki Rani?

d. Berapakah sisa kartu yang dimiliki Kiki?

127
Modul ini berisi teori tentang sistem persamaan dan pertidaksamaan
linear dua variabel serta menyelesaikan model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan sistem persamaan dan pertidaksamaan linear dua variabel.

Untuk mempelajari modul ini, para siswa diharapkan telah menguasai


dasar-dasar operasi bilangan bulat, bentuk aljabar, serta sistem persamaan dan
pertidaksamaan satu variabel.

Setelah Anda mempelajari modul pembelajaran matematika ini


diharapkan Anda mampu :

1. Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan kegunaannya


dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik


dan menggambar grafiknya.

3. Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode


subtitusi.

4. Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode


eliminasi.

5. Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode


subtitusi-eliminasi.

6. Dapat menghadapi permasalahan tentang pertidaksamaan linear satu


variabel.

7. Dapat menghadapi permasalahan pada kasus persamaan dan


pertidaksamaan linear di kehidupan sehari-hari.

8. Dapat berpikir kreatif dalam membangun konsep dan sifat permasalahan


persamaan dan pertidaksamaan linear dan menerapkannya dalam
kehidupan nyata.

9. Mampu membangun model matematika permasalahan nyata terkait


dengan pertidaksamaan linear dua variabel dengan berbagai model.

129
10. Mampu mengajak untuk melakukan penelitian dasar dalam membangun
konsep persamaan dan pertidaksamaan linear nilai mutlak dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul pembelajaran


matematika ini, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini.

1. Bacalah dengan teliti bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami


secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari
modul ini!

2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar


untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

3. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam


penugasan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

4. Untuk menjawab test formatif usahakan memberi jawaban singkat, jelas


dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.

5. Bila terdapat penugasan, kerjakan dengan baik dan bilamana perlu


konsultasikan hasil tersebut pada guru / tutor.

6. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru/tutor pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainya
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.

130
*Kegiatan Belajar 1

Bentuk Umum

Dua buah persamaan linear dengan dua variabel (SPLDV) yang memiliki satu
penyelesaian disebut sistem PLDV (SPLDV).

Bentuk umum, yaitu:

Mengenal Sistem Persaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Perhatikan permasalahan berikut!

Untuk acara ulang tahun Fira, ibu membuat beberapa macam kue. Oleh karena
itu, ibu membeli bahan-bahan untuk membuat kue, yaitu 5 kg terigu dan 3 kg
gula dengan harga sluruhnya Rp 30.000,00. Ternyata bahan yang dibeli ibu
tersebut kurang, sehingga ibu menyuruh Fira untuk membeli 2 kg terigu dan 2
kg gula dengan harga seluruhnya Rp 16.000,00. Berapakah harga 1 kg terigu
dan 1 kg gula?

Masalah diatas merupakan bentuk dari masalah sistem persamaan linear dua
variabel.

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah dua persamaan atau lebih yang
menggunakan variabel-variabel yang sama. Penyelesaian dari sistem
persamaan lineardua variabel merupakan pasangan terurut bilangan yang
memenuhi semua persamaan dalam sistem tersebut.

Persamaan diatas dapat dijadikan sistem persamaan linear dua variabel berikut.

Misal terigu = x dan gula = y, maka

5x + 3y = 30.000

2x + 2y = 16.000

Bentuk diatas merupakan bentuk baku dari sistem persaan linear dua variable

131
1. Ketika musim hujan akan tiba Andi mempersiapkan membeli payung 2
buah, dan jas hujan 3 buah, seharga Rp.15.000,00. Kmudian ibu
membeli lagi payung 4 buah dan jas hujan 2 buah dengan harga
Rp.20.000,00, maka berapakah harga 1 buah payung dan 1 buah jas
hujan?

2. Dalam sebuah gedung pertunjukan terdapat 400 orang penonton . harga


tiap lembar karcis untuk kelas II adalah Rp. 5000 sedangkan untuk kelas
1 Rp. 7000. Hasil penjualan karcis sebesar Rp. 2.300.000. berapa banyak
penonton yang membeli krcis kelas I dan berapa banyk penonton yang
membeli karcis kelas II ?

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Misalkan payung = x, dan jas hujan =y, maka:

2x + 3y = 15.000

4x + 2y = 20.000

2. Misalkanpenontonkelas I = x dan penonton kelas II = y

x + y = 400

7000x + 5000y = 2300.000

1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah dua persamaan atau


lebih yang menggunakan variabel-variabel yang sama.
2. Bentuk umum dari SPLDV, yaitu:

132
1. Harga 1 kg beras dan 4 kg minyak goreng Rp14.000,00. Sedangkan
harga 2 kg beras dan 1 kg minyak goreng Rp10.500,00.

2. Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg apel dan ia harus membayar


Rp15.000,00, sedangkan Intan membeli 1 kg mangga dan 2 kg apel
dengan harga Rp18.000,00.

3. Sebuah toko kelontong menjual dua jenis beras sebanyak 50 kg. Harga 1
kg berasjenis I adalah Rp 6.000,00 danjenis II adalah Rp 6.200,00/kg.
Jika harga beras seluruhnya Rp 306.000,00

133
*Kegiatan Belajar 2

Menentukan Penyelesaian SPLDV dengan Metode Grafik

Untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode grafik, dapat menggunakan


langkah-langkah sebagai berikut:

1. Gambar grafik himpunan penyelesaian dari masing-masing kedua


persamaan pada sebuah bidang koordinat.

2. Tentukan titik potong grafik tersebut. Titik potong ini yang merupakan
penyelesaian SPLDV tersebut,.

Contoh 4.2.1

Lihat kembali permasalah yang ada di atas.

Penyelesaian :
Langkah 1 : Kita gambargrafik 5x + 3y = 30.000 dan 2x + 2y = 16.000.

X 0 6.000

Y 10.000 0

Titik potong dengan sumbu X dan Y adalah (0, 10.000) dan (6.000, 0).

2x + 2y = 16.000

X 0 8.000

Y 8.000 0

134
Langkah 2 : Kedua garis berpotongan dititik (3.000, 5.000).
Jadi, harga 1 kg terigu Rp 3.000,00 dan 1 kg gula Rp 5.000,00.

MenentukanPenyelesaian SPLDV dengan Metode Subtitusi

Subtitusi artinya mengganti. Menyelesaikan suatu persamaan linear dua


variabel dengan metode subtitusi artinya menyelesaikan dengan cara
mengganti suatu variabel dengan variabel yang lain.

Contoh 4.2.2

Tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut dengan metode subtitusi.

Penyelesaian :
...1

...2

dapat diubah menjadi

...3

Subtitusikan 3 ke 2, artinya menganti variabel x pada 2 dngan 10 – y diperoleh

135
...4

Subtitusikan 4 ke 1, diperoleh

Jadi, himpunan penyelesaiannya (14, - 4)

Menentukan Penyelesaian SPLDV dengan Metode Eliminasi

Eliminasi artinya menghilangkan. Menyelesaikan SPLDV dengan metode


eliminasi artinya menghilangkan salah satu variabel persamaan dengan
menyamakan dahulu koofisien salah satu variabel persamaan itu.

Contoh 4.2.3

Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut dengan model eliminasi.

Penyelesaian :
Koefisien variabel y pada sistem persamaan linear itu adalah sama, sehingga
yang di hilangkan variabel y terebih dahulu.

Selanjutnya untuk menentukan besarnya nilai y, kita hilangkan variabel


koefisien x. Koefisien variabel x pada sistem persamaan linear itu belum sama
sehingga harus disamakan terlebih dahulu tanpa memperhatikan tanda.
Koefisien variabel lebih mudah disamakan dengan mencari KPKnya.

KPK 2 dan 1 adalah 2

136
x 1

x 2

Jadi, himpunan penyelesaian adalah (4, 0)

MenentukanPenyelesaian SPLDV dengan Metode subtitusi - Eliminasi

Merupakan gabungan dari metode subtitusi dan eliminasi

Contoh 4.2.4

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut:

Penyelesaian :
x3

x2

Subtitusi , di peroleh

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (-1, 4)

137
1. Selesaikan SPLDV berikutdengan metode grafik.

a.

b.

2. Tentukanpenyelesaian SPLDV berikut dengan metode subtitusi

a.

b.

3. Tentukanhimpunanpenyelesaiandari SPLDV dengan metode eliminasi?

a.

b.

4. Tentukanhimpunanpenyelesaiandari SPLDV denganmetode subtitusi-


eliminasi?

a. Harga 2 buah mangga dan 3 buah jeruk adalah Rp. 6000, kemudian
apabila membeli 5 buah mangga dan 4 buah jeruk adalah
Rp11.500,-
Berapa jumlah uang yang harus dibayar apabila kita akan membeli 4
buah mangga dan 5 buah jeruk ?

b. Himpunan penyelesaian dari adalah...

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a.Y = 3x

X 0 0

Y 0 0

138
X 0 0

Y 0 0

b.

X 0 -2

Y -2 0

X 0

Y -3 0

2. a.

139
3. a.

x5

x3

x7

x5

4. a. x5
x2

140
x3

x5

141
1. Ada empat metode yang dapat digunakan untuk mencari
penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel, yaitu:
a. Metodegrafik
b. Metode subtitusi
c. Metode eliminasi
d. Metode subtitusi – eliminasi
2. Menyelesaikan suatu persamaan linear dua variable dengan metode
subtitusi artinya menyelesaikan dengan cara mengganti suatu
variable dengan variabel yang lain.
3. Eliminasi artinya menghilangkan salah satu variable persamaan
dengan menyamakan dahulu koofisien salah satu variable persamaan
itu.

Selesaikan soal-soal berikut dengan sembarang metode

1.

2.

3.

4.

5.

6.

142
7.

8.

9.

10.

11.

12.

143
*Kegiatan Belajar 3

Bentuk Umum

Berikut bentuk umum dari pertidaksamaan linear dua variabel.

ax + by > c

ax + by < c

ax + by ≥ c

ax + by ≤ c

Dengan :

a = koefisien dari x, a ≠ 0

b = koefisien dari y, b ≠ 0

c = konstanta

a, b, dan c anggota bilangan real.

Mengenal Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Diketahui system pertidaksamaan berikut,

x + y ≤10

2x + 3y ≤ 24

x ≥ 0,

y≥0

Pengertian pertidasamaan linier dua variabel adalah kalimat terbuka


matematika yang memuat dua variabel, dengan masing- masing variabel
berderajat satu dan dihubungkan dengan tanda ketidaksamaan. Tanda
ketidaksamaan yang dimaksud adalah <, >, .

Persamaan diatas dapat dijadikan sistem persamaan linear dua variabel berikut,

Persamaan x + y = 10 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu Y di (10, 0)


dan (0,10).

144
Persamaan 2x + 3y = 24 berpotongan terhadap sumbu X dan sumbu Y di (12,
0) dan (0,8).

Titik (0, 0) memenuhi sistem petidaksamaan di atas. Sehingga daerah yang


memuat (0, 0) merupakan daerah penyelesaian system persamaan tersebut.

Sehingga daerahpenyelesaiandari SPLDV tersebutdapatdigambarkanseperti di


bawahini.

Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Penyelesaian dari suatu pertidaksamaan linear dua variabel berupa pasangan


terurut (a, b) yang memenuhi pertidaksamaan linear dua variabel. Semua
penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua variabel disatukan dalam suatu
himpunan penyelesaian. Himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan linear
dua variabel biasanya disajikan dalam bentuk grafik pada bidang koordinat
cartesius. Langkah- langkah yang harus diambil untuk menggambar kan grafik
penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua variabel, hampir sama dengan
langkah - langkah dalam menggambarkan grafik persamaan linear dua variabel.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mencari penyelesaian


sistem ptidaksamaan linear dua variabel yaitu:

1. Menentukan Penyelesaian SPLDV Dengan Kalimat Terbuka Menggunakan


<, > , ≤ , ≥

5 + x >10

x – 4 < 12

3x – 2 ≤ 7

2x + 6 ≥ 4

145
Suatu pertidaksamaan tidak berubah tandanya jika kedua ruas
pertidaksamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama
misal x > y maka x + a > y + a

Suatu pertidaksamaan tidak berubah tandanya jika kedua ruas dikali


atau dibagi dengan bilangan positif yang sama, misalnya x ≤ y maka a .
x ≤ y . a dengan a > 0

Suatu pertidaksamaan akan berubah tandanya jika kedua ruas dikali


atau dibagi dengan bilangan negatif yang sama misal x ≤ y maka –x a ≥
-y a (berubah tanda karena kedua ruas dikali dengan bilangan negatif
yang sama) misal x ≤ y maka (berubah tanda karena kedua ruas dibagi
dengan bilangan negatif yang sama).

Contoh 4.3.1

Tentukan HP dan gambar pada garis bilangan dari pertidaksamaan

3(x – 1) + 1 < 7

Penyelesain :
3( x – 1) + 1 < 7

3 x –3 + 1 < 7 Ruas kiri diselesaikan terlebih dahulu

3 x –2 < 7

3x –2 + 2 < 7 + 2 Kedua ruas ditambah lawan dari –2 yaitu 2

3x < 9 Kedua ruas dikali dengan kebalikan dari 3 yaitu 3

HP = { x | x < 3 , x R}

2. Menentukan Penyelesaian SPLDV dengan kalimat tertutup menggunakan


tanda <, >, ≤, ≥

7 + 3 ≥ 15

2 -6 < -4 + 10

3x5≤5x6

20 : 2 > 9 : 4

Suatu pertidaksamaan tidak berubah tandanya jika kedua ruas


pertidaksamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama
misal x > y maka x + a > y + a

Suatu pertidaksamaan tidak berubah tandanya jika kedua ruas dikali


atau dibagi dengan bilangan positif yang sama, misalnya x ≤ y maka x ≤
y.a dengan a > 0

146
Suatu pertidaksamaan akan berubah tandanya jika kedua ruas dikali
atau dibagi dengan bilangan negatif yang sama misal x ≤ y maka –x a ≥
-y a (berubah tanda karena kedua ruas dikali dengan bilangan negatif
yang sama) misal x ≤ y maka (berubah tanda karena kedua ruas dibagi
dengan bilangan negatif yang sama).

Contoh 4.3.2

Tentukan HP dan gambar grafik garis bilangan dari suatu


pertidaksamaan

–2 ≤ 2x – 4 ≤ 2 + x

Penyelesaian :
Pertidaksamaan –2 ≤ 2x – 4 ≤ 2 + x terdapat dua tanda
pertidaksamaan maka ada tiga ruas ( ruas kiri, ruas tengah, ruas kanan )
sehingga ada dua penyelesaian. Penyelesaian pertama ,bentuk
pertidaksamaannya adalah

- 2 ≤ 2x – 4 Ruas kiri dan ruas tengah …….(a)

-2x ≤ -4 +2

-2x ≤ -2

x≥1 Berubah tandanya karena kedua ruas dibagi dengan –2

HP= {x | x ≥ 1, x R}

Penyelesaian kedua, bentuk pertidaksamaannya adalah

2x–4≤2+x Ruas tengah dan ruas kiri …..(b)

2x – x ≤ 2 + 4

x ≤ 6 HP 6

HP = {x | x ≤ 6, x R}

Pertidaksamaan –2 ≤ 2x – 4 ≤ 2 + x terdapat dua nilai x yaitu x ≥1


dan x ≤ 6 atau 1 ≤ x ≤ 6

Sehingga HP = {x | 1 ≤ x ≤ 6 , x R

147
1. Tentukan HP dan gambar pada garis bilangan dari pertidaksamaan

3(x – 1) + 1 < 7

2. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan

3x – 1 < x + 3 dengan x variable pada himpunan bilangan cacah.

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. 3( x – 1) + 1 < 7

3 x –3 + 1 < 7 Ruas kiri diselesaikan terlebih dahulu

x –2 < 7

3x –2 + 2 < 7 + 2 Kedua ruas ditambah lawan dari –2 yaitu 2

x<9 Kedua ruas dikali dengan kebalikan dari 3 yaitu 3

HP = { x | x < 3 , x R}

2. 3x – 1 < x + 3

3x – 1+ 1 < x + 3 + 1 (kedua ruas ditambah 1 )

3x < x + 4

3x + (-x) < x + (-x) +4 (kedua ruas ditambah – x)

2x < 4

x<2

Karena x anggota bilangan cacah maka yang memenuhi x < 2 adalah x


= 0 atau x = 1

Jadi himpunan pnyelesaiannya adalah { 0,1 } .

148
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel adalah suatu sistem yang terdiri
atas dua atau lebih pertidaksamaan dan setiap pertidaksamaan tersebut
mem punyai dua variabel.

1. Tentukan HP dangambargrafikgarisbilangandarisuatupertidaksamaan

–2 ≤ 2 x – 4 ≤ 2 + x

2. Tentukan himpunan penyelesaian 3x – 7 > 2x + 2 jika x merupakan


anggota {1,2,3,4,… ,15}

3. Tunjukkan pada diagram kartesius daerah himpunan penyelesaian


pertidaksamaan

3x + 2y

4. Tunjukkan pada diagram cartesius daerah himpunan penyelesaian


pertidaksamaan berikut untuk x.y

a. x

b. y

5. Tunjukkan pada diagram cartesius daerah himpunan penyelesaian


pertidaksamaan berikut untuk x.y

a. x

b. y

149
*Kegiatan Belajar 4

Berikut ini langkah-langkah mencari daerah penyelesaian dari pertidaksamaan


linear dua variabel.

1. Ganti tanda ketidaksamaan >, <, , atau dengan tanda “ = “.

2. Tentukan titik potong koordinat cartesius dari persamaan linear dua


variabel dengan kedua sumbu.

a. Titik potong dengan sumbu x, jika y = 0 diapit titik (x,0

b. Titik potong dengan sumbu y, jika x = 0 diapit titik (0,y)

3. Gambarkan grafiknya berupa garis yang menghubungkan titik (x,0)


dengan titik (0,y). Jika pertidaksamaan memuat > atau <, gambar
kanlah grafik tersebut dengan garis putus-putus.

4. Gunakanlah sebuah titik uji untuk menguji daerah penyelesaian


pertidaksamaan.

5. Berikanlah arsiran pada daerah yang memenuhi himpunan penyelesaian


pertidaksamaan.

Contoh 4.4.1

150
Penyelesaian :

1. Gambarlah daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan 5x

2. Tentukan himpunan penyelesaian 3x – 7 > 2x + 2 jika x merupakan


anggota {1,2,3,4,… ,17}

151
Kunci Jawaban Tes Formatif

1.

2. 3x – 7 > 2x + 2; x є {1, 2, 3, 4… 17}

3x –2x – 7 > 2x - 2x + 2 ( kedua ruas dikurangi 2x)

x–7>2

x–7+7>2+7 ( kedua ruas dikurangi7 )

x>9

jadi himpunan penyelesaiannya adalah {x | x > 9 ; x bilangan asli ≤ 17}

HP = {10, 11, 12, 13, 14, 17}

152
Jika Anda memiliki dua atau lebih pertidaksamaan linear dua variabel, dan
pertidaksamaan tersebut saling berkaitan maka terbentukl ah suatu sistem.
Sistem inilah yang dinamakan sistem pertidaksamaan linear dua variabel.

1. Tentukan daerah penyelesaian dan system pertidaksamaan linier berikut,

x + 2y ≥ 6

3x + 2y ≤ 18

x ≥ 0

y≥0

2. Dalam himpunan pertidaksamaan

x ≥ 1, y ≥ 2

x + y ≤ 6, dan

2 x +3y ≥ 15, nilai minimum dari 3x + 4y adalah

3. Tunjukan pada diagram cartesius daerah himpunan penyelesaian


pertidaksamaan berikut untuk x,y R

x ≥ 0, y ≥ 0, 2x + y < 6

4. Tunjukan pada diagram cartesius daerah himpunan penyelesaian


pertidaksamaan berikut untuk x,y R

x ≥ 0, y ≥ 0, x + y < 6, 8x + 3y ≤24

5. Tunjukan pada diagram cartesius daerah himpunan penyelesaian


pertidaksamaan berikut untuk x,y R

x ≥ 4, y ≥ 0, x + y < x, x + y ≥ 4

153
SOAL EVALUASI MPM 4

1. Sepuluh tahun yang lalu usia ayah Ika adalah empat kali usia Ika. Enam
tahun yang akan datang usia ayah Ika adalah dua kali usia Ika. Berapa
usia Ika dan ayahnya sekarang?

Nyatakan permasalahan tersebut dalam Sistem Persamaan Linear Dua


Variabel (SPLDV) terlebih dahulu.

2. Satu tahun yang lalu umur Budi 2 kali umur Andri, sementara 2 tahun
yang akan datang umur Andri adalah umur Budi. Umur Andri sekarang
adalah....

3. Harga 4 ekor ayam dan 5 ekor bebek adalah Rp 530.000,00,


sedangkan harga 3 ekor bebek dan 2 ekor ayam adalah Rp 300.000,00.
Berapa harga seekor bebek?

4. Himpunan penyelesaian dari adalah...

5. Himpunan penyelesaian dari


adalah...

6. Sebuah pesawat terbang mempunyai kapasitas 48 buah tempat duduk


yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas A dan kelas B. Setiap
penumpang kelas A diberi hak yaitu membawa barang 60 kg, sedang
penumpang kelas B diberi hak membawa barang hanya 20 kg, tempat
bagasi paling banyak dapat memuat 1440 kg. Bila banyaknya
penumpang kelas A sebanyak x orang sedang kelas B sebanyak y orang.
Tentukan model matematikanya.

7. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear di bawah


ini.

a. 2x + 3y ≥ 12

b. 2x – 5y > 20

c. 4x – 3y < 12

d. 5x + 3y ≤ 15

154
Modul ini berisi rangkuman materi mengenai Himpunan. Materi
himpunan sebenarnya adalah materi baru pada tingkat pendidikan SMP/ MTs
yang pada tingkat sebelumnya belum diajarkan, sehingga materi sebelumnya
yang menjadi syarat sebenarnya juga sangat sedikit. Adapun materi prasyarat
tersebut adalah operasi bilangan bulat, bentuk aljabar.

Setelah Anda mempelajari modul pembelajaran matematika ini


diharapkan Anda mampu :

1. Memahami konsep himpunan

2. Memahami cara menyajikan himpunan

3. menemukan himpunan kosong, himpunan nol dan himpunan semesta

4. Menyajikan suatu himpunan atau lebih menggunakan diagram venn

5. Memahami tentang himpunan bagian

6. Siswa dapat memahami hubungan antar himpunan

7. Siswa dapat, melakukan operasi irisan, gabungan, selisih, dan


komplemen pada himpunan

8. Siswa dapat menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan


masalah

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul pembelajaran


matematika ini, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini.

1. Bacalah dengan teliti bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami


secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari
modul ini!

2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar


untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

156
3. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam
penugasan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

4. Untuk menjawab test formatif usahakan memberi jawaban singkat, jelas


dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.

5. Bila terdapat penugasan, kerjakan dengan baik dan bilamana perlu


konsultasikan hasil tersebut pada guru / tutor.

6. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru/tutor pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainya
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.

157
*Kegiatan Belajar 1

Pengertian Himpunan

Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau obyek yang didefinisikan dengan


jelas.

Yang dimaksud didefinisikan dengan jelas adalah adalah dapat ditentukan


dengan jelas adalah dapat ditentukan dengan tegas apakah suatu benda
(obyek) termasuk dalam suatu kelompok yang ditentukan atau tidak. Benda-
benda (obyek) yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota atau
elemen dari himpunan itu.

Misal :

1. Kumpulan hewan berkaki dua, merupakan himpunan karena hewan


berkaki dua terdefinisi dengan jelas. Anggotanya adalah ayam, bebek,
burung, dll

2. Kumpulan lukisan indah, bukan merupakan suatu himpunan karena


lukisan indah tidak terdefinisi dengan jelas (bersifat relatif)

Notasi Himpunan dan Anggota Himpunan

1. Notasi Himpunan

Suatu himpunan biasanya dinotasikan dengan huruf kapital, seperti A, B,


C, ..., Y,Z. Adapun benda atau obyek yang termasuk dalam himpunan itu
ditulis didalam kurung kurawal yang terpisah dengan koma {..., ..., ...}.

Contoh 5.1.1

a. A adalah himpunan warna lampu lalu lintas.

Warna lampu lalu lintas adalah merah, kuning, dan hijau.

Jadi, himpunan di atas ditulis A = {merah, kuning, hijau}.

b. B adalah himpunan lima bilangan cacah yang pertama.

Lima bingan cacah yang pertama adalah 0, 1, 2, 3, dan 4.

Jadi, himpunan di atas di tulis B ={0, 1, 2, 3, 4}

2. Anggota Himpunan

158
Setiap benda atau obyek yang berada dalam suatu himpunan disebut
anggota atau elemen dari himpunan itu dan dinotasikan dengan .
Adapun suatu benda atau obyek yang tidak berada dalam suatu
himpunan itu disebut bukan anggota himpunan, dinotasikan dengan .

Contoh 5.1.2

Diketahui B = {0, 1, 2, 3, 4}

 Bilangan 0, 1, 2, 3, 4 merupakan anggota himpunan B, ditulis 0 B,


1 2 B, 3 B, dan 4 B
 Karena bilangan 5, 6, dan 7 tidak terdapat dalam himpunan B, maka
bilang itu bukan anggota himpunan B, maka bilang itu bukan
anggota himpunan B, dan ditulis 5 B, 6 B, dan 7 B.

