Anda di halaman 1dari 17

Tugas Kelompok Dosen Pengampu

Sejarah Peradapan Islam Dr.H. Abu anwar,


M. Ag

SEJARAH PERADAPAN ISLAM PADA MASA ALI BIN ABI THALIB

DISUSUN OLEH:

Melsy Anggraini (12111624145)

LOKAL 2B

JURUSAN BMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah,Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam memahami ''Sejarah Peradaban Islam' 'pada masa Khalifah Ali Bin
Abi Thalib. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh
kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi penilaian mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam yang meliputi nilai Ujian Akhir Semester.

Pekanbaru, 18 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4

C. Tujuan Makalah............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................5

A. Latar Belakang Kehidupan Khalifah Ali Bin Abi Thalib.............................................5

B. Proses Pengakatan Khalifah Ali Bin Abi Thalib..........................................................8

C. Peperangan Pada Masa Ali Bin Abi Thalib................................................................10

D. Sistem Ekonomi Pada Masa Ali.................................................................................14

BAB III PENUTUP.......................................................................................................16

A. Kesimpulan.................................................................................................................16

B. Kritik Dan Saran.........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Segala sesuatu tentang penulisan ulang mengenai dunia islam, baik sejarah-sejarah
dunia Islam maupun pada masa Ali bin Abi Thalib pastinya bersifat terbuka dan milik
hak semua orang. Hanya bagaimana cara kita mengaplikasikannya secara baik dan
benar. Makalah ini lebih banyak menelusuri apa saja yang terjadi pada dunia Islam
pada masa Ali bin Abi Tholib. Karena banyak nilai-nilai positif yang dapat kita ambil
dari masa Ali bin Abi Thalib dan para khalifah yang lainnya.

Kejadian mereka yang sering terjadi saat ini adalah banyak orang-orang Islam
yang tidak mengetahui sejarah sejarah Islam bahkan lebih banyak mengadopsi budaya
budaya dari non muslim. Ini adalah gambaran bagaimana dinamika dunia Islam yang
terjadi terus menerus.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang kehidupan Ali bin Abi Thalib?

2. Bagaimana proses pengangkatan Khalifah Ali bin Abi Thalib?

3. Barang apa sajakah yang terjadi pada masa Khalifah Ali?

4. Bagaimana sistem politik pada masa Khalifah Ali?

C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini agar dapat menjadi acuan untuk menambah
wawasan pembaca dan menjadikan pembaca menjadi pribadi yang lebih baik
mengenai Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Ali Bin Abi Thalib.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Kehidupan Khalifah Ali Bin Abi Thalib

Pengangkatan Ali bin Abi Thalib Sebagai Pemimpin Islam Sepeninggal


Rasulullah, Ali bin Abi Thalib merupakan penerus kepemimpinan Islam. Dia menjadi
khalifaur rasyidin yang keempat atau yang terakhir. Ali melanjutkan kepemimpinan
khulafaur rasyidin dari Abu Bakar ash-Shidiq, Umar bin Khattab, dan Usman bin
Affan .Sebagai khulafaur rasyidin, Ali bertugas memimpin Islam. Selama menjabat,
dia memiliki tanggung jawab memperluas syiar agama Islam, serta menyejahterakan
kaumnya. Masa pemerintahan Ali disebut sebagai periode tersulit dalam sejarah Islam
karena terjadi perang saudara antar umat kaum Muslimin setelah tragedi terbunuhnya
khalifah ketiga, Utsman bin Affan.

Dari sinilah Ali diangkat menjadi seorang pemimpin islam untuk melanjutkan
kepemimpinan Utsman bin Affan. Namun di kepemimpinannya Ali menghadapi
banyak sekali permasalahan, karena banyaknya pemberontakan yang terjadi. Oleh
karena itu, kebijakan pertama yang diambil Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah
melenyapkan bibit reaksi masyarakat, yaitu dengan memberhentikan pejabat-pejabat
yang melakukan korupsi.

