Anda di halaman 1dari 54

BUKU ISTILAH PERBIBITAN

TERNAK

Direktorat Perbibitan Ternak


Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian
Tahun 2013
BUKU ISTILAH PERBIBITAN TERNAK
Bibliografi
V, …… hal, ….. cm

ISBN ……..

Hak cipta 2013, Direktorat Perbibitan Ternak


Kantor Pusat Kementerian Pertanian
Jl. RM. Harsono No 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550
Telp/Fax. +62.21.7815781, 78111385
Website: http://www.ditjennak.go.id

Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya


Hak cipta dilindungi undang-undang

Inisiator : Bagus Pancaputra, M. Si


Penyusun : Maria Flora Butarbutar, S.Pt, Titien Widi R, S.Pt, Harry C.M, S.Pt
Kontributor : Gito Haryanto, S. Pt, Subiakti, S. Pt (BBPTU Sapi Perah
Baturraden), Sinta Poetri A, S. Pt, Dani Kusworo, S. Pt
Desain : Harry Chakra M, S.Pt
Penerbit : Direktorat Perbibitan Ternak
Cetakan : Pertama, 2013
Dicetak oleh : Tristar Kreasi, Jakarta

Istilah Perbibitan Ternak 2


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan


berkah dan karuniaNya, sehingga tersusun “BUKU ISTILAH
PERBIBITAN TERNAK”. Penyusunan buku ini merupakan komitmen
Direktorat Perbibitan Ternak dalam rangka meningkatkan
kemampuan dan pengetahuan dasar bagi petugas dan peternak
dalam melaksanakan pembibitan ternak di lapangan. Dalam buku ini
disajikan berbagai istilah terkait dengan pembibitan ternak. Istilah-
istilah yang tercantum terutama adalah istilah teknis yang berasal
dari peraturan perundangan dan dari sumber lain, khususnya di
bidang perbibitan ternak.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah


terlibat dalam penyusunan buku saku ini. Kami menyadari,
kemungkinan adanya berbagai ketidaksempurnaan dalam penyajian.
Oleh karena itu kritik dan saran semua pihak sangat diharapkan
dalam rangka perbaikan “BUKU ISTILAH PERBIBITAN TERNAK” di
tahun yang akan datang. Semoga informasi yang tersaji dalam buku
saku ini dapat memberikan manfaat dan memenuhi harapan para
pengguna.

Jakarta, Maret 2013


Direktur Perbibitan Ternak,

Ir. Abubakar, SE. MM

Istilah Perbibitan Ternak 3


Akreditasi serangkaian kegiatan pengakuan formal oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN), yang menyatakan bahwa suatu
lembaga/laboratorium telah memenuhi syarat untuk melakukan
kegiatan sertifikasi tertentu.
Akseptor IB betina produktif terpilih untuk dikawinkan melalui
inseminasi buatan.
Akseptor sapi betina unggul terpilih yang akan di inseminasi buatan
dengan semen beku pejantan unggul.
Alel satu atau lebih alternatif bentuk dari gen yang menempati
tempat yang sama dalam kromosom.
Ambing (udder) bagian tubuh yang berfungsi khusus menghasilkan
susu.
Aneka Ternak berbagai ternak yang sengaja dipelihara dan
dikembangbiakkan selain ternak ruminansia besar, ruminansia kecil,
dan unggas, seperti kuda, rusa, babi, burung puyuh, dan kelinci.
Aneka ternak hewan yang belum lazim diternakkan tetapi dapat
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Angka kredit satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi
butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional
Pengawas Bibit Ternak dalam rangka pembinaan karier yang
bersangkutan.

Istilah Perbibitan Ternak 4


Asuransi atau pertanggungan perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung,
yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.
Asuransi Ternak Sapi perjanjian antara perusahaan asuransi sebagai
penanggung dengan peternak sebagai tertanggung dengan menerima
premi asuransi, penanggung akan memberikan penggantian kerugian
kepada tertanggung karena kematian sapi akibat penyakit,
kecelakaan dan melahirkan, dan kehilangan sapi, sesuai ketentuan
dan persyaratan Polis.

Bakal calon pejantan pedet jantan sampai dengan umur 12 bulan


yang dilahirkan dari hasil perkawinan pejantan unggul dan betina
unggul dan sudah lulus uji performan.
Bakalan hewan (bakalan) hewan bukan bibit yang mempunyai sifat
unggul untuk dipelihara guna tujuan produksi.
Balai Embrio Ternak (BET) Unit Pelaksana Teknis yang mempunyai
tugas melaksanakan produksi, pengembangan dan distribusi embrio
ternak yang dimiliki pusat dan daerah.

Istilah Perbibitan Ternak 5


Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang
mempunyai tugas melaksanakan pemuliaan, produksi dan pemasaran
bibit unggul.
Balai/Besar Inseminasi Buatan/Balai Inseminasi Buatan Daerah
(BIB/BBIB/BIBD) Unit Pelaksana Teknis yang mempunyai tugas
melaksanakan produksi, pemasaran dan pemantauan mutu semen
unggul ternak serta pengembangan inseminasi buatan yang dimiliki
pusat dan daerah.
Bangsa kelompok ternak berdarah murni, tidak tercampur dengan
darah bangsa ternak lain, yang dapat berasal dari persilangan
beberapa bangsa (murni) untuk membentuk kelompok bibit awal
yang kemudian dibentuk melalui seleksi beberapa generasi menjadi
suatu bangsa murni baru.
Bank Pelaksana Bank umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, juncto Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang berkewajiban menyediakan,
menyalurkan, dan manatausahakan KUPS.
Banker’s Clause atau Klausula Bank suatu klausula yang tercantum
dalam polis yang hanya dicantumkan atas permintaan pihak bank
dimana dalam polis secara tegas dinyatakan bahwa pihak bank
adalah penerima ganti rugi atas peristiwa yang terjadi atas obyek
pertanggungan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian asuransi
(polis). Klausula ini muncul sebagai akibat adanya hubungan hutang
piutang antara debitur dan kreditur dimana obyek pertanggungan
menjadi jaminan Bank; sehingga klausula ini bukan merupakan
standard yang pada umumnya tercantum dalam polis.

Istilah Perbibitan Ternak 6


Benih jasad renik mikroba yang dapat digunakan untuk kepentingan
industri pakan dan/atau industri biomedik veteriner.
Benih ternak (benih) bahan reproduksi ternak yang berupa mani, sel
telur, telur bertunas dan embrio.
Berahi gejala yang timbul secara berkala pada ternak betina sebagai
perwujudan berahi untuk dikawinkan; entrus.
Betina calon induk ternak betina yang memiliki status reproduksi
normal dan merupakan hasil seleksi.
Betina produktif ternak betina yang memiliki status reproduksi
normal, mampu melahirkan dan membesarkan anak.
Bibit ayam ras niaga (kuri/DOC) anak ayam yang berumur 1 (satu)
hari.
Bibit dasar (Foundantion Stock) atau Grand Parent Stock (GPS) bibit
murni dan unggul, hasil dari suatu proses pemuliaan oleh elite
breeder dengan spesifikasi tertentu yang mempunyai silsilah untuk
menghasilkan bibit induk (Parent Stock/PS).
Bibit Galur Murni (pure line/PL) bibit dengan spesifikasi tertentu
untuk menghasilkan bibit tetua (Grand Parent Stock/GPS).
Bibit induk bibit dengan spesifikasi tertentu untuk menghasilkan bibit
niaga/sebar (Final Stock/FS).
Bibit kelinci calon induk umur > 24 minggu, calon pejantan umur > 28
minggu.
Bibit niaga/sebar (Commercial Stock) atau Final Stock (FS) bibit
dengan spesifikasi tertentu untuk dipelihara guna menghasilkan
telur/daging.

Istilah Perbibitan Ternak 7


Bibit sapi perah semua sapi perah hasil pemuliaan yang memenuhi
persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan.
Bibit ternak (bibit) ternak yang mempunyai sifat unggul dan
mewariskan serta memenuhi persyaratan tertentu untuk
dikembangbiakkan.
Bibit tetua bibit dengan spesifikasi tertentu untuk menghasilkan bibit
induk (Parent Stock/PS).
Biosekuriti semua tindakan yang merupakan pertahanan pertama
untuk pengendalian wabah yang dilakukan untuk mencegah semua
kemungkinan kontak/penularan dengan peternakan dan penyebaran
penyakit.
Body Condition Scoring (BCS) penilaian pada ternak untuk mngetahui
penimbunan lemak atau tingkat kegemukan pada ternak.
Breeding mengawinkan ternak yang perlu untuk mencari karakter
yang baik sesuai dengan yang diinginkan.
Breeding Value (BV) atau Nilai Pemuliaan (NP) penilaian dari mutu
genetik ternak untuk suatu sifat tertentu yang diberikan secara
relative atas dasar kedudukannya di dalam populasinya.
Broiler bibit ayam ras tipe pedaging.
Brooder tempat pemanas anak ayam umur 1-21 hari.
Buffer larutan penyangga berupa campuran skim milk dan
aquabudest yang dipanaskan dan disaring.
Bull Teaser/Dummy pejantan pemancing, dimana penggunaan bull
teaser untuk mempermudah meningkatkan libido pejantan yang akan
ditampung semennya.

