Bioindikator
Chlorophyceae
• Indikator pencemaran perairan Oligosaprobik
• Tingginya kelimpahan kelas Chlorophyceae dipengaruhi
oleh intensitas cahaya dan kecepatan arus perairan.
• Genera dari kelas Chlorophyceae digunakan sebagai
bioindikator kualitas perairan adalah genera Spirogyra
dan Desmidium.
Spirogyra sp.
Desmidium sp.
Perbesaran 400 x
• Chlorococum sp. dan Clamydomonas juga
dapat dijadikan sebagai indikator pencemaran
perairan.
Chlorella vurgaris
Chrysophyceae
• Chrysophyceae digunakan untuk bioindiktor perairan yang tingkat
pencemarannya ringan sampai sedang.
• Bahan pencemar pada perairan ini adalah bahan organik
maupun bahan anorganik.
• Kandungan bahan organik yang tinggi dapat menurunkan
kualitas air sehingga hanya alga yang bersifat toleran saja yang
dapat hidup, misalnya Melosira ambigua, Rhizosolenia delicatula,
Nitzschia actinastroides
Melosira ambigua
Nitzschia actinastroides
Cyanophyceae
• Phormidium agustissimum, memiliki filamen
membentuk biru-hijau, dengan sel yang
panjang.
• Hidup di perairan yang memiliki kadar garam
yang tinggi.
Desmidium sp.
• Anabaena sp. merupaka mikro alga ersel satu, berbentuk benang
(filamen), berkoloni, dan memiliki klorofil
• Mempunyai karakteristik habitat dengan nilai DO antara 6,50-6,69
mg/L dengan kandungan BOD berkisar antara 2,57-3,00 mg/L dan
COD berkisar antara 14,00-29,09 mg/L.
• Spesies ini merupakan spesies yang intoleran, sehingga digunakan
sebagai indikator sebuah perairan yang masih dalam kualifikasi baik
dan belum tercemar.
Anabaena sp.
• Spirulina sp. digunakan sebagai indikator pencemaran
yang berat
• Spirulina sp. mempunyai toleransi tinggi mampu dan
bertahan hidup pada saat cuaca berubah-ubah.
Fotosintesis dapat tetap berlangsung walaupun dalam
kondisi cuaca mendung maupun terik sekalipun.
Spirulina sp.