Pemerintahan Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib Pada masa pemerintahan Ali bin
Abi Thalib beliau fokus untuk menyelesaikan segala kekacauan pada pemerintahan
sebelumnya, berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut,
seperti :

1. Pengaturan Keuangan Negara atau Baitul Maal Masa pemerintahan Khalifah Ali
bin Abi Thalib, ia membenahi sistem administrasi Baitul Mal, baik di tingkat pusat
maupun daerah hingga semuanya berjalan dengan baik. Baitul Mal pada masa
pemerintahan Ali bin Abi Thalib mengalami surplus.

5
2. Pembangunan dan Perbaikan Tata Kota Era pemerintahan Khalifah Ali bin Abi
Thalib terdapat usaha positif yang dilaksanakannya terutama masalah tata kota.
Keputusan menjadikan Madinah sebagai pusat pemerintahan dan politik hanya akan
menyebabkan kota Madinah kehilangan sifat-sifat yang telah dibangun rasulullah
sejak awal.

3. Zakat, Jizyah, dan Pajak Selama pemerintahannya Ali bin Abi Thalib juga
menetapkan pajak terhadap hasil hutan dan sayur-sayuran. ia menetapkan pajak
terhadap para pemilik hutan sebesar 4000 dan mengizinkan Ibnu Abbas, gubernur
Kufah, memungut zakat terhadap sayuran segar yang akan digunakan sebagai bumbu
masakan. Tentang masalah pembayaran pajak tahunan, Ali bin Abi Thalib mengikuti
ketentuan yang sudah ditetapkan Khalifah Umar bin Khattab.

4. Kepemilikan Tanah Semasa menjabat sebagai khalifah menggantikan Umar bin


Khattab, Utsman bin Affan banyak memberikan fasilitas dalam berbagai bidang
kepada para kerabatnya. Ketika Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah kebijakan
tersebut kemudian dirubah. Ali bin Abi Thalib berusaha menarik kembali semua tanah
pemberian Utsman bin Affan kepada keluarga maupun kerabatnya untuk dijadikan
milik negara lagi.

4. Meniadakan Pengeluaran Negara Untuk Angkatan Laut. Pengeluaran untuk


angkatan laut yang ditambah jumlahnya pada masa Khalifah Utsman dihilangkan
karena sepanjang garis pantai Syiria, Palestina, dan Mesir berada di bawah kekuasaan
Muawiyah.

5. Melawan Korupsi Dan Menindak Tegas Melawan Korupsi Dan Tindakan


Penindasan Serta Mengontrol Pasar Dalam Tindak Penimbunan Barang Dan Pasar
Gelap. Khalifah Ali bin Abi Thalib sangat memerangi pejabat-pejabat negara yang
melakukan tindakan korupsi dimasanya, meskipun kebijakan itu sering menimbulkan
pergesekan politik Beliau merapihkan dan menyusun rahasia negara, dokumen-
dokumen khalifah untuk diamankan dan diselamatkan.

6
Di akhir kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib ini terjadi perpecahan menjadi tiga
kelompok, yaitu : Muawiyah Syiah, pengikut Abdullah bin Saba' al-Yahudi yang
menyusup barisan tentara Ali bin Abi Talib Al Khawarij, orang-orang yang keluar
dari barisan Ali bin Abi Talib. Hal inilah yang memicu terjadinya Perang Jamal dan
Perang Shifin. Pada Perang Jamal ini dimenangkan oleh Khalifah Ali Bin Abi Thalib,
namun ketika Perang Shifin ini Ali mengalami kekalahan dan meninggal pada perang
tersebut. Ali adalah putra Abi Tholib bin Abdul Muthalib dan Fatimah binti Asad bin
Hasyim bin Abdullah Manaf Allah Ali bin Abi Thalib dilahirkan di daerah Jazirah
Arab hari Jumat pada tanggal 13 Rajab tahun 602 M atau 10 tahun sebelum kelahiran
Islam usianya 32 tahun lebih muda dari Rasulullah SAW.

Ali merupakan sepupu dan juga menantu dari Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam yaitu suami dari putri Rasulullah Fatimah az-zahra kali masuk Islam tatkala
usianya belum mencapai 10 tahun Dengan demikian, Ali adalah orang yang pertama
kali masuk Islam dari kalangan anak-anak.

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi semenjak kecil diasuh oleh kakeknya Abdul
Muthalib kemudian setelah kakeknya meninggal beliau diasuh oleh pamannya Abu
Tholib karena hasrat hendak menolong dan membalas jasa kepada pamannya, maka
beliau mengasuh dan mendidik Ali .Pengetahuan agamanya amat luas karena
kedekatannya dengan Rasulullah beliau termasuk orang yang banyak meriwayatkan
hadis Nabi. Beliau juga terkenal dengan keberaniannya dan hampir di seluruh
peperangan yang dipimpin Rasulullah Ali senantiasa berada di barisan depan. Ketika
Abu Bakar menjadi khalifah beliau selalu mengajak Ali untuk memusyawarahkan
masalah-masalah penting begitu pula Umar bin Khattab tidak mengambil
kebijaksanaan atau melakukan tindakan tanpa musyawarah dengan Ali Usman pun
pada masa permulaan jabatannya dalam banyak perkara selalu mengajak Ali dalam
permusyawaratan demikian pula Ali juga tampil membela Utsman ketika berhadapan
dengan pemberontak.

7
B. Proses pengangkatan Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Pengukuhan Ali menjadi khalifah tidak semulus pengukuhan 3 orang khalifah


sebelumnya. Ali Diba'id ada di tengah-tengah suasana berkabung atas meninggalnya
utsman bin Affan, pertentangan dan kekacauan, serta kebingungan umat Islam
Madinah. Sebab, kaum pemberontak yang membunuh Utsman mendaulat Ali agar
bersedia Dibai'ad menjadi khalifah. Setelah Utsman terbunuh, kaum pemberontak
mendatangi para sahabat senior satu persatu yang ada di kota Madinah, seperti Ali bin
Abi Thalib , Thalhah, Zubair, Saad bin Abi waqqash, dan Abdullah bin Umar bin
Khattab agar bersedia menjadi khalifah, namun mereka menolak titik akan tetapi, baik
kaum pemberontak maupun kaum Anshar dan Muhajirin lebih menginginkan Ali
menjadi khalifah. Kali didatangi beberapa kali oleh kelompok-kelompok tersebut agar
bersedia dibaiad menjadi khalifah titik namun, Ali menolak titik sebab, Ali
menghendaki agar urusan itu di diselesaikan melalui musyawarah dan mendapat
persetujuan dari sahabat sahabat senior terkemuka. Akan tetapi, setelah masa
mengemukakan bahwa umat Islam perlu segera mempunyai pemimpin agar tidak
terjadi kekacauan yang lebih besar, akhirnya Ali bersedia dibaiat menjadi khalifah.

Ali dibai'at oleh mayoritas rakyat dari Muhajirin dan Anshar serta para tokoh
sahabat, seperti thalhah dan Zubair. Ada beberapa orang sahabat senior, seperti
Abdullah bin Umar bin Khattab, Muhammad bin maslamah, Saad bin Abi waqqash
Hassan bin Tsabit dan Abdullah bin Salam yang waktu itu berada di Madinah tidak
mau ikut membaiat Ali titik Abdullah dan saat misalnya bersedia membaiat kalau
seluruh rakyat sudah membaiat titik mengenai tolhah dan mereka membaik secara
terpaksa.

8
Mereka bersedia membai'at jika nanti mereka diangkat menjadi gubernur di kufah
dan basrah dengan demikian Ali tidak dibayar oleh kaum muslimin secara apa masih
karena banyak sahabat senior ketika itu tidak berada di kota Madinah koma mereka
tersebar di wilayah wilayah taklukan baru koma dan wilayah Islam sudah meluas ke
luar kota Madinah sehingga umat Islam tidak hanya berada di tanah Hijaz dalam
kurung Mekah, Madinah dan Thaif), tetapi sudah tersebar jazirah Arab dan di luarnya
titik salah seorang tokoh yang menolak untuk membayar Ali dan menunjukkan sikap
konfrontasi adalah muawiyah bin Abi Sufyan koma keluarga Osman dan gubernur
Syam titik alasan yang dikemukakan kerana menurutnya ahli tidak bertanggungjawab
dan tidak menindak lanjut i pencairan pelaku atas pembunuhan Usman tetapi malam
utamakan pemerintahannya.

Pada hari Jumat di masjid Nabawi, mereka melakukan pembayaran setelah


pelantikan selesai, Ali menyampaikan pidato visi politiknya dalam suasana yang
kurang tenang di masjid Nabawi setelah memuji dan mengagungkan Allah
selanjutnya Ali berkata : " sesungguhnya Allah telah menurunkan kitab sebagai
petunjuk yang menjelaskan kebaikan dan keburukan titik maka ambillah yang baik
dan tinggalkan yang buruk. Allah telah menetapkan segala kewajiban kerjakanlah!
maka Allah menuntunmu ke syurga titik sesungguhnya Allah telah mengharamkan
hal-hal yang haram dengan jelas titik memuliakan kehormatan orang muslim daripada
yang lainnya, menekankan keikhlasan dan tauhid sebagai hak muslim. seorang
muslim adalah yang dapat menjaga keselamatan muslim lainnya dari ucapan dan
tangannya tidak halal darah seorang muslim kecuali dengan alasan yang dibenarkan
bersegeralah mengenai kepentingan umum bertakwalah kepada Allah sesungguhnya
kamu dimintai pertanggung jawaban tentang apa saja koma dari sejengkal tanah
hingga binatang ternak. Taatlah kepada allah jangan menderhakai-nya, bila melihat
kebaikan ambillah dan bila melihat keburukan tinggalkanlah."

9
"Wahai manusia, kamu telah membaiat saya sebagai yang kamu telah lakukan
terhadap khalifah khalifah yang dulu daripada saya, saya hanya boleh menolak
sebelum jatuh pilihan akan tetapi jika pilihan telah jatuh penolakan tidak boleh lagi
imam harus kuat teguh, dan rakyat harus tunduk dan patuh serta baik terhadap diri
saya, ini adalah baik hati yang merata dan umum, barang siapa yang mungkir darinya
maka terpisah la dia dari agama Islam."

C. Peperangan Pada Masa Ali Bin Abi Thalib

Ada banyak peperangan yang terjadi di masa Ali, di antaranya:

1. Perang Jamal/Perang Unta

Selama masa pemerintahannya, Ali menghadapi berbagai pergolakan, tidak ada


sedikitpun dalam pemerintahannya yang dikatakan stabil. Setelah menduduki
Khalifah, Ali memecat gubernur yang diangkat oleh Utsman. Ali yakin bahwa
pemberontakan-pemberontakan yang terjadi karena keteledoran mereka. Selain itu Ali
juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan oleh Utsman kepada penduduk dengan
menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara. dan mememakai kembali sistem
distrtibusi pajak tahunan diantara orang-orang Islam. Sebagaimana pernah diterapkan
oleh Khalifah Umar bin Khatthab.Menyikapi berbagai kebijakan dan masalah-
masalah yang dihadapi Ali, kemudian pemerintahannya digoncangkan oleh
pemberontakan-pemberontakan. Diantaranya adalah pemberontakan yang dipimpin
oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan yang merupakan keluarga Utsman sendiri dengan
alasan:

a. Ali harus bertanggung ja2ab atas terbunuhnya Khalifah stman

10
b Wilayah Islam telah meluas dan timbul komunitas-komunitas Islam di daerah-
daerah baru.

Oleh karena itu hak untuk menentukan pengisian jabatan tidak lagimerupakan hak
pemimpin yang berada di Madinah saja. Namun, karena situasi politik yang gawat
pada Waktu itu sehingga permintaan mereka merupakan tuntutan yang tidak mungkin
dipenuhi dalam waktu dekat. Suasana politik padasaat itu memanas dikarenakan
adanya rongrongan dari berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang tidak menyetujui
dan tidak mengakui Ali menjabat sebagai khalifah keempat. Melihat keadaan
sedemikian rumit, maka hal pertama yang memerlukan penanganan serius yang
dilakukan Ali adalah memulihkan, mengatur, dan menguatkan kembali posisinya
sebagai khalifah dan berusahamengatasi segala kekacauan yang terjadi. Setelah itu
baru melakukanpengusutan atas pembunuhan tsman. 0amun, sejak tahun 35H/656
M, tahun pengangkatan Ali sebagai khalifah sampai tahun 36 H/657 M, Ali tidak juga
memperlihatkan sikap yang pasti untuk menegakkan hukum syariat Islam terhadap
para pembunuh Utsman. Sehingga Aisyah bergabung dengan Thalhah dan Zubair
menggerakkan kabilah-kabilah Arab untuk menuntut balas atas kematian Utsman.
Setelah dirasa mempunyai kekuatan yang besar, Aisyah dan pasukannya memutuskan
menyerang pasukan Ali di Kufah, yang sebetulnya pasukan Ali dipersiapkan untuk
menghadapi tantangan Muawiyah bin Abi Sufyandi Syiria. Ali sebenarnya ingin
menghindari peperangan. Beliau mengirim suratkepada Thalhah dan Zubair agar
mereka mau berunding untuk menyelesaikan perkara itu secara damai. Namun, ajakan
tersebut ditolak. Akhirnya pertempuran dahsyat antara keduanya pecah, yang
selanjutnya dikenal dengan perang jamal, pertempuran tersebut dipimpin oleh Aisyah,
Thalhah, dan Zubair. Pertempuran inilah yang terjadi pertama kali diantara kaum
muslimin. Dan yang memperoleh kemenangan pada perang jamal adalah pasukan Ali,
karenapasukan Ali lebih berpengalaman dibanding pasukan Aisyah. Walaupun
pasukan Aisyah mengalami kekalahan, Aisyah tetap dihormati oleh Ali dan
pengikutnya sebagai Ummul Mu'minin. Bahkan setelah pertempuran usai, Khalifah
Ali mendirikan perkemahan khusus untuk Aisyah. Dan keesokan harinya Aisyah
dipersilahkan pulang kembali ke Madinah yang dikawal oleh saudaranya sendiri,
Muhammad bin Abi Bakar.Demikianlah sejarah terjadinya perang jamal yang
merupakan perang pertama antara sesama umat Islam dalam sejarah Islam.

11
2. Perang Shiffin

Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dilakukan Ali mengakibatkan perlawanan dari


Gubernur di Damaskus, Mu'awiyah, yang didukung oleh sejumlah bekas pejabat
tinggi yang merasa kehilangan kedudukan dan kejayaan. Selain itu,Mu'awiyah,
Gubernur Damaskus dan keluarga dekat Utsman, seperti halnya Aisyah, mereka
menuntut agar Ali mengadili pembunuh Utsman. Bahkan mereka menuduh Ali turut
campur dalam pembunuhan Utsman. Selain itu mereka tidak mengakui kekhalifahan
Ali. Hal ini bisa dilihat dari situasi kota damaskus pada saat itu. Mereka menggantung
jubah Utsman yang berlumuran darah bersamapotongan jari tanda almarhum di
mimbar masjid. Sehingga hal itu menjadi tontonan bagi rombongan yang berkunjung.
Dengan adanya peristiwa tersebut,pihak umum berpendapat bahwa Ali yang
bertanggungjawab atas pembunuhan Utsman.

Pada akhir Dzulhijjah 36 H/ 657 M, khalifah Ali dengan pasukan gabungan


menuju ke Syiria utara. Dalam perjalanannya mereka menyusuri arus sungai Euprate,
namun arus sungai tersebut telah dikuasai oleh pihak Mu'a2wiyah dan pihak
Mu'awiyah tidak mengijinkan pihak Ali memakai air sungai tersebut.Awalnya Ali
mengirim utusan pada Mu'awiyah agar arus sungai bisa digunakanoleh kedua pihak,
namun Mu'awiyah menolak. Akhirnya Ali mengirim tentaranya dibawah pimpinan
panglima Asytar al-0ahki dan dia berhasil merebut arus sungai tersebut. Meskipun
sungai tersebut dikuasai pihak Ali, mereka ini tetap mengijinkan tentara Mu'awiyah
memenuhi kebutuhan airnya. Setelah sengketa tersebut selesai maka pihak Ali
mendirikan garis pertahanan didataran Shiffin, dan Ali masih berharap dapat
mencapai penyelesaian dengan cara damai. Ali mengirim utusan dibawah pimpinan
panglima Basyir bin Amru untuk melangsungkan perundingan dengan pihak
Mu'awiyah. Pada bulan Muharram 37 H 658 M mereka mencapai persetujuan yakni
menghentikan perundingan untuk sementara dan masing-masing pihak akan memberi
jawaban pada akhir bulan Muharram. Sebenarnya hal ini sangat menyebabkan
terpecahnya umat Islam menjadi tiga golongan. ketiga golongan itu adalah golongan
Ali, pengikut Mu'awiyah dan Khawarij ( orang-orang yang keluar dari golongan Ali ).
Akibatnya, diujung masa pemerintahan Ali, umat Islam terpecah menjadi tiga
kekuatan politik.

12
3. Perang Nahrawan

Setelah terjadi tahkim sebagian tentara Ali tidak terima dengan sikap Ali yang
menerima arbitrase karena itulah mereka keluar dari pihak Ali yang selanjutnya
dikenal dengan nama Khawarij. Pihak Khawarij berkesimpulan bahwa:

a. Mu'awiyah dan Amru bin Ash beserta pengikutnya adalah kelompok kufur karena
telah mempermainkan nama Allah dan kitab Allah dalam perang Shiffin, maka
mereka wajib dibasmi.

b. Ali dan pihak-pihak yang mendukung terbentuknya majlis tahkim adalah ragu
terhadap kebenaran yang telah diperjuangkan , padahal banyak korban yang jatuh
untuk membelanya. Untuk itu Ali telah melakukan dosa besar.

c. Dan yang membenarkan pembentukan majlis tahkim adalah mengembangkan


bid'ah dan membasmi kaum bid'ah adalah kewajiban setiap Muslim.

d. Pemuka kelompok ini adalah Abdullah bin wahhab al Rasibi. Sebenarnya Ali tidak
ingin memerangi kelompok Khawarij tapi karena kelompok ini keterlaluan dalam
bersikap diantaranya membunuh keluarga shahabatAbdullah bin ahhab dengan
sadis sekali hanya karena menolak untukmenyatakan keempat khalifah sepeningggal
0abi adalah kufur, selain itumereka juga membunuh utusan yang diutus oleh Ali Bin
Abi Thalib.

13
e. Ali menggerakkan pasukannya dan kedua pasukan bertemu pada suatutempat
bernama Nahrawan, terletak dipinggir sungai tigris (al dajlah). Sebelum perang
diumumkan, Ali masih punya harapan untuk menyadarkan kaum Khawarij. Dan Ali
memberikan amnesti bersyarat yang berbunyi: ''Barang siapa pulang kembali ke
Kufah, akan memperoleh jaminan keamanan”. Sejarah mencatat setelah itu 500 orang
diantara mereka sebagian pulang ke Kufah dan sebagian lagi pindah ke pihak Ali
sehingga kelompok Khawarij tinggal 1800 orang. Dengan begitu pecahlah perang
Nahrawan, korban berjatuhan dari pihak Ali karena keberanian kelompok Khawarij
sangatlah terkenal, walaupun demikian kemenangan berada dipihak Ali dan
tokoh;pemuka Khawarij, Mus'ar al Tamimi, Abdullah bin wahhab tewas dalam
peperangan ini. Golongan Khawarij ( orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin
Abi Thalib) yang bermarkas di Nahrawain benar-benar merepotkan Ali sehingga
memberikan kesempatan pada pihak Mu'awayah untuk memperkuat dan
memperluaskekuasannya sampai mampu merebut Mesir.

Akibatnya sangat fatal pada pihakAli. Tentara Ali semakin lemah, sementara
kekuatan Mua'wiyah bertambah besar,keberhasilan Mu'awiyah mengambil posisi
Mesir berarti merampas sumber-sumber kemakmuran dan suplai ekonomi dari pihak
Ali.

D.Sistem Ekonomi Pada Masa Ali

Masa pemerintahan Kholifah Ali bin Abi Thalib yang hanya berlangsung selama
enam tahun selalu diwarnai dengan ketidak stabilan kehidupan politik. Ali harus
menghadapi pemberontakan Thalhah, Zubair, dan Aisyah yang menuntut kematian
Utsman bin Affan. Sekalipun demikian, Khalifah Ali bin Abi Thalib tetap berusaha
untuk melaksanakan berbagai kebijakan yang dapat mendorong peningkatan
kesejahteraan umat Islam. Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, prinsip utama
dari pemerataan distribusi uang rakyat telah diperkenalkan.

14
Sistem distribusi setiap pekan sekali untuk pertama kalinya diadopsi. Hari Kamis
adalah hari pendistribusian atau hari pembayaran. Padahari itu, semua penghitungan
diselesaikan dan pada hari Sabtu dimulai penghitungan baru. Cara ini mungkin solusi
yang terbaik dari sudut pandang hukum dan kondisi negara yang sedang berada dalam
masa-masa transisi. Khalifah Ali meningkatkan tunjangan bagi para pengikutnya di
Irak. Khalifah Ali memiliki konsep yang jelas tentang pemerintahan, administrasi
umum dan masalah-masalah yang berkaitan dengannya.

15
BAB III

PENUTUP
• KESIMPULAN

"Ali adalah putera Abi Thalib bin Abdul Muthalib dan Fatimah binti Asad bin
Hasyim bin Abdul Manaf al-Qursyiah al-Hasyimiah. Ali bin Abi Thalib bin Abdul
Mutthalib dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, hari jumat pada tanggal
13 Rajab tahun 602 M.

Pengukuhan Ali menjadi khalifah tidak semulus pengukuhan tiga orang khalifah
sebelumnya. Ali dibaiad di tengah-tengah suasana berkabung atas meninggalnya
Utsman bin Affan, pertentangan dan kekacauan , serta kebingungan umat Islam
Madinah. Ada banyak peperangan yang terjadi di masa Ali, di antaranya Perang Jamal
atau perang Unta, perang siffn dan perang nahrawah. Khalifah Ali bin Abi Thalib
tetap berusaha untuk melaksanakan berbagai kebijakan yang dapat mendorong
peningkatan kesejahteraan umat Islam dalamkebijakan politiknya di tengah campur
marut kehidupan masa pemerintahannya.

• KRITIK DAN SARAN

Demikian makalah yang kami buat. Kami menyadari masih banyaknya


kekurangan dalam penyajian makalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran sangat kami
harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pemba4ca dan penyusun

16
DAFTAR PUSTAKA

1. https://nanamulyadimdf.blogspot.co.id/2012/05/makalah-sejarah-peradaban-islam.html

2. Yatim, Badri. 2007. Sejarah Peradaban Islam . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

3. Ath-Thabari, op. cit., hlm. 448-457 dan Suyuthi Pulungan, op.cit., hlm.153.

4. https://id.wikipedia.org/wiki/Ali-bin-Abi-Thalib

5. https://retizen.republika.co.id/posts/28595/kisah-khalifah-ali-bin-abi-thalib-dalam-
kepemimpinan-islam

17

Anda mungkin juga menyukai