Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : BIOLOGI


KELAS/SEMESTER : X/II

PENYUSUN
MARIA FRANSISKA JATI GAMA TARA S. Pd

SMA KATOLIK GIOVANNI KUPANG


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

Sekolah : SMA Katolik Giovanni Kupang


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X/ Genap
Materi Pokok : Jamur
Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KD 3 KD 4

3.7 Mengelompokkan jamur 4.7 Menyajikan laporan


hasil investigasi tentang keanekaragaman
berdasarkan ciri-ciri, cara
jamur dan peranannya dalam kehidupan
reproduksi, dan mengaitkan
peranannya dalam kehidupan
IPK IPK
Pertemuan pertama Pertemuan pertama
3.7.1 Meyimpulkan 4.7.1 Menyajikan hasil pengamatan ciri-ciri
ciri-ciri jamur jamur dalam bentuk laporan hasil praktikum
3.7.2 Mengklasifika
si jamur berdasarkan ciri dan
cara reproduksi Pertemuan kedua
4.7.2 Menyajikan data peranan jamur dalam
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-
Pertemuan kedua
3.7.3 Mengaitkan hari.
peranan jamur dalam kehidupan
sehari-hari

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
menggunakan metode eksperimen dan diskusi, peserta didik dapat berpikir kritis dan
kreatif dalam jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya
dalam kehidupan, kreatif dan terampil dalam melakukan percobaan serta
menumbuhkan katakter ingin tahu , aktif, bertanggung jawab, kritis, dan
kerjasama.

D. Materi Pembelajaran
1. Ciri umum jamur
2. Klasifikasi jamur (Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota)
3. Peranan jamur dalam kehidupan
4. Simbiosis jamur (Mikoriza dan Liken)

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan: Saintifik
Metode : Eksperimen,diskusi kelompok, tanya jawab dan penugasan
Model : Discovery Learning (DL)

F. Media danSumberbelajar
1. Media /Alat / Bahan : Laptop, LCD, LKPD
2. Sumber belajar : Buku Biologi Platinum kelas X, Internet

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama:
Langkah Sintak / Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Tahapan Waktu
Pembelajaran (menit)

(1) (2) (3) (4)

Pendahuluan Discovery  Apersepsi: 15


Learning  Guru menyampaikan salam dan menit
menanyakan keadaan peserta didik
 Guru mengajak peserta didik untuk
berdoa sebelum pembelajaran dimulai
 Menyanyikan lagu nasional
 Guru melakukan absensi untuk
mengecek kehadiran peserta didik
 Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
 Prasyarat pengetahuan: tanya jawab
tentang materi sebelumnya
 Motivasi : contoh hal-hal dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan jamur
 Menyampaikan kompetensi dan tujuan
yang akan dicapai berkaitan dengan jamur
 Menyampaikan garis besar cakupan materi
tentang jamur
 Menyampaikan metode pembelajaran dan
teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi tentang jamur

Kegiatan Inti Stimulation  Peserta didik mengamati gambar yang 105


(simullasi/ berkaitan dengan jamur menit
Pemberian
rangsangan)

Problem  Guru memberikan kesempatan kepada


statemen peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ permasalahan yang berkaitan dengan
identifikasi gambar :
masalah 1. Apa saja ciri jamur berdasarkan
gambar?
2. Bagaimana cara reproduksinya?
Data Collection  Guru membagi peserta didik dalam
(pengumpulan kelompok
data)  Peserta didik mengumpulkan data dengan
melakukan percobaan secara berkelompok
untuk mengetahui ciri-ciri dan klasifikasi
jamur
Data Processing  Peserta didik melakukan pengolahan data
(pengolahan melalui pengamatan dalam praktikum dan
data) studi literatur.
 Peserta didik menjawab pertanyan-
pertanyaan yang ada di dalam LKPD
Verification  Peserta didik melakukan verifikasi data
(pembuktian) terkait cirri-ciri dan klasifikasi jamur
dengan mempresentasikan hasil kerja
kelompok dalam diskusi kelas
Generalization  Guru membimbing peserta didik untuk
(menarik membuat kesimpulan tentang cirri-ciri
kesimulan/ge dan klasifikasi jamur
neralisasi)  Guru memberikan kesimpulan akhir.

