Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REPORT

BUKU SISWA SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS VII

Dosen Pengampu : Wardah Alhusna

Mata Kuliah : Sejarah Kebudayaan Islam

Nama : Dara Angelia

NIM : 0301191047

PAI-1 / Semester-2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report ini. Adapun
isi dari Critical Book Report ini mengenai “ Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII ".

Tidak lupa sholawat dan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita
mendapatkan syafaatnya di akhir kelak. Tak lupa ucapan terima kasih saya ucapkan kepada
Dosen pengampu dan orang-orang yang telah berpatisipasi atas terselesaikannya Critical Book
Report ini. Critical Book Report (CBR) ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik
dan saran sangat dibutuhkan agar CBR ini kedepannya dapat disempurnakan.

Medan, 02 Juni 2020

Dara Angelia
BAB I

DESKRIPSI TUJUAN DAN GARIS BESAR ISI BUKU

A. Identitas Buku
Judul buku : Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VII
Pengarang : Nur Syam
Tahun terbit : April 2014
Penerbit : Kementerian Agama Republik Indonesia
Kota terbit : Jakarta
Jumlah halaman : 200 halaman
ISBN/ISSN : 978-979-8446-75-7

B. Tujuan Penulisan Buku


Buku ini bertujuan untuk mengetahui penjelasan mengenai dakwah Nabi
Muhammad Saw di kehidupan masyarakat Mekkah dengan mewujudkan kearifan
perdamaian, mengetahui keberhasilan Nabi Muhammad Saw dalam hijrahnya,
mengetahui sejarah Khulafaurrasyidin sebagai pengganti kepemimpinan Rasulullah dan
ceriminan akhlak Rasulullah, mengetahui sejarah Dinasti Bani Umayyah yang merupakan
faktor paling berpengaruh dalam kemajuan peradaban Islam, dan mengetahui segala
bentuk perkembangan Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah yang berkaitan dengan
bidang kehidupan.

C. Garis Besar Isi Buku


1. Misi dakwah Nabi Muhammad Saw diMakkah
2. Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah
3. Sejarah Khulafaurrasyidin
4. Sekarah kekhalifahan Dinasti Bani Umayyah
5. Perkembangan kebudayaan Islam di berbagai bidang kehidupan.
BAB II

URAIAN MATERI BUKU

1. Kearifan Nabi Muhammad SAW. Mewujudkan kedamaian


2. Kesuksesan Nabi Muhammad SAW. Melakukan perubahan
3. Khulafaurrasyidin cermin akhlak Rasulullah
4. Dinasti Bani Umayyah pelopor kemajuan peradaban Islam
5. Perkembangan kebudayaan Islam Dinasti Bani Umayyah
BAB III

KOMENTAR ISI BUKU

A. Keluasan dan Kedalaman Isi Buku

1. Kearifan Nabi Muhammad SAW. Mewujudkan kedamaian


Sebelum datang Islam, penduduk Mekkah dikenal dengan penduduk Jahiliyah
(bodoh). Mereka bukan bodoh secara intelektual tapi mereka mememiliki prilaku yang
buruk di aspek agama, sosial, ekonomi, dan politik. Dari aspek agama, mereka
menyembah berhala yang berada di sekitar Ka’bah. Masyarakat mekkah memiliki
berbagai karakter positif. Nabi Muhammad melakukan misi yang dikenal sebagai
rahmatan lil alamin. Masyarakat Makkah merespon dakwah Nabi dengan penolakan.
Hanya sebagian kecil yang menerima dakwah Nabi. Keberhasilan dakwah Islam
dikarenakan Nabi Muhammad memiliki karakter pendukung yaitu kesabaran menghadapi
ancaman, kegigihan dan keuletan dalam menyebarkan Islam, memiliki kenyakinan yang
kuat, memiliki akhlak yang mulya dan selalu menghindari kemungkaran, dan mengakui
kesetaraan derajat manusia.

