Anda di halaman 1dari 17

Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH SUSUN SEBAGAI JAMINAN


KREDIT

Purbandari
Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular, Jakarta
Jalan Cipinang Besar No. 2 Jakarta
purbandari@yahoo.com

abstract
The ownership of the apartment units is a material that gives the right of private ownership of the
apartment units are used separately, together with the right parts of the apartment building, along
the right things and right along the ground. Each holder of a certificate of title to the apartment
units may apply for credit on a bank certificate of ownership rights to make the apartment units as
collateral for loans and tied with Mortgage. Based on this study intended to examine the
possibility of flats to be credit guarantees. For his research and writing is made and prepared by
the method of juridical normative research that uses qualitative analysis of data derived from
primary legal materials, secondary legal materials relating to the imposition of flats as collateral
for loans with Mortgage. This study approaches the law (Statute approach) is done by reviewing
some laws and other regulations relevant to the provisions and rules of the flats as collateral for
bank loans.

Keywords: apartment units, credits, guarantees Mortgage

Abstrak
Hak milik atas satuan rumah susun merupakan hak kebendaan yang memberikan
pemilikan perseorangan atas satuan-satuan rumah susun yang digunakan secara
terpisah, hak bersama atas bagian-bagian dari bangunan rumah susun, hak bersama
atas benda-benda dan hak bersama atas tanah. Setiap pemegang sertifikat hak milik
atas satuan rumah susun dapat mengajukan permohonan kredit pada bank
menjadikan sertifikat hak milik atas satuan rumah susun sebagai jaminan untuk
kredit dan diikat dengan Hak Tanggungan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini
dimaksudkan untuk mengkaji mengenai dimungkinkannya rumah susun menjadi
jaminan kredit. Untuk itu penelitian dan tulisan ini dibuat dan disusun dengan metode
penelitian yuridis normatif yang menggunakan analisis kualitatif dengan data yang
bersumber dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder terkait dengan
pembebanan rumah susun sebagai jaminan kredit dengan Hak Tanggungan. Penelitian
ini menggunakan pendekatan undang-undang (statute approach) yang dilakukan dengan
menelaah beberapa peraturan perundang-undangan dan regulasi lainnya yang
bersangkut paut dengan ketentuan dan aturan mengenai rumah susun sebagai jaminan
kredit bank.

Kata kunci : satuan rumah susun, kredit, jaminan hak tanggungan

Pendahuluan memberikan pinjaman uang dalam bentuk


Kegiatan pinjam meminjam uang telah kredit perbankan.
dilakukan sejak lama dalam kegiatan Kredit merupakan usaha konvensional
masyarakat. Bahkan hampir semua masyarakat bank dalam melaksanakan fungsi intermediary-
menjadikan kegiatan pinjam meminjam uang nya. Menurut Pasal 1 ayat (2) UU No. 7 Tahun
sebagai suatu yang sangat diperlukan untuk 1992 jo UU No. 10 Tahun 1998 tentang
mendukung perkembangan kegiatan Perbankan (selanjutnya disebut sebagai UU
perekonomiannya. Terkait dengan hal ini, Perbankan), Bank adalah badan usaha yang
berbagai lembaga keuangan, terutama bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
telah membantu pemenuhan kebutuhan dana simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
bagi kegiatan perekonomian dengan dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lain
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 189


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

banyak. Sedangkan kredit perbankan menurut bermotor, perlengkapan rumah tangga,


Pasal 1 ayat (11) UU Perbankan adalah perlengkapan kantor, alat berat, alat
Penyediaan uang atau tagihan yang dapat transportasi, dll dan barang tidak berwujud
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan seperti tagihan, piutang. Sedangkan yang
atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank termasuk benda tak bergerak atau benda tetap
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak adalah berupa tanah dan benda-benda yang
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka berkaitan (melekat) dengan tanah seperti
waktu tertentu dengan pemberian bunga. rumah tinggal, gedung, dll. Dan yang
Bank hanya akan mengabulkan dimaksud dengan penanggungan utang dapat
permohonan kredit yang diajukan oleh berupa jaminan pribadi (personal guaranty) dan
nasabah jika ada suatu keyakinan akan jaminan perusahaan (corporate guaranty).
kepastian debitor dapat mengembalikan Penanggungan utang ini dalam lingkungan
kreditnya. Keyakinan dapat diperoleh bank perbankan dikenal dengan borgtocht (Ibid. :108).
selaku kreditor dengan menerapkan prinsip Dalam praktik perbankan tidak semua
kehati-hatian sesuai ketentuan Pasal 2 UU jenis barang atau objek jaminan dapat
Perbankan. Salah satu yang mendapat diterima bank dalam rangka kegiatan kredit.
penilaian secara seksama oleh bank sebelum Beberapa bank mensyaratkan secara tegas
memberikan kredit adalah jaminan. Oleh jenis objek jaminan kredit. Kebijakan tersebut
karenanya dalam kegiatan kredit perbankan, didasarkan atas alasan-alasan tertentu dengan
dipersyaratkan adanya penyerahan jaminan memperhatikan kepentingannya, yaitu
utang oleh peminjam (debitor) kepada pihak kemudahan pengikatan, kepastian nilai (harga)
pemberi pinjaman (kreditor) yang dalam hal dari objek jaminan kredit yang bersangkutan,
ini adalah bank. Kewajiban pemberian jaminan kemudahan pencairan, kemudahan
sejalan dengan prinsip jaminan umum pengawasan dan pemeliharaan. Oleh
sebagaimana ketentuan pasal 1131 karenanya bank lebih mengutamakan jaminan
KUHPerdata, bahwa harta debitor sepenuhnya kebendaan baik berupa barang bergerak
merupakan jaminan atas utangnya. Dengan maupun barang tidak bergerak. Hal ini karena
ketentuan ini, maka kreditor akan dapat jaminan kebendaan mempuyai ciri kebendaan
menuntut pelunasan utang pihak peminjam dalam arti memberikan hak mendahului atas
dari semua harta bersangkutan termasuk harta benda-benda tertentu dan mempunyai sifat
yang masih akan dimiliki kemudiah hari. melekat dan mengikuti benda yang
Fungsi dari pemberian jaminan dalam bersangkutan (H. Salim, 2011 : 23). Jaminan
kredit perbankan tersebut, adalah : 1) untuk kebendaan yang menurut Sri Soedewi
mengamankan pelunasan kredit, bila pihak Masjoen Sofyan disebut jaminan materiil
debitor cidera janji dimana kredit yang adalah: Jaminan dengan hak mutlak atas suatu
diterima oleh debitor tidak dilunasinya; 2) benda yang mempunyai ciri-ciri mempunyai
jaminan kredit sebagai pendorong motivasi hubungan langsung atas benda tertentu, dapat
kesungguhan debitor untuk memenuhi dipertahankan terhadap siapa pun, selalu
kewajibannya untuk melunasi kredit sesuai mengikuti bendanya dan dapat dialihkan (1977
dengan yang diperjanjikan dan menggunakan : 46-47).
dana yang dimilikinya secara baik dan Jaminan kebendaan dapat dibedakan
berhati-hati; dan 3) fungsi yang terkait dengan menjadi :
ketentuan perbankan (M. Bahsan, 2010 : 4-5). 1. Hak Tanggungan (UU No. 4 Tahun 1996
Jaminan utang dalam perbankan tentang Hak Tanggungan Atas Tanah
disebut dengan jaminan kredit atau agunan beserta Benda Benda yang Berkaitan
(Pasal 1 ayat (3) UU Perbankan). Secara umum dengan Tanah)
jaminan kredit perbankan dapat Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu benda yang berkaitan dengan tanah, yang
barang bergerak, barang tidak bergerak yang selanjutnya disebut Hak Tanggungan
merupakan jaminan kebendaan dan jaminan adalah hak jaminan yang dibebankan
perorangan (penanggungan). Barang bergerak pada hak tanah sebagaimana dimaksud
terbagi menjadi barang yang berwujud seperti dalam Undang Undang No. 5 Tahun 1960
barang perhiasan, surat berharga, kendaraan tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria,

