Makalah Sejarah Pendidikan Islam Real-1-1
Makalah Sejarah Pendidikan Islam Real-1-1
Makalah diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat pada Mata Kuliah
Oleh :
FITRIANI
NIM: 86108202021
QISTIANI
NIM: 86108202020
NURMUHAMMADMAULANA HAZNUR
NIM: 86108202023
PASCA SARJANA
FAKULTAS TARBIYAH
2021
KATA PENGANTAR
ف االَ ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِين َسيّ ِدنَ محمد َو َعلَى َّ ْال َح ْم ُد هلل رّبِّ ْال َعلَ ِميْن َوال
ِ صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى اَ ْش َر
اَلِ ِه َوصْ َحبِ ِه أَجْ َم ِعيْن.
Segala puji bagi Allah swt. yang maha pencipta, menghidupkan dan
mematikan, serta yang telah menciptakan manusia dengan berbagai potensi.
Alhamdulillah, segala syukur kami panjatkan kepada Allah swt. yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pendidikan Politik Islam di Era Ustman
Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.”
Shalawat senantiasa kita kirimkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai
sosok pembawa perubahan yang luar biasa dari zaman jahiliah ke zaman penuh
ilmu ini. Sosok pemimpin yang mengangkat derajat seorang perempuan dan
seorang pemimpin yang menjadi sosok teladan bagi seluruh umat.
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah
Sejarah Pendidikan Islam. Dalam penyusunan makalah ini penulis mengalami
banyak hambatan. Namun, berkat bimbingan dan dorongan semangat dari
berbagai pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya,
selain itu penulis juga menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
B. Proses Pengangkatan Ustman bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib
A. Simpulan 21
B. Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Utsman bin Affan adalah seorang sahabat yang sangat menyayangi Allah
swt. dan rasulullah. Hal ini terlihat dari ketaatannya menjalankan perintah Allah
swt. Ia menggunakan malam hari untuk membaca al-Quran, berdzikir, dan shalat
malam. Tidak hanya dalam beribadah, Utsman juga banyak melakukan amal
saleh untuk kemaslahatan umat. Utsman berasal dari keluarga yang kaya raya
silsilah Bani Umayyah. Utsman dikenal sebagai orang yang berakhlak mulia dan
pernah menjamu banyak orang dengan hidangan yang lezat dan terlihat mewah,
Utsman bin Affan adalah khalifah ketiga, ia dilahirkan empat tahun lebih
muda dari Nabi saw. Ia berasal dari marga Umayyah yang tak lain adalah
keluarga besar Quraisy, ia masuk islam atas seruan Abu Bakar Ash-Shiddiq.
tidaklah membuat ia lupa akan siapa dirinya sehingga tak jarang ia menafkahkan
kekayaannya untuk kemajuan agama islam, karena itulah oleh Nabi saw. ia
dikagumi akan kesederhanaan, kesalehan dan kedermawanannya.1
Kemunculan Nabi palsu, orang-orang murtad dan ingkar zakat di awal kewafatan
Nabi mampu diatasi hingga Islam tersiar ke Persia dan Mesir. Akan tetapi, ketika
pemerintahan Utsman memasuki enam tahun kedua inilah ada tanda-tanda yang
pemberhentian hampir semua gubernur yang diangkat khalifah Umar bin Khattab,
yang kemudian digantikan oleh para pejabat baru yang masih terhitung
seperti Abd Allah Ibn Sarah di Mesir. Kekisruhan ini mulai dimanfaatkan oleh
Ibn Affan.2
sejarah perpolitikan umat Islam. Sejak saat itu, benih-benih permusuhan di dalam
tubuh umat Islam terus tumbuh, persoalan yang sudah lama terkubur, muncul
pembunuhan Utsman tersebut juga membuat cacat perjalanan sejarah umat Islam,
1
Murodi, Rekonsiliasi Politik Umat Islam: Tujuan Historis Peristiwa ‘Am Al-Jama’ah
(Jakarta: kencana, 2012), h. 22.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), hlm. 40.
