Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MASA ALI BIN ABI THALIB


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pemikiran pendidikan islam
Dosen Pengampu Dr. Moh. Y. Un. Mayalibit, S.Ag, M.Ag

Disusun Oleh :

Badriyyah Prayitno 022111006

Iman Sabaruddin Syukur 022111039

Salwa Hayati M 022111028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) FATTAHUL MULUK PAPUA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah subhanahu wata’ala, atas
segala limpahan rahmat, kemudahan, serta kelancaran sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa, kami ucapkan terimakasih
kepada Bapak Dr. Moh. Y. Un. Mayalibit, S.Ag, M.Ag selaku dosen pengampu Pemikiean
Pendidikan Islam yang sudah memberikan motivasi serta bimbingan sehingga
terbakarlah semangat kami, untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mendo’akan guna
kelancaran penyusunan makalah ini. Makalah berjudul ”Pemikiran Pendidikan Islam
Masa Ali Bin Abi Thalib” disususun guna memenuhi tugas makalah Pemikiran
Pendidikan Islam.
Melalui tugas ini, kami mendapatkan banyak ilmu baru mengenai Pemikiran
Pendidikan Islam Masa Ali Bin Thalib. Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Meskipun begitu, kami berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat
untuk orang lain. Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, kami sangat
terbuka dan dengan senang hati menerimanya.

Jayapura, 24 Oktober 2023

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................1

C. Tujuan.......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3

A. Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah.......................................................3

B. Sistem Pendidikan Masa Ali Bin Abi Thalib...........................................3

C. Kontribusi-Kontribusi Masa Ali Bin Abi Thalib.....................................4

D. Aliran Baru Masa Ali Bin Abi Thalib.....................................................5

BAB III PENUTUP.....................................................................................6

A. Kesimpulan.............................................................................................6

B. Saran.......................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................7

iv
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemikiran pendidikan Islam adalah suatu hal yang esensial. Membahas pemikiran
pendidikan Islam, berarti meliputi pendidikan agama, moral etika, pendidikan karakter,
pendidikan kewarganegaraan, pendidikan keluarga, serta pendidikan untuk perdamaian dan
toleransi. Melalui pendidikan manusia bisa belajar menghadapi alam semesta demi
mempertahankan kehidupannya. Karena pentingnya pendidikan, Islam menempatkan
pendidikan pada kedudukan yang penting dan tinggi dalam doktrin Islam.
Pemikiran pendidikan Islam masa Ali Bin Abi Thalib mengalami konflik besar-
besaran. Mulai dari peperangan, pemerintahan, politik, dan juga pendidikan itu sendiri.
Sehingga pada makalah ini, akan dibahasa secara eksplisit terkait pemikiran pendidikan Islam
masa Ali Bin Abi Thalib.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah?
2. Bagaimana Sistem Pendidikan Masa Ali Bin Abi Thalib?
3. Apa Kontribusi Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah?
4. Bagaimana Aliran Baru Masa Ali Bin Abi Thalib?

3. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah

2. Untuk Mengetahui Sistem Pendidikan Masa Ali Bin Abi Thalib

3. Untuk Mengetahui Kontribusi Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah

4. Untuk Mengetahui Aliran Baru Masa Ali Bin Abi Thalib

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah ( 35 – 40 H / 656-661 M )


Pengganti Khalifah Utsman Radhiyallahu ‘anhu adalah Ali bin Abi Thalib
Radhiyallahu anhu. Beliau merupakan orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan
remaja. Ali Bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu merupakan putra dari paman Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Abu Tholib Bin Abdul Muthalib dan juga
merupakan suami dari putri Baginda Rasulullah, yaitu Fatimah Az-Zahra radhiyallahu
‘anha.
Pembaiatan Ali Radhiyallahu ‘anhu sebagai Khalifah, dilakukan setelah kematian
Utsman Radhiyallahu ‘anhu. Ali Radhiyallahu ‘anhu dibaiat seluruh kaum Muhajirin,
Anshar, dan semua yang hadir. Pembaiatannya diumumkan ke seluruh penjuru negeri.
Semunya patuh dan menerima kecuali Mu’awiyah bin Abi Sufyan, Gubernur Syam.1
Mu’awiyah tidak setuju dengan pengangkatan Ali radhiyallahu ‘anhu sebagai
Khalifah dikarenakan perbedaan politik dan konflik dibalik kematian Ustman
Radhiyallahu ‘anhu. Mu’awiyah adalah kerabat Utsman Radhiyallahu ‘anhu. Mu’awiyah
berpendapat bahwa Ali Radhiyallahu ‘anhu dan para pendukungnya terlibat dalam
pembunuhan Utsman bin Affan, sehingga ia menuntut keadilan untuk Utsman. Mu’awiyah
pun tidak mengakui Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib sebab beliau memindahkan ibu
kotanya ke Kuffah. Hal ini mengakibatkan perang Shiffin antara Ali dan Mu’awiyah.
Pada masa pemerintahan Ali Radhiyallahu ‘anhu, yang hanya sekitar enam tahun
itu, terjadi kekacauan politik dan pemberontakan yang disebabkan karena kebijakan Ali
Radhiyallahu ‘anhu yang memecat gubernur-gubernur yang diangkat oleh Khalifah
sebelumnya, yaitu Utsman bin Affan. Gubernur-gubernur yang dipecat oleh Ali
Radhiyallahu ‘anhu adalah seperti Ibnu Amir Gubernur Basrah, Utsman bin Abi Sufyan
Gubernur Damaskus, diminta untuk meletakkan jabatannya, namun ia menolak dan bahkan
tidak mau mengakui Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah. Meskipun Ali bin Abi Thalib
berusaha keras untuk mengatasi nepotisme, pemerintahannya juga menghadapi tantangan
dan konflik internal, termasuk perpecahan Syi’ah dan Khawarij.

