Dosen Pengampu:
Refileli, S.Ag, MA
Disusun Oleh:
Saniinah Suhailah (2323330031)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak.
yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah
ini dapat bermanfaat. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB l PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB ll PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.....................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memahami dan mengetahui kisah dari para Khulafaur Rasyidin adalah
termasuk hal yang sangat perlu dan penting. Karena Khulafaur Rasyidin
adalah empat orang khalifah pertama agama islam yang dipercaya oleh umat
islam sebagai penerus kepemimpinan setelah nabi Muhammad wafat. Dalam
bab pembahasan sebagaimana Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat khalifah,
maka dalam bab pembahasan kami akan membahas khalifah yang ke-empat,
yaitu Ali bin Abi Thalib ra. Beliau merupakan khalifah terakhir yang
memegang kekuasaan setelah Utsman bin Affan wafat.
Dimana Ali bin Abi Thalib termasuk kerabat dari nabi Muhammad
saw. Beliau tinggal dengan nabi Muhammad dari kecil, diasuh seperti anak
sendiri. Terlebih lagi Ali bin Abi Thalib menjadi menantu nabi Muhammad
saw dari putrinya Fatimah az-Zahra. Ali bin Abi Thalib dipercayakan nabi
Muhammad untuk menyelesaikan urusan-urusan yang terkait dengan amanat
Nabi Muhammad saw.
Oleh sebab itu, dalam bab selanjutnya yaitu bab pembahasan kami
akan menjelaskan biografi dari Ali bin Abi Thalib. Serta menceritakan
perjuangannya dimasa kekhalifahannya serta prestasi-prestasi yang telah
diperolehnya selama menjadi khalifah dan kisah dari kewafatannya Ali bin
Abi Thalib.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang kehidupan Ali bin Abi Thalib?
2. Bagaimana proses pengangkatan Khalifah Ali bin Abi Thalib?
3. Bagaimana Peperangan Pada Masa Ali Bin Abi Thalib?
4. Bagaimana sistem politik Pada masa Khalifah Ali?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan Ali bin Abi Thalib.!
2. Untuk mengetahui proses pengangkatan Khalifah Ali bin Abi Thalib.!
3. Untuk mengetahui Peperangan Pada Masa Ali Bin Abi Thalib.!
4. Untuk mengetahui sistem politik Pada masa Khalifah Ali.!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Khalifa Ali Bin Abi Thalib
1. Biografi Ali in Abi Thalib
Ali bernama lengkap Ali bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin
Hasyim bin Abdul Manaf. Ibunya bernama Fatimah bin Asad bin Hasyim bin
Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Makkah pada hari jum’at 13 Rajab tahun
570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Beliau tinggal
bersama Nabi Muhammad saw sejak kecil. Beliau diasuh sebagaimana anak
sendiri karena kondisi ayahnya yang miskin. Beliau mendapat didikan
langsung dari nabi Muhammad saw sehingga menjadi seorang yang berbudi
tinggi dan berjiwa luhur.1
Ali bin Abi Thalib masuk islam saat berusia tujuh tahun. Beliau
adalah anak kecil yang pertama masuk islam, sebagaimana Khadijah adalah
wanita yang pertama masuk islam, Abu Bakar ra adalah lelaki merdeka yang
pertama masuk islam. Ali bin Abi Thalib mendapat nama panggilan Abu
Turab (Bapaknya Tanah) dari Nabi saw. Abu Turab adalah panggilan yang
paling disenangi oleh Akli karena nama itu adalah kenang-kenangan berharga
dari Nabi saw. Ali adalah salah seorang dsri sepuluh sahabat yang dijamin
masuk surga. Ali adalah laki-laki pertama masuk islam dan pertama dari
golongan anak kecil. Beliau dinikahkan dengan putri Nabi saw, Fathimah az-
Zahra. Lahir dari Fatimah dua anak yaitu Hasan dan Husein.2
Sikap pemberani dan pertarung sejati dibuktikan di beberapa
peperangan yang diikutinya. Pada perang Badar beliau melakukan duel satu
lawan satu dengan kafir Quraisy. Beliau berhasil membunuh musuhnya kafir
Quraisy. Begitu juga ketika perang Uhud, beliau merupakan salah satu
pertarung yang berduel dengan perwakilan kafir Quraisy. Perang saudara
pertama dalam islam, perang Siffin pecah diikuti dengan merebaknya fitnah
seputar kematian Utsman bin Affan membuat posisi Ali sebagai khalifah
1
Saufi, Akhmad, and Hasmi Fadillah. Sejarah Peradaban Islam. Deepublish, 2015.
