Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PENGARUH TERAPI

BLADDER TRAINING TERHADAP KEMAMPUAN BERKEMIH PADA PASIEN


DENGAN RETENSI URINE

DISUSUN OLEH :

I Nyoman Arya Widiana

18089014007

Semester 6A

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
“KRITISI JURNAL”

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Singaraja, 26 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

ABSTRAK ........................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ......................................................................................................................... 2
BAB II METODE PENULISAN ...................................................................................... 4
2.1 Metode Penulisan ........................................................................................................... 4
BAB III HASIL PENCARIAN ......................................................................................... 5
3.1 KRITISI JURNAL 1 ...................................................................................................... 5
3.2 KRITISI JURNAL 2 .................................................................................................... 10
3.3 KRITISI JURNAL 3 .................................................................................................... 14
3.4 KRITISI JURNAL 4 .................................................................................................... 19
3.5 KRITISI JURNAL 5 .................................................................................................... 22
3.6 KRITISI JURNAL 6 .................................................................................................... 25
3.7 KRITISI JURNAL 7 .................................................................................................... 29
3.8 KRITISI JURNAL 8 .................................................................................................... 33
3.9 KRITISI JURNAL 9 .................................................................................................... 36
3.10 KRITISI JURNAL 10 ................................................................................................ 40
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 43
4.1 Simpulan ...................................................................................................................... 43
4.2 Saran ........................................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 44

ii
ABSTRAK

Retensi urin adalah suatu keadaan emergenci medis yang menuntut tindakan yang cepat.
Bilamana retensi urin tidak ditangani sebagaimana mestinya, akan mengakibatkan terjadinya
penyulit yang memperberat morbiditas penderita yang bersangkutan salah satu tindakan yang
dapat dilakukan dalam mengatasi retensi urine adalah dengan menggunakan metode bladder
trainning. Terapi bladder training adalah untuk memperpanjang interval antara urinasi klien,
menstabilkan kandung kemih dan menghilangkan urgensi.Umumnya bladder training
dilakukan dengan cara kateter diklem selama dua jam dan dilepas setelah satu jam dan
bladder training tersebut dilakukan sebelum kateter urin dilepas. Tujuan dari kritisi jurnal ini
untuk memahami jurnal terkait retensi urin. Metode yang digunakan dalam menganalisa
jurnal ini dengan menggunakan strategi komprehensif melalui pencarian di internet dengan
search engine meliputi google scholar. Hasil menemukan 10 jurnal yang sudah memenuhi
kriteria.

Kata kunci : Retensi Urin, Bladder Training, Kateterisasi

ABSTRACT

Urinary retention is a medical emergency that demands prompt action. If urinary retention is
not handled properly, it will result in complications that aggravate the morbidity of the
patient concerned. One of the actions that can be taken in overcoming urine retention is to
use the bladder trainning method. Bladder training therapy is to lengthen the interval
between the client's urinations, stabilize the bladder and relieve urgency. Generally bladder
training is done by clamping the catheter for two hours and removing it after one hour and
bladder training is done before the urinary catheter is removed. The purpose of this journal's
critique is to understand journals related to urinary retention. The method used in analyzing
this journal uses a comprehensive strategy through internet searches with search engines
including google scholar. The results found 10 journals that met the criteria.
Keywords: Urine Retention, Bladder Training, Catheterization

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan
tidak mempunyai kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna. Retensio
urine adalah kesulitan miksi karena kegagalan urine dari fesika urinaria. (Kapita
Selekta Kedokteran).

Retensio urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat terjadi
secara akut maupun kronis. (Depkes RI Pusdiknakes 1995). Retensio urine adalah
ketidakmampuan untuk melakukan urinasi meskipun terdapat keinginan atau
dorongan terhadapa hal tersebut. (Brunner & Suddarth).Retensio urine adalah suatu
keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan tidak punya kemampuna untuk
mengosongkannya secara sempurna. (PSIK UNIBRAW).

Urine yang tertahan di dalam saluran kencing berpotensi menimbulkan infeksi


dan batu saluran kemih. Selain itu, retensi urine akan menyebabkan peningkatan
tekanan kandung kemih yang selanjutnya juga mempengaruhi ureter dan ginjal.
Kandung kemih akan bekerja lebih keras secara terus menerus untuk mengeluarkan
urine. Hingga akhirnya otot kandung kemih menjadi lemah dan dapat terbentuk
kantong-kantong (divertikel) yang berisiko infeksi. Tekanan akan diteruskan ke
saluran ureter dan ginjal yang akan membengkak. (hidroureter dan
hidronefrosis).Sayangnya keadaan ini akan berlanjut dengan gangguan fungsi ginjal.
Hal ini disebabkan tekanan yang sampai pada ginjal akan merusak sel-sel (nefron).
Bila tidak ditangani, gangguan fungsi ginjal ini akan berakhir pada gagal ginjal
terminal.

Bladder training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi


kandung kemih yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal
neurogenik (potter & perry, 2010). Terapi ini bertujuan memperpanjang interval
berkemih yang normal dengan berbagai teknik distraksi atau teknik relaksasi sehingga
frekuensi berkemih dapat berkurang, hanya 6-7 kali perhari atau 3-4 jam sekali.

1
Melalui latihan, penderita diharapkan dapat menahan sensasi berkemih. Latihan ini
dilakukan pada pasien pasca bedah yang dipasang kateter (Suharyanto,2008).
Dengan adanya latihan Blader Training maka pasien akan terlatih untuk
meingkatkan kemampuan dalam eliminasi urine karena latihan ini dapat
mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi
pengeluaran air kemih. Berdasarkan teori bahwa proses eliminasi urine merupakan
proses pengeluaran cairan dan hal ini sangat bergantung pada fungsi- fungsi organ
eliminasi urine seperti ginjal, ureter, bladder dan uretra. Ginjal memindahkan air dari
darah dalam bentuk urine. Ureter mengalirkan urine ke bladder, dalam bladder urine
ditampung sampai mencapai batas tertentu yang kemudian dikeluarkan melalui uretra
(Wartonah, 2006).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka di dapatkan rumusan masalah dalam
pembuatan Kritisi Jurnal dengan tema Pengaruh Terapi Bladder Training Terhadap
Kemampuan Berkemih Pada Pasien Dengan Retensi Urine.

1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu untuk mengetahuipengaruh terapi bladder training


terhadap kemampuan berkemih pada pasien dengan retensi urine.

1.3.2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu mengidentifikasi jurnal terkait pengaruh terapi


bladder training terhadap kemampuan berkemih pada pasien dengan retensi
urine.

1.4 Manfaat
1.4.1. Manfaat Bagi Institusi

Menjadikan tugas mahasiswa sebagai sumber atau acuan baru


mengenai analisa jurnal-jurnal tentang retensi urine.

2
1.4.2. Manfaat Bagi Mahasiswa

Mengasah kemampuan mahasiswa untuk mampu berfikir kritis


menganalisa jurnal-jurnal kesehatan mengenai retensi urine.

1.4.3. Manfaat Bagi Pembaca

Menambah wawasan bagi pembaca mengenai tindakan penanganan


retensi urine dan mengetahuiterapi bladder training pada pasien dengan
gangguan retensi urine.

3
BAB II

METODE PENULISAN

2.1 Metode Penulisan


Dalam metode penulisan yang digunakan dalam menyusun kritisi jurnal ini
adalah menggunakan metode secara komprehensif, yaitu pencarian artikel jurnal
menggunakan database jurnal penelitian mengenai retensi urine, dan pencarian jurnal
melalui media internet dengan menggunakan Google Scholar. Kata kunci yang
digunakan yaitu pencarian artikel nasional yaitu (berbahasa Indonesia), metode yang
digunakan yaitu pencarian artikel sesuai kriteria inklusi dengan database Google
Scholar dengan menggunakan pencarian pencarian artikel yang diperoleh
menggunakan rentang waktu 10 tahun terakhir berupa hasil penelitian yang
membahas pengaruh terapi bladder training terhadap kemampuan berkemih pada
pasien dengan retensi urine.
Artikel yang sudah diperoleh kemudian dianalisis kembali melalui analisis
tujuan, kesesuaian topik artikel, metode penelitian yang digunakan, jumlah sampel
dan populasi penelitian, etik penelitian, hasil dan pembahasan dari setiap artikel
penelitian, serta kekurangan dan kelebihan artikel yang di analisis, maka didapatkan
10 artikel yang akan digunakan dengan sesuai topik yaitu retensi urine.

