BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat merupakan suatu kondisi maksimal baik dari segi fisik, mental, dan
sosial yang didambakan oleh setiap orang. Kesehatan merupakan kebutuhan setiap
milenial sekarang ini bukanlah suatu hal yang mudah. Banyaknya faktor penyebab
pola hidup sehat menyebabkan orang rentan terserang penyakit. Bahkan penyakit
merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum wanita, meskipun berdasarkan
penemuan terakhir kaum priapun bisa terkena kanker payudara tergantung dari tingkat
Tercatat 8,2 juta orang meninggal akibat penyakit kanker pada tahun 2012. Dimana ca
estimasi jumlah penderita kanker payudara di Indonesia pada tahun 2013 adalah
sebanyak 61.682 kasus, 11.511 diantaranya adalah penderita yang berada di daerah
Jawa Tengah.
kanker payudara yang sudah memasuki tahap lanjut serta ditambah ancaman kematian
2
pasien dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain cemas berkaitan dengan
maka kecemasan tersebut akan dikonversi menjadi sebuah pesan ke otak. setelah itu
(hormon stres). Hal ini membuat proses metabolisme dalam tubuhnya akan terganggu,
sehingga organ tubuhnya tidak bisa bekerja dengan optimal dan berakibat pada
kesehatan fisik dengan psikis dapat dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hall dan koleganya. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada pasien yang sakit
Ansietas terjadi karena adanya perasaan takut tidak diterima dalam satu
ancaman terhadap konsep diri: identitasdiri, harga diri, dan perubahan peran
kemampuan dalam mengatasi ansietas dengan cara tarik nafas dalam, distraksi,
kegiatan spiritual dan teknik lima jari (Keliat, 2011). Menurut Rozalino (2009) dalam
Rahmayati, Siloban, Fatah (2018) salah satu upaya dalam intervensi keperawatan
untuk mencegah ansietas adalah dengan terapi spiritual. Terapi spiritual merupakan
suatu pengobatan alternatif dengan cara pendekatan keagamaan melalui doa dan
yang paling penting selain obat dan tindakan medik. Sangatlah tepat bila pasien
optimis yaitu dengan cara memberikan bimbingan spiritual atau kerohanian yaitu
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Sang Maha Ada, Sang Maha
Melihat uraian diatas tentang masalah kanker payudara dengan fokus masalah
ansietas, penulis memperoleh gambaran bahwa jika masalah ini tidak mendapatkan
fisik dan mental pasien. Untuk penanganan masalah ansietas dapat dilakukan asuhan
masalah ansietas guna perbaikan kualitas kesehatan dan juga pelayanan kesehatan di
masa mendatang.
masalah ini menjadi masalah keperawatan dengan pembuatan Karya Tulis Ilmiah
B. Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Pasien yang
C. Rumusan Masalah
spiritual pada pasien kanker payudara di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Ansietas yang Diberikan Terapi Spiritual pada di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo.
2. Tujuan Khusus
dengan ansietas.
ansietas.
5
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi pendidikan
2.Bagi Penulis
Hasil studi kasus ini dapat memberikan wawasan dalam mengelola kasus
3. Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ansietas
1. Pengertian Ansietas
yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan belum diketahui secara khusus
2011)
perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang
adalah respon seseorang berupa rasa khawatir , was-was dan tidak nyaman
2. Tingkat Ansietas
b. Ansietas sedang, di mana seorang hanya berfokus pada hal yang penting
ansietas, dan banyak arahan yang dibutuhkan untuk fokus pada area lain.
d. Panik dikaitkan dengan rasa takut dan teror, sebagian orang yang
tidak dapat bertahan sampai batas waktu, karena tidak kompatibel dengan
kelelahan dan kematian. Tapi panik dapat diobati dengan aman dan
efektif.
3. Faktor Penyebab
a. Faktor Predisposisi
8
1. Biologis
benzodiazepin (BZ), yang berasal dari kelas obat anti ansietas, obat
2. Pengalaman Traumatik
3. Kesehatan umum
dan penyebab fisik lainnya (Strine et al, 2008). Selain itu gejala dari
4. Keluarga
traumatik.
5. Psikologis
terancam atau memiliki tingkat harga diri yang rendah akan lebih
6. Perilaku
b. Faktor Presipitasi
2013).
Menurut Kusumawati, dan Hartono, 2010 ada dua sistem koping yang
secara realitas.
sebagai berfokus pada masalah atau tugas dan berfokus pada emosi atau ego.
tuntutan situasi stres realistis yang telah dinilai secara objektif. Reaksi-
pemecahan masalah.
