Anda di halaman 1dari 21

PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN COLD STORAGE PADA PROSES

PEMBEKUAN UDANG VANNAMEI DI PT. ISTANA CIPTA SEMBADA


DI DESA LABAN ASEM KECAMATAN KABAT KABUPATEN
BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR


PROGRAM STUDI MEKANISASI PERIKANAN

Oleh :

SYIDDADAN ALFAFAN
18.2.02.024

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN RISET DAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO
2021HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Perhitungan Beban Pendingin Cold Storage Pada Proses


Pembekuan Udang Vannamei Di PT. Istana Cipta Sembada Di
Desa Laban Asem Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi
Provinsi Jawa Timur

Nama : Syiddadan Alfafan

NIT : 18.2.02.024

Progam Studi : Mekanisasi perikanan

Proposal ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat


Pelaksanaan Kerja Praktek Akhir
Program Studi Mekanisasi Perikanan
Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo Tahun
Akademik 2020/2021
Menyetujui :

Menyetujui :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Setyawan Dwi Nugroho, ST, MT

Tanggal: Citra Zaskia Pratiwi, ST, MT

Tanggal:

Mengetahui :
Ketua Progam Studi MP,

Setyawan Dwi Nugroho, ST, MT


NIP.19810707 2006041 004

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya sehingga proposal Kerja Praktek Akhir (KPA) ini dapat terselesaikan

dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. M. Hery Riyadi Alauddin, S.Pi, M.Si selaku Direktur Politeknik

Kelautan dan Perikanan Sidoarjo.

2. Bapak Setyawan Dwi Nugroho, ST, MT selaku Ketua Program Studi

Mekanisasi Perikanan.

3. Bapak Setyawan Dwi Nugroho, ST, MT selaku dosen pembimbing l yang

telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis.

4. Ibu Citra Zaskia Pratiwi, ST, MT selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing dan arahan kepada tulisan.

5. Semua pihak yang telah membantu penulis menyusun proposal ini.

Penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan, kesalahan dalam

penyusunan proposal ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

demi kesempurnaan proposal ini.

Sidoarjo, Februari 2021

Penulis

iii
ii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................iv

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................................1

1.2. Maksud danTujuan..............................................................................2

1.2.1. Maksud.....................................................................................2

1.2.2. Tujuan........................................................................................2

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Refrigrasi...........................................................................3

2.2. Pengertian Cold Storage.....................................................................3

2.2.3. Cold Storage............................................................................5

2.3. Komponen Mesin Pendingin................................................................6

2.3.1. Komponen Utama Mesin Pendingin.........................................6

2.3.2. Alat Control.............................................................................11

2.4. Refrigeran dan Oli...............................................................................14

2.4.1. Pengertian Refrigerant............................................................14

2.4.2. Jenis – Jenis Refrigerant.........................................................14

2.4.3. Oli Mesin Pendingin................................................................15


2.5. Beban Pendingin Cold Storage..........................................................17

2.5.1. Faktor Perpindahan Melalui Dinding.......................................17

2.5.2. Perhitungan Beban Produk....................................................17

III. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan........................................................18

3.2. Metode Prakter Kerja Lapang.............................................................18

3.3. Sumber Data .....................................................................................18

3.3.1. Data Primer............................................................................18

3.3.2. Data Sekunder.......................................................................18

3.4. Teknik Pengumpulan Data..................................................................19

3.5. Teknik Pengolahan dan Analisa Data.................................................19

3.5.1. Teknik Pengolahan Data........................................................19

3.5.2. Analisa Data..........................................................................20

3.6. Rencana Kegiatan.............................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................26

iii
LAMPIRAN
.......................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3. Kompresor Cold Storage.........................................................................6

