DISUSUN OLEH :
18089014007
Semester 6A
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
“KRITISI JURNAL”
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
ii
ABSTRAK
Retensi urin adalah suatu keadaan emergenci medis yang menuntut tindakan yang cepat.
Bilamana retensi urin tidak ditangani sebagaimana mestinya, akan mengakibatkan terjadinya
penyulit yang memperberat morbiditas penderita yang bersangkutan salah satu tindakan yang
dapat dilakukan dalam mengatasi retensi urine adalah dengan menggunakan metode bladder
trainning. Terapi bladder training adalah untuk memperpanjang interval antara urinasi klien,
menstabilkan kandung kemih dan menghilangkan urgensi.Umumnya bladder training
dilakukan dengan cara kateter diklem selama dua jam dan dilepas setelah satu jam dan
bladder training tersebut dilakukan sebelum kateter urin dilepas. Tujuan dari kritisi jurnal ini
untuk memahami jurnal terkait retensi urin. Metode yang digunakan dalam menganalisa
jurnal ini dengan menggunakan strategi komprehensif melalui pencarian di internet dengan
search engine meliputi google scholar. Hasil menemukan 10 jurnal yang sudah memenuhi
kriteria.
ABSTRACT
Urinary retention is a medical emergency that demands prompt action. If urinary retention is
not handled properly, it will result in complications that aggravate the morbidity of the
patient concerned. One of the actions that can be taken in overcoming urine retention is to
use the bladder trainning method. Bladder training therapy is to lengthen the interval
between the client's urinations, stabilize the bladder and relieve urgency. Generally bladder
training is done by clamping the catheter for two hours and removing it after one hour and
bladder training is done before the urinary catheter is removed. The purpose of this journal's
critique is to understand journals related to urinary retention. The method used in analyzing
this journal uses a comprehensive strategy through internet searches with search engines
including google scholar. The results found 10 journals that met the criteria.
Keywords: Urine Retention, Bladder Training, Catheterization
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Retensio urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat terjadi
secara akut maupun kronis. (Depkes RI Pusdiknakes 1995). Retensio urine adalah
ketidakmampuan untuk melakukan urinasi meskipun terdapat keinginan atau
dorongan terhadapa hal tersebut. (Brunner & Suddarth).Retensio urine adalah suatu
keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan tidak punya kemampuna untuk
mengosongkannya secara sempurna. (PSIK UNIBRAW).
1
Melalui latihan, penderita diharapkan dapat menahan sensasi berkemih. Latihan ini
dilakukan pada pasien pasca bedah yang dipasang kateter (Suharyanto,2008).
Dengan adanya latihan Blader Training maka pasien akan terlatih untuk
meingkatkan kemampuan dalam eliminasi urine karena latihan ini dapat
mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi
pengeluaran air kemih. Berdasarkan teori bahwa proses eliminasi urine merupakan
proses pengeluaran cairan dan hal ini sangat bergantung pada fungsi- fungsi organ
eliminasi urine seperti ginjal, ureter, bladder dan uretra. Ginjal memindahkan air dari
darah dalam bentuk urine. Ureter mengalirkan urine ke bladder, dalam bladder urine
ditampung sampai mencapai batas tertentu yang kemudian dikeluarkan melalui uretra
(Wartonah, 2006).
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
1.4 Manfaat
1.4.1. Manfaat Bagi Institusi
2
1.4.2. Manfaat Bagi Mahasiswa
3
BAB II
METODE PENULISAN
4
BAB III
5
multivariat
regresi
logistik
menunjukkan
vakum
ekstraksi
(p=0,074;
OR 2,71;
95% CI 1,55-
4,73), berat
janin (p=
0,230; OR
1.95; 95% CI
0.65-5.84)
dan trauma
perineum (p=
0,614; OR
1.35; 95% CI
0,41-4,36)
bukan
merupakan
faktor risiko
bermakna
terjadinya
retensi urin.