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 190


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

berikut atau tidak berikut benda-benda lain ayat (3) UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah
yang merupakan sati kesatuan dengan Susun, selanjutnya disebut UU Rumah Susun).
tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, Menurut Arie S Hutagalung, pada
yang memberikan kedudukan yang beberapa negara maju termasuk Australia,
diutamakan kepada kreditor tertentu Selandia Baru, Singapura, Malaysia dan
terhadap kreditor-kreditor lain (Pasal 1 Hongkong, problema penyediaan pemilikan
ayat (1) UU Hak Tanggungan). tanah bagi pembangunan rumah secara
2. Jaminan Fidusia ( UU No. 42 Tahun 1999 horizontal dipecahkan dengan pembangunan
tentang Jaminan Fidusia) perumahan secara vertikal dengan
Fidusia adalah pengalihan hak menggunakan sistem Strata Title yaitu sistem
kepemilikan suatu benda atas dasar yang mengatur tentang bagian tanah yang
kepercayaan dengan ketentuan bahwa terdiri dari lapisan-lapisan (strata) yaitu lapisan
benda yang hak kepemilikannya yang bawah dan atas, dengan strata. Strata adalah
diadakan tersebut tetap dalam bentuk plural dan stratum diartikan sebagi
penguasaan pemilik benda itu (Pasal 1 ayat berikut, stratum means any part of land consisting
(1) UU Jaminan Fidusia). of a space of any shape below on or above the surface
3. Gadai/pand ( Bab 20 Buku II of the land, the dimensions of which are delineated.
KUHPerdata) Menurut Pasal 47 ayat (5) UU Rumah
Pasal 1150 KUHPerdata mengatakan, gadai Susun dikatakan, “SHM sarusun dapat
adalah suatu hak yang diperoleh seorang dijadikan jaminan utang dengan dibebani Hak
berpiutang atas suatu barang bergerak, Tanggungan sesuai dengan ketentuan
yang diserahkan kepadanya oleh seorang peraturan perundangan-undangan”.
yang berutang atau oleh seorang lain atas Sebelum berlakunya UU No. 20 Tahun
namanya, dan yang memberikan 2011 tentang Rumah Susun, pengaturan
kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk hukum mengenai rumah susun diatur dalam
mengambil pelunasan dari barang tersebut UU No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun
secara didahulukan daripada orang-orang yang dalam Pasal 12 ayat (1) dikatakan,
berpiutang lainnya, dengan kekecualian Rumah susun berikut tanah tempat bangunan
biaya untuk melelang barang tersebut dan itu berdiri serta benda lainnya yang
biaya yang telah dikeluarkan untuk merupakan satu kesatuan dengan tanah
menyelamatkannya setelah barang itu tersebut dapat dijadikan jaminan hutang
digadaikan, biaya-biaya mana harus dengan :
didahulukan. a. Dibebani hipotik, jika tanahnya tanah hak
milik atau hak guna bangunan;
Terkait dengan jaminan kebendaan b. Dibebani fidusia, jika tanahnya tanah
dalam kegiatan perbankan, maka objek yang tanah hak pakai atas tanah Negara;
menjadi jaminan kebendaan tersebut semakin
luas. Objek yang berkembang saat ini yang Perubahan ketentuan tersebut karena
dapat menjadi objek jaminan adalah rumah dengan terbitnya Undang Undang No. 4
susun. Rumah susun dibangun untuk Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas
menjawab perkembangan yang terjadi Tanah beserta benda-benda yang berkaitan
terutama di daerah perkotaan, dimana tingkat dengan tanah (UUHT), telah terjadi unifikasi
kebutuhan akan perumahan cukup tinggi hak jaminan atas tanah, dimana menurut Pasal
sementara keterbatasan lahan tidak 27 UU HT menyatakan “ketentuan undang
memungkinan pembangunan rumah secara undang ini berlaku juga terhadap pembebanan hak
leaded house, sehingga pembangunan jaminan atas rumah susun dan hak milik atas
perumahan diarahkan pada pembangunan satuan rumah susun.”
rumah susun atau apartemen yang menganut Berdasarkan ketentuan tersebut, maka
konsep kepemilikan satuan rumah susun, yaitu satuan rumah susun atau apartemen dapat
unit rumah susun yang tujuan utamanya dijadikan jaminan utang atau jaminan kredit.
digunakan secara terpisah dengan fungsi Bahwa dalam hal ini yang menjadi objek
utama sebagai tempat hunian dan mempunyai jaminan kredit dan diikat dengan Hak
sarana penghubung ke jalan umum (Pasal 1 Tanggungan adalah bukan tanahnya tetapi

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 191


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

hak milik atas satuan rumah susunnya beserta Pembahasan


bagian bersama, benda bersama sebesar bagian Kepemilikan Rumah Susun dan Hak Milik
pemilik hak milik atas satuan rumah susun atas Satuan Rumah Susun
(Arie S. Hutagalung, 2007 : 70). Rumah susun adalah bangunan
Sebagai pemegang hak milik atas bertingkat untuk hunian yang satuannya dapat
satuan rumah susun yang kepemilikannya dimiliki secara terpisah. Sebagai bangunan
dibuktikan dengan SHM Rumah Susun, hunian yang dapat dimiliki secara terpisah,
pemilik rumah susun dapat memohon kredit penghuni rumah susun mempunyai batasan-
dengan menjadikan hak milik atas satuan batasan dalam memanfaatkan ruang dan benda
rumah susun yang dimilikinya sebagai yang terdapat dalam rumah susun. Dalam
jaminan. Sehingga dengan ketentuan yang rumah susun dikenal adanya bagian bersama,
demikian memungkinkan diperolehnya benda bersama, dan tanah bersama. Ketiga hal
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) guna tersebut merupakan hak bersama dari rumah
membayar lunas harga satuan rumah susun. susun yang tidak dapat dimiliki secara
Terkait dengan uraian tersebut, maka individu, karena merupakan satu kesatuan
untuk itu harus dikaji lebih lanjut bagaimana fungsional dari bangunan rumah susun yang
kedudukan dan keberadaan satuan rumah tidak dapat dipisahkan.
susun sebagai jaminan kredit dan bagaimana Istilah rumah susun dapat dijumpai
cara pembebanan jaminan atas satuan rumah dalam berbagai pengertian. Kondominium
susun serta bagaimana eksekusinya jika menunjuk pada suatu bentuk pemilikan yang
debitur cidera janji. melibatkan lebih dari seorang pemilik
Tujuan penelitian dan penulisan ini bangunan. Sebelum istilah kondominium ini
adalah untuk membahas secara teoritis banyak digunakan, pada waktu lampau sering
mengenai rumah susun sebagai jaminan dikenal istilah seperti co-proprietors ownership,
kredit. Sehingga secara khusus penulisan ini tergantung pada asal negaranya (Maria S. W.
bertujuan untuk mengetahui, menganalisa dan Sumardjono, 2007). Penggunaan istilah
menggambarkan mengenai kedudukan dan condominium dalam bahasa Latin diawali
keberadaan satuan rumah susun sebagai dengan pencantumannya pada peraturan
jaminan kredit dan untuk mengetahui, perundang-undangan di Italia pada tahun
menganalisa dan menggambarkan mengenai 1930an. Secara Harfiah condominium berarti
cara pembebanan jaminan atas satuan rumah pemilikan bersama. Dominium berarti to have
susun dan eksekusinya jika debitur cidera control (over a certain property) dengan cara con
janji. atau jointly with one or more others persons. Dari
Penelitian dan tulisan ini dibuat dan pengertian kondominium ini, di samping
disusun dengan metode penelitian yuridis dikenal adanya milik bersama, juga dikenal
normatif yang menggunakan analisis kualitatif, bagian-bagian bangunan yang merupakan satu
yaitu dengan melakukan studi kepustakaan kesatuan yang dapat dihuni atau digunakan
untuk mengkaji kualitas dan penetapan suatu secara terpisah yang disebut apartemen.
aturan atau norma hukum yang diambil dari Berikut beberapa istilah beserta negara yang
bahan hukum primer berupa peraturan menggunakannya, antara lain (1)
perundang-undangan yang berlaku Kondomunim merupakan istilah yang
sehubungan dengan keberadaan rumah susun digunakan di Italia; (2) Joint Property digunakan
sebagai jaminan kredit, dan bahan-bahan di Inggris dan Amerika; (3) Strata Title
hukum sekunder berupa buku-buku, hasil digunakan di Singapura dan Australia. Di
penelitian dan pendapat para pakar terkait Indonesia, Pasal 1 ayat (1) UU Rumah Susun
dengan rumah susun sebagai jaminan kredit. memberikan pengertian rumah susun yaitu
Penelitian ini menggunakan pendekatan bangunan gedung bertingkat yang dibangun
undang-undang (statute approach) yang dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam
dilakukan dengan menelaah beberapa bagian-bagian yang distrukturkan secara
peraturan perundang-undangan dan regulasi fungsional dalam arah horizontal maupun
lainnya yang bersangkut paut dengan vertikal dan merupakan satuan-satuan yang
ketentuan, dan aturan mengenai kedudukan masing-masing dapat dimiliki dan digunakan
rumah susun sebagai jaminan kredit. secara terpisah, terutama untuk tempat hunian,