4
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 KRITISI JURNAL 1

Penulis Judul Tujuan Karakteristik Metode Hasil


Sampel
Nurul Hikmah PERBANDINGAN Membandingkan Subyek Penelitian Subyek
Petrana, Ova KEJADIAN persalinan dibagi dilakukan penelitian
Emilia, RETENSI URIN vaginal yang menjadi 2 dengan yang terlibat
HeruPradjatmo ANTARA normal dan kelompok rancangan 236 dan tidak
PERSALINAN persalinan yaitu kohort ada
DENGAN vaginal dengan kelompok prospektif. perbedaan
VAKUM vakum ekstraksi persalinan Analisis bermakna
EKSTRAKSI serta faktor yang vaginal penelitian pada usia dan
DAN mempengaruhi normal dan dilakukan paritas.
PERSALINAN kejadian retensi kelompok uji Chi- Kejadian
NORMAL urin. persalinan Square retensi urin
dengan dan uji pada
vakum Fisher persalinan
ekstraksi, serta vakum
masing- analisis ekstraksi
masing 118 regresi lebih besar
sampel. logistik. (32,2%)
dibanding
pada
persalinan
vaginal
normal
(11,9%).
Analisis

5
multivariat
regresi
logistik
menunjukkan
vakum
ekstraksi
(p=0,074;
OR 2,71;
95% CI 1,55-
4,73), berat
janin (p=
0,230; OR
1.95; 95% CI
0.65-5.84)
dan trauma
perineum (p=
0,614; OR
1.35; 95% CI
0,41-4,36)
bukan
merupakan
faktor risiko
bermakna
terjadinya
retensi urin.
Lama
persalinan
(p=0,003;
OR 3,71;
95% CI 1,55-
8,86) dan
paritas (p=
0,023; OR

6
2,29; 95% CI
1,2-4,66)
merupakan
faktor risiko
bermakna
terhadap
kejadian
retensi urin

PEMBAHASAN

Retensi urin postpartum dapat menyebabkan kerusakan yang ireversibel dari


muskulus detrusor dan serabut saraf parasimpatis yang menginervasi kandung kemih
yang menggangu fungsi muskulus detrusor.Ching-chung et al. menggambarkan
komplikasi jangka panjang seperti stres inkontinensia urin dan instabilitas detrusor
pada wanita dengan retensi urin postpartum yang resisten. Kejadian retensi urin lebih
tinggi pada persalinan vaginal dengan vakum ekstraksi dibanding persalinan normal.
Lama persalinan dan paritas merupakan faktor luar yang berpengaruh terhadap
kejadian retensi urin

Pada jurnal ini disebutkan bahwa karakteristik subyek secara keseluruhan


yaitu usia subyek penelitian berkisar antara 17 tahun sampai dengan 44 tahun. Usia
rata-rata subyek penelitian 28±6,20 tahun, usia terbanyak adalah 34 tahun. Jumlah
paritas terbanyak adalah dua (55,9%) dengan mean (rata-rata paritas) 1,73. Pada
kedua kelompok beda cara persalinan tidak ada perbedaan usia, paritas, trauma
perineum yang terjadi dan berat janin yang dilahirkan. Hanya faktor lama persalinan
yang berbeda bermakna antara kedua kelompok, kelompok persalinan vakum
ekstraksi mengalami persalinan lebih lama dibandingkan persalinan normal. Beberapa
variabel luar yang meningkatkan risiko terjadinya retensi urin adalah paritas (RR
2,02; 95% CI 1,24-3,28), lama persalinan (RR 3,59; 95% CI 2,33-5,53), trauma
persalinan (RR 2,52; 95% CI 0,96-6,60) dan berat janin (RR 2,26; 95% CI 1,30-3,92).
Pada analisis multivariat, jenis persalinan (OR 2,07; 95% CI 0,93-4,63; p=0,074),
berat janin (OR 1,95; 95% CI 0,65-5,84; p=0,23) dan trauma perineum (OR 1,35;
95% CI 0,41-4,36; p=0,614) tidak meningkatkan risiko kejadian retensi urin secara

7
bermakna. Lama persalinan (OR 3,71; 95% CI 1,55-8,86; p=0,003), dan paritas (OR
2,29; 95% CI 1,12-4,66; p=0,023) merupakan risiko yang meningkatkan kejadian
retensi urin secara bermakna. Trauma perineum juga tidak bermakna terhadap
kejadian retensi urin. Kejadian retensi urin pada Persalinan dengan vakum ekstraksi
sebesar 32,2%, lebih tinggi dibandingkan dengan kejadian retensi urin pada persalinan
normal yaitu 11,9 Kejadian retensi urin pada vakum ekstraksi ,nilai p= 0,074 dengan
OR 2,07, 95%CI 0,93-4,63) artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara
persalinan dengan vakum ekstraksi dan kejadian retensi urin dan persalinan dengan
vakum ekstraksi akan meningkatkan risiko 3 kali terjadinya retensi urin. Hal ini
disebabkan karena setelah dilakukan analisis multivariat regresi logistik, lama
persalinan sebagai variabel luar sangat mempengaruhi kejadian retensi urin sehingga
vakum ekstraksi sebagai variabel bebas menjadi tidak bermakna secara statistik.

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Judul Jurnal
Pada Judul “PERBANDINGAN KEJADIAN RETENSI URIN ANTARA
PERSALINAN DENGAN VAKUM EKSTRAKSI DAN PERSALINAN
NORMAL” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang
akan dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal
serta sudah memenuhi kriteria dimana jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 12
kata,
karena judul jurnal yang baik terdiri dari 12 – 15 kata

2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital.
Kekurangan pada nama penulis yaitu tidak mencantumkan alamat email penulis.

3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa

8
Indonesia dan bahasa inggris serta kata kunci/key words sudah terdapat 4 kata, karena
kata kunci/key words yang benar menggunakan 3-5 kata.
Kekurangan pada abstrak yaitu pada bagian bahasa inggris tidak dicetak miring.

4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.

5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan metodologi penelitian
seperti digunakannya rancangan kohort prospektif. Analisis penelitian dengan uji Chi-
Square dan uji Fisher serta analisis regresi logistik. Serta pada metodologi penelitian
sudah dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.

6. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Untuk hasil penelitian sudah dipaparkan menggunakan tabel dan pembahasannya,
lengkap dengan hasil dari analisa univariat dan hasil analisa bivariat.

7. Simpulan dan Saran


Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian. Kekurangan
pada simpulan hanya merujuk pada hasil penelitiannya saja serta menggunakan kata
kesimpulan. Pada saran tidak lengkap berisi saran tempat penelitian, institusi
pendidikan dan peneliti selanjutnya

8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini kurang sesuai dengan kaidah pembuatan
daftar pustaka.