3. Banyaknya Anggota Suatu Himpunan

Banyaknya anggota himpunan A dinotasikan oleh n(A)

Contoh 5.1.1

Diketahui: A={1, 3, 5, 7, 9, 11}

Banyaknya anggota himpunan A adalah 6, ditulis n(A) = 6

1. Diantara kumpulan berikut, manakah yang merupakan himpunan atau


bukan himpunandan beri alasannya!

a. Kumpulan bunga-bunga yang indah

b. Kumpulan siswa kelas 1 SMP yang berulang tahun pada tanggal 1


Juli

c. Kumpulan guru-guru SMP yang bijaksana

d. Kumpulan bilangan genap antara 1 dan 10

e. Kumpulan bilangan genap kurang dari 20

f. Kumpulan guru-guru yang cantik

g. Kumpulan siswa kelas 1 SMP yang pandai

h. Kumpulan walimurid yang sabar

i. Kumpulan buku paket matematika SMP

159
j. Kumpulan orang-orang yang rajin belajar

2. Diketahui P = {bilangan pembagi dari 24}

Periksalah apakah pernyataan ini benar atau salah.

a. 1 P

b. 5 P

c. 10 P

d. 2 P

e. 6 P

f. 12 P

g. 3 P

h. 8 P

i. 20 P

j. 4 P

3. Diketahui P = {nama-nama bulan berhuruf awal J dalam kalender}

Periksalah benar atau salah pernyataan-pernyataan berikut ini.

a. Januari P

b. April P

c. Juli P

d. Oktober P

e. Februari P

f. Mei P

g. Agustus P

h. November P

i. Maret P

j. Juni P

k. September P

l. Desember P

4. Diketahui A={nama bulan yang berumur 31 hari dalam kalender}

B={nama hari dalam satu minggu yang diawali dengan huruf S}

160
C={warna dalam lampu lalu lintas}

Dengan menggunakan tanda atau , lengkapilah pernyataan berikut

a. Februari....A

b. Juni...A

c. Agustus...A

d. Oktober...A

e. November...A

f. Rabu...B

g. Sabtu...B

h. Jum’at...B

i. Senin...B

j. Ungu...C

k. Merah...C

l. Kuning...C

m.Hijau...C

n. Maret...A

o. Jingga...C

p. Kamis...B

5. Diketahui M = Himpunan semua propinsi di Indonesia.

Periksalah dan tentukan apakah pernyataan ini benar atau salah

a. Jakarta M

b. Kalimantan Timur M

c. Jawa Timur M

d. Banjarmasin M

e. Timor timur M

f. Ujung Pandang M

g. D.I. Yogyakarta M

h. Bali M

i. Jayapura M

161
j. Palembang M

k. Banda Aceh M

l. Maluku M

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. Bukan himpunan

b. himpunan

c. himpunan

d. Bukan himpunan

e. himpunan

f. himpunan

g. Bukan himpunan

h. Bukan himpunan

i. himpunan

j. Bukan himpunan

2. P = {1,2,3,4,6,8,12,24}

a. Benar

b. Benar

c. Benar

d. Benar

e. Benar

f. Benar

g. Salah

h. Benar

i. Salah

j. Benar

3. P = {januari, juni, juli}

a. Benar

b. Benar

162
c. Benar

d. Benar

e. Benar

f. Benar

g. Benar

h. Salah

i. Benar

j. Benar

k. Benar

l. Benar

4. A = { Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober, Desember}

B = { Senin, Selasa, Sabtu }

C = {merah, hijau, kuning}

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

m.

n.

o.

p.

163
5. a. Benar

b. benar

c. benar

d. salah

e. benar

f. benar

g. salah

h. benar

i. salah

j. salah

k. salah

l. benar

1. Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau obyek yang


didefinisikan dengan jelas.

2. Himpunan dinotasikan dengan huruf kapital.

3. Anggota atau elemen himpunan dinotasikan dengan , sedangkan


yang bukan anggota atau elemen himpunan dinotasikan dengan

4. Banyaknya anggota himpunan dinotasikan oleh n (A)

164
1. Diketahui: A = {1, 2, 3, 4, 5}

B = {4, 8,12, ...96}

P = {s, a, k, i, t}

Q = {k, u, c, i, n, g}

Salin dan isilah dengan lambang atau pada titik-titik berikut sehingga
menjadi kalimat yang benar

a. 3 A

b. 0 A

c. 72 B

d. 54 B

e. a P

f. u Q

g. t Q

h. n P

2. Nyatakan benar atau salah setiap kalimat berikut:

a. 2 {0,1,2,3,4}

b. 4 {1,4,9,16}

c. 8 {bilangan genap}

d. km {satuan panjang}

e. 2 {252}

3. Tentukan banyaknya anggota setiap himpunan berikut

a. A = {warna bendera Indonesia}

b. B = {propinsi di Indonesia}

c. C = {nama hari dalam seminggu}

d. D = {huruf pembentuk kata MATEMATIKA}

e. E = { bilangan asli yang merupakan faktor dari 18}

165
4. Di antara kelompok atau kumpulan berikut, tentukan yang termasuk
himpunan dan bukan himpunan, beri alasan yang mendukung

a. Kumpulan kendaraan bermotor

b. Kumpulan negara-negara di Asia Tenggara

c. Kelompok binatang serangga

d. Kelompok binatang buas

e. Kumpulan bilangan kecil

5. Nyatakan himpunan berikut dengan menggunakan kurung kurawal

a. Nama-nama bulan dalam setahun

b. M adalah binatang mamalia

c. N adalah himpunan bilangan prima kurang dari 20

d. Y adalah himpunan planet-planet dalam tata surya

e. L adalah bilangan prima ganjil

166
*Kegiatan Belajar 2

Menyatakan Suatu Himpunan

Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu:

1. Dengan Kata-kata

Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan kata-kata, yaitu dengan


menyebutkan semua syarat/sifat keanggotaannya.

Misal : P adalah himpunan bilangan prima antara 10 dan 30

Himpunan P dapat ditulis P ={bilangan prima antara 10 dan 30}.

2. Dengan Mendaftar Anggota-Anggotanya

Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan menyebut nama anggotanya,


yaitu dengan menulis anggota-anggotanya dalam kurung kurawal yang
dipishkan dengan tanda koma.

Misal : {P adalah himpunan bilangan prima antara 10 dan 30} ditulis P =


{11, 13, 17, 19, 23, 29}

3. Dengan Notasi Pembentukan Himpunan

Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan,


yaitu dengan menyebutkan semua syarat keanggotaanya yang dinyatakan
dengan variabel.

Contoh:a. P = { bilangan prima antara 10 dan 30}

Jika ditulis dengan notasi pembentukan sebagai berikut:

P = {x| 10

b. C adalah himpunan lima bilangan cacah yang pertama.

Jika ditulis dengan notasi pembentukan sebagai berikut:

C = {y|y adalah lima bilangan cacah yang pertama}

167
Himpunan Berhingga dan Himpunan Tak Berhingga

Diberikan A adalah himpunan bilangan asali dari 10 sampai dengan 30. Jika
himpunan A dinyatakan dengan mendaftar anggota-anggotanya, maka A
={10,11, ..., 28, 29, 30}dan n(A)=21. Oleh karena itu, himpunan A dikatakan
sehingga himpunan berhingga.

Diberikan B adalah himpunan bilangan bulat, jika himounan B dinyakan dengan


mendaftar anggota-anggotanya, maka B ={...,–5, –4, –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, ...}
dan n(B)= tidak berhingga. Oleh karena itu, himpunan B dikatan himpunan tak
berhingga.

Dari uraian dapat disimpulkan bahwa:

1. Himpunan yang memiliki banyak anggota berhingga, disebut himpunan


berhingga

2. Himpunan yang memiliki banyak anggota tak berhingga, disebut


himpunan tak berhingga

Contoh 5.2.1

diberikan himpunan-himpunan berikut

1. A adalah himpunan bilangan asli yang kurang atau sama dengan 9

2. C {y|y adalah bilangan bulat genap}

Penyelesaian :
1. Maka A={1, 2,3,4,5,6,7,8,9} dan n(A)= 9

Jadi, himpunan A adalah berhingga

2. Maka D = {..., –6, –4, –2, 0, 2, 4, 6, ...}dan n(D) adalah tak berhingga

Jadi, himpunan D adalah himpunan tak berhingga

168
1. Diketahui P = {1,2,3,4,5,8,11,12,13,15,18,21}. Nyatakan himpunan-
himpunan berikut dengan mendaftar anggota-anggotanya!

a. A = himpunan anggota P yang kurang dari 10

b. B = himpunan anggota P antara 4 dan 14

c. C = himpunan anggota P yang lebih dari 9

d. D = himpunan anggota P yang ganjil

e. E = himpunan anggota P yang genap

2. Nyatakan bilangan berikut dengan kata-kata

a. K = {0,1,2,3,4}

b. L = {7,9,11,13,15}

c. M = {x | x 12, x adalah bilangan ganjil}

d. Q = {y | 3 y 10, y bilangan genap}

3. Nyatakan bilangan berikut dengan mendaftar anggota-anggotanya

a. D = {m | m 7, m adalah bilangan prima}

b. E = {x | –4 x 4, x adalah bilangan bulat}

c. F = {bilangan prima yang kurang dari 3}

d. G = {bilangan komposit antara 0 dan 20}

4. Nyatakan himpunan berikut dengan notasi pembentuk himpunan

a. A = {bilangan asli yang kurang dari 7}

b. B = {bilangan cacah yang lebih dari 4 dan kurang dari 17}

c. C = {bilangan prima antara 25 dan 40}

d. D = {bilangan bulat antara –5 sampai dengan 3}

e. E = {8,10,12,14}

f. F = { 0, 1, 2, 3, 4, ...}

g. G = {x, :,+,-}

169
5. Lengkapilah tabel berikut ini!

Dinyatakan dengan Dinyatakan dengan Dinyatakan dengan


kata-kata notasi pembentuk mendaftar
himpunan anggotanya

A P={bilangan ganjil
kurang dari 16 dan
habis dibagi 3}

B Q={ x | x 10, x
C}

C adalah himpunan
bilangan cacah

C T = {11,13,17,19}

D R={y|-2 y 4, y
B}

B adalah himpunan
bilangan bulat

E K={2,4,8,16,32}

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. A = {1, 2, 3, 4, 5, 8}

b. B = {5, 8, 11, 12, 13}

c. C = {11, 12, 13}

d. D = {1, 3, 5, 11, 13, 15, 21}

e. E = {2, 4, 8, 12, 18}

2. a. Himpunan bilangan cacah kurang dari 5

b. himpunan bilangan ganjil antara 5 dan 17

3. himpunan bilangan asli kurang dari 12

4. himpunan bilangan genap antara 3 dan 9

3. a. D = {7, 9, 11, 13, 17, 19, 23 ...}

b. E = {-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4}

c. F = {2}

d. G = { }

170
4. a. A = {k | k < 7, k adalah bilangan asli}

b. B = { n | 4 < n < 17, n bilangan cacah}

c. C = { y | 25 < y < 40, y bilangan prima}

d. D = { m | -5 < m 3, m bilangan bulat}

e. E = { n | 8 n 14, n bilangan genap}

f. F = { y | y ≥ o, y bilangan cacah}

g. G = { k | k operasi hitung matematika sederhana}

5.

Dinyatakan dengan Dinyatakan dengan Dinyatakan dengan


kata-kata notasi pembentuk mendaftar
himpunan anggotanya

A P={bilangan ganjil P={ x | x < 16, x K } P = {3, 6, 9, 12, 15}


kurang dari 16 dan
habis dibagi 3} K adalah bilangan
ganjil dan habis dibagi
3

B Q={bilangan cacah Q={ x | x 10, x C} Q = {0, 1, 2, 3, 4, 5,


kurang dari sama 6, 7, 8, 9, 10}
dengan 10} C adalah himpunan
bilangan cacah

C T={bilangan prima T={y | 11 y 19, T = {11,13,17,19}


antara 10 dan 20} y }

P adalah bilangan
prima

D R={bilangan R={y|-2 y 4, y R = {-2,-1,0,1,2,3,4}


B}

B adalah himpunan
bilangan bulat

E K = {bilangan K = {x | 2x K={2,4,8,16,32}
genap 2x sebelumnya, x Q }
sebelumnya antara
1 dan 35} Q adalah bilangan
genap

171
1. Himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu:

a. Dengan kata-kata: dengan menyebutkan semua syarat/sifat


keanggotaannya.

b. Dengan mendaftar anggota-anggotanya:dengan menulis


anggota-anggotanya dengan kurung kurawal yang dipisahkan
dengan tanda koma.

c. Dengan notasi pembentuk himpunan:dengan menyebutkan


semua syarat keanggotaanya yang dinyatakan dengan variabel.

2. Himpunan berhingga : himpunan yang memiliki banyak anggota


berhingga

3. himpunan tak berhingga : himpunan yang memiliki banyak anggota


tak berhingga

1. Nyatakan himpunan-himpunan berikut dengan kata-kata, dengan notasi


pembentuk himpunan, dan dengan mendaftar anggota-angotanya.

a. P adalah himpunan huruf pembentuk kata MAHASISWA

b. L adalah himpunan nama bulan yang berumur 30 hari

c. R adalah bilangan genap kurang dari 10

d. S adalah himpunan lima huruf pertama dalam abjad

2. Seledilkilah himpunan-himpunan berikut berhingga atau tak berhingga,


berilah alasannya

a. B adalah bilangan asli yang habis dibagi 3

b. C adalah bilangan cacah yang kurang dari 1001

c. M adalah bilangan bulat kurang dari -4

172
d. K adalah himpunan bangun datar dalam matematika

3. Salin dan isilah titik-titik ada kalimat berikut sehingga menjadi kalimat
yang benar

a. A = {bilangan prima kurang dari 25} maka n(A)

b. B = {huruf pembentuk kata TULUNGAGUNG} maka n(B)

c. C = {faktor dari 20} maka n(C)

d. D = {faktor persekutuan dari 15 dan 45} maka n (D)

173
*Kegiatan Belajar 3

Himpunan Kosong

Jika K adalah himpunan persegi panjang yang dibentuk oleh 3 sisi. Maka
anggota himpunan K tidak ada, karena persegi panjang mempunyai empat sisi,
bukan tiga sisi, sehingga himpunan K dikatakan himpunan kosong.

Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota.

Notasi himpunan kosong adalah {} atau .

Banyaknya anggota himpunan kosong adalah n{ } = 0.

Himpunan Nol

Jika N = {x | x , x adalah bilangan cacah}, maka N ={0} dan n(N)=1,


sehingga himpunan N disebut himpunan nol, yaitu himpunan yang anggotanya
angka nol. Jadi, himpunan N = {0} bukan himpunan kosong.

Himpunan nol adalah himpunan yang anggotanya angka nol.

Himpunan nol ditulis dengan N ={0} dan banyaknya anggotanya satu atau n(N)
=1

Catatan: {0}

Contoh 5.3.1

Diberikan himpunan-himpunan berikut

P = { x | x adalah anggota prima genap }

Q = { y | y adalah bilangan ganjil yang habis dibagi 2}

Penyelesaian :
P = {2}. Jadi, P bukan himpunan kosong

Q = { karena bilangan ganjil tidak ada yang habis dibagi 2, sehingga disebut
himpunan kosong

174
Himpunan Semesta

Perhatikan gambar di atas !

Gambar di atas menunjukkan kelompok buah-buahan yang terdiri atas jeruk,


pisang, apel, dan anggur. Jika ditulis dalam bentuk mendaftar maka A = {jeruk,
pisang, apel, anggur}.

Apa yang dibicarakan pada himpunan A ? karena anggota himpunan dari A


merupakan jenis buah-buahan, maka semesta pembicaraan dari himpunan A
adalah himpunan buah-buahan, dan ditulis S ={buah-buahan}. Dengan kata
lain, S adalah himpunan semesta dari A, dan himpunan S memuat semua
anggota A.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat


semua anggota yang dibicarakan. Himpunan semesta dinotasikan dengan S.

Contoh 5.3.2

Tentukan himpunan semesta yang mungkin dari

a. D= {1,3,5,7,9}

b. K={ayam,itik,burung}

Penyelesaian :
a. Himpunan semesta yang mungkin adalah:

S={bilangan asli} atau S={bilangan cacah}

b. Himpunan semesta yang mungkin adalah:

S={ayam,itik,burung} atau S={hewan berkaki dua} atau S={hewan


unggas}

175
1. Diantara himpunan-himpunan berikut, manakah yang merupakan
himpunan kosong?

a. {y | y bilangan cacah yang kurang dari 1}

b. {bilangan ganjil yang habis dibagi 2}

c. {Bilangan prima antara 8 dan 10}

d. {bilangan asli antar 3 dan 4}

e. {bilangan genap yang habis dibagi 5 dan hasilna bilangan genap}

f. {bilangan cacah yang jika dikalkan 7 mengasilkan 7}

g. { x | x bilangan cacah jika ditambah 9 menghasilkan 9}

2. Tentukan sebuah himpunan semesta untuk himpunan berikut

a. A = {a,b,c,d,e}

b. B = {2,4,6,8,10}

c. C = {3,5,7,11}

3. Tentukan dua himpunan semesta untuk himpunan berikut

a. P = {3,5,7,11}

b. Q = {a,i,u}

c. K = {kubus, balok, prisma, limas}

4. Tentukan tiga himpunan semesta untuk himpunan berikut

a. {0,2,3,6}

b. {11,13,15,17,19}

c. {2,3,5,7,11,13}

d. {3,6,9,12,15}

e. {21,24,27}

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. Bukan himpunan kosong

b. himpunan kosong

176
c. himpunan kosong

d. himpunan kosong

e. bukan himpunan kosong

f. bukan himpunan kosong

g. bukan himpunan kosong

2. a. Huruf-huruf abjad

b. bilangan genap positif

c. bilangan prima

3. a. Bilangan prima, bilangan ganjil

b. huruf-huruf abjad, huruf vokal

c. bangun 3 dimensi, bangun yang mempunyai ruang

4. a. Bilangan, Bilangan cacah, {0,2,3,6}

b. bilangan ganjil, bilangan yang tidak habis dibagi 2, {11,13,15,17,19}

c. bilangan prima, bilangan asli yang faktornya ada 2, {2,3,5,7,11,13}

d. bilangan kelipatan 3, bilangan yang habis di bagi 3, {3,6,9,12,15}

e. bilangan kelipatan 3 antara 20 dan 28, bilangan yang habis dibagi 3,


{21,24,27}

1. Himpunan kosong : suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota

2. Himpunan nol : himpunan yang anggotanya angka nol

3. Himpunan semesta : himpunan yang memuat semua anggota yang


dibicarakan atau terkait

177
1. Diantara himpunan berikut mana yang termasuk himpunan kosong

a. Himpunan siswa SMP yang berumur kurang dari 10 tahun

b. Himpunan kuda yang berkaki tiga

c. Himpunan kubus yang mempunyai 12 sisi

d. Himpunan bilangan prima genap yang habis dibagi 2

e. Himpunan nama bulan yang berumur kurang dari 30 hari

f. Himpunan bilangan asli anatara 10 dan 11

g. Himpunan penyelesaian untuk 2x = 3, x bilangan cacah

h. L = { x x + 4 = 0, x bilangan asli}

2. Tentukan sebuah himpunan semesta yang mungkin untuk himpunan-


himpunan berikut

a. A = {1,4,9,16,25}

b. B = {1,3,5,7,9,11}

c. E = {m, dm, cm, mm}

d. F = {persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium}

3. Sebutkan paling sedikit 2 buah himpunan semesta yang mungkin dari


tiap himpunan berikut.

a. G = { x x = 2n, n bilangan cacah }

b. H = { x x = 2n – 1, n bilangan cacah }

c. P = {honda, yamaha, suzuki}

d. Q = {merpati,dara, puyuh}

4. Tentukan sebuah himpunan semesta untuk himpunan berikut

a. { kucing, anjing}

b. { besi, nikel, tembaga, perak}

c. {bensin, pertamak, pertalite}

d. {bumi, venus, merkurius}

178
*Kegiatan Belajar 4

Membuat Diagram Venn

Himpunan dapat dinyatakan dengan gambar himpunan yang disebut diagram


venn. Diagram Venn pertama kali diperkenalkan oleh pakar matematika
berkebangsaan Inggris yang bernama John Venn (1834-1923).

Dalam membuat diagram venn perlu diperhatikan ketentuan sebagai berikut:

1. Himpunan semesta (S) digambarkan dengan sebuah persegi panjang,


dan di pojok kiri atas di tulis huruf S.

2. Setiap himpunan yang termuat di dalam himpunan semesta digambarkan


dengan kurva tertutup sederhana.

3. Setiap anggota himpunan digambarkan dengan sebuah noktah, dan


nama anggotanya ditulis berdekatan dengan noktahnya. Jadi, setiap
noktah mewakili satu anggota.

4. Untuk himpunan tak berhingga, maka anggota-anggotanya tidak perlu


dituliskan.

Misal :

1. Diketahui S={1,2,3,4,5,6}. Maka diagram venn dari himpunan S adalah

179
2. DiketahuiS={1,2,3,4,5,6,7,8} dan A={2,3,5,7}.Jika digambarkan dalam
diagram Venn, maka:

3. Diketahui S = {bilangan asli}={1,2,3,4,...}

A = {bilangan ganjil}={1,3,5,7,...}

B = {bilangan genap}={2,4,6,8,...}

Karena tidak ada anggota persekutuan antara A dan B, maka diagram


venn dari himpunan di atas adalah sebagai berikut.

4. Diketahui S={1,2,3,...,9,10}, P={1,3,5,7,9}, dan Q={2,4,5,9}.

Karena ada anggota persekutuan antara P dan Q yaitu 5 dan 9, maka


diagram venn dari himpunan di atas adalah sebagai berikut.

5. Membuat diagram venn dari himpunan-himpunan berikut.

S = {bilangan asli kurang dari 9}={1,2,3,4,5,6,7,8}

180
D = {bilangan asli genap antara 1 dan 7}={2,4,6}

E = {bilangan asli kelipatan 2 yang kurang dari 7}={2,4,6}

Karena anggota-anggota D dan E adalah sama, maka diagram venn


untuk D dan E adalah sebagai berikut

Membaca Diagram Venn

Berikut ini akan dibahas cara menyatakan suatu himpunan dengan mendaftar
anggota-anggotanya dari diagram venn yang diketahui

Contoh 5.4.1

dari diagram venn di atas, nyatakan himpunan-himpunan berikut ini dengan


mendaftar anggota-anggotanya

1. Himpunan S

2. Himpunan P

3. Himpunan Q

4. Himpunan S yang anggotanya menjadi P dan Q

5. Himpunan S yang anggotanya menjadi anggota P atau Q

6. Himpunan S yang anggotanya tidak menjadi anggota P maupun Q

181
Penyelesaian :
1. Semua noktah yang ada dalam persegi panjang anggota S

Jadi, S ={1,2,3,4,5,6,7,8,9,...,20}

2. Semua noktah yang ada di dalam kurva P adalah anggota P

Jadi, P ={1,3,6,9,12,15,18}

3. Semua noktah yang ada di dalam kurva Q adalah anggota Q

Jadi, Q ={3,4,5,6,7,8,9}

4. Semua noktah yang ada di dalam kurva P dan sekaligus di dalam kurva Q
adalah anggota P dan Q

Jadi, himpunannya;{3, 6, 9}

5. Semua noktah yang ada di dalam kurva P maupun di dalam kurva Q


adalah anggota P atau Q.

Jadi, himpunannya:{1,3,4,5,6,7,8,9,12,15,18}

6. Semua noktah di luar kurva P dan Q tidak menjadi anggota P mauoun Q.

Jadi, himpunannya: {2,10,11,13,14,16,17,19,20}

1. Buatlah diagram Venn-nya

a. S = {0,1,2,3,4,5} dan A = {1,3,5}

b. S = {huruf vocal} dan B = {a,i,u}

c. S = {bilangan cacah antara 0 dan 10} dan C = {bilangan cacah genap


antara 1 dan 10}

d. S = {1,2,3,4,5,6}, P = {1,2} dan Q = {4,5}

e. S = {a,b,c,d,e,f}, F = {a,b,c,d} dan G = {a,d,e}

2. Diketahui

S={x|x 15, x bilangan asli}

A={y|y 10, y bilangan asli ganjil}

B={b|1 b 11, b bilangan asli genap}

182
C={c|c 10, c bilangan prima}

D = {faktor dari 6}

E = {empat bilangan prima yang pertama}

Nyatakan himpunan-himpunan tersebut dengan mendaftar anggotanya,


kemudian buatlah diangram venn untuk masing-masing himpunan berikut,
dengan S sebagai himpunan semestanya

a. S, A dan B

b. S, A dan C

c. S, B dan C

d. S, C dan D

3. Buatlah diagram Venn untuk himpunan

S = {semua siswa dikelasmu}

A = {siswa di kelasmu yang berkacamata}

B = {siswa di kelasmu yang kidal}

4. Perhatikan diagram Venn berikut.

Misalkan S = Himpunan siswa di kelasmu

M = Himpunan siswa yang menyukai matematika

B = Himpunan siswa yang menyukai bahasa Inggris

K = Himpunan siswa yang menyukai kesenian

Jika setiap siswa diwakili oleh sebuah titik, maka tentukan:

a. berapa orang siswa yang menyukai matematika?

b. berapa orang siswa yang menyukai matematika dan kesenian?

c. berapa orang yang menyukai bahasa Inggris tetapi tidak menyukai


kesenian?

183
d. berapa orang siswa yang menyukai ketiga-tiganya?

e. berapa orang yang hanya menyukai kesenian saja?

f. berapa orang yang menyukai matematika dan bahasa Inggris tetapi


tidak menyukai kesenian?

g. berapa orang yang tidak menyukai ketiga-tiganya?

h. berapa orang yang hanya menyukai salah satu dari ketiga pelajaran
tersebut?

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. b.

c. d.

e.

2. a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10, 11, 12, 13, 14}

A = {1, 3, 5, 7, 9}

B = { 2, 4, 6, 8, 10}

184
b. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10, 11, 12, 13, 14}

A = {1, 3, 5, 7, 9}

C = {2, 3, 5, 7}

c. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10, 11, 12, 13, 14}

B = {2, 4, 6, 8, 10}

C = {2, 3, 5, 7}

d. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10, 11, 12, 13, 14}

C = {2, 3, 5, 7}

D = {1,2,3,6}

185
3.

4. a. 7 orang

b. 10 orang

c. 5 orang

d. 1 orang

e. 3 orang

f. 8 orang

g. 8 orang

h. 8 orang

186
1. Diagram venn : cara menyatakan himpunan dengan gambar
himpunan.