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 192


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

yang dilengkapi dengan bagian-bersama, – Tanah bersama adalah sebidang tanah


benda-bersama dan tanah bersama. yang digunakan atas dasar hak bersama
– Satuan Rusun adalah unit rumah susun secara tidak terpisah, yang diatasnya
yang tujuan peruntukkan utamanya berdiri rumah susun dan ditetapkan
digunakan secara terpisah dengan fungsi batasnya dengan persyaratan izin
utama sebagai tempat hunian dan bangunan.
mempunyai sarana penghubung ke jalan
Hak Milik atas Satuan Rumah Susun
umum, sebagai tempat hunian yang
(HMSRS) merupakan suatu lembaga
mempunyai sarana ke jalan umum (Pasal 1
pemilikan baru sebagai suatu hak kebendaan,
ayat (3) UU Rumah Susun).
yang terdiri dan hak perorangan atas unit
– Bagian bersama adalah bagian rumah
satuan rumah susun dan hak bersama atas
susun yang dimiliki secara tidak terpisah
tanah, benda dan bagian bersama yang
untuk pemakaian bersama dalam satu
kesemuanya merupakan satu kesatuan yang
kesatuan fungsi dengan satuan rumah
tidak terpisahkan dengan satuan-satuan yang
susun (Pasal 1 ayat (4) UU Rumah Susun).
bersangkutan.
Bagian bersama ini merupakan struktur
Kepemilikan rumah susun berpangkal
bangunan dari rusun yang terdiri atas:
pada teori-teori tentang pemilikan atas suatu
pondasi; kolom-kolom; sloof; balok-balok
benda, dimana menurut hukum suatu benda
luar; penunjang; dinding-dinding struktur
atau bangunan dapat dimiliki oleh seorang,
utama; atap; ruang masuk; koridor; selasar;
dua orang atau lebih yang dikenal istilah
tangga; pintu-pintu dan tangga darurat;
pemilikan bersama. Sri Soedewi Hasjchocn
jalan masuk dan jalan keluar dari rumah
Sofwan mengenai pengaturan hak milik
susun; jaringan-jaringan listrik, gas dan
bersama ini, menyatakan (1981: 80).
telekomunikasi; ruang untuk umum.
Mengenai hak milik bersama itu tidak
Bagian-bagian bersama ini tidak dapat
ada aturan umumnya, yang ada hanya
dihaki atau dimanfaatkan sendiri-sendiri
khusus disana-sini. KUHPerdata itu yang ada
oleh pemilik satuan rumah susun tetapi
hanya mengenai dua macam milik bersama:
merupakan hak bersama yang merupakan
1. Pemilikan bersama yang terikat (gebonden mede
bagian yang tidak terpisahkan dari satuan
eigendom) yaitu ada ikatan hukum terlebih
rumah susun yang bersangkutan.
dahulu di antara pemilik benda
– Benda bersama adalah benda-benda yang
bersama, misalnya harta perkawinan atau
bukan merupakan bagian rusun tetapi
harta peninggalan.
dimiliki bersama serta tidak terpisah untuk
2. Pemilikan bersama yang bebas
pemakaian bersama (Pasal 1 ayat (5) UU
(vrije mede eigendom), yaitu antara pemilik
Rumah Susun).
bersama tidak terdapat ikatan hukum
Benda bersama yang melengkapi rumah
terlebih dahulu selain dan hak
susun agar berfungsi sebagaimana
bersama menjadi pemilik dan suatu
mestinya terdiri atas: jaringan air bersih;
benda. Disini ada kehendak bersama-
jaringan listrik; jaringan gas (untuk
sama menjadi pemilik atas suatu benda
hunian); saluran pembuangan air hujan;
untuk digunakan bersama. Bentuk
saluran pembuangan air limbah; saluran
pemilikan bersama ini menurut hukum
dan atau pembuangan sampah; tempat
romawi disebut Condominium, yang
kemungkinan pemasangan jaringan
penerapannya diatur dengan UU.
telepon/alat komunikasi lain; alat
transportasi yang berupa lift atau eskalator
Untuk menjamin pemisahan
sesuai tingkat kebutuhannya; alat
kepemilikan antara kepemilikan bersama dan
pemadam kebakaran; alat/sistem alarm;
kepemilikan perorangan, menurut Pasal 25jo 26
generator listrik (untuk yang
UU Rumah Susun, penyelenggaraan
menggunakan lift); pertamanan yang ada
pembangunan yang membangun rumah susun
diatas tanah bersama; pelataran parkir;
di atas tanah yang dikuasai wajib memisahkan
penangkal petir; fasilitas olahraga dan
rumah susun atas satuan dan bagian bersama
rekreasi diatas tanah bersama.
dalam bentuk gambar dan uraian yang

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 193


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

disahkan oleh instansi yang berwenang sesuai a. Salinan buku tanah dan surat ukur atas hak
dengan peraturan perundang-undangan yang tanah bersama menurut Pasal 19 UUPA;
berlaku yang memberi kejelasan atas: b. Gambar denah tingkat rumah susun yang
a. Batas satuan yang dapat dipergunakan bersangkutan yang menunjukkan satuan
secara terpisah untuk perseorangan; rumah susun yang dimiliki ; dan
b. Batas dan uraian atas bagian bersama c. Pertelaan mengenai besarnya bagian hak
dengan benda bersama yang menjadi hak atas bagian bersama, benda bersama dan
masing-masing satuan; tanah bersama yang bersangkutan, yang
c. Batas dan uraian tanah bersama dengan kesemuanya merupakan satu kesatuan
besarnya bagian yang menjadi haknya yang tidak terpisahkan.
masing-masing satuan.
Penerbitan tanda bukti (hak) sebagai
Mengenai kepemilikan atas satuan rumah alat pembuktian yang kuat merupakan
susun dipertegas dalam ketentuan Pasal 46 bagian dari rangkaian kegiatan pendaftaran
UU Rumah Susun yang menyatakan : tanah. Hal ini sesuai dengan definisi
Hak kepemilikan atas sarusun merupakan hak pendaftaran tanah yang merupakan suatu
milik atas sarusun yang bersifat perseorangan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
yang terpisah dengan hak bersama atas bagian pemerintah secara terus-menerus dan teratur
bersama, benda bersama, dan tanah bersama. berupa pengukuran, keterangan/data
Hak atas bagian bersama, benda bersama, dan tertentu mengenai tanah-tanah tertentu yang
tanah bersama tersebut dihitung berdasarkan ada di wilayah tertentu, pengolahan,
atas NPP. penyimpanan dan penyajiannya bagi
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun kepentingan rakyat dalam rangka
dinyatakan lahir sejak didaftarkan akta memberikan jaminan kepastian hukum
pemisahan dengan dibuatnya buku tanah atas dibidang pertanahan termasuk penerbitan
setiap satuan rumah susun yang bersangkutan. tanda bukti dan pemeliharannya.
Untuk itu, dalam rangka memberikan jaminan Hak milik atas satuan rumah susun
kepastian hukum bagi pemilikan satuan rumah dapat beralih dengan cara pewarisan atau
susun, kepada pemilik diterbitkan bukti dengan cara pemindahan hak sesuai dengan
kepemilikan yang kuat berupa Sertifikat Hak ketentuan hukum yang berlaku, yang mana
Milik Atas Satuan Rumah Susun (HMSRS) pemindahan hak tersebut dilakukan dengan
yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan akta Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan
Kabupaten/Kotamadya setempat sebagaimana didaftarkan pada Kantor Agraria/Badan
ketentuan Pasal 47 ayat (1), (2), dan (4) UU Pertanahan Kabupaten/ Kotamadya yang
Rumah Susun yang menyatakan, bersangkutan Peralihan hak dengan
(1) Sebagai tanda bukti kepemilikan atas pewarisan adalah peralihan hak yang terjadi
sarusun di atas tanah hak milik, hak guna karena hukum dengan meninggalnya pewaris,
bangunan, atau hak pakai di atas tanah sedangkan pemindahan hak tersebut dapat
negara, hak guna bangunan atau hak dengan jual beli, tukar menukar dan hibah.
pakai di atas tanah hak pengelolaan
diterbitkan SHM sarusun. Kredit Perbankan
(2) SHM sarusun sebagaimana dimaksud Kata kredit itu berasal dari bahasa
pada ayat (1) diterbitkan bagi setiap Romawi “Credere” yang mempunyai arti
orang yang memenuhi syarat sebagai kepercayaan (Mariam Darus Badrulzaman,
pemegang hak atas tanah. 1991 : 23), atau credo yang berarti saya percaya
(3) SHM sarusun sebagaimana dimaksud (Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, 2004 : 1).
pada ayat (1) diterbitkan oleh kantor Kepercayaan yang dimaksud di dalam
pertanahan kabupaten/kota. perkreditan adalah antara si pemberi dan si
penerima kredit, dimana dengan memperoleh
Berdasarkan Pasal 47 ayat (3) UU kredit berarti ia memperoleh kepercayaan
Rumah Susun jo Pasal 31 PP No. 24 tahun 1997 (trust).
tentang Pendaftaran Tanah. Sertifikat HMSRS Secara hukum, kredit adalah pemberian
terdiri dari : prestasi (misalnya uang dan barang) dengan

