Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH

(Capsicum Annum L.)VARIETAS HOT BEAUTY


(Studi Kasus di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis)

Oleh :
1
Taufik Ridiyanto, Soetoro, 3Tito Hardiyanto
2

1
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh
2
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran
3
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1) Besarnya rata-rata biaya dan penerimaan
usahatani cabai merah per hektar dalam satu kali musim tanam di Desa Sukamaju Kecamatan
Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. 2) Besarnya rata-rata pendapatan usahatani cabai merah per
hektar dalam satu kali musim tanam di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten
Ciamis. 3) Besarnya rata-rata R/C usahatani cabai merah dalam satu kali musim tanam di Desa
Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus merupakan suatu
penelitian yang bersifat mendalam mengenai suatu karakteristik tertentu dari objek penelitian,
penelitian ini yaitu di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Teknik
Penarikan sampel dilakukan secara sensus terhadap petani sebanyak 30 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Besarnya biaya total sebesar Rp. 34.385.907,09,
penerimaannya sebesar Rp. 57.600.000 per satu kali musim tanam, diperoleh dari rata-rata hasil
produksi panen cabai merah sebanyak 6.400 kilogram dengan harga Rp. 9000 per kilogram. 2)
Besarnya pendapatan sebesar Rp 73.940.928,57 per hektar per satu kali musim tanam. 3) Besarnya
R/C (Revenue Cost Ratio) yaitu sebesar Rp. 2,51 hal ini petani cabai merah telah memperoleh
keuntungan yaitu sebesar Rp. 2,51.

Kata Kunci :Usahatani, Cabai merah, Kabupaten Ciamis

PENDAHULUAN produsen dalam berbagai skala usahatani


Pembangunan pertanian meliputi (Santika, 2008).
sektor tanaman pangan, perkebunan, Kabupaten Ciamis termasuk daerah
kehutanan, perikanan dan peternakan dengan andalan pertanian hortikultura di Jawa Barat
tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan terutama untuk komoditas cabai merah. Pada
masyarakat. Peran sektor pertanian dalam lima tahun terakhir di Kabupaten Ciamis
perekonomian nasional dapat diukur dari produksi sayuran umumnya mengalami
sumbangan hasil produksi dan sumbangan kenaikan.
devisa (Ghatak and Ingersen, 1986 dalam Jumlah produksi cabai pada lima
Sihotang. B, 2010). tahun terakhir yaitu pada tahun 2010 mencapai
Salah satu komoditas hortikultura 5929.4 ton, pada tahun 2011 mencapai 7783.6
yang mendapat perhatian lebih untuk ton, pada tahun 2012 mencapai 7783.6 ton,
dikembangkan adalah cabai merah.Cabai sedangkan pada tahun 2013 mencapai 5823.8
merah (Capsicum Annum L.) merupakan salah ton, kemudian pada tahun 2014 mencapai
satu jenis sayuran yang cukup diminati oleh 9798.9 ton dengan luas lahan hingga saat ini
para konsumen. Seiring dengan mencapai 695 hektar (Dinas Pertanian
berkembangnya industri pangan nasional, Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis, 2014).
cabai merupakan salah satu bahan baku yang Luas lahan dan produktivitas cabai
dibutuhkan dan banyak diusahakan oleh merah di Kabupaten Ciamis mengalami
fluktuasi dari tahun ke tahun.Pada Tahun 2013