9
3.2 KRITISI JURNAL 2

Penulis Judul Tujuan Karakteristik Metode Hasil


Sampel
Friska PENGARUH Tujuan dari Populasi Desain penelitian
Hinora, BLADDER penelitian penelitian ini penelitian menunjukan
Joice TRAINNING ini adalah adalah menggunakan bahwa
Laoh, TERHADAP untuk seluruh Non terdapat
Don R.G KEMAMPUAN mengetahui pasien pria Equivalent perbedaan
Kabo BERKEMIH pengaruh yang control group nilai rata-rata
PADA PASIEN bladder menggunakan design sebelum dan
PRIA trainning kateter. Pretest- setelahiberikan
DENGAN terhadap Posttest. tindakan
RETENSI kemampuan dimana pada
URINE berkemih pra nilai mean
pada pasien 3,35 menjadi
pria dengan meningkat
retensi pada post
urine. yaitu mean
=5,00 . Uji
statistik
Wilcoxon Sign
Rank Test
menunjukan
nilai p= 0,001
atau lebih
kecil dari α =
0,05, sehingga
Ha (Hipotesis
alternatif)
diterima atau

10
ada pengaruh
bladder
training
terhadap
kemamppuan
berkemih pada
pasien retensi
urine di RSUD
Bitung.

PEMBAHASAN

Uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test menunjukan nilai p= 0,001 atau lebih
kecil dari α = 0,05, sehingga Ha (Hipotesis alternatif) diterima atau ada pengaruh
bladder training terhadap kemamppuan berkemih pada pasien retensi urine di RSUD
Bitung. Bladder trianing adalah latihan yang dilakukan untuk mengembalikan tonus
otot kandung kemih agar fungsinya kembali normal klien yang mengalami
inkontensia retentio urine (Perry & Potter, 2005). Dari hasil penelitian yang dilakukan
pada 20 responden menujukan bahwa terdapat 9 responden yang mengalami
peningkatan kemampuan berkemih setelah diberikan bladder training.

Dengan adanya latihan Blader Training maka pasien akan terlatih untuk
meingkatkan kemampuan dalam eliminasi urine karena latihan ini dapat
mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi
pengeluaran air kemih. Namun pada keadaan retensi urine terjadai ketidakmampuan
mengosongkan kandung kemih secara keseluruhan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
penyumbatan pada saluran kemih karena pembesaran kelenjar prostat, batu ginjal dan
batu kandung kemih atau akibat penyebab non-obstruktif, seperti lemahnya otot
kandung kemih dan masalah persarafan yang menyebabkan terganggunya sinyal saraf
antara otak dan kandung kemih. Ada dua tipe retensi urin: Retensi Urin Akut dan
Retensi Urin Kronis

11
Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Judul Jurnal
Pada Judul “PENGARUH BLADDER TRAINNING TERHADAP
KEMAMPUAN BERKEMIH PADA PASIEN PRIA DENGAN RETENSI
URINE” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang akan
dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal serta
sudah memenuhi kriteria dimana jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 12 kata,
karena judul jurnal yang baik terdiri dari 12 – 15 kata

2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana
nama penulis pada jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak
disingkat serta penulisan nama diawali dengan huruf capital.
Kekurangannya yaitu dibawah nama penulis jurnal ini tidak dicantumkan alamat
email penulis.

3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris serta pada kata asing sudah dicetak miring.
Kekurangan pada abstrak yaitu kata kunci/key words hanya ada 2 kata seharusnya
kata kunci/key words yang benar menggunakan 3-5 kata.

4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta
uraian permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.

5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan Metodologi penelitian seperti
digunakannya Non Equivalent control group design Pretest-Posttest. Serta pada
metodologi penelitian sudah dicantumkan waktu dilakukannya penelitian tersebut.

12
6. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Untuk hasil penelitian sudah dipaparkan menggunakan tabel dan pembahasannya,
lengkap dengan hasil dari analisa univariat dan hasil analisa bivariat.

7. Simpulan dan Saran


Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian tersebut.
Kekurangan pada simpulan yaitu menggunakan kata Kesimpulan serta kekurangan
pada saran yaitu tidak dicantumkannya saran pada jurnal penelitian tersebut.

8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai
dengan kaidah pembuatan daftar pustaka

13
3.3 KRITISI JURNAL 3

Penulis Judul Tujuan Karakteristik Metode Hasil


Sampel
Andi GAMBARAN Untuk Populasi Penelitian ini Hasil
Siswandi, KLINIS mengetahui yang merupakan penelitian
Nita Sahara, KANKER gambaran digunakan penelitian menunjukkan
Aldi Efanto PROSTAT klinis kanker dalam deskriptif. bahwa
DAN BENIGN prostat dan penelitian Tehnik kelompok
PROSTAT benign adalah pengambilan usia 60-69
HYPERPLASIA prostat seluruh sampel tahun
(BPH) PADA hyperplasia pasien dalam memiliki
PASIEN (BPH) pada retensi urin penelitian ini kejadian
RETENSI pasien di RSUD Dr. adalah tertinggi, 3
URIN DI RSUD retensi urin H Abdul purposive kasus
DR. H ABDUL di RSUD Moeloek – sampling (66,6%),
MOELOEK – Dr. H Abdul Bandar gambaran
BANDAR Moeloek – Lampung klinis yang
LAMPUNG Bandar Tahun 2014 tegang
TAHUN 2015 Lampung sebanyak (100%),
Tahun 2014 272 orang, aliran urin
setelah rendah
dimasukan (50%),
ke dalam intermittency
rumus (66,7%),
Slovin tidak pernah
didapatkan dirilis (50%),
sampel 162 nokturia
orang. (66,7%),
urgensi
(50%) dan

14
hematuria
(66,7%).
Sedangkan
pasien BPH
pada
kelompok
umur 60-69
tahun
sebanyak 55
kasus
(35,2%) yang
gambaran
klinisnya
tegang
(70,5%), urin
aliran rendah
(64,1%),
intermiten
(60,9%),
tidak pernah
dirilis
(55,1%). ),
nokturia
(57%),
urgensi
(55,8%) dan
hematuria
(50,7%).

PEMBAHASAN

Pada peneltian ini dari 162 responden yang mengalami retensi urin sebanyak
156 orang (96,3%) disebabkan oleh BPH sedangkan hanya sebanyak 6 orang (3,7%)

15
yang disebabkan oleh kanker prostat. Dari 6 pasien kanker prostat (100%) mengalami
retensi urin, hasil ini sama pada pasien BPH sebanyak 156 pasien (100%) mengalami
retensi urin. Pasien kanker prostat kelompok umur yang terbanyak terkena yaitu 60 –
69 tahun (66,6%). Pada pasien BPH kelompok umur terbanyak terkena yaitu 60 – 69
tahun (35,2%). Pada pasien kanker prostat yang memiliki gejala straining adalah
sebanyak 6 orang (100%) dan pada pasien BPH yang memiliki gejala straining adalah
sebanyak 110 orang (70,5%). Pasien kanker prostat yang memliki gejala pancaran
urin lemah adalah sebanyak 3 orang (50%) sama dengan pasien yang tidak memiliki
gejala pancaran urin lemah. Pada pasien BPH yang memiliki gejala pancaran urin
lemah sebanyak 100 orang (64,1%) dan yang tidak memiliki gejala sebanyak 56 orang
(35,9%).

Pada pasien kanker prostat yang memiliki gejala intermittency adalah


sebanyak 4 orang (66,7%) dan yang tidak memiliki gejala sebanyak 2 orang (33,3%),
sedangkan pada pasien BPH yang memiliki gejala intermittency sebanyak 95 orang
(60,9%) dan yang tidak memiliki gejala sebanyak 61 orang (39,1%). Pasien kanker
prostat yang memiliki gejala tidak lampias sebanyak 3 orang (50%) sama dengan
yang tidak memiliki gejala tidak lampias, sedangkan pada pasien BPH yang memiliki
gejala tidak lampias sebanyak 86 orang (55,1%) dan yang tidak memiliki gejala
sebanyak 70 orang (44,9%). Pasien kanker prostat yang memiliki gejala nokturia
sebanyak 4 orang (66,7%) dan yang tidak memiliki gejala tidak lampias sebanyak 2
orang (33,3%), sedangkan pada pasien BPH yang memiliki gejala nokturia sebanyak
89 orang (57%) dan yang tidak memiliki gejala sebanyak 67 orang (43%). Pada
pasien kanker prostat yang memiliki gejala urgency sebanyak 3 orang (50%) sama
dengan yang tidak memiliki gejala tidak lampias, sedangkan pada pasien BPH yang
memiliki gejala sebanyak 87 orang (55,8%) dan yang tidak memiliki gejala sebanyak
69 orang (44,2%). Pada pasien kanker prostat yang memiliki gejala hematuria
sebanyak 4 orang (66,7%) dan yang tidak memiliki gejala hematuria sebanyak 2
orang (33,3%), sedangkan pada pasien BPH yang memiliki gejala sebanyak 79 orang
(50,7%) dan yang tidak memiliki gejala sebanyak 77 orang (49,3%).