2. Cara membuat diagram venn sebagai berikut:

a. Menggambar persegi panjang dan menulis S di pojok kiri dengan


S himpunan semestanya

b. Setiap anggota himpunan digambarkan dengan sebuah noktah,


dan nama anggotanya berdekatan dengan noktahnya

c. Himpunan tak berhingga anggotanya tidak perlu dituliskan

1. Diketahui himpunan-himpunan berikut

S = {bilangan cacah kurang dari 15}

A = {lima bilangan cacah ganjil yang yang yang pertama}

B = {lima bilangan cacah genap yang yang yang pertama}

C = {faktor dari 8}

D = {tiga bilangan kuadrat yang pertama}

Nyatakan himpunan tersebut dengan mendaftar anggotanya, kemudian


buatlah diagram venn untuk masing-masing himpunan berikut, dengan S
sebagai himpunan semestanya.

a. Himpunan S, A, B

b. Himpunan S, A, C

c. Himpunan S, B, D

d. Himpunan S, A, C, D

e. Himpunan S, B, C, D

2. Perhatikan diagram venn dibawah!

187
S = {siswa yang gemar olahraga}

P = {siswa yang gemar bola voli}

Q = { siswa yang gemar bola basket}

Setiap anggota himpunan ditunjukkan dengan noktah. Dari diagram itu,


sebutkan anggota himpunan berikut.

a. Himpunan siswa yang gemar olahraga

b. Himpunan siswa yang gemar bola voli

c. Himpunan siswa yang gemar bola basket

d. Himpunan siswa yang gemar bola voli dan basket

e. Himpunan siswa yang gemar bola voli saja

f. Himpunan siswa yang gemar bola basket saja

g. n(S), n(P), dan n(Q)

188
*Kegiatan Belajar 5

Pengertian Himpunan Bagian

Perhatikan himpunan-himpunan berikut ini!

P={2,3,5,7}, Q={4,6,9}, dan R={0,1,2,3,4,5,6,7}

Dari ketiga himpunan di atas, terlihat bahwa setiap anggota P yaitu 2,3,5,7
menjadi anggota himpunan R. Oleh karena itu, himpunan P merupakan
himpunan bagian dari himpunan R, dan ditulis P R atau R P. Jika digambar
dalam diagram Venn, maka

P R

Adapun semua anggota himpunan Q, yaitu 4,6,9 tidak menjadi anggota dari
himpunan P. Oleh karena itu, himpunan Q bukan himpunan bagian dari
himpunan P, dan ditulis Q P. Demikian juga tidak semua anggota Q menjadi
anggota R, yakni 9 R. Oleh karena itu, himpunan Q bukan himpunan bagian
dari R dan ditulis Q R. Jika digambar dalam diagram venn maka:

P R

189
Q R

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Himpunan P merupakan himpunan bagian dari R, jika dan hanya jika


setiap anggota P menjadi anggota himpunan R.

Notasi himpunan bagian dari R adalah P R atau R P.

2. Himpunan Q bukan merupakan himpunan bagian dari R, jika anggota Q


yang tidak menjadi anggota R.

Notasi Q bukan himpunan bagian dari R adalah Q R.

3. Setiap himpunan merupakan himpunan bagian dari himpunan itu sendiri,


yaitu P P, Q Q, dan R R.

4. Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan dan


ditulis P atau {} P.

Contoh 5.5.1

Diketahui A = {a,b,c,d}

Tentukan himpunan bagian dari A yang mempunyai anggota

1. Nol anggota

2. Satu anggota

3. Dua anggota

4. Tiga anggota

5. Empat anggota

Penyelesaian :
1. Himpunan bagian a mempunyai nol anggota adalah himpuan A.

2. Himpunan bagian a mempunyai satu anggota adalah {a},{b},{c},{d}

190
3. Himpunan bagian a mempunyai dua anggota adalah {a,b}, {a,c},{ a,d},
{b,c}, {b,d}, dan {c,d}

4. Himpunan bagian a mempunyai tiga anggota adalah {a,b,c}, {a,b,d},


{a,c,d}, dan {b,c,d}

5. Himpunan bagian a mempunyai empat anggota adalah {a,b,c,d} = A

Menentukan Jumlah Banyaknya Himpunan Bagian dari Suatu Himpunan

Untuk mengetahui banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan, maka


pelajarilah dan perhatikan tabel berikut ini.

No Himpunan Banyaknya Banyaknya


Himpunan
(A) Anggota Himpunan Bagian Bagian
n(A)

1 {}= 0 {} 1=

2 {a} 1 {} 2=

{a}

3 {a,b} 2 {} 4=

{a},{b}

{a,b}

4 {a,b,c} 3 {} 8=

{a},{b},{c}

{a,b},{a,c},{b,c}

{a,b,c}

5 {a,b,c,d} 4 {} 16=

{a},{b},{c},{d}

{a,b},{a,c},{a,d},{b,c},{b,d
},

{c,d}

{a,b,c},{a,b,d},{a,c,d},{b,c,
d}

{a,b,c,d}

6 {a,b,c,d,... n {}

191
} {a},{b},{c},{d}, ...

{a,b},{a,c},{a,d},{b,c},{b,d
},

{c,d}, ...

{a,b,c},{a,b,d},{a,c,d},{b,c,
d}

{a,b,c,d}, ...

Dan seterusnya

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa terdapat hubungan antara banyaknya


anggota suatu himpunan dengan banyaknya himpunan bagian dari himpunan
tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Jika suatu himpunan yang mempunyai n anggota, maka banyaknya himpunan


bagian dari himpunan itu adalah

Cara lain untuk menentukan banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan
adalah dengan pola bilangan segitiga Pascal. Di bawah ini adalah contoh
mencari banyaknya himpunan bagian dari himpunan ya ng beranggota 4.

Pada pola bilangan segitiga Pascal, angka tengah yang berada di bawahnya
merupakan jumlah dari angka di atasnya. Himpunan bagian dari {a,b,c,d} yang
mempunyai:

0 anggota ada 1, yaitu {}

1 anggota ada 4, yaitu {a},{b},{c},{d}

2 anggota ada 6, yaitu {a,b},{a,c},{a,d},{b,c},{b,d},{c,d}

3 anggota ada 4, yaitu {a,b,c},{a,b,d},{a,c,d},{b,c,d}

4 anggota ada 1, yaitu {a,b,c,d}

Jadi, banyaknya himpunan bagian dari {a,b,c,d} ada 16 himpunan.

192
1. Tentukan himpunan bagian antara himpunan-himpunan berikut.

A={2,3,4}

B={bilangan asli kurang dari 7}

C={a,i,u,e}

E={a,u}

F={bilangan prima genap}

2. Tentukan himpunan bagian dari P = {bilangan prima antara 1 dan 20}


berikut ini dengan mendaftar anggotanya

a. Himpunan bilangan ganjil anggota P

b. Himpunan bilangan genap anggota P

c. Himpunan anggota P yang kurang dari 10

d. Himpunan anggota P yang lebih dari 7

3. Diketahui G = {x|1<x<12, x bilangan prima}. Tentukan

a. Himpunan bagian G yang mempunyai satu anggota

b. Himpunan bagian G yang mempunyai dua anggota

c. Himpunan bagian G yang mempunyai tiga anggota

d. Himpunan bagian G yang mempunyai empat anggota

e. Himpunan bagian G yang mempunyai lima anggota

4. Tentukan banyaknya himpunan bagian dari himpunan berikut

a. P = {bilangan asli kurang dari 6}

b. M adalah himpunan huruf-huruf pembentuk kata “simpoa”

c. N adalah himpunan bilangan asli kurang dari 1

5. Nyatakan benar atau salah pernyataan-pernyataan berikut ini!

a. {2,4} {2,4,6}

b. {k,l} {h,i,k,l,m}

c. {d,e,f} {d,e,f}

d. {}

193
e.

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. A = {}, {2}, {3}, {4}, {2,3}, {3,4}, {2,4}, {2,3,4}

B = {}, {1}, {2}, {3}, {4}, {5}, {6}, {1,2}, {1,3}, {1,4}, {1,5}, {1,6},
{2,3}, {2,4}, {2,5}, {2,6}, {3,4}, {3,5}, {3,6}, {4,3}, {4,5}, {4,6}, {5,6},
{1,2,3}, {1,2,4}, {1,2,5}, {1,2,6}, {2,3,4}, {2,3,5}, {2,3,6}, {3,4,5},
{3,4,6}, {4,5,6}, {1,3,4}, {1,3,5}, {1,3,6}, {1,4,5}, {1,4,6}, {1,2,3,4},
{1,2,3,5}, {1,2,3,6}, {2,3,4,5}, {2,3,4,6}, {2,3,5,6}, {1,2,4,5}, {1,2,4,6},
{1,2,5,6}, {1,2,3,4,5}, {1,2,3,4,6}, {1,2,3,5,6}, {2,3,4,5,6}, {1,3,4,5,6},
{1,2,4,5,6}, {1,2,3,4,5,6}

C = {}, {a}, {i}, {u}, {e}, {a,i}, {a,u}, {a,e}, {i,u}, {i,e}, {u,e}, {a,i,u},
{a,i,e}, {a,u,e}, {i,u,e}, {a,i,u,e}

E = {}, {a}, {u}, {a,u}

F = {}, {2}

2. a. {3,5,7,11,13,17,19}

b. {2}

c. {2,3,5,7}

d. {11,13,17,19}

3. a. {2}, {3}, {5}, {7}, {11}

b. {2,3}, {2,5}, {2,7}, {2,11}, {3,5}, {3,7}, {3,11}, {5,7}, {5,11}, {7,11}

c. {2,3,5}, {2,3,7}, {2,3,11}, {2,5,7}, {2,5,11}, {3,5,7}, {3,5,11} ,


{3,7,11}, {5,7,11}

d. {2,3,5,7}, {2,3,5,11}, {3,5,7,11}, {2,3,7,11}, {2,5,7,11},

e. {2,3,5,7,11}

4. a. 32 bagian

b. 64 bagian

c. 0 bagian

5. a. Benar

b. salah

c. benar

d. benar

e. benar

194
1. A himpunan bagian B : apabila anggota setiap anggota A ada pada
anggota B

2. A bukan himpunan bagian B : apabila ada anggota A yang tidak


menjadi anggota B

3. Setiap himpunan merupakan himpunan bagian dari himpunan itu


sendiri

4. Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan

1. Tulislah himpunan bagian dari {a,b}

2. Tulislah semua himpunan bagian dari M = {a, b, c, d} yang mempunyai:

a. Dua anggota, berapa banyaknya?

b. Tiga anggota, berapa banyaknya?

3. Tentukan banyaknya semua himpunan bagian dari:

K = {bilangan cacah antara 4 dan 10}

H = {bilangan prima antara 1 dan 20}

T = {huruf yang membentuk kata semangka}

M = {huruf yang membentuk kata “rajin belajar”}

G = { huruf pembentuk kata cantik}

a. Dua anggota

b. Tiga anggota

c. Empat

195
*Kegiatan Belajar 6

Dua Himpunan Saling Lepas

Dua Himpunan dikatakan saling lepas atau saling asing jika keduanya tidak
kosong dan kedua himpunan itu tidak punya anggota persekutuan.

Misal: A = {1, 3, 5, 7, 9}

B = {2, 4, 6, 8. 10}

Terlihat bahwa antara himpunan A dan B tidak mempunyai anggota


persekutuan. Oleh karena itu, himpunan A dan B saling lepas. Jika digambar
pada diagram venn, maka:

Dua Himpunan Tidak Saling Lepas

Dua himpunan dikatakan tidak saling lepas jika keduanya tidak kosong dan
kedua himpunan itu mempunyai anggota persekutuan .

Misal : M = {3, 5, 7, 11}

N = {7, 9, 11, 13}

Anggota persekutuan antara M dan N adalah 7 dan 11. Oleh karena itu,
himpunan persekutuan antara M dan N adalah {7, 11}.

196
Dua Himpunan Yang Sama

Dua himpunan dikatakan sama jika setiap anggota A menjadi anggota B, dan
setiap anggota B menjadi anggota A, serta banyaknya anggota A sama dengan
banyaknya anggota B atau n(A) = n(B).

Dua himpunan A dan B dikatakan sama, jika:

1. n(A) = n(B

2. kedua himpunan itu mempunyai anggota tepat sama

Misal : A = {a, b, c}

B = {c, b, a}

Dua Himpunan Yang Ekuivalen

Dua himpunan dikatakan ekuivalen jika setiap anggota A tidak sama dengan
anggota B, tetapi banyaknya anggota A sama dengan banyaknya anggota B
atau n(A) = n(B).

Misal : A = {1, 2, 3}

B = {a, b, c}

Himpunan A dan B dikatakan ekuivalen, karena n(A) = n(B) yaitu 3

197
1. Diketahui A=

B= {bilangan prima kurang dari 10}

C= {empat huruf terakhir dalam abjad}

D=

Tentukan hubungan antar himpunan yang:

a. Saling lepas

b. Tidak saling lepas

c. Sama

d. Ekuivalen

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Penyelesaian:

A= = {1, 2, 3, 4, 5, 6}

B= {bilangan prima kurang dari 10} = {2, 3, 5, 7}

C= {empat huruf terakhir dalam abjad} = {w, x, y, z}

D= = {1, 2, 3, 4, 5, 6}

a. Himpunan yang saling lepas adalah himpunan A dan C, B dan C, D


dan C.

b. Himpunan yang tidak saling lepas adalah himpunan A dan B, A dan


D, B dan D.

c. Himpunan yang sama adalah himpunan A dan D.

d. Himpunan yang ekuivalen adalah himpunan B dan C, karena n(B) =


n(C) = 4, demikian juga himpunan A dan D, karena n(A) = n(D) =6.

198
1. Dua Himpunan dikatakan saling lepas atau saling asing jika
keduanya tidak kosong dan kedua himpunan itu tidak punya anggota
persekutuan

2. Dua himpunan dikatakan tidak saling lepas jika keduanya tidak


kosong dan kedua himpunan itu mempunyai anggota persekutuan .

3. Dua himpunan dikatakan sama jika n(A) = n(B) dan kedua


himpunan itu mempunyai anggota tepat sama

4. Dua himpunan dikatakan ekuivalen jika setiap anggota A tidak sama


dengan anggota B, tetapi banyaknya anggota A sama dengan
banyaknya anggota B atau n(A) = n(B).

1. Diketahui:

X= {bilangan asli kurang dari 7}

Y= {x| 0 < x < 7, x bilangan cacah}

a. Nyatakan himpunan X dan Y dengan mendaftar anggota-anggotanya

b. Apa yang dapat kamu simpulkan tentang himpunan X dan Y?

c. Gambarkan diagram vennya

2. Diketahui:

A=

B=

C= {x| x adalah empat huruf abjad yang petama}

D= {1, 2, 3, 4}

a. Nyatakan himpunan A, B, C dan D dengan mendaftar anggota-


anggotanya

b. Kelompokkan mana himpunan-himpunan yang sama

199
c. Kelompokkan mana himpunan-himpunan yang ekuivalen

3. Dengan mendaftar anggota-anggotanya, tentukan hubungan yang


mungkin antar himpunan berikut ini:

A= {x| x vokal}

B= {x| x konsonan}

C= {1, 2, 3}

D= {2, 1, 3}

200
*Kegiatan Belajar 7

Irisan Dua Himpunan

Irisan(interseksi) dari dua himpunan adalah suatu himpunan yang anggota-


anggotanya merupakan anggota persekutuan dari dua himpunan tersebut atau
himpunan yang anggota-anggotanya menjadi anggota himpunan A sekaligus
menjadi anggota himpunan B.

Irisan himpunan A dan B dapat dinotasikan sebagai berikut:

1. Sifat-sifat Irisan Dua Himpunan

a. Sifat Komutatif (pertukaran)

Misal: A = {faktor dari 12} = {1, 2, 3, 4, 6, 12}

B = {faktor dari 16} = {1, 2, 4, 8, 16}

= {1, 2, 4} dan = {1, 2, 4}

Jadi, = = {1, 2, 4}

Kesimpulan:

Untuk sembarang himpunan A dan B, maka irisan A dan B


bersifat komutatif, yaitu = .

b. Sifat Asosiatif (pengelompokkan)

Misal: A = {faktor dari 12} = {1, 2, 3, 4, 6, 12}

B = {faktor dari 16} = {1, 2, 4, 8, 16}

C = {bilangan genap dari 2 sampai 10} = {2, 4, 6, 8, 10}.

Maka: = {1, 2, 4} dan = {2, 4, 8}

[ ] = {2, 4} = [ ] = {2, 4}

Jadi, [ ]=[ ] = {2, 4}

Kesimpulan:

201
Untuk sembarang himpunan A, B, dan C maka irisan A, B, dan C
bersifat asosiatif, yaitu [ ]=[ ] .

c. Jika himpunan yang satu menjadi menjadi himpunan bagian yang


lain.

Misal: A = {faktor dari 8} = {1, 2, 4, 8}

B = {faktor dari 4} = {1, 2, 4}

Ternyata semua anggota B menjadi anggota A, berarti . Jika


himpunan A dan B digambar dalam diagram venn, maka:

Sehingga = {1, 2, 4} = B

Kesimpulannya:

jika . maka =B

d. Jika dua himpunannya sama

Misal: A = {bilangan asli yang kurang dari 6} = {1, 2, 3, 4, 5}

B = {lima bilangan asli yang pertama} = {1, 2, 3, 4, 5}

Ternyata semua anggota A menjadi anggota B dan semua anggota B


menjadi anggota A. Berarti A = B. Diagram venn dari himpunan A
dan B adalah

Sehingga = {1, 2, 3, 4, 5} = A = B. Kesimpulannya adalah:

Jika A = B, maka atau

202
e. Jika dua himpunan saling asing

Misal: A = {a, p, e, l} dan B = {r, o, t, i}.

Ternyata tidak ada anggota yang sama antara himpunan A dan


himpunan B, maka .

Jika A dan B saling lepas, maka

Gabungan Dua Himpunan

Gabungan antara himpun A dan B adalah himpunan yang anggotanya terdiri


dari anggota-anggota A atau anggota- anggota B. Gabungan himpunan A dan B
dapat dinyatakan dengan notasi himpunan:

Diagram Venn pada gabungan himpunan A dan B

203
1. Sifat-sifat Gabungan Dua Himpunan

Sifat Komutatif Gabungan

Misal: A = {1, 3, 5} dan B = {3, 5, 7, 9}

Maka = {1, 3, 5, 7, 9} dan = {1, 3, 5, 7, 9}

Jadi, = {1, 3, 5, 7, 9}.

Jika A dan B suatu himpunan, maka disebut sifat


komutatif.

a. Sifat Asosiatif Gabungan

Misal: A = {1, 2, 3, 4}, B = {2, 4, 6, 8}, C = {1, 3, 5, 7}

Maka = {1, 2, 3, 4, 6, 8}, = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}

= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} dan = {1, 2, 3, 4, 5,


6, 7, 8}

Jadi,

Jika A, B, dan C suatu himpunan, maka


disebut sifat asosiatif

b. Sifat Distributif Irisan terhadap Gabungan

Jika A, B, dan C suatu himpunan, maka


disebut sifat distribusi irisan terhadap gabungan.

c. Sifat Distributif Gabungan terhadap Irisan

Jika A, B, dan C suatu himpunan, maka


disebut sifat distribusi gabungan terhadap irisan

204
2. Menentukan Gabungan Dua Himpunan

a. Himpunan yang satu merupakan himpunan bagian dari himpunan


yang lain

jika himpunan A bagian dari himpunan B, maka gabungan A dan B


adalah himpunan B itu sendiri.

Misal: jika A = {a, c, d} dan B = {a, b, c, d, e}

Maka = {a, b, c, d, e} = B

Diagram Vennya adalah:

kita dapat menyimpulkan bahwa:

Untuk A dan B suatu himpunan dan , maka

b. Dua himpunan yang sama

Karena dua himpunan itu sama, maka gabungannya adalah


himpunan itu sendiri.

Misal: jika A = {bilangan asli kurang dari 6}

B= bilangan cacah}

Maka A = {1, 2, 3, 4, 5,} dan B = {1, 2, 3, 4, 5,}

Sehingga {1, 2, 3, 4, 5,} = A = B

Diagram vennya adalah

205
Dari contoh diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa:

Untuk A dan B suatu himpunan dan , maka

c. Dua himpunan saling lepas

Jika dua himpunannya saling lepas, maka gabungannya adalah


menggabungkan semua anggota dari kedua himpunan tersebut.

Misal: jika A = {bilangan asli kurang dari 9}

B = {bilangan cacah genap kurang dari 9}

Maka A = {1, 3, 5, 7} dan B = {0, 2, 4, 6, 8}

Sehingga { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}

Jika digambar dalam diagram venn, maka diperoleh:

d. Dua himpunan tidak saling lepas

Karena dua himpunannya tidak saling lepas, maka gabungannya


adalah menggabungkan setiap elemen dari kedua himpunan tersebut,
tetapi elemen irisannya hanya dihitung satu kali.

Misal: A = {bilangan prima kurang dari 10 }

B = {bilangan asli kurang dari 5}

Maka A = {2, 3,5,7} Dan B = {1, 2, 3, 4}

Sehingga {1, 2, 3, 4, 5, 7} Dan {2, 3}

Jika digambar dalam diagram venn, maka diperoleh:

206
Menentukan Banyaknya Anggota Gabungan

Contoh 5.7.1

Misal A = {bilangan prima kurang dari 10 }

B = {bilangan asli kurang dari 5}

Maka A = {2, 3,5,7} Dan B = {1, 2, 3, 4}

n(A) = 4 dan n(B) = 4

 {1, 2, 3, 4, 5, 7} dan n(

 = {2, 3} dan n =2

 n(A) + n(B) n =4+4–2=8

Jadi, n(

Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa:

Untuk setiap himpunan A dan B, maka berlaku

n(

Contoh 5.7.2

A = {a, b, c, d, e}, B = {b, d, e, f}, dan C = {a, b, g, h}

n(A) = 5, (B) = 4 dan n(C) = 4

 {a, b, c, d, e, f, g, h}, n(

 {b}, n

 = {b, d, e}, n )=3

 = {b}, n =1

 = {a, b}, n =2

 n(A) (B) n(C) – [n n n


=5+4+4−3+1+2+1=13−6−1=8

Jadi, n( n(A) (B) n(C) – [n n n

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:

Untuk himpunan A, B, dan C berlaku:

n( n(A) (B) n(C) – [n n n

207
Selisih (Difference) Dua Himpunan

Selisih (difference) himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya


semua anggota A tetapi bukan anggota B. Selisih himpunan A dan B
dinotasikan dengan A– atau A\B.

Dengan notasi pembentuk himpunan, selisih A dan B ditulis sebagai berikut:

A– –

Jika diketahui A = {1, 2, 3, 4} dan B = {1, 3, 6, 7}, maka:

 Selisih A dan B adalah A–

 Selisih B dan A adalah

 Jika maka

Jadi, dan

Kesimpulan: atau

1. Sifat-sifat selisih himpunan

a. Selisih himpunan terhadap himpunan itu sendiri adalah himpunan


kosong.

b. Setiap himpunan jika dikurangi dengan himpunan kosong hasilnya


adalah himpunan itu sendiri.

c. Sifat distributif selisih terhadap irisan

Untuk setiap himpunan A, B, C berlaku

d. Sifat distributif selisih terhadap gabungan.

Untuk setiap himpunan A, B, C berlaku

Komplemen Suatu Himpunan

1. Pengertian Komplemen suatu himpunan

Contoh 5.7.3

Misal :

S = {Mata pelajaran di sekolah SMP kelas 7}

208
= {Matematika, IPA, IPS, PKn, Bhs Indonesia, Bhs Inggris, Bhs Jawa,
Agama, Penjas, Ketrampilan, Kesenian}

A = {Matematika, IPA, IPS}

Mata pelajaran dalam himpunan S yang bukan anggota himpunan A


adalah = {PKn,Bhs Indonesia, Bhs Inggris, Bhs Jawa, Agama, Penjas,
Ketrampilan, Kesenian}.

Himpunan yang anggotanya di dalam S dan bukan anggotan A disebut


Komplemen A yang ditulis A’ atau AC.

Jadi, A’ = {PKn,Bhs Indonesia, Bhs Inggris, Bhs Jawa, Agama, Penjas,


Ketrampilan, Kesenian}.

Diagram Venn dari A’ adalah

2. Sifat-sifat komplemen suatu himpunan

Contoh 5.7.4

S= =

A= =

A’= =

Maka

Contoh 5.7.5

S=

A=

B=

Maka

209
S=

A= dan A’=

B= dan B’=

dan

Jadi =

Diagram Venn-nya adalah

Perhatikan uraian berikut

Berdasarkan contoh di atas, maka diperoleh:

dan

Diagram venn-nya adalah

Berdasarkan uraian di atas maka didapat disimpulkan bahwa:

Untuk setiap himpunan A,B dan S sebagai semestanya, maka berlaku:

1.

2.

3.

210
4.

5.

1. Diketahui S= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}

A= {1, 2, 3, 4}

B= {2, 4, 6}

Tentukan!

a.

b.

c.

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. A= {1, 2, 3, 4}

B= {2, 4, 6}

a. = {1, 2, 3, 4, 6}

b. {1, 3}

c. = {2, 4}

211
- Irisan(interseksi) dari dua himpunan adalah suatu himpunan yang
anggota-anggotanya merupakan anggota persekutuan dari dua
himpunan tersebut atau himpunan yang anggota-anggotanya menjadi
anggota himpunan A sekaligus menjadi anggota himpunan B.
Irisan himpunan A dan B dapat dinotasikan sebagai berikut:

(a) Sifat Komutatif (pertukaran)


= .
(b) Sifat Asosiatif (pengelompokkan)
[ ]=[ ] .
(c) Jika himpunan yang satu menjadi menjadi himpunan bagian
yang lain
jika . maka =B
(d) Jika dua himpunannya sama
Jika A = B, maka atau
(e) Jika dua himpunan saling asing

- Gabungan antara himpun A dan B adalah himpunan yang anggotanya


terdiri dari anggota-anggota A atau anggota- anggota B. Gabungan
himpunan A dan B dapat dinyatakan dengan notasi himpunan:

(a) Sifat Komutatif Gabungan


Jika A dan B suatu himpunan, maka
(b) Sifat Asosiatif Gabungan
Jika A, B, dan C suatu himpunan,
maka
(c) Sifat Distributif Irisan terhadap Gabungan
Jika A, B, dan C suatu himpunan,
maka
(d) Sifat Distributif Gabungan terhadap Irisan
Jika A, B, dan C suatu himpunan,
maka

212
- Selisih (difference) himpunan A dan B adalah himpunan yang
anggotanya semua anggota A tetapi bukan anggota B.
A– –
(a) Selisih himpunan terhadap himpunan itu sendiri adalah himpunan
kosong.

