PRODI KEPERAWATAN PROGRAM No :FRM-SKP/047

Tanggal :
SARJANA
Revisi : 00
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN Halaman : 1 dari 1
MUHAMMADIYAH GOMBONG

Nomor
Nama /Kode Mata Kuliah Keperawatan Paliatif
Bobot SKS
Tgl/ Semester 18 Juni 2021
Dosen /Tutor/Fasilitator/CI Bp.Fajar

FORM PENILAIAN SEMINAR

TOPIK : Mind Mapping STROKE

KELOMPOK : 1 Kelas Kebumen

NO NAMA MAHASISWA NILAI AKHIR

1 Arif Mukorobin
2 Aprivia Wibawanti
3 Heni Oktantri
4 Risma Ria Wardini
5 Marti Tusiana Anggari
6 Desty Maryani
7 Puji Lestari
8 Agustina Handayani
9 Rista Sari Nur Fitriyani
10 Edi Wiyono
11 Heri Budianto
12 Etik Yulita Suberti
13 Endang Rini Astuti
14 Nur Azizah
15 Susi Trianingsih
16 Furry Hermintarsih
17 Yuyun Ika Setiati
18 Robertus Eka Wardoyo
19 Adita Novitasari
 PENAMPILAN DISKUSI

NO Petugas Ke NAMA MAHASISWA NILAI

1 Presentator Etik Yulita Suberti
2 Moderator Yuyun Ika Setiati
3 Notulis Endang Rini Astuti

Penanya dan pertanyaan :

NO NAMA PERTANYAAN NILAI
1. Purwaning Ijin bertanya untuk kelompok stroke, diagnosa psikologis apa
Rahmawati saja yang mungkin muncul pasa pasien stroke?
2. Sigit Bahariawan Ijin bertanya pada kelompok kebumen 1, apakah benar pada
pasien stroke akan selalu diikuti dengan hemiparesis, dan bagi
yang serangan pertama kali akan bisa sembuh seperti sedia
kala..terima kasih
3. Samsul Arifin assallamuallaikum saya Samsul arifin dari kelompok kebumen
4 ke kelompok kebumen stroke
izin bertanya bagaimana tindakan keperawatan atau langkah
langkah awal penanganan stroke agar tidak semakin parah ?
terimakasih
4.. Zuher Amry ijin bertanya utk klmpok stroke,,,sya zuher amri dr kelas
cilacap mau bertanya,,kenapa stroke serangan ke 2 lebih
berbahaya drpd serangan pertama,,,,,

Jawaban Penyaji/Anggota Kelompok Lain:

NO NAMA URAIAN JAWABAN NILAI
1. Eka wardoyo Menjawab Samsul Arifin: Tindakan awal agar stroke tdk semakin
parah.
1. Pre hospital
2. Intra hospital
Pre hospital : pengenalan awal ttg gejala stroke oleh masyarakat. Yg
merupakan bagian periode emas penanganan stroke. Kurang dari 2
jam harus sampai RS. Bila terlambat penanganan atau lebih dari 4,5
jam makan stroke akan lebih parah bahkan berisiko kematian atau
cacat permanen.
2. Intra hospital
 Penilaian segera dgn triase pd psn curiga stroke. Penilaian dan
pengelolaan ABC. Lalu pencitraan CT scan menjadi prioritas
selanjutnya. Untuk membedakan SNH dengan SH karena pengobatan
dan intervensi berbeda. Dilanjutkan
Manajemen TD, pemantauan TIK... Dan perawatan ICU

2. Etik Yulita Menambahi jawaban utk pertanyaan Samsul Arifin : merawat klien
Suberti menjelang ajal dg meningkatkan kenyamanan, dukungan untuk
keluarga yang berduka.
3. Nur Azizah Menjawab Zuher Amry : Stroke yang berulang, seringkali lebih berat
dibanding stroke yang terjadi sebelumnya. Ini karena ada bagian otak
yang terganggu akibat belum sepenuhnya pulih dari serangan stroke
terdahulu. Pada serangan stroke berikutnya, gangguan yang sudah
dialami akan semakin bertambah parah, dan meningkatkan risiko
kecacatan hingga kematian.
Pasien stroke biasanya mendapat berbagai penanganan dan
pengobatan di rumah sakit, mulai dari operasi dan pemberian obat
pengencer darah. Penanganan tersebut hanya berfungsi
mengembalikan atau menyelamatkan fungsi-fungsi tubuh yang masih
bisa diselamatkan. Yang terpenting untuk mencegah kekambuhan
stroke adalah mengontrol gaya hidup dan pola makan.
4. Heri Menjawab Purwaning Rahmawati :
Budiyanto 1. Resiko harga diri rendah
2. Ketidakberdayaan.
5. Susi Menjawab Sigit Bahariawan :Hemiparesis adalah kondisi ketika
Trianingsih salah satu sisi tubuh, dari kepala hingga kaki, mengalami kelemahan
sehingga sulit digerakkan. Kondisi ini umumnya dialami oleh
penderita stroke dan harus segera ditangani karena bisa menyebabkan
kelemahan permanen dan kelumpuhan.

Hemiparesis dialami oleh 8 dari 10 orang yang menderita stroke.

Kondisi ini dapat membuat penderitanya kesulitan untuk melakukan
banyak hal, termasuk berdiri, berjalan, bahkan menelan. Oleh karena
itu, hemiparesis perlu ditangani secara menyeluruh, sehingga kualitas
hidup penderitanya bisa membaik.
 Jadi tidak semua stroke dikuti dg hemiperase
6.

7.