Anda di halaman 1dari 64

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI S1 KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PENYAKIT TERMINAL
( Paliatif Care )

Ns.Iswadi, S.Kep., M.Kes


UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

PERSPEKTIF DAN KONSEP


PASIEN TERMINAL
( Paliatif Care )

WHO (2011) ; Penedekatan yang bertujuan memperbaiki


kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa.

 Pencegahan dan membantu meringankan penderitaan


 Identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta
 Penanganan nyeri dan
 Masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

TUJUAN
 Mengurangi penderitaan pasien
 Memperpanjang umurnya
 Meningkatkan kualitas hidupnya
 Memberikan support kepada keluarganya.

Yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara


Psikologis dan Spiritual, tidak stres menghadapi penyakit
yang dideritanya

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

PRINSIP
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian
sebagai proses yang normal
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada
keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan
pasien dan keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

HAK PENDERITA
1. Tahu status kesehatannya
2. Ikut serta merencanakan perawtan
3. Dapat informasi tindakan invasive
4. Pelayanan tanpa diskriminasi
5. Dirahasiakan oenyakitnya
6. Dapat bekerja dan dapat produktif
7. Berkeluarga
8. Perlindungan asuransi
9. Pendidikan yang layak

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

KRITERIA :
Kriteria yang dapat menjadi batasan penyakit yang sudah bisa
masuk dalam kategori penyakit terminal :
1. Penyakit yg tdk dpt disembuhkan lg Stadium Lanjut.
2. Stase akhir kehidupan dan penyakit mengarah pada
kematian
3. Diagnosa medis yg jelas (goden standar dengan ukuran yg
akurat)

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Lanjutan…

4. Tidak ada obat secara medis : obat yg masuk tdk


memberikan efek terafeutik.
5. Prognosis jelek : Kemungkinan sembuh dan
kemungkinan terjadi kematian besar.
6. Bersifat progresif : Peningkatan menjadi parah
sangat cepat, sementara tdk ada kemajuan utk
sembuh.
7. Tubuh sudah tidak cukup menerima efek obat.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

JENIS PENYAKIT TERMINAL

1. Kanker yg sdh masuk staging lanjut


2. Penyakit degenerative (sering pada lansia)
3. Penyakit paru obstuktif kronis, systic fibrosis.
4. Parkinson
5. Stroke
6. Penyakit genetik
7. Gagal jantung
8. Penyakit infeksi virus yg sdh memberi dampak pada
seluruh sitem tubuh.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

DIMENSI KUALITAS HIDUP

1. Penaganan permasalah kondisi fisik (gejala dan


nyeri)
2. Kemampuan fungsional dalam beraktifitas
3. Kesejahteraan keluarga
4. Kesejahteraan emosional
5. Spiritual
6. Fungsi social
7. Kepuasan pada layanan terapi (termasuk
pendanaan)
8. Orientasi masa depan (rencana dan harapan)
9. Seksualitas (termasuk “body image”)
10. Fungsi okupasi

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

ARTI KEMATIAN BAGI PASIEN

Pasien yang menghadapi penyakit stadium akhir, atau penyakit


terminal, seringkali merasakan ketakutan yang serius :

 Ketidak-pastian apa yg terjadi


dikemudian hari.
 Kesakitan dan kecemasan
 Gelisah Karen tdk bs
berkumpul dgn keluarga dan
kerabat

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Mengartikan Kematian
PRODI S1 KEPERAWATAN Bagi Pasien Terminal

Strause (1970) membagi


kesadaran akan kematian
menjadi tiga fase, yaitu
1. Closed Awareness / Tidak
mengerti
2. Manual Pretense /
Kesadaran atau Pengertian
yg ditutupi
3. Open Awareness / Sadar
akan keadaan (sudah
terbuka).

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

 Menjadi pendengar yg baik bagi


kegelisahan yg dirasakan pasien

 Berada disamping pasien saat ia


butuh dukungan emosional.

 Tidak menambah beban bagi


pasien yg menambah kecemasan
dan kekhawatiran.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Mengartikan Kematian
PRODI S1 KEPERAWATAN Bagi Pasien Terminal

Fase kematian. Strause (1970)

1. Closed Awareness / Tidak mengerti


Pada tahap ini, perawat akan
sering mendapatkan pertanyaan
langsung dari pasien atau
keluarga seperti kapan sembuh,
kapan dia dapat pulang, dan
sebagainya.