1
Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A. Saleh, SEJARAH ISLAM (Kairo: Mu’assasah Iqra’, 2014), 224.
2
Selain itu, beliau juga menarik kebijakan baru dengan menarik hasil tanah yang
sebelumnya telah dihadiahkan oleh Utsman kepada penduduk. Setelah itu terjadi kesalah
pahaman juga antara Ali bin Abi Thalib dengan Aisyah binti Abu Bakar, Thalhah dan
Zubair. Mereka berselisih mengenai penyelesaian kasus pembunuhan Utsman. Hal ini
mengakibatkan pergolakan politik dan terjadilah perang Jamal.

B. Sistem Pendidikan Masa Ali Bin Abi Thalib


Pemerintahan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu selama enam tahun dengan
kondisi pemerintahan yang tidak stabil. Ali tidak memiliki waktu untuk memikirkan
permasalahan dalam sektor pendidikan, karena perhatiannya berfokus penuh pada
permasalahan keamanan dan kedamaian umat Islam, sehingga penyelenggaraan
pendidikan Islam yang berlangsung dipahami bahwa mengalami hambatan.
1. Kurikulum/Materi Pendidikan
Materi pendidikan yang diajarkan pada masa Ali bin Abi Thalib, yaitu
pendidikan Al-Qur’an, Hadits, ketatanegaraan, pertahanan keamanan dan
kesejahteraan sosial. Kurikulum pada masa Ali bin Abi Thalib sendiri, meliputi
bidang keagamaan yang mencakup aqidah, akhlak, mu’amalah
2. Peserta Didik
Peserta didik pada zaman itu terdiri dari masyarakat yang tinggal di
Mekkah, Madinah dan beberapa daerah kekuasaan Islam. Namun yang khusus
mendalami bidang kajian keagamaan hingga menjadi orang yang mahir, alim dan
mendalam penguasaannya dibidang ilmu agama jumlahnya masih terbatas.
3. Tenaga Pendidik
Yang menjadi pendidik pada zaman itu adalah, Abdullah bin Umar, Abu
Hurairah, Siti Aisyah, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Zaid bin Tsabit dan Abu Dzar
Al-Ghifari.
4. Metode
Metode yang digunakan untuk mengajar pada zaman itu yaitu, dengan
membentuk Halaqah. Halaqah ialah guru yang duduk diruangan masjid, kemudian
dikelilingi siswa. Guru menyampaikan ajaran kata demi kata dengan artinya dan
kemudian menjelaskan kandungannya. Sementara siswa mencatat, menyimk, dan
mengulangi apa yang disampaikan oleh guru.
5. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan yang digunakan pada zaman itu adalah, kuffah, dan rumah-
3
rumah para sahabat yang menjadi pendidik. Salah satunya adalah rumah Arqam
bin Abi Al-Arqam. Arqam membuka rumahnya untuk belajar. Rumah ini dikenal
sebagai Dar al-Arqam.

C. Kontribusi Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah


1. Mengganti pejabat yang kurang cakap
Khalifah Ali bin Abi Thalib mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam
bekerja. Pejabat-pejabat tersebut ternyata banyak yang berasal dari keluarga Khalifah
Utsman bin Affan, sehingga semakin banyak yang tidak menyukai Ali Radhyallahu ‘anhu.
2. Membenahi keuangan Negara (Baitul Mal)
Pada masa Utsman Radhiyallahu ‘anhu, banyak kerabatnya yang diberi fasilitas
negara. Ali bin Abi Thalib, menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak
benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunkan untuk kesejahteraan
rakyat.
3. Memajukan bidang Ilmu Bahasa
Pada saat Khalifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan, wilayah Islam
sudah mencapai India. Pada saat itu, penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan
tanda baca, seperti kasrah, fathah, dhommah dan syaddah. Hal itu menyebabkan banyaknya
kesalahan bacaan teks Al-Qur’an dan hadits di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah Arab.
Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan A;l-Qur’an dan Hadits, Ali bin
Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad-Duali untuk mengembangkan pokok ilmu
Nahwu, yaitu ilmu yang mempelajari tata bahasa Arab. Keberadaan ilmu Nahwu
diharapkan dapat membantu orang-orang non Arab dalam mempelajari sumber utama
ajaran Islam, yaitu Al-qur’an dan Hadits.
4. Bidang pembangunan
Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun kota Kuffah secara khusus. Pada awalnya
Kota Kuffah disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh Mu’awiyah bin Abi Sofyan. Akan
tetapi Kota Kuffah kemudian berkembang menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu
nahwu, dan ilmu pengetahuan lainnya.