Selama di Mekkah, Nabi Muhammad menerapkan beberapa pola dakwah antara lain
dakwah Sirriyah sebagai cara dakwah yang digunakan ketika kondisi dan situasi tidak
mendukung. Dakwah Jahriyah sebagai cara menyebarkan dakwah lebih luas dan
pengikutnya sudah siap dengan segala resiko. Hijrah ke Habasyah sebagai cara
melindungi dan memelihara nyawa dan agama pengiku Nabi. Hijrah ke Thaif sebagai cara
mencari tempat menyebarkan yang ideal untuk menyebarkan Islam. Baiat Aqabah I dan II
sebagai cara persiapan pendukung dan tempat untuk membangun basis Islam.

2. Kesuksesan Nabi Muhammad SAW. Melakukan perubahan


Sebelum kedatangan Nabi Muhammad Saw dan umat Islam, Madinah bernama
Yatsrib. Yatsrib terkenal dengan daerah subur dengan hasil pertaniankurma. Selain itu,
posisinya sebagai jalur perdagangan antara selatan dan utara. Kondisi ini menarik Orang-
orang untuk menetap di Madinah.
Hijrah adalah kegiatan perpindahan Nabi Muhammad bersama para sahabat dari
Mekkah ke Madinah dengan tujuan mempertahankkan dan menegakkan Islam. Nabi
Muhammad memilih hijrah untuk menghindari ancaman dan penyiksaan kaum Quraisy.
Madinah menjadi pilihan selanjutnya dengan mempertimbangkan posisinya tidak jauh
dari Mekkah, dia memiliki ikatan kerabat dari kakeknya Abdul Muthalib, karakter
penduduknya yang lembut, dan tentunya Hijrah merupakan perintah Allah Swt. Nabi
Muhammad telah mempersiapkan proses hijrah dengan matang. Setelah mayoritas umat
Islam telah hijrah ke Madinah. Nabi Muhammad Saw mengajak Abu Bakar untuk menami
berhijrah.

Nabi Muhammad Saw menghadapi tantangan dalam berdakwah dari dalam Madinah
yaitu orang orang Yahudi, dan dari pihak luar Madinah yaitu kafir Quraisy. Peristiwa
pertentangan dari kedua pihak menimbulkan beberapa peristiwa yaitu perang badar,
perang Uhud, Perang Khandak, Perjanjian Hudaibiyah, dan Fathul Mekkah. Nabi
Muhammah menampilkan kearifan dan kedamaian dalam dakwahnya. Sikap penuh
kedamaian tidak hanya waktu tenang, bahkan dalam kondisi kritis, Nabi Muhammad Saw
tetap mendahulukan perdamaian. Sikapnya membuat simpatik musuh-musuh Islam
sehingga mereka tertarik masuk Islam.

3. Khulafaurrasyidin cermin akhlak Rasullah


Khulafaurrasyidin menurut bahasa orang-orang yang mendapat petunjuk. Menurut
pengertian Khulafaurrasyidin adalah para penganti dan penerus kepemimpinan Islam
setelah wafat Rasulullah Saw. Khulafaurrasyidin yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib.

Khulafaurrasyidin diangkat melalui proses yang berbeda-beda. Khalifahpertama Abu


Bakar diangkat berdasarkan musyawarah antara kaum Muhajirin dan anshar secara
mufakat. Khalifah kedua Umar bin Khattab dipilih berdasarkan penunjukan langsung
Khalifah Abu Bakar yang disetujui oleh semua Umat Islam. Khalifah ketiga Utsman bin
Affan dipilih melalui tim formatur yang dipilih oleh Khalifah Umar bin Khattab.
Sedangkan Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib dipilih oleh sebagian besar umat Islam.

