Anda di halaman 1dari 19

TUGAS AKHIR BIOLOGI

BIOTEKNOLOGI

DISUSUN OLEH:

MILLAH AGNIA AZMI

XII MIA 1

Pembimbing :

RINA KRISNANIGRUM,S.Pd

SMA NEGERI 1 KABUPATEN TANGERANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kata Pengantar

1
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis telah menyelesaikan
tugas akhir Mata Pelajaran Biologi tentang Bioteknologi Modern. Dalam penyusunan tugas
atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,dorongan kawan –kawan,
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karenaitu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :

1.Ibu guru bidang studi Biologi yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis
sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.

2. Teman- teman yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagaikesulitan
sehingga tugas ini selesai .Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yangmembutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai, Aamiin

Penulis,

Balaraja

DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------------ 2
Daftar Isi-------------------------------------------------------------------------------------------- 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah------------------------------------------------------------------ 4
B. Rumusan Masalah------------------------------------------------------------------------- 4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknologi------------------------------------------------------------------ 5
B. Jenis-Jenis Bioteknologi------------------------------------------------------------------ 5
C. Bioteknologi Modern--------------------------------------------------------------------- 6
D. Bioteknologi Antibodi Manoklonal----------------------------------------------------- 9
E. Bioteknologi Tanaman Transgenik----------------------------------------------------- 14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan--------------------------------------------------------------------------------- 18

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi pengaruh
kepada pola kehidupan manusia.Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri bahwasannya sebagian
besar aspek kehidupan manusia telah memanfaatkan teknologi. Bioteknologi adalah cabang
ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
 Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi
teknologi yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya
untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber daya alam dan
lingkungan mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang. Secara tidak langsung
bioteknologi dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup manusia juga. Akan tetapi,
perlu kita sadari bahwa perkembangan bioteknologi yang bervariasi ini belum dapat
menjamin peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Karena masih banyak masyarakat yang
tingkat perekonomiannya rendah sehingga penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan
oleh semua lapisan masyarakat. Namun demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil
bioteknologi belum diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang pengertian dari
bioteknologi. Jadi masyarakat hanya memanfaatkan hasil-hasil dari bioteknologi tanpa
mengetahui secara pasti apa itu bioteknologi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah yang ingin saya jelaskan dan sampaikan adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Apa yang di maksud bioteknologi modern ?
3. Apa saja yang termasuk bioteknologi modern?
4. Apa itu biteknologi antibodi manoklonal?
5. Apa itu bioteknologi tanaman transgenik?

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah prinsip-prinsip dari ilmu dan teknologi untuk memproses materi
melalui agen biologi agar dapat meningkatkan nilai tambah. Bioteknologi adalah
pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan umat manusia. Mungkin kamu belum menyadari
bahwa tempe yang menjadi makanan keluarga, mudah didapat dan murah adalah hasil dari
bioteknologi. Adanya tempe membuktikan bahwa bioteknologi tidak serumit apa yang kita
bayangkan dan tidak selamanya membutuhkan dana yang besar. Tahukah kamu bahwa
bioteknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semua orang berlomba-lomba
melakukan rekayasa genetika, yaitu dengan menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat
tertentu ke dalam sel lain. Rekayasa genetika ini disebut dengan DNA rekombinan. Misalnya
memanfaatkan bakteri untuk menghasilkan insulin, memanfaatkan jamur untuk dapat
menghasilkan antibiotika seperti penisilin, dan memanfaatkan virus untuk menghasilkan
vaksin.

B. Jenis - Jenis Bioteknologi 


Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah paraktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine, tuak,
sake, yoghurt, roti, keju, tempe dll 
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau
rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan Biokimia. Penerapan
bioteknologi modern juga mencangkup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul
hasil manipulasi genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik  yang tahan lama
(pangan), tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan penyakit tertentu
(pertanian), hormone insulin yang dihasilkan oleh E. coli (kedokteran dan farmasi).

