Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Sejarah perekonomian pada masa Khalifah Ustman Bin Affan dan Ali Bin
Abi Thalib

Dosen Pembina

Wirani Aisiah Anwar, M.E,

Mata Kuliah

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

Disusun Oleh:

Kelompok 2

 A. Sitti Amina: 2120203862201031


 Nurhidaya : 2120203862201076
 WARDA : 2120203862201088

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnyalah saya
dapat menyeleseikan makalah ini yang diamanahkan oleh Dosen kami. Saya juga
sangat berterimakasih kepada ibu bapak yang telah membimbing kami sejauh ini
sehingga kami bisa melakukan suatu

Dengan adanya Makalah ini adalah sebagai bukti bahwa kami telah
melaksanakan dan menyeleseikan tugas ini yang berjudul Perekonomian pada
masa Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.

Demikian dengan adanya materi ini dapat membantu kami mengetahui dan
memahami sejarah perekonomian, terima kasih kepada ibu yang selalu
mendukung kami

Pare-pare, ,28 September 2021

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................................1
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan...................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................7
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................7

Bab II Pembahasan..................................................................................................9
.............................................................................................................................................

A. Utsman Bin Affan........................................................................................9


B. Ali Bin Abi Thalib.......................................................................................11

Bab III Penutup........................................................................................................13

A. Kesimpulan..................................................................................................13

Daftar Pustaka..........................................................................................................14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Utsman Bin Affan
Sosok Utsman bin Affan, merupakan salah satu shahabat Nabi Muhammad
SAW. dan dikenal sebagai khalifah Rasulullah (Khulafaur rasyidin) yang
ketiga. Pada masa Rasulullah masih hidup, Utsman terpilih sebagai salah satu
sekretaris Rasulullah sekaligus masuk dalam Tim penulis wahyu yang turun
dan pada masa kekhalifahannya Al Quran dibukukan secara tertib.1 Utsman
juga merupakan salah satu shahabat yang mendapatkan jaminan Nabi
Muhammad sebagai ahlul jannah. Kekerabatan Utsman dengan Muhammad
Rasulullah bertemu pada urutan silsilah ‘Abdu Manaf.2 Rasulullah sendiri
berasal dari Bani Hasyim sedangkan Utsman dari kalangan Bani Ummayah.

Antara Bani Hasyim dan Bani Ummayah sejak jauh sebelum masa
kenabian Muhammad, dikenal sebagai dua suku yang saling bermusuhan dan
terlibat dalam persaingan sengit dalam setiap aspek kehidupan. Maka tidak
heran jika proses masuk Islamnya Utsman bin Affan dianggap merupakan hal
yang luar biasa, populis, dan sekaligus heroik. Hal ini mengingat kebanyakan
kaum Bani Ummayah, pada masa masuk Islamnya Utsman, bersikap
memusuhi Nabi dan agama Islam.

2Soekama Karya. Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam. Logos, Jakarta,1996. hal. 254

3M. Abdul Karim. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam.Pustaka Book Publisher, Yogyakarta, 2015. hal. 89

4
Utsman Bin Affan terpilih menjadi khalifah ketiga berdasarkan suara
mayoritas dalam musyawarah tim formatur yang anggotanya dipilih oleh
Khalifah. Sebagian ahli sejarah menilai, bahwa Utsman melakukan nepotisme.
Ia mengangkat sanak saudaranya, dalam jabatan-jabatan strategis yang paling
besar dan paling banyak menyebabkan suku-suku dan kabilah-kabilah lainnya
merasakan pahitnya tindakan Utsman itu. Oleh karena itu, banyak pejabat
yang dipecat dan diganti oleh sanak kerabatnya. Pada saat itulah oleh lawan-
lawan politiknya, menuduhnya melakukan KKN (system family/ nepotisme).

Dalam manajemen pemerintahannya Utsman menempatkan beberapa


anggota keluarga dekatnya menduduki jabatan publik strategis. Hal ini
memicu penilaian ahli sejarah untuk menekankan telah terjadinya proses dan
motif nepotisme dalam tindakan Utsman tersebut. Adapun daftar keluarga
Utsman dalam

pemerintahan yang dimaksud sebagi alasan motif nepotisme tersebut


adalah sebagai berikut :

1. Muawiyah Bin Abu Sufyan yang menjabat sebagai gubernur Syam,


Beliau

termasuk Shahabat Nabi, keluarga dekat dan satu suku dengan Utsman.9

2. Pimpinan Bashrah, Abu Musa Al Asy’ari, diganti oleh Utsman dengan

Abdullah bin Amir, sepupu Utsman.