Istilah Perbibitan Ternak 8


Burung puyuh dara (quail grower) burung puyuh yang berumur tiga
sampai enam minggu.
Burung puyuh dewasa (quail layer) burung puyuh yang sudah
berproduksi umur enam minggu sampai umur 58 (lima puluh
delapan) minggu.
Burung puyuh pemula (quail starter) anak burung puyuh yang
berumur satu hari sampai tiga minggu.

Calf starter pakan formula untuk pedet.


Calon pejantan (candidate bull) bakal calon pejantan yang telah lulus
uji reproduksi sebagai pejantan (meliputi libido, kualitas dan
kuantitas sperma).
Calon peserta pelaku usaha yang termasuk dalam daftar yang
diusulkan memperoleh KUPS yang direkomendasikan oleh Kepala
Dinas yang membidangi fungsi peternakan Kabupaten/Kota.
Calving interval jangka waktu antara satu kelahiran dan kelahiran
berikutnya atau sebelumnya.
Candidate bull (Calon pejantan) bakal calon pejantan yang telah lulus
uji reproduksi sebagai pejantan (meliputi libido, kualitas dan
kuantitas sperma).
Candling peneropongan telur selama masa pengeraman untuk
menentukan fertilitas atau perkembangan embrio dari telur yang
yang ditetaskan.

Istilah Perbibitan Ternak 9


Citra bibit nilai/value penghargaan dari masyarakat terhadap bibit
ternak yang telah memenuhi persyaratan mutu sebagai bibit.
Cloning teknik penggandaan gen yang menghasilkan turunan yang
sama sifat baik dari segi heriditas maupun penampakannya (fenotif).
Conception rate (angka konsepsi) persentase ternak betina yang
bunting pada inseminasi pertama.
Contemporary Comparison (CC) suatu metode pengujian keunggulan
seekor pejantan berdasarkan keunggulan produksi susu laktasi
pertama anak betina terhadap produksi susu laktasi pertama sapi
betina lainnya yang lahir dalam periode yang sama dalam peternakan
yang sama.
Corporate Social Responsibility (CSR) suatu tindakan atau konsep
yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan
tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab terhadap sosial/lingkungan
sekitar dimana perusahaan tersebut berada.
Cross-breeding perkawinan antara ternak yang tidak mempunyai
hubungan kekerabatan.
Culling/pengafkiran suatu tindakan pengeluaran sebagai tetua
karena tidak lolos dalam seleksi.

Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit daftar yang harus diisi oleh
pejabat fungsional Pengawas Bibit Ternak dalam rangka penetapan
angka kredit.

Istilah Perbibitan Ternak 10


Dana bantuan sosial dana dari pemerintah yang disalurkan atau
ditrasfer ke rekening kelompok yang mengalami keterbatasan modal
dalam rangka pemberdayaan sehingga diharapkan mampu
mengakses lembaga permodalan secara mandiri.
Dara/grower anak ayam yang berumur 6 minggu sampai 4 bulan.
Daughter Cow (DC) anak betina dari hasil perkawinan participated
cow dengan calon pejantan yang diuji.
Day Old Chick (DOC) anak ayam yang berumur 1 (satu) hari.
Day Old Duck (DOD) anak itik yang berumur 1 (satu) hari.
Day Old Quail (DOQ) anak burung puyuh yang berumur satu hari.
Daya tetas imbangan antara telur yang menetas dan yang ditetaskan.
Daya tetas persentase banyaknya telur yang menetas dari jumlah
telur yang dieramkan / telur yang fertil.
Days open jarak waktu antara melahirkan sampai bunting kembali.
Dehorning /dishorning pemotongan atau pembuangan tanduk, suatu
kegiatan tata laksana yang lazim dikerjakan terhadap anak sapi.
Desinfeksi kegiatan pensucihamaan untuk mengurangi atau
menghilangkan mikroorganisme.
Desinfektan bahan pensucihamaan.
Dewasa kelamin keadaan mulai berfungsinya kelamin pada hewan
untuk menghasilkan spermatozoa atau sel telur.
Dinas instansi yang melaksanakan fungsi peternakan dan/atau
kesehatan hewan di provinsi/kabupaten/kota.
Dinas kabupaten/kota dinas yang membidangi fungsi peternakan
dan kesehatan hewan tingkat kabupaten/kota.

Istilah Perbibitan Ternak 11


Dinas provinsi dinas yang membidangi fungsi peternakan dan
kesehatan hewan tingkat provinsi.
Dinas satuan kerja perangkat daerah yang membidangi fungsi
peternakan dan kesehatan hewan di provinsi/kabupaten/kota.
Diploid keadaan normal kromosom yang berpasangan.
Dominan aksi dimana satu alel menutup alel yang lain pada
kromosom yang sehomolog.

Ear tag alat identifikasi (penomeran) pada telinga ternak.


Egg tray Rak-rak tempat telur

Eksplorasi serangkaian kegiatan pencarian dan pengumpulan SDG


Hewan yang kemudian diikuti dengan identifikasi, karakterisasi,
inventarisasi dan evaluasi.
Embrio sel telur yang telah dibuahi dan dalam phase perkembangan
zygote yang berasal dari sel telur ternak betina donor dengan semen
(mani) pejantan unggul.
Estimated Breeding Value (EBV) perkiraan nilai keunggulan genetik
seekor sapi.

Istilah Perbibitan Ternak 12


Fase embrio tahapan perkembangan embrio dari tahap sigaran (2
sel) sampai dengan tahap blastula (expanded hatched blastocyst).
Fertilitas kemampuan menghasilkan keturunan / tingkat daya buah
spermatozoa terhadap telur yang dapat diamati beberapa hari
setelah masa pengeraman.
Filling proses pengisian semen pada straw.
Flok kekelompok ternak ayam di dalam kandang. Biasanya dalam
satu kandang bisa terdiri beberapa flok (3 – 4 flok).
Flushing proses pengeluaran embrio dari uterus sapi (donor) dengan
menggunakan alat media dan metode tertentu.

Folikel tampilan luar/performan seekor ternak sebagai ekspresi dari


genotif dan lingkungan.
Freezing proses pembekuan semen/embrio dengan meletakkan
straw yang telah berisi semen embrio pada rak diatas liquid nitrogen
pada jarak 4 cm dan suhu - 110 s. d – 120 0C selama 9 menit, atau
menggunakan mesin pembekuan embrio (slow freezing) atau dengan
metode vitrifikasi (fast freezing).

Istilah Perbibitan Ternak 13


Gain weight kenaikan bobot badan ternak pada periode waktu
tertentu.
Galur ternak (galur) sekelompok individu ternak dalam satu rumpun
yang mempunyai karakteristik tertentu yang dimanfaatkan untuk
tujuan pemuliaan atau perkembangbiakan.
Galur ternak (galur) sekelompok individu ternak dalam satu rumpun
yang dikembangkan untuk tujuan pemuliaan dan/atau karakteristik
tertentu.
Gapsi Gabungan Pembibitan Sapi Indonesia.
Gen unit dasar pembawa keturunan yang terletak di dalam
kromosom.
Genetically Modified Organism (GMO) organisme yang telah diubah
dengan menggunakan rekayasa genetik dimana teknik ini dikenal
dengan nama teknologi DNA recombinan (Recombinance DNA).
Genetika cabang biologi yang menerangkan sifat turun temurun.
Genetis berhubungan dengan awal pertumbuhan.
Genotif komposisi genetik seekor ternak yang mengandung seluruh
alel.
Gerbong kuri kendaraan khusus yang digunakan untuk mengangkut
kuri (kutuk umur sehari).
Gestation Period istilah untuk masa kebuntingan kelinci, biasanya
antara 29-33 hari.

Istilah Perbibitan Ternak 14


Good Breeding Practices (GBP) pedoman pembibitan ternak yang
baik.
GPPU Gabungan Pengusaha Perbibitan Unggas.
Grading-up persilangan balik yang terus menerus yang diarahkan
pada satu bangsa tertentu.

Haploid keadaan dimana jumlah kromosom setengahnya dari


keadaan normal.
Hasil Penilaian Angka Kredit (HAPAK) formulir yang berisi
keterangan perorangan Pengawas Bibit Ternak dan satuan nilai dari
hasil penilaian butir-butir kegiatan yang telah dicapai oleh Pengawas
Bibit Ternak, namun belum memenuhi syarat untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
Hatcher tempat menyimpan telur tetas yang sedang dieramkan
dalam mesin tetas, mulai dari hari ke 19 sampai dengan hari ke 21.
Hatching Egg (HE) telur yang telah dibuahi sehingga memungkinkan
untuk ditetaskan.
Heritabilitas kekuatan suatu sifat diturunkan pada anak-anaknya.
Hewan binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada di darat, air, dan/atau udara, baik yang dipelihara
maupun yang di habitatnya.
Hewan peliharaan hewan yang kehidupannya untuk sebagian atau
seluruhnya bergantung pada manusia untuk maksud tertentu.