2). Perilaku menarik diri dapat dinyatakan secara fisik dan psikologis.
kebutuhan pribadi. Hal ini diperlukan dalam situasi yang tidak dapat
Mekanisme koping yang berfokus pada emosi atau ego, dikenal sebagai
kelemahan yang dirasakan dengan penekanan yang kuat atas ciri yang
kepada objek atau orang tertentu ke objek atau orang yang kurang
berbahaya.
4). Disasosiasi adalah proses pemisahan dari proses kelompok jiwa atau
dalam struktur egonya sendiri. Ini adalah salah satu mekanisme paling dini
dapat diterima walau impuls , perasaan, perilaku, dan motif tidak dapat
diterima.
17
dilakukan.
14). Disosiasi adalah mengamati orang dan situasi sebagai semua baik atau
semua buruk , gagal mengintergrasikan kualitas positif dan negatif dari diri
sendiri.
instrumen yang dikenal dengan nama Hamilton Rating Scale for Anxiety
(HRS-A). Alat ukut ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing
kelompok dirinci lagi dengan gejala –gejala yang lebih spesifik. Masing-
18
masing kelompok gejala diberi penilaian angka (score) antara 0-4 yang
artinya adalah :
1 = gejala ringan
2 = gejala sedang
3 = gejala berat
- Cemas
- firasat buruk
- mudah tersinggung
2. Ketegangan 0 1 2 3 4
- merasa tegang
- lesu
- mudah menangis
- gemetar
- Gelisah
19
3. Ketakutan 0 1 2 3 4
- pada gelap
- ditinggal sendiri
4. Gangguan tidur 0 1 2 3 4
- banyak mimpi-mimpi
- mimpi buruk
- mimpi menakutkan
5. Gangguan kecerdasan 0 1 2 3 4
- sukar konsentrasi
- hilangnya minat
hobi
- perasaan berubah-ubah
20
sepanjang hari
- kaku
- kedutan otot
- gigi gemurutuk
- penglihatan kabur
- merasa lemas
- perasaan ditusuk-tusuk
pembuluh darah)
cepat)
- berdebar-debar
- nyeri di dada
pingsan
(berhenti sekejap)
21
- rasa tercekik
- nafas pendek/sesak
- sulit menelan
- perut melilit
- gangguan pencernaan
makan
- mual
- muntah
(konstipasi)
kelamin)
haid)
sebulan
- ejakulasi dini
- ereksi melemah
- ereksi hilang
- impotensi
- mulut kering
- muka merah
- mudah berkeringat
- kepala pusing
- bulu-bulu berdiri
23
- gelisah
- tidak tenang
- jari gemetar
- kerut kening
- muka tegang
- muka merah
B. Kanker Payudara
1. Pengertian Kanker Payudara
2011). Menurut Irianto (2015) kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel
yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya
Brunner Sudarth dalam Wijaya (2013) kanker payudara adalah suatu penyakit
seluler yang dapat timbul dari jaringan payudara dengan manifesti yang
abnormal yang bersifat menyebar dan merupakan penyakit yang paling ditakuti
a. Stadium 0
Pada stadium ini kanker tidak atau belum menyebar ke luar pembuluh darah
atau saluran payudara dan kelenjar-kelenjar susu pada payudara. Stadium ini
Tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada
pembuluh getah bening. Besarnya rumor tidak lebih dari 2-2,5 cm, tidak ada
c. Stadium IIa
- diameter tumor kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan pada
- diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm. Belum
d. Stadium Iib
e. Stadium IIIa
f. Stadium IIIb
getah bening di ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain
g. Stadium IIIc
Pada stadium ini hampir sama dengan stadium IIIb namun kanker telah
selangka.
h. Stadium IV
Pada tahap ini kondisi penderita sudah sangat parah yang sangat kecil
Sebab keganasan paya kanker payudara masih belum jelas, namun menurut
Wijaya (2013) ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya
keganasan penyakit ini yaitu : virus, faktor lingkungan faktor hormonal dan
familia yang diantaranya adalah jenis kelamin (99% perempuan), usia (resiko
tinggi umur >30 tahun), riwayat keluarga dengan kanker payudara, riwayat
sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan pinggiran yang tidak beraturan. Fase
awal : asimtomatik. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan ,
Tanda/gejala lanjut : kulit cekung, retraksi puting susu, nyeri tekan/raba, kulit
tebal dan pori-pori menonjol seperti kulit jeruk, ulserasi pada payudara.