(b) Setiap himpunan jika dikurangi dengan himpunan kosong hasilnya


adalah himpunan itu sendiri.

(c) Sifat distributif selisih terhadap irisan


Untuk setiap himpunan A, B, C
berlaku
(d) Sifat distributif selisih terhadap gabungan.
Untuk setiap himpunan A, B, C
berlaku

- Komplemen suatu himpunan


Misal terdapat himpunan A dan himpunan semestanya adalah S, maka
komplemen dari A (A’) didefinisikan sebagai notasi pembentuk
himpunan, yaitu

A’

Untuk setiap himpunan A,B dan S sebagai semestanya, maka berlaku:


1.
2.
3.
4.
5.

213
1. Diketahui:

K= {faktor dari 6} dan L= {bilangan cacah kurang dari 6}

Dengan mendafter anggotanya, tentukan:

a. Anggota

b. n( )

2. Diketahui:

A= {1, 2, 3, 4, 5} dan B= {2, 5, 7, 11}

Tentukan:

a.

b.

3. Diketahui:

S= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} adalah himpunan semesta.

Jika A= {1, 2, 3, 4} dan B= {2, 3, 5, 7}.

Tentukan:

a. anggota

b. anggota

c. anggota

214
*Kegiatan Belajar 8

Jika kalian amati masalah dalam kehidupan sehari-hari, maka banyak


diantaranya dapat diselesaikan dengan konsep himpunan. Agar dapat
menyelesaikannya, kalian harus memahami kembali tentang konsep diagram
venn. Kalian harus dapat menyatakan suatu permasalahan dalam suatu
diagram Venn.

Contoh 5.8.1

Dalam suatu kelas terdapat 40 siswa. 24 siswa gemar bermain tenis, 23 siswa
gemar bermain sepak bola , dan 11 siswa menyukai keduanya.

a. Gambarlah permasalahan tersebut dalam diagram Venn.

b. Berapa banyak siswa yang gemar bermain tenis?

c. Berapa banyak siswa yang hanya gemar bermain sepak bola?

d. Berapa banyak siswa yang tidak gemar keduanya?

Penyelesaian :
a. Gambar diagram Venn.

S=himpunan semesta, A=himpunan siswa yang gemar bermain tenis,

B= himpunan siswa yang gemar bermain sepak bola.

n(S)=40, n(A)= 24, n(B)= 23, n(A B)=11.

Diagram Venn-nya adalah

b. Banyak siswa yang hanya gemar bermain tenis 24-11= 13 siswa.

c. Banyak siswa yang hanya gemar bermain sepak bola 23-11= 12 siswa.

215
d. Banyak siswa yang tidak gemar keduanya = 40- (13+12+11)= 40-36= 4
siswa.

1. Dari sekelompok orang diperoleh data 23 orang suka main badminton


dan golf, 45 orang suka main badminton, 34 orang suka main golf, dan 6
orang tidak suka keduanya.

a. Gambalah diagram venn yang menyatakan keadaan tersebut.

b. Tentukan banyaknya anak dalam kelompok tersebut.

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. Diagram venn

b. Dari diagram venn, tampak bahwa banyak orang dalam kelompok


tersebut adalah

= 22 + 23 + 11 + 6

= 62 orang

216
Banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan
dengan konsep himpunan. Agar dapat menyelesaikannya, kalian harus
memahami kembali tentang konsep diagram venn dan dapat menyatakan
suatu permasalahan dalam suatu diagram Venn.

1. Suatu kelas terdiri atas 40 siswa. 15 siswa senang bermain basket , 20


siswa senang bermain sepak bola, dan 10 siswa senang kedua-duanya.

a. Gambarlah diagram vennya

b. Berapa siswa yang senang basket saja?

c. Berapa siswa yang senang sepak bola saja?

d. Berapa siswa yang tidak senang keduanya?

2. Dari 50 siswa di suatu kelas, diketahui 25 siswa gemar matematika, 20


siswa gemar fisika, dan 7 siswa gemar kedua-duanya. Tentukan
banyaknya siswa yang tidak gemar matematika dan fisika.

3. Pada acara pendataan terhadap kegemaran jenis musik diperoleh data


bahwa dikelas VII, 20 siswa gemar musik pop dan 25 siswa gemar musik
klasik. Jika 10 siswa gemar musik pop dan klasik serta 15 siswa tidak
gemar musik pop maupun musik klasik, berapa banyaknya siswa kelas
VII?

217
SOAL EVALUASI MPM 5

1. Tuliskan himpunan berikut dengan menggunakan notasi himpunan!

a. P adalah himpunan titik pojok kubus ABCD. EFGH

b. K adalah huruf konsonan

c. L adalah himpunan gambar pada sila-sila Pancasila

2. Berikan nama himpunan dari kumpulan obyek dibawah ini berdasarkan


sifat-sifat anggotanya agar disebut dengan himpunan.

a. Tas, penggaris, buku tulis, penghapus, busur, LKS

b. Surabaya, Malang, Jember, Ngawi

c. Maret, Mei

3. Sebutkan dua buah himpunan semesta untuk himpunan-himpunan


berikut:

a. {1, 3, 5, 7, 9}

b. {pesawat, kereta api, kapal, mobil}

c. {bilangan prima}

4. Jika S = {bilangan bulat}, A = {bilangan asli}, C = {bilangan cacah}, G


= {bilangan ganjil}, H = {bilangan genap}, dan P = {bilangan Prima}.
Lukislah diagram Venn dari pasangan himpunan berikut ini dengan
himpunan semesta adalah S

a. A dan P

b. A, P, dan H

c. C, G, H, dan P

5. Tentukan banyaknya himpunan bagian dari K = {a, b, c, d, e} yang


mempunyai:

a. dua anggota d. anggota lebih dari dua

b. tiga anggota e. anggota paling sedikit tiga

c. empat anggota

6. Nyatakan himpunan berikut dengan menggunakan tanda kurung


kurawal:

a. A adalah himpunan bilangan cacah kurang dari 6.

218
b. P adalah himpunan huruf-huruf vokal.

c. Q adalah himpunan tiga binatang buas.

7. Z adalah himpunan bilangan ganjil antara 20 dan 46. Nyatakan


himpunan Z dengan kata-kata, dengan notasi pembentuk himpunan, dan
dengan mendaftar anggota-anggotanya.

8. Tentukan banyak anggota dari himpunan-himpunan berikut:

a. P = {1, 3, 5, 7, 9, 11}

b. Q = {0, 1, 2, 3, ..., 10}

c. R = {..., –2, –1, 0, 1, 2, ...}

9. N adalah himpunan nama-nama bulan dalam setahun yang diawali


dengan huruf C. Nyatakan N dalam notasi himpunan.

10. Tentukan tiga himpunan semesta yang mungkin dari himpunan berikut:

a. {2, 3, 5, 7}

b. {kerbau, sapi, kambing}

11. Tentukan himpunan bagian dari A = {2, 4, 6, 8, 10} yang anggotanya


adalah:

a. himpunan bilangan prima

b. himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3

c. himpunan bilangan bulat yang habis 4

12. Tulislah semua himpunan bagian dari himpunan-himpunan berikut

a. H = {h, i, a, t}

b. A = {1, 2, 3, 4, 5,}

13. Diketahui K = {p, q, r, s}. Tentukan himpunan bagian dari K yang


mempunyai

a. satu anggota;

b. dua anggota;

c. tiga anggota;

d. empat anggota.

14. Tentukan banyaknya himpunan bagian dari himpunan berikut.

a. Himpunan bilangan asli kurang dari 6.

b. Himpunan bilangan prima antara 4 dan 20.

219
c. P = {huruf-huruf pembentuk kata “stabilitas”}

d. Q = {nama-nama hari dalam seminggu}

15. Lukislah diagram Venn dari setiap himpunan berikut ini:

a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan A = {2, 4, 6}

b. S = { x x  20, x bilangan Asli}, P = {1, 4, 9, 16}, dan Q = {1, 2, 3, 4,


5}

16. Perhatikan gambar diagram Venn berikut ini:

Hasil survei kegemaran siswa kelas IX terhadap olah raga.

S B C
 Beni  anwar
 Adi  desta
 Aam  kamil
 Doni
 Azis  Maki
 Anang
 Markis  Ari
 ken

 Ali
 rifqi
S = {siswa kelas IX A}, B = {siswa yang suka Basket}, C = {siswa yang
 Modin
suka Sepak Bola}

Tentukan:

a. himpunan yang ada pada B dan C

b. himpunan S yang ada di B tetapi tidak ada di C

c. himpunan C tetapi tidak ada di B

d. himpunan yang tidak termasuk di B maupun di C

e. berapa banyak siswa yang suka bola basket?

17. Dari pernyataan berikut, manakah yang merupakan himpunan dan bukan
himpunan?

a. kelompok bilangan ganjil

b. kelompok makanan enak dan pedas

c. kumpulan hewan menyusui

d. B himpunan bilangan prima

18. Tuliskan anggota himpunan dibawah ini!

220
a. himpunan bilangan asli kurang dari 6

b. himpunan 5 nama Ibu kota Negara ASEAN

c. himpunan Negara di kawasan Asia Tenggara

d. himpunan huruf pembentuk kata “PENDIDIKAN”

19. Diketahui

D = {huruf pembentuk kata “matematika”}

E = {huruf pembentuk kata “aritmatika”}

a. Nyatakan himpunan D dan E dengan mendaftar anggota-anggotanya.

b. Gambarlah himpunan D dan E dengan diagram Venn.

20. Diketahui

A = {a,b,c,d,e}

B = {b,c,e,g,k}

C = {a,c,e,g,h}

a. Dengan cara mendaftar semua anggotanya, carilah:

1) A B 2) A C 3) B C

b. Gambarkan diagram Venn dari masing-masing soal tersebut.

21. Diketahui

S = {bilangan cacah kurang dari 15}

A= dan B =

Nyatakan himpunan-himpunan berikut dengan mendaftar anggota-


anggotanya

a. A’ e. A B’

b. B’ f. A\B

c. (A B)’ g. B\A

d. (A B)’ h. S\A

22. Diketahui

A = {1,2,3,5,7}

B = {4,5,6,7,9}

C = {3,7,8,9,10,11}

Dengan cara mendaftar anggotanya, tentukan:

221
a. A B b. A C c. B C

23. Diantara warga kampung yang terdiri dari 60 orang, ternyata 20 orang
yang berlangganan majalah, 35 orang berlangganan koran, dan terdapat
5 orang berlangganan keduanya.

a. Gambarlah suatu diagram Venn untuk menunjukkan keadaan di atas,


dengan memisalkan M dan K masing-masing himpunan berlangganan
majalah dan koran.

b. Berapa banyak warga kampung yang hanya berlangganan majalah?

c. Berapa banyak warga kampung yang hanya berlangganan koran?

d. Berapa banyak warga kampung yang tidak berlangganan keduanya?

222
Modul ini berisi teori tentang Aritmetika Sosial yang akan mempelajari
tentang menentukan nilai suatu barang; menentukan harga jual, harga beli,
laba atau untung, dan rugi; menetukan persentase laba atau untung dan rugi,
menentukan persentase rugi, menentukan diskon, pajak, bruto, tara, dan
netto, menentukan bunga tunggal.

Dalam melaksanakan modul ini diperlukan prasyarat telah menguasai


operasi bilangan bulat, bilangan pecahan, bentuk aljabar, persamaan linear
satu variabel.

Setelah Anda mempelajari modul pembelajaran matematika ini


diharapkan Anda mampu :

1. Menetukan nilai suatu barang.

2. Menentukan harga penjualan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Menentukan harga pembelian dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menggunakan rumus dalam menentukan persentase untung dan rugi


untuk memecahkan masalah sehari-hari.

5. Menggunakan rumus dalam menentukan persentase rugi untuk


memecahkan masalah sehari-hari.

6. Menentukan diskon, pajak, bruto, tara, dan netto.

7. Menentukan bunga tunggal untuk memecahkan masalah yang berkaitan


dengan perbankan dan koperasi.

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul pembelajaran


matematika ini, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini.

1. Bacalah dengan teliti bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami


secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari
modul ini!

224
2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar
untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

3. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam


penugasan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

4. Untuk menjawab test formatif usahakan memberi jawaban singkat, jelas


dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.

5. Bila terdapat penugasan, kerjakan dengan baik dan bilamana perlu


konsultasikan hasil tersebut pada guru / tutor.

6. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru/tutor pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainya
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.

225
*Kegiatan Belajar 1

Nilai suatu barang

1. Nilai keseluruhan

Nilai Keseluruhan = Banyak nilai x Nilai per unit

2. Nilai per unit

Nilai Per Unit = Nilai keseluruhan / Banyak unit

3. Nilai sebagian

Nilai sebagian = Banyaknya unit yang dimaksud X Nilai keseluruhan

Banyak unit keseluruhan

Harga jual, harga beli, laba atau untung dan rugi.

Apabila penjual dikatakan untung atau memperoleh laba, jika harga penjualan
lebih besar daripada harga pembelian. Secara matematis dirumuskan:

Laba = harga penjualan – harga pembelian

Apabila penjual dikatakan rugi, jika harga pembelian lebih pembelian lebih
besar daripada harga penjualan. Secara sistematis dirumuskan:

Rugi = harga pembelian – harga penjualan

Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut.

Harga penjualan = harga pembelian + untung

Harga pembelian = harga penjualan + rugi

Persentase laba atau untung dan rugi.

Persentase laba = laba X 100%

Harga beli

Persentase rugi = rugi X 100%

Harga beli

226
1. Ria akan membeli 5 buah pensil. Jika 1 pensil Rp3.200,00, maka berapa
rupiahkah Ria harus membayar?

2. Ayah membeli 4 kg telur dengan harga Rp36.000,00. Berapakah harga 1


kg telur tersebut?

3. Eddana membeli 2 lusin kelereng dengan harga Rp4. 800,00. Jika Ardi
ingin membeli 1 lusin kelereng, maka berapa uang yang harus
dibayarkan Ardi

4. Ibu Siti membeli 10kg gula pasir seharga Rp60.000,00. Di tokonya, Ibu
Siti menjual gula seharga Rp6.500,00/kg, dan semua terjual habis.
Berapakah keuntungan yang diperoleh Ibu Siti?

5. Pak Ani membeli kulkas seharga Rp1.500.000,00 sebulan kemudian


kulkas tersebut dijual seharga Rp1.200.000,00. Tentukan persentase
kerugian yang diderita oleh Pak Ani?

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Harga 5 pensil = 5 x Rp3.200,00 = Rp16.000,00.

2. Harga 1 kg telur = Rp36.000,00/4 = Rp9.000,00.

3. Harga 1 lusin kelereng = Rp4.800,00 = Rp2.400,00.

4. Harga beli = Rp60.000,00

Harga jual = 10 X Rp6.500,00 = Rp65.000,00.

Untung = Rp65.000,00 - Rp60.000,00 = Rp5.000,00.

5. Rugi = harga beli – harga jual

= Rp1.500.000,00 - Rp1.200.000,00

= Rp300.000,00.

Presentasi rugi : Rp300.000,00 x 100%

Rp1.500.000,00

= 20%

227
1. Nilai Keseluruhan = Banyak nilai x Nilai per unit

2. Nilai Per Unit = Nilai keseluruhan / Banyak unit

3. Nilai sebagian = Banyaknya unit yang dimaksud X Nilai keseluruhan

Banyak unit keseluruhan

4. Laba = harga penjualan – harga pembelian

5. Rugi = harga pembelian – harga penjualan

6. Harga penjualan = harga pembelian + untung

7. Harga pembelian = harga penjualan + rugi

8. Persentase laba = laba X 100%

Harga beli

9. Persentase rugi = rugi X 100%

Harga Beli

1. Siska membeli 5 buah pensil. Jika harga 1 pensil Rp. 1.200,00, maka
berapa rupiah yang harus dibayar oleh siska?

2. Ayah membeli 5 kg telur dengan harga Rp. 35.000,00. Berapakah harga


1 kg telur tersebut?

3. Abi membeli 2 lusin kelereng dengan harga Rp. 5.000,00. Jika Adi ingin
membeli 1 lusin kelereng Abi, maka berapa uang yang harus di bayar
oleh Adi?

4. Ibu membeli 10 kg gula pasir di toko seharga Rp. 60.000,00. Di toko, Ibu
menjualnya lagi dengan harga Rp.6.500,00/kg, dengan semua gula pasir
yang terjual habis. Maka berapakah besar keuntungan atau kerugian
yang diperoleh Ibu?

228
5. Ani membeli buku 2 lusin dengan harga Rp. 48.000,00. Sebagian, jual
kembali dengan harga per bukunya Rp. 1.950,00. Berapakah kerugian
yang Ani derita?

6. Ibu membeli kulkas seharga Rp.1.500.000,00, sebulan kemudian kulkas


tersebut Ibu jual seharga Rp.1.200.000,00. Berapakah persentase
kerugian yang Ibu derita?

7. Dodo membeli sepeda motor bekas seharga Rp. 8.450.000,00, setahun


kemudian ia jual kembali dengan harga Rp.9.032.000,00. Maka
berapakah persentase keuntungan yang Dodo peroleh?

229
*Kegiatan Belajar 2

Persentase Rugi

Dalam dunia perdagangan untung atau rugi dapat dinyatakan dengan persen.
Misalnya, bila kita sedang tawar-menawar suatu barang di pasar (karena
harganya dirasakan terlalu mahal bagi kita), kadang-kadang pedagang itu
berkilah dengan mengatakan bahwa ia hanyamengambil keuntungan sedikit,
beberapa persen saja.Dengan menyatakan keuntungan atau kerugian dalam
bentuk persen, kita dapat melihat apakah keuntungan atau kerugian yang
diperoleh pedagang tersebut berada dalam tingkat yang wajar atau
tidak.Kemudian juga, kita dapat membandingkan besarnya keuntungan atau
kerugian yang diperoleh oleh dua buah barang yang berbeda.Apakah
keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh barang yang satu lebih besar
atau lebih kecil daripada yang diperoleh oleh barang yang lain.

Menyatakan Persentase Kerugian

Besarnya kerugian yang diderita seorang pedagang juga dapat dinyatakan


dalam persentase yang dihitung dari harga pembelian.Jadi, jika seseorang
menderita sebesar 5%, itu artinya orang tersebut menderita kerugian 5% dari
harga pembelian. Persentase kerugian ini dapat dinyatakan dalam rumus
sebagai berikut:

Tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dalam menentukan persentase


kerugian sama dengan tahapan yang perlu diperhatikan dalam menentukan
persentasekeuntungan. Hanya besarnya keuntungan kita ganti dengan
besarnya kerugian.Apabila harga pembelian (modal) dan persentase kerugian
dikerahui maka perhitungan untuk mendapatkan harga penjualan dapat
diturunkan dari rumus persentase kerugian di atas.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

kerugian = persentase kerugian harga pembelian

Karena harga penjualan sama dengan harga harga pembelian dikurangi


kerugian maka diperoleh rumus harga penjualan sebagai berikut:

230
Harga penjualan = harga pembelian –persentase kerugian harga
pembelian

= harga pembelain (1 –persentase kerugian)

Rabat (Diskon), Pajak, Bruto, Tara, dan Netto

1. Rabat

Rabat artinya potongan harga atau lebih dikenal dengan istilah diskon.
Rabat biasanya diberikan kepada pembeli dari suatu grosir atau toko
tertentu.Rabat (diskon)seringkali dijadikan alat untuk menarik para
pembeli, misalnya ada toko yang melakukan obral dengan diskon dari
10% sampai 50%, sehingga para pembeli menjadi tertarik untuk
berbelanja di toko tersebut, karena harganya terkesan menjadi murah.

Harga bersih = harga kotor –rabat (diskon)

Pada rumus di atas, harga kotor adalah harga sebelum dipotong diskon,
dan harga bersih adalah harga setelah dipotong diskon.

2. Pajak

Pajak adalah status kewajiban dari masyarakat untuk menterahkan


sebagian kekayaannya pada negara menurut peraturan yan di tetapkan
oleh negara. Pegawai tetap maupun swasta negeri dikenakan pajak dari
penghasilan kena pajak yang disebut pajak penghasilan (PPh).
Sedangkan barang atau belanjaan dari pabrik, dealer, grosor, atau toko
maka harga barangnya dikenakan pajak yang disebut pajak
pertambahan nilai (PPN).

3. Bruto, Tara dan Netto

Jadi, hubungan bruto, tara, dan netto dapat dirumuskan sebagai berikut:

Netto = bruto –tara

Jika diketahui persen tara dan bruto, maka untuk mencari tara

digunakan rumus sebagai berikut:

Tara = persen tara bruto

Untuk setiap pembelian yang mendapatkan potongan berat (tara) dapat


dirumuskan sebagai berikut:

Harga bersih = netto harga per satuan berat

4. Bunga Tunggal

Jika kita menyimpan uang di bank, maka uang kita akanbertambah


karena kita mendapat bunga. Jenis bunga tabungan yang akan kita
pelajari adalah bunga tunggal, artinya yang mendapat bunga hanya

231
modalnya saja, sedangkanbunganya tidak akan berbunga lagi. Atau
Bunga tunggal adalah perhitungan jangka waktu tertentu dan jika pada
waktu yang telah disepakati tidak diambil maka bunga tidak
diperhitungkan pada periode berikutnya berlaku pada Deposito.Apabila
bunganya turut berbunga lagi, maka jenis bunga tersebut disebut bunga
majemuk yang kelak akan dipelajari di sekolah yang lebih tinggi.

Rumus :
b=sxM

Keterangan :

b = bunga

s = suku bunga

M =modal pokok

Jika sebuah modal sebesar M (modal /pokok) disimpan di Bank atau


dipinjamkan dengan bunga tunggal sebesar b, maka suku bunga sebesar
s (dalam persen) maka setelah :

Periode I modal akan menjadi, M1 = P + sP = P(1+ s)

Periode II modal akan menjadi, M2 = P + sP+sP = P(1 +2s)

Periode III modal akan menjadi, M3 = P +sP+sP+sP = P(1 +3s)

Periode t modal akan menjadi Mn =P+sP+sP+sP+…+sP = P (1 + ts)

Keterangan :

P = pinjaman pokok

M = modal\pokok

t = periode ke-

s = suku bunga

Bunga tabungan biasanya dihitung dalam persen yang berlaku untuk


jangka waktu 1 tahun, bunga 15% per tahun artinya tabungan akan
mendapat bunga 15% jika telah disimpan di bank selama 1 tahun.

Bunga 1 tahun = persen bunga modal

Bunga b bulan = persen bunga modal

= bunga 1 tahun

232
Persen bunga selalu dinyatakan untuk 1 tahun, kecuali jika ada
keterangan lain pada soal.

1. Seorang bapak membeli sebuah mobil seharga Rp. 50.000.000,00 karena


sudah bosan dengan mobil tersebut maka mobil tersebut dijual dengan
harga Rp. 45.000.000,00. Tentukan persentase kerugiannya!

2. Sebuah toko memberikan diskon 15 %, Budi membeli sebuah rice cooker


dengan harga Rp. 420.000,00. Berapakah harga yang harus dibayar
budi?

3. Seorang ibu mendapat gaji sebulan sebesar Rp 1.000.000 dengan


penghasilan tidak kena pajak Rp 400.000. jira besar pajak penghasilan
(PPh) adalah 10 % berapakah gaji yang diterima ibu tersebut?

4. Berat sebuah karung gula tertulis netto 25 kg, setelah ditimbang


beratnya 26 kg. Berapa berat karung gula tersebut?tentukan bruto,
netto, dan taranya

5. Rio menabung dibank sebesar Rp 75.000,00 dengan bunga 12% per


tahun. Hitung jumlah uang Riosetelah enam bulan

Kunci Jawaban Tes Fotmatif

1. Jawab:

Harga beli Rp. 50.000.000,00

Harga jual Rp. 45.000.000,00

Rugi = Rp. 50.000.000,00 –Rp. 45.000.000,00 = Rp 5.000.000

Persentase kerugian = 100% = 10%

Jadi persentase kerugiannya adalah 10%

2. Jawab:

Harga sebelum diskon = Rp. 420.000,00

Potongan harga = 15 % x Rp. 420.000,00

= Rp. 63.000,00

233
Harga setelah diskon= Rp. 420.000,00 –Rp. 63.000,00

= Rp 375. 000,00

Jadi budi harus membayar Rp375.000,00

3. Jawab:
Diketahui: Pesar penghasilan Rp 1.000.000
Penghasilan tidak kena pajak Rp 400.000
Pengahasilan kena pajak = Rp 1.000.000 – Rp 400.000
= Rp 600.000
Pajak penghasilan 10 %
Ditanya: gaji yang diterima ibu tersebut
Jawab:
Besar pajak penghasilan = 10 % x Rp 600.000
= x Rp 600.000
= Rp 60.000
Jadi besar gaji yang diterima ibu tersebut adalah
= Rp 1.000.000 – Rp 60.000
= Rp 940.000

4. Jawab:

Berat karung

Jadi, netto = 25 kg

Tara = 1 kg

Bruto = 26 kg

5. Jawab:

Besar modal (uang tabungan) = Rp 75.000,00

Bunga 1 tahun 12 % = Rp. 75.000,00 = Rp. 9.000,00

Bunga 6 bulan = Rp 4500,00

Jadi jumlah uang Riosetelah disimpan selama enam bulan menjadi:

= Rp 75.000,00 + Rp 4500,00

= Rp 79.500,00

234
1. Persentase kerugian ini dapat dinyatakan dalam rumus sebagai
berikut:

2. Apabila harga pembelian (modal) dan persentase kerugian dikerahui


maka perhitungan untuk mendapatkan harga penjualan dapat
diturunkan dari rumus persentase kerugian dengan demikian:

kerugian = persentase kerugian harga pembelian


3. harga penjualan sama dengan harga harga pembelian dikurangi
kerugian maka diperoleh rumus harga penjualan sebagai berikut:

Harga penjualan = harga pembelian – persentase kerugian harga


pembelian

= harga pembelain (1 –persentase kerugian)

4. Rabat artinya potongan harga atau lebih dikenal dengan istilah


diskon. Diperoleh rumus sebagai berikut:

Harga bersih = harga kotor –rabat (diskon)

5. Pajak adalah status kewajiban dari masyarakat untuk menterahkan


sebagian kekayaannya pada negara menurut peraturan yan di
tetapkan oleh negara.