Halaman | 132
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 2, Mei 2017

mengalami penurunan produktivitas sebesar 2) Berapa besarnya penerimaan dan


58,238 ton.Namun kembali meningkat pada pendapatan yang diperoleh petani per
Tahun 2014 sebesar 97,989 ton dengan luas hektar dalam satu kali musim tanam?
panen 695.hektarpada tahun 2015 mengalami 3) Berapa besarnya titik impas usahatani
penurunan sebesar 54,953 ton per hektar kubis per hektar dalam satu kali musim
dengan luas panen 546. tanam?
Pada tahun 2015 luas lahan panen di
kabupaten Ciamis sebanyak 546 hektar, Tujuan Penelitian
menghasilkan produksi sebesar 3.232,53 Tujuan penelitian ini adalah untuk
kuwintal dan produktivitas sebesar 103,87 mengetahui :
kuwintal per hektar. 1) Biaya yang diperoleh petani per hektar
Pada urutannya dalam usahatani dalam satu kali musim tanam?
cabai merah peringkat produksi cabai terbesar 2) Penerimaan dan pendapatan yang
adalah Kecamatan Sukamantri sebesar 25.942 diperoleh petani per hektar dalam satu kali
kwintal dengan luas panen 208 hektar, disusul musim tanam?
oleh posisi keduanya itu Kecamatan panjalu 3) Titik impas pada usahatani kubis per
sebesar 14.420 kwintal dengan luas panen163 hektar dalam satu kali musim tanam?
hektar, posisi ketiga Kecamatan Panumbangan
sebesar 4.770 kwintal dengan luas panen 61 TINJAUAN PUSTAKA
hektar serta posisi keempat Kecamatan Kubis Putih (Brassica oleracea)
Cihaurbeuti sebesar 4.437kwintal dengan luas Kubis adalah sayuran yang berlapis-lapis
panen 64 hektar. dalam kondisi hari diterangi matahari panjang
Kecamatan Cihaurbeuti terdiri dari sebelas seperti yang ditemukan di garis lintang utara
Desa. Kecamatan Cihaurbeuti yang memiliki di musim panas kubis dapat tumbuh lebih
produksi cabai merah terbesar adalah Desa besar beberapa rekor dibahas pada akhir
Sukamaju dengan luas tanam 14 hektar, bagian sejarah. Kubis putih atau kol
dengan produksi mencapai 1001,6 kwintal merupakan tumbuhan yang termasuk dalam
serta memiliki produktivitas tertinggi kelompok botrytis dari jenis brasiica oleracea,
mencapai 71,54 kwintal per hektar (Balai suku brassicaceae sebagai sayuran, tumbuhan
Penyuluhan Pertanian Perikanan dan ini lazim dikenal dengan sebutan kembang kol
Kehutanan Kecamatan Cihaurbeuti 2015). yang merupakan terjemahan harafiah dari
Desa Sukamaju adalah salah satu bahasa Belanda bloemkool. Kubis juga
Desa yang ada di Kecamatan Cihaurbeuti merupakan sumber vitamin dan mineral yang
Kabupaten Ciamis yang memiliki potensi serta dapat memenuhi kebutuhan tubuh manusia
memiliki sumber daya yang sangat menunjang (Mulyono, 2007).
untuk melaksanakan usahatani cabai Kepala kubis umumnya diambil selama
merah.Hal ini ditunjang dengan sistem irigasi tahun pertama dari daur hidup tanaman tetapi
dalam pengairannya yang sangat memadai dan tanaman yang dimaksudkan untuk benih
siap untuk diolah serta luas lahan garapan dibiarkan tumbuh tahun kedua. Tanaman kubis
yang berupa ladang 14 hektar (Desa ini berasal dari Eropa dan Asia kecil, terutama
Sukamaju, 2015). tumbuh di daerah Great Britain dan
Mediterania. Asal-usul tanaman kubis
Identifikasi Masalah budidaya diduga berasal dari kubis liar yang
Masalah yang diidentifikasi dalam tumbuh di sepanjang pantai Laut Tengah,
penelitian ini adalah sebagai berikut: Inggris, Denmark, dan sebelah Utara Perancis
1) Berapa besarnya biaya yang dikeluarkan Barat serta pantai Glamorgan. Pada mulanya
petani per hektar dalam satu kali musim kubis liar tumbuh menahun dan dua musin,
tanam? kemudian oleh orang Eropa dipanen biji-
bijinya. Dari sejumlah 5000 tanaman diperoleh
70.000 biji kubis yang selanjutnya ditanam