Sedangkan metastase ditandai dengan : nyeri pada bahu dan pinggang, batuk
sakit kepala.
a. Benjolan yang melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya, kadang
f. Kerusakan dan retraksi pada area puting, keluar cairan spontan, kadang
disertai darah
C. Terapi Spiritual
kecemasannya sebab kecemasan dapat meningkatkan rasa sakit. Oleh sebab itu
relaksasi dapat menurunkan kecemasan sehingga rasa sakit dapat berkurang salah
satunya terapi spiritual (Subekti dan Utami, 2011). Menurut Hamid (2008) spiritual
adalah keyakinan dalam hubungan dengan yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta.
dengan dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika
dengan berdzikir atau mengingat asma Allah menyebabkan otak akan bekerja,
ketika otak mendapat rangsangan dari luar, maka otak akan memproduksi zat kimia
yang akan memberi rasa nyaman yaitu neuropeptida. Setelah otak memproduksi
zat tersebut, maka zat ini akan menyangkut dan diserap didalam tubuh yang
Munzir (2008) menunjukkan bahwa kata-kata dzikir itu dapat menjadi salah satu
frasa fokus (kata-kata yang menjadi titik fokus perhatian) dalam proses
penyembuhan diri klien dari kecemasan, ketakutan bahkan dari keluhan fisik
keselarasan dan ketenangan dari dalam diri seseorang dengan lebih mendekatkan
diri kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk membuat perasaan lebih tenang yang
ansietas, penulis menggunakan NIC dan NOC sebagai acuan. Penulis memillih
dengan anggota keluarga maupun teman, selalu siap untuk mendengarkan perasaan
individu, dan sediakan privasi dan cukup waktu untuk kegiatan spiritual.
pasien agar pasien merasa nyaman, dan percaya dengan perawat. Sehingga
3. Pasien dianjurkan untuk duduk di tempat yang nyaman dan dalam keadaan
santai.
dalam
kembali pikirannya.
7. Kegiatan spiritual ini dilakukan 10 sampai 30 menit sehari atau sesuai dengan
keinginan.
31
8. Setelah melakukan teknik terapi spiritual, pasien dianjurkan untuk duduk dan
9. Selalu libatkan keluarga dalam pelaksanaan terapi spiritual ini agar pasien
10. Menganjurkan keluarga untuk selalu mendengarkan keluh kesah pasien dan
lebih berharga yang mana itu akan membuat pengobatan semakin maksimal.
1. Pengkajian
konsep tentang tuhan dan ketuhanan, sumber harapan dan kekuatan, praktik
agama dan ritual, hubungan antara keyakinan spiritual dan kondisi kesehatan
(pasien mengatakan agama adalah hal yang tidak penting, penyakit merupakan
mengatakan cemas). Untuk pengkajian data objektif berupa afek dan sikap
(pasien tampak murung, berdiam diri, marah, tak banyak bicara); perilaku
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan Keperawatan
(Kozier, 2011)
beberapa intervensi.............................
4. Implementasi
yang telah dibuat dengan maksud untuk mencapai tujuan yang diharapkan
(Asmadi, 2008).
menyediakan privasi dan waktu yang cukup untuk kegiatan spiritual pasien.
5. Evaluasi
BAB III
METODA
A. Desain Penelitian
realita dan obyektif terhadap sesutu kondisi tertentu yang sedang terjadi
B. Batasan Istilah
Karya tulis ilmiah ini berjudul asuhan keperawatan pada pasien kanker
(Irianto, 2015).
masalah yang muncul pada pasien baik itu secara fisik maupun secara psikis
dan salah satu masalah yang muncul adalah ansietas. Ansietas adalah
maka, dibutuhkan tindakan segera untuk mengatasi kondisi pasien agar idak
pada studi kasus ini penulis memilih untuk menggunakan teknik terapi
C. Partisipan
pasien. Subyek yang digunakan pada studi kasus dengan pendekatan asuhan
keperawatan ini ada 2 klien atau 2 kasus dengan diagnosa medis yang sama
Pada studi kasus ini subyek penelitian yang digunakan adalah 2 pasien yang
stadium III.
Dr. Margono Soekarjo” yaitu di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Lama
37
waktu perawatan adalah sejak pasien pertama kali masuk rumah sakit dan
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bercakap-cakap secara
langsung atau berhadapan muka dengan responden untuk mendapatkan
data yang dibutuhkan dan pemberian pre serta post test pada pasien.
2. Studi Pustaka
Pengumpulan data yang dilakukan dengan menemukan berbagai literatur
seperti buku, jurnal, artikel, internet ataupun laporan penelitian yang
berhubungan dengan kasus.
3. Observasi
Suatu perbuatan jiwa yang aktif dan penuh perhatian untuk menyadari
adanya suatu rangsangan atau gejala nyata (Imron & Munif, 2010).