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Judul Jurnal

16
Pada Judul “GAMBARAN KLINIS KANKER PROSTAT DAN BENIGN
PROSTAT HYPERPLASIA (BPH) PADA PASIEN RETENSI URIN DI RSUD
DR. H ABDUL MOELOEK – BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015” judul jurnal
ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang akan dibahas, judul jurnal
sudah menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal.
Kekurangan pada judul jurnal yaitu belum memenuhi kriteria dimana jumlah kata
dalam judul jurnal terdiri dari 22 kata, karena judul jurnal yang baik terdiri dari 12 –
15 kata

2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital.
Kekurangan pada nama penulis yaitu tidak mencantumkan alamat email penulis.

3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini kata asing sudah dicetak miring serta terdapat 3 kata kunci/key
words yang sudah memenuhi kriteria. Karena kata kunci/key words yang benar
menggunakan 3-5 kata.
Kekurangan pada abstrak jurnal ini adalah hanya menggunakan satu bahasa yaitu
bahasa asing.

4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini

5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan Metodologi penelitian
seperti digunakannya purposive sampling serta penelitian yang bersifat deskriptif.
Serta pada metodologi penelitian sudah dicantumkan waktu dilakukannya penelitian
tersebut.

6. Hasil Penelitian dan Pembahasan

17
Untuk hasil penelitian sudah dipaparkan menggunakan tabel dan lengkap dengan
pembahasannya.

7. Simpulan dan Saran


Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian.
Kekurangan pada simpulan yaitu menggunakan kata Kesimpulan.
Pada saran sudah lengkap berisi saran tempat penelitian, institusi pendidikan dan
peneliti selanjutnya.

8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka

18
3.4 KRITISI JURNAL 4

Penulis Judul Tujuan Karakteristi Metode Hasil


k Sampel
Sri Dini TINGKAT Untuk Karakteristi Desain Hasil
Cempakaningroe AKURASI mengetahu k responden penelitian pengukura
m, Sri Puguh PEMERIKSAA i tingkat berjenis yang n
Kristiyawati, N BLADDER akurasi kelaminlaki digunakan volume
S.Eko Ch. SCAN bladder -laki adalah jenis urine
Purnomo DENGAN scan pada berjumlah penelitian bladder
KATETERISAS pasien 13 (52.0%), kuantitatif scan dan
I stroke distribusi dengan kateterisasi
INTERMITTEN dengan usia pasien desain intermitten
PADA PASIEN retensi usia 61-70 Quasi diperoleh
STROKE urine di tahun Eksperimen selisih
DENGAN Rumah sebanyak 14 , post test 14,64 ml.
RETENSI Sakit (56.0%). only group.
URINE Mardi
Rahayu
Kudus
tahun
2015.

PEMBAHASAN

Hasil distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin didapatkan responden


dengan jenis kelamin laki-laki 13 responden (52%) dan perempuan 12 (48%).
Kejadian stroke pada pria kecenderungan sedikit lebih tinggi dibandingkan pada
wanita. Gangguan berkemih disebabkan oleh kerusakan saraf yang menyebabkan
kontraksi kandung kemih pada umumnya tidak cukupkuat untuk mengosongkan
kandung kemih secara sempurna sehingga timbul retensi urine. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada pengaruh jenis kelamin dengan kejadian retensi urine.
19
Responden paling banyak terdapat pada usia 61-70 yaitu sebanyak 14 (56.0%)
responden, yang paling sedikit usia 51-60 sejumlah 3 (12%). Hal ini menandakan
bahwa penuaan adalah salah satu risiko signifikan dari stroke. Hasil rerata pengukuran
volume urine menggunakan bladder scan dengan kateter intermitten diperoleh selisih
14,64 ml. Bladder scan masih termasuk akurat dalam pengukuran volume urine
dengan dibuktikan pengukuran antara bladder scan dan kateterisasi intermitten
diperoleh selisih 14,64 ml (< 25 ml). Teknik pengkajian retensi urine pada kandung
kemih dengan bladder scan menggunakan teknologi yang berbasis gelombang
ultrasound yang dilengkapi mikroprosessor untuk melihat kondisi kandung kemih.

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Judul Jurnal
Pada Judul “TINGKAT AKURASI PEMERIKSAAN BLADDER SCAN
DENGAN KATETERISASI INTERMITTEN PADA PASIEN STROKE
DENGAN RETENSI URINE” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai
dengan isi yang akan dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital semua,
dan dicetak tebal serta sudah memenuhi kriteria dimana jumlah kata dalam judul
jurnal terdiri dari 14 kata, karena judul jurnal yang baik terdiri dari 12 – 15 kata

2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai karena tidak mencantumkan gelar dan
penulisan nama diawali dengan huruf capital, namun kekurangan pada nama penulis
jurnal ini adalah tidak mencantumkan alamat email penulis serta penulisan nama yang
disingkat.

3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris serta terdapat 4 kata kunci/key words yang sudah memenuhi kriteria.
Kekurangan pada abstrak jurnal ini yaitu pada bahasa asing tidak dicetak miring.

4. Pendahuluan

20
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.

5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan Metodologi penelitian seperti
digunakannya jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Eksperimen, post test
only group. Serta pada metodologi penelitian sudah dicantumkan waktu dilakukannya
penelitian ini.

6. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Untuk hasil penelitian sudah lengkap dipaparkan menggunakan tabel dan
pembahasannya.

7. Simpulan dan Saran


Pada simpulan sudah lengkap berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian.
Sedangkan pada saran yaitu tidak terdapat saran dari jurnal penelitian ini.

8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka.

21
3.5 KRITISI JURNAL 5

Penulis Judul Tujuan Karakteristi Metode Hasil


k Sampel
Agnes Devi ASUHAN Untuk Pada Desain Didapatka
Nirmalawat, KEPERAWATA memberika penelitian ini penelitian ini n hasil
Maria N PADA IBU n asuhan adalah 2 ibu menggunaka yang sama
Magdalena POST PARTUM keperawata post partum, n metode yaitu
Setyaningsih DENGAN n pada ibu klien 1 yaitu studi kasus kedua
, Sr. Felisitas MASALAH post partum Ny. I berusia dengan dua klien tidak
RESIKO dengan 29 tahun klien sebagai terjadi
RETENSIO masalah dengan responden retensi
URINE DI RS resiko persalinan pada bulan urine
PANTI retensi normal Februari setelah
WALUYA urine. partus, serta 2019. Teknik diberikan
MALANG klien 2 yaitu pengumpulan asuhan
Ny. N berusia data berupa selama
40 tahun wawancara, tiga hari
dengan observasi,
persalinan pemeriksaan
sectio fisik, dan
caesarea studi
dengan dokumen.
masalah
resiko retensi
urine di
Rumah Sakit
Panti Waluya
Malang.

22
PEMBAHASAN

Pada klien 1 ibu mengalami lamanya kala II selama ±2 jam. Bayi lahir pada
pukul 00.30 WIB dengan berat badan 3930 gram. Pada pukul 05.30 WIB ibu baru saja
BAK. Saat kencing ibu mengatakan kurang lega berkemih dan jumlah urine ±150cc,
berwarna kuning jernih bercampur darah (dari lochea). Ibu juga mengatakan merasa
takut karena perih saat BAK yang disebabkan adanya luka bekas jahitan. Saat
dilakukan palpasi terdapat distensi kandung kemih. Ibu tersebut mengalami kala II
yang cukup lama, besarnya bayi serta laserasi vagina sehingga ibu merasa takut
berkemih. Hasil pengkajian pada klien 1 ditegakkan diagnosa keperawatan resiko
retensi urine berhubungan dengan trauma jaringan dan pada klien 2 ditegakkan
diagnosa asuhan keperawatan resiko retensi urine berhubungan dengan efek anestesi.