2
Al-Azizi, Abdul Syukur. Ali bin Abi Thalib Ra. DIVA PRESS, 2021.
3
4
kedua armada itu maju. Setelah itu pertempuran luar bagi laut berkobar begitu
sengit. Kedua armada itu sydah bercampur, anggota-anggota oasukan masing-
masing dengan pedang ditangan. Armada laut ini merupakan yang pertama
dalam sejarah Islam, dibangun atas inisiatif Mu’awiyah selaku gubernur Syam
waktu itu. Tetapi usahanya itu ditolak oleh Khalifah Umar, yang menganggap
belum waktunya. Armada ini dibangun kemudian pada masa Khalifah
Usman.3
Tapi kurang pula bahayanya bagi kedaulatan dan umat yang belum
mencapai seabad itu umurnya selain ancaman yang datang dari luar, juga
bahaya yang datang dari dalam. Kaum pemberontak masih leluasa mencabik-
cabik Kedaulatan ini-yang daeri Mesir, Kufah dan Basrah- masing-masing
berkuasa sendiri-sendiri dan akan menebarkan teror ditengah-tengah penduduk
Medinah. Ditambah lagi jemaah haji lepas menunaikan ibadah haji dan akan
kembali ke daerah masing-masing, mereka sudah merasa sudah tanpa
pemimpin. Masing-masing mereka akan mengangkat kepemimpinannya
sendiri dan kembali kepada sistem kekuasaan kabilah. Kedualatan islam,
persatuan dan kesatuan umat akan hancur, semua inilah yang kemudian
menjadi beban Khalifah yang baru bertugas.
D. Sistem Ekonomi Pada Masa Ali
Dalam menjalankan pemerintahan, Ali berusaha bersikap tidak berat
sebelah, pilih kasih, atau nepotisme. Ia dikenal sangat keras terhadap
gubernur-gubernurnya, dengan secara teratur memantau tindakan-tindakan
mereka. Diceritakan, suatu ketika keponakannya sendiri, Ibn Abbas, yang
menjabat gubernur Basra, mengambil uang Baitul Mal untuk kepentingan
pribadi. Ali langsung menegurnya, sehingga saking takutnya Ibn Abbas
meninggalkan Basra pergi ke Mekkah. Jelaslah Ali tidak pilih-pilih bulu.
Amirulmukminin terus melangkah mengadakan pembersihan dalam
lingkungan pejabatnya. Untuk menggantikan para gubernur lama ia
mengangkat sepupunya Ubaidullah bin Abbas untuk Yaman menggantikan
3
Rohmah, Siti, and Anas Budiharjo. Islam dalam Narasi Sejarah dan Peradaban: Upaya
Menelusuri Wajah Islam dalam Dimensi Ruang dan Waktu. Universitas Brawijaya Press, 2018.
7
Ya’la bin Umayyah. Ia tidak menemui kesulitan, karena ketika Ubaidullah tiba
Ya’la sudah oergi ke Mekkah dengan membawa hartanya. Banyak orang yang
pergi ke Mekah, karena ditempat suci ini, sebagai tempat berlindung orang
merasa lebih aman, tak boleh diganggu. Sama halnya dengan Usman bin
Hunaif ketika sampai di Basrah, wakil Khalifah Usman di kota ini, Abdullah
bin Amir al-Hadrami, sudah lebih dulu berangkat ke Mekah, dengan
membawa haerta yang dapat dibawanya. Yang juga masih menjadimasalah
adalah calon gubernur untuk Kufah. Umarah bin Syihab. 4 Setelah mendekati
kota ia dcegat oleh penduduk Kufah, dipimpin oleh Tulaihah bin Khuwailid
Al-Asadi yang tidak mengharapkan kedatangannya, dan memintanya kembali
ke medinah.
E. Prestasi Khalifah Ali bin Abi Thalib
Sepeninggalan khalifah Utsman bin Affan dalam kondisi yang masih
kacau, kaum muslimin meminta Ali bin Abi Thalib melaksanakan langkah-
langkah yang dapat dianggap sebagai prestasi yang telah dicapai.
a. Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap Khalifah Ali bin Abi Thalib
menginginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karena
itu, beliau mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap bekerja. Adapun
gubernur baru yang diangkat khalifah Ali bin Abi Thalib antara lain: 1.