Halaman | 133
ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum Annum L.)
VARIETAS HOT BEAUTY
(Studi Kasus di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis)
TAUFIK RIDIYANTO, SOETORO, TITO HARDIYANTO

kembali. Pada tahapan ini diketemukan penjualan yang dihasilkan, dan sifatnya tidak
turunan tanaman kubis yang akar-akarnya habis dalam satu waktu kali musim tanam,
membengkak dan daunnya dapat dimanfaatkan yang termasuk dalam biaya tetap yaitu sewa
sebagai bahan makanan (Mulyono, 2007). lahan, penyusutan alat dan bunga modal
Tanaman kubis merupakan tanaman dengan satuan rupiah (Rp).
semusim (anual) yang berbentuk perdu, (1) Sewa adalah kewajiban yang
dengan susunan organ tubuh utama batang harus dibayar oleh penyewa
daun, bunga, buah, biji dan akar, sistem kepada pemilik lahan maupun
perakaran tanaman ini relatif dalam yang dapat perusahaan untuk penerimaan
menembus permukaan tanah yang dalam pemilikan dari pemilik
kedalamannya antara 20-30 cm (Mulyono, untuk penyewa berdasarkan
2007). kesepakatan penyewa dan yang
menyewakan.
METODE PENELITIAN (2) Penyusutan alat, dinyatakan
Jenis Penelitian dalam satuan rupiah (Rp) per
Jenis penelitian yang digunakan dalam musim tanam, Besarnya
penelitian ini adalah studi kasus, di Desa penyusustan alat dihitung dengan
Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten menggunakan metode garis lurus
Ciamis.Berdasarkan tujuan yang akan dicapai (Straight Line Method) dengan
dalam penelitian ini, maka jenis penelitian rumus sebagai berikut
yang digunkan dalam penelitian ini dengan (Suratiyah, 2006 ).
mengambil kasus menurut pendapat menurut Nilai Pembelian – Nilai Sisa
Penyusutan alat =
Umur Ekonomis
Nazir (2011), “studi kasus merupakan suatu
(3) Bunga modal dihitung dalam
penelitian yang bersifat mendalam mengenai
satuan persen berdasarkan bunga
suatu karakteristik tertentu dari objek
bank yang berlaku pada saat
penelitian” Penelitian ini yaitu di Desa
penelitian, dan dinyatakan dalam
Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten
satuan rupiah (Rp) per musim
Ciamis Provinsi Jawa Barat.
tanam.
b. Biaya Variabel (Variabel Cost)
Oprasionalisasi Variabel
adalah biaya yang besar kecilnya tergantung
Variabel-variabel yang diamati
pada besarnya volume produksi atau penjualan
dioperasionalkan sebagai berikut :
yang dihasilkan (Rahardja dan Manurung,
1) Cabe merah adalah tumbuhan Genus
2008). Beberapa komponen yng termasuk
Capsicum atau perdu yang berkayu, dan
dalam biaya variabel antara lain : benih,
buahnya berasa pedas yang disebabkan
pupuk, pestisida, insektisida dan tenaga kerja.
oleh kandungan kapsaisin.
(1) Jumlah benih cabe merah yang
2) Analisis dilakukan satu kali musim tanam
digunakan, dihitung dalam
yaitu dimulai dari penyediaan benih,
satuan kilogram (Kg), dan dinilai
pengolahan lahan, penanaman, perawatan
dalam satuan rupiah (Rp) per
tanaman, pemanenan, sampai dengan
hektar per musim tanam.
pasca panen yang berlangsung selama 6
(2) Pupuk yang digunakan dihitung
bulan.
dalam satuan kilogram (Kg), dan
3) Biaya total atau biaya produksi adalah
dinilai dalam satuan rupiah (Rp)
keseluruhan biaya yang dikeluarkan
per hektar per musim tanam.
dalam usaha tani cabe merah per hektar
(3) Pestisida yang digunakan
selama satu kali musim tanam yang
dihitung dalam satuan liter (lt),
meliputi :
dan dinilai dalam satuan rupiah
a. Biaya Tetap (Fixed Cost) adalah jenis
(Rp) per hektar per musim
biaya yang besar kecilnya tidak tergantung
tanam.
pada besar kecilnya volume produksi atau