Bruto, netto, dan tara

Netto = bruto – tara

Tara = persen tara bruto

Harga bersih = netto harga per satuan

6. Bunga tunggal adalah perhitungan jangka waktu tertentu dan jika


pada waktu yang telah disepakati tidak diambil maka bunga tidak
diperhitungkan pada periode berikutnya berlaku pada Deposito.

b=sxM

b = bunga

s = suku bunga

M = modal pokok

235
1. Ayah meminjam uang Rp5.000.000,00 di sebuah koperasi dengan bunga
6 % per tahun. Jika ayah ingin melunasi pinjamannya dengan angsuran
selama 10 kali yang besarnya sama pada tiap akhir bulan, maka
besarnya angsuran adalah?

2. Bruto satu dus barang adalah 48 kg. Jika taranya 2,5%, hitunglah berat
bersih (neto) satu dus barang tersebut!

3. Paman membeli sebuah mobil bekas dengan harga Rp 48.000.000,00.


Mobil itu kemudian diperbaiki dengan biaya Rp 4.000.000,00 lalu dijual
dengan harga Rp 50.000.000,00. Tentukan persentase rugi paman?

4. Sebuah pabrik sepatu menjual produknya seharga Rp. 100.000,00. Oleh


toko swalayan barang itu dijual dengan margin keuntungan 10%, jika
barang tersebut termasuk barang kena pajak sebesar 5%, berapa
banderol harga sepatu di toko swalayan?

5. Sebuah toko memberikan diskon 20% untuk baju dan 15% untuk
lainnya. Ana membeli sebuah baju seharga Rp 75.000,00 dan sebuah tas
seharga Rp 90.000,00. Jumlah uang yang harus dibayar Ana untuk
pembelian baju dan tas tersebut adalah

236
SOAL EVALUASI MPM 6

1. Seorang pedagang membeli dua kuintal gandum dengan kualitas dan


harga yang berbeda. Dia membeli gandum jenis A satu kuintal dengan
harga Rp.650.000,00 dan gandum jenis B satu kuintal dengan harga
Rp590.000,00. Gandum A dijual Rp6.800,00/kg sedangkan gandum B
dijual dengan harga Rp6.300,00/kg. Apakah pedagang tersebut
mengalami keuntungan atau kerugian? Berapa total keuntungan atau
kerugian yang diperoleh pedagang tersebut jika dua kuintal gandumnya
habis terjual?

2. Lengkapilah titik – titik pada tabel berikut!

No. Nama Barang Harga Tiap 1kg Harga 7 kg

1. Beras Rp6.300,00 ....

2. Telur .... Rp63.000,00

3. Minyak Goreng Rp5.900,00 ....

4. Tepung Terigu .... Rp.32.200

5. Jeruk Rp6.500,00 ....

3. Perhatikan tabel berikut!

Diantara ke – 10 pedagang berikut yang mendapatkan laba dan


kerugian?

No. Nama Harga Beli Harga Jual


Pedagang

1. Ibu Tina Rp2.450,00 per buah Rp2.375,00 per buah

2. Pak Jupri Rp8.400,00 per lusin Rp750,00 per buah

3. Ibu Ana Rp2.150,00 per buah Rp27.600,00 per buah

4. Ibu Didin Rp6.600,00 per ½ lusin Rp1.000,00 per buah

5. Pak Budi Rp600.000,00 per Rp6.300,00 per kg


kuintal
6. Pak Kinol Rp400.000,00 per
Rp4.500,00 per kg kuintal
7. Pak Adeem
Rp6.000,00 per liter Rp5.900,00 per liter
8. Pak Ehsin
Rp1.000.000,00 per ton Rp1.200,00 per kg
9. Ibu Beina
Rp500.000,00 per ons Rp6.000,00 per kg

237
10. Pak Alwi Rp82.000,00 per 15 liter Rp5.300,00 per liter

4. Hitunglah!

a. 15% dari Rp45.000,00

b. 10% dari 50m

c. 1,5% dari 2000 orang

d. 60% dari 120 liter

e. 75% dari Rp2.000.000,00

5. Seorang pedagang membeli telur 10 kg dengan harga Rp 120.000,


kemudian telur itu dijual denan harga Rp12.500/kg. Jika dari 10 kg telur
pecah 1 kg sehingga tidak dapat dijual, maka berapakah persentase
kerugian yang ditanggung pedagang?

6. Berikut ini daftar diskon yang ditawarkan.

Item Harga Diskon

Kebaya Rp. 125.000,00 10%

Selendang Rp. 40.000,00 15%

Jika ibu membeli dua kebaya dan tiga selendang, maka jumlah yang
harus dibayar adalah?

7. Bu Echa membeli 2 karung beras dengan harga Rp. 350.000 per


karungnya dan mendapat diskon 10%. Dalam karung beras bertuliskan
brutonya 50 kg dan taranya 1%. Kemudian Bu Echa menjual 45kg beras
tersebut dengan harga Rp. 10.000 per kg dan diskon 15%. Sisanya dijual
dengan harga Rp.9.000 dan diskon 10%. Berapa keuntungan yang
diperoleh Bu Echa (dalam Rp dan %) setelah kena pajak Rp. 9.900?

8. Pak Ogah memperoleh gaji Rp950.000,00 sebulan dengan penghasilan


tidak kena pajak Rp380.000,00. Jika pajak penghasilan (PPh) diketahui
10%, berapakah besar gaji yang diterima Pak Ogah per bulan?

9. Sebuah bank menerapkan suku bunga 8% pertahun. Setelah 2½ tahun,


tabungan Budi di bank tersebut Rp. 3.000.000. Tabungan awal Budi
adalah?

238
Modul ini memuat materi tentang Perbandingan dan Skala. Yang di
dalamnya mencakup antara lain: Menentukan Perbandingan, Jenis-Jenis
Perbandingan, Konsep skala, serta Operasi Hitung Menggunakan Perbandingan
dan Skala.

Materi perbandingan ini sangat erat kaitannya dengan materi Pecahan


dan Himpunan. Oleh karena itu, materi Pecahan dan Himpunan menjadikan
suatu prasyarat untuk mempelajari modul ini.

Setelah Anda mempelajari modul pembelajaran matematika ini


diharapkan Anda mampu :

1. Menjelaskan konsep perbandingan dan skala

2. Menyatakan pengertian perbandingan.

3. Menentukan perbandingan dua besaran yang sejenis.

4. Dapat menyederhanakan perbandingan.

5. Menyatakan dua jenis perbandingan.

6. Menghitung perbandingan senilai.

7. Menghitung perbandingan berbalik nilai.

8. Menjelaskan bentuk / pola grafik dan tabel dari perbandingan.

9. dapat melakukan operasi hitung dengan menggunakan konsep


perbandingan dan skala.

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul pembelajaran


matematika ini, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini.

1. Bacalah dengan teliti bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami


secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari
modul ini!

240
2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar
untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

3. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam


penugasan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

4. Untuk menjawab test formatif usahakan memberi jawaban singkat, jelas


dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.

5. Bila terdapat penugasan, kerjakan dengan baik dan bilamana perlu


konsultasikan hasil tersebut pada guru / tutor.

6. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru/tutor pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainya
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.

241
*Kegiatan Belajar 1

Setelah mempelajari dan memahami pokok bahasan tentang pecahan yang


berbentuk . Pecahan dapat di tulis sebagai perbandingan a : b, misalnya
pecahan dapat ditulis sebagai perbandingan 3 : 4.

Menyederhanakan pecahan ialah memperkecil pembilang “a” dan penyebut


“b” sampai sekecil mungkin, tanpa mengubah nilainya. Demikian pula
menyederhakan perbandingan sama saja dengan menyederhanakan pecahan.

Perhatikan gambar berikut

 tinggi badan Yuli berbanding tinggi badan Toni dalam satuan cm adalah
60 berbanding 160, ditulis 60 : 160 atau 3 : 8.

 tinggi badan Yuli berbanding tinggi badan Anggi dalam satuan cm adalah
60 berbanding 120, ditulis 60 : 120 atau 1 : 2.

 tinggi badan Toni berbanding tinggi badan Anggi dalam satuan cm


adalah 160 berbanding 120, ditulis 160 : 120 atau 4 : 3.

Apa yang anda dapat simpulkan sementara ini?

242
Perbandingan adalah hubungan antara ukuran-ukuran atau nilai-nilai dua atau
lebih objek dalam satu kumpulan. Misal: Kita memliki kemeja A dan dasi A,
serta kemeja B dan dasi B. ketika kita ingin membandingkan kedua benda
tersebut dengan tepat, benda mana saja yang dapat kita bandingkan? Apakah
kemeja A akan kita bandingkan dengan dasi B atau sebaliknya dasi B kita
bandingkan dengan kemeja A untuk melihat dasi dan kemeja mana yang lebih
mahal harganya? Yang tepat, kita akan dapat membandingkan dasi atau
kemeja mana yang lebih mahal jika kita membandingkan kemeja A dengan
Kemeja B, serta dasi A dan dasi B untuk melihat mana yang lebih mahal di
antara keduanya.

Syarat sebuah perbandingan adalalah:

1. Satuan-satuan yang dibandingkannya sejenis.

2. Perbandingannya dibuat dalam bentuk pecahan yang paling sederhana


dan dinyatakan dengan bilangan bulat positif.

3. Perbandingan dapat disederhanakan bentuknya tanpa menggunakan


satuan.

Contoh 7.1.1

Dari gambar diatas, yaitu Pak Somat memiliki 2 anak laki-laki dan 1 perempuan.
Selanjutnya terdapat 2 perempuan dan 3 laki-laki dalam kelurga Pak Somat.
Pada gambar juga tampak ada 2 gelas warna kuning dan 3 gelas warna krem.
Sekarang cermati pernyataan berikut!

 Banyak anak perempuan berbanding banyak anak laki-laki dalam


keluarga Pak Somat adalah 1 berbanding 2, ditulis 1 : 2.

 Banyak perempuan berbanding banyak laki-laki dalam keluarga Pak


Somat adalah 2 berbanding 3, ditulis 2 : 3.

 Banyak gelas warna kuning berbanding banyak gelas warna krem di atas
meja adalah 2 berbanding 3, ditulis 2:3.

243
1. Pada suatu pertandingan bola basket, tim A berhasil memasukkan 25
bola, sedangkan tim B berhasil memasukkan 40 bola. Berapakah
perbandingan antara hasil tim A dengan tim B?

A. 5 : 13 B. 8 : 5 C. 4 : 5 D. 5 : 8

2. Dua persegi memiliki panjang sisi berturut-turut 8 cm dan 4 cm.


Berapakah perbandingan antara luas persegi pertama dengan luas
persegi kedua?

A. 4 : 1 B. 1 : 2 C. 2 : 1 D. 1 : 4

3. Jika kecepatan mobil A adalah 250 km/jam dan perbandingan antara


kecepatan mobil A dan mobil B adalah 5 : 6 berapa kecepatan mobil B?

A. 150 B. 200 C. 250 D. 300

4. Tentukan nilai a, b, dan c, jika a :b = 5 : 3, b = c, dan c - b = 18.

A. a = 72 B. a = 120 C. a = 90 D. a = 120

b = 120 b = 72 b = 72 b = 90

c = 90 c = 90 c = 120 c = 72

5. Jumlah uang tabungan Rina dan Rini adalah Rp. 2.000.000,00. Uang
Rina dari uang Rini. Berapa rupiah masing-masing uang Rina dan uang
Rini?

A. uang Rina = Rp. 750.000,00

uang Rini = Rp. 1.250.000,00

B. uang Rina = Rp. 1.200.000,00

uang Rini = Rp. 800.000,00

C. uang Rina = Rp. 1.250.000,00

uang Rini = Rp. 750.000,00

D. uang Rina = Rp. 800.000,00

uang Rini = Rp. 1.200.000,00

244
Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Jawaban: D

Perbandingan antara hasil tim A dan tim B adalah : atau 5 : 8

2. Jawaban: A

Luas persegi pertama = 8 cm x 8 cm = 64 cm2

Luas persegi kedua = 4 cm x 4 cm = 16 cm2

Perbandingan antara luas persegi pertama dengan luas persegi kedua


adalah: atau 4 : 1.

3. Jawaban: D

Kecepatan mobil A : kecepatan mobil B = 5 : 6, jika kecepatan mobil A


adalah 250 km/jam maka kecepatan mobil B adalah,

5 x kecepatan mobil B = 6 x kecepatan mobil A

kecepatan mobil B = x kecepatan mobil A

kecepatan mobil B = x 250

kecepatan mobil B = 300

jadi, kecepatan mobil B adalah 300 km/jam

4. Jawaban: B

b= c dan c - b = 18  c - c = 18

 c = 18

 c = 18 x 5 = 90

 c = 90

C = 90 dan b = cb= x 90

 b =72

Jika a : b = 5 :3, maka 3a = 5b

b = 72 dan 3a = 5b  3a = 5(72)

 a = 120

Dengan demikian a = 120, b = 72, dan c = 90.

245
5. Jawaban: A

Jumlah uang tabugan Rina dan Rini = Rp. 2.000.000,00

Jumlah perbandingan uang Rina dan Rini = 3 + 5 = 8

Uang Rina x 2.000.000 = 750.000

Uang Rini x 2.000.000 = 1.250.000

1. Perbandingan adalah hubungan antara ukuran-ukuran atau nilai-nilai


dua atau lebih objek dalam satu kumpulan.

2. Perbandingan dapat dinyatakan dalam atau a : b, dan dibaca a


berbanding b, b ≠ 0.

3. Syarat sebuah perbandingan

 satuan-satuan yang dibandingkannya sejenis.

 Perbandingannya dibuat dalam bentuk pecahan yang paling


sederhana dan dinyatakan dengan bilangan bulat positif.

 Perbandingan dapat disederhanakan bentuknya tanpa


menggunakan satuan.

246
1. Perhatikan gambar dibawah ini!

Tentukan!

a) Berapa banyak gajah?

b) Berapa banyak kambing?

c) Tentukan perbandingan antara banyak gajah dan banyak kambing!

d) Berapa banyak seluruh kaki gajah?

e) Berapa banyak seluruh kaki kambing?

f) Tentukan perbandingan antara banyak seluruh kaki gajah dan banyak


seluruh kaki kambing?

2. Sebuah tali dipotong menjadi dua bagian dengan perbandingan 7 : 4 dan


selisih panjang kedua potongan tali tersebut adalah 6 cm. Panjang tali
tersebut sebelum dipotong adalah?

3. Perbandingan uang Lusi, Kiki, dan Indri adalah 2 : 4 : 5. Jika uang Kiki
Rp. 18.000,00, maka jumlah uang mereka dalah?

4. Tentukan nilai a, b, dan c, jika a - b = 24; a : b = 5 : 2, dan c = (a+b)

5. Jumlah kuaci Santi berbanding kuaci Rani adalah 8 : 6 dan banyak kuaci
Rani sama dengan kuaci Leni. Kuaci Rani lebih banyak 18 buah dari
kuaci Leni. Berapakah jumlah kuaci Santi, Rani, dan Leni seluruhnya?

247
*Kegiatan Belajar 2

Perbandingan Senilai Senilai

Mari kita temukan konsep perbandingan senilai dari situasi nyata di sekitar kita.
Perhatikan situasi nyata berikut

Jawablah pertanyaan yang diberikan dan lakukan kegiatan berikut!

a) Susunlah ata banyak salak dan bobotnya pada tabel dan sajikan data
tersebut pada koordinat kartesius untuk menunjukkan hubungan banyak
salak dengan bobot salak tersebut!

b) Jika banyak salak yang dibeli semakin banyak, bagaimana dengan bobot
salak itu?

c) Apa yang dapat kamu simpulkan dari perbandingan banyak salak dengan
bobotnya?

Penyelesaian:
Diketahui bobot 120 buah salak adalah 8 kg. Dengan demikian dapat
ditentukan banyak salak 1 kg. Bobot 120 buah salak adalah 8 kg  1 kg adalah
bobot dari = 15 salak.

Kita ketahui bahwa 1 kg = 1 ons.

Bobot 15 buah salak adalah 1 kg sama artinya bobot 15 salak adalah 10 ons.

Dengan demikian bobot 1 buah salak adalah ons = ons.

Jadi bobot 1 buah salak adalah ons atau bobot 3 salak adalah 2 ons

248
a. Jika Udin membeli 90 buah salak yang sama besar dengan yang di atas,
berapa kilogram bobotnya?

Bobot 90 buah salak adalah 90 x ons = 60 ons = 6 kg

b. Jika Udin membeli 42 butir salak tersebut, berapa kilogram bobotnya?

Bobot 42 buah salak adalah 42 x ons = 28 ons = 2,8 kg

c. Berapa buah salak yang dipili, jika udin hanya ingin membeli 0,04 kg?

0,4 kg = 4 ons

Dari bagian perhitungan di peroleh 3 buah salak adalah 2 ons. Sehingga 4 ons
adalah bobot dari 6 buah salak.

Data banyak salak dan bobot salak dapat disajikan pada tabel berikut.

Data pada tabel di atas disajikan pada koordinat kartesius di bawah ini

Dari data yang disajikan pada tabel dari grafik di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa:

 Semakin bertambah banyak buah salak yang dibeli, maka semakin


bertambah bobotnya, hal ini memlilih makna yang sama bahwa

249
semakin sedikit buah salak yang dibeli, maka semakin berkurang
bobotnya.

 Dri sisi perbandingan dapat dinyatakan 8 : 120 senilai dengan 6 : 90


dan 6 : 90 senilai dengan 2,8 : 42. Demikian jugan 2,8 : 42 senilai
dengan 0,4 : 6 senilai dengan 0,2 : 3. Dapat diambil kesimpulan bahwa
semua perbandingan tersebut adalah senilai.

 Jika ditarik kurva yang melalui pasangan titik perbandingan seniai,


maka kurva terebut merupakan garis lurus.

Definisi

Untuk a, b, c,
dan d adalah bilangan bulat positif atau ukuran objek-
objek. 

a : b senilai
 dengan c : d jika dan hanya jika =

atau a x d = b x c

Contoh 7.2.1

Perbandingan 3 : 5 senilai dengan 6 : 10. Akibatnya 3 : 6 senilai denga 5 : 10


dan = atau 3 x 10 = 5 x 6 = 30.

Contoh 7.2.2

Harga 20 batang coklat adalah Rp. 25.000,00. Berapa harga 45 batang coklat?

Penyelesaian:
Harga 20 batang coklat adalah Rp. 25.000,00

Harga 1 batang coklat adalah:

Jadi, harga 45 batang coklat adalah 45 x Rp. 1.250,00 = Rp. 56.250,00

Perbandingan Berbalik Nilai

Selanjutnya mari kita temukan konsep dan sifat-sifat perbandingan berbalik


nilai melalui pemecahan masalah nyata yang terjadi di sekitar kehidupan kita.
Untuk itu perhatikan masalah yang diajukan dan lakukan proses matematisasi

250
pemecahan masalah dan selanjutnya menenmukan konsep perbandingan
berbalik nilai sebagi berikut.

Jawablah pertanyaan yang diberikan dan lakukan kegiatan berikut!

a) Jika perbandingan banyak siswa 10 : 15 bagaimana dengan


perbandingan banyak donat yang di terima tiap siswa?

b) Jika perbandingan banyak siswa 15 : 20 bagaimana dengan


perbandingan banyak donat yang diterima tiap siswa?

c) Jika perbandingan banyak donat yang diterima siswa , bagaimana


dengan perbandingan banyak siswa?

d) Sajikan data perbandingan pada tabel dan sajkan pada koordinat


kartesius untuk memperoleh grafik perbandingannya!

e) Apa yang dapat kamu simpulkan dari perbandingan siswa dengan


perbandingan banyak donat yang diterima tiap siswa tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui banyak donat yang dibeli Andini adalah 5 lusin.

Kita ketahui atu lusin berisis 12 kue donat. Sehingga banyak donat untuk 5
lusin adalah 60 donat. Selanjutnya kue tersebut akan dibagi sama banyaknya
pada teman aAndini yang hadir pada acara perpisahan tersebut.

a. Jika teman Andini yang hadir 10 orang, berapa kue donat yang diperoleh
masing-masing temannya?

Karena teman Andini yang hadir 10 orang maka setiap orang


memperoleh sebanyak = 6 donat.

b. Jika temannya yang datang 15 orang berrapa kue donat yang diperoleh
masing-masing siswa?

Karena teman Andini yang hadir 15 orang maka setiap orang


memperoleh sebanyak = 4 donat.

c. Jika perbandingan banyak siswa 10 : 15 bagaimana dengan


perbandingan banyak donat yang diterima tiap siswa?

251
Perbandingan banyak siswa 10 : 15, maka perbandingan banyak donat
yang diperoleh 6 : 4.

d. Jika perbandingan banyak siswa 10 : 20 bagaimana dengan


perbandingan banyak donat yang diterima tiap siswa?

Perbandingan banyak siswa 15 20, maka perbandingan banyak donat


yag di peroleh adalah 4 : 3.

Data banyak siswa yang hadir di acara dan abanyak donat yang diperoleh tiap
siswa dapat disajikan pada tabel berikut.

Data pada tabel di atasbisa disajikan pada koordinat kartesius di bawah ini.

Dari data yang disajikan pada tabel dan grafik di atas dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut.

 Semakin bertambah banyak teman Andini yang hadir, maka semakin


sedikit kue donat yang diperoleh masingmasing siswa. Hal ni memilki
makna yang sama bahwa semakin sedikit teman Andini yang hadir, maka
semakin banyak donat yang dipeoleh masing-masing siswa.

 Dari sisi perbandingan dapat dinyatakan 20 : 3 berbalik nilai dengan 3 :


20; perbandingan 15 : 4 berbaik nilai dengan 4 : 15. Demikian 12 : 5
berbalik nilai dengan 5 : 12 dan 10 : 6 berbalik nilai dengan 10 : 6. Dapat

252
diambil kesimpulan bahwa semua perbandingan tersebut adalah berbalik
nilai.

 Makna perbandingan berbalik nilai dalam kasus ini adalah semakin banyak
siswa yang hadir dalam acara perpisahan, maka semakin sedikit donat
yang diperoleh masin-masing siswa.

 Jika ditarik kurva yang melalui pasangan titik perbandingan berbalik nilai,
maka kurva terebut tidak merupakan garis lurus

Definisi

Untuk a, b, c, dan d adalah bilangan bulat positif atau ukuran


objek-objek.

a : b = c : d jika dan hanya jika = atau a x d = b x c

i2

Contoh 7.2.3

Perbandingan 3 : 5 berbalik nilai dengan 15 : 9 akibatnya 3 x 15 = 5 x 9 = 45

Contoh 7.2.4

Pembangunan ebuah jembatan direncanakan selesai dalam waktu 132 hari oleh
72 pekerja. Sebelum pekerjaan dimulai ditambah 24 orang pekera. Waktu
untuk menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut adalah?

Penyelesaian:
Pekerja total adalah 72 + 24 = 96 pekerja

a1 = 132 hari b1 = 72 pekerja

a2 = ? b2 = 96 pekerja

a1 x b1 = a2 x b2

a2 =

a2 =

a2 = 99

253
1. Perbandingan 2 : x senilai dengan y : 27 dan . Tentukan nilai x dan
y!

A. x = 3 B. x = 18 C. x = 9 D. x = 9

y = 27 y=3 y=4 y=6

2. Perbandingan a : b berbalik nilai dengan c : d. bila bd = 175 dan a = 5,


maka c = . . .

A. 875 B. 5 C. 175 D. 35

3. Harga 3 buah komik Rp. 45.000,00. Berapa harga 9 buah komik?

A. Rp. 15.000,00 B. Rp. 90.000,00

C. Rp. 135.000,00 D. Rp. 180.000,00

4. Empat penjahit dengan kemampuan sama dalam sehari mampu


membuat 18 baju. Jika di tambah 8 penjahit dengan kemampuan sama,
dalam satu hari kelompok penjahit tersebut mampu membuat . . . baju.

A. 48 B. 52 C. 54 D. 60

5. Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam 36 hari diperlukan pekerja


sebanyak 18 orang. Bila pekerjaan akan diselesaikan dalam 14 hari,
maka banyak pekerja tambahan yang diperlukan adalah . . .

A. 9 orang B. 18 orang C. 24 orang D. 36 orang

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Jawaban: B

2 : x senilai dengan y : 27 

 xy = 54

 x2 = 324

 x = 18

254

Jadi, x = 18 dan y = 3.

2. Jawaban: D

bd = 175 dan a = 5

a : b berbalik nilai dengan c : d 

 ac = bd

 5c = 175

 c = 35

Jadi, c =35

3. Jawaban: C

Harga 3 buku Rp. 45.000,00  harga 1 buku Rp. 15.000,00

Harga 9 buku  Rp. 15.000,00 x 9

 Rp. 135.000,00

Jadi, harag 9 buku adalah Rp. 135.000,00

4. Jawaban: C

a1 = 4 Penjahit b1 = 18 baju

a2 = (4+8) = 12 penjahit b2 = ?

 a1 x b2 = a2 x b1

 b2 = 54

Jadi, dalam 1 hari mampu membuat 54 baju.

5. Jawaban:

a1 = 36 hari b1 = 18 orang

a2 = 24 hari b2 = ?

 a1 x b1 = a2 x b2

255

 b2 = 27

Banyak pekerja yang diperlukan untuk menyelesaikan dalam waktu 24


hari adalah 27 orang. Maka banyak pekerja tambahan yang diperukan
adalah 27 - 18 = 9 orang.

