Anda di halaman 1dari 5

By : Taufan – Innovative Workshop

TRANSISTOR
Transistor merupakan kependekan dari Transfer Resistor, atau suatu komponen elektronika yang dapat
mengalirkan atau memutuskan aliran arus yang besar dengan pengendalian arus listrik yang relatif sangat kecil,
dengan mengubah resistansi lintasannya.

KELEBIHAN :
1. Arus pengendali pada transistor jauh lebih kecil sehingga
lebih mudah mengendalikannya.
2. Transistor tidak menggunakan kontak mekanis, sehingga
tidak menimbulkan percikan api dan lebih tahan lama.
3. Ukuran transistor relatif lebih kecil dan kompak dibanding
relay.
4. dapat bekerja pada tegangan kerja yang bervariasi.
KELEMAHAN :
1. Kesalahan penghubungan kaki transistor akan berakibat
kerusakan permanen.
2. Panas yang dihasilkan pada transistor lebih besar sehingga
bila tidak diberi pendinginan yang cukup, akan
memperpendek usia transistor.
TRANSISTOR TERDIRI DARI JENIS :
1. Tipe NPN
2. Tipe PNP
Perbandingan besarnya IB-E dengan IC-E menghasilkan
Hfe, yaitu nilai penguatan transistor, yang dirumuskan
sebagai berikut :
IC-E
Hfe = ----------
IB-E
By : Taufan – Innovative Workshop

Study kasus :
Sebuah lampu dengan daya 48 Watt akan dinyalakan oleh rangkaian transistor pada tegangan kerja 24 V. transistor
yang digunakan bertipe NPN dan memiliki Hfe = 200.

Jawab :
Kuat arus yang dibutuhkan oleh lampu adalah :
P 48 Watt
I = ------ = -------------- = 2 A.
V 24 V
Berarti arus yang akan dilewatkan pada transistor ( dari kaki Kolektor ke Emitor atau IC-E ) sebesar 2 A.
Dengan nilai penguatan atau Hfe 200, maka kuat arus yang mengalir pada kaki Basis harus sebesar :

IC-E
Hfe = ----------
IB-E

IC-E 2A
IB-E = --------- = ------------ = 0,01 A
Hfe 200

agar arus listrik yang mengalir di kaki Basis hanya sebesar 0,01 A,
maka kita butuhkan sebuah resistor dengan ukuran :
V V 24 V
R = -------- = ---------- = ----------- = 2400 Ω atau 2,4 kΩ
I IB-E 0,01 A
By : Taufan – Innovative Workshop
PRINSIP KERJA TRANSISTOR NPN

Bila diibaratkan transistor sebagai katup yang dikontrol oleh tekanan hidrolik,
warna hijau adalah lambang pompa hidrolik yang akan memompakan oli dari
sisi kanan ke kiri. Oli yang telah sampai di port C (collector) akan tertahan dan
tidak dapat mengalir ke sisi port E (emitor) karena tertutup oleh spool katup.
Bila sebagian kecil aliran dibuka lewat port B (basis), maka tekanan oli akan
mampu membuka spool katup melawan tekanan pegas. Makin besar tekanan
yang diberikan di port B, makin besar pembukaan katup, sehingga
memungkinkan oli dengan aliran yang lebih besar mengalir dari port ke port E.
By : Taufan – Innovative Workshop

CARA KERJA PRAKTIS TRANSISTOR PNP (analogi relay)

Bila transistor PNP dianalogikan sebuah


relay, dimana terminal battery (+)
dihubungkan dengan kaki E, output relay
dilambangkan kaki C dihubungkan ke
lampu.
Dalam kondisi kedua switch SW1 dan
SW2 off, relay tidak bekerja, karena tidak
ada aliran arus listrik ke kumparan relay.
Saat ini lampu padam.
Bila switch SW2 dionkan, arus listrik
sebagian dari kaki E akan mengalir ke
dalam kumparan relay dan terus ke
terminal (-) battery, menyebabkan timbul
kemagnetan yang menghubungkan
kontak relay, sehingga arus listrik yang
lebih besar akan mengalir ke lampu dan
menyalakan lampu.
By : Taufan – Innovative Workshop

CARA KERJA PRAKTIS TRANSISTOR NPN


Bila transistor NPN dianalogikan sebuah
relay, dimana terminal battery (+)
dihubungkan ke lampu, lalu terus ke kaki
C, output relay pada kaki E yang
terhubung langsung ke terminal (-)
battery.
Dalam kondisi kedua switch SW1 dan
SW2 off, relay tidak bekerja, karena tidak
ada aliran arus listrik ke kumparan relay.
Saat ini lampu padam.
Bila switch SW1 dionkan, arus listrik dari
terminal (+) battery akan mengalir ke
dalam kumparan relay dan terus ke kaki
E dan menuju terminal (-) battery,
menyebabkan timbul kemagnetan yang
menghubungkan kontak relay, sehingga
arus listrik yang lebih besar akan mengalir
ke lampu dan menyalakan lampu.

Anda mungkin juga menyukai