Sejarah perekonomian pada masa Khalifah Ustman Bin Affan dan Ali Bin
Abi Thalib
Dosen Pembina
Mata Kuliah
Disusun Oleh:
Kelompok 2
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnyalah saya
dapat menyeleseikan makalah ini yang diamanahkan oleh Dosen kami. Saya juga
sangat berterimakasih kepada ibu bapak yang telah membimbing kami sejauh ini
sehingga kami bisa melakukan suatu
Dengan adanya Makalah ini adalah sebagai bukti bahwa kami telah
melaksanakan dan menyeleseikan tugas ini yang berjudul Perekonomian pada
masa Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.
Demikian dengan adanya materi ini dapat membantu kami mengetahui dan
memahami sejarah perekonomian, terima kasih kepada ibu yang selalu
mendukung kami
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................................1
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan...................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................7
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................7
Bab II Pembahasan..................................................................................................9
.............................................................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................13
Daftar Pustaka..........................................................................................................14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Utsman Bin Affan
Sosok Utsman bin Affan, merupakan salah satu shahabat Nabi Muhammad
SAW. dan dikenal sebagai khalifah Rasulullah (Khulafaur rasyidin) yang
ketiga. Pada masa Rasulullah masih hidup, Utsman terpilih sebagai salah satu
sekretaris Rasulullah sekaligus masuk dalam Tim penulis wahyu yang turun
dan pada masa kekhalifahannya Al Quran dibukukan secara tertib.1 Utsman
juga merupakan salah satu shahabat yang mendapatkan jaminan Nabi
Muhammad sebagai ahlul jannah. Kekerabatan Utsman dengan Muhammad
Rasulullah bertemu pada urutan silsilah ‘Abdu Manaf.2 Rasulullah sendiri
berasal dari Bani Hasyim sedangkan Utsman dari kalangan Bani Ummayah.
Antara Bani Hasyim dan Bani Ummayah sejak jauh sebelum masa
kenabian Muhammad, dikenal sebagai dua suku yang saling bermusuhan dan
terlibat dalam persaingan sengit dalam setiap aspek kehidupan. Maka tidak
heran jika proses masuk Islamnya Utsman bin Affan dianggap merupakan hal
yang luar biasa, populis, dan sekaligus heroik. Hal ini mengingat kebanyakan
kaum Bani Ummayah, pada masa masuk Islamnya Utsman, bersikap
memusuhi Nabi dan agama Islam.
2Soekama Karya. Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam. Logos, Jakarta,1996. hal. 254
3M. Abdul Karim. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam.Pustaka Book Publisher, Yogyakarta, 2015. hal. 89
4
Utsman Bin Affan terpilih menjadi khalifah ketiga berdasarkan suara
mayoritas dalam musyawarah tim formatur yang anggotanya dipilih oleh
Khalifah. Sebagian ahli sejarah menilai, bahwa Utsman melakukan nepotisme.
Ia mengangkat sanak saudaranya, dalam jabatan-jabatan strategis yang paling
besar dan paling banyak menyebabkan suku-suku dan kabilah-kabilah lainnya
merasakan pahitnya tindakan Utsman itu. Oleh karena itu, banyak pejabat
yang dipecat dan diganti oleh sanak kerabatnya. Pada saat itulah oleh lawan-
lawan politiknya, menuduhnya melakukan KKN (system family/ nepotisme).
termasuk Shahabat Nabi, keluarga dekat dan satu suku dengan Utsman.9
3. Pimpinan Kufah, Sa’ad Bin Abu Waqqash, diganti dengan Walid Bin
Bandung, 1984. hal. 120-130. Juga Philip K. Hitti. History of The Arabs.Serambi, Jakarta, 2014. hal.
5
menjalankan syariat Islam dengan baik akibat minum-minuman keras,
maka diganti oleh Sa’id Bin al-Ash, Si’id sendiri merupakan sepupu
usman
Setelah Ali bin Abi Thalib diangkat sebagai khalifah keempat oleh
segenap umat muslim, Ali bin Abi Thalib segera mengambil tindakan, seperti
memberhentikan sejumlah pejabat yang korupsi, dan membuka kembali lahan
pertanian yang sudah diberikan kepada orang-orang terdekat Utsman, dan
mendistribusikan pendapatan pajak pertahun sesuai dengan peraturan yang telah
ditentukan oleh Umar ibn Al-Khaththab.
Bandung, 1984. hal. 120-130. Juga Philip K. Hitti. History of The Arabs.Serambi, Jakarta, 2014. hal. 44 9 Soekama
Karya. Op.cit. hal. 254
6
Pada pemerintahannya, Khalifah Ali bin Abi Thalib menentukan pajak terhadap
pemilik hutan sebesar 4.000 dirham serta mengizinkan Ibnu Abbas, Gubernur
Kufah, mengumpulkan zakat pada sayuran segar yang akan digunakan sebagai
bumbu masakan. Seperti yang telah dibahas, Ali tidak pernah mengikuti
pertemuan Majelis Syura di Jabiya yang dilakukan oleh Khalifah Umar untuk
memusyawarahkan bermacam hal penting yang berkaitan dengan status tanah-
tanah taklukan. Pertemuan itu menentukan untuk tidak mendistribusikan semua
pendapatan Baitul mal, akan tetapi menyimpan sebagian untuk sebagai cadangan.