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 194


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

balas prestasi (kontra prestasi) yang akan jaminan rumah/apartemen/satuan rumah


terjadi pada waktu mendatang (O.P. susun yang menjadi objek jual beli yang
Simorangkir, 2000 : 100). Apabila dihubungkan pendanaannya berasal dari bank.
dengan bank, maka mengandung pengertian, Selain itu dalam perjanjian KPR/KPA
bahwa bank selaku kreditor percaya terdapat pula perjanjian pemberian jaminan
meminjamkan sejumlah uang kepada yang merupakan perikatan antara kreditor
nasabah/debitor, karena debitor dapat dengan debitor atau pihak ketiga yang
dipercaya kemampuannya untuk membayar isinya menjamin pelunasan utang yang
lunas pinjamannya setelah jangka waktu yang timbul dari pemberian kredit dan lazim
ditentukan (Gatot Supramono, 1996 : 44). disebut dengan Perjanjian Jaminan Kredit.
Undang Undang Perbankan telah Jaminan kredit diberikan dalam bentuk
memberikan definisi kredit, dalam pasal 1 jaminan kebendaan yang diikat dengan
angka 11 telah memberikan definisi kredit Hak Tanggungan. Pemberian Tanggungan
adalah : tersebut merupakan suatu perjanjian
penyediaan uang atau tagihan yang dapat sebagaimana yang dirumuskan dalam
dipersamakan dengan itu, berdasarkan ketentuan Pasal 10, 11 dan 12 UUHT.
persetujuan atau kesepakatan pinjam Pemberian Hak Tanggungan tersebut
meminjam antara bank dengan pihak lain yang harus pula memenuhi ketentuan Pasal 1320
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi tentang syarat sahnya suatu perjanjian.
utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga. Kepemilikan atas rumah susun dapat
Salah satu jenis kredit adalah, Fasilitas dilakukan secara tunai, angsuran/ cicilan atau
Kredit Pemilikan Apartemen atau rumah sewa beli. Dalam hal ini tidak semua orang
susun (KPA/KPRS) merupakan sebagian dari mampu untuk membeli rumah/ rumah
fasilitas kredit yang ditujukan langsung susun/apartemen yang saat ini harganya
kepada konsumen yang terdiri atas berbagai sudah melambung tinggi dan tidak seimbang
strata dalam masyarakat. Kredit ini dinamakan dengan pendapatannya setiap bulan, sehingga
sebagai kredit konsumen atau konsumer atau sangat relatif sedikit masyarakat yang bisa
konsumtif, karena KPA/KPRS ditujukan membeli rumah/rumah susun/apartemen
kepada konsumen. Oleh karenanya secara tunai. Hal ini dapat dibuktikan, dimana
dikategorikan sebagai fasilitas kredit yang biasanya dalam suatu proyek perumahan, yang
sifatnya untuk konsumtif. terjual dengan pembayaran tunai hanya
Kredit kepemilikan rumah atau kredit sekitar 10 % dari rumah yang dibangun dan
kepemilikan apartemen memiliki 2 (dua sisanya dibiayai oleh KPR (Ardin Simanjuntak,
karakteristik, yaitu : Mei 2005).
1. Perjanjian jual beli Kemungkinan untuk memiliki rumah
KPR/KPA memiliki dua aspek yang susun secara cicilan atau kredit dimungkinkan
menyangkut hubungan antara konsumen oleh undang undang, dimana berdasarkan
dengan pengembang dan hubungan antara Pasal 43 UU No. 1 Tahun 2011 tentang
konsumen dengan bank. Dalam Perumahan dan Permukiman (selanjutnya
mekanisme jual beli rumah, perjanjian jual disebut UU Perumahan Permukinan) yang
beli rumah terjadi antara konsumen menyatakan,
(debitor) dengan developer dan untuk (1) Pembangunan untuk rumah tinggal,
pendanaannya disediakan oleh bank rumah deret, dan atau rumah susun,
melalui mekanisme kredit. dapat dilakukan di atas tanah :
a. Hak milik;
2. Perjanjian Kredit kepemilikan b.Hak Guna Bangunan, baik di atas tanah
Rumah/Apartemen dan Perjanjian Negara maupun di atas hak
jaminan pengelolaan; atau
Perjanjian KPR/KPA merupakan perjanjian c. Hak Pakai atas Tanah Negara.
kepemilikan rumah/apartemen atau (2) Pemilikan rumah sebagaimana dimaksud
satuan rumah susun yang dilakukan antara pada ayat (1) dapat di fasilitasi dengan kredit
konsumen/debitor dengan bank dengan

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 195


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

atau pembiayaan pemilikan rumah pemilikan dengan batas-batas tertentu. Dalam hal ini
rumah. pemegang hak milik atas satuan rumah susun
(3) Kredit atau pembiayaan pemilikan rumah juga berwenang melakukan perbuatan-
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat perbuatan hukum atasnya seperti menjadikan
dibebani hak tanggungan. sertifikat hak miliknya sebagai jaminan untuk
(4) Kredit atau pembiayaan rumah umum memperoleh kredit pada bank. Jenis kredit
tidak harus dibebani Hak Tanggungan. yang dapat diperoleh antara lain adalah
kredit pemilikan rumah. Kredit ini ditujukan
Berdasarkan ketentuan ini, maka untuk memberi bantuan kepada masyarakat
memungkinkan diperolehnya Kredit Pemilik yang berpenghasilan rendah dan menengah
Rumah/Apartemen (KPR/KPA) guna untuk memberi rumah termasuk satuan
membayar lunas harga satuan rumah susun rumah susun dengan pembayaran secara
yang dibeli pengembaliannya dapat dilakukan angsuran.
secara angsuran KPR/KPA tersebut baru dapat Dalam proses pemberian kredit
diberikan setelah rumah susun yang tersebut pertama sekali yang harus dilakukan
bersangkutan selesai dibangun dan telah pula adalah: 1) Telah melunasi uang muka dari
dilakukan pemisahan dalam satuan rumah harga satuan rumah susun yang dibeli
susun yang bersertifikat. Dalan Perjanjian (minimal 10%); 2) provisi bank sebesar 1 %
kredit ini, rumah susun yang dibiayai dengan dari jumlah kredit yang disetujui (maksimal
kredit (Sertifikat HMSRS) menjadi jaminan kredit); 3) angsuran bulan pertama; 4) premi
kredit dan diikat dengan Hak Tanggungan asuransi tahun pertama; 5) biaya notaris
sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat (5) UU untuk proses realisasi kredit.
Rumah Susun. Apabila pemohon (calon debitur)
Selain kredit kepemilikan atas satuan sudah mendapat fasilitas kredit kepemilikan
rumah susun, terkait rumah susun, rumah, untuk ini ia sudah dibolehkan
dimungkinkan juga atas tanah di mana mengajukan permohonan kredit kepemilikan
apartemen nantinya dibangun dibebani Hak rumah pada bank. Dalam mengajukan
Tanggungan (HT) untuk menjamin kredit permohonan ini ada beberapa persyaratan
konstruksi apartemen di mana pelunasan lagi yang harus dipenuhi, yaitu:
kredit tersebut adalah dari hasil penjualan unit 1. Warga Negara Indonesia
apartemen. Bila atas sertifikat induk (status 2. Belum memiliki rumah sendiri
SHGB) dibebani HT, apakah HT tersebut tetap 3. Memiliki penghasilan, baik yang bersifat
berlaku dan mengikat meskipun atas sertifikat tetap maupun yang tidak tetap.
SHGB yang diikat tersebut sudah berubah 4. Diutamakan yang telah berkeluarga
menjadi Sertifikat Hak Milik Atas Satuan 5. Usia minimal 21 tahun atau telah kawin,
Rumah Susun (Strata title). Sehingga Hak maksimum 60 tahun serta berwenang
Tanggungan dapat juga dibebankan atas tanah melakukan tindakam hukum.
dimana rumah susun itu dibangun beserta 6. Pemohon termasuk berpenghasilan
rumah susun yang akan dibangun, sebagai rendah/menengah, yaitu setiap bulan
jaminan kredit yang dimaksudkan untuk tidak melebihi Rp 300.000,-
membiayai pelaksanan pembangunan rumah 7. Telah memiliki masa kerja atau telah
susun yang telah direncanakan di atas tanah menjalankan usaha dalam bidangnya
yang bersangkutan dan yang pemberian minimal satu tahun.
kreditnya dilakukan secara bertahap, sesuai 8. Bagi pegawai negeri/anggota ABRI sudah
dengan pelaksanaan pembangunan rumah mempunyai NIP/NRP.
susun tersebut. 9. Golongan yang mempunyai penghasilan
tetap adalah pegawai negeri, anggota
Mekanisme pengajuan permohonan ABRI, pegawai swasta. Sedangkan
kredit golongan yang tidak tetap adalah :
Bahwa setiap pemegang hak milik mereka yang (pengusaha kecil misalnya
atas sesuatu benda berwenang untuk kios,dll) dan mereka yang bekerja pada
menguasai dan menikmati serta melakukan majikan, misalnya pelayan toko, buruh
perbuatan-perbuatan hukum atas benda pada proyek bangunan, pengemudi taksi,

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 196


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

dan lain-lain. Astek/Taspen/Asabri (apabila


10. Jumlah angsuran perbulan atas kredit pemohon atau suami/ istri pemohon
yang diberikan tidak melebihi 1/3 dari menjadi peserta
jumlah penghasilan pokok pemohon. Astek/Taspen/Asabri).
11. Penghasilan yang diperhitungkan adalah 2. Data penghasilan, yaitu
jumlah keseluruhan penghasilan pokok a. Bagi yang berpenghasilan tetap
pemohon ditambah penghasilan (pegawai negeri/ABRI/karyawan
tambahan yang menurut penilaian bisa BUMN/ karyawan swasta) surat-surat
dipertimbangkan. yang harus dilampirkan adalah:
a. Penghasilan pokok bagi yang 1) surat keterangan dari pimpinan
berpenghasilan tetap adalah gaji insitansi/perusahaan yang
bulanan tetap pemohon di instansi bersangkutan bekerja, bahwa
bersangkutan dan bagi yang pemohon adalah benar karyawan
berpenghasilan tidak tetap adalah instansi/perusahaan tersebut yang
jumlah penghasilan yang diterima belum memiliki rumah sendiri.
kepala keluarga sebagai mata 2) surat kuasa pemotongan gaji
pencaharian utama untuk menunjang pemohon yang dikuasakan kepada
kehidupan keluarga. bendaharawan/pembayaran gaji
b. Penghasilan tambahan adalah pensiun instansi/perusahaannya,
penghasilan yang lain secara tetap 3) surat perincian penghasilan yang
diterima oleh pemohon dan atau oleh diisi oleh
suami/istri pemohon dari instansi bendaharawan/pemotong gaji
dimana diperoleh penghasilan pokok instansi/perusahaan yang
atau dari instansi perusahaan. bersangkutan.
b. Bagi pemohon yang berpenghasilan
Apabila persyaratan tersebut diatas tidak tetap, tapi mempunyai majikan,
dipenuhi, maka selanjutnya pemohon kredit surat-surat yang dilampirkan sama
pemilikan rumah dengan hak milik alas dengan surat yang diperlukan bagi
satuan rumah susun sebagai jaminan harta yang berpenghasilan tetap, hanya saja
mengikuti beberapa prosedur pemberian surat tersebut ditandatangani oleh
kredit. Pertama-tama pemohon harus majikan yang bersangkutan serta
mengajukan surat permohonan kredit dilampirkan juga copy Kartu Tanda
pemilikan rumah pada bank. Dalam surat Penduduk/bukti diri dari
permohonan ini debitur sudah menetapkan majikan/atasannya.
satuan rumah susun yang akan dibelinya, c. Bagi pemohon yang bekerja
sebab pada dasarnya permohonan baru sendiri/mempunyai usaha sendiri,
dapat diproses setelah satuan rumah susun surat-surat yang harus dilampirkan:
yang akan dibeli dinilai dan disetujui oleh 1) Surat keterangan dari
pihak bank. lurah/kepala desa setempat
Selain yang disebutkan di atas, mengenai mata
bersama dengan surat permohonan kredit pencaharian/pekerjaan pemohon.
pemilikan rumah itu dilampirkan juga surat 2) copy bukti pembayaran
kelengkapan data pemohon,yaitu: retribusi/pajak lainnya yang
1. Kelengkapan data sebagai bukti diri, berhubungan dengan pekerjaan
yaitu: yang bersangkutan.
a. copy Kartu Tanda Penduduk 3) Surat keterangan berkelakuan baik
(pemohon dari suami/istri bagi dari polisi setempat.
pegawai negeri dan anggota ABRI d. Apabila suami/istri pemohon juga
juga melampirkan kartu pegawai). mempunyai penghasilan, maka
b. copy kartu/keterangan susunan dilampirkan juga :
keluarga yang disahkan oleh 1) surat keterangan dari
lurah/kepala desa. instansi/atasan suami/istri
c. copy tanda peserta 2) keterangan perincian penghasilan