Istilah Perbibitan Ternak 15


Identifikasi status reproduksi serangkaian kegiatan pemeriksaan
untuk memilah ternak ruminansia betina produktif dan ternak
ruminansia betina tidak produktif.
Identitas ternak pemberian tanda atau nomor pada ternak dapat
berupa eartag, microchip, tattoo dan kalung.
Ikhtisar Polis dokumen yang dilampirkan dan merupakan bagian tak
terpisahkan dari polis asuransi yang memuat rincian pertanggungan
jangka waktu asuransi, harga pertanggungan serta jumlah premi yang
harus dibayar.
Inbreeding perkawinan antara ternak yang mempunyai hubungan
kekerabatan.
Incenerator alat yang digunakan untuk pembakaran bangkai yang
telah teridentifikasi sakit.
Induk burung puyuh burung puyuh dewasa dengan umur minimal
enam minggu yang dipelihara dan dikembangbiakkan untuk
memperoleh keturunan.
Indukan sapi potong dan sapi perah betina yang memenuhi kriteria
bibit.
Inseminasi Buatan (IB) teknik memasukkan mani atau semen ke
dalam alat reproduksi ternak betina sehat untuk dapat membuahi sel
telur dengan menggunakan alat inseminasi dengan tujuan agar
ternak bunting.

Istilah Perbibitan Ternak 16


Inseminator petugas yang telah dididik dan lulus dalam latihan
ketrampilan khusus untuk melakukan inseminasi buatan serta
memiliki SIM-I.
Intermediate keadaan dimana alel dominan tidak menutup
sempurna alel resesifnya.
Interval generasi rata-rata umur induk/tetua ketika anaknya
dilahirkan.

Jabatan Fungsional kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung


jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keahlian dan/atau keterampilan tertentu yang bersifat mandiri.
Jabatan fungsional Pengawas Bibit Ternak jabatan yang mempunyai
ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan pengawasan bibit ternak yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil.
Jenis ternak (Jenis) sekelompok ternak yang memiliki sifat dan
karakteristik genetik sama, dalam kondisi alaminya dapat melakukan
perkawinan untuk menghasilkan keturunan.

Istilah Perbibitan Ternak 17


Kandang kelompok/koloni tempat pemeliharaan ternak yang
ditangani secara bersama-sama oleh kelompok dalam suatu areal
dengan tujuan untuk mempermudah dalam pengelolaan ternak.
Kandang tempat dimana ternak sapi ditempatkan dan dipelihara
yang harus memenuhi persyaratan baik konstruksi, maupun ternak
dipelihara di ranch pada lokasi sesuai dengan tujuannya.
Karyawan pelaksana buruh/pemetik tandan buah segar (TBS) yang
merupakan karyawan dari perusahaan inti PTPN.
Kastrasi tindakan mencegah berfungsinya testis dengan jalan
menghilangkan atau menghambat fungsinya.
Kawasan peternakan kawasan yang secara khusus diperuntukkan
untuk kegiatan peternakan atau terpadu sebagai komponen usaha
tani.
Kawasan suatu wilayah yang memiliki kondisi dan tujuan tertentu
sesuai dengan peruntukannya dan sesuai dengan alokasi tata ruang
wilayah.
Kawasan sumber bibit wilayah yang mempunyai kemampuan dalam
pengembangan bibit ternak dari rumpun tertentu, baik murni
maupun persilangan secara terkonsentrasi sesuai dengan
agroekosistem, pasar, dukungan prasarana dan sarana yang tersedia.
Kelinci dara kelinci dengan umur > 12-24 minggu.
Kelinci sapih kelinci dengan umur 6-12 minggu.

Istilah Perbibitan Ternak 18


Kelompok mandiri kelompok dimana anggota kelompok peternak
lebih aktif dan aktivitas kelompok sudah lebih terencana. Kerjasama
antar kelompok makin meningkat baik dalam atau luar kawasan dan
telah ada peluang membentuk asosiasi kelompok.
Kelompok peternak gabungan anggota masyarakat yang melakukan
usaha ternak yang tumbuh berdasarkan keakraban, keserasian serta
kesamaan kepentingan dalam mengelola usaha ternak untuk
mencapai tujuan tertentu.
Kelompok/Gabungan Kelompok Peternak Pembibitan kumpulan
peternak pembibitan sapi yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan dan kesamaan kondisi sosial, ekonomi, sumber daya dan
tempat untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.
Kemasan kuri boks yamg digunakan untuk mengangkut kuri (kutuk
umur sehari) mulai dari produsen bibit (pembibit) sampai di
konsumen.
Kemitraan kerjasama usaha peternakan antara perusahaan
peternakan atau koperasi dan kelompok/gabungan kelompok
peternak yang saling menguntungkan.
Kepadatan/kapasitas kandang banyaknya ternak yang secara ideal
dapat dimasukkan dalam kandang per satuan luas lantainya.
Kindling istilah saat indukan (kelinci) melahirkan.
Kits merupakan istilah untuk anak-anak kelinci yang sesaat baru
dilahirkan.
Klaim tuntutan kerugian yang diajukan oleh tertanggung kepada
penanggung yang didasarkan pada kejadian kematian atau
kehilangan ternak sapi yang dipertanggungkan.

Istilah Perbibitan Ternak 19


Kode semen penandaan produksi semen beku pada straw yang
meliputi tahun dan nomor urut produksi.
Komisi Penilaian, Penetapan dan Pelepasan Rumpun atau Galur
Ternak (Komisi) tim yang dibentuk melalui Keputusan Menteri
Pertanian yang keanggotaannya terdiri dari pakar, praktisi, asosiasi
dan birokrat.
Komisi Pertimbangan pakar yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan yang mempunyai kemampuan
dalam bidang uji performan sapi potong.
Komisi Pertimbangan pakar yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan yang mempunyai kemampuan
dalam bidang uji zuriat sapi perah.
Kontainer bejana vakum terbuat dari bahan baja atau alumunium
yang berisi nitrogen cair dan digunakan untuk menyimpan sperma
beku dalam jangka waktu relative lama.
Koperasi peternak gabungan anggota masyarakat yang melakukan
usaha ternak yang tumbuh berdasarkan keakraban, keserasian serta
kesamaan kepentingan dalam mengelola usaha ternak untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan dan berbadan hukum.
Koperasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yang bergerak di bidang
pembibitan sapi.
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KPP-E) kredit investasi
dan/atau modal kerja yang diberikan dalam rangka mendukung
pelaksanaan Program Ketahanan Pangan dan Program
Pengembangan Tanaman Bahan Baku Bahan Bakar Nabati.

Istilah Perbibitan Ternak 20


Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) kredit yang diberikan Bank
Pelaksana kepada Pelaku Usaha Pembibitan Sapi yang memperoleh
subsidi bunga dari Pemerintah.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) kredit yang diperuntukkan bagi
masyarakat dalam rangka penguatan modal usaha.
Kuda pacu indonesia kuda Indonesia hasil persilangan kuda betina
Indonesia dengan pejantan Thoroughbred sampai generasi ke 3 (G3)
dan generasi ke 4 (G 4) dan atau hasil perkawinan diantaranya (inter-
semating) yang memiliki sertifikat Kuda Pacu Indonesia dan terdaftar
pada Biro Registrasi Kuda yang ditetapkan pemerintah.

Laktasi periode menyusui pada ternak yang lamanya sekitar 305 hari.
Layer bibit ayam ras tipe petelur.
Lembaga sertifikasi produk (LSPro) pihak yang mengakses dan
mensertifikasi sistem mutu dan produk dengan mengacu pada
standar sistem dan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang digunakan.
Line crossing perkawinan ternak-ternak dari dua galur inbreed dari
bangsa yang sama.
Litter istilah untuk menyebut kumpulan anak-anak kelinci yang baru
lahir.

Istilah Perbibitan Ternak 21


Mandul (steril) kondisi ternak betina atau jantan yang mutlak tidak
mampu menghasilkan keturunan.
Mani (semen) zat cair (cairan) yang terdiri atas spermatozoa dan
plasma seminalis yang berasal dari pejantan yang dapat digunakan
untuk proses pembuahan.
Mani beku (frozen semen) mani yang telah diproses dan dibekukan
dalam zat kimia dengan suhu yang sangat dingin, namun spermanya
masih hidup.
Masa bunting (gestation period) jangka waktu sejak terjadinya
pembuahan sampai anak dilahirkan.
Masa kering (dry period) jangka waktu antara pemerahan akhir
sampai melahirkan berikutnya.
Masa kosong jarak waktu antara melahirkan dengan kebuntingan
berikutnya.
Masa laktasi (lactation period) jangka waktu berproduksi air susu
setelah melahirkan sampai saat dikeringkan.
Masak dini (early maturity) sifat ternak yang cepat dewasa kelamin
serta cepat menghasilkan keturunan.
Masak lambat (late maturity) sifat ternak yang lambat dewasa
kelamin dan lambat menghasilkan keturunan.
Metode invitro proses pembentukan embrio yang berlangsung di
luar alat reproduksi.

Istilah Perbibitan Ternak 22


Metode invivo salah satu teknik produksi embrio dimana
pembentukan embrio berlangsung di dalam alat reproduksi betina.
Microchips alat identifikasi yang bekerja melalui frekuensi radio dan
dikenal dengan sebutan Radio Frequency Identification (RFID). Alat
identifikasi ini memuat identitas tertentu yang berasal dari produsen
(pabrikan) yang dapat dibaca oleh reader. (
Modified contemporary comparison (MCC) modifikasi dari
Contemporary Comparison.
Multiple teknologi transfer embrio aplikasi bioteknologi reproduksi
ternak melalui teknik Multiple Ovulation Embrio Transfer (MOET)
serta rekayasa genetik untuk meningkatkan genetik dalam waktu
yang lebih singkat dan jumlah yang lebih banyak

Nesting merupakan istilah saat peternak mempersiapkan kotak berisi


rumput kering untuk indukan yang akan melahirkan.
Net increase ternak penambahan populasi ternak yang dihitung dari
kelahiran-kematian-replacement.
Nilai pemuliaan dugaan potensi genetik ternak.