Lama
persalinan
(p=0,003;
OR 3,71;
95% CI 1,55-
8,86) dan
paritas (p=
0,023; OR
6
2,29; 95% CI
1,2-4,66)
merupakan
faktor risiko
bermakna
terhadap
kejadian
retensi urin
PEMBAHASAN
7
bermakna. Lama persalinan (OR 3,71; 95% CI 1,55-8,86; p=0,003), dan paritas (OR
2,29; 95% CI 1,12-4,66; p=0,023) merupakan risiko yang meningkatkan kejadian
retensi urin secara bermakna. Trauma perineum juga tidak bermakna terhadap
kejadian retensi urin. Kejadian retensi urin pada Persalinan dengan vakum ekstraksi
sebesar 32,2%, lebih tinggi dibandingkan dengan kejadian retensi urin pada persalinan
normal yaitu 11,9 Kejadian retensi urin pada vakum ekstraksi ,nilai p= 0,074 dengan
OR 2,07, 95%CI 0,93-4,63) artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara
persalinan dengan vakum ekstraksi dan kejadian retensi urin dan persalinan dengan
vakum ekstraksi akan meningkatkan risiko 3 kali terjadinya retensi urin. Hal ini
disebabkan karena setelah dilakukan analisis multivariat regresi logistik, lama
persalinan sebagai variabel luar sangat mempengaruhi kejadian retensi urin sehingga
vakum ekstraksi sebagai variabel bebas menjadi tidak bermakna secara statistik.
1. Judul Jurnal
Pada Judul “PERBANDINGAN KEJADIAN RETENSI URIN ANTARA
PERSALINAN DENGAN VAKUM EKSTRAKSI DAN PERSALINAN
NORMAL” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang
akan dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal
serta sudah memenuhi kriteria dimana jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 12
kata,
karena judul jurnal yang baik terdiri dari 12 – 15 kata
2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital.
Kekurangan pada nama penulis yaitu tidak mencantumkan alamat email penulis.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa
8
Indonesia dan bahasa inggris serta kata kunci/key words sudah terdapat 4 kata, karena
kata kunci/key words yang benar menggunakan 3-5 kata.
Kekurangan pada abstrak yaitu pada bagian bahasa inggris tidak dicetak miring.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.
5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan metodologi penelitian
seperti digunakannya rancangan kohort prospektif. Analisis penelitian dengan uji Chi-
Square dan uji Fisher serta analisis regresi logistik. Serta pada metodologi penelitian
sudah dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini kurang sesuai dengan kaidah pembuatan
daftar pustaka.
9
3.2 KRITISI JURNAL 2
10
ada pengaruh
bladder
training
terhadap
kemamppuan
berkemih pada
pasien retensi
urine di RSUD
Bitung.
PEMBAHASAN
Uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test menunjukan nilai p= 0,001 atau lebih
kecil dari α = 0,05, sehingga Ha (Hipotesis alternatif) diterima atau ada pengaruh
bladder training terhadap kemamppuan berkemih pada pasien retensi urine di RSUD
Bitung. Bladder trianing adalah latihan yang dilakukan untuk mengembalikan tonus
otot kandung kemih agar fungsinya kembali normal klien yang mengalami
inkontensia retentio urine (Perry & Potter, 2005). Dari hasil penelitian yang dilakukan
pada 20 responden menujukan bahwa terdapat 9 responden yang mengalami
peningkatan kemampuan berkemih setelah diberikan bladder training.