C. Bioteknologi Modern

5
Pengertian Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern adalah penerapan bioteknologi menggunakan alat dan cara kerja
yang canggih dalam menghasilkan suatu produk yang berasal dari rekayasa genetik, melalui
teknik DNA rekombinan, fusi protoplasma, atau kultur jaringan. Bioteknologi modern
dilakukan dalam keadaan steril, sehingga kualitas produk yang dihasilkan lebih optimal, baik
secara kualitas maupun kuantitas.

Contoh Bioteknologi Modern

Sebagian produk yang dihasilkan dari penerapan bioteknologi modern ternyata sudah akrab
dalam kehidupan kita. Beberapa contoh produk bioteknologi modern tersebut antara lain:

1. Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah contoh penerapan bioteknologi modern yang dilakukan untuk
menghasilkan bibit tanaman melalui isolasi jaringan tanaman tertentu dalam media in vitro.
Kultur jaringan merupakan solusi masalah perbanyakan tanaman dalam usaha budidaya
pertanian.

Dengan kultur jaringan, kita bisa memperoleh bibit tanaman seragam dalam jumlah
banyak tanpa terbatas oleh kondisi iklim dan cuaca. Beberapa tanaman yang sering dibiakan
menggunakan teknik kultur jaringan misalnya pisang, tebu, anggrek, dan beberapa tanaman
hias lainnya.

2. Bayi Tabung

Bayi tabung adalah penerapan bioteknologi modern yang membantu banyak pasangan
suami istri dengan masalah kesuburan. Pasangan yang tidak dapat memperoleh keturunan
karena adanya faktor pembatas fisik bisa menerapkan teknik ini sebagai solusi terbaik.

Teknik pembuahan yang dirintis oleh R.G Edwards dan P.C Steptoe pada tahun 1977
ini dilakukan dengan pengendalian ovulasi wanita secara hormonal, pengambilan sel telur,
dan pembuahan oleh sperma dalam suatu media cair. Pembuahan yang terjadi dalam teknik
bayi tabung dilakukan di luar tubuh wanita.

3. Kloning

6
Kloning adalah teknik bioteknologi modern yang dilakukan untuk menghasilkan
individu baru yang identik secara genetik. Melalui kloning, kita dapat menghasilkan salinan
berkas dari DNA, gen, sel, jaringan, atau organisme tertentu. Contoh penerapan teknik ini
misalnya dapat kita temukan pada kloning domba dolly. Domba dolly dihasilkan dari transfer
inti sel autosom (diploid) ke dalam ovum (haploid) yang telah diambil inti telurnya.

4. Tanaman Unggul

Melalui bioteknologi modern, manusia juga telah berhasil memodifikasi sifat tanaman
sehingga memiliki ketahanan tertentu terhadap kondisi tertentu, seperti hama, penyakit, atau
kekeringan. Teknik yang dilakukan dalam menghasilkan tanaman bersifat unggul adalah
dengan melakukan penyisipan gen-gen tertentu secara transfer genetik.

5. Hewan Transgenik

Transfer genetik yang dilakukan untuk menghasilkan individu dengan sifat unggul
juga dapat diterapkan di bidang peternakan. Hewan-hewan transgenik yang diperoleh dari
teknik ini memiliki kemampuan-kemampuan yang lebih baik baik dalam ketahanannya
terhadap hama penyakit, mampu menghasilkan susu dan daging yang lebih banyak dan
berkualitas, serta sifat-sifat unggul lainnya.

6. Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan atau kawin suntik adalah teknik yang dilakukan untuk
mempercepat proses perkembangbiakan pada hewan-hewan tertentu. Teknik ini dilakukan
dengan memasukan sperma dari induk jantan ke dalam sel telur betina menggunakan
insemination gun. Adapun hewan yang lazimnya digunakan sebagai indukan adalah hewan
memamah biak seperti kambing, sapi, kuda, dan lain sebagainya.

Melalui teknik inseminasi buatan, kita dapat memperoleh banyak keuntungan seperti
mutu genetik ternak lebih baik, penggunaan bibit pejantan dapat oprimal, angka kelahiran
ternak baru meningkat, serta dapat mencegah penularan penyakit kelamin tertentu.