Penutup  Peserta didik diberi kesempatan untuk 15


membuat rangkuman dan melakukan menit
refleksi.
 Guru memberikan penghargaan dan
pujian untuk kelompok yang melakukan
praktikum dan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya dengan baik.
 Guru memberikan penugasan.
 Doa penutup

Pertemuan Kedua

Langkah Sintak / Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Pembelajaran Tahapan Waktu
Pembelajaran (menit)

(1) (2) (3) (4)


Pendahuluan Discovery  Apersepsi: 15
Learning  Guru menyampaikan salam dan menit
menanyakan keadaan peserta didik
 Guru mengajak peserta didik untuk
berdoa sebelum pembelajaran dimulai
 Menyanyikan lagu nasional
 Guru melakukan absensi untuk
mengecek kehadiran peserta didik
 Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
 Prasyarat Pengetahuan: Tanya jawab
tentang materi sebelumnya yaitu tentang
ciri-ciri dan klasifikasi jamur
 Motivasi :
Pernahkah anda sakit perut setelah
mengkonsumsi roti? Bagaimana kondisi
roti tersebut?
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
Kegiatan Inti Stimulation  Peserta didik mengamati gambar roti yang 105
(simullasi/ membusuk menit
Pemberian
rangsangan)

Problem  Guru memberikan kesempatan kepada


statemen peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ permasalahan yang berkaitan dengan
identifikasi gambar :
masalah 1. Apa yang menyebabkan roti
tersebut membusuk?
Data Collection  Guru membagi peserta didik dalam
(pengumpulan kelompok
data)  Peserta didik melakukan pengumpulan
data terkait peranan jamur melalui kajian
literature
Data Processing  Peserta didik melakukan diskusi dalam
(pengolahan kelompok untuk menyimpulkan peranan
data) jamur.
 Peserta didik menjawab pertanyan-
pertanyaan yang ada di dalam LKPD
Verification  Peserta didik melakukan verifikasi data
(pembuktian) terkait peranan jamur dengan
mempresentasikan hasil kerja kelompok
dalam diskusi kelas
Generalization  Guru membimbing peserta didik untuk
(menarik membuat kesimpulan tentang peranan
kesimulan/ge jamur
neralisasi)  Guru memberikan kesimpulan akhir

Penutup  Peserta didik diberi kesempatan untuk 15


membuat rangkuman dan melakukan menit
refleksi.
 Guru memberikan penghargaan dan
pujian untuk kelompok yang
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya dengan baik.
 Guru memberikan penugasan.
 Doa penutup
H. PENILAIAN

Jenis Instrumen
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
Penilaian Penilaian
(2) (3)
(1)
1.1 Penilaian 2.1.Menggunakan 3.1. Melakukan observasi / pengamatan Terlampir
Sikap Jurnal terhadap peserta didik selama proses
pembelajaran.
1.2.Penilaian 2.2. Tes Tertulis 3.2. Essay dan Pilihan Ganda Terlampir
pengetahua kisi-kisi dan
n soal
Dapat dilakukan 3.3.Mengukur capaian pembelajaran berupa Rubrik
dalam bentuk: ketrampilan dalam membuat produk- terlampir
1.Produk: produk teknologi dan seni.

2.Praktik/Unjuk 3.4.Mengukur capaian pembelajaran berupa Rubrik


Kerja ketrampilan proses dalam melakukan terlampir
praktik.
1.3 Penilaian 3. Projek 3.5. Mengukur kemampuan peserta didik Rubrik
ketrampilan dalam mengaplikasikan terlampir
pengetahuannya melalui penyelesaian
suatu tugas projek dalam periode/waktu
tertentu.
4. Portofolio 3.6. Sampel karya siswa terbaik dari KD
pada KI-4 untuk mendeskripsikan Rubrik
capaian kompetensi keterampilan terlampir
dalam satu semester.