Dengan adanya latihan Blader Training maka pasien akan terlatih untuk
meingkatkan kemampuan dalam eliminasi urine karena latihan ini dapat
mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi
pengeluaran air kemih. Namun pada keadaan retensi urine terjadai ketidakmampuan
mengosongkan kandung kemih secara keseluruhan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
penyumbatan pada saluran kemih karena pembesaran kelenjar prostat, batu ginjal dan
batu kandung kemih atau akibat penyebab non-obstruktif, seperti lemahnya otot
kandung kemih dan masalah persarafan yang menyebabkan terganggunya sinyal saraf
antara otak dan kandung kemih. Ada dua tipe retensi urin: Retensi Urin Akut dan
Retensi Urin Kronis
11
Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
1. Judul Jurnal
Pada Judul “PENGARUH BLADDER TRAINNING TERHADAP
KEMAMPUAN BERKEMIH PADA PASIEN PRIA DENGAN RETENSI
URINE” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang akan
dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal serta
sudah memenuhi kriteria dimana jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 12 kata,
karena judul jurnal yang baik terdiri dari 12 – 15 kata
2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana
nama penulis pada jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak
disingkat serta penulisan nama diawali dengan huruf capital.
Kekurangannya yaitu dibawah nama penulis jurnal ini tidak dicantumkan alamat
email penulis.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris serta pada kata asing sudah dicetak miring.
Kekurangan pada abstrak yaitu kata kunci/key words hanya ada 2 kata seharusnya
kata kunci/key words yang benar menggunakan 3-5 kata.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta
uraian permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.
5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan Metodologi penelitian seperti
digunakannya Non Equivalent control group design Pretest-Posttest. Serta pada
metodologi penelitian sudah dicantumkan waktu dilakukannya penelitian tersebut.
12
6. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Untuk hasil penelitian sudah dipaparkan menggunakan tabel dan pembahasannya,
lengkap dengan hasil dari analisa univariat dan hasil analisa bivariat.
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai
dengan kaidah pembuatan daftar pustaka
13
3.3 KRITISI JURNAL 3
14
hematuria
(66,7%).
Sedangkan
pasien BPH
pada
kelompok
umur 60-69
tahun
sebanyak 55
kasus
(35,2%) yang
gambaran
klinisnya
tegang
(70,5%), urin
aliran rendah
(64,1%),
intermiten
(60,9%),
tidak pernah
dirilis
(55,1%). ),
nokturia
(57%),
urgensi
(55,8%) dan
hematuria
(50,7%).
PEMBAHASAN
Pada peneltian ini dari 162 responden yang mengalami retensi urin sebanyak
156 orang (96,3%) disebabkan oleh BPH sedangkan hanya sebanyak 6 orang (3,7%)
15
yang disebabkan oleh kanker prostat. Dari 6 pasien kanker prostat (100%) mengalami
retensi urin, hasil ini sama pada pasien BPH sebanyak 156 pasien (100%) mengalami
retensi urin. Pasien kanker prostat kelompok umur yang terbanyak terkena yaitu 60 –
69 tahun (66,6%). Pada pasien BPH kelompok umur terbanyak terkena yaitu 60 – 69
tahun (35,2%). Pada pasien kanker prostat yang memiliki gejala straining adalah
sebanyak 6 orang (100%) dan pada pasien BPH yang memiliki gejala straining adalah
sebanyak 110 orang (70,5%). Pasien kanker prostat yang memliki gejala pancaran
urin lemah adalah sebanyak 3 orang (50%) sama dengan pasien yang tidak memiliki
gejala pancaran urin lemah. Pada pasien BPH yang memiliki gejala pancaran urin
lemah sebanyak 100 orang (64,1%) dan yang tidak memiliki gejala sebanyak 56 orang
(35,9%).
1. Judul Jurnal
16
Pada Judul “GAMBARAN KLINIS KANKER PROSTAT DAN BENIGN
PROSTAT HYPERPLASIA (BPH) PADA PASIEN RETENSI URIN DI RSUD
DR. H ABDUL MOELOEK – BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015” judul jurnal
ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang akan dibahas, judul jurnal
sudah menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal.
Kekurangan pada judul jurnal yaitu belum memenuhi kriteria dimana jumlah kata
dalam judul jurnal terdiri dari 22 kata, karena judul jurnal yang baik terdiri dari 12 –
15 kata
2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital.