4. Dinasti Bani Umayyah pelopor kemajuan peradaban Islam


Dinasti Bani Umayyah berasal dari nama Umayyah bin Abdi Syams bin Abdul
Manaf, seorang pemimpin suku quraisy dizaman khalifah pertama yaitu Muawiyah bin
Abu Sufyan. Beliau masuk Islam ketika fahtul Mekkah. Dia menjadi Khalifah secara total
setelah Hasan bin Abi Bin Abi Thalib menyerahkan Khalifahnya. Beliau memindahkan
ibukota Bani Umayyah dari Madinah ke Syiria. Masa Pemerintahnya, Khalifah Muawiyah
bin Abu Sufyan memberlakukan sistem Monarki yaitu sistem kekuasaan turun menurun.
Muawiyah mengangkat anaknya, Yazid bin Muawiyah sebagai prutra mahkotanya.
Dinasti Bani Umayyah berkuasa selama 90 tahun. Kemunduran Dinasti Bani Umayyah
kerena perang antara kelompok Arab Utara dan Arab Selatan. Ketidakpuasan Islam Non
Arab adanya konflik diawal berdiri Dinasti bani Umayyah, sistem monarki yang tidak
disetujui, hidup mewah para pejabat, dan munculnya gerakan keturunan Abbas bin Abdul
Muthalib.

5. Perkembangan kebudayaan Islam Dinasti Umayyah


Dinasti Bani Umayyah memiliki kontribusi besar dalam kemajuan peradaban dan
Kebudayaan Islam. kemajuan tersebut didukung oleh langkah-langkah pengembangan
yang dilakukan oleh para Khalifah Dinasti Bani Umayyah. Pengembangan tersebut
menyentuh berbagai bidang kehidupan yaitu Administrasi pemerintahan, sosial
kemasyarakatan, ekonomi, seni budaya, pendidikan, politik militer.

Dinasti Bani Umayyah memiliki perhatian dalam bidang pengembangan ilmu


pengetahuan. Sehingga lahir para ilmuwan-ilmuwan besar Islam. bersamaan itu, muncul
ilmu-ilmun agama yang menjadi disiplin ilmu tersendiri, seperti ilmu hadis, ilmu tafsir,
fiqih, tasawuf, sejarah dan geografi serta ilmu kedokteran. Peran para Khalifah
mengembangakan ilmu-ilmu agama sangat besar. Seperti Khalifah Umar Bin Abdul Aziz
yang memerintahkan gubernur dan para ulama untuk mengumpulkan hadis, juga Khalifah
Muawiyah bin Abu Sufyan memerintahkan ubaid bin syariyah untuk menyusun buku
sejarah. Pada Masa Bani Umayyah muncul ulama besar seperti Ibnu Syihab As Zuhri
sebagai ahli hadis, Sa'id bin Jubair sebagai Ahli tafsir, Syuriah bin Harits Syubawaihi
sebagai ahli bahasa, Ubaid bin Syariayah sebagai ahli sejarah, dan Harits bin Khildah dan
Nazhar putranya sebagai dokter.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari buku ini terdapat hasil penelitian yang diperoleh bahwasanya buku ini memiliki
beberapa bab yaitu lima bab pada dua semester yang sama sama membahas sejarah
kebudayaan Islam. Pada bab pertama membahas kehidupan masyarakat Mekkah sebelum
datangnya Islam, yang mana dahulu masyarakat mekah dikenal dengan sebutan Jahiliyah
atau bodoh. Tetapi disisi lain masyarakat mekkah memiliki karakter yang positif seperti
pemberani, fisik yang kuat, ingatan yang kuat, dan loyalitas terhadap pimpinan. Pada bab
kedua membahas hijrah Nabi Muhammad Saw yang bertujuan untuk mempertahankan
dan menegakkan Islam. Bab ketiga mebahas pengganti dan penerus kepemimpinan Islam
setelah Rasulullah wafat atau dikenal sebagai Khulafaurrasyidin. Bab keempat membahas
peradaban pada masa Dinasti Bani Umayyah. Khalifah pertama pada Dinasti Bani
Umayyah ialah Muawiyah bin Abu Sufyan yang pada masa pemerintahan memberlakukan
sistem monarki. Dan bab kelima membahas perkembangan kebudayaan Islam pada masa
Dinasti Umayyah. Pada masa ini banyak perkembangan yang berkaitan di berbagai bidang
kehidupan.