Pasien belum memahami bahwa penyakit yang dideritanya sdh


masuk tahap terminal, atau kecil harapan utk disembuhkan

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Mengartikan Kematian
PRODI S1 KEPERAWATAN Bagi Pasien Terminal

Fase kematian. Strause (1970)


2. Manual Pretense / Kesadaran
atau Pengertian yg ditutupi.
Kemungkinan pasien sudah
mengerti bahwa dirinya
menderita sakit terminal dan
tidak lama lagi akan menemui
ajal. Hal ini tentu akan
memberatkan pasien, dan si
pasien akan menentukan apa
rencana yang akan ia lakukan
terkait dengan kematian tersebut

Keputusan pasien hanyalah bayang-bayangan yang msh


tersimpan dalam pikiran pasien
Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Mengartikan Kematian
PRODI S1 KEPERAWATAN Bagi Pasien Terminal

Fase kematian. Strause (1970)


3. Open Awareness / Sadar akan
keadaan (sudah terbuka).

Pasien dan orang di sekitarnya


sudah menyadari bahwa ajal
segera menjelang dan mereka
mulai menerima untuk
mendiskusikan hal tersebut,
meski tetap merasakan kegetiran
di dalam hati.

Tidak semua pasien bisa melaksanakan hal ini

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Never Give Up On A Dream


“ Melanjutkan yang sudah terlanjut
Meskipun tanpa cita dan naluri “

Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

KOMUNIKASI DENGAN
PASIEN PENYAKIT KRONIK

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

KOMUNIKASI DENGAN
PASIEN PENYAKIT KRONIK
Karbina (2009) ;
 Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan
penyakit berlangsung lama sampai bertahun-tahun,
bertambah berat, menetap dan sering kambuh.
 Ketidakmampuan/ketidakberdayaan merupakan persepsi
individu bahwa segala tindakannya tidak akan mendapatkan
hasil atau suatu keadaan dimana individu kurang dapat
mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatAn yang baru
dirasakan.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

KOMUNIKASI DENGAN
PASIEN PENYAKIT KRONIK

Fase / Tahapan Pasien Kritis


Dr.Elisabeth Kubler-Ross

Tiap fase yang di alami oleh pasien kritis


mempunyai karakteristik yang berbeda.
Sehingga perawat juga memberikan respon
yang berbeda pula.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Fase Denial (Pengingkaran) ; Reaksi Pertama:


 Syok
 Tidak Percaya
 Menolak Kenyataan
Reaksi Fisik
 Letih
Berlangsung
 Lemah beberapa
 Pucat Menit - Tahun
 Mual
 Diare
 Detak jantung cepat
 Perubahan pernafasan
 Gelisah, dan
 Menangis

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI KOMUNIKASI DENGAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN PASIEN PENYAKIT KRONIK

Teknik Komunikasi

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
Reaksi Pertama:
 Agresif
 Bicara kasar
Fase Anger (Marah) ;  Menolak berobat
 Menuduh petugas
tdk becus
Reaksi Fisik
 Muka merah
Berlangsung
 Nadi cepat beberapa
 Gelisah Menit - Tahun
 Susah tidur
 Tangan menggepai

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI KOMUNIKASI DENGAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN PASIEN PENYAKIT KRONIK

Teknik Komunikasi

1. Memberikan kesempatan kepada klien


mengekspresikan perasaannya.
2. Hearing…
3. Gunakann teknik respek

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Reaksi Pertama:
Fase Bargening
 Memohon
(tawar menawar) ;
kemurahan tuhan

Reaksi Fisik Berlangsung


 Memohon kepada tuhan beberapa
“kalua saja yg sakit Menit - Tahun
bukan anak / suami /
org tua saya”

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI KOMUNIKASI DENGAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN PASIEN PENYAKIT KRONIK

Teknik Komunikasi

Memberikan kesempatan kepada klien


menawarkan dan menanyakan apa yang
diinginkan

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
Reaksi Pertama:
 Menarik diri
 Tidak mau bicara
Fase Depression
 Kadang2 menjadi
(tawar menawar) ;
pasien yg sangat
baik.

Reaksi Fisik Berlangsung


 Menolak makan beberapa
 Susah tidur Menit - Tahun
 Letih

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI KOMUNIKASI DENGAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN PASIEN PENYAKIT KRONIK

Teknik Komunikasi

 Jangan mencoba menenangkan klien


 Biarkan klien dan keluarga
mengekspresikan kesedihannya

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Reaksi Pertama:
Fase Acceptance “apa yg dpt sy lakuan
(Penerimaan) ; agar bias sembuh”

Apabila individu dapat memulai fase-fase tersebut dan masuk pada


fase damai atau penerimaan, maka dia akan dapat mengakhiri
proses berduka dan mengatasi perasaan kehilangannya secara
tuntas.