7. Hormon BST

Rekayasa genetik yang merupakan cabang bioteknologi telah mendorong para ilmuan
untuk berhasil menemukan hormon BST(Bovine Somatotrophin). Hormon ini adalah hormon

7
yang mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan produktivitas susu pada hewan mamalia.
Melalui penggunaan hormon ini, sapi dapat menghasilkan 20% susu lebih banyak dari
keadaan normal.

Penggunaan hormon BST legal dan sudah disetujui di Amerika, akan tetapi di Eropa
hal tersebut dilarang karena dianggap dapat meningkatkan kemungkinan munculnya penyakit
masitis hingga 70% pada hewan yang disuntik hormon ini.

8. Vaksin

Vaksin merupakan produk bioteknologi modern yang berupa bahan antigenik


penangkal masuknya suatu penyakit ke dalam tubuh kita. Pemberian vaksin membuat
kekebalan aktif tubuh terhadap serangan penyakit (terutama yang disebabkan virus dan
bakteri) akan semakin meningkat. Beberapa vaksin yang sudah akrab di tubuh kita misalnya
vaksin folio, campak, hepatitis, dan vaksin malaria.

9. Antibiotik Jenis Baru

Bioteknologi modern juga berperan penting dalam dunia farmasi dan kesehatan.
Melalui penerapannya, para ilmuan dapat memproduksi antibiotik-antibiotik baru melalui
rekayasa genetik galur mikroorganisme. Antibiotik adalah obat yang kita gunakan untuk
mengatasi masalah kesehatan pada tubuh yang diakibatkan inveksi bakteri, jamur, atau virus.

10. Hormon Insulin

Hormon insulin berperan penting dalam mengendalikan penyerapan karbohidrat atau


glukosa di dalam tubuh kita. Orang-orang yang terserang diabetes umumnya memiliki
masalah produksi hormon insulin di dalam tubuhnya. Tubuh mereka tidak mampu
menghasilkan hormon insulin sendiri sehingga diperlukan teknologi plasmid yang dapat
mengisolasi gen penghasil insulin dari sel pancreasnya

D. Bioteknologi Antibodi Monoklonal

8
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang identik karena mereka diproduksi oleh sel-
sel khusus yang telah dikloning. Ada sejumlah manfaat untuk antibodi monoklonal, mulai
dari pengujian obat untuk pengobatan kanker, dan mereka diproduksi di laboratorium di
seluruh dunia. Seperti banyak penemuan medis, antibodi monoklonal juga disertai dengan
beberapa kontroversi, karena mereka diproduksi pada tikus dan tidak ada cara untuk
membuat logistik mereka dari sel manusia.

Antibodi yang dikembangkan oleh tubuh bila terkena zat asing. Mereka berlama-lama
dalam tubuh, memberikan perlawanan kekebalan setelah paparan panjang berakhir, dan
mereka juga sangat halus, dirancang untuk membedakan antara zat asing sangat mirip.
Penargetan tepat dari antibodi menjadi topik yang menarik di abad ke-20, dan pada 1970-an,
antibodi monoklonal pertama dikembangkan, memungkinkan peneliti untuk menghasilkan
sejumlah besar antibodi murni dalam pengaturan laboratorium.

Untuk membuat antibodi ini, tikus terkena antigen, dan sel-sel dikumpulkan dari
limpa. Sel-sel yang dibudidayakan dengan sel dari myeloma, kanker sel plasma, untuk
membuat hibridoma yang tanpa henti akan mereplikasi dirinya sendiri. Ini replikasi dapat
diuji untuk menemukan sel-sel yang memproduksi antibodi atau antibodi yang diinginkan,
dan sel-sel dapat dikloning dan digunakan untuk mengembangkan Lokasi Retail besar
antibodi monoklonal. Antibodi yang dihasilkan murni, tanpa zat lain, yang membuat mereka
antiserum unggul, dan mereka akan terus mereproduksi tanpa batas, berkat sifat abadi dari sel
tumor yang digunakan untuk membuat hibridoma tersebut.