I. REMEDIAL DAN PENGAYAAN

No. Aspek Teknik

1. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang


capaian KD nya belum tuntas (70 %) dengan pembelajaran
ulang
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui
remedial teaching (klasikal) atau tutor sebaya atau tugas dan
diakhiri dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3
kali tes remedial belum mencapai nilai ketuntasan, maka
remedial dilakukan sampai mencapai KKM, apabila tidak
mencapai juga berarti peserta didik tidak mencapai ketuntasan
pada KD tersebut.

2. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan,


diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut :
 Peserta didik yang sudah mencapai nilai KKM atau lebih
dari nilai KKM, diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan/ diberi
keluasan untuk diperbaiki lagi. (memperoleh nilai 75 atau
lebih (mandiri )
 Diberikan soal – soal UN atau Olimpiade dengan tingkatan
soal yang lebih tinggi.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Nama Sekolah : SMA Katolik Giovanni Kupang


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester :X/2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Ulangan Ke : …..
Tgl Rencana Ulangan Ulang : ……

No. Nama Peserta IPK Remedial / Rencana Tindak Lanjut


Didik Pengayaan

1.

2.

3.

Kupang, 25 Januari 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

= RD Drs. Stefanus Mau, Pr = = Maria F. Jati Gama Tara,S.Pd=


NIK. 111 321 112

Lampiran 1

BAHAN AJAR
JAMUR

A. Ciri umum jamur


*kitin : polimer karbohidrat yang juga terdapat pada eksoskeleton serangga, laba-laba
dan Arthopoda lainnya. Berfungsi memberi bentuk dan menyokong sel-sel Jamur.
*jamur uniseluler : mikroskopis
*jamur multiseluler : mikroskopis dan makrokopis
Tubuh jamur multiseluler tersusun atas benang-benang yg disebut hifa (tabung-tabung
kecil yang berisi sitoplasma dan nucleus.
*2 macm hifa jamur :
- hifa tidak bersekat (asepta), inti tersebar di dalam sitoplasma (senositik)
- hifa bersekat ( bersepta), di tiap sekat terdapat satu inti sel.
B. Klasifikasi jamur (Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota)
N Divisi Hifa Cara Reproduksi Reproduksi Contoh
o Hidup/nutrisi Aseksual Seksual
1 Zygomycota Asepta Saprofit, Reproduksi Konjugasi Jamur hitam,
beberapa aseksual dengan menghasilkan roti,Rhizopus
jenis spora yang zigospora stolonifer,Mu
simbiosis dan tumbuh dari (diploid/2n) cus
beberapa hifa,beberapa hiemalis,Met
jenis parasit jenis berasosiasi arsium
dengan akar anisopliae,
tanaman. dan
(haploid/n) Beauveria
bassiana,
Mucor
mucedo
2 Ascomycota Septa Saprofit dan Reproduksi Reproduksi Jamur roti
beberapa secara aseksual secara pink, ragi,
jenis parasit melalui konidia seksual morel,Saccha
pada dengan romyces
konidiofora/pem askospora cerevisiae,
bentukan tunas pada askus. penicillium
Merupakan notatum, dan
divisi Neourospora
terbesar yang crassa
bersimbiosis
dengan alga
dan alga
membentuk
likenes.
3 Basidiomycot Septa Hara tanah Reproduksi Jamur
a dan seksual merang,
menghancurk melalui jamur
an tanaman basidiospora, kuping,Volva
sebagian riella
dapat volvaceae,
dimakan dan Amanita
ada yang phalloides,
bersifat Genoderma
sebagai racun aplantum dan
yang Puccina
mematikan. gaminis
4 Deuteromyco Septa Saprofit dan Fase seksual Helminthosp
ta parasit dengan orium oryzae,
konidia yang Tinie
belum jelas versicolor,
diketahui Epidermophy
tahapan ton
seksualnya. floocossum
dan Fusarium