Tapi apabila individu tetap berada pada salah satu fase dan
tidak sampai pada fase penerimaan. Maka ketika mengalami
kehilangan lagi sulit baginya masuk pada fase penerimaan.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI KOMUNIKASI DENGAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN PASIEN PENYAKIT KRONIK

Teknik Komunikasi

 Meluangkan dan kesedian waktu utk


mendiskusikan perasaan klien atau
keluarga.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

KOMUNIKASI DENGAN PASIEN


YANG TIDAK SADAR (KOMA)

Anggapan Karakteristik komunikasi yang berbeda,


karena tidak ada FEED BACK.

Kenapa kita harus komunikasi, sedangkan


pasien juga gak sadar (tidak mendengar)

Walaupun tdk sadar, tetapi msh memiliki rasa


dan mengetahui apa yg kita perbuat

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

KOMUNIKASI DENGAN PASIEN


YANG TIDAK SADAR (KOMA)
Fungsi : Mengendalikan prilaku
Motivasi
Pengungkapan emosional
Informasi

Maka, Perawat diajarkan teknik komunikasi


terapeutik utk menghargai perasaan klien serta
berperilaku baik, meskipun klien dalam keadaan tdk
sadar atau koma.
Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

KOMUNIKASI DENGAN PASIEN


YANG TIDAK SADAR (KOMA)

Teknik Komunikasi  Menjelaskan


 Memfokuskan
 Memberi informasi
 Mempertahankan ketenangan

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

KOMUNIKASI DENGAN PASIEN


YANG TIDAK SADAR (KOMA)

Prinsip Komunikasi  Berhati2 disaat berbicara dekat pasien


 Ambil asumsi klien dapat mendengar
 Ucapkan kata santun sebelum menyentuh
klien

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN PENYAKIT TERMINAL

1. Pengertian
2. Beberapa jenis penyakit terminal
UTS 3. Tahap berduka
4. Pengkajian
5. Diagnosa Keperawatan (SDKI)

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Asesmen NYERI
&
Manajemen NYERI

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

MANAJEMEN NYERI

Nyeri Sensori subyektif dan emosional yang tidak


menyenangkan yang didapat terkait dengan
kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

International Association for Study of Plain (IASP),

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Etiologi 1. Trauma :
a. Mekanik (Benturan, Gesekan, Luka)
b. Termis (Panas, Dingin)
c. Khemis (Zat Kimia ; Asam keras)
d. Elektrik (Kejang Otot, Kontraktur LB)
2. Neuplasma :
a. Jinak
b. Ganas
3. Peradangan : Abses
4. Gangguan sirkulasi atau kelaianan pembuluh darah
5. Trauma Psikologis

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Sifat Nyeri

1. Melelahkan dan membutuhkan banyak energi


2. Subjektif dan individual
3. Tidak dpt dinilai secara objektif seperti hsl lab dan Ro”
4. Hanya dpt dilihat dari perubahan psikologis dan
pernyataan klien
5. Hanya klien yg tau kapan dan seperti apa rasa nyerinya.
6. Merupakan tanda adanya kerusakan jaringan
7. Nyeri mengawali ketidak mampuan
8. Persepsi yg salah terhadap nyeri menyebabkan manajemen
nyeri jadi tidak optimal

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Macam-macam Nyeri

1. Berdasarkan sumber
a. Cutaneus superficial ;
Mengenai subkutan (Seperti LB), terkena ujung pisau,
dll
a. Deepsomatic (Nyeri dalam);
Mengenai ligament, tendon, sprain, dll ; nyeri cenderung
lebih lama dari cutaneous.
a. Viseral (Organ Dalam);
Rongga abdomen, cranium, Thoraks; terjadi karena
spasme otot dan ischemik