Kekurangan pada nama penulis yaitu tidak mencantumkan alamat email penulis.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini kata asing sudah dicetak miring serta terdapat 3 kata kunci/key
words yang sudah memenuhi kriteria. Karena kata kunci/key words yang benar
menggunakan 3-5 kata.
Kekurangan pada abstrak jurnal ini adalah hanya menggunakan satu bahasa yaitu
bahasa asing.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini
5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan Metodologi penelitian
seperti digunakannya purposive sampling serta penelitian yang bersifat deskriptif.
Serta pada metodologi penelitian sudah dicantumkan waktu dilakukannya penelitian
tersebut.
17
Untuk hasil penelitian sudah dipaparkan menggunakan tabel dan lengkap dengan
pembahasannya.
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka
18
3.4 KRITISI JURNAL 4
PEMBAHASAN
1. Judul Jurnal
Pada Judul “TINGKAT AKURASI PEMERIKSAAN BLADDER SCAN
DENGAN KATETERISASI INTERMITTEN PADA PASIEN STROKE
DENGAN RETENSI URINE” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai
dengan isi yang akan dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital semua,
dan dicetak tebal serta sudah memenuhi kriteria dimana jumlah kata dalam judul
jurnal terdiri dari 14 kata, karena judul jurnal yang baik terdiri dari 12 – 15 kata
2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai karena tidak mencantumkan gelar dan
penulisan nama diawali dengan huruf capital, namun kekurangan pada nama penulis
jurnal ini adalah tidak mencantumkan alamat email penulis serta penulisan nama yang
disingkat.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris serta terdapat 4 kata kunci/key words yang sudah memenuhi kriteria.
Kekurangan pada abstrak jurnal ini yaitu pada bahasa asing tidak dicetak miring.
4. Pendahuluan
20
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.
5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan Metodologi penelitian seperti
digunakannya jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Eksperimen, post test
only group. Serta pada metodologi penelitian sudah dicantumkan waktu dilakukannya
penelitian ini.
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka.
21
3.5 KRITISI JURNAL 5
22
PEMBAHASAN
Pada klien 1 ibu mengalami lamanya kala II selama ±2 jam. Bayi lahir pada
pukul 00.30 WIB dengan berat badan 3930 gram. Pada pukul 05.30 WIB ibu baru saja
BAK. Saat kencing ibu mengatakan kurang lega berkemih dan jumlah urine ±150cc,
berwarna kuning jernih bercampur darah (dari lochea). Ibu juga mengatakan merasa
takut karena perih saat BAK yang disebabkan adanya luka bekas jahitan. Saat
dilakukan palpasi terdapat distensi kandung kemih. Ibu tersebut mengalami kala II
yang cukup lama, besarnya bayi serta laserasi vagina sehingga ibu merasa takut
berkemih. Hasil pengkajian pada klien 1 ditegakkan diagnosa keperawatan resiko
retensi urine berhubungan dengan trauma jaringan dan pada klien 2 ditegakkan
diagnosa asuhan keperawatan resiko retensi urine berhubungan dengan efek anestesi.
1. Judul Jurnal
Pada Judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM
DENGAN MASALAH RESIKO RETENSIO URINE DI RS PANTI WALUYA
MALANG” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang
akan dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal.
23
Kekurangan pada jurnal ini yaitu tidak sesuai dengan memenuhi kreteria dimana
jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 16 kata, sedangkan judul jurnal yang baik
terdiri dari 12 – 15 kata.
2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana
nama penulis pada jurnal ini tidak mencantumkan gelar serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital. Dibawah nama penulis jurnal ini sudah dicantumkan alamat
email penulis.
Kekurangan nama penulis pada jurnal ini yaitu terdapat nama penulis yang disingkat.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa inggris serta pada kata asing sudah dicetak miring. Kekurangan pada abstrak
yaitu kata kunci/key words hanya ada 2 kata seharusnya kata kunci/key words yang
benar menggunakan 3-5 kata.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.