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 197


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

suami/istri pemohon permintaan berpedoman pada faktor-faktor


3. Dari pemerintah daerah setempat, antara lain watak, kemampuan, jaminan
dilampirkan juga surat keterangan kondisi ekonomi, jadi ada kriteria untuk
belum memiliki rumah sendiri menerima suatu kredit.
dikeluarkan oleh lurah/kepala desa. Dari persyaratan yang disebutkan
4. Kesehatan, surat keterangan dokter dalam penjelasan pasal 8 UU Perbankan
mengenai kesehatan (untuk pemohon tersebut merupakan ukuran kemampuan
suami/istri apabila keduanya bekerja penerima kredit untuk mengembalikan
mempunyai penghasilan). pinjamannya.
5. Status sipil, mengenai hal ini harus 1. Watak, yang dimaksud dengan watak
dilampirkan copy surat nikah (bagi disini adalah kepribadian, moral dan
yang telah menikah) kejujuran pemohon kredit. Apakah ia dapat
memenuhi kewajibannya dengan baik,
Setelah segala surat-surat yang yang timbul dari persetujuan kredit yang
diperlukan tersebut di atas dilengkapi barulah diadakan. Pihak bank menilai sampai
surat permohonan kredit pemilikan rumah sejauh mana kebenaran dan keterangan-
diajukan kepada bank. Apabila pemohon keterangan yang diberikan pemohon.
memenuhi syarat, maka prosedur selanjutnya Dalam rangka ini bank juga menyelidiki
adalah pemohon dipanggil untuk mengikuti asal-usul kehidupan pribadi, apakah
wawancara. pemohon seorang yang boros, keadaan
Dalam wawancara, yang ditanya masa lalunya, apakah la pernah terlibat
adalah mengenai penghasilan pemohon, serta dalam black list dan sebagainya.
jumlah angsuran kredit setiap bulan 2. Kemampuan Yang dimaksud dengan
maksimum yang disanggupi pemohon. kemampuan adalah mengendalikan,
Maksud dan pertanyaan-pertanyaan dalam memimpin, menguasai bidang usahanya,
wawancara ini merupakan pengecekan kesungguhan dan melihat persfektif masa
kembali atas data-data yang telah dituliskan depan. Untuk mengetahui kemampuan
pemohon dalam surat-surat permohonan pemohon kredit, pihak bank meminta surat
kredit. Dengan pengecekan data pemohon keterangan tentang besarnya penghasilan
maka pihak bank akan mengetahui keadaan setiap bulan, baik yang berpenghasilan
ekonomi pemohon. Hal ini harus sesuai tetap ataupun tidak tetap.
dengan tujuan pemberian kredit, yaitu untuk 3. Jaminan, jaminan disini berarti kekayaan
masyarakat yang berpenghasilan rendah dan yang dapat diikat sebagai jaminan kredit
menengah untuk memiliki rumah dan dihuni guna kepastian pelunasan hutang di
sendiri. Jadi hal ini juga sesuai dengan tujuan belakang hari. Jaminan merupakan nilai
pembangunan perumahan yang telah pengamanan bagi kredit yang telabh
digariskan dalam GBHN dan juga untuk diberikan, jumlah nilai jaminan lazimnya
menghindari ekonomi kuat mengambil bagian harus lebih tinggi dan jumlah kredit yang
dalam pemberian kredit ini, sedangkan diberikan.
nasyarakat berpenghasilan rendah dan 4. Kondisi ekonomi, yang dimaksud disini
menengah yang membutuhkan kemungkinan adalah situasi ekonomi dan dalam jangka
akan tersisih. waktu tertentu dimana kredit itu diberikan
Untuk itulah pihak bank perlu bank kepada pemohon. Dalam kaitannya
menetapkan persyaratan kemampuan ekonomi dengan pemberian kredit ini, maka pihak
penerima kredit untuk membayar pelunasan bank menilai apakah satuan rumah susun
kredit pemohon sesuai dengan Pasal 1 ayat (12) yang dijadikan jaminan itu masih dapat
UU Perbankan, dimana disebutkan pihak digunakan pada masa yang akan datang
peminjam berkewajiban melunasi hutangnya serta bagaimana pula ekonomisnya.
setelah jangka waktu yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini pihak bank harus benar-benar Setelah segala persyaratan yang
meneliti kemampuan penerima kredit. ditentukan ini dipenuhi oleh pemohon, maka
Disamping itu juga menurut penjelasan pasal 8 pihak bank akan membahas permohonan
Perbankan, bahwa bank dalam menilai suatu kredit tersebut dalam Rekomdit (Rapat Komite

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 198


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

Kredit). Lalu Rekomdit memberikan Berdasarkan ketentuan tersebut, maka


keputusan apakah kredit itu bisa di terima HMSRS dapat dijadikan sebagai jaminan kredit
atau tidak. Apabila terima maka keluarlah dengan dibebani Hak Tanggungan. Ketentuan
SP3K (Surat Penegasan Persetujuan ini sejalan dengan UU HT, sebagai
Penyediaan Kredit). Apabila kredit ditolak, implementasi dan Pasal 51 UUPA. Pasal 27
maka keluarlah surat penolakan kredit. UUHT menyebutkan bahwa “Ketentuan UUHT
Jangka waktu keluarnya SP3K ataupun surat ini berlaku terhadap pembebanan hak jaminan atas
penolakan kredit adalah sekitar dua minggu Rumah Susun dan HMSRS”. Sehingga dapat
sejak diterimanya formulir permohonan dijadikannya rumah susun/HMSRS sebagai
kredit dari debitur dan setelah diadakannya jaminan kredit diatur secara limitative dalam
wawancara terhadap debitur. UUHT.
Setelah debitur diwawancarai, maka Sebelum berlakunya UU No. 20 Tahun
diadakanlah penilaian (taksasi) nilai agunan 2011 (UU Rumah Susun), mengenai Rumah
yang dilakukan oleh petugas teknis bank atau Susun diatur dalam UU Rumah Susun No. 16
pihak ketiga yang ditunjuk (konsultan). Hasil Tahun 1985. Dalam Pasal 12 disebutkan
wawancara dan penilaian agunan selanjutnya bahwa “rumah susun berikut tanah tempat
akan diajukan ke forum Rapat Komite Kredit. bangunan itu berdiri serta benda lainnya yang
Hasil Rekomdit yang pesertanya terdiri dari merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut
para pejabat kantor cabang (kepala cabang, dapat diajadikan jaminan utang dengan dibebani
wakil kepala cabang, pembantu pimpinan Hak Tanggungan”. Dan ketentuan Pasal 13
cabang, kepala seksi) dimana 75 % dari pejabat UURS mengatur bahwa “hak milik atas
ini harus hadir, maka keluarlah surat satuan rumah susun dapat dijadikan jaminan
persetujuan/penolakan kredit. dengan ketentuan dapat dijadikan jaminan
Setelah disetujui kreditnya, maka utang dengan dibebani Hak Tanggungan jika
diterbitkan SP3K (Surat Penegasan tanahnya hak milik atau Hak Guna Bangunan
Persetujuan Penyediaan Kredit). Apabila atau Fidusia jika tanahnya Hak pakai atas
ditolak, maka diberikanlah surat penolakan Tanah Negara.”
kredit. Yang perlu diketahui ialah bahwa Dengan berlakunya ketentuan UUHT
SP3K ini bukanlah jaminan pemohon pasti tersebut, maka ketentuan Pasal 13 UU No. 16
mendapatkan kredit, karena kredit baru Tahun 1985 tentang Rumah Susun yang
diberikan bila satuan rumah susun yang menyatakan bahwa terhadap HMSRS dapat
akan dibeli dengan fasilitas KPR itu telah dibebani dengan fudusia tidaklah berlaku lagi.
selesai dibangun, menurut penilaian bank Sehingga dalam perubahan UU Rumah Susun,
telah memenuhi persyaratan. UU No. 20 Tahun 2011 Pasal 47 ayat (5), tanpa
Bila SP3K telah terbit (berlaku 1 membedakan status tanah, HMSRS dapat
bulan), maka diadakanlah realisasi kredit, dijadikan jaminan utang dengan dibebani Hak
dimana dalam realisasi kredit itu dibuat Tanggungan. Hal ini karena berdasarkan
akta-akta sebagai berikut: ketentuan Pasal 4 ayat (2) UUHT menegaskan
1. Perjanjian kredit dibawah tangan yang bahwa hak pakai atas tanah negara yang
dilegalisir oleh notaris/PPAT menurut ketentuan yang berlaku wajib
2. Akta jual beli (PPAT) didaftarkan dan menurut sifatnya dapat
3. Akta pengakuan hutang dengan jaminan dipindahtangankan dapat juga dibebankan
kuasa memasang Hak Tanggungan dan Hak Tanggungan dan lebih lanjut dalam UU
kuasa menjual. No. 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia
(UU Fidusia) yang mengatur lembaga fidusia
Rumah Susun dan hak milik atas satuan dalam Pasal 3 ayat (a) UU Fidusia menyatakan
rumah susun sebagai jaminanKredit bahwa UU ini tidak berlaku terhadap Hak
Tanggungan yang berkaitan dengan tanah dan
Pasal 47 ayat (5) UU Rumah Susun
bangunan, sepanjang peraturan per undang-
menyatakan, ”SHM sarusun dapat dijadikan
undangan yang berlaku menentukan jaminan atas
jaminan utang dengan dibebani Hak Tanggungan
benda-benda tersebut wajib didaftarkan.
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan.”

