Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

T.A 2019/2020

Nama : Reyn Harrys Hasudungan Sitorus


NIM : 19.081.115.002
Mata Kuliah : Etika Keperawatan
Dosen : Zulkarnain Nasution
Prodi/Semester : S1/A – VI (enam)

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan : “Nurse As Patient Advocate”!


Jawaban :
 Advokasi adalah dasar aktifitas keperawatan dan merupakan inti praktik
keperawatan.
 Pada layanan kesehatan konsep advokasi sangat diperlukan untuk kebutuhan akan
pelayanan berkualitas, lebih responsif dan mudah memperoleh pelayanan
 Peran Perawat sebagai advokasi pasien merupakan bagian dari kode etik pasien.
 Advokasi adalah peran utama perawat.
 Advokasi bagian integral dan fundamental dalam keperawatan
 Patient advocacy merupakan tanggung jawab etik dan mendasar dasar.
 Advokasi: Perawat menggunakan skill sebagai pendidik, konselor dan leader
guna melindungi dan mendukung hak pasien.
2. A. Sebutkan pengertian tranplantasi!
B. Apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan tranplantasi!
Jawaban :
a. Transplantasi adalah pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh
yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang sama.
b. - kendala yang pertama adalaha biayanya sangat mahal
- Terjadinya penolakan tubuh terhadap organ transplan tersebut sehingga
Bisa terjadi Demam
- Terjadinya penggumpalan darah akibat perbedaan golongan darah.
- kerusakan pada organ transplan karena sistem kekebalan tubuh yang menganggap
organ transplan tersebut sebagai benda asing
- Peningkatan berat badan akibat penimbunan cairan.
3. a. Jelaskan pengertian euthanasia!
b. Uraikan menurut pendapat anda, bolehkah dilaksanakan euthanasia!
Jawaban :
a. Euthanasia adalah: Eu = nyaman
Thanos= kematian
Jadi euthanasia adalah Perbuatan dokter yg menyebabkan kematian pasien dg pemberian
lansung dosis lethal obat ataupun cara lain.
Pada keadaan tanpa harapan (hopelessly ill or injured) mercy killing (Pembunuhan
karena kasihan)
b. Menurut saya Euthanasia tidak boleh dilakukan,karena sama hal nya dengan tindakan
pembunuhan. Dalam pasal 344 KUHP mengatakan “ Barangsiapa merampas nyawa
oranglain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan
hati diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun.
4. a. Sebutkan pengertian legislasi keperawatan !
b. Jelaskan tujuan penerapan sistem regulasi !
Jawaban :
a. Legislasi Keperawatan adalah sistem perundang-undangan praktik keperawatan yang
menggambarkan ruang lingkup praktik keperawatan yang diijinkan secara hukum. Berisi
hak-hak fundamental setiap individu untuk menentukan pilihan pelayanan kesehatan dan
hak dasar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman.
- Legislasi keperawatan adalah proses menetapkan serangkaian ketentuan yang harus
ditaati dan diikuti oleh setiap perawat yang akan memberikan pelayanan kepada orang
lain.
b. - Menciptakan caring environment
-Menjamin bentuk pelayanan keperawatan yang aman bagi sistem klien
-Meningkatkan hubungan kesejawatan (kolegialitas).
-Mengembangkan jaringan kerja yang bermanfaat bagi sistem klien.
-Meningkatkan akontabilitas professional dan sosial.
-Meningkatkan advokasi terutama bagi sistem klien.
-Meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporan keperawatan.
-Menjadi landasan untuk pengembangan karir tenaga keperawatan.
5. a. Sebutkan ciri utama profesi!
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan self governing, self regulating, dan self
discipiling
Jawaban :
a.Ciri Utama Profesi
 Memiliki Ilmu pengetahuan
 Melalui pendidikan tinggi (minimal jenjang strata 1 profesi)
 Melakukan praktik profesi menggunakan metodologi
 Melakukan pengendalian secara otonom melalui mekanisme kredensialing
 Memiliki Kode etik profesi
b. Self Governing adalah bersifat otonomi (memiliki kewenangan) artinya bahwa profesi
perawat merupakan profesi yang otonom
- Self Regulating adalah sifat yang memiliki peraturan sendiri artinya profesi perawat
memiliki peraturan tersendiri.
- Self Dicipline adalah memiliki kedisiplinan, tentunya dalam profesi perawat memiliki
ciri kedisiplinan.
6. Jelaskan kekeliruan penampilan profesi berdasarkan dimensi etika, dimensi
disiplin, dan dimensi hukum
Jawaban :
1.DIMENSI ETIKA
 Pelanggaran yang dilakukan terhadap kode etik (sebagai aturan internal profesi)
 Pada umumnya tidak merupakan kesalahan tetapi kurang tepat atau baik-buruk.
 Penilaian dan penetapan sangsi dilakukan oleh Majelis Etik Profesi
 Sangsi yang dikenakan berkaitan dengan hak sebagai anggota organisasi profesi
2. DIMENSI DISIPLIN
 Pelanggaran yang dilakukan terhadap standar profesi yang ditetapkan termasuk
aturan pada institusi tempat kerja
 Merupakan kesalahan yang memungkinkan timbul penilaian benar-salah.
 Penilaian dilakukan oleh Majelis Disiplin bahkan perangkat hukum pidana
 Sangsi yang dikenakan berupa kewenangan bekerja sampai pemberhentian
sebagai profesi
3. DIMENSI HUKUM
 Pelanggaran dilakukan dalam melakukan kegiatan profesi yang berakibat fatal
 Penyidangan dilakukan oleh perangkat hokum
 Sangsi yang dikenakan oleh perangkat hukum disesuaikan dengan peraturan
perundangan yang berlaku dalam hukum pidana
 Menimbulkan dilema bagi profesi yang dianggap suatu ketidak adilan. Profesi
mengusulkan agar sangsi dipertimbangkan atas berat dan ringan pelanggaran dan
sangsi yang dikenakan hanya sebatas pencabutan kewenangan saja)

Anda mungkin juga menyukai