Pada klien 1 melakukan pengkajian pada sistem perkemihan, mengobservasi


intake dan output, ambulasi dini, mengajarkan senam kegel, memonitor status hidrasi,
kolaborasi dengan tim medis untuk pemasangan kateter jika dibutuhkan, dan
memberikan sugesti berkemih dengan air mengalir. Klien 2 adalah melakukan bladder
training, mengobservasi intake dan output, ambulasi dini, memberikan sugesti
berkemih dengan air mengalir, memonitor status hidrasi, senam kegel yang paling
sederhana dengan bimbingan. Pada klien 1 terdapat 9 intervensi yang direncanakan
dan terdapat 8 yang dapat dilakukan dengan tindakan asuhan keperawatan 1 intervensi
klien menolak karena merasa nyeri. Pada klien 2 terdapat 7 intervensi yang
direncanakan dan dilakukan dengan tindakan asuhan keperawatan.

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Judul Jurnal
Pada Judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM
DENGAN MASALAH RESIKO RETENSIO URINE DI RS PANTI WALUYA
MALANG” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang
akan dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal.

23
Kekurangan pada jurnal ini yaitu tidak sesuai dengan memenuhi kreteria dimana
jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 16 kata, sedangkan judul jurnal yang baik
terdiri dari 12 – 15 kata.

2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana
nama penulis pada jurnal ini tidak mencantumkan gelar serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital. Dibawah nama penulis jurnal ini sudah dicantumkan alamat
email penulis.
Kekurangan nama penulis pada jurnal ini yaitu terdapat nama penulis yang disingkat.

3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa inggris serta pada kata asing sudah dicetak miring. Kekurangan pada abstrak
yaitu kata kunci/key words hanya ada 2 kata seharusnya kata kunci/key words yang
benar menggunakan 3-5 kata.

4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.

5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan Metodologi penelitian seperti
digunakannya metode studi kasus dan teknik pengumpulan data berupa wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumen.Serta pada metodologi penelitian
sudah dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.

6. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Untuk hasil penelitian sudah dipaparkan dengan sangat jelas dan juga pada
pembahasannya.

7. Simpulan dan Saran


Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian.

24
Kekurangan pada simpulan yaitu menggunakan kata Kesimpulan dan pada saran tidak
terdapat atau dicantumkannya saran pada jurnal ini.

8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka.

3.6 KRITISI JURNAL 6

Penulis Judul Tujuan Karakteristik Metode Hasil


Sampel
Rahmi KAJIAN Untuk Sumber atau Studi ini Retensi
Padlila RETENSIO mengkaji subyek dalam merupakan postpartum
h URINE penyebab kajian ini suatu telaah paling sering
PASCA retensio urine berupa data jurnal terjadi.
SALIN (predisposisi) sekunder yaitu (Literatur Setelah
PERVAGINA dan komplikasi tinjauan Review) terjadi
M yang dapat literatur dengan kelahiran
URINE terjadi yang meliputi studi rancangan pervaginam
RETENTION disebabkan pencarian Diskriptif yaitu spontan,
STUDY OF retensio urine sistematis mencoba disfungsi
PERVAGINA tersebut serta database mengkaji dan kandung
M LABOR untuk terkomputerisa mendiskripsika kemih
menggambarka si (PubMed, n hasil terjadi 9-14
n kejadian BMC, Hindawi beberapa % dalam
retensio urine publishing, penelitian penelitian
pasca salin PNRI) bentuk mengenai ditemukan
dengan jurnal retensio urine prevalensi
berbagai penelitian dan pasca salin 29,4%,
metodologi artikel review pervaginam. (6,7%)
penelitian yang sebanyak 7 menjadi
digunakan. jurnal Ilmiah, 1 retensio

25
teks book. urine yang
berat,
pasien;
setelah
kelahiran
menggunaka
n forcep,
angka ini
meningkat
menjadi
38%.

PEMBAHASAN

Proses berkemih melibatkan 2 proses yang berbeda yaitu pengisian dan


penyimpanan urine dan pengosongan kandung kemih. Hal ini saling berlawanan dan
bergantian secara normal. Aktivitas otot-otot kandung kemih dalam hal penyimpanan
dan pengeluaran urin dikontrol oleh sistem saraf otonom dan somatik. Selama fase
pengisian, pengaruh sistem saraf simpatis terhadap kandung kemih menjadi
bertekanan rendah dengan meningkatkan resistensi saluran kemih. Pengeluaran urine
secara normal timbul akibat dari kontraksi yang simultan otot detrusor dan relaksasi
saluran kemih. Hal ini dipengaruhi oleh sistem saraf parasimpatis yang mempunyai
neurotransmiter utama yaitu asetilkholin, suatu agen kolinergik.

Penelitian oleh Ajenifuja KO et al., (2013) didapatkan hasil 29,4% terjadi


retensio urine, mayoritas (93,3%) wanita mengalami retensi urine sementara dan (6,7
%) menjadi retensio urine yang berlebihan. Penelitian yang mengaitkan dengan
demografi karakteristik peneliti menemukan bahwa postpartum urine retention (PUR)
akan semakin besar kemungkinannya pada mereka dengan tingkat sosial ekonomi
rendah (p=0,001) Episiotomi berhubungan secara bermakna dengan kejadian PUR
(p=0,017), penurunan keinginan bersalin (p=0,037) dan parturiens primigravida
(p=0,05). pada Logistik regresi diidentifikasi sebagai resiko indefenden yang
signifikan. Analisis regresi logistik mengidentifikasikan faktor resiko untuk retensio
urine yang lain yaitu, Lama durasi atau kala dua memanjang selama persalinan

26
(=0,46, 95%CI atau = 0,06-p 3,67, < 0.001), episiotomi (=0,07.95% CI atau 0,010,68,
p=0,022), perinium laserasi (=85,4. 95% CI atau = 7.93-1188.93, p < 0,001), berat
badan bayi pada saat dilahirkan (=0,04, 95% CI atau = 0,010,20, p < 0,001).

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Judul Jurnal
Pada Judul “KAJIAN RETENSIO URINE PASCA SALIN PERVAGINAM
URINE RETENTION STUDY OF PERVAGINAM LABOR” judul jurnal ini
sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang akan dibahas, judul jurnal sudah
menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal serta sudah memenuhi kriteria
dimana jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 12 kata, karena judul jurnal yang
baik terdiri dari 12 – 15 kata.

2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital. Dibawah nama penulis jurnal ini sudah dicantumkan alamat
email penulis.

3. Asbtrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris serta pada kata asing sudah dicetak miring dan pada abstrak sudah
terdapat 3 kata kunci/key words yang sudah memenuhi kreteria.

4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini serta pada pendahuluan
sudah sangat lengkap.

5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan metodologi penelitian seperti
digunakannya rancangan diskriptif serta kajian yang berupa data sekunder.

27
Kekurangan pada metode penelitian jurnal ini adalah tidak dicantumkan waktu
dilakukannya penelitian ini.

6. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Untuk hasil penelitian sudah dipaparkan dengan lengkap dan pembahasannya.
Kekurangan pada jurnal ini adalah tidak menggunakan tabel.

7. Simpulan dan Saran


Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian.
Kekurangannya pada simpulan yaitu menggunakan kata Kesimpulan. Sedangkan
saran pada jurnal penelitian ini tidak dicantumkan.

8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka.