Said bin Hanif sebagai gubernur Syiria 2.Usman bin Hanif sebagai
gubernur Basrah 3.Qays bin Sa’ad sebagai gubernur Mesir 4.Umrah bin
Syahab sebagai gubernur Kufah 5.Ubaidillah bin Abbas sebagai gubernur
Yaman
b. Membenahi Keuangan Negara (Baitul Mal) Pada masa khalifah Utsman
bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi fasilitas negara. Khalifah Ali bin
Abi Thalib memiliki tanggung jawab untuk membereskan permasalahan
tersebut. Beliau menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara
tidak benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan
digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Kebijakan tersebut mendapat
4
Marziah, Nur Ainon. Model Negara Islam Dari Masa Rasulullah Hingga Khulafaur
Rasyidin. Diss. UIN AR-RANIRY, 2020.
8
tantangan dan perlawanan dari matan penguasaan dan kerabat Utsman bin
Affan. Mereka mengasut para sahabat yang lain untuk menentang
kebijakan Ali bin Abi Thalib. Dan melakukan perlawanan terhadap
Khalifah Zali bin Abi Thalib. Akibatnya terjadi peperangan seperti perang
Jamal dan perang Shiffin.
c. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa Pada saat khalifah Ali bin Abi Thalib
memegang pemerintahan, wilayah islam sudah mencapai India. Pada saat
itu, penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti
kasrah, fathah, dhommah dan syaddah. Hal itu menyebabkan banyaknya
kesalahan bacaan teks Alquran dan hadis di daerah-daerah yang jauh dari
jazirah Arab. Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Alquran
dan Hadis. Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad-
Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu, yaitu ilmu yang
mempelajari tata bahsa arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat
membantu orang-orang non Arab dalam mempelajari sumber utama ajaran
islam, yaitu Alquran dan Hadis.
d. Bidang Pembangunan Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun kota
Kuffah secara khusus. Pada awalnya kota Kuffah disiapkan sebagai pusat
pertahanan oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi kota Kuffah
kemudian berkembang menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu nahwu,
dan ilmu pengetahuan lainnya.
F. Akhir Hayat Ali bin Abi Thalib
Khawarij yang bermarkas di Nahrawan benar-benar merepotkan
khalifah, sehingga memberikan kesempatan kepada pihak Muawiyah untuk
memperkuat dan meluaskan kekuasaanya sampai mampu merebut Mesir.
Akibatnya, sungguh sangat fatal bagi Ali. Tentara Ali semakin lemah.
Sementara kekuatan Muawiyah bertambah besar. Keberhasilan Muawiyah
mengambil propinsi Mesir, berarti merampas sumber-sumber kemakmuran
dan suplai ekonomi dari pihak Ali. Karena kekuatannya telah banyak
menurun, terpaksa khalifah Ali menyetujui perjanjian damai dengan
Muawiyah, yang secara politis berarti khalifah mengakui keabsahan
9
5
Lestari, Faruh, et al. "Peradapan Islam Masa Ali Bin Abi Tahlib." Mutiara: Jurnal
Penelitian dan Karya Ilmiah 2.1 (2024): 263-273.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan tentang khalifah Ali bin Abi Thalib
maka kami dapat menarik kesimpulan bahwasannya:
Pertama, Ali adalah khalifah ke-empat atau terakhir setelah kewafatan
Utsman bin Affan. nama lengkap Ali bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin
Hasyim bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Makkah pada hari jum’at 13
Rajab tahun 570 M.
Kedua, Ali dipercayakan sebagai khalifah oleh kaum muslimin di
Madinah dan beliau dilantik sebagai khalifah.
Ketiga, terdapat beberapa prestasi yang diperoleh Ali bin Abi Thalib
selama menjadi khalifah.
Keempat, penyebab Ali bin Abi Thalib wafat adalah disebabkan
pembunuhan yang dilakukan oleh Abdurrahman ibn Muljam. Beliau wafat
pada tanggal 17 ramadan tahun 40 hijriyah.
B. Saran
Demikianlah tulisan makalah yang kami tulis tentang sejarah islam
Ali Bin Abi Thalib. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
khususnya pembaca. Kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Al-Azizi, Abdul Syukur. Ali bin Abi Thalib Ra. DIVA PRESS, 2021.
Lestari, Faruh, et al. "Peradapan Islam Masa Ali Bin Abi Tahlib." Mutiara: Jurnal
Penelitian dan Karya Ilmiah 2.1 (2024).
Marziah, Nur Ainon. Model Negara Islam Dari Masa Rasulullah Hingga
Khulafaur Rasyidin. Diss. UIN AR-RANIRY, 2020.
Rohmah, Siti, and Anas Budiharjo. Islam dalam Narasi Sejarah dan Peradaban:
Upaya Menelusuri Wajah Islam dalam Dimensi Ruang dan Waktu.
Universitas Brawijaya Press, 2018.
Saufi, Akhmad, and Hasmi Fadillah. Sejarah Peradaban Islam. Deepublish, 2015.