2
Sepeninggal khalifah Utsman bin Affan, masyarakat tidak mempunyai
pemimpin selama beberapa hari, dan selama beberapa hari itu semua persoalan
dikendalikan oleh seseorang dari salah satu pemberontak. Dalam keadaan seperti
itu sahabat Thalhah dan Zubair mendatangi Ali, mereka meminta agar Ali
menjadi khalifah.
Ali bin Abi Thalib kemudian di baiat. Pembaiatan ini menuai protes dari
Muawiyah bin Abi Sufyan yang tidak mau menyatakan baiat sebelum Ali bin Abi
Thalib menuntaskan kasus terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan. Protes ini
juga datang dari Thalhah, Zubair dan Aisyah yang berujung pada Perang Jamal.
Peristiwa itulah yang diperkenalkan sebagai perang saudara yang turun temurun
dalam tubuhIslam.
sebagainya.3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib
2. Bagaimana proses pengangkatan Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib
3. Bagaiamana kebijakan-kebijakan Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan biografi Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib
2. Mendeskripsikan proses pengangkatan Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi
Thalib
Thalib
3
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Ilmu Kalam (Surabaya: IAIN SA,
2011), h. 25.
BAB II
PEMBAHASAN
Nama lengkap Utsman bin Affan adalah Utsman bin Affan bin Abi Al-
Ash bin Umayah bin Abdu Syam bin Abdu Manaf bin Qusay bin Malik bin
Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin
Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Ia juga biasa dipanggil dengan sebutan Abu Amr
dilahirkan pada tahun 574 M empat tahun setelah tahun gajah (tahun kelahiran
Nabi Muhammad), beliau berasal dari keluarga suku Quraisy pada kabila Bani
Nabi yang keempat sekaligus kakek Utsman yang kelima. Sebelum memeluk
Beliau memeluk Islam pada usia 34 tahun karena ajakan Abu Bakar dan
menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi saw. Ia bergelar dzu al-nurain,
seorang saudagar yang kaya raya dan ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin
Rabi’ah bin Hubaib bin Abdi Syams. Ia adalah sahabat Nabi yang pandai
membaca dan menulis, semenjak kecil dikenal sebagai orang yang cerdas serta
jujur dia dikenal sangat kaya tetapi berlaku sederhana dan sebagian besar
4
Abu Ihsan Al-Atsari, Perjalanan Hidup Empat Khalifah Rasul Yang Agung (Darul Haq,
2010), h. 415.
5
Ali K. Sejarah Islam dari Awal Hingga Runtuhnya Dinasti Utsmani (Tarikh Pramodern)
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.), h. 177.
Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah menjelang usia 70 tahun.
Pemerintahan Usman ibn Affan berlangsung dalam dua periode. Enam tahun
sosial politik yang pada akhirnya pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan
terbunuh.
pemberontak pada Shubuh hari Jum’at bulan Zulhijjah tahun 35 Hijriyah atau
bertepatan pada bulan Juni tahun 656 Masehi. Perbuatan kezaliman kaum
berikutnya.6
ditikam oleh Abu Lu’lu’ah. Beliau menunjuk enam orang calon untuk bakal
menjadi kepala negara yang diajukan kepada majelis Syura. Enam calon
tersebut adalah: 1. Utsman bin Affan 2. Ali bin Abi Thalib 3. Thalahah bin
Ubaidillah 4. Zubair bin Awwam 5. Sa‟ad bin Abi Waqqash 6. Abdur Rahman
bin Auf 7. Dan Abdullah bin Umar bin Khattab anak umar sendiri.7
memilih enam orang tersebut yang semuanya dari kelompok Muhajirin atau
6
Erfinawati, Zuriatin, Rosdiana, “Sejarah Pendidikan Islam pada Masa Khulafaur
Rasyidin (11-41 H/632-661 M) Jurnal Pendidikan IPS, Vol. 9, No. 1, Januari-Juni 2019”, h. 37.