5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan Metodologi penelitian seperti
digunakannya metode studi kasus dan teknik pengumpulan data berupa wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumen.Serta pada metodologi penelitian
sudah dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.
24
Kekurangan pada simpulan yaitu menggunakan kata Kesimpulan dan pada saran tidak
terdapat atau dicantumkannya saran pada jurnal ini.
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka.
25
teks book. urine yang
berat,
pasien;
setelah
kelahiran
menggunaka
n forcep,
angka ini
meningkat
menjadi
38%.
PEMBAHASAN
26
(=0,46, 95%CI atau = 0,06-p 3,67, < 0.001), episiotomi (=0,07.95% CI atau 0,010,68,
p=0,022), perinium laserasi (=85,4. 95% CI atau = 7.93-1188.93, p < 0,001), berat
badan bayi pada saat dilahirkan (=0,04, 95% CI atau = 0,010,20, p < 0,001).
1. Judul Jurnal
Pada Judul “KAJIAN RETENSIO URINE PASCA SALIN PERVAGINAM
URINE RETENTION STUDY OF PERVAGINAM LABOR” judul jurnal ini
sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang akan dibahas, judul jurnal sudah
menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal serta sudah memenuhi kriteria
dimana jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 12 kata, karena judul jurnal yang
baik terdiri dari 12 – 15 kata.
2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital. Dibawah nama penulis jurnal ini sudah dicantumkan alamat
email penulis.
3. Asbtrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris serta pada kata asing sudah dicetak miring dan pada abstrak sudah
terdapat 3 kata kunci/key words yang sudah memenuhi kreteria.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini serta pada pendahuluan
sudah sangat lengkap.
5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan metodologi penelitian seperti
digunakannya rancangan diskriptif serta kajian yang berupa data sekunder.
27
Kekurangan pada metode penelitian jurnal ini adalah tidak dicantumkan waktu
dilakukannya penelitian ini.
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka.
28
3.7 KRITISI JURNAL 7
29
orang. Persalinan
kala II Lama
dengan
kejadian
Reteniso
Urine Pada
Ibu Bersalin
Puskesmas
Baureno
Kabupaten
Bojonegoro.
PEMBAHASAN
Persalinan kala II lama didefinisikan sebagai persalinan kala II yang lebih dari
3 jam dengan analgesia regional dan lebih dari 2 jam tanpa analgesia regional pada
nullipara, sedangkan pada multipara keadaan ini didefinisikan sebagai persalinan kala
II yang lebih 2 jam dengan analgesia regional dan lebih dari 1 jam tanpa analgesia
regional. Berdasarkan pada hasil pengamatan bahwa sebagian besar responden
merupakan ibu bersalin primipara, rasa cemas tersebut besar kemungkinan terjadi
karena pengetahuan akan proses bersalin masih minim, kemudian faktor umur ibu
yang masih muda sebagian besar berada pada usia 19-22 tahun. Sebagian besar
responden mengalami Retensio Urine sebanyak 21 responden (62.8%). Retensio urin
pasca-persalinan (RUPP) didefinisikan sebagai tidak adanya proses berkemih spontan
atau tidak dapat berkemih spontan yang dimulai 6 jam pasca-persalinan per vaginam
dengan residu urin lebih dari 200 mL.
30
Bojonegoro. Kondisi yang dialami pada saat persalinan juga memberikan pengaruh
terhadap motivasi ibu dalam melakukan mobilisasi pascasalin dalam 24 jam.
