Proposal Penelitian
Oleh
Nama : Indriyani
Nim : 18017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyerang organ selain paru seperti kelenjar getah bening, usus, tulang,
otak dan selaputnya, laring dan ginjal. Bakteri ini dapat masuk melalui
saluran pernafasan dan pencernaan dan luka terbuka pada kulit. Tetapi
paling banyak melalui inhalasi droplet yang berasal dari orang yang
udara dari percikan dahak (Droplet Nuclei) atau lendir dari penderita
komplikasi dini terdiri dari pluritis, efusi pleura, empima, laringitis dan
2010).
1
2
Aspek Fisik; batuk yang terus menerus, sesak napas, kehilangan nafsu
makan, penurunan berat badan, keringat pada malam hari dan kadang-
mudah tersinggung, putus asa oleh karena batuk yang terus menerus
beban ekonomi, untuk biaya hidup sehari-hari dan terutama untuk biaya
menyebabkan 1,3 juta kematian. Lima negara insiden kasus tertinggi yaitu
India (27%), China (9%), Indonesia (8%), Philipina (6%), Pakistan (5%).
paru yang ditemukan pada tahun 2016 sebesar 360.565 kasus. (World
2019 tercatat penderita tuberculosis paru dengan total 497 kasus, dan total
kasus dan total yang meninggal sebanyak 3 orang (Dinas Kesehatan 2019-
2020).
strategi pengobatan 6-9 bulan. Strategi ini dikenal dengan DOTS (Directly
dalam tubuh yang dapat hidup kembali. (Fawzi, N & Hamisah 2020)
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, (3) penyediaan pangan sehat
B. Rumusan Masalah
Tolitoli ?”
6
C. Tujuan Penelitian
a) Tujuan Umum
Mokopido Tolitoli.
b) Tujuan Khusus
Tolitoli
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
Tuberkolusis Paru.
asuhan keperawatan.
1. Definisi
pada bagian tubuh yang lain melalui sistem peredaran darah, sistem
(Chomaerah,2020).
pernapasan dan saluran pencernaan. Dan luka terbuka pada kulit. Tetapi
paling banyak melalui inhalasi droplet yang berasal dari orang yang
9
10
2. Etiologi
mempunyai lapisan luar tebal dan terdiri dari lipoid (terutama asam
mikolat) dengan ukuran panjang 0,5-4 mikron, dan tebal 0,3-0,6 mikron.
Kuman terdiri dari asam lemak, sehingga kuman lebih tahan asam dan
3. Manifestasi Klinis
Secara rinci tanda dan gejala tuberculosis paru ini dapat dibagi atas
a. Gejala sistemik
1) Demam
bulan. Demam ini hilang timbul dan semakin lama masa serangan
2) Malaise
badan makin kurus, sakit kepala mudah lelah dan pada wanita dapat
b. Gejala respiratorik
1) Batuk
purulen.
12
2) Batuk berdarah
dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah. Batuk darah tidak
3) Sesak nafas
kerusakan paru yang cukup luas, pada awal penyakit gejala ini
4) Nyeri dada
4. Patofisiologi
mulai untuk memperbanyak diri. Selain itu bakteri juga dapat dipindahkan
melalui sistem limfe dan cairan darah ke bagian tubuh yang lainnya.
gumpalan basil yang masih hidup dan sudah mati dikelilingi oleh
Penyakit aktif dapat juga terjadi dengan infeksi ulang dan aktivasi bakteri.
Tuberkel yang pecah menyebar dan membentuk jaringan parut paru yang
Tuberculosis paru (Koch Pulmonum) aktif, non aktif, dan bentuk aktif
lobus paru
infiltrate bayangan halus tidak lebih dari satu bayangan paru. Bila
masyarakat yaitu :
6. Cara Penularan
melalui percik renik dahak saat pasien tuberculosis paru atau tuberculosis
renik tetap melayang diudara untuk waktu yang cukup lama dan menyebar
7. Komplikasi
(Wahyuningsi,E,2014).
a. Komplikasi dini
1) Pleuritis
2) Efusi pleura
3) Empisema
4) Laryngitis
b. Komplikasi lanjut:
syok hipovolemik.
pecah
dan sebagainya.
8. Pemeriksaan Penunjang
tuberculosis paru, maka test diagnosis yang sering dilakukan pada klien
adalah:
a) Pemeriksaan Radiologis
pada foto rontgen toraks, akan tetapi terdapat beberapa gambaran yang
4) Terdapat klasifikasi
5) Apabila lesi bilateral terutama bila terdapat pada lapangan atas paru
b) Pemeriksaan Laboratorium
1) Darah
2) Sputum BTA
kuman TB positif
tuberculosis
OAT
pengobatan)
19
umumnya pada ½ bagian atas lengan bawah sebelah kiri bagian depan.