Halaman| 134
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 2, Mei 2017

(4) Insektisida yang digunakan penerimaan yang diperoleh dari


dalam satuan liter (lt), dan dinilai setiap rupiah yang dikeluarkan.
dalam satuan rupiah (Rp) per Asumsi yang digunakan R/C
hektar per musim tanam. pada saat penelitian yaitu :
(5) Mulsa plastik hitam perak yang a. Harga berlaku pada saat
digunakan dihitung dalam satuan penelitian yaitu harga Rp.
rol, dan dinilai dalam satuan 9000 per kilogram.
rupiah per hektar per musim b. Barang habis terjual.
tanam. c. Teknologi yang digunakan
(6) Tali rapia yang digunakan sama.
dihitung dalam satuan gulung, Teknik Pengumpulan Data
dan dinilai dalam satuan rupiah 1. Data primer yaitu data yang di
(Rp) per hektar per musim peroleh dari responden petani cabai
tanam. merah melalui wawancara langsung
(7) Ajir yang digunakan dihitung per dengan menggunakan kuesioner
batang, dan dinilai dalam satuan sebagai alat bantu yang telah
rupiah (Rp) per hektar per musim dipersiapkan sebelumnya.
tanam. 2. Data skunder yaitu data yang
(8) Tenaga Kerja adalah orang yang diperoleh dari dinas atau intansi yang
melakukan kegiatan yang terkait (Dinas Pertanian Tanaman
berhubungan dengan proses Pangan dan Hortikultura, Badan
produksi baik yang berasal dari Pusat Statistik (BPS) dan pustaka
keluarga maupun luar keluarga yang menunjang kegiatan penelitian).
yang dihgitung dalam Hari Teknik Penarikan Sampel
Orang Kerja (HOK), dan dinilai Penentuan lokasi penelitian, yaitu Desa
dalam satuan rupiah (Rp) per Sukamaju ditetapkan secara purposive dengan
hektar per musim tanam. pertimbangan karena memiliki luas lahan dan
(9) Penerimaan adalah hasil yang produksi cabai merah tertinggi pertama di
diperoleh dari masing-masing Kabupaten Ciamis, menurut Sugiyono (2012)
usahatani cabe merah untuk satu “Purposive sampling adalah teknik penentuan
kali musim tanam yaitu jumlah sampel dengan pertimbangan tertentu”.
produksi cabe yang dihasilkan Teknik penarikan sampel penelitian
dikalikan harga jual, dan dinilai untuk petani cabai merah ini adalah secara
dalam satuan rupiah (Rp) per sensus, artinya semua petani cabai merah
hektar per musim tanam. dijadikan responden.Seluruh petani cabai
(10) Pendapatan merupakan selisih merah di Desa Sukamaju sebanyak 30
antara nilai produksi dengan total orang.Menurut Sugiyono (2012) sensus adalah
biaya produksi, yang dihitung teknik penentuan sampel jika semua anggota
dalam satuan rupiah (Rp) per populasi digunakan sebagai sampel.Hal ini
hektar per musim tanam. sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
(11) R/C (Analisis Revenue of Cost kecil, kurang dari 30 orang.Yang artinya
Ratio) penarikan sampel secara sensus adalah semua
R/C merupakan alat analisis alat anggota populasi dijadikan responden.
analisis melihat keuntungan Rancangan Analisis Data
relatif suatu usaha dalam satu Mengupas permasalahan yang diajukan
periode terhadap biaya yang dalam identifikasi masalah, maka disusun
dipakai dalam kegiatan struktur permasalahan analisis data sebagai
usahatani, dimana R/C berikut :
menunjukkan besarnya 1) AnalisisBiaya

Halaman | 135
ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum Annum L.)
VARIETAS HOT BEAUTY
(Studi Kasus di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis)
TAUFIK RIDIYANTO, SOETORO, TITO HARDIYANTO