Terganggunya atau kendala terjadinya retensio urine juga dapat disebabkan karena
kurangnya mobilisasi. Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan masalah
retensio urine post partum. Retensio urine post partum paling sering terjadi setelah
persalinan pervaginam. Untuk mengatasi masalah retensio urine dapat dilakukan
gerakan senam kegel dengan bimbingan secara bertahap supaya tidak terjadi retensi
urine
1. Judul Jurnal
Pada Judul “HUBUNGAN PERSALINAN KALA 2 LAMA DENGAN
KEJADIAN RETENSIO URINE” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah
sesuai dengan isi yang akan dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital
semua, dan dicetak tebal. Kekurangan pada jurnal ini yaitu tidak sesuai dengan
memenuhi kreteria dimana jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 9 kata,
sedangkan judul jurnal yang baik terdiri dari 12 – 15 kata.
2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital. Dibawah nama penulis jurnal ini sudah dicantumkan alamat
email penulis.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris serta pada kata asing sudah dicetak miring dan pada abstrak sudah
terdapat 4 kata kunci/key words yang sudah memenuhi kriteria.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.
31
5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan metodologi penelitian seperti
digunakannya jenis penelitian survey analitik retrospektif, rancangan berupa case
control dengan pendekatan retrospektif. Serta pada metodologi penelitian sudah
dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka
32
3.8 KRITISI JURNAL 8
33
PEMBAHASAN
Pada kelompok kateter menetap 12 jam dan 24 jam umur terbanyak adalah 31-
40 tahun, masing-masing 21 kasus (42%) dan 30 kasus (60%). Berdasarkan paritas,
didapatkan multiparitas yang terbanyak pada kelompok kateter menetap 12 jam dan
24 jam masing-masing 28 kasus (56%) dan 27 kasus (54%). Angka kejadian retensio
urin didapatkan 4 kasus (8%) pada pemasangan kateter menetap selama 12 jam pasca
seksio sesarea, sedangkan pada yang 24 jam didapatkan kejadian retensio urin 1 kasus
(2%). Tidak ada perbedaan bermakna (p= 0,362) kejadian retensio urin pasca seksio
sesarea kedua kelompok. Pada penelitian ini, seluruh kasus retensio urin
diklasifikasikan sebagai retensio urin tersamar (covert) sebanyak 5 kasus (5%)
sedangkan retensio urin yang jelas (overt) tidak ditemukan.
Pada penelitian ini didapatkan kejadian infeksi saluran kemih 11 kasus (22%)
pada pemasangan kateter menetap 12 jam pasca seksio sesarea sedangkan bila
pemasangan menetap 24 jam kejadiannya sebesar 9 kasus (18%). Uji statistik tidak
ada perbedaan yang bermakna (p=0,617) kejadian infeksi saluran kemih pasca seksio
sesarea antara pemasangan kateter menetap 12 jam dan 24 jam pasca seksio sesarea.
Jadi pada penelitian ini tidak ditemukan adanya perbedaan antara lama pemasangan
kateter menetap 12 jam atau 24 jam dengan kejadian infeksi saluran kemih.Pada
penelitian ini juga didapatkan volume urin sisa pada pemakaian kateter menetap 12
jam pasca seksio sesarea rerata 97,7 ml dengan simpangan baku 50,96 ml sedangkan
pada pemakaian kateter menetap 24 jam volume urin sisa rerata 55,3 ml dengan
simpangan baku 35,36 ml.
1. Judul Jurnal
Pada Judul “Perbandingan Pemasangan Kateter Menetap selama 12 dan 24 jam
Pasca Seksio Sesarea pada Pencegahan Retensio Urin dan Resiko Infeksi
Saluran Kemih” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang
akan dibahas dan penulisannya sudah dicetak tebal. Kekurangan pada judul jurnal ini
adalah tidak menggunakan huruf capital semua serta jumlah kata dalam judul jurnal
terdiri dari 21 kata, sedangkan judul jurnal yang baik terdiri dari 12 – 15 kata.