4. Kondensor Berpendingin.........................................................................7

5. Kondensor Berpendingin Gabungan Air dan Udara.................................7

6. Kondensor Berpendingin Air....................................................................8

7. Katup Ekspansi Manual...........................................................................9

8. Katup Ekspansi Otomatik........................................................................9

9. Internal Equalizer.....................................................................................10

10. External Equalizer.................................................................................10

11. Evaporator Kering..................................................................................11

12. Evaporator Basah..................................................................................11

13. HPS.......................................................................................................12

14. LPS....................................................................................................... 12

15. OPS.......................................................................................................13

iv
16. Oli Mesin Pendingin 17BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Rais (2015) Perkembangan teknologi di bidang refrigerasi dan

pengkondisian udara mengalami kemajuan dengan pesat seiring perkembangan

zaman. Teknologi refrigersi memberikan banyak keuntungan bagi manusia, salah

satu penggunaan system refrigerasi adalah untuk industry penyimpanan dan

pendistribusian produk, sehingga produk yang disimpan dengan system

refrigerasi tersebut dapat terjaga kualitasnya dan kesegarannya sampai jangka

waktu yang lama dan saat diperlukan untuk didistribusikan kepada konsumen.

Sistem pendingin ikan (cold storage) ini digunakan untuk menyimpan ikan

dan mendinginkannya pada temperatur tertentu sehingga ikan segar tersebut

dapat bertahan lama hingga beberapa minggu bahkan bisa bertahan hingga

beberapa bulan. Cold storage ini memiliki daya tampung penyimpanan ikan

hingga mencapai 60 ton. Namun dalam pengoperasiannya, massa ikan rata –

rata yang masuk cold storage tersebut hanya beberapa ton saja dengan

konsumsi listrik yang relatif besar perlu adanya perhitungan beban pendingin

pada cold storage untuk pembekuan udang. Oleh karena itu, pada kegiatan Kerja

Praktek Akhir (KPA) ini penulis mengambil judul Perhitungan Beban Pendingin

Cold Storage Pada Proses Pembekuan Udang Vannamei di PT. Istana Cipta

Sembada Desa Laban Asem Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi Jawa

Timur.
2

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud

Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah untuk

mengikuti semua kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan cold storage

pada proses pembekuan udang vannamei di PT. Istana Cipta Sembada Desa

Laban Asem, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.

1.2.2. Tujuan

Tujuan pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) meliputi :

1. Mengetahui spesifikasi cold storage untuk proses pembekuan udang.

2. Mengetahu parameter – parameter yang digunakan untuk perhitung beban


pendingin cold storage
Melakukan perhitungan beban pendingin cold storage untuk pembekuan
udang.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Refrigerasi

Refrigerasi adalah usaha untuk mempertahankan suhu rendah atau suatu

proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan

kelembaban yang sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan terhadap kondisi

udara dari suatu ruangan tertentu. Faktor suhu dan temperatur sangat berperan

dalam memelihara dan mempertahankan nilai kesegaran ikan.

2.2. Cold Storage

2.2.1. Pengertian Cold Storage

Cold storage merupakan suatu mesin pendingin yang menampung

benda – benda yang akan mengalami proses pendinginan. Unit cold storage

biasa digunakan dalam kehidpan sehari- hari untuk mendinginkan atau

pengawetan makanan. Adapun penggunaan cold storage biasa digunakan

untuk mendinginkan bahan baku atau bahan jadi dari suatu produk. Adapun

contoh kompresor dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Cold Storage


4

Sumber :Rais (2015)

2.3. Komponen Mesin Pendingin

2.3.1. Komponen Utama Mesin Pendingin

1. Kompresor

Tugas kompresor adalah menghisap gas bersuhu dingin

bertekanan rendah yang keluar dari evaporator kemudian dimampatkan

menjadi gas bersuhu tinggi dengan tekanan tinggi menuju ke kondensor

untuk proses kondensasi. Adapun contoh kompresor dapat dilihat pada

Gambar 2.

Gambar 2. Kompresor
Sumber : Saputra (2020)

Kompresor ini harus menjaga tekanan evaporator tetap rendah

agar refrigeran bisa menguap dan tekanan kondensor tetap.