Menurut Soekartawi (2002) untuk Ciamis. Pemilihan lokasi dilakukan


menghitung besarnya biaya total (Total Cost) secarasengaja karena desa ini merupakan salah
diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya satu sentra produksi cabai Kabupaten Ciamis.
tetap (Fixed Cost/ FC) dengan biaya variabel Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
(Variable Cost/ VC) dengan menggunakan November 2015.
rumus:
TC = FC + VC HASIL DAN PEMBAHASAN
Dimana : Identitas Responsen
TC = Total cost (Biaya total) Jumlah responden dalam penelitian
FC = Fixed cost (Biaya tetap berjumlah 30 orang terdiri dari 26 responden
total) berjenis kelamin pria dan 4 responden berjenis
VC= Variable cost (Biaya variabel total) kelamin wanita.
2) AnalisisPendapatan Umur
Menurut Soekartawi (2002), Umur responden berkisar antara 30
pendapatan adalah selisih antara penerimaan sampai 59 tahun, dengan demikian seluruh
(TR) dan biaya total (TC) dan dinyatakan responden berusia produktif. Hal ini sesuai
dengan menggunakan rumus : dengan pendapat Anjayani dan Haryanto
Pd = TR – TC (2009) yang menyatakan bahwa penduduk
Dimana : usia produktif adalah penduduk berumur 15
Pd = Pendapatan sampai 59 tahun. Pada usia 30 sampai 59
TR = Total revenue (Penerimaan total) tahun responden cenderung lebih mudah
TC = Total cost (Biaya total) menerima inovasi yang akan membawa
3) Untuk menghitung R/C pengaruh terhadap peningkatan
Menurut Soekartawi (2002), R/C pendapatannya.
adalah perbandingan antara penerimaan Pendidikan
dengan biaya total, dinyatakan Pendidikan responden bervariasi
denganmenggunakan rumus : antara responden yang menamatkan
Penerimaan Total pendidikan SD (Sekolah Dasar), dan SLTP
R/C= (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertam.Tingkat
Biaya Total pendidikan mempengaruhi pada kegiatan
seseorang dalam menjalankan usahanya.
Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat Selain itu pendidikan yang merupakan salah
berapa jumlah penerimaan yang akan satu faktor menentukan sikap seseorang dalam
diperoleh petani dari setiap rupiah yang mengambil keputusan khususnya dalam hal
dikeluarkan petani dalam usahatani cabe penanganan pasca panen karena dengan
merah tersebut, dengan ketentuan sebagai pendidikan baik secara formal maupun non
berikut : formal seseorang akan bertambah dan semakin
a. R/C > 1, maka usahatani cabe merah tahu dalam hal pengetahuan, kecakapan
tersebut menguntungkan, sehingga usaha ataupun keterampilannya. Sebagian besar
tersebut layak untuk diusahakan. tamatan Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak
b. R/C = 1, maka usahatani cabe merah 29 orang (96,67 %) dan tamatan Sekolah
tersebut sama rata, sehingga usaha Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 1 orang
tersebut tidak untung tidak rugi. (3,33 %), tingkat pendidikan petani cabai
c. R/C < 1, maka usahatani cabe merah merah pada umumnya masih tergolong dalam
tersebut rugi, sehingga usaha tersebut kategori rendah.
tidak layak diusahakan. Pengalaman Berusaha
Pengalaman yang dimiliki seseorang
Tempat dan Waktu Penelitian pada umumnya akan mempengaruhi proses
Penelitian ini dilakukan di Desa pengambilan keputusan. Keadaan responden
Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten berdasarkan pengalaman menjadi petani cabai