28
3.7 KRITISI JURNAL 7

Penulis Judul Tujuan Karakteristi Metode Hasil


k Sampel
Novi HUBUNGAN Tujuan Populasi Penelitian ini Hasil dari
Dwi PERSALINA Penelitian ini dan merupakan penelitian
Septiani, N KALA 2 adalah sampling jenis penelitian menunjukkan
Hariyono LAMA mengidentifika dalam survey analitik bahwa
, DENGAN si hubungan penelitian retrospektif, seluruh
Inayatur KEJADIAN antara ini yaitu rancanganberup responden 34
Rosyidah RETENSIO persalinan kala total a case control (100,0%)
URINE 2 lama dengan sampling dengan merupakan
kejadian persalinan pendekatan Persalinan
retensio urine kala 2 lama retrospektif. Kala 2 Lama
di Puskesmas dan kasus dengan
Baureno retensio sebanyak 21
Bojonegoro. urine responden
berdasarkan (62.8%)
diagnose mengalami
medis Retensio urin,
pasien di pada Analisa
poned uji spearman
Puskesmas rankdidapatka
Baureno n p value=
dari bulan 0,038 dimana
November p value < 0,05
2019 maka H1
sampai diterima yang
April 2020 artinya ada
yaitu 34 hubungan

29
orang. Persalinan
kala II Lama
dengan
kejadian
Reteniso
Urine Pada
Ibu Bersalin
Puskesmas
Baureno
Kabupaten
Bojonegoro.

PEMBAHASAN

Persalinan kala II lama didefinisikan sebagai persalinan kala II yang lebih dari
3 jam dengan analgesia regional dan lebih dari 2 jam tanpa analgesia regional pada
nullipara, sedangkan pada multipara keadaan ini didefinisikan sebagai persalinan kala
II yang lebih 2 jam dengan analgesia regional dan lebih dari 1 jam tanpa analgesia
regional. Berdasarkan pada hasil pengamatan bahwa sebagian besar responden
merupakan ibu bersalin primipara, rasa cemas tersebut besar kemungkinan terjadi
karena pengetahuan akan proses bersalin masih minim, kemudian faktor umur ibu
yang masih muda sebagian besar berada pada usia 19-22 tahun. Sebagian besar
responden mengalami Retensio Urine sebanyak 21 responden (62.8%). Retensio urin
pasca-persalinan (RUPP) didefinisikan sebagai tidak adanya proses berkemih spontan
atau tidak dapat berkemih spontan yang dimulai 6 jam pasca-persalinan per vaginam
dengan residu urin lebih dari 200 mL.

Persalinan kala II Lama dengan kejadian Reteniso Urine sebanyak 21


responden (62,8%). Penelitian menggunakan uji spearman rank dengan software
komputer pada taraf kesalahan 5% . Berdasarkan uji spearman rank antara variabel
Persalinan kala II Lama dengan Kejadian Retensio Urine Pada Ibu Bersalin
Puskesmas Baureno Kabupaten Bojonegoro. Didapatkan p value= 0,038 dimana p
value < 0,05 maka H1 diterima yang artinya ada hubungan Persalinan kala II Lama
dengan kejadian Reteniso Urine Pada Ibu Bersalin Puskesmas Baureno Kabupaten

30
Bojonegoro. Kondisi yang dialami pada saat persalinan juga memberikan pengaruh
terhadap motivasi ibu dalam melakukan mobilisasi pascasalin dalam 24 jam.
Terganggunya atau kendala terjadinya retensio urine juga dapat disebabkan karena
kurangnya mobilisasi. Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan masalah
retensio urine post partum. Retensio urine post partum paling sering terjadi setelah
persalinan pervaginam. Untuk mengatasi masalah retensio urine dapat dilakukan
gerakan senam kegel dengan bimbingan secara bertahap supaya tidak terjadi retensi
urine

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Judul Jurnal
Pada Judul “HUBUNGAN PERSALINAN KALA 2 LAMA DENGAN
KEJADIAN RETENSIO URINE” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah
sesuai dengan isi yang akan dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital
semua, dan dicetak tebal. Kekurangan pada jurnal ini yaitu tidak sesuai dengan
memenuhi kreteria dimana jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 9 kata,
sedangkan judul jurnal yang baik terdiri dari 12 – 15 kata.

2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital. Dibawah nama penulis jurnal ini sudah dicantumkan alamat
email penulis.

3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris serta pada kata asing sudah dicetak miring dan pada abstrak sudah
terdapat 4 kata kunci/key words yang sudah memenuhi kriteria.

4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.

31
5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan metodologi penelitian seperti
digunakannya jenis penelitian survey analitik retrospektif, rancangan berupa case
control dengan pendekatan retrospektif. Serta pada metodologi penelitian sudah
dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.

6. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Untuk hasil penelitian sudah dipaparkan menggunakan tabel dan pembahasannya,
lengkap dengan hasil analisa bivariat dan analisa univariat.

7. Simpulan dan Saran


Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian. Kekurangan
pada simpulan yaitu pada simpulan tidak dijelaskan secara detail simpulan pada jurnal
penelitian ini. Pada saran sudah lengkap berisi saran tempat penelitian, institusi
pendidikan dan peneliti selanjutnya.

8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka

32
3.8 KRITISI JURNAL 8

Penulis Judul Tujuan Karakteristik Sampel Metode Hasil


Max Perbandingan Penelitian ini Subjek penelitian Desain Dalam
Rarung Pemasangan bertujuan adalah seluruh penelitian penelitian
Kateter untuk pasien post operasi adalah ini tidak
Menetap mengevaluasi caesar di Unit Bedah Open ada
selama 12 terjadinya Sentral dan Unit Clinical perbedaan
dan 24 jam retensi urin Bedah Kebidanan Test yang
Pasca Seksio dan infeksi RSUD Research. signifikan
Sesarea pada kandung Prof.Dr.R.D.Kandou, antara
Pencegahan kemih pasca Manado, Sulawesi kateterisasi
Retensio operasi Utara. Pemilihan 12 jam dan
Urin dan caesar pasien didasarkan 24 jam
Resiko setelah 12 pada kategori inklusi dengan
Infeksi jam dan 24 dan eksklusi retensi urin
Saluran jam tergantung pada dan infeksi
Kemih kateterisasi kemungkinan untuk kandung
mengambil sampel kemih. Dan
urin mereka. Jumlah ada
sampel sebanyak 100 perbedaan
dari 226 kasus yang
berdasarkan kategori signifikan
inklusi. antara sisa
volume urin
dan
kapasitas
kandung
kemih
dengan
kateterisasi
12 jam dan
24 jam.

33
PEMBAHASAN

Pada kelompok kateter menetap 12 jam dan 24 jam umur terbanyak adalah 31-
40 tahun, masing-masing 21 kasus (42%) dan 30 kasus (60%). Berdasarkan paritas,
didapatkan multiparitas yang terbanyak pada kelompok kateter menetap 12 jam dan
24 jam masing-masing 28 kasus (56%) dan 27 kasus (54%). Angka kejadian retensio
urin didapatkan 4 kasus (8%) pada pemasangan kateter menetap selama 12 jam pasca
seksio sesarea, sedangkan pada yang 24 jam didapatkan kejadian retensio urin 1 kasus
(2%). Tidak ada perbedaan bermakna (p= 0,362) kejadian retensio urin pasca seksio
sesarea kedua kelompok. Pada penelitian ini, seluruh kasus retensio urin
diklasifikasikan sebagai retensio urin tersamar (covert) sebanyak 5 kasus (5%)
sedangkan retensio urin yang jelas (overt) tidak ditemukan.