Setelah diproduksi, antibodi monoklonal dapat digunakan dalam tes skrining. Sebagai
contoh, pengujian dokter untuk obat atau adanya penyakit bisa mengekspos sampel darah
pasien untuk antibodi monoklonal yang akan bereaksi dengan antigen yang bersangkutan jika
hadir, mengingatkan dokter untuk kehadiran apa dia sedang pengujian . Antibodi monoklonal
juga dapat dimodifikasi sehingga mereka dapat digunakan dalam pemurnian, dengan
mengikat antigen tertentu dan memungkinkan semua zat lain dalam sampel yang akan
dibersihkan.

Untuk pengobatan kanker, antibodi monoklonal memiliki potensi besar, karena


mereka dapat dicampur dengan agen radioaktif atau senyawa lain dan diperkenalkan dalam
tubuh, menargetkan sel-sel kanker dan sel-sel kanker saja. Produk yang digunakan dalam
perawatan medis semua memiliki nama yang berakhir dengan-mab, untuk “antibodi
monoklonal.

9
Para peneliti enggan untuk mengembangkan antibodi khusus dengan sel manusia
karena mereka percaya bahwa itu tidak etis untuk mengekspos manusia terhadap antigen.
Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa kemajuan dalam biosains akan membuat
produksi antibodi monoklonal secara in vitro mungkin, sehingga memungkinkan peneliti
untuk menghindari menggunakan hewan hidup atau orang.

Cara kerja antibodi monoklonal

Antibodi monoklonal adalah antibodi yang spesifik mengenali satu antigen. Antibodi
monoklonal diproduksi dengan menggabungkan sel B (suatu sel imun) yang normal dengan
sel tumor dan selanjutnya dinamakan sel hibridoma.

Banyak aplikasi dari penggunaan antibodi monoklonal, di antaranya sebagai bahan


penting dalam penelitian, diagnosis klinis, dan pengobatan. Untuk tujuan terakhir tersebut
dinamakan antibodi monoklonal terapetik.

Antibodi monoklonal merupakan bagian dari imunoterapi, yakni perawatan yang


meningkatkan pertahanan alami tubuh untuk melawan kanker. Jenis imunoterapi lain dengan
tujuan pengobatan kanker, misalnya vaksin kanker dan terapi gen menggunakan sel T yang
telah dimodifikasi pada bagian reseptornya (chimeric antigen receptor T cell, [CAR] T-cell).
Namun terapi gen menggunakan CAR T-cell saat ini belum tersedia di Indonesia, sedangkan
terapi menggunakan antibodi monoklonal mulai digunakan secara luas di klinik.
Antibodi monoklonal terapetik memiliki perbedaan dengan pengobatan kanker
umumnya. Antibodi ini akan spesifik mengenali antigen tertentu yang hanya terdapat di sel
kanker, sehingga hanya membunuh sel kanker. Sementara, obat kemoterapi konvensional
dikenal bersifat tidak spesifik karena dapat membunuh baik sel kanker dan juga sel normal.

Antibodi monoklonal bisa diberikan sebagai agen tunggal atau kombinasi dengan
kemoterapi dan menunjukkan kemanjuran yang lebih tinggi.

Antibodi monoklonal terapetik digunakan untuk terapi kanker tertentu seperti kanker
payudara, kanker kolorektal, kanker kulit, dan keganasan hematologi. Penelusuran dari data
Badan Pengawas Obat dan Makanan, setidaknya ada 6 antibodi monoklonal yang telah
disetujui digunakan di Indonesia untuk pengobatan kanker yaitu rituksimab, setuksimab,
trastuzumab, bevasizumab, pertuzumab, dan denosumab. Dari daftar obat tersebut, empat
obat pertama masuk dalam Formularium Nasional.

10
Membidik sel kanker

Sel kanker memiliki protein atau reseptor tertentu, yang jumlahnya lebih banyak dibanding
sel normal. Protein-protein ini dimanfaatkan sebagai antigen yang akan dibidik secara
spesifik oleh situs aktif dari molekul antibodi.