3. Pimpinan Kufah, Sa’ad Bin Abu Waqqash, diganti dengan Walid Bin

‘Uqbah, saudara tiri Utsman. Lantas Walid ternyata kurang mampu.

Bandung, 1984. hal. 120-130. Juga Philip K. Hitti. History of The Arabs.Serambi, Jakarta, 2014. hal.

44 9 Soekama Karya. Op.cit. hal. 254

5
menjalankan syariat Islam dengan baik akibat minum-minuman keras,
maka diganti oleh Sa’id Bin al-Ash, Si’id sendiri merupakan sepupu
usman

2. Ali Bin Abi Thalib

Setelah Ali bin Abi Thalib diangkat sebagai khalifah keempat oleh
segenap umat muslim, Ali bin Abi Thalib segera mengambil tindakan, seperti
memberhentikan sejumlah pejabat yang korupsi, dan membuka kembali lahan
pertanian yang sudah diberikan kepada orang-orang terdekat Utsman, dan
mendistribusikan pendapatan pajak pertahun sesuai dengan peraturan yang telah
ditentukan oleh Umar ibn Al-Khaththab.

Meskipun memimpin dalam pemerintahan yang tidak stabil dikarenakan


berbagai pemberontakan, Khalifah Ali bin Abi Thalib tetap bertahan dan berusaha
untuk melakukan berbagai kebijakan yang bisa peningkatan kesejahteraan umat
Islam. Dalam sebuah riwayat, Ali bin Abi Thalib dengan sukarela tidak menerima
dana bantuan Baitul mal, bahkan menurut sebuah riwayat lain, Ali
menyumbangkan hartanya sebesar 5.000 dirham setiap tahunKehidupan Ali
sangat sederhana jauh dari kemewahan dan sangat hati-hati dalam membelanjakan
keuangan negara.

Di sebuah riwayat, Aqil saudaranya pernah mendatangi Khalifah Ali bin


Abi Thalib untuk memohon bantuan keuangan dari Baitul mal. Namun Ali
menolak permohonan tersebut. Riwayat yang lain, Khalifah Ali dikabarkan
pernah memenjarakan Gubernur Ray yang telahdianggap melakukan penggelapan
uang negara.

Bandung, 1984. hal. 120-130. Juga Philip K. Hitti. History of The Arabs.Serambi, Jakarta, 2014. hal. 44 9 Soekama
Karya. Op.cit. hal. 254

6
Pada pemerintahannya, Khalifah Ali bin Abi Thalib menentukan pajak terhadap
pemilik hutan sebesar 4.000 dirham serta mengizinkan Ibnu Abbas, Gubernur
Kufah, mengumpulkan zakat pada sayuran segar yang akan digunakan sebagai
bumbu masakan. Seperti yang telah dibahas, Ali tidak pernah mengikuti
pertemuan Majelis Syura di Jabiya yang dilakukan oleh Khalifah Umar untuk
memusyawarahkan bermacam hal penting yang berkaitan dengan status tanah-
tanah taklukan. Pertemuan itu menentukan untuk tidak mendistribusikan semua
pendapatan Baitul mal, akan tetapi menyimpan sebagian untuk sebagai cadangan.
Ali juga tidak menyetujui seluruh hasil pertemuan itu. Oleh sebab itu, ketika
menjabat sebagai khalifah, Ali mendistribusikan semua penghasilan dan provisi
yang ada di Baitul mal Madinah, Basrah, dan Kufah.

B. Rumusan Masalah

Rumusan maslah adalah rumusan persoalan yang akan di cari jawabnnya


berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan
di bahas dalam makalah yaitu:

1. Bagaimana model kepemimpinan Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi
Thalib?
2. Benarkah tuduhan dari sebagian penulis sejarah yang mengatakan
bahwa Usman Bin Affan melakukan nepotisme?
3. Prinsip-prinsip Ali Bin Abi Thalib dari pemerataan distribusi uang
rakyat?