Pada penelitian ini didapatkan kejadian infeksi saluran kemih 11 kasus (22%)
pada pemasangan kateter menetap 12 jam pasca seksio sesarea sedangkan bila
pemasangan menetap 24 jam kejadiannya sebesar 9 kasus (18%). Uji statistik tidak
ada perbedaan yang bermakna (p=0,617) kejadian infeksi saluran kemih pasca seksio
sesarea antara pemasangan kateter menetap 12 jam dan 24 jam pasca seksio sesarea.
Jadi pada penelitian ini tidak ditemukan adanya perbedaan antara lama pemasangan
kateter menetap 12 jam atau 24 jam dengan kejadian infeksi saluran kemih.Pada
penelitian ini juga didapatkan volume urin sisa pada pemakaian kateter menetap 12
jam pasca seksio sesarea rerata 97,7 ml dengan simpangan baku 50,96 ml sedangkan
pada pemakaian kateter menetap 24 jam volume urin sisa rerata 55,3 ml dengan
simpangan baku 35,36 ml.

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Judul Jurnal
Pada Judul “Perbandingan Pemasangan Kateter Menetap selama 12 dan 24 jam
Pasca Seksio Sesarea pada Pencegahan Retensio Urin dan Resiko Infeksi
Saluran Kemih” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang
akan dibahas dan penulisannya sudah dicetak tebal. Kekurangan pada judul jurnal ini
adalah tidak menggunakan huruf capital semua serta jumlah kata dalam judul jurnal
terdiri dari 21 kata, sedangkan judul jurnal yang baik terdiri dari 12 – 15 kata.

34
2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kriteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital. Kekurangan pada nama penulis jurnal ini adalah tidak
dicantumkannya alamat email penulis.

3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah terdapat 3 kata kunci/key words yang sudah memenuhi
kriteria serta pada kata asing sudah dicetak miring. Kekurangan pada abstrak jurnal
ini adalah hanya menggunakan satu bahasa yaitu bahasa inggris.

4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.

5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan Metodologi penelitian seperti
digunakannyauji klinis terbuka. Analisa data yang digunakan adalah Analisa
deskriptif, Uji Fisher Exact, Uji X2 dan Uji t. Kekurangan pada metodologi penelitian
ini adalah tidak dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.

6. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Untuk hasil penelitian sudah dipaparkan menggunakan tabel dan pembahasannya,
lengkap dengan hasil analisa.

7. Simpulan dan Saran


Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian dan tidak
menggunakan kata kesimpulan. Pada saran tidak berisi saran tempat penelitian,
institusi pendidikan dan peneliti selanjutnya.

8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap namun tidak sesuai dengan
kaidah pembuatan daftar pustaka.

35
3.9 KRITISI JURNAL 9

Penulis Judul Tujuan Karakteristik Metode Hasil


Sampel
Made Adi Hubungan Penelitian ini Populasi Rancangan Penelitian ini
Wiratama, volume bertujuan adalah penelitian ini menggunakan
Putu Ratih prostat dan untuk pasien adalah studi 82 sampel,
Dian Pardani protrusi mengetahui dengan observasional sebagian
prostat hubungan diagnosis analitik besar berada
intravesika volume BPH yang dengan direntang
dengan prostat dan datang ke pendekatan umur 51-75
kejadian protrusi poliklinik potong tahun yaitu
retensi urin prostat bedah RSUD lintang. . sebesar
akut pada intravesika Kabupaten Analisis data 86,6%.
pasien dengan Buleleng dilakukan Pasien
benign kejadian dalam secara dengan
prostatic retensi urin rentang univariat dan retensi urin
hyperplasia akut pada waktu bulan bivaria ditemukan
di RSUD pasien BPH. Mei hingga sebanyak 45
Buleleng Agustus sampel.
Bulan Mei- 2017. sedangkan
Agustus Sebanyak pasien tanpa
Tahun 2017 delapan retensi urin
puluh dua ditemukan
pasien yang sebanyak 37
memenuhi sampel.
kriteria
penelitian.

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini hubungan antara volume prostat dengan retensi urin akut
terlihat bahwa semakin besar volume prostat pada pasien BPH akan semakin besar

36
risiko untuk terjadi retensi urin akut. Jumlah pasien dengan volume prostat > 70 cc
adalah 15, sebesar 80% dari jumlah tersebut mengalami kejadian retensi urin akut.
Jumlah pasien dengan volume prostat 41-70 cc adalah 45, sebesar 62,2% mengalami
retensi urin akut dan dari 22 pasien dengan volume prostat ≤ 40 cc, yang mengalami
retensi urin akut hanya berkisar 22,7%. Berdasarkan nilai OR dapat disimpulkan
bahwa pasien dengan volume prostat > 70 cc mempunyai kecendrungan untuk
mengalami retensi urin akut sebesar 13,6 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien
dengan volume prostat ≤ 40 cc (p-value = 0,001). Sedangkan pasien BPH dengan
volume prostat 41-70 cc mempunyai kecendrungan untuk mengalami retensi urin akut
sebesar 5,6 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien dengan volume prostat ≤ 40
cc (p-value = 0,002).

Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa hubungan antara protrusi prostat
intravesika yang semakin besar akan meningkatkan risiko terjadinya retensi urin akut.
Sejumlah 26 pasien dengan protrusi prostat intravesika > 1,0 cm, sebesar 73,1%
mengalami kejadian retensi urin akut. Sejumlah 26 pasien dengan protrusi prostat
intravesika 0,6-1,0 cm, sebesar 69,2% mengalami retensi urin akut dan dari 30 pasien
dengan protrusi prostat intravesika ≤ 0,5 cm, yang mengalami retensi urin akut hanya
sebesar 26,7%. Berdasarkan nilai OR dapat disimpulkan bahwa pasien dengan
protrusi prostat intravesika > 1,0 cm mempunyai kecendrungan untuk mengalami
retensi urin akut sebesar 7,4 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien protrusi
prostat intravesika ≤ 0,5 cm (p-value = 0,001). Sedangkan pasien BPH dengan
protrusi prostat intravesika 0,6-1,0 cm mempunyai kecendrungan untuk mengalami
retensi urin akut sebesar 6,2 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien protrusi
prostat intravesika ≤ 0,6 cm (p-value = 0,001).

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Judul Jurnal
Pada Judul “Hubungan volume prostat dan protrusi prostat intravesika dengan
kejadian retensi urin akut pada pasien benign prostatic hyperplasia di RSUD
Buleleng Bulan Mei-Agustus Tahun 2017” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau
sudah sesuai dengan isi yang akan dibahas dan penulisannya sudah dicetak tebal.
Kekurangan pada judul jurnal ini adalah tidak menggunakan huruf capital semua serta

37
jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 25 kata, sedangkan judul jurnal yang baik
terdiri dari 12–15 kata.

2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat dan dipisahkan oleh tanda
baca koma pada nama penulis yang lebih dari satu serta penulisan nama diawali
dengan huruf capital. Kekurangan pada nama penulis jurnal ini adalah tidak
dicantumkannya alamat email penulis.

3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris serta sudah terdapat 4 kata kunci/key words yang sudah memenuhi
kriteria. Kekurangan pada abstrak jurnal ini adalah tidak dicetak miring pada kata
asingnya.

4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.

5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan metodologi penelitian seperti
digunakannya studi observasional analitik dengan pendekatan potong lintang, data
diambil dari catatan rekam medis pasien dan menggunakan metode non probability
sampling yakni consecutive sampling. Serta pada metodologi penelitian sudah
dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.

6. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Untuk hasil penelitian sudah dipaparkan namun ada beberapa kekurangan nya yaitu
tidak menggunakan tabel serta tidak terdapat hasil dari analisa univariat dan hasil
analisa bivariat.

38
7. Simpulan dan Saran
Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian dan tidak
menggunakan kata Kesimpulan. Kekurangan pada simpulan yaitu hanya merujuk
pada hasil penelitiannya saja. Sedangkan pada saran penelitian ini tidak dicantumkan.

8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap namun tidak sesuai dengan
kaidah pembuatan daftar pustaka.