9. Penatalaksanaan
terbagi menjadi dua fase yaitu fase intensif 2-3 bulan dan fase lanjutan 4
atau 7 bulan. Panduan obat yang digunakan terdiri dari panduan obat
1) Rifampisin
2) INH
3) Pirazemid
4) Streptomisin
5) Etambutol
pengobatan.
a) Kanamisin
b) Kuinolon
klavulanat
perhari
dihentikan
Gangguan keseimbangan Streptomisin Streptomisin
dihentikan
Ikterik Hampir semua OAT Hentikan semua
menghilang
Bingung dan muntah-muntah Hampir semua obat Hentikan semua
fungsi hati
Gangguan penglihatan Ethambutanol Hentikan
ethambutanol
Purpura dan lonjatan Rifampisin Hentikan Rifampisin
Sumber: Menurut Nurarif dan kusuma
HE
24
lesi luas
macam OAT pada fase intensif selama 3 bulan (bila ada hasil uji
tahun.
awal dengan paduan obat yang lebih kuat dan jangka waktu
sama
kemungkinan penyembuhan
5) Pengobatan suportif/simtomatik
27
dan tidak ada indikasi rawat, dapat rawat jalan.Selain OAT kadang
6) Therapy pembedahan
a) Indikasi mutlak
tetap positif
28
cara konservatif
b) Indikasi relative
berulang
a) Bronkoskopi
b) Punksi pleura
8) Kriteria sembuh
adekuat
sama/perbaikan
negative.
a. Isoniazid (INH)
29
b. Rifampisin (R)
yang tidak ada dibunuh oleh isoniazid.Efek samping obat ini adalah
berupa demam, menggigil dan nyeri tulang, sakit perut, mual, tidak
c. Pirazinamid (Z)
darah suasana asam. Efek samping obat ini adalah Nyeri sendi demam,
d. Streptomycin (S)
e. Ethambutol (E)
(Mansjoer Arif,2001)
30
11. Perawatan
b. Sputum harus di isi kedalam pot sputum yang telah di isi cairan Lysol
12. Pencegahan
pencegahan tuberculosis paru dari individu sehat agar tidak tertular TBC
dan pencegahan dari penderita TBC langsung agar tidak menular ke orang-
c. Tutupi mulut saat bersin, batuk dan tertawa, apabila menggunakan tisu
sering membuka pintu dan jendela agar udara segar serta sinar
1. Pengkajian
a. Data demogratif
1) Biodata
32
2) Penanggung jawab
b. Keluhan utama
f. Riwayat psikososial
g. Riwayat spritual
h. Aktifitas sehari-hari
1) Nutrisi
3) Persona hygiene
5) Aktifitas/mobilitas fisik
menggangu aktivitas.
i. Pemeriksaan fisik
2) Tanda-tanda vital
3) Sistem penafasan
frekuensi pernafasan.
4) Sistem kardiovaskuler
5) Sistem pencernaan
6) Sistem indera
kelainan
7) Sistem syaraf
keseimbangan klien.
supervicial
8) Sistem muskuloskeletal
9) Sistem integument
a. Aktivitas/istirahat
b. Integritas ego
menurunnya produktivitas.
ansietas, ketakutan.
c. Makanan/cairan
berulang.
gelisah.
e. Pernapasan
f. Keamanan
g. Interaksi sosial
39
i. Pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa keperawatan
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
3. Intervensi
Saiful W, 2014)
sebagai berikut:
Tujuan:
41
Kriteria Hasil :
Intervensi :
pernafasan
ronkhi kering)
pernapasan
42
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
Tujuan :
Kriteria Hasil :
distress pernafasan
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
yang hilang
atau psikologis
menelan makanan
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi:
makanan
yang sesuai
tubuh klien
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
lingkungan pasien
proses penyembuhan.
4. Implementasi
5. Evaluasi Keperawatan
47
diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
tentang pengobatan.
pemeriksaan radiologi.
6. Cacatan Perkembangan
48
merupakan :
2) Sebagai pendidikan
3) Sebagai evaluasi
4) Jaminan mutu
5) Dokumen sah
6) Penelitian
klien)
oleh perawat.
diperlukan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
narasi.
Tolitoli pada Bulan Mei 2021 yang berlangsung dari shift pagi dan siang.
paru.
D. Focus Studi
50
51
E. Definisi Operasional
pengukuran secara cermat dalam suatu obyek atau fenomena yang dapat
1. Asuhan keperawatan
a. Pengkajian
itu data objektif maupun data subjektif yang didapatkan dari pasien
Keperawatan Tolitoli.
c.Intervensi
d.Implementasi
e.Evaluasi
Tuberculosis paru.
53
f.Catatan perkembangan
Tuberculosis paru.
2. Tuberculosis paru
penurunan nafsu makan, sesak nafas, serta nyeri dada yang telah di
diagnosis medis.
F. Pengumpulan Data
1. Data primer
a. Wawancara
perawat.
b. Pemeriksaan fisik
c. Observasi
pengamatan (Ali,Z.,2009)
55
2. Data sekunder
hasil tes darah pasien atau tes lainnya dan catatan medical record yang
G. Analisa Data
H. Etika Penelitian
(informend consent).
DAFTAR PUSTAKA
Bare & Smeltzer, (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddarth, Edisi 8, Jakarta : EGC
Maelani T, & Cahyati, W.H. (2019). Karakteristik Penderita, Efek Samping Obat
Dan Putus Berobat Tuberculosis,Peduli Masyarakat Jurnal (Online)
http://journal.Unnes.Ac.id/sju/index.Php/higeia di akses pada tanggal 12
maret 2021 pukul 15.20
Poltekes kemenkes palu. (2021). Panduan Penulisan Proposal Dan Karya Tulis
Ilmiah
Zainita, AP. (2019). Dampak Tuberculosis Paru Pada Penderita Dan Keluarga,
Asuhan Keperawatan Tuberculosis Paru, Karya Tulis Ilmiah (Online)
https://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1362/4/BAB%2011.pdf di akses tanggal
10 maret 2021 pukul 13.00
60