4
D. Aliran Baru Masa Ali Bin Thalib
Munculnya Kaum Khawarij setelah adanya peristiwa Tahkim, yaitu upaya menyelesaikan
peperangan antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah. Peperangan kedua pihak itu terjadi
disebabkan karena Mu’awiyah menolak mengakui Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Karena
Ali bin Abi Thalib memindahkan ibu kotanya ke Kuffah.
Setelah adanya penolakan tersebut, Mu;awiyah segera menghimpun pasukannya untuk
menghadapi kekuatan Ali bin Abi Thalib, sehingga terjadilah perang Shiffin pada 37 H/658
M. Tentara Ali bin Abi Thalib di bawah pimpinan Malik Al-Asytar hampir mencapai titik
kemenangan, karena bisa mendesak tentara Mu ‘awiyah. Tetapi Amru bin Asy panglima
tertinggi dari pasukan Mu’awiyah ketika melihat pasukannya terdesak mundur, ia
memerintahkan pasukannya untuk mengangkat tingi-tinggi Al-Qur’an dengan ujung tombak
sambil berkata, “Al-Qur’an yang akan menjadi hakim diantara kita”.
Kemudian Ali bin Abi Thalib mendapat desakan dari pasukannya untuk menerima ajakan
tersebut. Tetapi sebagian di antara pasukan Ali Radhiyallahu ‘anhu ada yang tidak suka dan
enggan menerima ajakan tahkim tersebut, akhirnya kaum ini membenci Ali Radhiyallahu
‘anhu karena dianggap lemah dalam menegakkan kebenaran. Kaum inilah yang dinamakan
Khawarij.
Sebanyak 12 ribu orang pasukan menolak proses Tahkim, meskipun pada awalnya
mendesak Ali Radhiyallahu ‘anhu menerimanya. Bahkan, mereka menganggap Ali bin Abi
Thalib kafir. Ali dan sejumlah tokoh sahabat mendebat dan mematahkan pendapat mereka.
Namun Khawarij bersikeras dan enggan mengalah. Mereka hanya menerima dan menyetujui
pemikiran mereka sendiri. Mereka menanyakan hukum Tahkim pada setiap orang yang
ditemui. Mereka akan langsung membunuh seseorang yang menerima Tahkim karena
menganggap murtad dan kafir.2

2
Ibid, halaman 229
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengganti Khalifah Utsman Radhiyallahu ‘anhu adalah Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu
anhu. Beliau merupakan orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan remaja.
Ali Bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu merupakan putra dari paman Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Abu Tholib Bin Abdul Muthalib dan juga merupakan
suami dari putri Baginda Rasulullah, yaitu Fatimah Az-Zahra radhiyallahu ‘anha.najis
adalah kotoran yang menempel pada tubuh, tempat, maupun pakaian, dan menyebabkan
batalnya ibadah yang dilakukan.
2. Pemerintahan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu selama enam tahun dengan
kondisi pemerintahan yang tidak stabil. Ali tidak memiliki waktu untuk memikirkan
permasalahan dalam sektor pendidikan, karena perhatiannya berfokus penuh pada
permasalahan keamanan dan kedamaian umat Islam, sehingga penyelenggaraan
pendidikan Islam yang berlangsung dipahami bahwa mengalami hambatan.
3. a. Mengganti pejabat yang kurang cakap.
b. Membenahi keuangan.
c. Mengembangkan ilmu bahasa
d. Bidang pembangunan
4. Munculnya Kaum Khawarij setelah adanya peristiwa Tahkim, yaitu upaya
menyelesaikan peperangan antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah. Peperangan
kedua pihak itu terjadi disebabkan karena Mu’awiyah menolak mengakui Kekhalifahan
Ali bin Abi Thalib. Karena Ali bin Abi Thalib memindahkan ibu kotanya ke Kuffah.

B. Saran
Hendaknya sebuah lembaga pendidikan, meneladani pemikiran pendidikan Islam pada
masa Khulafaur Rasyidin yang empat. Hendak pula lembaga pendidikn memperhatikan
apakah sistem pendidikan yang digunakan sudah tepat untuk lembaga pendidikan itu
sendiri. Sebab sistem pendidikan yang tepat, mudah membantu keberhasilan suatu lembaga
pendidikan untuk mencapai visi dan misinya

6
DAFTAR PUSTAKA

Media Mahasiswa Indonesia. 2021. Sejarah Munculnya Aliran Khawarij,


https://mahasiswaindonesia.id/sejarah-munculnya-aliran-khawarij/,
diakses 29 Oktober 2023. 13.11 WIT
UNIVERSITAS ISLAM AN NUR LAMPUNG. 2023. Prestasi Ali bin Abi Thalib,
https://an-nur.ac.id/prestasi-ali-bin-abi-thalib/, diakses 25 Oktober
2023. 14.23 WIT
Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A Saleh. SEJARAH ISLAM . Kairo, 2014.

7
8

Anda mungkin juga menyukai