Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erika Pratista Hermawan

NPM : 1102016061

Judul: Enzim Amilase


Alat dan Bahan:
1. 6 tabung reaksi
2. Spidol
3. Air
4. Amilase
5. Pati
6. Maltosa
7. Lugol
8. Benedict
9. Wadah lubang
10. Pipet
11. Capitan
12. Hot plate
13. Water bath
14. Es

Cara Kerja:
1. Sebelum memulai percobaan, siapkan water bath dengan suhu 37 derajar celcius, gelas
ukur dengan hot plate, dan 6 tabung reaksi yang sudah diberi nama (1A, 2A, 3A, 4A, 5A,
6A)
2. Pada tabung 1A, tambahkan 3 ml akuades dan 3 ml amilase
3. Pada tabung 2A, tambahkan 3 ml akuades dan 3 ml pati
4. Pada tabung 3A, tambahkan 3 ml akuades dan 3 ml maltosa
5. Pada tabung 6A, tambahkan 3 ml amilase, lalu diinkubasi di dalam es sebelum diberi pati
6. Pada tabung 4A, tambahkan 3 ml amilase dan panaskan di atas hot plate selama 5 menit
7. Pada tabung 5A, tambahkan 3 ml amilase dan 3 ml pati
8. Setelah tabung 4A dipanaskan selama 5 menit, ambil tabung dengan capitan dan
berikan 3 ml pati
9. Tabung 6A yang berada di dalam es, tambahkan 3 ml pati
10. Semua tabung kecuali tabung 6A dimasukan ke dalam water bath dengan suhu 37
derajat celcius selama 1 jam
11. Setelah 1 jam, angkat semua tabung.
12. Jangan lupa hidupkan hot plate untuk mengetahui proses dari pati
13. Tulis wadah lubang dengan spidol (1A-6A)
14. Teteskan 1 ml dari masing-masing tabung reaksi ke dalam wadah lubang yang sudah
diberi nama
15. Teteskan 1 ml lugol ke setiap wadah lubang
16. Teteskan 3 ml benedict ke setiap tabung reaksi lalu panaskan semua tabung ke hot plate
selama 5 menit
17. Setelah 5 menit, ambil semua tabung dan amati perubahan warnanya
Hasil:
1. tabung 1A (kontrol), hasilnya –
2. tabung 2A hanya mengandung pati, hasilnya normal (-) dari maltosa tetapi ada
perubahan warna menjadi hitam dari tabung pati
3. tabung 3A, hasil maltosa (+), pati (-)
4. tabung 4A, hasil maltosa (+), pati (+)
5. tabung 5A, hasil maltosa (+), pati (-)
6. tabung 6A, hasil maltosa (+), pati (+)

Kesimpulan
Enzim amilase pada keadaan netral mengubah amilum menjadi glukosa dan maltosa. Enzim ini
dapat bekerja optimum pada suhu 37 derajat celcius

Judul : Enzim Tripsin


Alat dan Bahan
1. 5 tabung reaksi
2. Spidol
3. Akuades
4. Tripsin
5. BAPNA
6. Capitan
7. Pipet
8. Hot plate dengan gelas ukur
9. Water bath
10. Es

Cara kerja
1. Sebelum memulai percobaan, siapkan water bath dengan suhu 37 derajar celcius, gelas
ukur dengan hot plate, dan 5 tabung reaksi yang sudah diberi nama (1T-5T)
2. Tabung 1T, 3 ml akuades + 3 ml tripsin
3. Tabung 2T, 3 ml akuades + 3 ml BAPNA
4. Tabung 5T, 3 ml tripsin lalu inkubasi dengan es untuk melihat kerja tripsin sebelum
diberikan BAPNA
5. Tabung 3T, 3 ml tripsin lalu panaskan dengan hot plate selama 5 menit
6. Tabung 4T, 3 ml tripsin + 3 ml BAPNA
7. Setelah 5 menit, angkat tabung 3T dengan capitan. Tabung 3T hampir selesai lalu
tambahkan 3 ml BAPNA
8. Tambahkan 3 ml BAPNA ke dalam tabung 5T
9. Masukan semua tabung kecuali 5T ke dalam water bath dengan suhu 37 derajat celcius
selama 1 jam
10. Setelah 1 jam, ambil semua tabung dari water bath dan jangan lupa dengan tabung 5T
diambil juga di gelas ukur yang diberi es
Hasil
1. Tabung 1T (kontrol), hasil normal tidak ada perubahan warna karena kandungannya
hanya tripsin saja
2. Tabung 2T (kontrol), tidak ada perubahan warna karena kandungannya hanya BAPNA
saja
3. Tabung 3T, tripsin yang sudah dididihkan. Enzim sudah didenaturasi karena tidak
mampu mencerna BAPNA yang diberikan setelahnya
4. Tabung 4T, hasil +++ dari BAPNA oleh tripsin. Warna berubah menjadi kuning bening
karena pada suhu 37 derajat celcius, tripsin efektif pada protein pencernaan
5. Tabung 5 T, hasil ++ dari BAPNA, karena pada suhu 0 derajat celcius, tripsin tidak efektis
pada protein pencernaan

