Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RIVALDI MAULANA ABDULLAH

PRODI : ADMINISTRASI PUBLIK R1/A2


NIM : 41120040
TUGAS FILSAFAT KBM 6

Bagaimana perbedaan aliran Rasionalisme dan Empirisme memandang ilmu pengetahuan ?


Rasionalisme dan Empirisme adalah dua aliran pemikiran dalam filsafat yang dicirikan oleh
pandangan yang berbeda, dan karenanya mereka harus dipahami mengenai perbedaan di
antara mereka.
RASIONALISME
Rasionalisme adalah suatu aliran filsafat yang dalam tindakannya bersifat rasional. Dimana
doktrin filsafat yang dalam kebenarannya didapatkan melalui logika, pembuktian apapun
yang berdasarkan fakta. Bukan hanya kebenaran yang dilihat dengan inderawi.
Secara etimologis menurut Bagus (2002), rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris
rationalims, dan menurut Edwards (1967) kata ini berakar dari bahasa Latin ratio yang berarti
“akal”. Dalam pembahasan tentang suatu teori pengetahuan, maka Rasionalisme menempati
sebuah tempat yang sangat penting. Paham ini dikaitkan dengan kaum rasionalis abad ke-17
dan ke-18, tokoh-tokohnya ialah Rene Descartes, Spinoza, leibzniz, dan Wolff, meskipun
pada hakikatnya akar pemikiran mereka dapat ditemukan pada pemikiran para filsuf klasik
misalnya Plato, Aristoteles, dan lainnya.
Paham ini beranggapan, ada prinsip-prinsip dasar dunia tertentu, yang diakui benar oleh rasio
manusia. Dari prinsip-prinsip ini diperoleh pengetahuan deduksi yang ketat tentang dunia.
Prinsip-prinsip pertama ini bersumber dalam budi manusia dan tidak dijabarkan dari
pengalaman, bahkan pengalaman empiris bergantung pada prinsip-prinsip ini.
Paham Rasionalisme ini beranggapan bahwa sumber pengetahuan manusia adalah rasio. Jadi
dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia harus dimulai dari
rasio. Tanpa rasio maka mustahil manusia itu dapat memperolah ilmu pengetahuan. Rasio itu
adalah berpikir. Maka berpikir inilah yang kemudian membentuk pengetahuan. Dan manusia
yang berpikirlah yang akan memperoleh pengetahuan. Semakin banyak manusia itu berpikir
maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Berdasarkan pengetahuan lah manusia
berbuat dan menentukan tindakannya. Sehingga nantinya ada perbedaan prilaku, perbuatan,
dan tindakan manusia sesuai dengan perbedaan pengetahuan yang didapat tadi.
EMPIRISME
Empirisme adalah suatu aliran filsafat yang membahas bahwa kebenaran yang sesungguhnya
berasal dari pengalaman manusia itu sendiri. Seorang empiris akan mengatakan bahwa
seseorang tidak dapat memiliki pengetahuan tentang Tuhan dengan alasan. Empirisme
meyakini bahwa semua jenis pengetahuan yang terkait dengan keberadaan hanya dapat
berasal dari pengalaman. Tidak ada tempat untuk alasan murni untuk mendapatkan
pengetahuan tentang dunia. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa empirisme hanyalah negasi
dari rasionalisme.
Empirisme secara etimologis menurut Bagus (2002) berasal dari kata bahasa Inggris
empiricism dan experience. Kata-kata ini berakar dari kata bahasa Yunani (empeiria) dan dari
kata experietia yang berarti “berpengalaman dalam”,“berkenalan dengan”, “terampil untuk”.
istilah empirisme barasal dari kata Yunani yaitu emperia yang artinya pengalaman. Tokoh-
tokohnya yaitu Thomas Hobbes, Jhon Locke, Berkeley, dan yang terpenting adalah David
Hume.
Berbeda dengan rasionalisme yang memberikan kedudukan bagi rasio sebagai sumber
pengetahuan, maka empirisme memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalan, baik
pengalaman lahiriyah maupun pengalaman batiniyah.
Empirisme mengajarkan bahwa kita hendaknya tidak mencoba untuk mengetahui kebenaran
substantif tentang Tuhan dan jiwa dari akal. Sebaliknya, seorang empiris akan
merekomendasikan dua proyek, yaitu, konstruktif dan kritis. Proyek konstruktif berpusat
pada komentar teks-teks agama. Proyek-proyek kritis bertujuan untuk menghilangkan apa
yang dikatakan telah diketahui oleh para ahli metafisika. Padahal, proses eliminasi didasarkan
pada pengalaman. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa empirisme lebih mengandalkan
pengalaman daripada alasan murni.
Kaum empiris cukup puas dengan mengembangkan sebuah sistem pengetahuan yang
mempunyai peluang besar untuk benar, meskipun kepastian mutlak tidak akan pernah dapat
dijamin. Kaum empiris memegang teguh pendapat bahwa pengetahuan manusia dapat
diperoleh lewat pengalaman.

Anda mungkin juga menyukai