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 199


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

Oleh karenanya berdasarkan ketentuan Pasal Pembebanan Hak Tanggungan atas


27 UUHT, maka dapat disimpulkan bahwa satuan rumah susun dan eksekusi Hak
1. Setelah berlakunya UUHT, Rumah Susun Tanggungan atas satuan rumah susun
tidak lagi dimungkinkan dijamin dengan Perjanjian Jaminan dan Pembebanan Hak
Hipotek dan Fidusia, karena yang menjadi Tanggungan
objek jaminan dengan Hipotek dan Fidusia Salah satu yang mendapat penilaian
di dalam UURS telah menjadi objek secara seksama oleh bank sebelum
jaminan yang dalam dibebani dengan HT memberikan kredit adalah jaminan. Mengenai
oleh UUHT. jaminan dalam kredit perbankan ini diatur
2. Hak Atas Tanah dalam Rumah Susun tidak dalam ketentuan Pasal 8 UU Perbankan,
dapat dibebankan dengan Hak secara materil merupakan jaminan secara
Tanggungan, karena itu adalah tanah ekonomis dibandingkan jaminan secara yuridis
bersama yang merupakan milik kolektif, materil. Jaminan merupakan tindakan
dia dimungkinan untuk dijaminkan preventif untuk mengamankan hutang debitor
dengan Hak Tanggungan hanya oleh yang telah diberikan oleh kreditor, yaitu
Developer pada saat membangun rumah dengan cara menjaminkan harta kekayaan
susun tersebut, tapi kalau sudah berdiri debitor agar debitor memenuhi kewajiban
rumah susunya tidak mungkin lagi dapat untuk membayar kembali dengan adanya
dibebani dengan Hak Tanggungan , yang kesanggupan pihak ketiga untuk memenuhi
mungkin hanyalah Hak Milik Atas Satuan prestasi debitor.
Rumah Susun karena itulah yang Pemberian jaminan oleh debitor kepada
merupakan kepemilikan seseorang yang kreditor merupakan perikatan jaminan.
merupakan bedna-benda yang berdiri di Perikatan jaminan yang merupakan perikatan
atas tanah bersama. antara kreditor dengan debitor atau pihak
ketiga yang isinya menjamin pelunasan utang
Dengan merujuk pada ketentuan yang timbul dari pemberian kredit dan lazim
UUHT dan UU Jaminan Fidusia, maka disebut dengan Perjanjian Jaminan Kredit.
pembebanan rumah susun sebagai jaminan Sifat perjanjian jaminan kredit ini
kredit adalah diikat dengan Hak Tanggungan, adalah lazim dikonstruksikan sebagai
dimana yang menjadi objek Hak Tanggungan perjanjian yang bersifat accessoir, yaitu
bukanlah tanahnya namun hak milik atas senantiasa merupakan perjanjian yang
satuan rumah susunnya yang oleh karenanya dikaitkan dengan perjanjian pokok dan
selain satuan rumah susun yang bersangkutan mengabdi pada perjanjian pokok (Mgs. Edy
juga bagian bersama, benda bersama dan Putra : 41). Dalam ilmu hukum, kedudukan
tanah bersama sebesar bagian pemilik hak perjanjian kredit adalah merupakan perjanjian
milik atas satuan rumah susun (Arie. S. pokok (principal). Sedangkan perjanjian
Hutagalung, Op.Cit : 70). jaminan kredit adalah sebagai perjanjian ikutan
Dalam hal ini terkait dengan rumah atau tambahan (accessoir).
susun sebagai jaminan kredit, praktek Konsekuensi hukumnya adalah apabila
pinjaman kredit kepemilikan bangunan/SRS perjanjian kreditnya gugur, maka akibatnya
dengan konsep Stratta title, karena belum ada secara otomatis perjanjian jaminan sebagai
peraturan perundang-undangannya sampai perjanjian ikutan menjadi gugur pula.
sekarang ini, maka bank/kreditur hanya mau Perjanjian jaminan sebagai perjanjian accessoir
memberikan pinjaman kredit atas kepemilikan mempunyai akibat hukum : a) adanya
hak tanah pada satuan rumah susun dalam tergantung pada perjanjian pokok; b) hapusnya
kerangka hukum benda hanya berdasarkan tergantung pada perjanjian pokok; c) jika
peraturan perundang-undangan yang perjanjian pokoknya batal, ikut batal; d) ikut
meliputi, UU Rumah Susun dan UU Hak beralih dengan beralihnya perjanjian pokok; e)
Tanggungan serta UU Perumahan dan jika perutangan pokok beralih karena cessie,
Permukiman. subrogasi, akan ikut beralih juga tanpa adanya
penyerahan khusus. Oleh karenanya jaminan
pada kredit perbankan pada prakteknya lebih
disukai berbentuk jaminan yang bersifat
Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 200
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

kebendaan yang merupakan jaminan yang Ketentuan Pasal 10 ayat (1) dan (2) UUHT
berupa hak mutlak atas suatu benda, yang menyatakan,
berupa gadai, fiducia dan Hak Tanggungan. (1) Pemberian Hak Tanggungan didahului
Dalam kredit dengan jaminan rumah dengan janji untuk memberikan Hak
susun atau HMSRS, jaminan kebendaan yang Tanggungan sebagai jaminan pelunasan
diberikan dibebankan jaminan dengan cara utang tertentu, yang dituangkan di
pembebanan Hak Tanggungan berdasarkan dalam dan merupakan bagian tak
Pasal 47 ayat (5) UU RUmah Susun jo UU HT. terpisahkan dari perjanjian utang-
Hak Tanggungan memiliki 4 asas, yaitu piutang yang bersangkutan atau
(Adrian Sutedi, 2006 : 59-61) : perjanjian lainnya yang menimbulkan
1. Memberikan kedudukan yang diutamakan utang tersebut.
(preferent) kepada kreditornya. Hal ini (2) Pemberian Hak Tanggungan dilakukan
berarti bahwa kreditor pemegang Hak dengan pembuatan Akta Pemberian
Tanggungan mempunyai hak untuk Hak Tanggungan oleh PPAT sesuai
didahulukan di dalam mendapatkan dengan peraturan perundang-
pelunasan atas piutangnya daripada undanganyang berlaku
kreditor-kreditor lainnya atas hasil
penjualan benda yang dibebani Hak Pemberian Hak Tanggungan dilakukan
Tanggungan tersebut. dengan pembuatan Akta Pembebanan Hak
2. Selalu mengikuti objeknya dalam tangan Tanggungan (“APHT”) oleh PPAT sesuai
siapapun objek tersebut berada. Artinya dengan peraturan perundang–undangan yang
benda-benda yang dijadikan objek Hak berlaku. Akta Hak Tanggungan menurut Pasal
Tanggungan itu tetap terbeban Hak 11 UU HT memuat :
Tanggungan walau ditangan siapapun 1) nama dan identitas pemegang dan pemberi
benda itu berada. Jadi meskipun hak atas Hak Tanggungan;
tanah yang menjadi objek Hak 2) domisili pihak-pihak sebagaimana
Tanggungan tersebut telah beralih atau dimaksud pada huruf a, dan apabila di
berpindah-pindah kepada orang lain, antara mereka ada yang berdomisili di luar
namun Hak Tanggungan yang ada tetap Indonesia, baginya harus pula
melekat pada objek tersebut dan tetap dicantumkan suatu domisili pilihan di
mempunyai kekuatan mengikat. Indonesia, dan dalam hal domisili pilihan
3. Memenuhi asas spesialitas dan publisitas. itu tidak dicantumkan, kantor PPAT tempat
Asas spesialitas maksudnya bahwa benda pembuatan Akta Pemberian
yang dibebani Hak Tanggungan itu harus HakTanggungan dianggap sebagai domisili
ditunjuk secara khusus. Dalam Akta yang dipilih;
Pemberian Hak Tanggungan harus 3) penunjukan secara jelas utang atau utang-
disebutkan secara tegas dan jelas mengenai utang yang dijamin sebagaimana dimaksud
benda yang dibebani itu berupa apa, dalam Pasal 3 dan Pasal 10 ayat (1);
dimana letaknya, berapa luasnya, apa 4) nilai tanggungan;
batas-batasnya dan apa bukti 5) uraian yang jelas mengenai obyek Hak
kepemilikannya. Tanggungan.
4. Mudah dan pasti pelaksanaannya, artinya
dapat dieksekusi seperti putusan hakim Dalam Akta Pemberian Hak
yang telah berkekuatan atas hukum tetap Tanggungan dapat dicantumkan janji-janji,
dan pasti. antara lain:
a. janji yang membatasi kewenangan pemberi
Pembebanan Hak Tanggungan Hak Tanggungan untuk menyewakan
dilakukan dalam dua tahap, yaitu (Ibid : 76) : obyek Hak Tanggungan dan/atau
1. Tahap pemberian Hak Tanggungan menentukan atau mengubah jangka
Dibuat Akta Pemberian Hak Tanggungan waktusewa dan/atau menerima uang sewa
oleh PPAT, yang didahului dengan di muka, kecuali dengan persetujuan
perjanjian utang piutang yang dijamin. tertulis lebih dahulu dari pemegang Hak
Tanggungan;