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Macam-macam Nyeri
2. Berdasarkan Penyebab

a. Nyeri fisik ;
Terjadi karena stimulus fisik : Fraktur, dll

b. Psikogenic
Penyebab yg susah diidentifikasi (suber emosi / psikis)
dan timbul tanpa disadari. Seperti Nyeri dada saat
marah.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Macam-macam Nyeri
3. Berdasarkan Durasi
a. Nyeri Akut ;
 Nyeri dengan tanda inflamasi
 Berlangsung beberapa hari sampai penyembuhan
b. Nyeri Kronis ;
 Tanpa tanda inflamasi
 Berlangsung lama ; bias lanjutan dari proses akut
 Nyeri masih berlangsung, meskipun kerusakan jaringan
sudah sembuh.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Macam-macam Nyeri
3. Berdasarkan Durasi
a. Nyeri Akut ;
 Nyeri dengan tanda inflamasi
 Berlangsung beberapa hari sampai penyembuhan
b. Nyeri Kronis ;
 Tanpa tanda inflamasi
 Berlangsung lama ; bias lanjutan dari proses akut
 Nyeri masih berlangsung, meskipun kerusakan jaringan
sudah sembuh.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Fisiologi Nyeri
Komponen fisiologi nyeri
1. Reaksi :
Respon fisiologi dan prilaku setelah mempersepsikan nyeri
2. Resepsi :
Proses perjalanan nyeri
3. Persepsi :
Kesadaran seseorang terhadap nyeri

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Fase Pengalaman Nyeri


Meinhart & Mc Caffery

1. Fase Antisipasi (Sebelum nyeri diterima)


 Fase yg paling penting, krn dpt mempengaruhi fase
selanjutnya.
 Belajar tentang nyeri dan upaya menghilangkan nyeri

Peran Perawat : Edukasi dan informasikan kpd klien.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Fase Pengalaman Nyeri


Meinhart & Mc Caffery
2. Fase Sensasi (Terjadi saat nyeri tiba)
 Krn nyeri bersifas subjektif, maka setiap org akan menyikapi
nyeri secara berbeda-beda.
 Sikap toleransi yang berbeda terhadap nyeri
 Ekspresi klien digunakan perawat utk mengenali pola prilaku
klien menunjukkan nyeri.

Peran Perawat :
Bantu klien mengkomunikasikan nyeri secara efektif.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Fase Pengalaman Nyeri


Meinhart & Mc Caffery

3. Fase Akibat (ketika nyeri berkurang atau berhenti)


 Terjadi saat nyeri sdh berkurang atau hilang.
 Karena nyeri bersifat krisis, ada kemungkinan klien mengalami
gejala sisa paska nyeri.
 Jika klien mengalami nyeri berulang, maka berisiko respon
akibat menjadi masalah kesehatan yg berat.

Peran Perawat :
Membantu memperoleh kontrol diri untuk meminimalkan rasa
takut akan kemungkinan nyeri berulang.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Faktor Yg Mempengaruhi
Respons Nyeri
1. Usia
 Bayi / Anak : Blm bs mengungkapkan nyeri
 Dewasa : Melaporkan nyeri bl sdh fatologis atau kerusakan fungsi
 Lansia : Cenderug memendam nyeri, krn beranggapan nyeri
adalah hal yg alamiah yg hrs dijalani.

Peran Perawat :
Hrs mampu merespon nyeri secara optimal sesuai skala ukur.
Anak / Pediatric : < 3 Th FLACC (Face, Legs, Activity, Cray, Consolability)
> 3 Th – 8 Th Bacer-Wong Faces Scale / Visual Analog
Dewasa / Lansia : The Numeric Pain Intensity Scale / Visual Analog

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Lanjutan..
Faktor Yg Mempengaruhi
Respons Nyeri
2. Jenis Kelamin
3. Kultur
4. Makna nyeri
5. Perhatian
6. Ansietas
7. Pengalaman masa lalu
8. Pola koping
9. Support keluarga dan social

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Penanganan Nyeri
Dalam penanganan nyeri, terlebih dahulu melakukan
pengkajian tingkat nyeri

P : Provoking (Penyebab)
Q : Quality (Kualitas)
R : Region (Lokasi)
S : Severate (Skala)
T : Time (Waktu)

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Provoking / Penyebab

Perhatikan faktor-faktor yg dapat meningkatkan nyeri

 Lingkungan
 Suhu Ekstrim
 Kegiatan yg tiba-tiba
 Stressor fisik
 emosi

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Quality / Kualitas
Komunikasikan kualitas nyeri, gunakan Bahasa yg
dimengerti oleh klien

 Nyeri Kepala : Seperti ada yg


membenturnya
 Nyeri Abdomen : seperti teriris pisau

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Region / Lokasi
Nyeri superfisial dpt secara akurat ditunjukkan oleh
klien, tetapi nyeri viscera lbh dirasakan secara umum