B. Pembahasan

Nabi Muhammad mulai muncul dimasyarat Mekkah untuk menanamkan nilai nilai
agama Islam. Maysrakat mekkah adalah masyarakat jahiliyah atau bodoh. Tetapi terdapat
karakter positif yang ada didalam diri masyarakat Mekkah. Nabi Muhammad Saw pun
mulai berdakwah untuk menegakkan ajaran Islam walaupun banyak penolakan dari
masyarakat mekkah. Adapun pola dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw
antara lain dakwah sirriyah (kondisi dan situasi dakwah yang tidak menudukung), dakwah
jahriyah (menyebarluaskan dan pengikutnya memiliki karakter yang kuat). Banyak sekali
tantangan yang harus dihadapi Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah. Terdapat rencana
yang dibangun oleh Nabi dalam berdakwah salah satunya membangun masjid. Dalam
berdakwahnya Nabi Muhammad Saw selalu manampilkan kearifan dan kedamaian
sehingga membuat simpatik musuh musuh dan pada akhirnya masuk Islam. Setelah
Rasulullah wafat Khulafaurrasyidin yang telah menggantikan kepemimpinan Rasulullah.
Khulafaurrasyidin ialah orang orang yang mendapat petunjuk. Khalifah tersebut ialah Abu
Bakar, Umar Bin khattab, Usman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib. Dinasti Bani Umayyah
mulai berkembang dan memiliki peradaban. Pada saat itu khalifah pertama yang
memimpin ialah Muawiyah bin Abu Sufyan dan selanjutnya diserahkan kepada anaknya
yaitu Yazid bin Muawiyah sebagai putra mahkota. Yang pada saat itu dipilih melalui
sistem kekuasaan atau turun temurun. Karena sistem ini banyak terjadinya konflik dan
akhirnya Dinasti Bani Umayyah mengalami kemunduran setelah berkuasa selama 90
tahun. Seiring berjalannya waktu Dinasti Umayyah mengalami perkembangan dan
kebudayaan Islam. Pada masa ini banyak perkembangan yang berkaitan di berbagai
bidang kehidupan. Antara lain Administrasi pemerintahan, sosial kemasyarakatan,
ekonomi, seni budaya, pendidikan, politik militer. Pengembangan ilmu pengetahuan
memiliki perhatian yang sangat besar sehingga lahirlah para ilmuan besar Islam dan
bersamaan oleh ilmu ilmu agama.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya sebelum masuknya Islam,
masyarakat Makkah disebut sebagai Jahiliyah atau bodoh. Nabi Muhammad Saw mulai masuk
kedalam kehidupan masyarakat Makkah untuk menanamkan nilai nilai ajaran Islam. Nabi
Muhammad hijrah yang bertujuan untuk mempertahankan dan menegakkan ajaran Islam
walaupun banyak tantangan yang datang dan Nabi Muhammad berhasil menarik simpatik musuh
musuh untuk masuk islam dengan menampilkan kearifan perdamaian. Setelah Rasulullah wafat
khulafaurrasyidin sebagai pengganti kepemimpinan Rasulullah. Khalifah tersebut ialah Abu
Bakar, Umar Bin khattab, Usman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib. Peradaban pada masa Dinasti
Bani Umayyah dipimpin oleh khalifah pertama yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan dan digantikan
oleh anaknya Yazid bin Muawiyah yang dilakukan pada sistem monarki. Dengan adanya sistem
tersebut maka Dinasti Bani Umayyah mengalami kemunduran karena terdapat banyak konflik
yang terjadi pada saat itu. Setelah itu Dinasti Bani Umayyah memiliki perkembangan
kebudayaan Islam yang sangat berkaitan dalam berbagai bidang kehidupan.

B. Saran

Dari segala penjelasan mengenai sejarah perkembangan Islam yang terdapat pada buku
sejarah kebudayaan Islam membuat semakin banyaknya pengetahuan tentang pemahaman dalam
sejarah yang berkembang didunia Islam. Juga mengetahui perkembangan Islam pada masa
Dinasti Bani Umayyah. Maka dari itu untuk menambah rasa ingin tahu mengenai sejarah islam
haruslah banyak membaca dan mengamalkannya dengan cara berdakwah kepada sesama muslim
mengenai sejarah perkembangan Islam di dunia maupun di Indonesia dan mengenal pada masa
apa saja Islam mulai berkembang.

Anda mungkin juga menyukai