(RPP)
PENYUSUN
MARIA FRANSISKA JATI GAMA TARA S. Pd
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
menggunakan metode eksperimen dan diskusi, peserta didik dapat berpikir kritis dan
kreatif dalam jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya
dalam kehidupan, kreatif dan terampil dalam melakukan percobaan serta
menumbuhkan katakter ingin tahu , aktif, bertanggung jawab, kritis, dan
kerjasama.
D. Materi Pembelajaran
1. Ciri umum jamur
2. Klasifikasi jamur (Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota)
3. Peranan jamur dalam kehidupan
4. Simbiosis jamur (Mikoriza dan Liken)
F. Media danSumberbelajar
1. Media /Alat / Bahan : Laptop, LCD, LKPD
2. Sumber belajar : Buku Biologi Platinum kelas X, Internet
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama:
Langkah Sintak / Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Tahapan Waktu
Pembelajaran (menit)
Pertemuan Kedua
Jenis Instrumen
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
Penilaian Penilaian
(2) (3)
(1)
1.1 Penilaian 2.1.Menggunakan 3.1. Melakukan observasi / pengamatan Terlampir
Sikap Jurnal terhadap peserta didik selama proses
pembelajaran.
1.2.Penilaian 2.2. Tes Tertulis 3.2. Essay dan Pilihan Ganda Terlampir
pengetahua kisi-kisi dan
n soal
Dapat dilakukan 3.3.Mengukur capaian pembelajaran berupa Rubrik
dalam bentuk: ketrampilan dalam membuat produk- terlampir
1.Produk: produk teknologi dan seni.
1.
2.
3.
Lampiran 1
BAHAN AJAR
JAMUR
1) Zygomycota
Zygomycota adalah jamur yang menggunakan zigosporangium sebagai alat
reproduksi seksual dan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual. Selain itu,
zygomycota juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan fragmentasi
miselium atau spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium.
Contoh zygomycota adalah Rizopus stolonifer, Rhizopus oligosporus (jamur tempe),
dan Rhizopus oryzae (jamur tapai). Berikut adalah ciri-ciri zygomycota:
a) Memiliki hifa soenositik (bersekat dan tidak bersekat)
b) Alat reproduksi seksual berupa zigosporangium
c) Membentuk zigospora
d) Dinding sel tersusun dari zat kitin
e) Hidup saprofit
f) Miselium bercabang banyak
g) Mempunyai haustoria
h) Tidak memiliki zoospora
i) Spora berupa sel-sel berdinding
Zygomycota menjalani dua macam cara dalam bereproduksi. Reproduksi yang
dilakukan secara aseksual terjadi bila kondisi lingkungan baik dan mendukung,
sedangkan pada reproduksi yang dilakukan secara seksual terjadi pada kondisi
lingkungan yang kering dan tidak menguntungkan.
Reproduksi Aseksual Zygomycota : Zygomycota bereproduksi secara
aseksual adalah dilakukan dengan cara fragmentasi hifa dan pembentukan spora
aseksual (sporangiospora). Hifa dewasa yang terputus dan juga terpisah dapat
tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru. Pada bagian hifa tertentu yang sudah
dewasa akan terbentuk sporangiofor yang ujungnya terdapat sporangium (kotak
spora). Didalam sporangium terjadi pembelahan secara mitosis dengan
menghasilkan sporangiospora yang berkromosom haploid (n).
2. Ascomycota
Ascomycota adalah jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di
dalam selnya yang disebut askus. Askus berbentuk seperti kantung kecil. Alat
reproduksi aseksual berupa hifa. Contoh ascomycota adalah Saccharomyces
cerevisiae (fermentasi alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil racun
aflatoksin). Berikut adalah ciri-ciri ascomycota:
a) Hifa bersekat
b) Alat reproduksi seksual berupa askus
c) Umumnya hidup saprofit
d) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan
konidium, fragmentasi, dan pertunasan
e) Memiliki banyak inti sel
f) Sebagian besar multiseluler
g) Spora tidak berflagela
h) Bentuk tubuh seperti mangkuk
Dalam daur hidupnya, Ascomycota uniseluler maupun multiseluler yang dapat
bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan juga reproduksi secara seksual
(generatif). Berikut uraian reproduksi secara aseksual dan seksual...
1. Reproduksi Aseksual Ascomycota
a. Ascomycota Uniseluler : Reproduksi secara aseksual berdasarkan uniseluler
yang dilakukan dengan pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induk.