Struktur antibodi. Wikicommons

Antibodi memiliki struktur khas seperti ketapel (atau huruf Y) yang pada tiap
ujungnya memiliki fungsi penting. Kedua ujung atas disebut Fab atau fragmen yang mengikat
antigen. Sedangkan ujung bawah dinamakan Fc yang bisa berikatan dengan reseptornya pada
sel tertentu (misalnya sel pembunuh alami atau sel NK-natural killer).
Bagaimana mekanisme aksi antibodi monoklonal membunuh sel kanker? Pertama, ketika
Fab mengikat antigen pada sel tumor, dan Fc berikatan pada sel NK, akan membuat sel NK
menjadi aktif dan mendorong dilepaskannya “senjata mematikan” bernama perforin dan
granzim yang akan membunuh sel kanker secara terprogram. Mekanisme kerja seperti ini
disebut sitotoksisitas diperantarai sel tergantung antibodi (antibody-dependent cell-mediated
cytotoxicity, ADCC).

Mekanisme ADCC. Wikicommons

11
Mekanisme kerja antibodi monoklonal yang lain, kedua, adalah mengganggu pengiriman
sinyal dalam proses seluler sel kanker. Beberapa jenis sel kanker memerlukan molekul
stimulus yang memberi sinyal agar mereka terus membelah dan memperbanyak diri. Antibodi
ini menggangu ikatan molekul stimulus dengan reseptornya sehingga pengiriman sinyal
dimatikan dan pertumbuhan sel kanker pun terhambat.

Mekanisme pengeblokan antibodi pada reseptor HER2 atau

Mekanisme ketiga cukup menarik dan saat ini perusahaan farmasi sedang bergairah


mengembangkan agen pada area ini yaitu immune checkpoint inhibitor. Sel kanker dan sel
imun tubuh bisa berikatan melalui suatu pasangan molekul penghambat dan ikatan ini
menyebabkan respon sel imun tubuh terhadap sel kanker menjadi menurun.
Contoh antibodi monoklonal checkpoint inhibitor adalah nivolumab yang mampu
menghalangi ikatan molekul penghambat tersebut dan hasilnya menstimulasi respon imun
tubuh spesifik antigen sel kanker. Obat ini disetujui oleh FDA untuk pengobatan kanker kulit
ganas melanoma pada 2014 dan kanker ginjal pada 2015. Nivolumab juga telah menerima
persetujuan FDA untuk indikasi pengobatan kanker paru-paru skuamosa dan kanker paru
jenis NSCLC (Non-small-cell lung carcinoma) yang telah menyebar (metastasis).
Contoh-contoh di atas merupakan tiga mekanisme kerja yang diajukan oleh antibodi
monoklonal dalam pembunuhan sel kanker. Mekanisme lain juga tersedia dan sedang diteliti,
dan tidak menutup kemungkinan adanya keterkaitan antara mekanisme satu dengan lainnya.

Kelebihan Dan Manfaat Antibiotik Monoclonal

1. Bersifat homogen dan konsisten


2. Mereka dapat diproduksi secara renewal setelah hibridoma yang sesuai dikembangkan
3. Kemurnian dan konsentrasi antibiotik spesifik lebih tinggi pada MAbs dibandingkan
dengan antibodi poliklonal
4. Sangat sensitif terhadap perubahan kecil pada konsentrasi garam dan Ph
5. Mereka dapat dengan mudah diuji untuk reaktivitas silan

12
Kekurangan Antibodi Monoclonal

1. Perubahan kecil pada struktur epitop antigen mempengaruhi fungsi


2. Produksi harus spesifik untuk antigen yang dibutuhkan untuk mengikat
3. Mereka tidak cocok untuk digunakan dalam tes seperti hemaglutinasi yang melibatkan
antigen cross-linking; sedikit modifikasi mempengaruhi situs pengikatan antibodi
4. Meskipun keterbatasan ini dapat diatasi dengan menggunakan beberapa spesimen
yang diperlukan, identifikasi MA semacam itu bisa terbukti mahal, melelahkan, dan
memakan waktu
5. Harga mahal
6. Ada banyak efek samping
7. Sulit untuk mendapatkan yang tepat dan melampirkan senyawa ke dalamnya
8. Sel-sel tubuh bisa dirugikan