Istilah Perbibitan Ternak 23


Obyek Pertanggungan sapi induk yang diperoleh dan dibiayai melalui
KUPS dan dipelihara untuk usaha pembibitan berdasarkan ketentuan
dan aturan pembibitan sapi (Good Breeding Practices).
Organisasi profesi organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada disiplin ilmu pengetahuan di bidang pertanian dan
etika profesi di bidang pengawasan bibit ternak.
Out crossing sistem perkawinan yang tidak berkerabat tetapi masih
dalam bangsa yang sama.
Ovarium organ reproduksi pada makhluk betina sebagai penghasil
telur.
Ovulasi (pelepasan telur) proses pelepasan sel telur (dapat diukur
dengan waktu) setelah saat birahi timbul.
Outbreeding sistem perkawinan hewan dari jenis yang sama tetapi
yang tidak memiliki hubungan yang lebih dekat dari sedikitnya 4-6
generasi.

Panen pedet (calf crop) persentase anak yang dilahirkan dari


sejumlah induk di dalam suatu kelompok yang layak menghasilkan
anak dalam waktu setahun.
Panjang badan jarak lurus antara tuberculum laterale humeral
sampai tuberculum ischiadicum dinyatakan dalam (cm).

Istilah Perbibitan Ternak 24


Participated Cow (PC) sapi betina yang tersedia untuk di IB dengan
semen calon pejantan yang diuji.
Pedet anak sapi sejak lahir sampai dengan umur 180 hari.
Pedoman Pembibitan Ternak Yang Baik (Good Breeding
Practise/GBP) merupakan panduan atau acuan bagi pembibit dalam
menghasilkan bibit yang memenuhi persyaratan mutu bibit.
Pejabat Fungsional Pengawas Bibit Ternak pegawai negeri sipil yang
memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas pengawasan bibit dan
atau benih ternak sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pejantan burung puyuh burung puyuh jantan dewasa dengan umur
minimal enam minggu yang digunakan untuk mengawini burung
puyuh induk dan mampu menghasilkan keturunannya.
Pejantan ternak jantan unggul yang telah lulus dari uji performans
dan uji zuriat.
Pejantan terpilih pejantan yang sudah diseleksi sebagai pejantan
unggul berdasarkan kemampuan produksi dan reproduksi
keturunannya (progeny) atau saudara kandung/saudara tiri atau garis
keturunannya (pedigree/silsilah).
Pejantan unggul calon pejantan yang telah lulus uji zuriat.
Pejantan unggul pejantan yang telah lulus dari kriteria-kriteria
tertentu.
Pejantan unggul sapi perah calon pejantan yang telah lulus uji zuriat.
Pelaku usaha orang atau perorangan atau korporasi, baik berbadan
hukum maupun tidak berbadan hukum, yang melakukan kegiatan
menghasilkan benih dan/atau bibit ternak.

Istilah Perbibitan Ternak 25


Pelaku usaha pembibitan sapi (Pelaku Usaha) perusahaan
peternakan, koperasi dan kelompok/gabungan kelompok peternak
yang melakukan usaha pembibitan sapi.
Pelepasan rumpun atau galur penghargaan negara yang
dilaksanakan oleh pemerintah terhadap suatu rumpun atau galur
baru hasil pemuliaan di dalam negeri atau hasil introduksi yang dapat
disebarluaskan.
Pelepasan rumpun atau galur ternak pengakuan pemerintah
terhadap suatu rumpun atau galur ternak unggul hasil pemuliaan
introduksi yang dapat disebarluaskan.
Pemasukan benih dan/atau bibit ternak kegiatan memasukkan
benih dan/atau bibit ternak dari luar negeri ke dalam wilayah Negara
Republik Indonesia.
Pemberian tanda pemberian nomor telinga, sketsa/foto dan lain-lain.
Pembibit perorangan warga Negara Indonesia atau korporasi yang
melakukan usaha pembibitan.
Pembibitan suatu proses atau rangkaian kegiatan budidaya untuk
menghasilkan ternak bibit.
Pembudidayaan rangkaian kegiatan memelihara hewan agar dapat
berkembangbiak secara natural/alami.
Pemeriksa kebuntingan petugas yang telah dididik dan lulus dalam
latihan ketrempilan khusus untuk melakukan pemeriksaan
kebuntingan serta memiliki SIM-PKB.
Pemuliaan ternak rangkaian kegiatan untuk mengubah komposisi
genetik pada sekelompok ternak dari suatu rumpun atau galur guna
mencapai tujuan tertentu.

Istilah Perbibitan Ternak 26


Pemurnian upaya untuk mempertahankan rumpun dari jenis
(spesies) ternak tertentu.
Penanggung perusahaan asuransi umum yang menanggung risiko
atas ternak sapi, menerbitkan polis dan menerima premi asuransi
sebagai dasar perikatan sehingga penanggung membayar tuntutan
ganti-rugi jika terjadi sesuai ketentuan dan persyaratan Polis.
Penetapan Angka Kredit (PAK) formulir yang berisi keterangan
perorangan Pengawas Bibit Ternak dan satuan nilai dari hasil
penilaian butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan
yang telah dicapai oleh Pengawas Bibit Ternak dan telah ditetapkan
oleh pejabat penetap angka kredit.
Penetapan rumpun atau galur ternak pengakuan pemerintah
terhadap SDG Hewan yang telah ada di suatu wilayah sumber bibit
yang secara turun temurun dibudidayakan peternak dan menjadi
milik masyarakat.
Penetasan kegiatan pengeraman (setter) dan penetasan (hatcher)
telur tetas (hatcing egg/HE) untuk menghasilkan bibit ayam untuk
keperluan sendiri atau diperjualbelikan.
Pengafkiran/culling suatu tindakan pengeluaran sebagai tetua
karena tidak lolos dalam seleksi.
Pengawas Bibit Ternak (Wasbitnak) jabatan yang mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan
kegiatan pengawasan bibit ternak yang diduduki oleh Pegawai Negeri
Sipil.
Pengawas Bibit Ternak Tingkat Ahli pejabat fungsional yang dalam
pelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan,
metodologi dan teknis analisis tertentu.

Istilah Perbibitan Ternak 27


Pengawas Bibit Ternak Tingkat Terampil pejabat fungsional yang
dalam pelaksanaan pekerjaannya menggunakan prosedur dan teknik
kerja tertentu.
Pengawasan bibit proses pengawasan mutu bibit yang dilakukan oleh
petugas pemerintah yang memenuhi syarat untuk melaksanakan
pengawasan bibit ternak sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Pengawasan bibit ternak kegiatan yang meliputi pengawasan mutu
bibit, pengawasan mutu benih, serta pengawasan peredaran bibit
dan benih.
Pengawasan mutu benih dan bibit kegiatan yang dilakukan untuk
mengawasi produksi dan peredaran benih dan bibit dengan tujuan
agar benih/bibit yang diproduksi dan diedarkan memenuhi
persyaratan mutu yang telah ditetapkan.
Pengawasan mutu bibit rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengawasi mutu bibit yang beredar agar sesuai dengan standard
yang ditetapkan.
Pengeluaran benih dan/atau bibit ternak kegiatan mengeluarkan
benih dan/atau bibit ternak dari wilayah Negara Republik Indonesia
ke luar negeri.
Pengembalian semen beku tindakan pengembalian semen beku dari
inventaris stok semen beku Dinas Peternakan ke Balai Inseminasi
Buatan.
Pengembangan perbibitan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan
ternak yang mempunyai sifat unggul dan mewariskan serta
memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan.

Istilah Perbibitan Ternak 28


Pengencer semen bahan organik maupun anorganik yang memenuhi
persyaratan sebagai pengencer semen.
Pengendalian ternak ruminansia betina produktif serangkaian
kegiatan untuk mengelola penggunaan ternak ruminansia betina
produktif melalui identifikasi status reproduksi, seleksi, penjaringan
dan pembibitan.
Penghapusan semen beku tindakan penghapusan inventaris
terhadap stok semen beku yang rusak dan atau berkualitas rendah
berdasarkan berita acara tertulis dari Kepala Dinas peternakan Dati I.
Penguatan manajemen pembibitan ternak model pembibitan untuk
meningkatkan produktivitas usaha ternak yang berdaya saing dan
berkelanjutan melalui pendampingan dari dinas provinsi, dinas
kabupaten/kota, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, dan instansi
terkait.
Pengujian proses pemeriksaan terhadap sifat kualitatif dan
kuantitatif rumpun atau galur ternak melalui uji teknis yang
dilaksanakan oleh instansi yang ditunjuk.
Penilaian rangkaian kegiatan yang berkesinambungan untuk
memberikan jaminan mutu bahwa produk yang dihasilkan telah
sesuai dengan persyaratan standar yang diacu.
Penjaringan serangkaian kegiatan untuk memperoleh ternak
ruminansia betina produktif yang akan dijadikan ternak bibit dari
hasil seleksi.
Penyakit hewan eksotik penyakit hewan yang belum pernah terjadi
atau muncul di suatu negara atau wilayah, baik secara klinis,
epidemiologis maupun laboratories.