1) Zygomycota
Zygomycota adalah jamur yang menggunakan zigosporangium sebagai alat
reproduksi seksual dan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual. Selain itu,
zygomycota juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan fragmentasi
miselium atau spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium.
Contoh zygomycota adalah Rizopus stolonifer, Rhizopus oligosporus (jamur tempe),
dan Rhizopus oryzae (jamur tapai). Berikut adalah ciri-ciri zygomycota:
a) Memiliki hifa soenositik (bersekat dan tidak bersekat)
b) Alat reproduksi seksual berupa zigosporangium
c) Membentuk zigospora
d) Dinding sel tersusun dari zat kitin
e) Hidup saprofit
f) Miselium bercabang banyak
g) Mempunyai haustoria
h) Tidak memiliki zoospora
i) Spora berupa sel-sel berdinding
Zygomycota menjalani dua macam cara dalam bereproduksi. Reproduksi yang
dilakukan secara aseksual terjadi bila kondisi lingkungan baik dan mendukung,
sedangkan pada reproduksi yang dilakukan secara seksual terjadi pada kondisi
lingkungan yang kering dan tidak menguntungkan. 
 Reproduksi Aseksual Zygomycota : Zygomycota bereproduksi secara
aseksual adalah dilakukan dengan cara fragmentasi hifa dan pembentukan spora
aseksual (sporangiospora). Hifa dewasa yang terputus dan juga terpisah dapat
tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru. Pada bagian hifa tertentu yang sudah
dewasa akan terbentuk sporangiofor yang ujungnya terdapat sporangium (kotak
spora). Didalam sporangium terjadi pembelahan secara mitosis dengan
menghasilkan sporangiospora yang berkromosom haploid (n). 

 Reproduksi Seksual Zygomycota : Zygomycota bereproduksi secara seksual


adalah dilakukan dengan cara pembentuk spora seksual (zigospora) melalui
peleburan antara hifa yang berbeda jenis. 

"Sikslus Hidup : Reproduksi Secara Aseksual dan Seksual"

2. Ascomycota
Ascomycota adalah jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di
dalam selnya  yang disebut askus. Askus berbentuk seperti kantung kecil. Alat
reproduksi aseksual berupa hifa. Contoh ascomycota adalah Saccharomyces
cerevisiae (fermentasi alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil racun
aflatoksin). Berikut adalah ciri-ciri ascomycota:

a) Hifa bersekat
b) Alat reproduksi seksual berupa askus
c) Umumnya hidup saprofit
d) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan
konidium, fragmentasi, dan pertunasan
e) Memiliki banyak inti sel
f) Sebagian besar multiseluler
g) Spora tidak berflagela
h) Bentuk tubuh seperti mangkuk
Dalam daur hidupnya, Ascomycota uniseluler maupun multiseluler yang dapat
bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan juga reproduksi secara seksual
(generatif). Berikut uraian reproduksi secara aseksual dan seksual...
1. Reproduksi Aseksual Ascomycota 
a. Ascomycota Uniseluler : Reproduksi secara aseksual berdasarkan uniseluler
yang dilakukan dengan pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induk.
Tunas yang terlepas akan menjadi sebuah sel jamur baru. Namun, bila tidak
terlepas maka sel tunas akan membentuk rantai pseudohifa (hifa semu). 
b. Ascomycota Multiseluler : Reproduksi secara aseksual yang dilakukan
dengan dua cara, yaitu fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual
konidiospora. Hifa dewasa yang terputus akan tumbuh menjadi sebuah hifa jamur
baru. Hifa haploid (n) yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai
konidia). Pada ujung dari konidiofor akan terbentuk spora yang diterbangkan
angin yang disebut dengan konidia. Konidia memiliki jumlah kromosom yang
haploid (n). Konidia pada jamur Ascomycota berwarna-warni, antara lain
berwarna oranye, hitam, biru atau kecokelatan. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan, maka konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid.
Hifa akan bercabang-cabang dengan membentuk miselium yang berkromosom
haploid (n).