2. Kondensor

Kondensor adalah alat penukar kalor yang berfungsi mengubah

fasa refrigeran dari kondisi super heat menjadi cair, bahkan kadang

sampai kondisi subcooled, Adapun tugas dari kondensor adalah untuk

mengantarkan refrigeran dari kompresor sampai ke titik sebelum masuk

katup ekspansi. Proses ini adalah proses membuang panas pada

temperatur kondensasi. Adapun contoh kompresor dapat dilihat pada

Gambar 3.
5

Gambar 3. Kondensor

Sumber : Saputra (2020)

3. Katup Ekspansi

Pada katup ini, refrigran mengalir masuk melalui lubang masuk

dan keluar melalui lubang keluar lalu keluar melalui katup jarum. Ruang

keluar dari diafragma dihubungkan dengan lubang keluar dari

evaporator melalui pipa penyama tekanan. Oleh karena itu, diafragma

diisolasikan dari lubang keluar oleh paking internal, maka diafragma

menerima tekanan keluar dari evaporator.

Gambar 4. Katup Ekspansi


Sumber : Saputra (2020)

4. Evaporator

Pada kebanyakan evaporator refrigeran mendidih didalam pipa–

pipa dan mendinginkan fluida yang lewat diluar pipa tersebut. Evaporator

yang mendidihkan refrigeran didalam pipa bisa disebut evaporator

ekspansi langsung (direct expansion evaporator). Evaporator ekspansi

langsung yang digunakan untuk pengkondisian udara biasanya disuplai

oleh katup ekspansi yang mengatur aliran cairan sedemikian sehingga uap
6

refrigeran meninggalkan evaporator dalam keadaan sedikit panas lanjut.

Sebagian cairan mendidih di dalam evaporator, dan sisinya meluap ke

saluran keluar. Cairan yang keluar dari evaporator dipisahkan, dan uapnya

dialirkan menuju kompresor. Sistem refrigerasi industri suhu rendah 76

biasanya menggunakan ini karena memiliki keuntungan membasahi

semua permukaan evaporator dan menjaga kofisien perpindahan kalor

yang tinggi.

Gambar 5. Evaporator
Sumber : Saputra (2020)

2.3.2. Alat Kontrol Mesin Pendingin

1. High Pressure Switch (HPS)

HPS berfungsi untuk menjaga kompresor dari tekanan discharge

yang berlebihan. Apabila tekan discharge melebihi batas maksimal maka

HPS akan memutuskan arus listrik ke kompresor.

2. Low Preasure Switch (LPS)

LPS berfungsi untuk menjaga kompresor dari tekanan suction

yang terlalu rendah. Apabila tekanan suction turun melebihi batas minimal

maka LPS akan memutuskan arus listrik ke kompresor.

3. Oil Pressure Switch (OPS)

OPS berfungsi untuk mematikan kompresor secara otomatis

apabila tekanan pompa minyak pelumas kompresor terlalu rendah dari

batas yang telah ditentukan, agar kompresor terhindar dari kerusakan


7

akibat tidak baiknya pelaksanaan pelumasan pada bagian-bagian

kompresor yang bergerak.

4. Thermostat

Thermostat berfungsi untuk mengatur temperatur sesuai

dengan yang diinginkan. Jika temperatur sudah tercapai biasanya

memutuskan arus pada solenoid valve untuk menghentikan aliran

refrigeran. Terkadang juga untuk kapasitas kecil thermostat langsung

memutuskan arus kompresor

5. Defrost Timer

Defrost timer berfungsi untuk mengatur periode pelaksanaan

defrost secara teratur sesuai dengan waktu yang telah ditentukan agar

pada unit pendingin tidak banyak tertutup oleh bunga es. Kita tahu

bahwa jika evaporator banyak tertutup oleh bunga es, hal ini akan

menghambat proses penyerapan panas/ pendinginan produk sehingga

akan mengakibatkan pemborosan energi.