1. Perbandingan mempunyai 2 jenis yaitu: (1) Perbandingan senilai (2)


Perbandingan berbalik nilai.

2. Grafik perbandingan senilai membentuk kurva garis lurus.

3. Grafik perbandingan berbalik nilai tidak membentuk garis lurus

1. Perbandingan a : b senilai dengan 1 : 3. Bila nilai b = 3000, maka


berapa nilai a?

2. Perbandingan a : berbalik nilai dengan 20 : 8. Jika a = 2, maka niberapa


nilai b?

3. Jumlah ayam jantan dan ayam betina dalam sebuah kandang 96 ekor.
Jika perbandingan banyak ayam jantan dan betina tersebut 3 : 5, selisih
ayam jantan dan betina adala . . . ekor.

4. Untuk menjamu 300 orang tamu undangan, ibu memerlukan beras 25 kg


dan gula 15 kg. jika ada 720 orang tamu undangan, beras dan gula yang
diperukan berturut-turut . ..

5. Perbaikan sebuah jembatan direncanakan selesai dalam waktu 45 hari


dengan 24 pekerja. Setelah dikrjakan 5 hari, pekerjaan dihentikan selam
10 hari. Jika kemampuan bekerja etiap orang sama dan supaya

256
pembangunan jembatan selsai tepat waktu, banyak pekerja tambahan
yang diperlukan adalah . . . orang

257
*Kegiatan Belajar 3

Skala

Kata skala sering kita temui pada benda-benda nyata, seperti pada peta
Wilayah dan gambar foto. Dalam hal ini skala menyatakan perbandingan antara
ukuran gambar dan ukuran sebenarnya atau sesungguhnya. Sehingga dapat
dinyatakan dengan:

Skala pada Thermometer

Skala juga ditemui pada thermometer suhu, yaitu alat untuk mengukur suhu
tubuh. Skala yang digunakan adalah skala Celcius (˚C), skala Reamur (˚R), dan
skala Fahrenheit (˚F). Perbandingan suhu dalam derajat Celcius, Reamur, dan
Fahrenheit dinyatakan dengan rasio 5:4:9 + (32˚).

Faktor Perbesaran dan Pengecilan pada Gambar Berskala

Faktor pada gambar berskala dapat berupa perbesaran atau pengecilan,


misalnya foto sebuah rumah. Anda akan melihat kesamaan dalam bentuk
antara foto dengan rumah sebenarnya. Tetapi ukuran foto dapat diperbesar
atau diperkecil dengan perbandingan yang sama.

Contoh Soal 7.3.1

Pada sebuah peta tertera tulisan 1:30.000. Jika jarak tempat A ke tempat B
adalah 10 cm pada peta, tentukan jarak sebenarnya dari kedua tempat
tersebut.

Penyelesaian :
Untuk menghitung jarak sebenarnya dapat digunakan 2 cara, yaitu:

Cara 1: Dengan perbandingan langsung


Diketahui perbandingan 1:30.000. Oleh karena jarak pada peta 10 cm, anda
tinggal kalikan kedua ruas perbandingan dengan 10 cm.

1:30.000 = 1x10 cm : 30.000x10 cm

258
= 10 cm : 300.000 cm

= 10 cm : 3 km

Sehingga, 10 cm pada peta setara dengan 3 km.

Jadi, jarak sebenarnya adalah 3 km.

Cara 2 : Dengan menggunakan rumus skala perbandingan

Jarak sebenarnya =

Kedua cara tersebut memberikan hasil yang sama.

Contoh Soal 7.3.2

Sebuah foto rumah bertingkat mempunyai tinggi dan lebar berturut-turut 5 cm


dan 6 cm. Foto itu kemudian diperbesar sehingga lebarnya menjadi 12 cm.
Tentukan:

a. Faktor skalanya

b. Tinggi foto setelah diperbesar

c. Perbandingan luas foto sebelum dan sesudah diperbesar

Penyelesaian :

a. Faktor skala =

b. Tinggi foto setelah diperbesar = skala x tinggi foto semula

= 2 x 5 cm

= 10 cm

c. Perbandingan foto sebelum dan sesudah diperbesar

Contoh Soal 7.3.3

Jumlah tinggi Awi dan ibunya 240 cm. Tinggi Awi ditambah 10 cm sama dengan
tinggi ibunya. Berapa cm selisih tinggi Awi dengan tinggi ibunya ?

259
Penyelesaian :
Tinggi Awi + tinggi ibunya = 240 cm

Tinggi Awi + 10 cm = tinggi ibunya.

Misal tinggi Awi = t cm

t + 10 cm = tinggi ibunya

Jumlah perbandingan tinggi Awi dan tinggi ibuny: 3+5 = 8

Tinggi ibu Awi =

t + 10 =

t + 10 =

t + 10 =

t +10 = 90
t =90 – 10 =80 cm
Selisih tinggi Awi dengan tinggi ibunya = 150 cm – 80 cm = 70 cm

1. Jarak kota Bima dan Dompu di propinsi Nusa Tenggara Barat 900 km.
Tentukan jarak kedua kota itu pada peta, jika skalanya 1 : 8.000.000.

2. Saat demam, thermometer Celcius menunjukkan suhu badan Tania


40˚C.

a. Berapa derajat Reamur suhu badan Tania ?

b. Berapa derajat Fahrenheit suhu badan Tania ?

3. Sebuah peta berskala 1 : 10.000.000. Jarak kota Jakarta dan Bandung


pada peta jaraknya 2,6 cm. Ardi mengendarai mobil berangkat dari kota
Jakarta ke Bandung dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam. Selama
perjalanan, ia berhenti istrahat sebanyak 1 kali selama 45 menit. Ia tiba
di kota Bandung pukul 11:30 WIB.

a. Berapa jam mobil itu di perjalanan ?

b. Pukul berapa Ardi berangkat dari kota Jakarta ?

260
4. Jarak kota A dan B pada peta 9 cm. Peta itu berskala 1 : 200.000.
Firdaus dengan mengendarai sepeda motor berangkat dari kota A pukul
07:45 dengan kecepatan 45 km/jam. Di tengah jalan Firdaus berhenti
selama jam. Pada pukul berapa Firdaus tiba di kota B ?

5. Pesawat perintis N219 buatan PT Dirgantara Indonesia yang berukuran


bentang sayap 15,5 m dan tinggi 6,4 m. Jika perusahaan akan membuat
miniatur yang berskala 1:100 cm, berapakah ukuran bentang sayap dan
tinggi miniatur pesawat ?

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Jarak kedua kota adalah 900 km = 90.000.000 cm

Jarak kedua kota pada peta = skala x jarak sebebenarnya

= 11,25 cm

2. Diketahui bahwa thermometer Celcius menunjukkan suhu badan Tania


40˚C.

a. Suhu badan Tania 40˚C. Perbandingan suhu pada thermometer


Celcius dan Reamur adalah 5:4, sehingga

b. Perbandingan suhu pada thermometer Celcius dan Fahrenheit adalah


5:9 dengan skala nol pada thermometer Celcius sesuai dengan skala
32 termometer Fahrenheit, sehingga:

3. Jarak kedua kota adalah =

= 2,6 cm x 10.000.000

= 26 000.000 cm

=260 km

a. Kecepatan mobil rata-rata 80 km/jam, sehingga:

Waktu tempuh =

261
Karena Ardi beristirahat selama 45 menit, maka :

Lama mobil di perjalanan = waktu tempuh + lama istirahat

= 3 jam 25 menit + 45 menit

= 4 jam 10 menit

b. Ardi tiba di Kota Bandung pukul 11:30 WIB. Karena dia di perjalanan
membutuhkan waktu 4 jam 10 menit, maka :

Ardi berangkat dari Kota Jakarta = waktu tiba – lama mobil di


perjalanan

= pukul 11:30 WIB – 4 jam 10 menit

= pukul 07:20 WIB

4. Jarak kedua kota adalah =

= 9 cm x 200.000

= 1.800.000 cm

= 18 km

Kecepatan mobil rata-rata 45 km/jam, sehingga:

Waktu tempuh =

Karena Firdaus istirahat selama ¼ jam, maka :

Lama perjalanan = waktu tempuh + istirahat

= 24 menit + 15 menit

= 39 menit

Firdaus berangkat dari kota A pada pukul 07:45 WIB dan lama di
perjalanan adalah 39 menit, jadi Firdaus tiba di kota B pada pukul 08:24
WIB.

5. Ukuran miniatur bentang sayap = skala x ukuran sebenarnya

= 0,155 m

= 15,5 cm

Tinggi miniatur pesawat = skala x ukuran sebenarnya

262
=

= 0,064 m

= 6,4 cm

Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar atau model dengan
ukuran sebenarnya.

1.
Gambar diatas merupakan gambar lukisan bunga yang berukuran
panjang dan lebar masing-masing 8 cm dan 4 cm dengan skala 1 : 30.

a. Tentukan panjang lukisan sesungguhnya.

b. Tentukan lebar lukisan sesungguhnya jika menggunakan skala 1:50

c. Jika panjang dan lebar lukisan dalam gambar masing-masing


diperbesar 2 kalinya, tentukan panjang dan lebar lukisan
sesungguhnya

2. Lakukan hal di bawah ini !

a. Ukurlah panjang dan lebar lapangan sekolahmu

263
b. Ukurlah panjang dan lebar papan tulis di kelasmu

c. Ukurlah panjang dan lebar pintu di kelasmu

Setelah mengukur semua benda-benda di atas, gambarlah setiap benda


di atas di selembar kertas. Gunakan skala yang sesuai, kemudian
cantumkan skala tersebut pada pojok kanan bawah lembar kerja
tersebut.

264
SOAL EVALUASI MPM 7

1. Perbandingan banyak buku ensiklopedia dan buku dongeng di sebuah


perpustakaan adalah 3 : 7. Jumlah kedua jenis buku tersebut adalah 80
eksemplar. Selisih banyak kedua jenis buku adalah . . . eksemplar.

A. 24 B. 32 C. 48 d. 56

2. Pemborong bangunan dapat menyelesaikan bengunan gedung dalam


waktu 11 bulan oleh 200 pekerja. Jika bangunan tersebut direncanakan
selesai dalam waktu 8 bulan, pemborong tersebut harus menambah
pekerja sebanyak . . . orang.

A. 85 B. 75 C. 65 D. 55

3. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Koko dan semua


anggota keluarganya sarapan kue serabi yang disiapkan
oleh ibunya. Karena biayanya lebih murah dari pada beli
sudah jadi. Biaya untuk membuat 1 lusin serabi adalah
Rp. 15.000,00. Berapa biaya yang di keluarkan ibu untuk
sarapan keluarganya yang terdiri dari ibu, ayah, dan tiga
orang anaknya, bila tiap orang sarapan 2 kue?

A. Rp. 150.000,00 B. Rp. 12.500,00

C. Rp. 6.250,00 D. Rp. 30.000,00

4. Selisih uang Ali dan Beni Rp. 15.000,00. Jika perbandingan banyak uang
mereka 4 : 5, jumlah uang Ali dan Beni adalah . . .

A. Rp. 60.000,00 B. Rp. 75.000,00

C. Rp. 120,000,00 D. Rp. 135.000,00

5. Shafa membagikan permen kepada Nurul an Dila dengan perbandingan


3 : 5. Jika Nurul memperoleh 15 butir permen, berapa butir permen yang
diperoleh Dila?

A. 15 B. 25 C. 35 D. 45

6. Sebuah tali dipotong menjadi dua bagian dengan perbandingan 7 : 4 dan


selisih panjang kedua potongan tali ersebut adalah 6 cm. Panjang tali
tersebut sebelum dipotong adalah . . .

A. 66 cm B. 26 cm C. 22 cm D. 18 cm

7. Jumlah pembilang dan penyebut suatu pecahan adalah 36. Nilai pecahan
itu . Tentukan pecahan tersebut?

A. B. C. D.

265
8. Pada kegiatan Rally, sebuah mobil
akan sampai di garis finish dalam
waktu 4,5 jam dengan kecepatan rata-
rata 63 km/jam. Setelah 2 jam
berjalan ban mobil pecah sehingga
terpaksa berhenti mengganti ban
selama 15 menit. Berapa kecepatan
mobil biru dinaikkan agar tetap sampai
di finis tepat waktu?

A. 65 km/jam B. 68 km/jam C. 70 km/jam D. 73 km/jam

9. Seorang peternak ayam mempunyai persediaan makanan ternak utuk


450 ekor ayamnya selama 24 hari. Jika ia menjual ayamnya sebanyak
150 ekor, maka makanan ternak ternak itu akan habis dalam waktu . . .
hari.

A. 8 B. 16 C. 36 D. 72

10. Sebuah mobil dengan kecepatan 60 km/jam memerlukan waktu 3 jam 30


menit. Jika kecepatan mobil 90 km/jam, waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak yang sama adalah . . .

A. 1 jam 15 menit B. 2 jam 15 Menit

C. 2 jam 20 menit D. 2 jam 30 menit

11. Mobil pak Hasan menghabiskan bensin 6 liter untuk menempuh jarak 72
km. Jika mobil tersebut menempuh jarak 600 km, maka bensin yang
dihabiskan adalah . . .

A. 25 liter B. 35 liter C. 50 liter D. 55 liter

12. Perbandingan x : y berbalik nilai dengan s : t. Diketahui x : y = 3 : 5 dan


y = s dan s - y = 25, tentukan nilai x, y, s, dan t!

A. x = 5, y = 3, s =28, dan t = 30

B. x = 5, y = 30, s =18, dan t = 5

C. x = 3, y = 5, s =35, dan t = 7

D. x = 3, y = 5, s =30, dan t = 18

13. Perbaikan jalan akan selesai dikerjakan dalam waktu 3 bulan ( 1 bulan =
30 hari), jika dikerjakan oleh 16 orang tenaga. Setiap hari minggu ( 1
bulan ada 5 hari minggu) buruh libur bekerja. Berpa orang buruh yang
harus di tambahagar jalan tersebut tetap selesai tepat waktu?

A. 4 B. 3 C. 2 D. 1

14. Perbandingan x : y senilai dengan s : t. Dikethui x : y = 6 : 7 dan x =


s dan s - x = 30, tentukan x, y, s, dan t!

266
A. x = 6, y = 7, s =42, dan t = 36

B. x = 6, y = 7, s =36, dan t = 42

C. x = 36, y = 42, s =6, dan t = 7

D. x = 42, y = 36, s =6, dan t = 7

15. Seseorang berjalan 150 langkah dengan jarak yang ditempuhnya 120 m.
Berapakah jarak yang ditempuhnya apabila ia verjalan 250 langkah?

A. 200 m B. 210 m C. 220 m D. 230 m

16. Jika naik bentor, Dheni akan sampai di


sekolah dalam waktu 45 menit dengan
kecepatan rata-rata bentor 20 km/jam.
Berapa kecepatan rata-rata bentor agar Dheni
sampai di sekolah dalam waktu 30 menit?

A. 25 km/jam B. 27 km/jam C. 30
km/jam D. 35 km/ jam

17. Sebuah rak buku dapat memuat 36 buah buku yang tebalnya 8
milimeter. Berapa buah buku yang dapat ditaruh di rak tersebut jika tiap
buku tebalnya 12 milimeter?

A. 16 B. 24 C. 32 D. 40

18. Seorang pemborong memperkirakan dapat meyelesaikan suatu


pekerjaan dalam waktu 11 bulan dengan 96 pekerja. Apabila ia ingin
menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu 8 bulan, berapa pekerja
yang diperlukan?

A. 130 orang B. 131 orang C. 132 orang D. 133 orang

19. Dua lingkaran memiliki jari-jari masing-masing 5 cm dan 15 cm.


perbandingan antara luas lingkarang pertama dan luas lingkaran kedua
adalah?

A. 1 : 3 B. 1 : 5 C. 1 : 7 D. 1 : 9

20. Ibu mempunyai uang untuk membeli buku sebanyak 20


buah dengan harga Rp. 1.250,00 sebuah. Apabila ia
membeli buku dengan harga Rp. 500,00 sebuah,
berapa banyak buku yang bias diperoleh dengan uang
yang di milikinya?

A. 60 B. 55 C. 50
D. 45

21. Skala yang digunakan jika suatu menara yang tingginya 50 m digambar
1 cm adalah …

A. 1 : 50 C. 1 : 5000

267
B. 1 : 5.00 D. 1 : 50.000

22. Suatu denah ruang kelas skalanya 1 : 200. Jika denah tersebut lebarnya
35 cm maka lebar sebenarnya adalah …

A. 3,5 m C. 35 m

B. 7 m D. 70 m

23. Suatu peta berskala 1 : 150.000. Jika jarak dua kota pada peta 20 cm,
maka jarak sebenarnya dua kota tersebut adalah …

A. 3 km C. 300 km

B. 30 km D. 3.000 km

24. Jarak kota Q dan R adalah 8 km. Jika jarak QR pada peta adalah 0,5 cm,
maka skala peta tersebut adalah …

A. 1 : 1.600 C. 1 : 160.000

B. 1 : 16.000 D. 1 : 1.600.000

25. Sebuah foto berukuran 50 x 80 cm diperbesar 20 %. Perbandingan luas


foto sebelum dan sesudah diperbesar adalah …

A. 1 : 2 C. 1 : 4

B. 4 : 9 D. 25 : 36

26. Sebuah kapal terbang panjangnya 35 m dan lebarnya 25 m. Dibuat


model dengan lebar 15 cm. Panjang pesawat pada model adalah ...

A. 55 cm C. 21 cm

B. 30 cm D. 19 cm

27. Sebuah foto berukuran 4 cm x 6 cm bila foto itu diperbesar dua kali
ukuran semula, maka keliling foto itu adalah …

A. 24 cm C. 40 cm

B. 28 cm D. 48 cm

28. Jarak kota Q dan R dapat ditempuh selam 4 jam dengan kecepatan rata-
rata 60 km/jam. Dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam, jarak tersebut
ditempuh selama ...

A. 3 jam C. 4,5 jam

B. 3,5 jam D. 5 jam

29. Sebuah foto berukuran lebar 8 cm dan tinggi 12 cm. Jika foto tersebut
diperbesar sehingga lebarnya menjadi 20 cm, maka tingginya adalah …
cm

268
A. 24 C. 18

B. 30 D. 42

30. Jarak kota A dan kota B adalah 120 km. Untuk menempuh jarak tersebut
dengan mobil yang setiap 12 km memerlukan 1 liter bensin, seseorang
mengeluarkan biaya sebesar Rp. 80.000,00. Jika ia menggunakan mobil
yang setiap 10 km memerlukan 1 liter bensin, maka besar
pengeluarannya adalah …

A. Rp. 96.000,00 C. Rp. 69.500,00

B. Rp. 69.000,00 D. Rp. 96.500,00

269
Modul ini berisi tentang materi bilangan berpangkat dan bentuk akar,
sifat-sifatnya dalam suatu permasalahan, dan cara menyelesaikan soal bilangan
berpangkat dan bentuk akar.

Dalam melaksanakan modul ini diperlukan prasyarat telah menguasai


kompetensi yang ada pada materi bilangan.

Setelah Anda mempelajari modul pembelajaran matematika ini


diharapkan Anda mampu :

1. Dapat memahami Konsep Bilangan Berpangkat

2. Dapat menggunakan Notasi Pangkat

3. Dapat menyatakan Perpangkatan dalam Bentuk Bilangan Biasa

4. Mengalikan Dua Perpangkatan dengan Basis yang Sama

5. Memangkatkan Suatu Perpangkatan

6. Memangkatkan Suatu Perkalian Bilangan

7. Membagi Dua Bentuk Perpangkatan

8. Menyelesaikan operasi pembagian pada perpangkatan

9. Menyelesaikan operasi perkalian dan pembagian pada perpangkatan

10. Menulisakan notasi ilmiah pada perpangkatan

11. Menghitung pangkat pecahan pada perpangkatan

12. Menerapkan operasi perkalian dan pembagian pada kehidupan nyata

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul pembelajaran


matematika ini, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini.

271
1. Bacalah dengan teliti bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami
secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari
modul ini!

2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar


untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

3. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam


penugasan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

4. Untuk menjawab test formatif usahakan memberi jawaban singkat, jelas


dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.

5. Bila terdapat penugasan, kerjakan dengan baik dan bilamana perlu


konsultasikan hasil tersebut pada guru / tutor.

6. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru/tutor pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainya
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.

272
*Kegiatan Belajar 1

Perpangkatan merupakan perkalian berulang dari suatu bilangan yang


sama. Apabila sebuah bilangan real dilambangkan dengan huruf a kemudian
bilangan bulat dilambangkan dengan huruf n, maka bilangan berpangkat dapat
kita tuliskan menjadi an (a pangkat n) yang mana merupakan perkalian bilangan
a secara berulang sebanyak n faktor. Bilangan berpangkat dapat dinyatakan
dengan rumus di bawah ini:

a sebanyak n

= bilangan berpangkat

a = bilanganpokok

n =pangkat

Misal :

(dibaca: duapangkatdua) yang samaartinyadengan 2 x 2

(dibaca: empatpangkattiga) yang samaartinyadengan 4 x 4 x 4

(dibaca: tujuhpangkat lima) yang samaartinyadengan 7x7x7x7x7

Bilangan Berpangkat Positif

Bilangan berpangkat positif merupakan bilangan yang mempunyai pangkat/


eksponen positif.

Misal :
=3x3=9

= 4 x 4 x 4 = 64

= (-2) x (-2) = 4

= (-5) x (-5) x (-5) = -125

Bilangan kuadrat sempurna seperti 1, 4, 9, dan 16 dapat dinyatakan dalam


bentuk geometri seperti di bawah ini:

273
Bilangan kuadrat sempurna adalah bilangan yang merupakan hasil kali dari
suatu bilangan dengan dirinya sendiri. Sebagai contoh di atas 16 adalah
bilangan kuadrat sempurna karena 16 = 4 x 4. Notasi 4 x 4 dapat dituliskan
dalam bentuk pangkat.

Bentuk pangkat ini menjelaskan pada kita berapa suatu bilangan yang kita
sebut sebagai basis atau bilangan pokok digunakan sebagai faktor.

Bilangan yang digunakan sebagai pangkat disebut eksponen atau pangkat.


Pernyataan 4 x 4 dituliskan sebagai . Pada notasi, 4 menyatakan bilangan
pokok atau basis, dan 2 menyatakan pangkat atau eksponen.

Bilangan Berpangkat Negatif dan Nol

Tidak semua pangkat bernilai positif. Beberapa pangkat adalah bulat negatif.
Perhatikan pola bilangan berikut untuk menemukan nilai dan .
Dengan memperluas pola yang ada, maka hasil yang dapat diperoleh adalah
= dan = =

Untuk pangkat nol:

= = =1

sehingga untuk =0

1. Nyatakan perkalian berikut dalam perpangkatan

a. (-2) x (-2) x(-2)

b. y x y x y x y x y x y

2. Nyatakan perpangkatan berikut dalam bentuk bilangan biasa

a.

b.

3. Carilah nilai pada operasi perpangkatan berikut

a. + x

b. : +

274
Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. (-2) x (-2) x(-2)

karena (-2) dikalikan berulang sebanyak tiga kali maka (-2) x (-2) x(-2)
merupakan perpangkatan dengan basis (-2) dan pangkat 3

jadi (-2) x (-2) x(-2)=

b. y x y x y x y x y x y

karena y di dikalikan berulang sebanyak enam kali maka y x y x y x y x y


x y merupakan perpangkatan dengan basis y dan pangkat 6

jadi y x y x y x y x y x y =

2. a. = x =0,09

b. = x = 0,09

3. a. 3 + 2 x = 3 +2 x 25= 3+50=53

b.. :8+ = 64:8+9=8+9 = 17

Perpangkatan merupakan perkalian berulang dari suatu bilangan yang


sama. Bilangan pokok dalam suatu perpangkatan disebut basis dan
banyaknya bilangan pokok yang digunakan dalam perkalian berulang
disebut eksponen/pangkat.

Sehingga bentuk umum dari perpangkatan adalah

= x x x......x (n bilangan bulat positif)

sebanyak n

275
1. Nyatakan perkalian berulang berikut dalam perpangkatan

a. (-2) x (-2) x (-2)

b. ( )x( )x( )x( )

c. x x x2x2x2

d. x x x x

2. Nyatakan perpangkatan berikut dalam bentuk perkalian berulang

a.

b.

c.

d.

e.

f.

276
*Kegiatan Belajar 2

Perkalian Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat Positif

Misal :

=> 33 × 32 = (3 x 3 x 3) x (3 x 3)

=> 33 × 32 = 3 x 3 x 3 x 3 x 3

=> 33 × 32 = 35

Jadi, 33 × 32 = 33+2.

Perkalian bilangan berpangkat tersebut memperjelas sifat berikut ini.


“Jika a bilangan rasional dan m, n bilangan bulat positif maka am × an = am+n ”

Contoh 8.2.1

Sederhanakan dan tentukan hasil perkalian bilangan berpangkat berikut ini.

1. 52 × 53

2. (–2)4 × (–2)5

3. 23 × 34

4. 3y2 × y3

Penyelesaian :
1. Berdasarkan sifat perkalian bilangan berpangkat, maka:

 52 × 53 = 52+3

 52 × 53 = 55

2. Berdasarkan sifat perkalian bilangan berpangkat, maka:

 (–2)4 × (–2)5 = (–2)4+5

 (–2)4 × (–2)5 = (–2)9

3. Karena bilangan pokoknya tidak sama maka 23 × 34 tidak dapat


disederhanakan.

277
4. Berdasarkan sifat perkalian bilangan berpangkat, maka:

 3y2 × y3 = 3y2+3

 3y2 × y3 = 3y5, dengan y = bilangan rasional.

Perpangkatan Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat Positif

Misal :

=> (23)2 = (2 x 2 x 2)2

=> (23)2 = (2 x 2 x 2) x (2 x 2 x 2)

=> (23)2 = 26

=> (23)2 = 23x2

Jadi, (23)2 = 22×3 = 23×2 = 26

Perpangkatan bilangan berpangkat yang telah kamu pelajari tersebut


memperjelas sifat berikut. Jika a bilangan rasional dan m, n bilangan bulat
positif maka(am)n = am×n = an×m

Contoh 8.2.2

Sederhanakan dan tentukan hasil perkalian bilangan berpangkat berikutini.