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 201


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

b. janji yang membatasi kewenangan pemberi k. janji yang dimaksud dalam Pasal 14 ayat
Hak Tanggungan untuk mengubah bentuk (4).
atau tata susunan obyek Hak Tanggungan,
kecuali dengan persetujuan tertulis lebih Selanjutnya pembebanan Hak
dahulu dari pemegang Hak Tanggungan; Tanggungan tersebut dilakukan dalam rangka
c. janji yang memberikan kewenangan memenuhi syarat publisitas, yang merupakan
kepada pemegang Hak Tanggungan untuk salah satu syarat bagi yang sahnya dan
mengelola obyek Hak Tanggungan kelahiran Hak Tanggungan yang diberikan
berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan wajib didaftarkan pada Kantor Pertanahan.
Negeri yang daerah hukumnya meliputi
letak obyek Hak Tanggungan apabila Tahap pendaftaran tanah di Kantor Perta-
debitor sungguh-sungguh cidera janji; nahan yang merupakan saat lahirnya Hak
d. janji yang memberikan kewenangan Tanggungan tersebut
kepada pemegang HakTanggungan untuk Pendaftaran adalah pencatatan adanya
menyelamatkan obyek Hak Tanggungan, pembebanan, penghapusan, peralihan,
jika hal itu diperlukan untuk pelaksanaan pemecahan, penggabungan, hak, sita, ganti
eksekusi atau untuk mencegah menjadi nama dan lain-lain dalam kegiatan pendaftaran
hapusnya atau dibatalkannya hak yang tanah, pada daftar-daftar di kantor
menjadi obyek Hak Tanggungan karena Pertanahan.
tidak dipenuhi atau dilanggarnya Lahirnya Hak Tanggungan ini
ketentuan undang-undang; dibuktikan dalam bentuk penerbitan Sertifikat
e. janji bahwa pemegang Hak Tanggungan Hak Tanggungan oleh Kantor Pertanahan.
pertama mempunyai hak untuk menjual Pendaftaran dilakukan pada Kantor Agraria
atas kekuasaan sendiri obyek Hak (sekarang kantor pertanahan)
Tanggungan apabila debitor cidera janji; Kabupaten/Kotamadya untuk dicatat pada
f. janji yang diberikan oleh pemegang Hak buku tanah dan sertifikat hak bersangkutan.
Tanggungan pertama bahwa obyek Hak Tata caranya sama dengan pembebanan Hak
Tanggungan tidak akan dibersihkan dari Tanggungan yang obyek pokoknya tanah yang
Hak Tanggungan; diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24
g. janji bahwa pemberi Hak Tanggungan Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah.
tidak akan melepaskan haknya atas obyek
Hak Tanggungan tanpa persetujuan tertulis Eksekusi Hak Tanggungan atas Rumah
lebih dahulu dari pemegang Hak Susun
Tanggungan; Eksekusi Hak Tanggungan dapat
h. janji bahwa pemegang Hak Tanggungan ditemukan landasan hukumnya dalam
akan memperoleh seluruh atau sebagian ketentuan Pasal 20 UUHT yang menyatakan,
dari ganti rugi yang diterima pemberi Hak (1) Apabila debitor cidera janji, maka
Tanggungan untukpelunasan piutangnya berdasarkan:
apabila obyek Hak Tanggungan dilepaskan a. hak pemegang Hak Tanggungan
haknya oleh pemberi Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek Hak
atau dicabut haknya untuk kepentingan Tanggungan sebagaimana dimaksud
umum; dalam Pasal 6, atau
i. janji bahwa pemegang Hak Tanggungan b. titel eksekutorial yang terdapat dalam
akan memperoleh seluruh atau sebagian sertipikat HakTanggungan
dari uang asuransi yang diterima pemberi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
Hak Tanggungan untuk pelunasan ayat (2), obyek Hak Tanggungan dijual
piutangnya, jika obyek Hak Tanggungan melalui pelelangan umum menurut tata
diasuransikan; cara yang ditentukan dalam peraturan
j. janji bahwa pemberi Hak Tanggungan perundang-undangan untuk pelunasan
akan mengosongkan obyek Hak piutang pemegang Hak Tanggungan
Tanggungan pada waktu eksekusi Hak dengan hak mendahulu dari pada
Tanggungan; kreditor-kreditor lainnya.

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 202


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

2) Atas kesepakatan pemberi dan pemegang mengambil pelunasan piutangnya dari hasil
Hak Tanggungan, penjualan obyek Hak penjualan tersebut.”
Tanggungan dapat dilaksanakan di bawah
tangan jika dengan demikian itu akan Berdasarkan ketentuan Pasal 6 UUHT,
dapat diperoleh harga tertinggi yang Hak pemegang Hak Tanggungan
menguntungkan semua pihak. pertama untuk menjual obyek Hak
3) Pelaksanaan penjualan sebagaimana Tanggungan atas kekuasaan sendiri
dimaksud pada ayat (2)hanya dapat yang diperkuat dengan janji yang
dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) disebut dalam Pasal 11 ayat 2 huruf e
bulan sejak diberitahukan secara tertulis Undang Undang Nomor 4 Tahun 1996
oleh pemberi dan/atau pemegang Hak Tentang Hak Tanggungan (UUHT).
Tanggungan kepada pihak-pihak yang Hak dari pemegang Hak Tanggungan
berkepentingan dan diumumkan sedikit- untuk melaksanakan haknya
dikitnya dalam 2 (dua)surat kabar yang berdasarkan ketentuan Pasal 6 UUHT
beredar di daerah yang bersangkutan tersebut adalah hak yang semata-mata
dan/atau media massa setempat, serta diberikan oleh undang undang. Namun
tidak ada pihak yang menyatakan demikian, hak tersebut tidaklah berarti
keberatan. demi hukum. Melainkan harys
4) Setiap janji untuk melaksanakan eksekusi diperjanjikana terlebih dahulu oleh para
Hak Tanggungan dengan cara yang pihak dalam Akta pembebanan Hak
bertentangan dengan ketentuan pada ayat Tanggungan.
(1), ayat (2), dan ayat (3) batal demi hukum.
5) Sampai saat pengumuman untuk lelang b. Title eksekutorial yang terdapat dalam sertifikat
dikeluarkan, penjualan sebagaimana Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam
dimaksud pada ayat (1) dapat dihindarkan Pasal 14 ayat 2 UUHT (fiat eksekusi).
dengan pelunasan utang yang dijamin Ketentuan Pasal 14 UUHT menyatakan,
dengan Hak Tanggungan itu beserta biaya- (1) Sebagai tanda bukti adanya Hak
biaya eksekusi yang telah di keluarkan. Tanggungan, Kantor Pertanahan
menerbitkan sertipikat Hak Tanggungan
Berdasarkan ketentuan tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-
apabila kreditor cidera janji, obyek Hak undangan yang berlaku.
Tanggungan dijual melalui pelelangan umum (2) Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana
menurut cara yang ditentukan dalam dimaksud pada ayat (1)memuat irah-irah
dengan kata-kata "DEMI KEADILAN
peraturan perundang undangan yang berlaku
BERDASARKAN KETUHANANYANG
dan pemegang Hak Tanggungan berhak
MAHA ESA".
mengambil seluruh atau sebagian dari hasilnya
(3) Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana
untuk pelunasan piutangnya, dengan hak yang
dimaksud pada ayat (2)mempunyai
mendahului dari pada kreditor kreditor yang
kekuatan eksekutorial yang sama dengan
lain. putusan pengadilan yang telah memperoleh
Berdasarkan ketentuan Pasal 20 UUHT kekuatan hukum tetap dan berlaku sebagai
tersebut dapat diketahui bahwa prinsipnya pengganti grosse acte Hypotheek sepanjang
eksekusi atau penjualan hak atas rumah susun mengenai hak atas tanah.
yang dibebankan dengan Hak Tanggungan (4) Kecuali apabila diperjanjikan lain, sertipikat
dapat dilaksanakan melalui dua macam cara, hak atas tanahyang telah dibubuhi catatan
yaitu : pembebanan Hak Tanggungan sebagaimana
a. Berdasarkan ketentuan Pasal 6 UU HT (Parate dimaksud dalamPasal 13 ayat (3)
Eksekusi) dikembalikan kepada pemegang hak atas
Pasal 6 UUHT menyatakan, tanah yangbersangkutan.
“Apabila debitor cidera janji, pemegang (5) Sertipikat Hak Tanggungan diserahkan
HakTanggungan pertama mempunyai hak untuk kepada pemegang Hak Tanggungan.
menjual obyek Hak Tanggungan ataskekuasaan
sendiri melalui pelelangan umum serta