C. Manfaat Penulisan

Adapun yang menjadi kegunaan/manfaat dalam penelitian ini adalah:

Semarang, Unissula Press, 2015, hal. 2594 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia.
2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97

7
1. Secara teoritis, hasil penulisan ini diharapkan berguna untuk
meningkatkan khazanah intelektual dan mengembangkan disiplin ilmu
berkenaan dengan model kepemimpinan Utsman bin Affan pada era
khulafaur rasyidin DAN Ali Bin Abi Thalib.

2. Secara praktis, hasil penulisa ini diharapkan dapat menjadi acuan atau

rujukan bagi para pembelajar sejarah Islam di dalam mengkaji atau

menelaah suatu fakta sejarah dengan tanpa mengaburkan apa yang

sebenarnya terjadi dalam sebuah peristiwa sejarah.

D. Metode Penulisan

Pada hakikatnya penyusunan makalah ini mempergunakan penelitian

kepustakaan (library research) yaitu penelusuran bahan-bahan dokumen yang

dilakukan dengan mempelajari buku-buku atau kitab-kitab yang ada hubungannya

Semarang, Unissula Press, 2015, hal. 2594 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia.
2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97

8
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Utsman Bin Affan

Utsman bin Affan adalah seorang sahabat Rasulullah sallallahu alaihi


wasallam yang dikenal pemalu, dermawanan, sopan santunnya. Bahkan
Rasulullah pun menghormati Utsman karena sifatnya itu. Walaupun Utsman
dikenal pemalu, tetapi ia juga seorang Khalifah yang dapat bersikap tegas dalam
menjalankan tugasnya menjadi seorang pemimpin. Karena sifat malu dan sikap
tegasnya itulah yang menjadikannya salah satu khalifah yang berhasil dalam
memimpin negaranya.

Dalam buku Kepemimpinan dan Keteladanan Utsman bin Affan yang


ditulis oleh Fariq Gasim Anuz, diceritakan beberapa kisah singkat dari kesuksesan
Utsman bin Affan.Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu anhu menduduki
amanah sebagai khalifah saat berusia sekitar 70 yahun. Pada masa
pemerintahannya, kamu muslimin Arab berada pada permulaan zaman
perubahan.

Hal ini ditandai dengan perputaran dan percepatan pertumbuhan


ekonomi yang disebabkan dari aliran kekayaan negeri-negeri Islam ke tanah
Arab. Hal ini seiring dengan samakin meluasnya wilayah yang tersentuh syiar
agama. Kemakmuran benar-benar dirasakan oleh rakyat saat itu. Imam Hasan
Bashari rahimahullah berkata, “Aku pernah hidup dimasa kekhalifahan Utsman
ketika para pemberontak memusuhinya. Tidak sedikit hari yang mereka lalui
kecuali pada hari tersebut mereka mendapatkan limpahan rezeki.

Semarang, Unissula Press, 2015, hal. 2594 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia.
2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97

9
Dikatakan kepada mereka. “Wahai kaum Muslimin, segeralah mengambil
hadiah kalian!” Lantas mereka mengambilnya dengan berlimpah-limpah.
Kemudian dikatakan kepada mereka, “Segeralah ambil rezeki kalian!” Lantas
mereka mengambilnya dengan berlimpah-limpah. Dikatakan lagi kepada mereka,
“Segeralah ambil minyak samin dan madu kalian!” Berbagai hadiah pun terus
mengalir, rezeki melimpah ruah, aman dari musuh, ukhuwah terjalin erat,
kebaikan banyak tersebar, tidak ada seorang Mukmin pun yang ada di atas bumi
takut dengan saudaranya dan di antara nasihat dan kasih sayang Rasulullah
bahwa beliau mengambil perjanjian mereka agar bersabar jika terjadi Atsrah
(sebagian orang yang mendapat lebih banyak dari sebagian yang lain).” (Tahqiq
Mawaqif Ash Shahabah). Utsman juga meneruskan dan bahkan menambahkan
dari kebijakan khalifah Umar. Khalifah Umar yang sebelumnya telah menetapkan
bagi setiap kamu muslimin satu dirham dari baitul mal setiap malam Ramadhan
sebagai santunan untuk berbuka puasa, dan dua dirham bagi para Ummul
mukmin.

