Bagaimana perbedaan aliran Rasionalisme dan Empirisme memandang ilmu pengetahuan ?
Rasionalisme dan Empirisme adalah dua aliran pemikiran dalam filsafat yang dicirikan oleh pandangan yang berbeda, dan karenanya mereka harus dipahami mengenai perbedaan di antara mereka. RASIONALISME Rasionalisme adalah suatu aliran filsafat yang dalam tindakannya bersifat rasional. Dimana doktrin filsafat yang dalam kebenarannya didapatkan melalui logika, pembuktian apapun yang berdasarkan fakta. Bukan hanya kebenaran yang dilihat dengan inderawi. Secara etimologis menurut Bagus (2002), rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris rationalims, dan menurut Edwards (1967) kata ini berakar dari bahasa Latin ratio yang berarti “akal”. Dalam pembahasan tentang suatu teori pengetahuan, maka Rasionalisme menempati sebuah tempat yang sangat penting. Paham ini dikaitkan dengan kaum rasionalis abad ke-17 dan ke-18, tokoh-tokohnya ialah Rene Descartes, Spinoza, leibzniz, dan Wolff, meskipun pada hakikatnya akar pemikiran mereka dapat ditemukan pada pemikiran para filsuf klasik misalnya Plato, Aristoteles, dan lainnya. Paham ini beranggapan, ada prinsip-prinsip dasar dunia tertentu, yang diakui benar oleh rasio manusia. Dari prinsip-prinsip ini diperoleh pengetahuan deduksi yang ketat tentang dunia. Prinsip-prinsip pertama ini bersumber dalam budi manusia dan tidak dijabarkan dari pengalaman, bahkan pengalaman empiris bergantung pada prinsip-prinsip ini. Paham Rasionalisme ini beranggapan bahwa sumber pengetahuan manusia adalah rasio. Jadi dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia harus dimulai dari rasio. Tanpa rasio maka mustahil manusia itu dapat memperolah ilmu pengetahuan. Rasio itu adalah berpikir. Maka berpikir inilah yang kemudian membentuk pengetahuan. Dan manusia yang berpikirlah yang akan memperoleh pengetahuan. Semakin banyak manusia itu berpikir maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Berdasarkan pengetahuan lah manusia berbuat dan menentukan tindakannya. Sehingga nantinya ada perbedaan prilaku, perbuatan, dan tindakan manusia sesuai dengan perbedaan pengetahuan yang didapat tadi. EMPIRISME Empirisme adalah suatu aliran filsafat yang membahas bahwa kebenaran yang sesungguhnya berasal dari pengalaman manusia itu sendiri. Seorang empiris akan mengatakan bahwa seseorang tidak dapat memiliki pengetahuan tentang Tuhan dengan alasan. Empirisme meyakini bahwa semua jenis pengetahuan yang terkait dengan keberadaan hanya dapat berasal dari pengalaman. Tidak ada tempat untuk alasan murni untuk mendapatkan pengetahuan tentang dunia. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa empirisme hanyalah negasi dari rasionalisme. Empirisme secara etimologis menurut Bagus (2002) berasal dari kata bahasa Inggris empiricism dan experience. Kata-kata ini berakar dari kata bahasa Yunani (empeiria) dan dari kata experietia yang berarti “berpengalaman dalam”,“berkenalan dengan”, “terampil untuk”. istilah empirisme barasal dari kata Yunani yaitu emperia yang artinya pengalaman. Tokoh- tokohnya yaitu Thomas Hobbes, Jhon Locke, Berkeley, dan yang terpenting adalah David Hume. Berbeda dengan rasionalisme yang memberikan kedudukan bagi rasio sebagai sumber pengetahuan, maka empirisme memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalan, baik pengalaman lahiriyah maupun pengalaman batiniyah. Empirisme mengajarkan bahwa kita hendaknya tidak mencoba untuk mengetahui kebenaran substantif tentang Tuhan dan jiwa dari akal. Sebaliknya, seorang empiris akan merekomendasikan dua proyek, yaitu, konstruktif dan kritis. Proyek konstruktif berpusat pada komentar teks-teks agama. Proyek-proyek kritis bertujuan untuk menghilangkan apa yang dikatakan telah diketahui oleh para ahli metafisika. Padahal, proses eliminasi didasarkan pada pengalaman. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa empirisme lebih mengandalkan pengalaman daripada alasan murni. Kaum empiris cukup puas dengan mengembangkan sebuah sistem pengetahuan yang mempunyai peluang besar untuk benar, meskipun kepastian mutlak tidak akan pernah dapat dijamin. Kaum empiris memegang teguh pendapat bahwa pengetahuan manusia dapat diperoleh lewat pengalaman.