34
2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kriteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital. Kekurangan pada nama penulis jurnal ini adalah tidak
dicantumkannya alamat email penulis.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah terdapat 3 kata kunci/key words yang sudah memenuhi
kriteria serta pada kata asing sudah dicetak miring. Kekurangan pada abstrak jurnal
ini adalah hanya menggunakan satu bahasa yaitu bahasa inggris.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.
5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan Metodologi penelitian seperti
digunakannyauji klinis terbuka. Analisa data yang digunakan adalah Analisa
deskriptif, Uji Fisher Exact, Uji X2 dan Uji t. Kekurangan pada metodologi penelitian
ini adalah tidak dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap namun tidak sesuai dengan
kaidah pembuatan daftar pustaka.
35
3.9 KRITISI JURNAL 9
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini hubungan antara volume prostat dengan retensi urin akut
terlihat bahwa semakin besar volume prostat pada pasien BPH akan semakin besar
36
risiko untuk terjadi retensi urin akut. Jumlah pasien dengan volume prostat > 70 cc
adalah 15, sebesar 80% dari jumlah tersebut mengalami kejadian retensi urin akut.
Jumlah pasien dengan volume prostat 41-70 cc adalah 45, sebesar 62,2% mengalami
retensi urin akut dan dari 22 pasien dengan volume prostat ≤ 40 cc, yang mengalami
retensi urin akut hanya berkisar 22,7%. Berdasarkan nilai OR dapat disimpulkan
bahwa pasien dengan volume prostat > 70 cc mempunyai kecendrungan untuk
mengalami retensi urin akut sebesar 13,6 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien
dengan volume prostat ≤ 40 cc (p-value = 0,001). Sedangkan pasien BPH dengan
volume prostat 41-70 cc mempunyai kecendrungan untuk mengalami retensi urin akut
sebesar 5,6 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien dengan volume prostat ≤ 40
cc (p-value = 0,002).
Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa hubungan antara protrusi prostat
intravesika yang semakin besar akan meningkatkan risiko terjadinya retensi urin akut.
Sejumlah 26 pasien dengan protrusi prostat intravesika > 1,0 cm, sebesar 73,1%
mengalami kejadian retensi urin akut. Sejumlah 26 pasien dengan protrusi prostat
intravesika 0,6-1,0 cm, sebesar 69,2% mengalami retensi urin akut dan dari 30 pasien
dengan protrusi prostat intravesika ≤ 0,5 cm, yang mengalami retensi urin akut hanya
sebesar 26,7%. Berdasarkan nilai OR dapat disimpulkan bahwa pasien dengan
protrusi prostat intravesika > 1,0 cm mempunyai kecendrungan untuk mengalami
retensi urin akut sebesar 7,4 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien protrusi
prostat intravesika ≤ 0,5 cm (p-value = 0,001). Sedangkan pasien BPH dengan
protrusi prostat intravesika 0,6-1,0 cm mempunyai kecendrungan untuk mengalami
retensi urin akut sebesar 6,2 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien protrusi
prostat intravesika ≤ 0,6 cm (p-value = 0,001).
1. Judul Jurnal
Pada Judul “Hubungan volume prostat dan protrusi prostat intravesika dengan
kejadian retensi urin akut pada pasien benign prostatic hyperplasia di RSUD
Buleleng Bulan Mei-Agustus Tahun 2017” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau
sudah sesuai dengan isi yang akan dibahas dan penulisannya sudah dicetak tebal.
Kekurangan pada judul jurnal ini adalah tidak menggunakan huruf capital semua serta
37
jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 25 kata, sedangkan judul jurnal yang baik
terdiri dari 12–15 kata.
2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat dan dipisahkan oleh tanda
baca koma pada nama penulis yang lebih dari satu serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital. Kekurangan pada nama penulis jurnal ini adalah tidak
dicantumkannya alamat email penulis.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris serta sudah terdapat 4 kata kunci/key words yang sudah memenuhi
kriteria. Kekurangan pada abstrak jurnal ini adalah tidak dicetak miring pada kata
asingnya.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.