7
Nizar Abazhah, Sahabat Muhammad (Jakarta: Zaman, 2014), h. 81.
Quraisy, karena mereka dinyatakan oleh Nabi Muhammad Saw sebagai calon-
punya hak memilih bukan menjadi kandidat Khalifah. Khalifah Umar berusaha
menjauhkan pemimpin negara Islam ini dari anak beliau sendiri agar jangan
imam masjid hendaknya diserahkan pada Suhaib al-Rumi, selama tiga hari dan
Ketika Umar bin Khattab telah wafat, para majelis Syura berkumpul di
rumah Al-Musawwir bin Mukhrimah kecuali Thallahah. Ini sesuai pesan Umar
bin Khattab. Ternyata ketika itu muncul persaingan dan perdebatan diantara
mereka, tapi hal ini dapat diredam oleh Abdurrahman bin Auf. Abdurrahman
bin Auf berkata: “siapakah diantara kalian yang mundur dari pencalonan
jabatan khalifah dan rela menyerahkan kepada yang lebih utama dari kalian?”
Ketika itu tidak ada seorang pun yang berani menjawab. Kemudian berkatalah
Musawwir menjadi tiga kandidat, dimana tiga orang ini menyerahkan hak pilih
memanggil kedua calon Khalifah Ali bin Abi Thalib dan Utsman bin Affan
Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islam (Kairo: Dar al-Fikr, 1985), h. 254.
8
berkata kepadanya, “engkau Ali harus bersumpah atas nama Allah dan berjanji
Sunnah Rasulullah saw., serta berdasarkan langkah yang telah ditempuh oleh
kedua Khalifah sebelumnya.” Ali menjawab: “saya berharap bahwa aku akan
Muharram 24 H dan dibait setelah shalat zhuhur dan Utsman menjadi imam
jauh berbeda dengan masa sebelumnya ditinjau dari segi lembaga dan
materinya. Pendidikan di masa ini hanya melanjutkan apa yang telah ada, dan
terdapat beberapa perbedaan yang fundamental dari sisi kebijakan dan metode.
1. Tugas mendidik dan mengajar umat pada masa Khalifah Utsman bin
10
Akmal, Sejarah Kebudayaan Islam 2 (Pekanbaru: I Media, 2014), h. 77-80.
mengangkat guru-guru. Dengan demikian, para pendidik melaksanakan
2. Para sahabat yang berpengaruh dan dekat dengan Rasulullah yang tidak
pendidikan yang dibina oleh sahabat senior menjadi lebih merata dan lebih
obyek pendidikan Islam, peserta didik pada masa ini terdiri dari:
obyek Orang dewasa dan atau orang tua yang baru masuk Islam,
masuk Islam atau yang baru menganut Islam. Kelompok ini diajarkan
c. Kelompok ketiga adalah orang tua yang telah lama menganut Islam.
11
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009),
h. 48.
d. Kelompok keempat adalah orang yang mengkhususkan dirinya
Islam dalam membaca al-Qur’an, Hudzaifah bin Yaman yang pertama kali
yang memiliki perbedaan dalam kitab-kitab suci mereka dan berharap agar hal
dengan melanjutkan usaha yang telah dilakukan di masa khalifah Abu Bakar.
Selanjutnya Ustman mengirim surat pada Hafsah yang isinya kirimkanlah pada
dalam bentuk mushaf dan setelah selesai akan kami kembalikan kepada anda.