E. Bioteknologi Tanamanan Transgenik

13
Pengertian Bioteknologi Tanaman Transgenik

Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari
spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini
bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan, misalnya
pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan, resisten terhadap
organisme pengganggu tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tanaman
alami.Sebagian besar rekayasa atau modifikasi sifat tanaman dilakukan untuk mengatasi
kebutuhan pangan penduduk dunia yang semakin meningkat dan juga permasalahan
kekurangan gizi manusia sehingga pembuatan tanaman transgenik juga menjadi bagian dari
pemuliaan tanaman. Hadirnya tanaman transgenik menimbulkan kontroversi masyarakat
dunia karena sebagian masyarakat khawatir apabila tanaman tersebut akan mengganggu
keseimbangan lingkungan (ekologi), membahayakan kesehatan manusia, dan memengaruhi
perekonomian global.

Keunggulan Tanaman Transgenik

Salah satu keuntungan tumbuhan transgenik yang jelas bagi petani adalah tumbuhan
menjadi tahan terhadap hama tertentu. Contohnya, pepaya resisten papaya-ringspot-virus
telah dikomersialisasikan dan tumbuah di Hawaii sejak 1996 (Gonsalves, 1998). Keuntungan
bagi lingkungan dari tumbuhan tahan hama yaitu menurunnya penggunaan pestisida.
Tumbuhan transgenik mengandung gen resisten hama dari Bacillus thuringiensismenjadikan
kemungkinan penurunan pemakaian insektisida secara signifikan di tumbuhan kapas di
Amerika.

14
Keuntungan lainnya dari tumbuhan transgenik adalah hasil yang lebih melimpah.
Salah satu contohnya yaitu dikembangkannya varietas gandum semi kerdil dengan hasil
melimpah. Gen yang bertanggungjawab untuk reduksi tinggi tumbuhan yaitu Japanese
NORIN 10 (gen kerdil, gibberelin insensitif), gen ini diintroduksikan pada gandum. Gen ini
memiliki dua keuntungan, yaitu mengkode tumbuhan yang lebih pendek, lebih kuat, dan
merespon pupuk lebih banyak tanpa terjadi collaps dan meningkatkan hasil secara langsung
dengan cara mereduksi elongasi sel pada bagian vegetatif tumbuhan.

Sehingga memungkinkan tumbuhan untuk lebih menumbuhkan bagian reproduktif


tumbuhan yang dimakan. Gen ini telah diisolasi dan didemonstrasikan untuk berperan sama
saat digunakan pada tumbuhan jenis lain (Peng et al 1999, Worland et al 1999). Teknik
pengerdilan ini berpotensi untuk digunakan untuk meningkatkan produktivitas pada berbagai
tumbuhan dimana hasil ekonomisnya lebih pada bagian reproduktif bukan vegetatif.

Kelemahannya tanaman transgenik

1. Potensi resiko tanaman transgenik tahan hama terhadap kesehatan manusia pada
umumnya berkaitan dengan kemungkinan munculnya alergen baru atau toksin pada
tanaman pangan yang direkayasa, kemungkinan adanya alergen baru dalam serbuk
sari tanaman atau kemungkinan munculnya kombinasi antar protein yang membentuk
struktur tidak dikenal yang menyebabkan efek pleitropik ataupun efek sekunder yang
tidak diperkirakan.
2. Organisme non target yang memakan tanaman yang masih hidup atau detrivitor yang
memakan tanaman yang mati. Kedua, resiko tidak langsung terhadap spesies non-
target dan tentu hal ini akan mematikan rantai makanan yang ada.
3. Jika tanaman transgenik ditanam secara besar-besaran, dengan berbagai hama target
yang berbeda-beda, jika dijumlahkan secara kumulatif, dalam tempo beberapa waktu,
maka akan membunuh hampir semua jenis insekta pemakan tanaman.