Halaman| 136
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 2, Mei 2017

merah responden berkisar antara 4 sampai 17 orang atau 70,00 persen dan sebanyak
tahun. Sebagian besar petani cabai merah >0,50hektar sebanyak 9 orang atau 30,00
sudah berpengalaman menjadi petani cabai persen.
merah kurang ≤11 tahun yaitu 13 orang
(43,33%) dan petani cabai merah yang Analisis Usahatani Cabai Merah (Capsicum
berpengalaman lebih >11 tahun yaitu 17 orang Annum L.)
(56,67%). Sedangkan pada kategori responden Analisis Biaya
berdasarkan pengalaman yaitu sebagian besar 1) Biaya Total
berada pada petani pria pengalaman <11 tahun Biaya total yang dihitung dari
yaitu sebanyak 12 orang (40,00%), petani awal dalam penelitian ini yang meliputi
wanita kurang <11 tahun yaitu sebanyak 1 biaya tetap total ditambah dengan biaya
orang (3,33%) dan petani pria variabel total. Dlam hal ini hasil dari
pengalamanlebih> 11 tahun yaitu sebanyak 14 perhtungan telah menunjukkan bahwa
orang (46,67%) serta petani wanita rata-rata besarnya biaya total yang
pengalaman lebih> 11 tahun yaitu sebanyak 3 dikeluarkan oleh petani cabai merah di
orang (10,00%). Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti
Tanggungan Keluarga yaitu sebesar Rp. 34.385.907,09 per
Tanggungan keluarga petani cabai hektar dalam satu kali musim tanam.
merah pada penelitian ini terdiri dari istri,
anak, dan anggota keluarga lainnya yang Tabel 1. Biaya Pada Usahatani Cabai
menjadi tanggungan kepala keluarga petani Merah Per Hektar dalam Satu Kali Musim
cabai merah di Desa Sukamaju Sebagian besar Tanam di Desa Sukamaju
petanipria cabai merahmempunyai tanggungan
keluarga kurang dari 3 orang sebanyak 20 Komponen Biaya Jumlah
orang atau (66,66%) dan petani wanita cabai A Biaya Tetap
merah mempunyai tanggungan keluarga Penyusutan Alat 4.656.517,86
kurang dari 3 orang sebanyak 2 orang atau Sewa Lahan 721.428,57
Bunga Modal Tetap 226.623,21
(6,67%),Sedangkan kategori jumlah
(4,50% dalam satu
tanggungan keluarga petani pria lebih dari> 3 kali musim tanam)
tahun sebanyak 6 orang (20,00%), petani Jumlah Rp. 5.604.569,64
wanitalebih dari > 3 tahun sebanyak 2 orang B Biaya Variabel
(6,67%).Hal ini dikarenakan sebagian besar Benih 2.107.142,85
anak-anaknya telah bekerja atau berkeluarga. Pupuk Organik Kotoran 1.005.785,71
Mereka yang masih menjadi tanggungan Ayam
adalah istri dan anak yang masih sekolah atau NPK 5.833.142,85
belum menikah atau belum bekerja. Urea 341.285,71
Kepemilikan Luas Lahan Pohon Cabai ZA 775.892,85
Merah Responden KCL 15.000
Berdasarkan wawancara langsung Fungisida 395.000
dilapangan, bahwa pada umumnya responden Insektisida 410.714,28
menggarap lahan untuk usahatani cabai merah. SP-36 420.892,85
Luas lahan cabai merah luas lahannya Tenaga Kerja 5.945.000
bervariasi dari 0,33 hektar sampai 0,84 hektar Bunga Modal Tetap 226.623,21
merupakan aset untuk petani sebagai (4,50% dalam satu kali
menanam cabai merah. Jumlah kepemilikan musim tanam)
Biaya Variabel Tetap 11.304.857,14
lahan cabai merah dan banyaknya cabai merah
Jumlah Rp. 28.781.337,45
yang dipanen sangat berpengaruh pada jumlah
produksi cabai merah. Kepemilikan luas lahan Total Jumlah Rp. 34.385.907,09

cabai merah sebagian besar responden Sumber: Desa Sukamaju 2015


mempunyai0,25 – 0,50hektar sebanyak 21

Halaman | 137
ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum Annum L.)
VARIETAS HOT BEAUTY
(Studi Kasus di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis)
TAUFIK RIDIYANTO, SOETORO, TITO HARDIYANTO

