Tugas
1. Carilah sebuah kasus yang melibatkan profesi hukum di dalamnya. Lalu susunlah analisa
saudara yang isinya memuat tentang aturan hukum, dan batasan etika serta hubungan antara
hukum dan etika dari contoh kasus yang telah saudara pilih. Kerjakan tugas ini secara
mandiri/individu ditulis ke dalam buku tugas minimum 1 halaman.
JAWAB:
Studi Kasus :
Analisis kasus :
Advokat merupakan orang yang melakukan praktek memberi jasa hukum baik di dalam
atau luar pengadilan. Dari kasus diatas dijelaskan oleh ketua umum peradi bahwa Reno
Iskandarsyah merupakan pengacara yang juga tergabung dalam Persatuan Advokat Indonesia
(Peradi) yang harus menaati kode etik dalam bidang advokat. Kasus suap yang melibatkan
seorang pengacara jelas bertentangan dengan kode etik yang ada. Pertama, dalam pasal 2 kode
etik advokat disebutkan bahwa advokat bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perbuatan suap
menyuap tentu saja tidak mencerminkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian
dalam pasal 3 huruf b, advokat dalam bekerja harus berdasarkan asas keadilan dan bukan materi.
Sikap pengacara dalam menyelesaikan kasus seharusnya tidak melibatkan transaksi suap yang
jelas mencerminkan bahwa pengacara tersebut tidak memihak serta memperjuangkan keadilan
sehingga dia mempengaruhi jaksa dengan imbalan materi untuk memudahkan proses hukum
yang dijalani.
Dalam persoalan kasus suap tersebut peradi akan proaktif terhadap kasus tersebut untuk
ditindak lanjuti oleh kejaksaan agung. Persoalan hukum tersebut akan terus berjalan akan tetapi
peradi juga akan menindaklanjuti kasus ini dalam perkara pelanggaran kode etik yang
melibatkan pengacara Reno Iskandarsyah. Apabila pengacara tersebut terbukti bersalah
persoalan tersebut akan ditindaklanjuti ke Dewan Kehormatan Peradi. Selanjutnya, jika terbukti
melanggar kode etik, Reno Iskandarsyah dapat dijatuhi sanksi dari mulai yang paling ringan
berupa teguran hingga yang paling berat yaitu pemberhentian keanggotaan Persatuan Advokat
Indonesia (Peradi) secara permanen (pasal 16 Kode Etik Advokat Indonesia) Kesimpulannya
dari persoalan kasus tersebut seharusnya setiap anggota profesi harus menjunjung tinggi kode
etik yang mengatur tata cara berprofesi yang baik dan benar sesuai dengan profesinya serta
hukum yang berlaku. Apabila setiap anggota profesi melanggar kode etiknya maka akan
merugikan berbagai pihak dan akan di tindak lanjuti baik secara internal sesuai dengan kode etik
ataupun secara pidana/perdata sesuai dengan hukum yang berlaku.
Evaluasi
JAWAB :
1. Hukum sebagai gejala sosial ialah kita dapat memperhatikan bagaimana para
Ahli Hukum menyatakan pendapatnya Mengenai fungsi fungsi Dari Hukum ITU Sendiri:
Van aveldorn berpendapat fungsi fungsi Hukum ITU ialah Mengatur pergaulan
DENGAN melindungi kepentingan-kepentingan hukum Manusia Tertentu (Kehormatan,
Kemerdekaan jiwa, harta Benda) dari pihak yang merugikan.
2. Hukum mengabdi pada tujuan negara yaitu untuk mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan rakyatnya dengan cara menyelenggarakan keadilan.Dan ia berkepentingan
daya guna dan kemanfaatan sebagai unsur dari keadilan.
3. Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sesuatu di mana
dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi
studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
4. RUANG LINGKUP ETIKA :
a. Manusia sebagai mahluk sosial yang setiap hari bergaul dan berusaha
menyenangkan hati sesamanya.
b. Pergaulan yang bertujuan menyenangkan diri sendiri tidaklah baik, pergaulan
yang baik dan serasi saling membantu dan saling mengembirakan satu dengan
yang lain.
c. Jika kita berhasil menyenangkan hati orang lain, maka kita akan ditolong oleh
orang lain.
d. Beberapa Hal Penting
5. Etika Profesi
Etika profesi adalah bagian dari etika sosial, yaitu filsafat atau pemikiran kritis rasional
tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagia anggota umat manusia (Magnis
Suseno et.al., 1991 : 9). untuk melaksanakan profesi yang luhur itu secara baik, dituntut
moralitas yang tinggi dari pelakunya ( Magnis Suseno et.al., 1991 : 75). Tiga ciri
moralitas yang tinggi itu adalah :
a. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi.
b. Sadar akan kewajibannya, dan
c. Memiliki idealisme yang tinggi.
Profesi Hukum
Profesi hukum adalah profesi yang melekat pada dan dilaksanakan oleh aparatur hukum
dalam suatu pemerintahan suatu negara (C.S.T. Kansil, 2003 : 8). profesi hukum dari
aparatur hukum negara Republik Indonesia dewasa ini diatur dalam ketetapan MPR
II/MPR/1993 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara.