Disusun Oleh :
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah subhanahu wata’ala, atas
segala limpahan rahmat, kemudahan, serta kelancaran sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa, kami ucapkan terimakasih
kepada Bapak Dr. Moh. Y. Un. Mayalibit, S.Ag, M.Ag selaku dosen pengampu Pemikiean
Pendidikan Islam yang sudah memberikan motivasi serta bimbingan sehingga
terbakarlah semangat kami, untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mendo’akan guna
kelancaran penyusunan makalah ini. Makalah berjudul ”Pemikiran Pendidikan Islam
Masa Ali Bin Abi Thalib” disususun guna memenuhi tugas makalah Pemikiran
Pendidikan Islam.
Melalui tugas ini, kami mendapatkan banyak ilmu baru mengenai Pemikiran
Pendidikan Islam Masa Ali Bin Thalib. Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Meskipun begitu, kami berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat
untuk orang lain. Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, kami sangat
terbuka dan dengan senang hati menerimanya.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3
A. Kesimpulan.............................................................................................6
B. Saran.......................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................7
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemikiran pendidikan Islam adalah suatu hal yang esensial. Membahas pemikiran
pendidikan Islam, berarti meliputi pendidikan agama, moral etika, pendidikan karakter,
pendidikan kewarganegaraan, pendidikan keluarga, serta pendidikan untuk perdamaian dan
toleransi. Melalui pendidikan manusia bisa belajar menghadapi alam semesta demi
mempertahankan kehidupannya. Karena pentingnya pendidikan, Islam menempatkan
pendidikan pada kedudukan yang penting dan tinggi dalam doktrin Islam.
Pemikiran pendidikan Islam masa Ali Bin Abi Thalib mengalami konflik besar-
besaran. Mulai dari peperangan, pemerintahan, politik, dan juga pendidikan itu sendiri.
Sehingga pada makalah ini, akan dibahasa secara eksplisit terkait pemikiran pendidikan Islam
masa Ali Bin Abi Thalib.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah?
2. Bagaimana Sistem Pendidikan Masa Ali Bin Abi Thalib?
3. Apa Kontribusi Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah?
4. Bagaimana Aliran Baru Masa Ali Bin Abi Thalib?
3. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A. Saleh, SEJARAH ISLAM (Kairo: Mu’assasah Iqra’, 2014), 224.
2
Selain itu, beliau juga menarik kebijakan baru dengan menarik hasil tanah yang
sebelumnya telah dihadiahkan oleh Utsman kepada penduduk. Setelah itu terjadi kesalah
pahaman juga antara Ali bin Abi Thalib dengan Aisyah binti Abu Bakar, Thalhah dan
Zubair. Mereka berselisih mengenai penyelesaian kasus pembunuhan Utsman. Hal ini
mengakibatkan pergolakan politik dan terjadilah perang Jamal.
4
D. Aliran Baru Masa Ali Bin Thalib
Munculnya Kaum Khawarij setelah adanya peristiwa Tahkim, yaitu upaya menyelesaikan
peperangan antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah. Peperangan kedua pihak itu terjadi
disebabkan karena Mu’awiyah menolak mengakui Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Karena
Ali bin Abi Thalib memindahkan ibu kotanya ke Kuffah.
Setelah adanya penolakan tersebut, Mu;awiyah segera menghimpun pasukannya untuk
menghadapi kekuatan Ali bin Abi Thalib, sehingga terjadilah perang Shiffin pada 37 H/658
M. Tentara Ali bin Abi Thalib di bawah pimpinan Malik Al-Asytar hampir mencapai titik
kemenangan, karena bisa mendesak tentara Mu ‘awiyah. Tetapi Amru bin Asy panglima
tertinggi dari pasukan Mu’awiyah ketika melihat pasukannya terdesak mundur, ia
memerintahkan pasukannya untuk mengangkat tingi-tinggi Al-Qur’an dengan ujung tombak
sambil berkata, “Al-Qur’an yang akan menjadi hakim diantara kita”.
Kemudian Ali bin Abi Thalib mendapat desakan dari pasukannya untuk menerima ajakan
tersebut. Tetapi sebagian di antara pasukan Ali Radhiyallahu ‘anhu ada yang tidak suka dan
enggan menerima ajakan tahkim tersebut, akhirnya kaum ini membenci Ali Radhiyallahu
‘anhu karena dianggap lemah dalam menegakkan kebenaran. Kaum inilah yang dinamakan
Khawarij.
Sebanyak 12 ribu orang pasukan menolak proses Tahkim, meskipun pada awalnya
mendesak Ali Radhiyallahu ‘anhu menerimanya. Bahkan, mereka menganggap Ali bin Abi
Thalib kafir. Ali dan sejumlah tokoh sahabat mendebat dan mematahkan pendapat mereka.
Namun Khawarij bersikeras dan enggan mengalah. Mereka hanya menerima dan menyetujui
pemikiran mereka sendiri. Mereka menanyakan hukum Tahkim pada setiap orang yang
ditemui. Mereka akan langsung membunuh seseorang yang menerima Tahkim karena
menganggap murtad dan kafir.2
2
Ibid, halaman 229
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengganti Khalifah Utsman Radhiyallahu ‘anhu adalah Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu
anhu. Beliau merupakan orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan remaja.
Ali Bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu merupakan putra dari paman Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Abu Tholib Bin Abdul Muthalib dan juga merupakan
suami dari putri Baginda Rasulullah, yaitu Fatimah Az-Zahra radhiyallahu ‘anha.najis
adalah kotoran yang menempel pada tubuh, tempat, maupun pakaian, dan menyebabkan
batalnya ibadah yang dilakukan.
2. Pemerintahan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu selama enam tahun dengan
kondisi pemerintahan yang tidak stabil. Ali tidak memiliki waktu untuk memikirkan
permasalahan dalam sektor pendidikan, karena perhatiannya berfokus penuh pada
permasalahan keamanan dan kedamaian umat Islam, sehingga penyelenggaraan
pendidikan Islam yang berlangsung dipahami bahwa mengalami hambatan.
3. a. Mengganti pejabat yang kurang cakap.
b. Membenahi keuangan.
c. Mengembangkan ilmu bahasa
d. Bidang pembangunan
4. Munculnya Kaum Khawarij setelah adanya peristiwa Tahkim, yaitu upaya
menyelesaikan peperangan antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah. Peperangan
kedua pihak itu terjadi disebabkan karena Mu’awiyah menolak mengakui Kekhalifahan
Ali bin Abi Thalib. Karena Ali bin Abi Thalib memindahkan ibu kotanya ke Kuffah.
B. Saran
Hendaknya sebuah lembaga pendidikan, meneladani pemikiran pendidikan Islam pada
masa Khulafaur Rasyidin yang empat. Hendak pula lembaga pendidikn memperhatikan
apakah sistem pendidikan yang digunakan sudah tepat untuk lembaga pendidikan itu
sendiri. Sebab sistem pendidikan yang tepat, mudah membantu keberhasilan suatu lembaga
pendidikan untuk mencapai visi dan misinya
6
DAFTAR PUSTAKA
7
8