2. Reproduksi Seksual Ascomycota 


a. Ascomycota Uniseluler : Reproduksi Ascomycota uniseluler diawali dengan
konjugasi atau penyatuan dua sel haploid (n) yang berbeda jenis. Dari hasil
penyatuan dengan menghasilkan zigot yang berkromosom diploid (2n). Zigot
tumbuh membesar menjadi askus yang diploid. Inti (nukleus) diploid di dalam
askus membelah secara miosis dengan menghasilkan 4 inti yang berkromosom
haploid (n). Di sekitar empat inti tersebut, terbentuk dinding sel dengan 4
askospora didalam askus berkromosom haploid (n). Jika askus sudah masak,
maka selanjutnya askus akan pecah dengan mengeluarkan askospora. Askospora
akan tumbuh menjadi sel jamur baru yang haploid (n).
b. Ascomycota Multiseluler : Reproduksi seksual jamur Ascomycota
multiseluer adalah sebagai berikut...
 Hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing memiliki kromosom haploid yang
berdekatan. Hifa (+) membentuk askogonium (alat reproduksi betina),
sedangkan hifa (-) dengan membentuk anteridium (alat reproduksi jantan). 
  Askogonium akan membentuk saluran yang menuju anteridium yang disebut
dengan trikogin. Melalui trikogin, terjadi proses plasmogami (peleburan
sitoplasma). Askogonium akan menerima nukelus yang berkromosom haploid
dari anteridium sehingga askogonium memiliki banyak inti dari keduanya
(dikariotik). 
 Askogonium akan tumbuh menjadi sebuah hifa dikariotik yang bercabang-
cabang dan tergabung dalam askokarp (tubuh buah). 
 Ujung-ujung hifa pada askokarp akan membentuk askus dikariotik
 Di dalam aksus terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga akan terbentuk inti
yang berkromosom diploid (2n). 
 Inti diploid yang ada dalam askus akan membelah secara meiosis dengan
menghasilkan 4 nukelus yang haploid (n). 
 Masing-masing dari nukleus haploid akan membelah secara mitosis sehingga
yang ada didalam askus dengan terdapat 8 nukleus. Selanjutnya, dari sekitar
nukleus akan terbentuk dinding sel dan terbentuk askospora yang berkromosom
haploid (n). 
 Jika askus telah masak, maka askospora akan terbesar secara serentak. Hal ini
akan terjadi karena jika satu askus pecah maka akan berakibat pada pecahnya
askus lain. 
 Askospora yang jatuh ditempat yang cocok akan berkecambah menjadi hifa baru
yang haploid (n). Hifa haploid akan tumbuh bercabang-cabang membentuk
miselium yang haploid (n). 

3. Basidiomycota
Basidiomycota adalah jamur yang bereproduksi aseksual dengan membentuk
spora di atas sel yang disebut basidium. Reproduksi seksual dilakukan dengan
membentuk spora konidia. Contoh basidiomycota adalah Volvariella
volvacea (bahan makanan),  Puccinia graminis (penyakit pada tebu),
dan Ustilago scitamanae (parasit pada Graminae). Berikut adalah ciri-ciri
basidiomycota:

a) Hifa bersekat
b) Multiseluler
c) Vegetatifnya memiliki satu inti haploid
d) Memiliki basidiokarp
e) Badan buah berbentuk seperti payung atau kuping
f) Umumnya hidup saprofit
g) Beberapa jenis dapat dijadikan sumber makanan
 Reproduksi Basidiomycota

Reproduksi secara aseksual: dengan membentuk spora konidia tapi jarang terjadi
reproduksi ini.