2) Biaya Tetap Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh


Biaya tetap yang telah dihitung petani cabai merah yaitu sebesar Rp.
dalam penelitian ini meliputi biaya 5.945.000 dalam satu kali musim tanam.
penyusutan alat, bunga modal (4,5 persen Analisis Pendapatan
per satu kali musim tanam) dan biaya Pendapatan merupakan selisih antara
sewa lahan. Besarnya biaya tetap yang penerimaan dengan biaya total yang sudah
dikeluarkan masing-msing responden dikeluarkan, sedangkan penerimaan
berbeda-beda. Hasil peritungan biaya merupakan hasil perkalian antara harga jual
tetap dalam usahatani cabai merah yaitu cabai merah dengan banyaknya produksi cabai
sebesar Rp. 5.604.569,64 per hektar merah yang dihasilkan. Berdasarkan hasil
dalam satu kali musim tanam. Selanjutnya penelitian harga jual cabai merah pada
pada biaya sewa lahan yang dikeluarkan sekarang ini di daerah penelitian yaitu sebesar
oleh petani cabai merah dalam penelitian Rp. 9.000,- per kilogram, sedangkan produksi
ini yaitu sebesar Rp. 721.428,57 per cabai merah per hektar yang dihasilkan dalam
hektar dalam satu kali musim tanam. satu kali musim tanam yaitu sebesar Rp. 6.400
3) Biaya Variabel kilogram, sehingga didapat penerimaan
Biaya penyusutan alat dapat sebesar Rp. 57.600.000 dalam satu kali musim
dipengaruhi oleh jenis serta banyaknya tanam.
alat pertanian yang digunakan dan yang Analisis R/C
dimiliki oleh petani cabai merah dalam R/C (Revenue Cost Ratio) diketahui
usahatani. Jenis alat yang dapat digunakan dengan cara pembagian antara penerimaan
dalam usahatani cabai merah antara lain : dengan biaya total. Berdasarkan penelitian
canguk, garpu, ajir, spayer, drum, dapat diketahui dari rata-rata R/C yaitu sebesar
timbangan, golok, mulsa, power sprayer, 2,53 yang artinya pada setiap pengeluaran
selang, dan ember. Rata-rata penyusutan biaya yaitu sebesar Rp. 1,00 maka petani cabai
alat pada usahatani cabai merah di Desa merah akan mendapat penerimaan yaitu
Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti yaitu sebesar Rp. 2,51 hal ini petani cabai merah
sebesar Rp. 28.781.337,45 per hektar telah memperoleh keuntungan yaitu sebesar
dalam satu kali musim tanam. Rp. 2,51.
Biaya variabel yang dihitung
dalam penelitian ini yaitu Upah Tenaga KESIMPULAN DAN SARAN
Kerja, Benih, Pupuk Organik, NPK, Urea, Kesimpulan
ZA, KCL, SP-36, Insektisida dan Bunga Berdasarkan hasil dan pembahasan yang
Modal Variabel (4,5 persen per satu kali telah dilakukan dapat diambil kesimpulan:
musim tanam). Hasil perhitungan 1. Besarnya rata-rata biaya pada usahatani
memperlihatkan bahwa besarnya biaya kubis putih di Desa Cibeureum Kecamatan
variabel yang dikeluarkan oleh petani Sukamantri Kabupaten Ciamis sebesar Rp
cabai merah yaitu sebesar Rp. 1.778.876,13 per satu kali musim tanam.
11.304.857,14 per hektar dalam satu kali Sedangkan penerimaannya adalah sebesar
musim tanam. Rp 3.000.000,- per satu kali musim tanam,
Dalam melakukan kegiatan diperoleh dari hasil panen kubis sebanyak
usahatani cabai merah petani cabai merah 1.000 kilogram dengan harga Rp 3.000,-
membutuhkan tenaga kerja, baik yang per kilogram.
berasal dari tenaga kerja dalam keluarga 2. Besarnya rata-rata pendapatan pada
maupun dari luar keluarga petani cabai usahatani kubis putih di Desa Cibeureum
merah. System dalam pembayaran sesuai Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis
dengan upah yang berlaku yang terdapat adalah sebesar Rp 1.221.125,86 per satu
pada daerah penelitian yang dibayar kali musim tanam.
secara tunai dengan upah yaitu sebesar 3. Besarnya titik impas (break event point)
Rp. 30.000 sampai 37.000,- per orang. pada usahatani kubis putih di Desa