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan diatas, Suhu yang optimal bagi enzim tripsin sangat mempengaruhi
dalam kerja enzim.

Judul: Enzim Lipase


Alat dan bahan
1. 7 tabung reaksi
2. Spidol
3. Akuades
4. Pancreatin
5. Litmus
6. Garam empedu
7. Hot plate
8. Capitan
9. Pipet
10. Es
11. Mikrospatula
12. Water bath

Cara kerja
1. Sebelum memulai percobaan, siapkan water bath dengan suhu 37 derajar celcius, gelas
ukur dengan hot plate, dan 7 tabung reaksi yang sudah diberi nama (1L-5L, 4B, 5B)
2. Tabung 1L sebagai kontrol, 5 ml pancreatin + 5 ml akuades
3. Tabung 2L sebagai kontrol, 5 ml litmus + 5 ml akuades
4. Tabung 3L, 5 ml pancreatin. Didihkan pancreatin 5 menit, lalu tambahkan 5 ml litmus.
5. Tabung 4L, 5 ml pancreatin + 5 ml litmus,
6. Tabung 5L, 5 ml pancreatin inkubasi ke dalam es 0 derajat celcius sebelum diberikan litmus
7. Tabung 4B, 5 ml pancreatin + 5 ml litmus + sedikit garam empedu, campurkan.
8. Tabung 5B, 5 ml pancreatin, inkubasi ke dalam es 0 derajat celcius sebelum diberikan
litmus
9. Tabung 5L dan 5B yangs udah diinkubasi dengan suhu 0 derajat, tambahkan 3 ml litmus
pada tabung 5L, tambahkan 5 ml litmus pada tabung 5B dan tambhakn sedikit garam
empedu pada tabung 5B, campurkan.
10. Masukan semua tabung kecuali 5L dan 5B ke dalam water bath dengan suhu 37 derajat
celcius selama 1 jam
11. Setelah 1 jam, ambil semua tabung dari water bath dan jangan lupa dengan tabung 5L dan
5B diambil juga di gelas ukur yang diberi es

Hasil
1. Tabung 1L sebagai kontrol hasilnya negatif karena kandungannya hanya pancreatin.
Tidak ada perubahan warna (bening)
2. Tabung 2L sebagai kontrol hasilnya negatif karena kandungannya hanya litmus. Warna
tetap ungu muda
3. Tabung 3L, pancreatin yang sudah didihkan. Pada tabung ini tidak mampu mencerna
lemak karena litmus diberikan setelahnya. Warna tetap menjadi ungu muda dah pH
tidak berubah
4. Tabung 4L, hasil ++ dari litmus oleh pancreatin. Pada tabung ini didapatkan hasil yang
sempurna karena diinkubasi suhu 37 derajar celcius. Karena pada suhu tersebut,
pancreatin bereaksi dengan lemak. Terjadi perubahan warna menjadi merah muda
5. Tabung 5L, lemak yang ada di litmus hampir seluruhnya tidak sempurna yang
mengakibatkan adanya perubahan yang sangat ringan pada pH. Artinya, pada suhu 0
derajar celcius, pancreatin tidak efektif pada sistem pencernaan lemak.
6. Tabung 4B, perubahan warna menjadi merah pekat yang menunjukkan penurunan pH
yang dihasilkan dari pencernaan lemak yang mengandung litmus. Adanya penambahan
garam empedu untuk pengelmusi pencernaan
7. Tabung 5B, perubahan warna ungu pucat menunjukkan hasil tes yang agak positif untuk
pencernaan lemak. Hal ini dapat dijelaskan bawah ketika diberikan garam empedu pada
saat 0 derajat celcius tidak efektif mencerna lemak seperti pada suhu 37 derajat celcius.

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan diatas, suhu yang optimal bagi enzim lipase sangat mempengaruhi
dalam kerja enzim.

Anda mungkin juga menyukai