Reproduksi secara Seksual

1) Perkawinan antara 2 hifa berbeda jenis , hifa (+) dan hifa (-)
2) Mula-mula ujung hifa bersinggungan akan terjadi plasmogami. inti salah satu
berpindah ke  hifa lain sehingga terbentuk hifa haploid dikariotik. hifa-hifa
ini membentuk miselinium yang dikariotik
3) Miselinium yang dikariotik  menjadi basidiosphora.
4) Pada ujung hifa basidiokarp, kedua inti haploid membentuk basidium berinti
diploid.
5) Inti  diploid mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 inti haploid.
6) Keempat inti haploid berkembang menjadi basidiospora.
7) Apabila basidiospora jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah tumbuh
menjadi hifa bersekat dengan inti haploid (monokariotik)
4. Deuteromycetes
Deuteromycetes/deuteromycota/deuteromycotina adalah jamur yang belum
diketahui proses reproduksi seksualnya. Reproduksi aseksual dilakukan dengan
konidia. Contoh deuteromycetes adalah Aspergillus wenti, Tinea versicolor,
dan Trichophyton. Berikut adalah ciri-ciri deuteromycota:

a) Hifa bersekat
b) Reproduksi aseksual dengan konidia
c) Dinding sel terbuat dari zat kitin

C. Peranan jamur dalam kehidupan


1. Peranan Jamur yang Menguntungkan
Dalam kehidupan manusia, jamur yang mempunyai berbagai manfaat, antara lain
menjaga keseibangan dan kelestarian ekosistem, sebagai sumber bahan makanan
bergizi tinggi, untuk membuat jenis makanan baru dan makanan suplemen, untuk
obat-obatan dan membasmi organisme penyebab penyakit. Macam-macam jamur
yang menguntungkan manusia antara lain sebagai berikut..

Tempat/ Hidup/
N Jenis atau
Manfaat Medium Fungsi Jamur
o nama Jamur
Substrak

1. Menjaga Semua jamur Tanah daratan, air Pengurangi sampah dan


keseimbangan saproda tawar, dan air laut bangkai, membantu tumbuhan
dan kelestarian (pengurai) untuk mendapatkan zat
ekosistem anorganik

Mucor mucedo Kotoran hewan Pengurangi kotoran

Trichoderma Trichoderma sp Kertas, sisa-sisa Mempercepat penguraian


sp Kertas, sisa-sisa kayu selulosa karena dapat
kayu menghasilkan enzim selulase

2. Sumber bahan Sarcoscypha Batang kayu mati Sebagai obat


makanan coccinea

Lentinula Kayu lapuk Untuk dimakan


edodes (jamur
shitake)

Jamur Maitake Kayu lapuk Sebagai campuran sop atau


ditumis

Agaricus Kayu lapuk Bergizi tinggi, untuk dimakan


bisporus (jamur
champignon)

3. Membuat jenis Rhizopus Bahan baku Untuk membuat tempe


makanan dan oryzae, kedelai
minuman baru Rhizopus
oligosporus

Mucor Bahan baku Untuk membuat sufu (tofu


racemosus, kedelai fermentasi)
Actinomucor
elegans

Saccharomyces Nira Minuman tuak


tuac

Saccharomyces Buah-buahan Minuman anggur


ellipsoideus

Aspergillus Kedelai Membuat kecap dan tauco


wentii

Aspergillus Beras Minuman sake


oryzae

Aspergillus Buah-buahan Menghasilkan enzim penjernih


niger minuman anggur

Penicillum Susu Membuat susu


roqueforti,
Penicillum
camemberti

4. Obat-obatan Penicillum Tumbuhan pada Membuat antibiotik penisilin


antibiotika, notatum, roti, kentang,
makanan Penicillum kacang, dan
suplemen chrysogenum bahan makanan
yang membusuk

2. Peranan Jamur yang Merugikan 


Beberapa jenis jamur dapat merugikan manusia, misalnya jamur yang bersifat patogen atau
menimbulkan penyakit, misalkan racun, merusak tanaman budidaya sehingga
menggagalkan panen, dan membusukkan bahan makanan, Macam-macam jamur yang
merugikan adalah sebagai berikut.