1. (34)2

2. [(½)2]2

Penyelesaian :
1. Berdasarkansifatperpangkatanbilanganberpangkat, maka:

(34)2 = 34×2

(34)2 = 38

(34)2 = 6561

2. Berdasarkansifatperpangkatan bilanganberpangkat,maka:

[(½)2]2 = (½)2x2

[(½)2]2 = (½)4

[(½)2]2 = 1/16

278
Perpangkatan Dari Bentuk Perkalian

Jikan bilangan bulat positif dan a, b bilangan rasional maka (a × b)n = an × bn

Contoh 8.2.3

Tentukan hasil perpangkatan dari bentuk perkalian berikut inia.

1. (2 × 5)2

2. {(–3) × 2)3

3. (–3pq)4

Penyelesaian :
1. Dengan menggunakan sifat perpangkatan dari bentuk perkalian, maka:

(2 × 5)2 = 22 × 52

(2 × 5)2 = 4 × 25

(2 × 5)2 = 100

2. Dengan menggunakan sifat perpangkatan dari bentuk perkalian, maka:

{(–3) × 2)3 = (–3)3 × 23

{(–3) × 2)3 = –27 × 8

{(–3) × 2)3 = –216

3. Dengan menggunakan sifat perpangkatan dari bentuk perkalian, maka:

(–3pq)4 = (–3)4 × p4 × q4

(–3pq)4 = 81p4q4

1. Sederhanakan

2. Sederhanakan

279
Kunci tes formatif

1. = =

2. =

1. Menyederhanakan operasi perkalian pada perpangkatan dengan


basis yang sama adalah dengan menambahkan eksponennya.
am × an = am+n
2. Memangkatkan Suatu Perpangkatan adalah dengan mengalikan
pangkat/eksponennya.
(am)n = am×n = an×m
3. Memangkatkan Suatu Perkalian Bilangan adalah dengan
memangkatkan basis yang berbeda dengan 1 eksponen yang sama.
(a × b)n = an × bn

1. Sederhanakan perpangkatan berikut ini.

a. x

b. x

c. x

d.

e. x x

280
2. Nyatakan perpangkatan berikut dalam bentuk paling sederhana:

a. x

b. x

c. x + x

d. x

281
*Kegiatan Belajar 3

Bagaimana dengan sifat pembagian bilangan berpangkat bilangan bulat


positif? Untuk hal tersebut silahkan simak penjelasan dan contoh soalnya di
bawah ini.

Untuk lebih mudah memahami sifat pembagian bilangan berpangkat


bilangan bulat positif, silahkan pelajari operasi hitung berikut.

=> 35/32 = (3 x 3 x 3 x 3 x 3)/(3 x 3)

=> 35/32 = 3 x 3 x 3

=> 35/32 = 33

=> 35/32 = 35–2

Jadi, 35/32 = 35–2

Pembagian bilangan berpangkat tersebut memenuhi sifat berikut. “Jika a


bilangan rasional, a ≠ 0, dan m, n bilangan bulat positif maka am/an = am–n
dengan m > n.

Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang sifat pembagian bilangan


berpangkat bilangan bulat positif, silahkan simak contoh soal di bawah ini.

Contoh 8.3.1

Sederhanakan dan tentukan hasil pembagian bilangan berpangkat berikut ini.

1. 37/34

2. (–5)6/(–5) 4

3. 2p5/p2

Penyelesaian:
1. Berdasarkan sifat pembagian bilangan berpangkat, maka:

37/34 = 37–4

37/34 = 33

37/34 = 27

282
2. Berdasarkan sifat pembagian bilangan berpangkat, maka:

(–5)6/(–5) 4 = (–5)6–4

(–5)6/(–5) 4 = (–5)2

(–5)6/(–5) 4 = 25

3. Berdasarkan sifat pembagian bilangan berpangkat, maka:

2p5/p2 = 2p5–2

2p5/p2 = 2p3

Sederhanakan

Kunci Jawaban Tes ormatif

= =

Secara umum bentuk dapat diubah menjadi am–n

283
1. Sederhanakan pembagian pada perpangkatan berikut ini. Tuliskan
jawabanmu dalam bentuk bilangan berpangkat

a.

b.

2. Sederhanakanlah operasi berikut ini. Tuiskan jawabanmu dalam pangkat

a.

b. x

284
*Kegiatan Belajar 4

Pembagian pada perpangkatan memilki beberapa macam cara, diantaranya


yaitu:

1. Menyederhanakan operasi pada perpangkatan

Sederhanakan bentuk

jumlahkan pangkat dari pembilang

= Sederhanakan

= kurangkan pangkat dari basis 4

= sederhanakan

2. Operasi perkalian dan pembagian pada perpangkatan

Sederhanakan bentuk . Tuliskan jawaban dalam bentuk bilangan


berpangkat

= kurangkan pangkat

= sederhanakan

= jumlahkan pangkat

= sederhanakan

3. Penerapan pembagian pada perpangkatan dalam kehidupan nyata

Berdasarkan data BPS tahun 2010 jumlah penduduk pulau jawa


mencapai 130 juta jiwa (melalui proses pembulatan). Sedangkan luas
pulau jawa mencapai . Berapakah kepadatan penduduk
pada tahun 2010?

Jawaban

Luas area =

Kepadatan penduduk =

285
= subtitusikan populasi penduduk dan
luas area

= tulis kembali dalam bentuk pembagian


terpisah

= kurangkan pangkat

= sederhanakan

Jadi kepadatan penduduk pulau jawa tahun 2010 adalah 1.000 jiwa /

1. Sederhanakan bentuk pembagian bilangan berpangkat berikut

2. Sederhanakan bentuk perpangkatan dari

3. Sederhanakan bentuk

Kunci Jawaban Tes Formatif

c. =

= 512

d. =

= 100

e. =

=49

286
Pembagian pada perpangkatan memilki beberapa macam cara, diantaranya
yaitu: Menyederhanakan operasi pada perpangkatan dan operasi perkalian
dan pembagian pada perpangkatan

1. Bentuk sederhana dari (4a)-2 x (2a)

2. Hasil dari 42 x 323/5 x 128-3/7 adalah

3. Nilai x yang memenuhi, jika 54+x = 3. 125 adalah

4. Jika a = 27 dan b = 32, maka nilai dari 3(a-1/3) x 4b2/5 adalah

5. Bentuk sederhana dari (23)4 x (23)-5 adalah

287
*Kegiatan Belajar 5

Bagaimana membaca dan menulis notasi ilmiah?

Pada kegiatan ini kamu diminta untuk melakukan pengamatan secara


berkelompok . lakukan langkah kerja yang telah disajikan

1. Dengan menggunakan kalkulator saintifik, kalikan dua bilangan besar,


sebagai contoh 2.000.000.000 3.000.000.000

Berapa nilai yang muncul dikalkulator?

2. Tentukan hasil perkalian 2.000.000.000 dengan 3.000.000.000 tanpa


menggunakan kalkulator. Berapa hasilnya?

3. Apa yang kamu simpulkan dari hasil (1) dan (2) ?

4. Periksa kembali penjelasanmu dengan menggunakan hasil kali bilangan


besar yang lain.

Dari kegiatan diatas mari kita buktikan

1. Nilai yang muncul dalam kalkulator

2. 6.000.000.000.000.000.000

3. Dari kedua penyelesaian dapat kita simpulkan bahwa notasi ilmiah lebih
mudah digunakan karena mempersingkat penulisan

Dan dari kegiatan diatas dapat kita simpulkan bahwa:

1. Sebuah bilangan dikatakan tertulis dalam bentuk notasi ilmiah (baku)


ketika

 Faktor pengali berada diantara ...≤ t ≤...

 Basis dari bentuk perpangkatan 10 memiliki pangkat...

2. Faktor pengali lebih besar dari 1 dan kurang dari 10 contoh 2,3 ,
disini angka yang berwarma merah merupakan faktor pengali

3. Pemangkatan 10 harus memilki pangkat bilangan bulat 2,3 , disini


angka yang berwarna merah merupakan pemangkatan 10 yang memilki
pangkat bilangan bulat yaitu 3

288
Menulis Notasi Ilmiah Dalam Bentuk Biasa

Nyatakan notasi ilmiah ini dalam bnetuk biasa

1. = 2,16 100.000 dapatkan hasil dari perpangkatan 5 dari


basis 10

= lakukan operasi perkalian dengan


memindahkantanda desimal sebanyak 5 ke tempat
kanan

2. = 0,16 dapatkan hasil dari perpangkatan (-3) dari


basis 10

= lakukan perkalian dengan memindahkan


tanda desimal sebanyak 3 ke tempat kiri

1. Tuliskan kembali dalam bentuk biasa

2. Tuliskan dalam bentuk baku

3. Tuliskan dalam bentuk baku 120.000.000.000

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. = 325.000

2.

3.

289
1. Sebuah bilangan dikatakan tertulis dalam bentuk notasi ilmiah
(baku) ketika
 Faktor pengali berada diantara ...≤ t ≤...
 Basis dari bentuk perpangkatan 10 memiliki pangkat...
2. Faktor pengali lebih besar dari 1 dan kurang dari 10 contoh 2,3
, disini angka yang berwarma merah merupakan faktor pengali
3. Pemangkatan 10 harus memilki pangkat bilangan bulat 2,3 ,
disini angka yang berwarna merah merupakan pemangkatan 10
yang memilki pangkat bilangan bulat yaitu 3

1. Sederhanakan dalam bentuk baku

a.

b.

c.

2. Tuliskan kembali dalam bentuk biasa

a.

b.

c.

3. Tuliskan dalam bentuk baku

a. 0,0000123

b. 880

290
*Kegiatan Belajar 6

Pada kegiatan ini, kamu diminta untuk mengamati suatu rumusam


matematika yaitu Theorema Pythagoras berlaku pada sebuah segitiga yang
salah satu sudutnya adalah siku-siku. Perhatikan dengan seksama langkah-
langkah aturan Pythagoras berikut ini:

rumus umum Pythagoras

akarkan kedua ruas untuk mendapatkan panjang sisi miring


segitiga siku-siku

di dapatkan persamaan umum untuk mencari panjang sisi


miring segitiga siku-siku

Berikut ini disajikan kubus, dengan menggunakan definisi diatas dapat


menemukan luas permukaan dan sisi kubus yang ada

291
Volume Panjang sisi Luas
Permukaan
(s x s x s = ) (s)
(6 x s x s)

Metode 1

=( )³

=( )³

= =

Metode 2

=(

= =

Menghitung Bentuk Pangkat Pecahan

1. Mengubahnya menjadi Operasi Akar

Untuk mengubah bilangan pangkat pecahan menjadi akar, dapat


dipergunakan rumus berikut:

am/n = a1/n x m = (a1/n)m

Misalkan kita ingin menyelesaikan bilangan 272/3

272/3 = 271/3x2 = (271/3)2 = (3√27)2 = 32 = 9

292
2. Mengubah Bilangan Pokok Menjadi Bilangan Yang Berpangkat Sama
Dengan Penyebut Pada Pangkat Pecahan

Dengan cara ini kita bisa menyelesaikan soal bilangan berpangkat


pecahan tanpa harus mengubahnya dahulu ke dalam operasi akar.
Perhatikan contoh berikut:

43/2 = (22)3/2 = 22x3/2 = 23 = 8

272/3 = (33)2/3 = 33x2/3 = 32 = 9

Contoh 8.6.1

Hitung bentuk pecahan dibawah ini:

a. b.

Penyelesaian :

a.

Metode 1 =

=3

Metode 2 =

=3

b.

Alternatif penyelesaian:

Metode 1 =

=4

Metode 2 =

=4

293
Metode 3 =

=4

1. Tuliskan bentuk perpangkatan pecahan dari

2. 65/2 x 6 3/2
sederhanakan

3. Sederhanakanlah bentuk berikut (45/2)3/5

Kunci Jawaban Tes Formatif

1.

2. =

= 1.296

3. =

294
Untuk menyelesaikan pangkat dengan bilangan bialngan pecahan ada dua
cara penyelesaian:
1. Mengubahnya menjadi Operasi Akar dengan rumus
2. Mengubah Bilangan Pokok Menjadi Bilangan Yang Berpangkat Sama
Dengan Penyebut Pada Pangkat Pecahan

1. Coba selesaikan beberapa bilangan berpangkat pecahan tersebut


menjadi bentuk akar:

a. 51/2

b. 63/2

c. 127/2

2. Dapatkan bentuk perpangkatan yang ekivalen dengan bilangan dibawah


ini

a.

b.

c.

3. Tuliskan bentuk perpangakatan pecahan dari

a.

b.

295
SOAL EVALUASI MPM 8

1. Sederhanakan!

a.

b.

2. Nyatakan perpangkatan berikut dalam bentuk paling sederhana

a. x

b. x

c. 4 x + x

3. Temukan nilai x pada persamaan matematika di bawah ini

a. =

b. =

4. Dalam sebuah penelitian diket seekor Amoeba S berkembangbiak


dengan membelah diri sebanyak 2 kali tiap 15 menit.

a. Berapa banyak Amoeba S selama satu hari jika dalam suatu


pengamatan terdapat 4 ekor Amoeba S?

b. Berapa banyak jumlah Amoeba S mula-mula sehingga dalam satu


jam terdapat minimal 1000 Amoeba S?

5. Nyatakan bilangan di bawah ini dalam bentuk yang memuat


perpangkatan dengan basis 2.

a. 64

b. 20

c. 100

d.

6. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan berikut ini.

a. = 81

b. x x = 64

7. Sederhanakan ekspresi bentuk aljabar berikut ini.

a.

296
b.

8. Cahaya bergerak dengan kecepatan . Berapa jauh cahaya


bergerak dalam satu tahun? Tentukan hasilnya dalam notasi ilmiah

9. Tentukan hasil dari

10. Nyatakan perpangkatan ini dalam bentuk lain

11. Berapakah nilai n =

12. Berapakah nilai n

13. Hasil dari

14. Hasil dari

15. Tuliskan hasil perpangkatan berikut

16. Hasil operasi dari 7 × ×3 ×b

17. Sederhanakan 24 : 12

297
Modul ini berisi tentang Relasi, akan diuraikan mengenai pengertian
relasi, menyatakan relasi dari dua himpunan menggunakan diagram panah,
himpunan pasangan berurutan, dan diagram Cartesius.

Dalam melaksanakan modul ini diperlukan prasyarat telah menguasai


materi himpunan.

Setelah Anda mempelajari modul pembelajaran matematika ini


diharapkan Anda mampu :

1. Menjelaskan dengan kata-kata dan menyatakan masalah sehari-hari


yang berkaitan dengan relasi.

2. Menyatakan suatu relasi dengan diagram panah.

3. Menyatakan relasi dalam himpunan pasangan terurut.

4. Menyatakan relasi dalam diagram Cartesius.

5. Siswa dapat memahami ciri-ciri fungsi

6. Siswa dapat memahami fungsi dan bukan fungsi

7. Siswa dapat memahami daerah asal atau domain dan daerah kawan atau
kodomain

8. Siswa dapat menentukan daerah hasil atau range

9. Siswa dapat menyajikan fungsi dalam berbagai bentuk

10. Siswa dapat menentukan nilai dari suatu fungsi

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul pembelajaran


matematika ini, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini.

1. Bacalah dengan teliti bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami


secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari
modul ini!

299
2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar
untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

3. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam


penugasan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

4. Untuk menjawab test formatif usahakan memberi jawaban singkat, jelas


dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.

5. Bila terdapat penugasan, kerjakan dengan baik dan bilamana perlu


konsultasikan hasil tersebut pada guru / tutor.

6. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru/tutor pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainya
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.

300
*Kegiatan Belajar 1

Pengertian Relasi

Tahukah kamu, apa yang dimaksud dengan relasi? Kata lain dari relasi adalah
hubungan. Misalnya, relasi antara beberapa sutradara dengan film yang
dibuatnya.

1. Riri Riza adalah sutradara film “Petualangan sherina”.

2. Rizal Mantovani adalah sutradara dari film “Jelangkung” dan


“Kuntilanak”.

3. Indra Yudhistira pernah menyutradarai film “Andai Ia Tahu” dan “Biarkan


Bintang Menari”.

4. Film “Jelangkung” disutradarai oleh Jose Purnomo.

Dari data-data tersebut, terdapat dua himpunan, yaitu himpunan sutradara S =


(Riri Riza, Rizal Mantovani, Indra Yudhistira, dan Jose Purnomo}, dan himpunan
judul film F = {Petualangan Sherina, Jelangkung, Kuntilanak, Andai Ia Tahu,
dan Biarkan Bintang Menari}.

Dari kedua himpunan tersebut, kamu dapat menggambarkan relasinya sebagai


berikut.

S F

Riri Rizal   Petualangan


Sherina
Rizal Mantovani   Jelangkung
 Kuntilanak
Indra Yudhistira   Andai Ia Tahu
 Biarkan Bintang
Jose Purnomo  Menari

Perhatikanlah, relasi pada gambar di atas menunjukkan himpunan S ke


himpunan F dan ditulis S → F. Relasi yang menghubungkan kedua himpunan
tersebut adalah “sutradara dari”.

301
Dengan demikian, relasi antara dua himpunan A dan B adalah aturan yang
memasangkan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B.

Pada dasarnya hidup di dunia ini saling ketergantungan satu sama lain. Seperti
halnya relasi atau hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia
dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Oleh karena itu, kita
sebagai makhluk Tuhan yang diberi akal dan pikiran diwajibkan saling
berhubungan baik satu sama lain, sehingga menimbulkan perasaan tenang dan
tentram.

Menyajikan Relasi

1. Relasi dalam diagram panah

Relasi dalam diagram panah dilukiskan/ dinyatakan dalam dua daerah


(lingkaran/elips), arah panah, dan nama relasi. Daerah pada pangkal
arah panah disebut domain, daerah pada ujung arah panah disebut
kodomain, dan pasangan dari pangkal arah panah adalah range.

Contoh 9.1.1

Diberikan A = {0, 1, 2, 3} dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Lukiskan relasi


dalam diagram panah yang menyatakan relasi “satu kurangnya dari” dari
himpunan A ke himpunan B.

Penyelesaian :
Domain: A = {0, 1, 2, 3} terletak disebelah kiri (pangkal arah panah)

Kodomain: B = {1, 2, 3, 4, 5, 6} Terletak disebelah kanan (ujung artah


panah)

Nama relasi: A satu kurangnya dari B

Model Matematika: R(x) = x + 1

302
Relasi dalam diagram panah:

Satu kurangnya dari


A B

0 1
1 2
2 3
3 4
5
6

Range: R : A -> B = {1, 2, 3, 4}. 5 dan 6 tidak mempunyai pasangan.

2. Relasi dalam himpunan pasangan terurut

Sebuah relasi dari himpunan A ke himpunan B dapat juga dinyatakan


sebagai himpunan pasangan terurut berikut: (x, y) dengan x ϵ A dan
kawan dari A adalah y ϵ B. semua pasangan terurut (x, y) yang
menghasilkan kalimat benar disebut himpunan penyelesaian dari relasi
tersebut.

Contoh 9.1.2

Diberikan A = {1, 8, 27, 64, 81} dan B = {1, 2, 3, 4}. Tuliskan relasi
dalam himpunan pasangan terurut.

Penyelesaian :
Domain: A = {1, 8, 27, 64, 81}

Kodomain: B = {1, 2, 3, 4}

Nama Relasi: A pangkat tiga dari B

Range: {1, 2, 3, 4} dengan 81 tidak ada pasangan.

Himpunan pasangan terurut: {(1, 1), (8, 2), (27, 3), (64, 4)}

a. Relasi dalam diagram Cartesius

Diagram Cartesius atau grafik Cartesius terdiri atas dua sumbu yang
saling tegak lurus. Sumbu horizontal mewakili domain (sebagai x)
dan sumbu vertikal (tegak) mewakili kodomain (sebagai y).

303
Hubungan x dan y dinyatakan sebagai pasangan terurut (x, y) dan
ditandai dengan sebuah titik (  ) seperti terlihat pada gambar

Y
Pasangan
Kodomain terurut

b  (a,b)

a X
O Domain

Kata Cartesius diambil dari nama seseorang ahli matematika Prancis


yang bernama Rene Descartes (nama latinnya: Renatius Cartesius)
yang hidup pada masa 1596-1650.

Misalkan A dan B adalah dua himpunan, maka produk Cartesius dari


A dan B memuat semua pasangan terurut (a, b) dengan a ϵ A dan b
ϵ B. Produk Cartesius dari A dan B dinyatakan dengan A x B. Bila
pengertian itu ditulis dalam notasi pembentuk himpunan diperoleh: A
x B = {(a, b)} | a ϵ A, b ϵ B}.

Jadi, produk Cartesius dari dua himpunan A dan B tidak komutatif


atau bisa dinyatakan sebagai berikut.: A x B ≠ B x A.

Pertidaksamaan itu berlaku untuk semua kondisi kecuali himpunan A


sama dengan himpunan B atau salah satu himpunan adalah
himpunan kosong.

Apabila himpunan A mempunyai n anggota dan himpunan B


mempunyai m anggota, maka A x B mempunyai nm anggota. Secara
notasi matematis banyak anggota produk Cartesius dapat dituliskan
sebagai berikut: n (A x B) = n (A) x n (B).

1. Lukiskan diagram panah untuk menyatakan relasi “faktor dari” dari


himpunan A = {2, 3, 5} ke himpunan B = {1, 6, 10, 17}.

304
2.

A B

Jakarta   Bali
Medan   Jawa
Pontianak   Sumatera
Denpasar   Kalimantan

a. Salin diagram di samping dan lukiskan panah dari setiap kota pada
himpunan A ke pulau pada himpunan B tempat kota tersebut.

b. Lengkapilah kalimat ini. Diagram panah tersebut menunjukkan relasi


... dari himpunan A ke himpunan B.

3. Sebuah relasi dari himpunan A ke himpunan B dalam himpunan


pasangan terurut adalah sebagai berikut : {(-2, 2), (-1, 3), (0, 4), (1,
5)}.

a. Tuliskan domain yang merupakan himpunan A dan range pada


himpunan B.

b. Tuliskan nama relasi dari himpunan A ke himpunan B.

4. Relasi dalam diagram Cartesius di samping mempunyai nama . . .

8 -- 

6 --  

4 --   

2 --    
--

--

--

--

O 2 4 6 8

305
Kunci Jawaban Tes Formatif

1. faktor dari
A B

2 1

3 6
 10
5
 17

2. a.
nama kota dari
A B

Jakarta   Bali

Medan   Jawa

Pontianak   Sumatera

Denpasar   Kalimantan

b. “Nama kota dari”

3. a. Domain: A = {-2, -1, 0, 1}

Range: {2, 3, 4, 5}

b. “empat kurangnya dari”

4. “lebih besar sama dengan”

306
1. Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan
pemasangan anggota (elemen) A dengan anggota B. Relasi A ke B
bisa ditulis “R: A → B”. Himpunan A disebut daerah asal (domain),
himpunan B disebut daerah kawan (kodomain), dan pasangan
anggota A di B disebut daerah hasil (range).

2. Adapun cara menyajikan relasi ada 3, yaitu dengan: diagram panah,


pasangan terurut, dan diagram cartesius.

1. Nyatakan relasi “kuadrat dari” dalam pasangan terurut , bila diketahui


A= { 1, 2, 3 } dan B= { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }.

2. Jika diketahui A= {1, 2, 3 } dan B= { a, b, c, d }. Maka n (A2 x B2)


adalah . . .

3. Sebuah relasi dari himpunan C ke himpunan D dalam himpunan


pasangan terurut adalah sebagai berikut : {(1, 2), (2, 3), (3, 4), (4, 5)}.
Tentukan : domain, kodomain dan range.

4. Sebuah hubungan antara dua himpunan ditulis sebagai pasangan


terurut: (5, 7), (6, 8), dan (7, 9). Nama hubungan yang mungkin dari
pasangan terurut tersebut adalah . . .

5. Apabila R: A → B adalah (2, 8), (3, 12), (4, 16), maka R-1 : B → A
adalah . . .

307
*Kegiatan Belajar 2

Fungsi atau pemetaan adalah Relasi khusus yang memasangkan setiap


anggota satu himpunan dengan tepat satu anggota himpunan yang lain.

Syarat suatu relasi merupakan fungsi atau pemetaan adalah:

1. Setiap anggota A mempunyai pasangan di B

2. Setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B.

Contoh 9.2.1

Diketahui diagram panah:


(1) (2)
A B A B

1. .a 1. .a

2. .b 2. .b

3. .c 3. .c

(3) (4)
A B A B

1. .a 1. .a

2. .b 2. .b

3. .c 3. .c

308
Diagram yang menunjukan fungsi adalah ...

Penyelesaian:
1. Diagram panah pada (1) merupakan fungsi, karena setiap anggota A
mempunyai pasangan tepat satu pasangan di B.

2. Diagram panah pada (2) merupakan fungsi, karena setiap anggota A


mempunyai tepat satu pasangan di B.

3. Diagram panah pada (3) bukan fugsi, karena terdapat anggota A yaitu 3
mempunyai dua pasangan di B.

4. Diagram panah pada (4) bukan fungsi, karena terdapat anggota A yaitu
2 mempunyai dua pasangan di B dan anggota A yaitu 3 tidak
mempunyai pasangan di B.

Notasi fungsi:

f : x → y atau f : x→f(x)

A B

1. .a

2. .b

3. .c

Dibaca: “fungsi f memetakan x anggota A ke y anggota B”

Domain (daerah asal) = A = {1,2,3}

Kodomain (daerah kawan) = B = {a,b,c}

Range (daerah hasil) adalah himpunan semua nilai fungsi atau himpunan
semua anggota kodomain yang menjadi pasangan dari anggota himpunan
domain

Bayangan 1 oleh fungsi f adalah f(1) = c

Bayangan 2 oleh fungsi f adalah f(2) = a

Bayangan 3 oleh fungsi f adalah f(3) = a.