membentuk tim Kodifikasi Mushaf al-Qur'an, yang terdiri dari Zaid bin Tsabit
sebagai ketua, Abdullah bin Zubair, Said bin Ash, dan Abdurrahman bin Harits
bahasa Quraisy sebagai dasar apabila terjadi perselisihan dalam bacaan dan
Panitia yang dipimpin Zaid bin Tsabit berhasil menyusun dan menyalin
ulang ayat-ayat al-Qur'an dalam sebuah buku yang disebut Mushaf, yang
12
Soekarno, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Angkasa, 1983), h. 60
empat salinan sehingga menjadi lima mushaf. Satu mushaf untuk di Madinah
dan empat lainnya dikirimkan ke Mekah, Suriah, Basrah, dan Kufah. Sejak saat
itu, hanya ada satu jenis Mushaf di kalangan umat Islam yang memiliki satu
membaca dengan baik dan benar, menggunakan ilmu qiraat yang disebut
Sarh, dia sebagai saudara angkat yang menjadi seorang Gubernur di Mesir
untuk menggantikan Amr bin Ash (27 th). Said bin Ash, dia adalah sepupu
Utsman yang menjadi Gubernur di Kufah sebagai pengganti dari Walid bin
Uqbah dan dinilai tidak layak untuk menduduki sebuah jabatan tersebut
pada tahun 30 H. 4) Marwan bin Hakam, dia ialah sepupu dari Utsman
Abdullah bin Amir, dia merupakan saudara sepupu dari Utsman yang
al-Asyari.
13
Zebua Ihsan & Nurjannah, ”PerkembanganPendidikan Islam Periode Khulafāur
Rāsyidīn, Jurnal Pendidikan Islam Indonesia Vol. 5, No. 1, Oktober 2020” h. 122.
b. Utsman membebaskan para shahabat, baik Muhajirin maupun Anshar untuk
kekuatan Islam seperti Al-Walid, Abu Musa Al-Asy’ari, dan Said bin Al-
dibuat dari batu berukir dan perak, tiangnya juga sama. Untuk atapnya
terbuat dari kayu jati. Hanya saja, pintunya tetap sama seperti masa Umar,
2. Perluasan wilayah
masa pemerintahannya telah meliputi Asia Tenggara dan Afrika Utara serta
meluas pada Asia kecil dan negeri Cyprus, serta Rhodes dan Trasoxania.
14
Kadenu, “Proses Peralihan Kekuasaan dan Kebijaksanaan dalam Pemerintahan
Khulafaurrasyidin Jurnal Studi Islam dan Humaniora”, Vol. 1 No. 2, 2021, h. 15.
15
Ahmad Abdul Aal ath-Thahthawi, the Great Leaders Kisah Khulafaur Rasyidin
(Jakarta: Gema Insani, 2009), h. 300.
Atas perlindungan pasukan Islam, masyarakat Asia kecil dan Cyprus dan
lautan. Oleh karena itu atas dasar usul Gubernur di daerah, Ustman pun
Madinah dari bahaya banjir dan mengatur persediaan air yang ada di kota
tersebut. Dia juga membangun beberapa jalan raya, jembatan, mesjid, dan
Nama lengkapnya ialah Ali bin Abi Thalib bin Abd. Al-Mutthalib bin
Haram, di kota kelahiran Bani Hasyim, jumat 13 Rajab pada tahun 600 M.
khalifah besar); beliaulah yang pertama masuk Islam dari kalangan anak- anak,
16
A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 1 (Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1995), Cet.
Ke-2, h. 80.
17
A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, h. 83 84.
disamping itu, ia adalah sepupu dari Nabi saw. yang kemudian menjadi
menantunya.
Ayahnya, Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abd.
Manaf, adalah kakak kandung ayah Nabi saw. Abdullah bin Abd. Mutthalib.
Ibunya bernama Fatimah binti As’ad bin Hasyim bin Abd. Manaf. Sewaktu
lahir ia diberi nama Haidarah oleh ibunya. Nama itu kemudian diganti ayahnya
dengan Ali. Para sejarawan berpendapat bahwa kulit beliau berwarna hitam
manis, berjenggot tebal, lelaki kekar, berbadan besar, berwajah tampan, dan
Seperti diketahui Ali adalah keturunan Bani Hasyim dari Suku Quraisy.
Dalam sejarah, suku ini memiliki bahasa yang fasih dan cakap menjelaskan
sesuatu secara gamblang. Selain itu mereka juga berakhlak mulia, memiliki
sifat keberanian yang luar biasa dan masyarakat sudah mengenal sifat-sifat itu.