No. Divisi Jamur Jenis atau nama Tempat Kerugian atau penyakit
jamur hidup/medium yang ditimbulkan
1. Zygomycota Rhizopus Roti Menyebabkan roti basi dan
stolonifer membusuk
Rhizopus Buah tomat Menyebabkan pembusukan
nigricans
2. Ascomycota Aspergillus Tumbuhan Penyakit saluran
fumigatus busuk, tubuh pernapasan dan paru-paru
manusia
Trichophyton Rambut kepala Penyakit tinea kopitis yang
tonsurans menyebabkan gatal,
ketombe, dan rambut
mudah patah
Trichophyton Kulit pada daerah Penyebab penyakit
rubrum lipatan dan sel athlete’s foot
jari kaki
Blastomyces Tubuh manusia Penyebab blastomikosis
brasiliensis (infeksi kulit, paru-paru
dan hati)
3. Basidiomycota Ustatilago maydis Tanaman jagung Penyakit pada tanaman
jagung
Puccinia arachidis Tanaman kacang Penyakit pada tanaman
kacang
Puccinia graminis tanaman Jamur karat pada tanaman
pertanian jagung, dan gandum
4. Deuteromycota Epidermophyton Tubuh manusia Menginfeksi kulit dan
floccosum kaku
Malassezia furfur Kulit manusia Penyakit tinea versicolor
pada kulit
Microsporum sp. Kulit dan rambut Rambut tampak
manusia mengalami fluoresensi
hijau muda
5. Lichen Lichen Batu candi, Melapukkan batu candi
tembok bangunan atau bangunan

D. Simbiosis jamur (Mikoriza dan Liken)


Lichenes (Lumut Kerak)
 Merupakan simbiosis mutualisme antara sel ganggang dengan jamur
dimana huhungan antara kedua organisme tersebut adalah sedemikian rupa hingga
membentuk suatu talus tunggal.
 Komponen fungi disebut mikobion dan komponen alga disebut fikobion.
 Mikobionnya sebagian besar adalah Ascomycetes hanya beberapa saja yang
Basidiomytes atau Deutromycetes.
 Fikobion umumnya dari Chlorophyceae yang bersel tunggal atau dari
Cyanophyceae.
 Reproduksi: talus lichenes dapat memperbanyak diri dengan fragmentasi talusnya,
dengan diaspora. Diaspora ada 2 macam yaitu isidia dan soredia/soredium).
 Jadi fragmentasi lichenes dengan membentuk reproduksi units itu kita sebut
Soredium . dimana Soredium akan berkembang membentuk Lichenes yang terlihat
pada gambar OK
Mikorhyza
 Jamur ini pada umumnya tergolong kedalam
kelompok ascomycetes dan basidiomycetes. 
 Mikoriza berasal dari kata Miko (Mykes = cendawan) dan Rhiza yang berarti Akar
tanaman. 
 Struktur yang terbentuk dari asosiasi ini tersusun secara beraturan dan
memperlihatkan spektrum yang sangat luas baik dalam hal tanaman inang, jenis
cendawan maupun penyebarannya. 
 Mikoriza adalah suatu struktur yang khas yang mencerminkan adanya interaksi
fungsional yang saling menguntungkan antara suatu tumbuhan tertentu dengan satu
atau lebih galur mikobion dalam ruang dan waktu.
 Kondisi lingkungan tanah yang cocok untuk perkecambahan biji juga cocok untuk
perkecambahan spora mikoriza. 
 Demikian pula kindisi edafik yang dapat mendorong pertumbuhan akar juga sesuai
untuk perkembangan hifa. Jamu mikoriza mempenetrasi epidermis akar melalui
tekanan mekanis dan aktivitas enzim, yang selanjutnya tumbuh menuju korteks. 
 Pertumbuhan hifa secara eksternal terjadi jika hifa internal tumbuh dari korteks
melalui epidermis. Pertumbuhan hifa secara eksternal tersebut terus berlangsung
sampai tidak memungkinnya untuk terjadi pertumbuhan lagi. 
 Bagi jamur mikoriza, hifa eksternal berfungsi mendukung funsi reproduksi serta
untuk transportasi karbon serta hara lainnya kedalam spora, selain fungsinya untuk
menyerap unsur hara dari dalam tanah untuk digunakan oleh tanaman

Lampiran 2

1. Penilaian Sikap

No Tindak Ket.
Kejadian yang
Nama Peserta

Karakter

lanjut
Negatif
terjadi

Positif
Didik

1 Evin Mengganggu Toleransi - √ Ditanya


teman pada saat beragama alasan
berdoa mengganggu
teman saat
berdoa, agar
selanjutnya
tidak
mengganggu
teman saat
berdoa

2 Dian Melapor pada guru Jujur √ - - Diberi


bahwa dia apresiasi atas
memecahkan kejujurannya.
peralatan lab tanpa Diingatkan
sengaja ketika agar lebih
praktikum berhati-hati.