2.4. Refrigeran dan Oli

2.4.1. Pengertian Refrigeran

Refrigeran adalah fluida kerja utama pada suatu siklus refrigerasi yang

bertugas menyerap panas pada temperatur dan tekanan rendah dan

membuang panas pada temperatur dan tekanan tinggi.

2.4.2. Jenis – Jenis Refrigeran

1. Refrigeran Primer

Refrigeran primer adalah refrigeran yang digunakan pada sistem

kompresi uap. Refrigeran yang digunakan pada sistem pendinginan kompresi


8

uap harus mempunyai mempunyai sifat-sifat kimia, fisika, termodinamika

tertentu yang sesuai dengan kondisi penggunaan.

2. Refrigeran Sekunder

Refrigeran sekunder adalah fluida yang mengangkut kalor dari bahan yang

sedang didinginkan ke evaporator pada sistem refrigerasi. Refrigeran sekunder

mengalami perubahan temperatur bila menyerap kalor dan membebaskannya

pada evaporator, tetapi tidak mengalami perubahan fasa. Anti beku yang

banyak digunakan adalah larutan garam (brine) dan glikol etalin, glikol propelin,

ataupun kalsium kloida. Salah satu sifat larutan anti beku yang penting adalah

titik pembekuannya rendah.

2.4.3. Oli Mesin Pendingin

Bahan pendingin oli sebagian kecil bekerja dari oli kompresor yang

bercampur dengan refrigeran, kemudian ikut bersirkulasi di dalam seluruh

sistem pendingin melewati kondensor dan evaporator, oleh karena itu minyak

pelumas harus memenuhi sifat selain sebagai pelumas yang baik, juga tidak

menyebabkan gangguan (penyumbatan) atau kerusakan refrigeran dan bagian-

bagian yang dilaluinya (kompresor-evaporator-kondensor). Disamping itu,

minyak pelumas mesin refrigerasi harus tahan terhadap temperatur tinggi,

karena gas refrigeran pada akhir langkah kompresi di dalam silinder kompresor

bertemperatur tinggi.

Minyak pelumas untuk mesin pendingin dibuat dari bahan minyak

mineral yang baik dari golongan napthene dimana ini membersihkan melalui

proses penyulingan minyak untuk diambil kandungan lilin, air, belerang dan lain-

lain kotorannya. Pada umumnya minyak pelumas mesin pendingin diberi bahan

tambahan (additive) untuk menghindari terjadinya endapan busa.

Minyak pelumas yang terlalu kental akan megakibatkan akan sulit untuk

menembus/ masuk pada bagian-bagian yang memerlukan pelumasan sehingga


9

pelumasan tidak akan merata dan kompresor akan cepat dapat mengalami

kerusakan, sebaliknya apabila terlalu encer maka minyak pelumas tidak akan

akan dapat membentuk lapisan penyekat sehingga akan mudah terjadi

kebocoran kompresi (terutama untuk kompresor rotary) dan akan dapat

mempercepat keausan pada bagian-bagian kompresor yang bergesekan..

2.5. Beban Pendingin Cold Storage

2.5.1. Faktor Perpindahan Panas Melalui Dinding

Terjadinya perpindahan panas dari udara luar kedalam ruangan

dingin sebagai akibat adanya perbedaan temperature antara sisi luar dinding

dengan sisi bagian. Jumlah panas yang dipindahkan melalui dinding

berdasarkan rumus sebagai berikut.