Istilah Perbibitan Ternak 29


Penyakit hewan gangguan kesehatan pada hewan yang antara lain
disebabkan oleh cacat genetik, proses degeneratif, gangguan
metabolisme, trauma, keracunan, infestasi parasit dan infeksi
mikroorganisme patogen.
Penyakit hewan menular penyakit yang ditularkan antara hewan dan
hewan, hewan dan manusia, serta hewan dan media pembawa
penyakit hewan lainnya melalui kontak langsung atau tidak langsung
dengan media perantara mekanis seperti air, udara, tanah, pakan,
peralatan, dan manusia; atau dengan media perantara biologis.
Penyakit hewan strategis penyakit hewan yang dapat menimbulkan
kerugian ekonomi, keresahan masyarakat, dan/atau kematian hewan
yang tinggi.
Penyerentakan birahi menciptakan kondisi pada sekelompok ternak
betina agar mendapatkan gejala berahi pada waktu yang bersamaan
yaitu dengan pemberian preparat hormon;
Perbibitan ternak suatu sistem di bidang benih dan/atau bibit ternak
yang paling sedikit meliputi pemuliaan, pengadaan, perbanyakan,
produksi, peredaran, pemasukan dan pengeluaran, pengawasan
mutu, pengembangan usaha serta kelembagaan benih dan/atau bibit
ternak.
Performans ayam penampilan luar atau eksterior ayam yang dapat
diamati untuk menentukan tingkat fisiologis.

Perkawinan unggas upaya memadukan gamet unggas jantan dan


betina agar terjadi pembuahan telur oleh spermatozoa untuk
selanjutnya berkembang menjadi zygote dan embrio.

Istilah Perbibitan Ternak 30


Persilangan cara perkawinan, dimana perkembangbiakan ternaknya
dilakukan dengan jalan perkawinan antara hewan-hewan dari satu
spesies tetapi berlainan rumpun.
Persyaratan Mutu Benih dan/atau Bibit Ternak kriteria teknis yang
dipersyaratkan pada benih dan/atau bibit ternak.
Persyaratan Teknis Minimal (PTM) batasan terendah dari spesifikasi
teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tatacara dan metoda
yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait
dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan,
kesehatan, lingkungan hidup dan/atau pertimbangan ekonomis,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya yang ditetapkan oleh
Menteri Pertanian.
Perusahaan inti perusahaan peternakan yang mengadakan
kemitraan dengan pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR) yang
berkewajiban menyediakan lahan, sarana produksi, bimbingan teknis,
manajemen, menampung, mengelola dan memasarkan hasil produksi
peternakan rakyat ayam ras, mengusahakan permodalan dan
melaksanakan budidaya sendiri.
Perusahaan pembibitan suatu usaha yang dijalankan secara teratur
dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu
tertentu secara komersial guna menghasilkan bibit ternak yang
jumlahnya melebihi jumlah ditetapkan pada peternakan rakyat untuk
tiap jenis ternaknya.
Perusahaan pengelola perusahaan di bidang peternakan yang
mengadakan kemitraan dengan pola pengelola yang berkewajiban
menyediakan sarana produksi, bimbingan teknis dan manajemen,

Istilah Perbibitan Ternak 31


menampung, mengolah dan memasarkan hasil produksi peternakan
rakyat ayam ras, mengusahakan permodalan tetapi tidak
melaksanakan budidaya ayam ras sendiri.
Perusahaan penghela perusahaan di bidang peternakan yang
mengadakan kemitraan dengan pola penghela yang berkewajiban
melakukan bimbingan teknis, menampung, mengolah dan
memasarkan hasil produksi peternakan rakyat ayam ras, tidak
mengusahakan permodalan dan tidak tidak melaksanakan budidaya
ayam ras sendiri.
Perusahaan Peternakan Ayam Ras Usaha Pembibitan Dan Usaha
Budidaya Ayam Ras.
Perusahaan peternakan orang perorangan atau korporasi, baik yang
berbentuk badan hukum maupun yang bukan badan hukum, yang
didirikan dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang mengelola usaha peternakan dengan kriteria
dan skala tertentu.
Perusahaan peternakan perusahaan yang berbadan usaha dan
bergerak di bidang peternakan sapi serta memiliki usaha pembibitan
sapi yang direkomendasi oleh Kepala Dinas yang membidangi fungsi
peternakan kabupaten/kota dan provinsi.
Peserta calon peserta yang ditetapkan oleh pihak Bank Pelaksana
sebagai penerima KUPS.
Peternak perorangan warga Negara Indonesia atau korporasi yang
melakukan usaha peternakan.
Peternakan Rakyat Ayam Ras usaha kecil peternakan ayam ras yang
jumlahnya tidak melebihi 15.000 ayam ras pedaging per siklus atau
10.000 ekor induk ayam ras petelur.

Istilah Perbibitan Ternak 32


Peternakan segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik,
benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan,
budi daya ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran, dan
pengusahaannya.
Pewilayahan sumber bibit serangkaian kegiatan untuk memetakan
suatu wilayah dengan agroekosistem tertentu sebagai wilayah
sumber bibit.
Plafon indikatif biaya maksimum untuk pembibitan sapi sesuai
dengan skala usaha yang didanai KUPS dalam satu periode yang telah
ditetapkan.
Polis asuransi perjanjian dibuat secara tertulis dalam bentuk akta
yang memuat kesepakatan, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
khusus yang menjadi dasar pemenuhan hak dan kewajiban para
pihak (penanggung dan tertanggung) dalam mencapai tujuan
asuransi.
Populasi dasar populasi ternak induk yang terseleksi dengan
persyaratan teknis minimal dari peternakan rakyat yang dipelihara
dalam suatu kelompok dan diatur perkawinannya untuk
menghasilkan ternak sebagai calon bibit ternak jantan dan betina.
Populasi inti populasi ternak hasil seleksi dari keturunan populasi
dasar.
Populasi terpilih kumpulan ternak dengan rumpun sama yang
dipelihara dalam satu wilayah yang terdiri atas beberapa kelompok
atau gabungan kelompok.
Post Thowing Motility proses pemeriksaan kualitas semen beku
segera setelah semen beku dicairkan kembali.
Pre Freezing pra pembekuan.

Istilah Perbibitan Ternak 33


Premi asuransi sejumlah nilai uang yang ditetapkan oleh penanggung
sebagai harga pengalihan risiko dan harus dibayar oleh tertanggung
sebagai syarat sahnya perjanjian asuransi dan memberikan hak
kepadanya untuk menuntut kerugian (klaim).
Printing Straw proses pencetakan : kode, nama bull, kode batch pada
straw menggunakan mesin printing.
Produk hewan semua bahan yang berasal dari hewan yang masih
segar dan/atau telah diolah atau diproses untuk keperluan konsumsi,
farmakoseutika, pertanian, dan/atau kegunaan lain bagi pemenuhan
kebutuhan dan kemaslahatan manusia.
Produk unggas materi yang dihasilkan dalam usaha perunggasan,
dapat meliputi DOC, ayam dara, telur atau ayam pedaging siap
potong, bahkan dapat dimungkinkan ayam bibit.
Produksi embrio proses kegiatan yang meliputi kegiatan-kegiatan
persilangan, flushing, pembekuan dan penyimpanan untuk
menghasilkan embrio.
Produksi semen beku proses kegiatan yang meliputi kegiatan-
kegiatan persiapan, penampungan, evaluasi semen, pengenceran,
pembekuan, pengemasan dan pemeriksaan pasca pembekuan.
Produktivitas kemampuan seekor ternak untuk menghasilkan
produksi yang optimal per satuan waktu.
Program Pemuliaan Inti Terbuka (Open Nucleus Breeding Scheme)
kegiatan pemuliaan ternak yang melibatkan populasi dasar untuk
membentuk populasi inti terbuka yang menghasilkan bibit ternak
berkualitas secara berkesinambungan.

Istilah Perbibitan Ternak 34


Program Pemuliaan Inti Tertutup (Close Nucleus Breeding Scheme)
kegiatan pemuliaan ternak di dalam populasi inti secara tertutup
untuk menghasilkan ternak yang berkualitas secara
berkesinambungan.
Proposal Form atau Formulir permohonan asuransi formulir isian
yang memuat pertanyaan-pertanyaan tentang calon tertanggung,
objek pertanggungan, dan hal-hal terkait lainnya yang harus diisi oleh
calon tertanggung secara lengkap dan sesuai fakta material yang
sebenarnya, merupakan dasar pihak asuransi untuk memberikan
jaminan asuransi dan menerbitkan polis asuransi.
Prosedur tetap tata cara pembibitan sapi yang baik sesuai dengan
Pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian tentang Pedoman
Pembibitan Sapi Potong Yang Baik atau Peraturan Menteri Pertanian
tentang Pedoman Pembibitan Sapi Perah Yang Baik.
Proven bull pejantan yang sudah diseleksi sebagai pejantan unggul
berdasarkan kemampuan produksi dan reproduksi keturunannya
(progeny) atau saudara kandung/tiri atau garis keturunannya
(pegigree).
PSDS/K Program Swasembada Daging Sapi/Kerbau.
Pullet ayam dara siap kawin.
Pulling pengeluaran anak ayam yang baru menetas dari mesin tetas
setelah 95% bulunya kering.
Puncak produksi perhitungan produksi telur ayam yang tertinggi,
biasanya dihitung perminggu atau rata-rata 1 minggu dan bukan
dihitung hari-hari tertentu saja.