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 203


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UUHT kesemuanya merupakan satu kesatuan yang


tersebut, Sertifikat Hak Tanggungan memiliki tidak terpisahkan dengan satuan-satuan yang
kekuatan eksekutorial seperti putusan bersangkutan. Kepada pemilik diterbitkan
pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum bukti kepemilikan yang kuat berupa Sertifikat
tetap. Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
Kedua cara eksekusi Hak Tanggungan (HMSRS).
tersebut, harus dilakukan dengan cara
Kepemilikan rumah susun menurut
penjualan obyek Hak Tanggungannya melalui
Undang Undang Perumahan dan Permukiman
lelang umum, tetapi karena penjualan dengan
dapat dilakukan dengan cara kredit
cara tersebut tidak selalu menghasilkan harga
berdasarkan Perjanjian Kredit Perbankan
yang lebih tinggi, maka berdasarkan Pasal 20
berupa kredit kepemilikan apartemen atau
ayat 2 UUHT, atas kesepakatan pemberi dan
rumah susun, dimana HMSRS dijadikan
pemegang Hak Tanggungan, penjualan obyek
jaminan kredit dengan diikat dengan Hak
Hak Tanggungan dapat dilakukan di bawah
Tanggungan sebagaimana ketentuan Pasal 47
tangan jika demikian itu akan diperoleh harga
ayat (5) UU Rumah Susun. Hal ini
tertinggi yang menguntungkan semua pihak.
dimungkinkan karena rumah susun
Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
memberikan hak kepemilikan perseroangan
dan mempercepat proses penjualan serta
atas satuan rumah susun. Selain kredit
memperoleh harga yang lebih tinggi.
kepemilikan atas satuan rumah susun, tanah
Pelaksanaan penjualan di bawah
di mana apartemen nantinya dibangun
tangan ini hanya dapat dilakukan setelah lewat
dibebani Hak Tanggungan (HT) yaitu
waktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan oleh
dijadikan sebagai jaminan kredit yang
pemberi atau penerima Hak Tanggungannya
dimaksudkan untuk membiayai pelaksaan
kepada pihak pihak yang berkepentingan dan
pembangunan rumah susun yang telah
diumumkan sedikitnya dalam dua surat kabar
direncanakan di atas tanah yang bersangkutan
yang beredar di daerah yang bersangkutan,
dan yang pemberian kreditnya dilakukan
serta tidak ada pihak yang menyatakan
secara bertahap, sesuai dengan pelaksanaan
keberatan.
pembangunan rumah susun tersebut.
Menurut Pasal 18 UUHT, Hak
Tanggungan atas rumah susun dan satuan Dapat dijadikannya HMSRS sebagai
rumah susun dapat hapus karena hal hal jaminan kredit dan diikat dengan Hak
sebagai berikut : Tanggungan sesuai dengan ketentuan Pasal 27
1. Hapusnya hutang yang dijamin dengan UU Hak Tanggungan jo Pasal 47 ayat (5) UU
Hak Tanggungan. Rumah Susun. Pada pembebanan rumah
2. Dilepaskan Hak Tanggungan oleh susun sebagai jaminan kredit yang diikat
pemegang Hak Tanggungannya. dengan Hak Tanggungan dan menjadi objek
3. Pembersihan Hak Tanggungan Hak Tanggungan bukanlah tanahnya namun
berdasarkan penetapan peringkat oleh hak milik atas satuan rumah susunnya yang
Ketua Pengadilan Negeri. oleh karenanya selain satuan rumah susun
4. Hapusnya hak atas tanah yang dibebani yang bersangkutan juga bagian bersama,
Hak Tanggungan. benda bersama dan tanah bersama sebesar
bagian pemilik hak milik atas satuan rumah
Hapusnya hak atas tanah ini tidak susun.
menyebabkan hapusnya hutang yang dijamin Pembebanan HMSRS sebagai jaminan
dengan Hak Tanggungan tersebut. kredit didasarkan karena adanya perjanjian
kredit, dimana perjanjian jaminan yang
Kesimpulan merupakan perikatan antara kreditor dengan
Rumah susun yang didirikan dengan debitor atau pihak ketiga yang isinya menjamin
prinsip strata title merupakan suatu lembaga pelunasan utang yang timbul dari pemberian
pemilikan yang memberikan hak kebendaan, kredit. Perjanjian jaminan kredit merupakan
yaitu yang terdiri dan hak perorangan atas perjanjian yang bersifat accessoir, yaitu
unit satuan rumah susun dan hak bersama atas senantiasa merupakan perjanjian yang
tanah, benda dan bagian bersama yang dikaitkan dengan perjanjian pokok. Proses

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 204


Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Sebagai Jaminan Kredit

pembebanan Hak Tanggungan atas rumah Gatot Supramono. Perbankan dan Masalah Kredit
susun dilakukan dalam 2 tahap, yaitu : Suatu Tinjauan Kredit. Edisi Revisi. Cet.
1. Tahap pemberian Hak Tanggungan yaitu 2. Jakarta : Djambatan, 1996.
dengan pembuatan Akta Pemberian Hak
Tanggungan oleh PPAT, yang didahului Hasanuddin Rahman. Aspek Hukum Pemberian
dengan perjanjian utang piutang yang Kredit Perbankan di Indonesia,. Bandung :
dijamin. Citra Aditya Bakti, 1995.
2. Tahap pendaftaran tanah di Kantor
Komar Andasasmita. Hukum Apartemen/Rumah
Pertanahan yang merupakan saat lahirnya
Susun. Bandung : Ikatan Notaris
Hak Tanggungan tersebut.
Indonesia Komisariat Jawa Barat, 1986.
Apabila debitur cidera janji dalam
perjanjian kredit, maka Hak Tanggungan akan Marhaenis Abdul May. Hukum Perbankan di
dilakukan eksekusi sebagaimana ketentuan Indonesia. Jakarta : Pradnya Paramitha,
Pasal 20 UUHT, dimana obyek Hak 1979.
Tanggungan dijual melalui pelelangan umum
menurut cara yang ditentukan dalam Mariam Darus Badrulzaman. Perjanjian Kredit
peraturan perundang undangan yang berlaku Bank. Cetakan V, Bandung : Penerbit P.T.
dan pemegang Hak Tanggungan berhak Citra Aditya Bakti, 1991, hlm. 23.
mengambil seluruh atau sebagian dari hasilnya
untuk pelunasan piutangnya, dengan hak yang Mgs. Edy Putra The Aman. Kredit Perbankan
mendahului dari pada kreditor kreditor yang Suatu Tinjauan Juridis. Yogjakarta :
lain yang dapat dilaksanakan melalui dua Liberty, 1989.
macam cara, yaitu :
a. Berdasarkan ketentuan Pasal 6 UU HT, O.P. Simorangkir. Pengantar Lembaga Keuangan
yaitu Hak pemegang Hak Tanggungan Bank dan Non Bank. Cet. Pertama. Jakarta :
pertama untuk menjual obyek Hak Penerbit Ghalia Indonesia, Januari, 2000.
Tanggungan atas kekuasaan sendiri yang
diperkuat dengan janji yang disebut dalam Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti.
Pasal 11 ayat 2 huruf e Undang Undang Manajemen Perkreditan Bank Umum : Teori,
Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Masalah, Kebijakan dan Aplikasinya Lengkap
Tanggungan (UUHT) atau disebut dengan dengan Analisa Kredit. Bandung :
cara parate eksekusi. Alfabeta, 2004.
b. Berdasarkan Title eksekutorial yang
terdapat dalam sertifikat Hak Tanggungan Sri Soedewi Masjchoen Sofyan. Hukum Perdata:
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Hukum Benda, Yogyakarta : Liberty, 1981.
ayat 2 UUHT, dimana eksekusi dilakukan
dengan meminta bantuan pengadilan atau Subekti R. Jaminan-Jaminan Untuk Pemberian
disebut dengan cara Fiat Eksekusi Kredit Menurut Hukum Indonesia.
Bandung : Citra Aditya Bakti, 1989.
Daftar Pustaka
Adrian Sutedi. Implikasi Hak Tanggungan Thomas Suyanto, dkk. Dasar-Dasar Perkreditan.
Terhadap Pemberian Kredit Oleh Bank dan Jakarta : PT. Gramedia, 1992.
Penyelesaian Kredit Bermasalah. Jakarta :
BP. Cipta Jaya, 2006. Vollmar H.F.A. Hukum Benda. Bandung :
Tarsiota, 1980
Hadiwidjaja H dan R.A. Rivai Wirasasmita.
Analisis Kredit. Bandung : Pionir Jaya,
1991.

Lex Jurnalica Volume 10 Nomor 3, Desember 2013 205

Anda mungkin juga menyukai