15
Cara kerja bioteknologi tanaman transgenik

Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau


pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan). Gen yang
diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang
diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang disebut dengan istilah kloning gen.
Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen
pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen). Kemudian,
vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring
dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak
dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke dalam sel
tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian daun. Transfer gen
ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi
DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode
transfer DNA dengan bantuan listrik).

Metode senjata gen atau penembakan mikro-proyektil.Metode ini sering digunakan


pada spesies jagung dan padi.Untuk melakukannya, digunakan senjata yang dapat
menembakkan mikro-proyektil berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman. Mikro-proyektil
tersebut akan mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam sel tanaman. Penggunaan senjata
gen memberikan hasil yang bersih dan aman, meskipun ada kemungkinan terjadi kerusakan
sel selama penembakan berlangsung.

Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium tumefaciens.Bakteri


Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara alami karena memiliki
plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing. Di dalam plasmid Ti
terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi untuk menyebabkan penyakit tanaman
tertentu. Gen asing yang ingin dimasukkan ke dalam tanaman dapat disisipkan di dalam
plasmid Ti. Selanjutnya, A. tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen pada
plasmid tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman.Setelah DNA asing menyatu dengan DNA
tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan dapat diekspresikan tumbuhan.

Metode elektroporasi.Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan menerima
gen asing harus mengalami pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas (sel yang
kehilangan dinding sel).Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi untuk
membuka pori-pori membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan

16
bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman. Kemudian, dilakukan proses
pengembalian dinding sel tanaman.

Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk mendapatkan
sel yang berhasil disisipi gen asing. Hasil seleksi ditumbuhkan menjadi kalus (sekumpulan
sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan tunas. Apabila telah
terbentuk tanaman muda (plantlet), maka dapat dilakukan pemindahan ke tanah dan sifat baru
tanaman dapat diamati

17
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Bioteknologi adalah


usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi, Genetika,
Biokimia, Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan
mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan
sehingga menghasilkan barang dan jasa.Bioteknologi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.
Antibodi monoklonal adalah zat yang diproduksi oleh sel gabungan tipe tunggal yang
memiliki kekhususan tambahan. Ini adalah komponen penting dari sistem kekebalan tubuh.
Mereka dapat mengenali dan mengikat ke antigen yang spesifik. Antibody monoklonal
adalah antibody yang melawan protein di daerah dan atau sel kanker. Antibodi monoklonal
dibuat di laboratorium khusus untuk melawan antigen tertentu. Karena tiap jenis kanker
mengeluarkan antigen yang berbeda, maka berbeda pula antibody yang digunakan. Antibodi
monoklonal juga dapat mempengaruhi cell growth factors, karenanya dapat digunakan untuk
menghambat pertumbuhan sel-sel tumor. Jika dipadu dengan radioisotop, obat kemoterapi,
atau imunotoksin, setelah menemukan antigen yang dicari antibodi monoklonal langsung
membunuh sel pembuatnya (kanker).
Manfaat tanaman transgenik tahan serangga hama berupa terjadinya pengurangan

aplikasi insektisida dan kasus keracunan insektisida, serta keuntungan ekonomi bagi petani.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?
safe=strict&hl=id&authuser=0&ei=Scl7XJbSHcyFvQTB6qLwCg&q=makalah+transgenik&
oq=makalah+transgenik&gs_l=psy-
ab.3..0l2j0i22i30l8.65907.67824..68099...0.0..0.132.813.7j3......0....1..gws-
wiz.......0i71j0i67j0i131.-ncseepiayU

https://www.academia.edu/35249587/Makalah_bioteknologi_konvensional_dan_bioteknologi
_modern

https://www.google.co.id/search?
safe=strict&ei=Sl17XKrcOYuKvQS3nrvYBQ&q=cara+kerja+bioteknologi+tanaman+transg
enik&oq=cara+kerja+bioteknologi+tanaman+transgenik&gs

19

Anda mungkin juga menyukai