Istilah Perbibitan Ternak 35


Pusat database uji performan lembaga yang mengumpulkan dan
mengolah data Uji Performan Sapi Potong Indonesia sesuai dengan
rumpun ternak yang menjadi tanggung jawabnya.
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
(PPVTPP) unit kerja yang melaksanakan fungsi perizinan secara
administratif.

Q
Quail Day angka yang menunjukkan jumlah telur yang dihasilkan
dibagi jumlah puyuh pada saat itu, kali 100%.
Quail Housed angka yang menunjukkan jumlah telur yang dihasilkan
dibagi jumlah puyuh yang masuk kandang pada awal bertelur, kali
100%.

Rekomendasi Persetujuan Pemasukan (RPP) keterangan tertulis


yang diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk olehnya
kepada pelaku usaha yang akan melakukan pemasukan benih
dan/atau bibit ternak.
Rekomendasi Persetujuan Pengeluaran (RPP-I) keterangan tertulis
yang diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk olehnya
kepada pelaku usaha yang akan melakukan pengeluaran benih
dan/atau bibit ternak.
Rekorder/petugas pencatat petugas yang telah dididik khusus untuk
melakukan pekerjaan pencatatan data ternak.

Istilah Perbibitan Ternak 36


Rekording/Pencatatan suatu kegiatan yang diawali dengan
pemberian tanda baik nomor telinga atau bentuk registrasi lainnya,
reproduksi, pakan, kesehatan, pengukuran, penilaian, silsilah dan
produktifitas yang akan digunakan sebagai bibit.
Rencana Definitif Kebutuhan Usaha Pembibitan Sapi (RDK-UPS)
rencana kebutuhan kredit bagi pelaku usaha yang disusun
berdasarkan skala usaha pembibitan sapi dalam satu periode
tertentu yang dilengkapi dengan jadual pencairan dan pengembalian
kredit.
Rencana kerja Pengawas Bibit Ternak jadual kegiatan yang disusun
oleh para Pengawas Bibit Ternak berdasarkan program pengawasan
bibit ternak.
Resesif aksi dimana suatu alel tertutup ekspresinya oleh alel lain
pada kromosom yang sehomolog.
Resipien ternak betina yang memenuhi syarat sebagai induk semang
penerima embrio sampai dengan melahirkan.
Ripitabilitas kekuatan suatu sifat diulang selama hidupnya.
Road Map peta jalan atau dokumen yang berisikan data-data atau
status ketersediaan bibit ternak untuk waktu tertentu.
Ruminansia besar hewan besar pemamah biak yang memiliki
lambung ganda (rumen, retikulum, omasum, dan abomasums)
seperti sapi potong, sapi perah, dan kerbau.
Ruminansia kecil hewan kecil pemamah biak yang memiliki lambung
ganda (rumen, retikulum, omasum, dan abomasums) seperti kambing
dan domba.

Istilah Perbibitan Ternak 37


Rumpun ternak (rumpun) segolongan ternak dari suatu spesies yang
mempunyai ciri fenotif yang khas dan ciri tersebut dapat diwariskan
pada keturunannya.

Sapi dara sapi betina hasil seleksi sejak lepas sapih sampai dengan
siap dikawinkan pada umur 15-18 bulan.
Sapi hilang raibnya sapi dari kandang pemeliharaannya yang ditandai
dengan adanya tindakan pengrusakan dan/atau pemaksaan terhadap
kandang dan/atau lokasi pemeliharaan.
Sapi induk laktasi (lactation cow) sapi yang telah beranak dan
menghasilkan susu.
Sapi kriteria bibit sapi secara performance memenuhi persyaratan
kualitatif dan kuantitatif pada SNI/PTM.
Sapi mati hilangnya nyawa sapi akibat serangan penyakit hewan atau
karena kecelakaan atau mati karena melahirkan yang dibuktikan
dengan pemeriksaan visum oleh dokter hewan atau mantri hewan.
Sapi pejantan muda sapi jantan hasil seleksi yang mempunyai mutu
genetik tinggi disiapkan untuk calon pejantan (performans tested
bull).

Istilah Perbibitan Ternak 38


Sapi perah bibit lokal sapi perah bibit jenis FH (Friesian Holsten) dari
bangsa murni (Pure Breed) atau peranakan FH yaitu sapi peranakan
yang telah disilangbalikkan (back crossing) dengan pejantan FH terus
menerus sampai generasi ke-3 dengan penurunan darah 87,5% FH
yang berasal dari luar negeri.
Sapi perah bibit sapi perah yang memenuhi persyaratan tertentu dan
dibudidayakan untuk reprodusksi dengan tujuan produksi susu.
Sapi potong bibit lokal sapi potong bibit yang berasal dari wilayah
sumber bibit di Indonesia.
Sapi potong bibit sapi potong yang memenuhi persyaratan tertentu
dan dibudidayakan untuk reproduksi dengan tujuan produksi daging
dan tenaga kerja.
Sapi sakit kondisi fisik sapi yang ditandai dengan penyimpangan
patologis dari keadaan kesehatan yang normal, disebabkan antara
lain karena cacat genetik, proses degeneratif, gangguan
metabolisme, trauma, keracunan, infestasi parasit, dan infeksi
mikroorganisme patogen seperti virus, bakteri, cendawan, dan
ricketsia.
Satuan unit ternak kesetaraan perhitungan untuk menentukan
beban kerja pengawasan, 1 unit ternak setara dengan 1 ekor
sapi/kerbau/kuda dewasa, 2 ekor sapi/kerbau/kuda muda, 4 ekor
sapi/kerbau/kuda anak, 7 ekor kambing/domba dewasa, 14 ekor
kambing/domba anak, 3 ekor babi dewasa (finisher), 6 ekor babi
muda (grower), 12 ekor babi anak (starter), dan atau setara dengan
100 ekor unggas dewasa (grower dan layer) atau 200 ekor unggas
anak (umur sehari sampai dengan starter).

Istilah Perbibitan Ternak 39


Satwa liar semua binatang yang hidup di darat, air, dan/atau udara
yang masih mempunyai sifat liar, baik yang hidup bebas maupun
yang dipelihara oleh manusia.
SDG Hewan asli SDG Hewan yang asal usulnya murni berasal dari
Indonesia.
SDG Hewan introduksi SDG Hewan yang dimasukkan dari luar negeri,
baik yang sudah maupun belum terbukti dapat beradaptasi dengan
lingkungan di Indonesia.
SDG Hewan lokal SDG Hewan hasil persilangan atau introduksi yang
telah beradaptasi dan berkembangbiak pada lingkungannya.
Sealing proses perekatan atau penutupan straw embrio/semen.
Seleksi alam pemilihan ternak menjadi tetua untuk generasi
selanjutnya yang dilakukan oleh alam.
Seleksi buatan seleksi yang dilakukan manusia untuk tujuan tertentu,
yang dibagi menjadi : (1) seleksi individu (mass selection), (2) seleksi
kekerabatan (family selection), dan (3) seleksi silsilah (pedigree
selection).
Seleksi diferensial keunggulan ternak-ternak yang terseleksi
terhadap rata-rata populasi.
Seleksi individu (mass selection) seleksi untuk ternak bibit yang
didasarkan pada catatan produktivitas masing-masing ternak.
Seleksi kegiatan memilih tetua untuk menghasilkan keturunannya
melalui pemeriksaan dan atau pengujian berdasarkan kriteria dan
tujuan tertentu, dengan menggunakan metode atau teknologi
tertentu.

Istilah Perbibitan Ternak 40


Seleksi kekerabatan (family selection) seleksi individu atas dasar
performans kerabat-kerabatnya (misal : saudara tiri sebapak atau
saudara kandung).
Seleksi silsilah (pedigree selection) seleksi berdasarkan pada silsilah
ternak, kriteria yang biasa digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan seleksi yaitu : bangsa ternak, kesuburan dan
persentase kelahiran anak, temperamen dan produksi susu anak,
produksi daging dan susu, recording dan status kesehatan ternak.
Selektor petugas yang dididik khusus untuk mencatat, memilih dan
menyeleksi ternak hasil inseminasi buatan.
Semen beku rusak dan atau berkualitas rendah pernyataan status
kualitas semen beku oeh Tim Pemeriksa yang ditunjuk dan
berdasarkan hasil pemeriksaan semen beku dan ternyata semen
beku dimaksud tidak layak lagi untuk inseminasi buatan.
Semen beku sapi semen yang berasal dari pejantan sapi terpilih yang
diencerkan sesuai prosedur dan dibekukan pada suhu - 196 0C.
Semen beku semen yang berasal dari pejantan unggul yang sehat,
bebas dari penyakit hewan menular yang diencerkan sesuai prosedur
proses produksi sehingga menjadi semen beku dan disimpan di dalam
rendaman nitrogen cair pada suhu minus (-) 1960C dalam container
kriogenik.
Semen mani berasal dari pejantan unggul yang dipergunakan untuk
inseminasi buatan.
Sertifikasi benih dan/atau bibit proses penerbitan sertifikat benih
dan/atau bibit setelah melalui pemeriksaan, pengujian dan
pengawasan serta memenuhi semua persyaratan untuk diedarkan.

