Salah satu dari beberapa kelainan pada manusia dilaporkan oleh A.E Garrod yang
mengindikasikan adanya hubungan antara gen dan enzim yang disebut alkaptonuria. Penderita
Alkaptonurics akan menderita arthritis dan menghasilkan urin yang berubah hitam pada paparan udara,
karenamengandung asam homogentisat. Garrod berpendapat bahwa alkaptonuria mengalami
gangguan biokimia pada proses metabolisme. Seseorang yang menderita alkaptonuria tidak bisa
memecah asam homogentisik menjadi bentuk lain.
Beadle dan Tatum melakukan percobaan dengan menggunakan Neurospora crasa dan
menemukan formula yang menunjukkan hubungan antara enzim dan gen. Formula itu dikenal
sebagai hipotesis “one gene-one enzim”. Formula ini menjelaskan bahwa sintesis enzim
dikontrol oleh gen.
Percobaan Beadle dan Tatum menggunakan bakteri Neurospora crassa. Bakteri tersebut
dimutasikan dengan cara diberikan paparan sinar x atau ultraviolet. Setiap mutan hanya tumbuh
pada medium dengan nutrien tertentu yang dibutuuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
mutan tidak bisa mensintesis nutrien yang ditambahkan karena telah mengalami pemblokiran
reaksi biokimia. Pemblokiran reaksi biokimia ini disebabkan karena ada gen pengkode enzim
yang termutasi. Sehingga terjadi penurunan kadar enzim.
Badle dan Boris juga melalukan percobaan yang sama pada Drosophila dan Diptera
lainnya yang menunjukan kesamaan hasil seperti pada Neurospora crassa. Percobaan yang
dilakukan adalah transplantasi pada larva Drosophila melanogaster. Implant dari vermillion
larva (v) ditransplantasikan pada larva wild-type (+), yang akan berkembang menjadi mata wild-
type karena difusi zat tertentu dari jaringan sekitarnya yang mendukung terekpresinya pigmen
wild-type. Selanjutnya implant dari vermilion larva (v) yang ditansplantasikan pada cinnabar
larva (cn) yang akan berkembang menjadi mata wild-type. Hal ini diduga bahwa terdapat zat
tertentu diperlukan dari jaringan cinnabar yang masuk ke dalam implan vermilion yang yang
menghasilkan mata wild-type. Disamping itu, implant dari cinnabar larva (cn) ditransplantasikan
pada vermilion larva (v) yang akan menghasilkan mata cinnabar, karena tidak ada zat tertentu
yang dibutuhkan dari jaringan vermilion yang masuk ke implant cinnabar yang dapat
menghasilkan mata wild-type. Secara umum percobaan transplantasi ini mengindikasikan bahwa
dalam sintesis pigmen mata memblok langkah biokimia untuk memproduksi pigmen mata
vermilion, yang terjadi sebelum blok langkah biokimia untuk memproduksi pigmen mata
cinnabar.
James V. Need dan E. A Beet mengemukakan tentang penyakit sickle cell anemia yang
diduga disebabkan oleh gen mutan yang bersifat homozigot dengan sickle-cell anemia, tetapi
heterozigot dengan sickle-cell trait. Pada tahun yang sama Linus Pauling dan ketiga rekannya
mengamati bahwa hemoglobin individu normal dan individu sickle-cell anemia dapat dibedakan
dari kebiasaannya pada medan listrik.
Rantai polipeptida α dan β pada hemoglobin A dispesifikasi oleh gen pemisah. Banyak
protein lain dan enzim mengandung dua atau lebih rantai polipeptida yang dikode oleh gen yang
berbeda, kemudian timbullah hipotesis satu gen satu polipeptida.