3.10 KRITISI JURNAL 10

Penulis Judul Tujuan Karakteristi Metode Hasil


k Sampel
JUNI PENGARUH Untuk Sampel Penelitian Independent
MARIATI BLADDER mengetahui yang ini T-test yang
SIMARMATA, TRAINING pengaruh digunakan merupaka dilakukan
SYATRIAWAT TERHADAP Bladder yaitu pasien n menunjukka
I SUHAIMI, PERCEPATAN Training ibu yang penelitian n P <0,005
MIFTAHUL PENGELUARA terhadap melahirkan kuantitatif (nilai P =
ZANNAH, N URINE BAGI Pengeluara secara dengan 0,000)
ARFAH MAY WANITA n operasi rancangan menunjukka
SYARA, SETELAH Percepatan Caesar eksperime n bahwa Ho
ROSITA MELAHIRKAN Urin Di RS dengan n dengan ditolak dan
GINTING, SECARA GrandMed Retensio One Ha diterima,
MAISYAROH OPERASI Lubuk Urine. Kelompok dengan
CAESAR Pakam pre-test demikian
DENGAN Kabupaten dan post terdapat
RETENSIO Deli test. pengaruh
URINE DI RS Serdang pelatihan
GRANDMED Tahun2020 kandung
LUBUK . kemih
PAKAM tentang
KABUPATEN retensi urin

39
DELI pada ibu
SERDANG pasca seksio
TAHUN 2020 sesarea.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis, rerata retensio urine sebelum dilakukan pemberian


bladder training didapatkan rerata 1,83 dengan standar deviasi (SD), 379 dan sesudah
dilakukan pemberian bladder training didapatkan rerata 1,30 dengan standar deviasi
(SD), 466 . terlihat nilai rerata perbedaan anatara observasi sebelum dan sesudah, 533
dengan standar deviasi (SD), 507. Retensio urine pada wanita paling mungkin terjadi
pada periode post sectio caesarea atau setelah pembedahan pelvis.

Menurut peneliti teori dan hasil penelitian ini tidak terjadi kesenjangan, karena
Bladder Training adalah terapi non farmakologis yang dapat mempengaruhi rerata
retensio urine sebelum dan sesudah diberikannya bladder training. Pada perbedaan
antara observasi sebelum dan sesudah 1,30 dengan standar deviasi (SD), 466 dan dari
Hasil Uji Statistik diatas didapatkan nilai p= 0,000 < α 0.05, Maka dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara percepatan pengeluaran urine sebelum
dan sesudah dilakukan bladder training di RS GrandMed Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang. Pengeluaran Urine Bagi wanita setelah melahirkan secara Operasi
Caesardengan Retensio Urine di RS GrandMed Lubuk Pakam Kabupaten Deli
Serdang dengan nilai p 0,000.

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Judul Jurnal
Pada Judul “PENGARUH BLADDER TRAINING TERHADAP PERCEPATAN
PENGELUARAN URINE BAGI WANITA SETELAH MELAHIRKAN
SECARA OPERASI CAESAR DENGAN RETENSIO URINE DI RS
GRANDMED LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN
2020” judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai dengan isi yang akan
dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf capital semua, dan dicetak tebal.

40
Kekurangan pada jurnal ini yaitu tidak sesuai dengan memenuhi kriteria dimana
jumlah kata dalam judul jurnal terdiri dari 27 kata, sedangkan judul jurnal yang baik
terdiri dari 12 – 15 kata.

2. Nama Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kriteria, dimana nama penulis pada
jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta dibawah nama penulis
jurnal ini sudah dicantumkan alamat email penulis. Kekurangan pada nama penulis
jurnal ini adalah menggunakan huruf kapital secara keseluruhan.

3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah dicetak miring pada kata asingnya serta pada abstrak
terdapat 3 kata kunci/key words yang sudah memenuhi kreteria. Kekurangan pada
abstrak jurnal ini adalah hanya menggunakan satu bahasa saja yaitu bahasa inggris.

4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini serta pada pendahuluan
sudah sangat lengkap.

5. Metode Penelitian
Pada jurnal penelitian ini sudah dicantumkan metodologi penelitian seperti
digunakannya experimental dengan rancangan One Group pre-test dan post test. Serta
pada metodologi penelitian sudah dicantumkan waktu dilakukannya penelitian ini.

6. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Untuk hasil penelitian sudah dipaparkan menggunakan tabel dan pembahasannya,
lengkap dengan hasil dari analisa univariat dan hasil analisa bivariat.

7. Simpulan dan Saran


Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian. Kekurangan
pada simpulan yaitu menggunakan kata Kesimpulan. Pada saran sudah lengkap berisi
saran tempat penelitian, bagi pasien, institusi pendidikan dan peneliti selanjutnya.

41
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan kaidah
pembuatan daftar pustaka.

42
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan dari semua jurnal yang dianalisis, dapat disimpulkan
bahwa secara garis besar bladder training dapat meningkatkan kemampuan berkemih
pada pasien retensi urine yang terpasang kateter. Perawat diharapkan dapat
memberikan asuhan keperawatan yang holistik dan profesional, untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang efisien dan komprehensif dengan mengetahui pemeriksaan
diagnostik dan penatalaksanaan pada retensi urin.

4.2 Saran
Dengan adanya analisis jurnal ini, diharapkan dapat menambah wawasan
mahasiswa mengenai cara menganalisis jurnal khususnya pada kasus retensi urine dan
bermanfaat sebagai pedoman bagi mahasiswa yang menangani kasus retensi urine.

43
DAFTAR PUSTAKA

Siswandi, A., Sahara, N., &Efanto, A. (2015). Gambaran KlinisKankerProstat dan Benign
Prostate Hyperplasia (BPH) pada PasienRetensiUrin di RSUD Dr. H Abdul Moeloek-
Bandar Lampung tahun 2015. 1–10.

Petrana, N. H., Emilia, O., &Pradjatmo, H. (2016).


Perbandingankejadianretensiurinantarapersalinandenganvakumekstraksi dan
persalinan normal. 3(3), 188–193.

Nirmalawati, A. D., Setyaningsih, M. M., &Felisitas, S. (2019). ResikoRetensio Urine Di Rs


PantiWaluya Malang.

SIMARMATA, J. M., SUHAIMI, S., MIFTAHULZANNAH, SYARA, A. M., GINTING,


R., & MAISYAROH. (2020). Pengaruh Bladder Training
TerhadapPercepatanPengeluaran Urine bagi Wanita Setelah DenganRtensio Urine di RS
GranmedLubukPakamKabupaten Deli Serdang Tahun 2020. JurnalKeperawatan Dan
Fisioterapi (JKF), 3(1). Retrieved from
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF/article/view/539/229

Septiani, N. D., Hariyono, &Rosyidah, I. (2020). HubunganPersalinan Kala II Lama


denganKejadianReteniso Urine. (April).

Kesehatan, F. I., & Tarakan, U. B. (2020). KAJIAN RETENSIO URINE … KAJIAN


RETENSIO URINE … Page 44. 43–47.

purnomo. (2015). Tingkat AkurasiPemeriksaanBledder Scan DenganKateterisasiIntermitten


Pada Pasien Stroke DenganRetensi Urine. i(1), 1–7.

Rarung, M. (2008). PerbandinganPemasanganKateterMenetapselama 12 dan 24 jam


PascaSeksioSesarea pada PencegahanRetensioUrin dan ResikoInfeksiSaluranKemih.
Jkm., Vol. 8(No. 1), 45–52.

Wiratama, M. A. (2018). Hubungan volume prostat dan


protrusiprostatintravesikadengankejadianretensiurinakut pada pasien benign prostatic
hyperplasia di RSUD Bulelengbulan Mei-Agustustahun 2017. Medicina, 49(2), 129–
132. https://doi.org/10.15562/medicina.v49i2.204

ИндукцияИнтерферонов 1-, 2- И 3-Го ТиповСолямиАкридонуксуснойКислоты. (2014).


Антибиотики И Химиотерапия, 59(9–10), 67–72.

44

Anda mungkin juga menyukai