Khalifah Utsman juga menyediakan hidangan di masjid untuk para ahli


ibadah, orang yang i’tikaf, dan fakir miskin. Lalu pada tahun 28 H, Utsman
menambahkan bangunan Masjidil Haram dan memerintahkan untuk merubah
batas-batas masjid. Dan pada tahun 29 H, ia juga menambah bangunan Masjid
Nabawi dan memperluasnya. Dan kebijakan yang paling hebatnya adalah ia
mengumpulkan semua kaum muslimin pada satu mushaf dan satu qiraat. Hal ini
ia lakukan untuk meredam dan meghindari terjadinya perselisihan di antara
kaum Muslimin.

Semarang, Unissula Press, 2015, hal. 2594 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia.
2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97

10
Selain itu, dakwah Islam pada masa awal kekhalifahjan Utsman bin Affan
menunjukan kemajuan dan perkembangan yang signifikan dan melanjutkan
tongkat estafet dakwah pada masa khalifah sebelumnya.

B. Ali Bin Abi Thalib

Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, prinsip yang palimg utama
dari pemerataan distribusi uang rakyat sudah diperkenalkan. Sistem distribusi
setiap pekan sekali untuk pertama kalinya dilakukan. Hari pendistribusian atau
hari pembayaran adalah hari Kamis. Pada hari itu, seluruh penghitungan harus
diselesaikan dan pada hari Sabtu dimulai penghitungan yang baru. 96 Pada masa
Khalifah Ali bin Abi Thalib, biaya pengeluaran sama dengan masa pemerintahan
Khalifah Umar. Pengeluaran tentang pemerintahan, administrasi umum dan
persoalan-persoalan yang berhubungan dengannya. Konsep ini dijelaskan pada
suratnya yang terkenal dan ditujukan kepada Malik Ashter bin Harits sebagai
berikut:

1. Tugas kewajiban serta tanggung jawab para penguasa dalam mengatur


berbagai prioritas pelaksanaan dispensasi keadilan
2. Pengawasan terhadap para pejabat tinggi dan staf-stafnya
3. Kelebihan dan kekurangan para jaksa, hakim, dan abdi hukum lainnya
4. Pendapatan pegawai administrasi dan pengadaan bendahara
5. Hubungan dengan masyarakat sipil, lembaga peradilan, dan angkatan
perang.

94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
hlm. 97. 96 Ibid. 97.

11
6. Kesejahteraan para prajurit dan keluarga mereka dan diharapkan
berkomunikasi langsung dengan masyarakat melalui pertemukan terbuka,
teretuma dengan orang-orang miskin, orang-orang yang teraniaya, dan
para penyandangan cacat
7. Intruksi untuk melawan korupsi dan penindasan, mengontrol pasar, dan
memberantas para tukang catut laba

Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali Bin Ali Thalib dinamakan
priode Khalifah Rasyidah. Para khalifahnya disebut Al-Khulafa’ Al-Rasyidun.

94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
hlm. 97. 96 Ibid. 97.

12
BAB 3

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis, banyak manfaat jika kita mempelajari sejarah


perekonomian pada masa khalifah Ustman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.
Dapat ditarik kesimpulan di kehidupan Ustman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib
bahwa kita harus sangat hati-hati dalam sistem perekonomian.

Walaupun Utsman dikenal pemalu, tetapi ia juga seorang khalifah yang


dapat bersikap tegas dalam menjalankan tugasnya menjadi seorang pemimpin.
Karena sifat malu dan sikap tegasnya itulah yang menjadikannya salah satu
khalifah yang berhasil dalam memimpin negaranya.

Pada masa kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib perinsip yang paling utama
dari pemerataan distribusi uang rakyat sudah di perkenlakan. Sistem distribusi
setiap pekan sekali untuk pertama kalinya dilakukan pemyaran setiap hari kamis
dan seluruh perhitungan harus di selesaikan.

94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
hlm. 97. 96 Ibid. 97.

13
DAFTAR PUSTAKA

94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
hlm. 97. 96 Ibid. 97. 94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran
Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97. 94 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97. Semarang, Unissula Press, 2015, hal. 2594 Nur Chamid. 2010.
Jejak Langkah Sejarah......, hlm. 101. 95 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. hlm. 97. 96 Ibid. 97

14

Anda mungkin juga menyukai