Ali juga tidak menyetujui seluruh hasil pertemuan itu. Oleh sebab itu, ketika
menjabat sebagai khalifah, Ali mendistribusikan semua penghasilan dan provisi
yang ada di Baitul mal Madinah, Basrah, dan Kufah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana model kepemimpinan Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi
Thalib?
2. Benarkah tuduhan dari sebagian penulis sejarah yang mengatakan
bahwa Usman Bin Affan melakukan nepotisme?
3. Prinsip-prinsip Ali Bin Abi Thalib dari pemerataan distribusi uang
rakyat?
C. Manfaat Penulisan
Semarang, Unissula Press, 2015, hal. 2594 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia.
2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97
7
1. Secara teoritis, hasil penulisan ini diharapkan berguna untuk
meningkatkan khazanah intelektual dan mengembangkan disiplin ilmu
berkenaan dengan model kepemimpinan Utsman bin Affan pada era
khulafaur rasyidin DAN Ali Bin Abi Thalib.
2. Secara praktis, hasil penulisa ini diharapkan dapat menjadi acuan atau
D. Metode Penulisan
Semarang, Unissula Press, 2015, hal. 2594 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia.
2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97
8
BAB 2
PEMBAHASAN
Semarang, Unissula Press, 2015, hal. 2594 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia.
2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97
9
Dikatakan kepada mereka. “Wahai kaum Muslimin, segeralah mengambil
hadiah kalian!” Lantas mereka mengambilnya dengan berlimpah-limpah.
Kemudian dikatakan kepada mereka, “Segeralah ambil rezeki kalian!” Lantas
mereka mengambilnya dengan berlimpah-limpah. Dikatakan lagi kepada mereka,
“Segeralah ambil minyak samin dan madu kalian!” Berbagai hadiah pun terus
mengalir, rezeki melimpah ruah, aman dari musuh, ukhuwah terjalin erat,
kebaikan banyak tersebar, tidak ada seorang Mukmin pun yang ada di atas bumi
takut dengan saudaranya dan di antara nasihat dan kasih sayang Rasulullah
bahwa beliau mengambil perjanjian mereka agar bersabar jika terjadi Atsrah
(sebagian orang yang mendapat lebih banyak dari sebagian yang lain).” (Tahqiq
Mawaqif Ash Shahabah). Utsman juga meneruskan dan bahkan menambahkan
dari kebijakan khalifah Umar. Khalifah Umar yang sebelumnya telah menetapkan
bagi setiap kamu muslimin satu dirham dari baitul mal setiap malam Ramadhan
sebagai santunan untuk berbuka puasa, dan dua dirham bagi para Ummul
mukmin.
Semarang, Unissula Press, 2015, hal. 2594 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia.
2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97
10
Selain itu, dakwah Islam pada masa awal kekhalifahjan Utsman bin Affan
menunjukan kemajuan dan perkembangan yang signifikan dan melanjutkan
tongkat estafet dakwah pada masa khalifah sebelumnya.
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, prinsip yang palimg utama
dari pemerataan distribusi uang rakyat sudah diperkenalkan. Sistem distribusi
setiap pekan sekali untuk pertama kalinya dilakukan. Hari pendistribusian atau
hari pembayaran adalah hari Kamis. Pada hari itu, seluruh penghitungan harus
diselesaikan dan pada hari Sabtu dimulai penghitungan yang baru. 96 Pada masa
Khalifah Ali bin Abi Thalib, biaya pengeluaran sama dengan masa pemerintahan
Khalifah Umar. Pengeluaran tentang pemerintahan, administrasi umum dan
persoalan-persoalan yang berhubungan dengannya. Konsep ini dijelaskan pada
suratnya yang terkenal dan ditujukan kepada Malik Ashter bin Harits sebagai
berikut:
94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
hlm. 97. 96 Ibid. 97.
11
6. Kesejahteraan para prajurit dan keluarga mereka dan diharapkan
berkomunikasi langsung dengan masyarakat melalui pertemukan terbuka,
teretuma dengan orang-orang miskin, orang-orang yang teraniaya, dan
para penyandangan cacat
7. Intruksi untuk melawan korupsi dan penindasan, mengontrol pasar, dan
memberantas para tukang catut laba
Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali Bin Ali Thalib dinamakan
priode Khalifah Rasyidah. Para khalifahnya disebut Al-Khulafa’ Al-Rasyidun.
94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
hlm. 97. 96 Ibid. 97.
12
BAB 3
PENUTUP
Pada masa kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib perinsip yang paling utama
dari pemerataan distribusi uang rakyat sudah di perkenlakan. Sistem distribusi
setiap pekan sekali untuk pertama kalinya dilakukan pemyaran setiap hari kamis
dan seluruh perhitungan harus di selesaikan.
94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
hlm. 97. 96 Ibid. 97.
13
DAFTAR PUSTAKA
94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
hlm. 97. 96 Ibid. 97. 94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran
Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97. 94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97. Semarang, Unissula Press, 2015, hal. 2594 Nur Chamid. 2010.
Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97
14