Tunas yang terlepas akan menjadi sebuah sel jamur baru. Namun, bila tidak
terlepas maka sel tunas akan membentuk rantai pseudohifa (hifa semu).
b. Ascomycota Multiseluler : Reproduksi secara aseksual yang dilakukan
dengan dua cara, yaitu fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual
konidiospora. Hifa dewasa yang terputus akan tumbuh menjadi sebuah hifa jamur
baru. Hifa haploid (n) yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai
konidia). Pada ujung dari konidiofor akan terbentuk spora yang diterbangkan
angin yang disebut dengan konidia. Konidia memiliki jumlah kromosom yang
haploid (n). Konidia pada jamur Ascomycota berwarna-warni, antara lain
berwarna oranye, hitam, biru atau kecokelatan. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan, maka konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid.
Hifa akan bercabang-cabang dengan membentuk miselium yang berkromosom
haploid (n).
3. Basidiomycota
Basidiomycota adalah jamur yang bereproduksi aseksual dengan membentuk
spora di atas sel yang disebut basidium. Reproduksi seksual dilakukan dengan
membentuk spora konidia. Contoh basidiomycota adalah Volvariella
volvacea (bahan makanan), Puccinia graminis (penyakit pada tebu),
dan Ustilago scitamanae (parasit pada Graminae). Berikut adalah ciri-ciri
basidiomycota:
a) Hifa bersekat
b) Multiseluler
c) Vegetatifnya memiliki satu inti haploid
d) Memiliki basidiokarp
e) Badan buah berbentuk seperti payung atau kuping
f) Umumnya hidup saprofit
g) Beberapa jenis dapat dijadikan sumber makanan
Reproduksi Basidiomycota
Reproduksi secara aseksual: dengan membentuk spora konidia tapi jarang terjadi
reproduksi ini.
1) Perkawinan antara 2 hifa berbeda jenis , hifa (+) dan hifa (-)
2) Mula-mula ujung hifa bersinggungan akan terjadi plasmogami. inti salah satu
berpindah ke hifa lain sehingga terbentuk hifa haploid dikariotik. hifa-hifa
ini membentuk miselinium yang dikariotik
3) Miselinium yang dikariotik menjadi basidiosphora.
4) Pada ujung hifa basidiokarp, kedua inti haploid membentuk basidium berinti
diploid.
5) Inti diploid mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 inti haploid.
6) Keempat inti haploid berkembang menjadi basidiospora.
7) Apabila basidiospora jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah tumbuh
menjadi hifa bersekat dengan inti haploid (monokariotik)
4. Deuteromycetes
Deuteromycetes/deuteromycota/deuteromycotina adalah jamur yang belum
diketahui proses reproduksi seksualnya. Reproduksi aseksual dilakukan dengan
konidia. Contoh deuteromycetes adalah Aspergillus wenti, Tinea versicolor,
dan Trichophyton. Berikut adalah ciri-ciri deuteromycota:
a) Hifa bersekat
b) Reproduksi aseksual dengan konidia
c) Dinding sel terbuat dari zat kitin
Tempat/ Hidup/
N Jenis atau
Manfaat Medium Fungsi Jamur
o nama Jamur
Substrak
No. Divisi Jamur Jenis atau nama Tempat Kerugian atau penyakit
jamur hidup/medium yang ditimbulkan
1. Zygomycota Rhizopus Roti Menyebabkan roti basi dan
stolonifer membusuk
Rhizopus Buah tomat Menyebabkan pembusukan
nigricans
2. Ascomycota Aspergillus Tumbuhan Penyakit saluran
fumigatus busuk, tubuh pernapasan dan paru-paru
manusia
Trichophyton Rambut kepala Penyakit tinea kopitis yang
tonsurans menyebabkan gatal,
ketombe, dan rambut
mudah patah
Trichophyton Kulit pada daerah Penyebab penyakit
rubrum lipatan dan sel athlete’s foot
jari kaki
Blastomyces Tubuh manusia Penyebab blastomikosis
brasiliensis (infeksi kulit, paru-paru
dan hati)
3. Basidiomycota Ustatilago maydis Tanaman jagung Penyakit pada tanaman
jagung
Puccinia arachidis Tanaman kacang Penyakit pada tanaman
kacang
Puccinia graminis tanaman Jamur karat pada tanaman
pertanian jagung, dan gandum
4. Deuteromycota Epidermophyton Tubuh manusia Menginfeksi kulit dan
floccosum kaku
Malassezia furfur Kulit manusia Penyakit tinea versicolor
pada kulit
Microsporum sp. Kulit dan rambut Rambut tampak
manusia mengalami fluoresensi
hijau muda
5. Lichen Lichen Batu candi, Melapukkan batu candi
tembok bangunan atau bangunan
Lampiran 2
1. Penilaian Sikap
No Tindak Ket.
Kejadian yang
Nama Peserta
Karakter
lanjut
Negatif
terjadi
Positif
Didik
- Mengganti
alat yang
dipecahkan
2. Penilaian Pengetahuan
1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
4 : sangat baik
Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ ); Skor maksimal =24