 Terlokalisir : Jelas asalnya


 Terproyeksi : Sepanjang syaraf
 Radiasi : Penyebaran nyeri sepanjang area asal yg
tdk dpt dilokalisir
 Reeffered Pain : nyeri dipersepsikan jauh dari area
rangsangan nyeri

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Severate / Skala
 Beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri :
a) Distraksi atau konsentrasi dari klien pada suatu
kejadian
b) Status kesadaran klien
c) Harapan klien
d) Nyeri dapat berupa : ringan, sedang, berat atau tak
tertahankan.
 Perubahan dari intensitas nyeri dapat menandakan
adanya perubahan kondisi patologis dari klien.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
MANAJEMEN NYERI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Time / Durasi
(Waktu dan Lama)

Perawat perlu mengetahui / mencatat kpn


nyeri mulai timbul

 Bagaimana timbulnya ?
 Berapa lama ?
 Interal tanpa nyeri
 Kpn nyeri terakhir timbul

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan

Ketidak Efektifan Koping ; Ketidak mampuan untuk


membentuk penilaian valid tentang stressor,
ketidakadekuatan pilihan respon yang dilakukan
dan/atau ketidak-mampuan untuk menggunakan sumber
daya yang tersedia.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Batasan Karakteristik :
1. Perubahan pola komunikasi
2. Penurunan penggunaan dukungan
sosial
3. Ketidak mampuan memperhatikan
informasi
4. Ketidak mampuan memenuhi
kebutuhan dasar
5. Pemecahan masalah yg tdk adekuat
6. Pengambilan risiko ; gangguan tidur
7. Konsentrasi buruk

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Faktor yg berhubungan :
1. Ggn pola penilaian ancaman,
melepas tekanan
2. Ggn pola melepas tekanan /
ketegangan.
3. Derajat ancaman yg tinggi
4. Tingkat persepsi control yg
tdk adekuat
5. Krisis muturasi ; krisis situasi
6. dll

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Rencana Asuhan :
SLKI : Mampu berperan / pengambilan keputusan
dlm memenuhi dukungan sosial

Kriteria hasil :
 Mengidentifikasi pola koping yg efektif
 Mengungkapkan secara verbal koping yg
efektif
 Mengatakan penurunan stress
 Klien mengatakan sdh menerima
keadaannya

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Rencana Asuhan :

SIKI : 1. Pengambilan keputusan


 Informasikan klien alternative atau solusi
lain penanganan.
 Fasilitasi klien utk membuat keputusan
 Bantu klien mengidentifikasi keuntungan,
kerugian dari keadaan
2. Peningkatan peran
 Bantu klien mengidentifikasi macam2 nilai
kehidupan .
 Bantu klien mengidentifikasi strategi positif
utk mengatur pol nilai yg dimiliki

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Lanjutan …
SIKI : 3. Peningkatan Koping
 Anjurkan klien utk mrngidentifikasi
gambaran perubahan peran yg realistis
 Gunakan pendekatan tenang & meyakinkan
 Hindari mengambil keputusan disaat klien
berada dlm stress berat
 Berikan informasi yg actual tentang
diagnose, terapi dn prognosis

4. Intervensi lainnya
 Observasi TTV.
 Penuhi kebutahan dasar

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan:

Dx. 2
Duka Cita ; Proses Proses kompleks normal yang meliputi
respons dan perilaku emosional, fisik, spiritual, sosial, dan
intelektual yakni individu, keluarga, dan komunitas
memasukan kehilangan yang aktual, adaptif, atau
dipersepsikan kedalam kehidupan sehari – hari mereka.

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Batasan Karakteristik :
1. Perubahan aktifitas
2. Perubahan fungsi imun
3. Ggn fungsi neuroendokrin
4. Marah
5. Menyalahkan
6. Berpisah / menarik diri
7. Putus asa
8. Ggn pola tidur
9. Kepedihan
10. Perilaku panic
11. Dll..

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

Faktor yg berhubungan :

1. Mengantisipasi kehilangan
hal yg bermakna
2. Mengantisipasi kehilangan
org terdekat
3. Kematian org terdekat
4. Kehilangan objek penting

SLKI ; SIKI

Ns.Iswadi
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 KEPERAWATAN

Never Give Up On A Dream


“ Melanjutkan yang sudah terlanjut
Meskipun tanpa cita dan naluri “

Iswadi

Anda mungkin juga menyukai