Istilah Perbibitan Ternak 41


Sertifikat benih dan bibit jaminan tertulis yang diberikan oleh
lembaga sertifikasi produk yang telah diakreditasi atau ditunjuk oleh
Menteri Pertanian untuk menyatakan bahwa benih dan bibit tersebut
telah memenuhi standard yang telah dipersyaratkan.
Service per conception jumlah pelayanan inseminasi (service) yang
dibutuhkan oleh seekor ternak betina sampai terjadinya kebuntingan
atau konsepsi.
Setter tempat menyimpan telur tetas yang sedang dieramkan
dalam mesin tetas, mulai dari hari ke 1 sampai dengan hari
ke 18.
Sexing tindakan khusus untuk menentukan jenis kelamin.
Silsilah catatan mengenai asal usul keturunan ternak yang meliputi
nama, nomor dan performan dari ternak dan tetua penurunnya.
Sistem Identifikasi dan Informasi Sapi Perah Indonesia (SISI) salah
satu program pencatatan sapi perah yang berbasis pada identitas
ternak.
Sistem integrasi ternak-tanaman perpaduan antara usaha tanaman
dengan pemeliharaan ternak secara bersinergi.
Sistem Perbibitan Ternak Nasional suatu tatanan yang mengatur
hubungan dan saling ketergantungan antar pengelolaan sumberdaya
genetik, pemuliaan, perbanyakan, produksi, pemasukan dan
pengeluaran benih dan/atau bibit unggul, pengawasan penyakit,
pengawasan mutu, pengembangan usaha dan kelembagaan.
Spesies sekelompok ternak yang memiliki sifat genetik sama, dalam
kondisi alami dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan
keturunan yang subur.

Istilah Perbibitan Ternak 42


Spliting pemotongan sel-sel embrio dengan teknik mikromanipulasi.
Stakeholders segenap pihak, lintas pelaku atau pihak-pihak yang
terkait dengan suatu isu atau rencana.
Standar Benih dan atau Bibit spesifikasi teknis benih dan atau bibit
yang dibakukan, disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang
terkait dengan memperhatikan ayarat-syarat kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa
yang akan datang untuk memberi kepastian manfaat yang akan
diperoleh.
Standar bibit spesifikasi teknis yang disusun berdasarkan konsensus
semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat kesehatan,
keamanan hayati, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Standar Nasional Indonesia (SNI) spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan
konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-
syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya yang ditetapkan oleh
Badan Standardisasi Nasional dan berlaku secara nasional.
Standardisasi benih dan/atau bibit proses spesifikasi teknis benih
dan/atau bibit yang dibakukan dan disusun berdasarkan konsensus
semua pihak, dengan memperhatikan syarat mutu genetik, syarat
kesehatan hewan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk member kepastian manfaat yang akan diperoleh.
Stasiun Uji Performan (SUP) Unit Pelaksana Teknis Daerah atau Balai
Inseminasi Buatan Daerah untuk melakukan pengujian sapi-sapi

Istilah Perbibitan Ternak 43


pejantan dan calon induk yang telah terseleksi dari beberapa lokasi
dengan pengelolaan yang seragam.
Sterility control pemeriksaan/penanggulangan kelainan reproduksi
sapi perah betina.
Stok semen beku seluruh semen beku yang tersimpan di dalam
container penyimpanan di Dinas Peternakan Dati I dan Dati II dan
atau unit-unit pelaksanaan inseminasi buatan dan oleh Kepala Dinas
Peternakan Dati I dinyatakan perlu diperiksa.
Straw wadah semen beku berbentuk pipa plastic dengan diameter
0,25 mm atau 0,5 mm dan beruas-ruas seperti jerami.
Subsidi bunga bagian bunga yang menjadi beban Pemerintah sebesar
selisih antara tingkat bunga KUPS yang berlaku dengan tingkat bunga
yang dibebankan kepada peserta.
Sumber daya genetik hewan (SDG Hewan) hewan atau material
genetiknya, tetapi tidak termasuk ikan atau material genetiknya, yang
mengandung unit-unit yang berfungsi sebagai pembawa sifat
keturunan, baik yang bernilai aktual maupun potensial yang dapat
dipergunakan untuk menciptakan rumpuan atau galur baru.
Sumber daya genetik material tumbuhan, binatang atau jasad renik
yang mengandung unit-unit yang berfungsi sebagai pembawa sifat
keturunan, bai yang bernilai aktual maupun potensial untuk
menciptakan galur, rumpun atau spesies baru.
Sumber Daya Genetik Ternak (SDGT) substansi yang terdapat dalam
individu suatu populasi rumpun ternak yang secara genetik unik yang
terbentuk dalam proses domestikasi dari masing-masing spesies,
yang merupakan sumber sifat keturunan yang mempunyai nilai
potensial maupun nyata serta dapat dimanfaatkan dan

Istilah Perbibitan Ternak 44


dikembangkan atau dirakit untuk menciptakan rumpun atau galur
unggul baru.
Surat keterangan kesehatan reproduksi dokumen pernyataan
kondisi (status present) organ reproduksi sapi betina berdasarkan
hasil pemeriksaan reproduksi dan ditandatangani oleh medik
reproduksi atau dokter hewan yang ditunjuk.
Surat Keterangan Layak Bibit Ternak surat yang menerangkan
kesesuaian ternak terhadap standar (SNI/PTM/Standar Daerah) untuk
rumpun/galur ternak yang sudah ditetapkan atau dilepas.
Swasembada pejantan unggul adalah tersedianya kebutuhan
pejantan unggul di Balai Inseminasi Buatan Nasional dan daerah dari
dalam negeri sebesar 90% untuk menghasilkan semen beku.

Teasing proses memancing pejantan untuk meningkatkan libido.


Telur konsumsi telur yang diproduksi untuk tujuan konsumsi dan
umumnya tidak dibuahi oleh spermatozoa.
Telur tetas telur yang telah dibuahi sehingga memungkinkan untuk
ditetaskan.
Tenaga inseminasi buatan tenaga yang telah lulus pelatihan
inseminasi buatan dan memenuhi kualifikasi yang ditetapkan.
Ternak asli ternak yang kerabat liarnya berasal dari Indonesia dan
proses domestikasinya terjadi di Indonesia.
Ternak besar jenis ternak yang bertubuh besar seperti sapi, kerbau
dan kuda yang tergolong dalam ras mamalia.

Istilah Perbibitan Ternak 45


Ternak donor ternak betina bibit unggul yang dimanfaatkan untuk
memproduksi embrio guna memperoleh ternak bibit unggul.
Ternak hewan peliharaan yang produknya diperuntukkan sebagai
penghasil pangan, bahan baku industri, jasa, dan/atau hasil ikutannya
yang terkait dengan pertanian.
Ternak layak bibit ternak yang telah memenuhi kesesuaian standar
(SNI/PTM/Standar Daerah).
Ternak lokal ternak hasil persilangan atau introduksi dari luar yang
telah dikembangbiakkan di Indonesia sampai generasi kelima atau
lebih yang telah beradaptasi pada lingkungan dan/atau manajemen
setempat.
Ternak murni sekelompok individu ternak dalam suatu rumpun atau
galur yang diseleksi dan dikembangbiakkan tanpa melalui proses
persilangan dengan rumpun atau galur lain.
Ternak resipien ternak betina yang memenuhi syarat sebagai induk
semang penerima embrio sampai dengan melahirkan.
Ternak ruminansia betina produktif ruminansia besar yang
melahirkan kurang dari 5 kali, atau berumur di bawah 8 tahun dan
ruminansia kecil yang melahirkan kurang dari 5 kali atau berumur di
bawah 4 tahun 6 bulan.

Ternak unggas jenis ternak yang umumnya tergolong kelas aves.


Tertanggung pelaku usaha pembibitan sapi yakni perusahaan
peternakan, koperasi, dan kelompok/gabungan kelompok peternak
yang telah menjadi nasabah kredit usaha pembibitan sapi (KUPS) dan
membuat perjanjian asuransi ternak sapi dengan penanggung.

Istilah Perbibitan Ternak 46


Testing istilah untuk melakukan pemeriksaan apakah kelincinya
bunting.
Thawing (pencairan mani beku) tindakan mencairkan mani beku
sehingga siap dipergunakan untuk kawin suntik.
Tim pembina provinsi kelompok kerja yang terdiri dari unsur dinas
yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di
provinsi, unsur BPTP dan unsur perguruan tinggi, ditetapkan dengan
Surat Keputusan Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan
dan kesehatan hewan di provinsi.
Tim pemeriksa semen beku petugas dinas peternakan yang ditunjuk
Kepala Dinas peternakan Dati I berjumlah sekurang-kurangnya 2
(dua) orang dan memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh Balai
Inseminasi Buatan sebagai inseminator dan atau handling semen.
Tim pusat kelompok kerja yang terdiri dari unsur Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan, ditetapkan dengan surat
keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Tim teknis kabupaten/kota kelompok kerja yang terdiri dari unsur
dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di
kabupaten/kota, ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas
yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di
kabupaten/kota.
Tindakan karantina hewan kegiatan yang dilakukan untuk mencegah
hama penyakit hewan karantina masuk ke, tersebar di, dan/atau
keluar dari wilayah Negara Republik Indonesia.