Halaman| 138
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 2, Mei 2017

Cibeureum Kecamatan Sukamantri Friady, 2012.Analisis Titik Impas Usahatani


Kabupaten Ciamis terbagi menjadi 4 Cabe Merah. Jurnal Agribis. Vol. IV. No.
bagian meliputi : 1.
a. Titik impas penerimaan adalah : Rp Marsono dan Sigit. P. 2005.Pupuk Akar (Jenis
683.846,84 & Aplikasi). Penebar Swadaya. Jakarta.
b. Titik impas volume produksi adalah : Mulyono, 2007. Bercocok Tanam Kubis. Azka
227,94 kilogram Mulia Media. Jakarta.
c. Titik impas luas lahan adalah : 0,02 per Naomi N, 2011.Analisi Titik Impas Usahatani
hektar Kubis. Jurnal EPP. Vol. No 1 : 28-32
d. Titik impas harga adalah Rp 592,95 Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Cetakan
Keempat, Jakarta: Ghalia Indonesia
Saran Rahardja. P. dan Manurung.M, 2008.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro ekonomi
disarankan agar kegiatan usahatani kubis putih dan Makroekonomi) Edisi Ketiga. Fakultas
di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Kabupaten Ciamis minimalnya petani harus Riyanti, 2014. Modul 1. Pendahuluan:
berupaya untuk mempertahankan hasil Pengantar Usahatani.
minimum yang telah ditetapkan dari hasil Rahim dan Hastuti, 2007. Pengantar, Teori,
jumlah produksi, luas lahan, harga dan dan Kasus Ekonomika Pertanian. Cetakan
penerimaan yang telah ditetapkan supaya Kedua. Penebar Swadaya. Jakarta.
kegiatan usahatani kubis tidak mengalami Husodo, 2004. Pertanian Mandiri. Jakarta.
kerugian. Penerbar Swadaya.
Sugiyono, 2009. Pengertian Teknik Sampling.
DAFTAR PUSTAKA Alfabeta. Bandung
Agustina, S. 2011. Ilmu Usahatani.
Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. UI
Universitas Brawijaya Press: Malang.
Press. Jakarta.
Anjayani dan Haryanto. 2009. Geografi SMA
Suratiyah, 2006. Ilmu Usahatani. Penebar
XI. Penerbit Cempaka Putih. Jakarta.
Swadaya. Jakarta.
BP3K Kecamatan Sukamantri. Realisasi Luas
________. 2009. Ilmu Usahatani. Penebar
Panen, Produksi dan Produktivitas
Swadaya. Jakarta.
Tanaman Kubis. 2015.
Wirartha, I. M. 2006. Metode Penelitian Sosial
Darmawan, A. 2010. Panduan Praktikum
Ekonomi. Yogyakarta: ANDI
Sistem Informasi Geografi. Jurusan
Kehutanan Fakultas Pertanian Unila.
Bandar Lampung.
Departemen Pertanian. 2009. Dasar - Dasar
Penyuluhan Pertanian. Deptan. Jakarta.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten
Ciamis. Realisasi Luas Tanam, Panen,
Produksi dan Produktivitas Tanaman
Kubis. 2015.
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2008.
Membangun Hortikultura Berdasarkan
Enam Pilar Pengembangan.
http://hortikultura.go.id (diakses 22
Februari 2012).
Fuad, M. 2004. Pengantar Bisnis. Penerbit
Gramedia.

Halaman | 139

Anda mungkin juga menyukai