Jadi daerah hasilnya adalah {a,c}

Jika banyaknya anggota himpunan A adalah n(A) = a dan banyaknya anggota


himpunan B adalah n(B) = b, maka

309
1. Banyaknya fungsi yang mungkin dari A ke B adalah ba

2. Banyaknya fungsi yang mungkin dari B ke A adalah ab.

“Setiap fungsi merupakan relasi, tetapi relasi belum tentu suatu fungsi.”

1. Perhatikan gambar!

A B A B
a b

1. .4 1. .4

2. .5 2. .5

3. .6 3. .6

A B
c

1. .4

2. .5

3. .6

Manakah yang merupakan fungsi dan berikan alasan!

2. Tentukan banyak anggota himpunan dari B = {a,b} ke A = {1,2,3} yang


bisa menjadi fungsi

310
Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. bukan, karena ada anggota A yang tidak berpasangan dengan


anggota B yaitu 2

b. ya, karena semua anggota di A memiliki pasangan di B

c. bukan, karena ada anggota di A yang memiliki 2 pasangan di B yaitu 1


berpasangan 4 dan 5

2. ab = 32 = 9

a. {(a,1), (b,1)}

b. {(a,1), (b,2)}

c. {(a,1), (b,3)}

d. {(a,2), (b,1)}

e. {(a,2), (b,2)}

f. {(a,2), (b,3)}

g. {(a,3), (b,1)}

h. {(a,3), (b,2)}

i. {(a,3), (b,3)}

311
1. Fungsi adalah aturan yang memasangkan setiap anggota dari dua
himpunan secara sistematis dengan tepat satu pada himpunan yang
lain. Dinotasikan dengan f : x → y atau f : x→f(x).

Dapat dikatakan fungsi apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Setiap anggota himpunan A mempunyai pasangan di Himpunan B

b. Setiap anggota himpunan A dipasangkan tepat satu anggota


himpunan B.

2. Adapun cara untuk menentukan banyaknya anggota himpunan selain


mendata ialah dengan rumus ba, dimana a adalah anggota himpunan
A dan b adalah anggota himpunan B dan fungsi dari A ke B.

3. Di dalam fungsi dikenal istilah domain (daerah asal), kodomain


(daerah kawan) adalah daerah yang menjadi pasangan dalam fungsi,
dan range (derah hasil) adalah himpunan dari anggota kodomain
yang menjadi pasangan dari domain

1. Perhatikan gambar berikut! Manakah yang merupakan fungsi!


A B A B
a b

a. .4 1. .4

b. .5 2. .5

c. .6 3. .6

2. Tentukan domain dan range dari diagram panah dari soal a (yang
merupakan fungsi)!

3. Tentukan banyak anggota himpunan dari A= {1,2,3,4} ke B= {1,4,9} !

312
*Kegiatan Belajar 3

Berikut adalah cara – cara menyajikan fungsi yang biasa digunakan di dalam
Matematika. Ada lima cara, yaitu:

1. Himpunan Pasangan Berurutan

Diketahui fungsi f dari M = {1, 2, 3} ke N = {2, 3, 4, 5, 6}. Dimana yang


didefinisikan adalah “ dua kali dari”. Maka bila dinyatakan dengan
himpunan pasangan berurutan, yaitu {(1, 2), (2, 4), (3, 6)}

2. Diagram Panah

Diketahui fungsi f dari M = {1, 2, 3} ke N = {2, 3, 4, 5, 6}. Dimana yang


didefinisikan adalah “ dua kali dari”. Dapat dinyatakan dengan diagram
panah, sebagai berikut:

M N

1. .2

2. .3

3. .4

.5
3. Rumus Fungsi

Diketahui fungsi f dari M = {1, 2, 3} ke N = {2, 3, 4, 5, 6}. Dimana yang


.6
didefinisikan adalah “ dua kali dari”. Yang didefinisikan dengan himpunan
pasangan berurutan, yaitu {(1, 2), (2, 4), (3, 6)}. Maka dapat dilihat
polanya sebagai berikut:

(1, 2) → (1, 2×1)

(2, 4) → (2, 2×2)

313
(3, 6) → (3, 2×3)

Jadi, untuk setiap x ∊ M = {1, 2, 3} maka (x, 2 × x) merupakan anggota


dari fungsi tersebut.

Bentuk ini biasa ditulis dengan f(x) = 2x untuk setiap x ∊ M. Inilah yang
dinyatakan dengan bentuk rumus tersebut.

4. Tabel

Diketahui fungsi f dari M = {1, 2, 3} ke N = {2, 3, 4, 5, 6}. Dimana yang


didefinisikan adalah “ dua kali dari”. Maka penyajiannya sebgai berikut:

X 1 2 3

f(x) 2 4 6

5. Grafik

Diketahui fungsi f dari M = {1, 2, 3} ke N = {2, 3, 4, 5, 6}. Dimana yang


didefinisikan adalah “ dua kali dari”. Dapat dinyatakan dengan grafik
sebagai berikut:

Menghitung Nilai Fungsi

Contoh 9.3.1

Suatu fungsi linier f memiliki nilai 5 pada waktu x = 1, dan memiliki nilai 1 pada
waktu x = −1. Tentukan rumus fungsinya .

314
Penyelesaian :
Untuk menentukan rumus fungsi dari suatu fungsi linear f memiliki nilai 5 pada
waktu x = 1, dan memiliki nilai 1 pada waktu x = −1, lakukan prosedur berikut.

Langkah 1
Dari soal tersebut, diketahui bahwa fungsi f adalah fungsi linier, maka fungsi f
itu dinyatakan dengan rumus f(x) = ax + b

Langkah 2
Diketahui bahwa f(1) = 5 dan f(-1) = 1

f(x) = ax + b, maka f(1) = a(1) + b = 5


a+b=5 (1
f(-1) = a(-1) + b = 1
-a + b = 1 (2

Langkah 3
Dari persamaan (1 dan (2 diperoleh

a+b =5
-a + b =1
2a =4

a =2

Langkah 4
dari langkah 3 didapat a = 2, kemudian subtitusikan kesalah satu persamaan,
misal persamaan (1

a+b =5
2+b =5
b =5–2
b =3
dengan demikian didapat nilai a = 2 dan b = 3

Jadi rumus fungsinya adalah f(x) = 2x + 3

315
1. Diketahui suatu fungsi f dengan daerah asal A = {6, 8, 10} dengan
rumus fungsi f(x) = 3x – 4. Tentukan

a. Nyatakan fungsi tersebut dengan tabel

b. Nyatakan fungsi tersebut dngan grafik

2. Tentukan rumus fungsi jika diketahui fungsi f dinyatakan oleh f(x) = ax


+ b dengan f(-1) = 2 dan f(2) = 11

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. a. f(6) = 3(6) – 4 = 18 – 4 = 14

f(8) = 3(8) – 4 = 24 – 4 = 20
f(10) = 3(10) – 4 = 30 – 4 = 26

b.
X 6 8 10

f(x) 14 20 26

316
2. Diketahui f(x) = ax + b

f(-1) = 2 ⟹ -a + b = 2
f(2) = 11 ⟹ 2a + b = 11 –
-3a =9

a= = -3

subtitusikan nilai a = -3 ke :

-a + b = 2

-3 + b = 2

b=2+3

b=5

f(x) = ax + b
= -3x + 5
= 5 – 3x
Jadi rumus fungsi yang terbentuk adalah f(x) = 5 – 3x

Fungsi dapat disajikan dengan beberapa cara, yaitu himpunan pasangan


berurutan, diagram panah, rumus fungsi, tabel dan grafik. Adapun cara
menentukan nilai fungsi yaitu dengan rumus fungsi f(x) = ax + b.

317
1. Suatu fungsi didefinisikan oleh f(x) = ax + 5 , jika f(-1) = 1. Tentukan
rumus fungsinya!

2. Sajikan dengan himpunan pasangan berurutan dan tabel dari soal a, jiak
diketahui domainya {-2, -1,0,1,2}

318
SOAL EVALUASI MPM 9

1. Sebuah hubungan antara dua himpunan ditulis sebagai pasangan


terurut: (-1, 2), (1, 4),, (5, 8), (3, 6), dan (7, 10). Nama hubungan yang
mungkin dari pasangan terurut tersebut adalah . . .

2.
A B

2 1
3 2
3
4
4
5 5

a. Angka 2 mempunyai kawan . . . pada himpunan B.

b. Angka 3 pada himpunan B merupakan pasangan . . . dari himpunan


A.

c. Range dari relasi dalam diagram panah tersebut adalah . . .

3. Apabila R: A → B adalah (1, 5), (4, 5), (1, 4), (4, 6), (3, 7), (7, 6), maka
R-1 : B → A adalah . . .

4. Diketahui himpunan A = {2, 3, 4} dan B = {4, 5, 6}. Tentukan:

a. n(A) dan n(B)

b. A x B

c. B x A

d. n (A x B) dan n (B x A)

5. Jika A = {a, b}, B = { 1, 2} dan C = {4, 5, 6}. Carilah:

a. n (A x B)

b. n (A x C)

c. n (B x C)

d. n (A x (B x C))

6. Jika n (A) – 1 = 8 dan 3n (B) – 9 = 0, maka n (A x B) = . . .

7. Diketahui n (A) = 8 dan n (B) = 2 maka n (A2 x B) = . . .

319
8. Perhatikan gambar berikut !

A B A B
a) . b) .

1. 1. .1
.1
2. 4. .2
.2
3. 9.
.3
4. .3
10.
.4

a. Tentukan domain dan range dari diagram tersebut !

b. Tentukan banyaknya himpunan yang bisa menjadi fungsi !

9. Fungsi kuadrat f yang ditentukan oleh f (x) = x2 - 2x yang daerah


asalnya ialah A = {x | -3≤ x ≤ 5, x R}

Tentukan:

a. Gambarlah grafik fungsi kuadrat tersebut

b. Pembuat nol fungsi (pembuat nol fungsi adalah nilai pengganti x


sedemikian hingga f(x) bernilai nol)

320
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI MPM 1

1. B

2. C

3. A

4. B

5. B

6. A

7. A

8. D

9. A

10. A

11. Faktor prima dari 880 adalah 2, 5, dan 11

12. FPB = 4, dan KPK = 748

13. -142

14. Pukul 10.24

15. 10 anak

16. 196 dan 225

17. 60 lidi

18. a. 243

b. 5

c. 64
9
19. 20

321
20. liter minyak

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI MPM 2

1. 10x + 14y + z

2. -1 dan -3

3. 5pq2 dan -4pq2

4. bukan suku sejenis.

5. 3x – 3y

6. -8x – 11

7. 8ab + 5d

8. -8p – 2

9. 14x2 – 6x + 1

10. -8x + 8y – 11

11. a. 4x³ + 8x²y – 12xy²

b. 9p² - 4

c. 8x³ - y³

d. 2x - 4x³ - 30x²

12. a. 6a

b. 4a3b

c. 2x – 3

d. 2x – 3

13. a.

b.

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI MPM 3

1. a. 8x + 4

b. -20 + 20

c. -10 + 2x

2. a. 3x2 – 3xy +y2

322
b. X2 + 5y2

c. X2 + 4xy + 7y2

3. a.

b. Jadi harga 3 pasang sepatu dan 5 pasang sandal adalah Rp


275.000,00

4. a.

b. Jadi banyaknya penumpang pesawat kelas utama adalah tidak lebih


dari 12 orang

5. a. Jadi lebar terkecil tanahibu Suci adalah 5 meter

b. Jadi biaya paling kecil adalah 100 m2 x Rp 2.000.000,- = Rp


2.000.000,-

6. a.

b. Jadi kartu yang diterima Ifa adalah 40 kartu

c. Sisa kartu yang dimiliki Rani adalah 30 kartu

d. Sisa kartu yang dimilikiKiki adalah 10 kartu

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI MPM 4

1. Umur Ayah Ika sekarang 42 tahun dan umur Ika sekarang 18 tahun

2.

3. Harga seekor bebek adalah Rp. 70.000,00

4. (-1,-1)

5. (19, )

6. 3x + y  72, x+y  48, x  0, y  0

7. a.

323
b.

c.

d.

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI MPM 5

1. a. P = {A, B, C, D, E, F, G, dan H}

b. K = {b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z}

c. L = {Bintang, Beringin, Kepala Banteng, Rantai, Padi dan kapas}

2. a.Himpunan Peralatan Sekolah

b.Himpunan Kota di Jawa Timur

c.Himpunan bulan dengan huruf depan M

3. a. Himpunan semesta yang memenuhi adalah himpunan bilangan asli


dan himpunan bilangan cacah

324
b. himpunan semester yang memenuhi adalah himpunan alat
transportasi dan himpunan kendaraan bermesin

c. himpunan semesta yang memenuhi adalah himpunan bilangan asli


dan himpunan bilangan cacah

4. a. A dan P b. A, P, dan H

c. C, G, H, P

5. a. {a,b}, {a,c}, {a,d}, {a,e}, {b,c}, {b,d}, {b,e}, {c,d}, {c,e}, {d,e}

b. {a,b,c}, {a,b,d}, {a,b,e}, {a,c,d}, {a,c,e}, {a,d,e}, {b,c,d}, {b,c,e},


{b,d,e}, {c,d,e}

c. {a,b,c,d}, {a,b,c,e}, {a,b,d,e}, {a,c,d,e}, {b,c,d,e}

d. {a,b,c}, {a,b,d}, {a,b,e}, {a,c,d}, {a,c,e}, {a,d,e}, {b,c,d}, {b,c,e},


{b,d,e}, {c,d,e}

e. {a,b,c,d}, {a,b,c,e}, {a,b,d,e}, {a,c,d,e}, {b,c,d,e}

6. a. A adalah himpunan bilangan cacah kurang dari 6.

Anggota himpunan bilangan cacah kurang dari 6 adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5.


Jadi, A = {0, 1, 2, 3, 4, 5}.

b. P adalah himpunan huruf-huruf vokal.

Anggota himpunan huruf-huruf vokal adalah a, e, i, o, dan u, sehingga


ditulis P = {a, e, i, o, u}.

c. Q adalah himpunan tiga binatang buas.

Anggota himpunan binatang buas antara lain harimau, singa, dan


serigala. Jadi, Q = {harimau, singa, serigala}.

7. Z adalah himpunan bilangan ganjil antara 20 dan 46.

a. Dinyatakan dengan kata-kata. Z = {bilangan ganjil antara 20 dan 46}

325
b. Dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan. Z = {20 <x < 46, x
 bilangan ganjil}

c. Dinyatakan dengan mendaftar anggota-anggotanya. Z = {21, 23, 25,


..., 43, 45}.

8. a. Banyak anggota P adalah 6, ditulis n(P) = 6.

b. Banyak anggota Q adalah 11, ditulis n(Q) = 11.

c. Banyak anggota R adalah tidak berhingga atau n(R) = tidak


berhingga.

9. Nama-nama bulan dalam setahun adalah Januari, Februari, Maret, April,


Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember.
Karena tidak ada nama bulan yang diawali dengan huruf C, maka N
adalah himpunan kosong ditulis N = φ atau N = { }.

10. a. Misalkan A = {2, 3, 5, 7}, maka himpunan semesta yang mungkin dari
himpunan A adalah

S = {bilangan prima} atau

S = {bilangan asli} atau

S = {bilangan cacah}.

b.Himpunan semesta yang mungkin dari {kerbau, sapi, kambing}

adalah {binatang}, {binatang berkaki empat}, atau {binatang memamah


biak}.

11. a. P ={2}

b. T = {6}

c. E = {4, 8}

12. a. Himpunan bagian dari H adalah {h}, {i}, {a}, {t}, {h, i}, {h, a}, {h, t},
{i,a}, {i, t}, {a, t}, {h, i, a}, {h, i, t}, {h, a, t}, {i, a, t}, {h, i, a, t},
{..}

b. himpunan bagian dari A adalah {1}, {2}, {3}, {4}, {5}, {1,2}, {1,3},
{1,4}, {1,5}, {2,3}, {2,4}, {2,5}, {3,4}, {3,5}, {4,5}, {1,2,3}, {1,2,4},
{1,2,5}, {1,3,4}, { 1,3,5}, {1,4,5}, {2,3,4}, {2,3,5}, {2,4,5}, {3,4,5},
{1,2,3,4}, {1,2,3,5}, {1,2,4,5}, {1,3,4,5}, {{2,3,4,5}, {1,2,3,4,5}, {…}.

13. a. Himpunan bagian K yang mempunyai satu anggota adalah {p}  K;


{q}  K; dan {r}  K; dan {s}  K.

b. Himpunan bagian K yang mempunyai dua anggota adalah {p, q}  K;


{p, r}  K; {p, s}  K; {q, r}  K; {q, s}  K; {r, s}  K.

c. Himpunan bagian K yang mempunyai tiga anggota adalah {p, q, r} 


K; {p, q, s}  K; {p, r, s}  K; dan {q, r, s}  K.

326
d. Himpunan bagian K yang mempunyai empat anggota adalah {p, q, r,
s} = K.
14. a. A = {1, 2, 3, 4, 5}, n(A) = 5, maka banyak anggota himpunan bagian:
25 = 32

b. B = {5, 7, 11, 13, 17, 19}, n(B) = 6, maka banyak anggota himpunan
bagian: 26 = 64

c. P = {a, b, i, l, s, t}, n(P) = 6, maka banyak anggota himpunan bagian:


26 = 64

d. Q = {senin, selasa, rabu, kamis, jum’at, sabtu, minggu}, n(Q) = 7,


maka banyak anggota himpunan bagian: 27 = 128

15. a.

b.

16. a. Himpunan yang ada pada B dan C adalah {Aam, Azis}

b. B – C = {Beni, Adi, Doni, Anang, Markis}

c. C – B = {Anwar, Desta, Kamil, Maki, Ari, Ken}

d. (B  C)c = {Ali, Modin, Rifqi}

e. n(B) = 7

17. a. kelompok bilangan ganjil merupakan himpunan

b. bukan merupakan himpunan, karena makanan enak dan pedas


sifatnya relatif.

c. kumpulan hewan menyusui merupakan himpunan

d. B adalah himpunan

18. a. misal himpunan bilangan asli kurang dari 6 adalah A, maka A = {1, 2,
3, 4, 5}

b. misal himpunan 5 Ibu kota Negara ASEAN adalah B, maka B =


{Jakarta, Bangkok, Kuala Lumpur, Singapura, Bandar Sri Bengawan}

327
c. misal himpunan Negara dikawasan Asia Tenggara adalah C, maka C =
{Indonesia, Malaysia, Filiphina, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam,
Myanmar, Timor Leste}

d. misal himpunan huruf pembentuk kata ‘PENDIDIKAN” adalah P, maka


P = {A,D,E,I,K,N,P}

19. a. D = {m, a, t, e, i, k}

E = {a, r, i, t, m, k}

b. diagram venn

20. a. 1) A B = {b, c, e}

2) A C = {a, c, e}

3) B C = {c, e, g}

b.

328
21. a. {8, 9, 10, 11, 12, 13, 14

b. {0, 1, 2, 3, 4}

c. {0, 1, 2, 3, 4, 8, 9, …, 14}

d. { }

e. {0, 1, 2, 3, 4}

f. {0, 1, 2, 3, 4}

g. {8, 9, 10, 11, 12, 13, 14}

h. {8, 9, 10, 11, 12, 13, 14}

22. a. A B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9}

b. A C = {1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11}

c. B C = {3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11}

23. a.

b. 15 orang

c. 30 orang

d. 10 orang

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI MPM 6

1. Pedagang mengalami keuntungan dari 2 kuintal gandumg sebesar


Rp1.310.000,00.

329
2.

No. Nama Barang Harga Tiap 1kg Harga 7 kg

1. Beras Rp6.300,00 Rp441.000,00

2. Telur Rp9.000,00 Rp63.000,00

3. Minyak Goreng Rp5.900,00 Rp41.300,00

4. Tepung Terigu Rp4.600,00 Rp32.200,00

5. Jeruk Rp6.500,00 Rp45.500,00

3.

No. Nama Untung atau


Pedagang Rugi

1. Ibu Tina Rugi

2. Pak Jupri Untung

3. Ibu Ana Untung

4. Ibu Didin Rugi

5. Pak Budi Untung

6. Pak Kinol Rugi

7. Pak Adeem Rugi

8. Pak Ehsin Untung

9. Ibu Beina Untung

10. Pak Alwi Rugi

4. a. 15% dari Rp45.000,00 = Rp6.750,00

b. 10% dari 50m = 5m

c. 1,5% dari 2000 orang = 30 orang

d. 60% dari 120 liter = 72 liter

e. 75% dari Rp2.000.000,00 = Rp1.500.000,00

5. 6,25 %

6. Rp.327.000,00

7. Rp. 180.000 atau 28 4/7 %

8. Rp 893.000,00.

9. Rp. 2.500.000,00

330
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI MPM 7

1. B. 32

2. B. 75

3. B. Rp. 12.500,00

4. D. Rp. 135.000,00

5. B. 25

6. C. 22

7. A.

8. C. 70 km/jam

9. C. 36 Hari

10. C. 2 jam 2o menit

11. C. 50 liter

12. D. x = 3, y = 5, s = 30, dan t = 18

13. A. 4

14. B. x = 6, y = 7, s = 36, dan t = 42

15. A. 200 m

16. C. 30 km/jam

17. B. 24

18. C. 132 orang

19. D. 1 : 9

20. C. 50

21. C

22. D

23. B

24. D

25. D

26. C

27. C

28. A

331
29. B

30. A

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI MPM 8

1. a.

b.

2. a.

b.

c. x = x =

3. a. 3

b. 6

4. a. 4 x

b. 63 ekor amoeba S

5. a.

b. x

c. x

d. x

6. a. = dan =

b.

7. a.

b.

8. km

9. 22

10.

11. 9

12. 1

13. 227

14. 1.752.400

15. 520

332
16. 21

17. 2

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI MPM 9

1. Tiga kurangnya dari

2. a. 1, 3, dan 5

b. Hanya 2

c. {1, 2, 3, 4, 5}

3. {(5, 1), (5, 4), (4, 1), (6, 4), (7, 3), (6, 7)}

4. a. n (A) =3 dan n (B) = 3

b. {(2, 4), (2, 5), (2, 6), (3, 4), (3, 5), (3, 6), (4, 4), (4, 5), (4, 6)}

c. {(4, 2), (5, 2), (6, 2), (4, 3), (5, 3), (6, 3), (4, 4), (5, 4), (6, 4)}

d. n (A x B) = 9 dan n (B x A) = 9

5. a. 4

b. 6

c. 6

d. 12

6. 27

7. 128

8. a. a) domain {1,2,3,4} range {1, 6}

b) domain { 1,4,9,10} range { 1,2,3,4}

a) ba = 34 = 81

b) ba = 44 = 256

9. a. Grafik fungsi Kuadrat

Untuk menggambar grafik tersebut, maka dipilih beberapa nilai x yang


sesuai dan dihitung nilai f yang bersangkutan. Daftar berikut ini
menunjukkan cara yang mudah untuk menghitung nilai f.

X -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

1
x2 9 4 0 1 4 9 16 25

333
-2x 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10

f(x) 15 8 3 0 -1 0 3 8 15

Gambarlah titik-titik {(-3, 15),(-2,8), (-1,3), (0,0), (1,-1), (2,0), (3,3),


(4,8), (5,15)}

Kemudian gambarlah kurva mulus yang melalui titik-titik itu.

b. Pembuat nol dari fungsi

fungsi f, adalah mencari x sedemikian hingga f(x) = 0.

x2 - 2x = 0 ⇔x (x – 2) = 0.
x = 0 atau x = 2.
Jadi pembuat nol nya adalah 0 dan 2

334
DAFTAR PUSTAKA

Adjie, Nahrowi dan Maulana. 2006. Pemecahan masalah matematika Edisi


Kesatu. Bandung: UPI PRESS.

Adinawan, Cholik dan Sugijono.2013. Matematika SMP Jilid 2A Kelas VIII


Semester 1. Penerbit Erlangga.

As’ari, Tohir dkk. 2014. Matematika SMP Kelas VIII Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud

Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Kapita Seleksa Pembelajaran Aljabar


Kelas VIII SMP. Sleman: PPPPTK Matematika

IKAPI. 2005. Matematika VII/SMP dan MTs. (Klaten: Intan Pariwara).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2013. Matematika Kurikulum 2013


SMP/MTs Kelas VII. Jakarta.

.2014. Matematika Kurikulum 2013


SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta.

. 2015. Matematika Kurikulum 2013


SMP/MTs Kelas IX. Jakarta.

Kurniawan. 2008. Mandiri Matematika SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga

Lukito, Agung; Turmudi; dan Dadang Juandi. 2014. Matematika. Jakarta :


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mardianah dan Bambang Setiono, 2015. Modul Matematika 7a. Tulungagung:


CV. Utomo

xiv
Miyanto, dan Suparno. 2013. Detik-Detik Ujian Nasional Matematika.
Yogyakarta: PT.Intan Pariwara.

Prabawanto, Sufyani dan Puji Rahayu. 2006. Bilangan Edisi Kesatu. Bandung:
UPI PRESS.

Priatna, Nanang & Tito Sukamto. 2013. Matematika untuk Kelas VIII SMP.
Bandung: Grafindo Media Pratama.

Priatna, Nanang dan Tito Sukamto. 2014. Matematika untuk Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama. Bandung: Grafindo Media Pramata

Rusoni, Elin. 1997. Buku Pedoman Guru Madrasah Tsanawiyah Bernuansa


Islam Dengan Pendekatan Keterampila Proses Matematika Untuk
kelas I, II, III. Jakarta DEPARTEMEN AGAMA RI.

Subhan, Winami dkk. 2015. Matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum dan


Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud

Sukino. 2012. KaFe Three in One Matematika Jilid 8. Jakarta: Erlangga.

Wahyudin Djumanta, Dwi Susanti. Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan.


Jakarta: PT Setia Purna Invest, 2008

Yuli, Tatag & Netti Lastiningsih. 2007. Matematika SMP dan MTs untuk Kelas
VIII. Jakarta: Erlangga.

. 2007. Matematika 1 SMP/SMA Kelas VII.


Jakarta: Erlangga.

xv

Anda mungkin juga menyukai