QWall = A . U . ∆t ………………………………………(1)

Qatap = A . U . ∆t ………………………………………(2)

Dimana:

Qwall = jumlah panas yang dipindahkan melewati dinding (kW)

Qatap = jumlah panas yang dipindahkan melewati atap (kW)

A = luas permukaan dinding bagian dalam (m²)

U = angka koefisien perpindahan panas (BTU/jam/der. F/ft2)

∆t = perbedaan temperatur diantara dinding (der.F)

2.5.2. Perhitungan Beban Produk

Jika temperatur penyimpanan produk lebih rendah dari temperatur titik

bekunya, maka jenis panas yang di keluarkan oleh produk tersebut terdiri dari

tiga jenis yaitu :


10

1. Panas sensibel sebelum pembekuan, merupakan yang dikeluarkan

oleh produk penurunan temperatur produk tersebut sampai pada batas

temperatur titik bekunya

2. Panas laten pembekuan, yaitu panas yang dikeluarkan ketika terjadi

perubahan wujud produk dari cair menjadi padat (beku).

3. Panas sensibel setelah pembekuan, merupakan panas yang

dikeluarkan produk akibat penurunan temperatur dari temperatur titik

beku hingga pada temperatur yang lebih rendah lagi (minus).

Besarnya panas sensible dari produk tersebut dapat dihitung dengan:

Qs.prod = m . Cp ( ΔT )…………….(3)

Dimana :

Qs.prod = Sensibel produk (kJ)

M = Massa produk yang masuk (kg)

Cp = Panas spesifik setelah beku

ΔT = perbedaan temperature (°C)

2.5.3. Perhitungan Beban Penghuni dan Beban Motor Listrik

Jenis panas lain yang ada pada ruang penyimpanan dingin adalah

panas yang dihasilkan dari penghuni/ orang yang ada di ruangan ketika sedang

bongkar muat produk dan juga panas yang ditimbulkan oleh peralatan listrik

penghasil panas yang ada di dalam ruangan. Biasanya peralatan listrik yang ada

di dalam ruangan tersebut hanya berupa motor kipas evaporator.

Qmotor = Motor Heat Again Motor . Jumlah Motor………………………(4)

Qperson = (Heat Again/person) . Jumlah orang . Lama waktu…………(5)


11

Dimana :

Qmotor = Panas Motor Kipas Evaporator (kW)

Qperson = Panas pekerja yang masuk cold storage (W)

2.5.4. Beban Total Keseluruhan

Beban total keseluruhan yang ditambahkan ke ruang pendingin tersebut

dapat dihitung dengan cara menjumlahkan sejumlah panas yang telah dihitung

tersebut diatas. Rumus beban total keseluruhan sebagai berikut.

QTotal = QWall + QAtap + QProduk + QPerson + QMotor………(6)

Dimana :

QTotal Cold Storage = beban total keselurhan (kW)

QWall = jumlah panas yang dipindahkan melewati dinding (kW)

QAtap = jumlah panas yang dipindahkan melewati atap (kW)

QProduk = jumlah panas yang dikeluarkan produk (kW)

QPerson = Panas pekerja yang masuk cold storage (kW)


QMotor = Motor Kipas Evaporator (kW)BAB III

METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja Praktek Akhir (KPA) akan dilaksanakan di PT. Istana Cipta

Sembada mulai tanggal 1 Maret sampai dengan tanggal 7 Mei 2020, berlokasi di

Desa Laban Asem, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

3.2. Metode Pelaksanaan Kerja Prakter Akhir (KPA)

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA)

ini adalah metode survey dan magang. Metode survey dilakukan untuk

mengetahui sarana dan prasarana mesin pendingin sedangkan metode magang

bertujuan untuk mengikuti semua kegiatan yang berhubungan dengan proses

pembekuan udang vannamei.

3.3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam menyusun proposal ini adalah

sumber data primer dan sekunder.

3.3.1. Data primer

Adapun data primer yang diamati secara langsung yaitu spesifikasi cold

storage,parameter perhitungan cold storage yang meliputi suhu, luas cold

storage, produk, komponen mesin.


13

3.3.2. Data Sekunder

Adapun data sekunder yang didapatkan dari beberapa literatur yaitu

deskripsi dan penjelasan mengenai cold storage, komponen – komponen mesin

pendingin dan perhitungan beban pendingin cold storage.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperoleh dengan metode observasi atau

pengamatan secara langsung dan wawancara.