- Mengganti
alat yang
dipecahkan

3 Ayu Terlambat masuk Disiplin - √ Diberi


kekelas pada jam teguran /
pelajaran peringatan
agar tidak
lagi terlambat
masuk ke
kelas

2. Penilaian Pengetahuan

No IPK Indikator Soal Soal Kunci

3. Penilaian Keterampilan ( Unjuk Kerja / Praktikum)

Nama Peserta Nilai Ket.


No Rubrik pembuatan model visual
didik 1 2 3 4
1. Ketepatan pemilihan alat dan bahan
2. Keterampilan dalam menggunakan
alat
3. Ketepatan dalam mengukur
4. Ketepatan dalam mengamati warna
daun
5. Kebersihan dalam praktikum
6. Keterampilan dalam
mempresentasikan laporan
pengamatan
Keterangan :

1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
4 : sangat baik
Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ ); Skor maksimal =24

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


MENGAMATI STRUKTUR TUBUH JAMUR

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.7.4 Menemukan ciri-ciri jamur
3.7.5 Mengklasifikasi jamur berdasarkan ciri dan cara reproduksi
4.7.1 Menyajikan hasil pengamatan ciri-ciri jamur dalam bentuk laporan hasil praktikum

TUJUAN : Mengamati beberapa jenis jamur

ALAT DAN BAHAN :


1. Berbagai jenis makanan yang ditumbuhi jamur (misalnya : temped an roti)
2. Berbagai jenis jamur yang hidup liar di lingkungan sekitar
3. Air
4. Cawan petri
5. Lup
6. Mikroskop
7. Kaca objek
8. Kaca penutup
9. Pipet
10. Pinset
11. Gelas beker
12. Tusuk gigi
CARA KERJA :
1. Siapkan tempe dan roti 1-2 hari sebelum pengamatan, sehingga diperoleh tempe dan
roti dengan jamur yang banyak dan berwarna kehitaman.
2. Ambil sedikit bagian jamur diperoleh tempe dan roti dengan lidi atau tusuk gigi, lalu
letakkan di atas kaca objek.
3. Tetesi dengan air atau akuades dan tutup dengan kaca penutup.
4. Amati dibawah mikroskop mula-mula dengan perbesaran 10 x 10.
5. Ubah perbesaran menjadi 10 x 40 agar diperoleh gambar struktur jamur yang lebih
besar.
6. Gambar hasil pengamatan
7. Amatilah jamur lainnya, kemudian gambarlah.

GAMBAR HASIL PENGAMATAN


1. Morfologi mikroskopis jamur tempe
Nama jamur :
Perbesaran : 10 x10 Perbesaran : 10 x 40

2.Morfologi mikroskopis jamur roti


Nama jamur :
Perbesaran : 10 x10 Perbesaran : 10 x 40

3. Morfologi jamur makroskopis


Nama jamur : Nama jamur :
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI :

1. Berdasarkan hasil pengamatan, deskripsikan struktur tubuh jamur!


2. Berdasarkan hasil pengamatan morfologi jamur :
a) Apakah ditemukan adanya klorofil?
b) Apakah ditemukan adanya dinding sel?
c) Apakah ditemukan adanya spora?
d) Apakah ditemukan struktur akar, batang dan daun?
3. Bagaimanakah jamur memperoleh makanan? Mengapa anda dapat menyimpulkan
cara tersebut?
4. Berdasarkan ciri-ciri morfologi tersebut, apakah jamur dapat dikelompokan sebagai
tumbuhan? Beri penjelasan perbedaan jamur dan tumbuhan!

Anda mungkin juga menyukai