5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan metodologi penelitian seperti
digunakannya studi observasional analitik dengan pendekatan potong lintang, data
diambil dari catatan rekam medis pasien dan menggunakan metode non probability
sampling yakni consecutive sampling. Serta pada metodologi penelitian sudah
dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.
38
7. Simpulan dan Saran
Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian dan tidak
menggunakan kata Kesimpulan. Kekurangan pada simpulan yaitu hanya merujuk
pada hasil penelitiannya saja. Sedangkan pada saran penelitian ini tidak dicantumkan.
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap namun tidak sesuai dengan
kaidah pembuatan daftar pustaka.
39
DELI pada ibu
SERDANG pasca seksio
TAHUN 2020 sesarea.
PEMBAHASAN
Menurut peneliti teori dan hasil penelitian ini tidak terjadi kesenjangan, karena
Bladder Training adalah terapi non farmakologis yang dapat mempengaruhi rerata
retensio urine sebelum dan sesudah diberikannya bladder training. Pada perbedaan
antara observasi sebelum dan sesudah 1,30 dengan standar deviasi (SD), 466 dan dari
Hasil Uji Statistik diatas didapatkan nilai p= 0,000 < α 0.05, Maka dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara percepatan pengeluaran urine sebelum
dan sesudah dilakukan bladder training di RS GrandMed Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang. Pengeluaran Urine Bagi wanita setelah melahirkan secara Operasi
Caesardengan Retensio Urine di RS GrandMed Lubuk Pakam Kabupaten Deli
Serdang dengan nilai p 0,000.
1. Judul Jurnal
Pada Judul “PENGARUH BLADDER TRAINING TERHADAP PERCEPATAN
PENGELUARAN URINE BAGI WANITA SETELAH MELAHIRKAN
SECARA OPERASI CAESAR DENGAN RETENSIO URINE DI RS
GRANDMED LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN
2020” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang akan
dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal.
40
Kekurangan pada jurnal ini yaitu tidak sesuai dengan memenuhi kriteria dimana
jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 27 kata, sedangkan judul jurnal yang baik
terdiri dari 12 – 15 kata.
2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kriteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta dibawah nama penulis
jurnal ini sudah dicantumkan alamat email penulis. Kekurangan pada nama penulis
jurnal ini adalah menggunakan huruf kapital secara keseluruhan.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah dicetak miring pada kata asingnya serta pada abstrak
terdapat 3 kata kunci/key words yang sudah memenuhi kreteria. Kekurangan pada
abstrak jurnal ini adalah hanya menggunakan satu bahasa saja yaitu bahasa inggris.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini serta pada pendahuluan
sudah sangat lengkap.
5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan metodologi penelitian seperti
digunakannya experimental dengan rancangan One Group pre-test dan post test. Serta
pada metodologi penelitian sudah dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.
41
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka.
42
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan dari semua jurnal yang dianalisis, dapat disimpulkan
bahwa secara garis besar bladder training dapat meningkatkan kemampuan berkemih
pada pasien retensi urine yang terpasang kateter. Perawat diharapkan dapat
memberikan asuhan keperawatan yang holistik dan profesional, untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang efisien dan komprehensif dengan mengetahui pemeriksaan
diagnostik dan penatalaksanaan pada retensi urin.
4.2 Saran
Dengan adanya analisis jurnal ini, diharapkan dapat menambah wawasan
mahasiswa mengenai cara menganalisis jurnal khususnya pada kasus retensi urine dan
bermanfaat sebagai pedoman bagi mahasiswa yang menangani kasus retensi urine.
43
DAFTAR PUSTAKA
Siswandi, A., Sahara, N., &Efanto, A. (2015). Gambaran KlinisKankerProstat dan Benign
Prostate Hyperplasia (BPH) pada PasienRetensiUrin di RSUD Dr. H Abdul Moeloek-
Bandar Lampung tahun 2015. 1–10.
44