Pada masa jahiliah mereka berbeda masyarakat lain, hidup rukun dan banyak
orang-orang Arab lainnya ketika itu yang tidak dibimbing dan muliakan oleh
Ketika berusia 6 tahun, ia diambil sebagai anak asuh oleh Nabi saw.,
sebagaimana Nabi pernah diasuh oleh ayahnya. Pada waktu Muhammad saw.
Diangkat menjadi rasul, Ali baru menginjak usia 8 tahun. Ia adalah orang
kedua yang menerima dakwah Islam setelah Khadijah binti Khuwailid, istri
Nabi saw. Sejak itu ia selalu bersama Rasulullah saw. Taat kepadanya, dan
18
Hafidz Anzhari, dkk, Eksiklopedi Islam (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993), h.
111.
19
Ali Muhammad Ash-Shalabi, Biografi Ali Bin Abi Thalib, (Jakarta : Pustaka Al
Kautsar, 2012), h. 17.
Rasulullah saw, ia banyak menimba ilmu mengenai rahasia ketuhanan maupun
pedang (warisan dari Nabi saw.) bernama “Zul Faqar”. Ia turut serta pada
hampir semua peperangan yang terjadi di masa Nabi saw. Dan selalu menjadi
andalan pada barisan terdepan. Ia juga dikenal cerdas dan menguasai banyak
saw. “ Aku kota ilmu pengetahuan sedang Ali pintu gerbangnya” karena itu,
setiap permasalahan pribadi dan sosial Rasulullah saw. Selama itu pula
Setelah Ali bin Abi thalib menjadi khalifah kurang lebih selama enam
mengimami shalat subuh di masjid kuffah beliau terluka oleh pedang yang
20
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), h.
39.
21
Hafidz Anzhari, dkk, Eksiklopedi Islam, h. 115.
Pengangkatan Ali menjadi khalifah keempat dari khulafa’ ar-rasyidin
Utsman bin Affan, yang terbunuh oleh sekelompok pemberontak dari Mesir
yang bertepatan dengan 17 Juni 656 M, yang mana mereka tidak puas terhadap
pemilihan khalifah yang keempat jatuh ke tangan Ali bin Abi Thalib. Namun
Utsman meraka khawatir jika pemerintahan dipegang oleh Ali akan kembali
disiplin seperti masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar. Oleh karena itu
mereka tidak menghendaki Ali menjadi Khalifah. Pemilihan khalifah waktu itu
Bashrah dan Kufah mencari siapa yang mau menjadi khalifah. Mereka
meminta Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah,
Sa’ad bin Abi Waqash, dan Abdullah bin Umar bin Khaththab agar bersedia
ini mengancam kalau tidak ada salah satu dari mereka yang mau dipilih
masyarakat lainnya.
Akhirnya dengan geram mereka menoleh kepada Ali. Pada awalnya Ali
22
A. Syalabi, Sejarah Kebuayaan Islam (Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru, 2007), h. 243.
penduduk Madinah dan veteran perang Badar. Menurut Ali, orang yang
didukung oleh komunitas inilah yang lebih berhak menjadi khalifah. Dengan
berbagai argumen yang diajukan oleh berbagai kelompok tersebut, demi Islam
persatunya.
Setelah Ali terpilih, beliau mengucapkan pidato dan minta semua rakyat
memberi petunjuk yang menerangkan mana yang baik dan mana yang buruk,
karena itu kerjakanlah segala yang baik dan tinggalkanlah segala yang buruk.
muslimin dari kejahatan lisan dan tangannya, kecuali dengan hak. Tidak
segala urusan yang umum dan yang khusus. Sesungguhnya manusia ada
23
Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah (Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2008), h. 20.