1) Observasi atau Pengamatan Secara Langsung

Pengamatan secara langsung yang dilaksanakan pada Kerja Praktek

Akhir meliputi berbagai hal yang dilakukan untuk mengetahui proses refrigerasi

dan perhitungan beban pendingin cold storage.

2) Interview atau Wawancara

Interview atau wawancara adalah proses tanya jawab yang berlangsung

secara lisan antara dua orang atau lebih untuk mendapat informasi secara

langsung, untuk data yang didapat yaitu pengukran parameter suhu, luas cold

storage, dan jenis produk.

3.5. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

3.5.1. Teknik Pengolahan Data

1) Editing

editing merupakan kegiatan memeriksa daftar pertanyaan yang

telah diserahkan oleh pengumpul data atau pengecekan data atas


14

kekeliruan, kelengkapan maupun kekurangan untuk kemudian diadakan

pemeriksaan kembali.

3.5.2. Analisa Data

Analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penggunaan

analisis deskriptif bertujuan agar menyajikan data sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya tanpa memberikan perlakuan apapun, untuk data yang di ambil

meliputi pengukuran parameter suhu, luas cold storage, dan jenis produk.

3.6. Rencana Kegiatan Kerja Praktek Akhir

Rencana kegiatan Kerja Praktek Akhir tentang pergitungan beban

pendingin cold storage pada proses pembekan udang vannamei dapat dilihat

pada lampiran 1.
Maret April Mei
No. Kegiatan Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1
PERSIAPAN ü
a. Berangkat menuju lokasi KPA ü
b. Persiapan Administrasi ü
1.
- Surat Perjalanan Dinas atau Surat Pengantar
ü
Kerja Praktek Akhir
- Melapor ke pimpinan instansi terkait ü
PELAKSANAAN
a. Pengumpulan data umum dan data teknis ü ü ü ü ü ü
b. Mengamati dan ikut terjun langsung dalam seluruh
kegiatan yang berhubungan dengan ruang lingkup
dan manajemen cold storage pada penanganan ü ü ü ü ü
2.
udang dari nelayan.
c. Mengetahui Komponen – komponen cold storage
ü ü ü ü ü
d. Menghitung Parameter : Suhu,luas cold storage,
ü ü ü ü ü
Produk.
PENYUSUNAN LAPORAN
a. Melaksanakan kegiatan pengumpulan data
sekunder perusahaan yang meliputi keadaan
ü ü ü ü ü
umum perusahaan (lokasi, sejarah, batas-batas,
ketenagakerjaan, organisasi, denah ruang, Dll).
b. Menghimpun data yang diperoleh ü ü ü ü ü
3.
c. Menyusun draft laporan KPA
ü ü ü ü ü
d. Mengevaluasi dan Melengkapi Data ü ü ü ü ü
e. Berpamitan dengan pimpinan perusahaan dan staf
ü
serta instansi terkait lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Rais. RM. 2015. Perancangan Cold Storage Untuk Produk Reagen. Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin . Vol – 3. Universitas Islam 45. Bekasi.

Saputra, E. Agus Budihadi. 2020. Analisa Beban Udara Sebagai Media pendingin
Kondensor Pada Trainer Cold Storage. Jurnal Teknik Mesin. Vol – 9.
Universitas Mercu Buana. Jakarta.

Siagian. S, 2017. Perhitungan Beban Pendingin Pada Cold Storage Untuk


Penyimpanan Ikan Tuna Pada PT.X. Bina Teknika,13(1), 139-149.

Ziliwu, BW, dkk. 2020. Perhitungan Beban Pendingin Pada Sistem Refrigrasi Air
Blast Freezer. Jurnal Teknologi Terapan. Vol – 6. Dumai.

Anda mungkin juga menyukai