Istilah Perbibitan Ternak 47


Transfer embrio proses kegiatan meliputi produksi embrio,
pembekuan (cyro preservation), penyimpanan (storage), handling,
thawing, memasukkan/mentransfer embrio ke dalam alat kelamin
ternak betina dengan teknik tertentu agar ternak itu bunting.

Uji observasi suatu uji penilaian ciri spesifik kualitatif, kuantitatif,


reproduksi dan wilayah sebaran.
Uji performan metode pengujian untuk memilih ternak bibit
berdasarkan sifat kualitatif dan kuantitatif meliputi pengukuran,
penimbangan dan penilaian.
Uji pewarnaan pemeriksaan semen untuk mengetahui jumlah
sperma yang hidup dan mati dengan melihat perbedaan warna pada
kepala sperma.
Uji zuriat (progeny testing) metode pengujian untuk mengetahui
mutu genetik calon pejantan berdasarkan produksi anak betinanya.
Unggas (poultry) jenis hewan ternak kelompok burung yang
dimanfaatkan untuk daging dan/atau telurnya. Umumnya merupakan
bagian dari ordo Galliformes (seperti ayam dan kalkun) dan
Anseriformes (seperti bebek).
Unggas lokal ayam atau itik hasil persilangan atau introduksi luar
negeri yang telah dikembangbiakkan di Indonesia sampai generasi
kelima atau lebih yang telah beradaptasi pada lingkungan dan/atau
manajemen setempat.

Istilah Perbibitan Ternak 48


Unit Pelaksana Teknis (UPT) satuan organisasi bersifat mandiri yang
melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis
penunjang dari organisasi induknya, baik di Pusat maupun Daerah.
Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPT Pusat) Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang ada di
daerah yang tugas dan fungsinya meliputi produksi, pemuliaan dan
distribusi benih dan bibit ternak.
Unit Pelaksana Teknis/Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPT/UPTD)
Unit Pelaksana Teknis Pembibitan yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi melaksanakan pemuliaan, produksi, pemasaran dan
pengembangan pembibitan ternak yang dimiliki pusat dan daerah.
Unit pembibitan ternak : wilayah sumber bibit dasar (foundation
stock) dan bibit induk (breeding stock) yang dilengkapi dengan
stasiun uji performan.
Unit penetasan unit sarana untuk penetasan telur guna
menghasilkan DOC dari perusahaan pembibitan.
Usaha budidaya ayam ras pedaging usaha untuk memproduksi hasil
ayam ras pedaging dan hasil ikutannya bagi konsumen.
Usaha budidaya ayam ras petelur usaha untuk memproduksi hasil
ayam ras petelur dan hasil ikutannya bagi konsumen.
Usaha kecil peternakan ayam ras usaha budidaya ayam ras yang
dilakukan oleh perorangan Warga Negara Indonesia atau kelompok
yang jumlahnya tidak lebih dari 65.000 ekor ayam ras pedaging per
siklus atau 45.000 ekor induk ayam ras petelur.
Usaha pembibitan sapi serangkaian kegiatan budidaya untuk
menghasilkan bibit ternak sapi.

Istilah Perbibitan Ternak 49


Vaksinasi pemberian kekebalan pada hewan dengan bibit penyakit
yang telah dilemahkan untuk merangsang peningkatan kekebalan
tubuh terhadap suatu penyakit.
Village Breeding Centre (VBC) suatu kawasan pengembangan
peternakan yang berbasis pada usaha pembibitan ternak rakyat yang
tergabung dalam kelompok peternak pembibit.

Weaning memisahkan anakan kelinci dari indukan (menyapih).


Wilayah sebaran lokasi ternak yang telah ada secara turun temurun
dibudidayakan oleh peternak.
Wilayah Sebaran lokasi ternak yang telah ada secara turun temurun
dibudidayakan oleh peternak.
Wilayah sumber bibit ternak suatu wilayah agroekosistem yang tidak
dibatasi oleh wilayah administrasi pemerintahan dan mempunyai
potensi untuk pengembangan bibit dari jenis atau rumpun atau galur
ternak tertentu.

Istilah Perbibitan Ternak 50


DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009


Tentang Peternakan Dan Kesehatan Hewan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 tahun
2011 tentang Sumber Daya Genetik Hewan dan Perbibitan
Ternak (2012).
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2011 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas Bibit Ternak dan Angka Kreditnya.
4. Peraturan Bersama Menteri Pertanian dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 60/Permentan/OT.140/9/2011
dan Nomor 39 Tahun 2011 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2011 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas Bibit Ternak dan Angka Kreditnya.
5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
08/Permentan/OT.140/2/2012 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Ternak dan
Angka Kreditnya.
6. Pedoman Pelaksanaan KUPS (Peraturan Mentan RI No.
12/Permentan/PD.400/3/2012 dan Peraturan Menkeu RI No.
241/PMK.05/2011) (2012).
7. Kumpulan Peraturan Perundangan di Bidang Perbibitan
Peternakan (1997).
8. Pedoman Penetasan Ayam Ras Yang Baik (2005).
9. Petunjuk Teknis Pembibitan Ternak Rakyat (2008).

Istilah Perbibitan Ternak 51


10. Prosedur Baku Pelaksanaan Produksi Bibit Pada Usaha
Pembibitan Sapi Perah (2009).
11. Road Map Perbibitan Ternak 2010-2014 (2010).
12. Rekomendasi Persetujuan Pemasukan dan Pengeluaran Benih
dan/atau Bibit Ternak ke dalam dan ke luar Wilayah Negara RI
(2011).
13. Pedoman Pembibitan Kelinci Yang Baik (2011).
14. Pedoman Pembibitan Burung Puyuh Yang Baik (2011).
15. Pengendalian Ternak Ruminansia Betina Produktif (2011).
16. Pedoman Pembibitan Ayam Ras Yang Baik (2011).
17. Pewilayahan Sumber Bibit (2011).
18. Pedoman Teknis Uji Zuriat Sapi Perah Nasional Tahun 2012
(2012).
19. Pengelolaan dan Penetapan Rumpun atau Galur Ternak (2012).
20. Pedoman Teknis Pembibitan Sapi Potong Tahun 2012 (2012).
21. Pedoman Pelaksanaan Penambahan Indukan Sapi Tahun 2012
(2012).
22. Roap Map Swasembada Pejantan Unggul Tahun 2013 (2012).
23. Pedoman Teknis Dukungan Pembibitan dalam Pengembangan
Kawasan Ternak Tahun 2012 (2012).
24. Petunjuk Operasional Uji Zuriat Sapi Perah Nasional Periode II
(2012).
25. Rencana Strategis Direktorat Perbibitan Ternak 2010 – 2014
(Edisi Revisi) (2012).
26. Pedoman Pelaksanaan Pewilayahan Sumber Bibit Ternak Tahun
2013 (2013).
27. Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Rumpun dan Galur Ternak
Tahun 2013 (2013).

Istilah Perbibitan Ternak 52


28. Pedoman Pelaksanaan Penguatan Manajemen Pembibitan
Ternak Tahun 2013 (2013).
29. Pedoman Pelaksanaan Uji Performan Sapi PotongTahun 2013
(2013).
30. Pedoman Pelaksanaan Uji Zuriat Sapi Perah Tahun 2013 (2013).
31. Pedoman Pelaksanaan Pembibitan Sapi Perah Tahun 2013
(2013).
32. Pedoman Pelaksanaan Pembibitan Kerbau Tahun 2013 (2013).
33. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Pembibitan Sapi di
Lokasi PTPN Tahun 2013 (2013).
34. Petunjuk Teknis Asuransi Ternak Sapi Tahun 2013.
35. Pedoman Pelaksanaan Pembibitan Sapi Potong Di 3 (Tiga) Pulau
(Pulo Raya, Pulau Sapudi, Pulau Nusa Penida) Tahun 2013.
36. Pedoman Pelaksanaan Dukungan Perbibitan Dalam
Pengembangan Kawasan Sapi Potong Di 5 (Lima) Kabupaten
(Siak, Lampung Selatan, Kebumen, Barito Kuala, Barru) Tahun
2013.
37. Petunjuk Teknis Surat Keterangan Layak Bibit Ternak (2013).
38. Buku Saku Istilah-Istilah Tehnik Peternakan, Direktorat Bina
Produksi Peternakan , Ditjen Peternakan, Departemen
Pertanian (1982).
39. Istilah peternakan (internet).
40. www.artikata.com
41. www. sapiology.com
42. Wiktionary Bahasa Indonesia.
43. DAFTAR ISTILAH.doc
44. lintangrabbitry.blogspot.com
45. annisa-usman.blogspot.com
46. puyuhjaya.wordpress.com

Istilah Perbibitan Ternak 53


47. adifirman.files.wordpress.com
48. Ternakayamkampung.com

Istilah Perbibitan Ternak 54

Anda mungkin juga menyukai