dihadapan kamu, sesungguhnya kalian selalu berpacu dengan masa, karena itu
taatilah Allah dan janganlah kamu langgar sedikit pun ketetapan-Nya. Jika
kamu melihat suatu kebaikan, maka kerjakanlah jika kamu melihat yang buruk
maka tinggalkanlah. “Dan ingatlah (hai para Muhajirin) ketika kamu masih
berjumlah sedikit lagi tertindas di muka bumi (Mekkah) kamu takut orang-
orang (Mekkah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat
bin Abi Thalib berusaha keras memulihkan keamanan yang tidak kondusif.
pengangkatan Ali berada dalam kondisi yang amat sulit. Stabilitas yang tidak
24
Yunus Ali Al-Muhdhor, Kehidupan Nabi Muhammad saw dan Amirul Mukminin Ali
Bin Abi Thalib R.A (Semarang: As-Syifa, 1992), h. 299.
25
H. A. Dzajuli, Fiqh Siyasah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003), h. 21.
beberapa gubernur, dan menunjuk penggantinya.
secara merata tanpa membedakan sahabat yang lebih dahulu masuk Islam
umat, dan
pemerintahan.26
Pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib ibu kota pemerintahan dipindah
ke Kufah. Pada masa itu khalifah Ali bin Abi Thalib mengurus masalah politik
pembunuhan Utsman.
ditunjukkan dengan:
metode dakwah.
26
Khoiriyah, Reorientasi Wawasan Sejarah Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012), h. 87.
Pada masa ini muncul berbagai ilmu agama seperti tafsir, hadits, tajwid,
BAB III
PENUTUP
27
Nurul Fajriah, "Gambaran Sistem Pendidikan Islam Pada Masa Sahabat"Jurnal
Serambi Ilmu, Volume 20, Nomor 1, Edisi Maret 2019 h. 127.
A. Kesimpulan
berikut:
Utsman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayah bin Abdu Syam bin Abdu
Manaf bin Qusay bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin
Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Ia juga
biasa dipanggil dengan sebutan Abu Amr dan Abu Abdullah, Al-Quraisy
Umar Bin Affan menunjuk enam orang calon untuk bakal menjadi
bin Abi Thalib bin Abd. Al-Mutthalib bin Hasyim bin Abd. Al-Mabaf al-
yang lama karena ada beberapa pihak yang setuju dengan pengangkatan
Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah dan adapula yang menolak. Dengan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
tentunya banyak kekurangan dalam makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih
terbatasnya kemampuan penulis. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan
DAFTAR PUSTAKA
Abazhah, Nizar. Sahabat Muhammad. Jakarta: Zaman, 2014.
Abdul, Ahmad Aal ath-Thahthawi. the Great Leaders Kisah Khulafaur Rasyidin.
Jakarta: Gema Insani, 2009.
Abu Ihsan Al-Atsari, Perjalanan Hidup Empat Khalifah Rasul Yang Agung,
(Darul Haq, 2010.
Akmal. Sejarah Kebudayaan Islam 2. Pekanbaru: I Media, 2014.
Al-Atsari, Abu Ihsan. Perjalanan Hidup Empat Khalifah Rasul Yang Agung.
Darul Haq, 2010.
Ali, K. Sejarah Islam dari Awal Hingga Runtuhnya Dinasti Utsmani (Tarikh
Pramodern). Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
Al-Muhdhor, Yunus Ali. Kehidupan Nabi Muhammad saw dan Amirul Mukminin
Ali Bin Abi Thalib R.A. Semarang: As-Syifa, 1992.
Anzhari, Hafidz. dkk. Eksiklopedi Islam. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve,
1993.
Ash-Shalabi, Ali Muhammad. Biografi Ali Bin Abi Thalib. Jakarta: Pustaka Al
Kautsar, 2012.
Dzajuli, H. A. Fiqh Siyasah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003.
Murodi, Rekonsiliasi Politik Umat Islam: Tujuan Historis Peristiwa ‘Am Al-
Jama’ah. Jakarta: kencana, 2012.
Mursi, Muhammad Sa’id. Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2008.
Samsul, Nizar. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,
2009.
Soekarno. Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Angkasa, 1983.
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Ilmu Kalam. Surabaya: IAIN
SA, 2011.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1994.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo, 2003.