Anda di halaman 1dari 79

PANDUAN

BIMBINGAN PRAKTIK LABORATORIUM


KEPERAWATAN JIWA
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

PENYUSUN : TIM DOSEN

Ketua: SULASTRI, M.Kep. Sp. Jiwa

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
TA 2021/2022
DAFTAR ISI

Halaman

BAB I : Strategi Bimbingan Laboratorium 1

BABA II : Materi Bimbingan 4

BAB III : Bimbingan Praktek Laboratorium 5

BAB IV : Penilaian Praktikum 6

LAMPIRAN 1. Format penilaian praktikum komunikasi

2. kartu kendali bimbingan laboratorium


BAB I

STRATEGI BIMBINGAN LABORATORIUM

A. Persiapan
Mahasiswa:
Setiap mahasiswa mempelajari materi yang sudah diberikan, review penugasan dan
menyiapkan buku teks sesuai materi yang disampaikan. Mahasiswa dibimbing oleh satu
dosen pembimbing akademik sesuai yang tercantum dalam SK Dosen Semester Ganjil
TA. 2021/2022
Dosen:
Mengobservasi persiapan mahasiswa

B. Pelaksanaan
Mahasiswa:
1. Mahasiswa dibagi menjadi 4 Kelompok, Setiap kelompok menyusun tugas berkaitan
asuhan keperawatan jiwa. yaitu:
Tugas Individu
a. Laporan Pendahuluan (LP)
b. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)
c. Asuhan Keperawatan: Pengkajian-perencanaan
Penugasan dikumpul pada pertemuan terkahir sebelum UTS, sebagai Syarat
mengukuti UTS
d. Asuhan Keperawatan: Implementasi dan evaluasi
e. Analisa Proses Interaksi
f. Telaah jurnal yang digunakan dalam implementasi (jurnal dilampirkan)
Penugasan dikumpul pada pertemuan terkahir sebelum UAS, sebagai Syarat
mengukuti UAS

Dalam Penyelesaian Tugas setiap mahasiswa membuat masing-masing 1 LP, 1 SP, 1


API dan 1 Asuhan keperawatan dengan topik yang berbeda (kasus terlampir).
Mahasiswa dapat menggunakan kasus pemicu yang ada sesuai urut mahasiswa dalam
kelompok
Tugas kelompok: masing-masing membuat 1 Proposal Terapi aktifitas kelompok.
Format LP, SP, API dan Askep pada lampiran 2
Format Proposal TAK pada Lampiran 3
2. Setelah melalui proses bimbingan dengan masing-masing pembimbing akademik,
Mahasiswa melakukan role play tugas masing-masing skenario komunikasi
teraupetik dan TAK dihadapan pembimbing masing-masing kelompok.
3. Setiap mahasiswa akan disupervisi masing-masing dua kali yaitu 1 kali saat interaksi
dengan klien individu dan 1 kali saat melakukan TAK. Supervisi dilakukan setelah
melalui proses bimbingan dan disetujui oleh dosen pembimbing praktikum saat ujian
praktikum (jadwal menyusul sesuai jadwal akademik). Sehubungan dengan kondisi
pandemic covid-19 untuk ujian praktikum digantikan dengan pembuatan video.
4. Laporan yang sudah diujikan dan disetujui oleh dosen pembimbing diserahkan
kembali kepada koordinator mata kuliah paling lambat 3 hari setelah ujian praktikum.

Dosen:
1. Bimbingan dan evaluasi penugasan/makalah (Format 1)
2. Observasi kegiatan role play mahasiswa (Format 2 & 3)
3. Supervisi dan menilai kinerja mahasiswa saat melakukan komunikasi terapeutik pada
individu (Format 2) dan kelompok (format 3)
4. Motivasi dan Evaluasi penyelesaian dan pengumpulan laporan tepat waktu
BAB II

MATERI PRAKTIKUM dan CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pertemuan & Topik Waktu


Pertemuan 1-2: Menyusun LP, SP , API 2x170’
Pertemuan 3-4: Menyusun Askep HDR, Isos, Halusinasi dan DPD 2x170’
Pertemuan 5-6: Menyusun Askep RPK, Waham dan RBD 2x170’
Pertemuan 7-8: Menyusun Proposal TAK 2x170’
Pertemuan 9-10: Roleplay Komtik HDR, Isos, Halusinasi dan DPD 2x170’
Pertemuan 11-12: Roleplay Komtik RPK, Waham dan RBD 2x170’
Pertemuan 13-14: Roleplay Terapi Aktifitas Kelompok 2x170’
Pertemuan 15-16: Ujian Praktikum 2x170’
BAB III

KASUS PEMICU

NO JENIS SITUASI KASUS


01 Kasus 1 Seorang pasien wanita 30 tahun di ruang rawat psikiatri
dengan riwayat sering mengurung diri dikamar. Menurut
keluarga klien gagal dalam kuliahnya (DO). Klien
sebetulnya anak yang pintar, tetapi klien sempat sakit dalam
waktu yang cukup lama klien tidak naik tingkat karena
ketinggalan pelajaran. Sejak saat itu klien menolak kuliah
dan menghindari membiacarakan tentang kuliahnya. Saat
pengkajian klien mengatakan malu dengan teman-teman dan
dosennya. Dia sudah gagal
02 Kasus 2 Seorang laki-laki, 22 tahun, diantar keluarga masuk RS Jiwa
pada tanggal 4 Februari 2015 karena melakukan
penganiayaan terhadap ibu dan klien selama dirumah
menunjukkan perilaku yang tidak wajar yaitu sering marah
tanpa sebab yang jelas dan juga tiba-tiba sering memukul
anggota keluarganya, dan mengganggu lingkungan setempat.
Klien mengatakan ibunya pilih kasih dengan tidak
mengijinkan menikah dengan pujaan hatinya. Menurut
ibunya klien ditinggal pacarnya
03 Kasus 3 Seorang pasien wanita 34 tahun di ruang rawat psikiatri
dengan riwayat sering mengurung diri dikamar. Hasil
observasi klien banyak diam, tidak mau bicara, menyendiri,
tidak mau berinteraksi, tampak sedih, ekspresi datar dan
dangkal, kontak mata kurang. Keluarga mengatakan 1 tahun
yang lalu klien bercerai dengan suami, orang anaknya
dibawa oleh suami. Keluarga juga mengatakan jika klien
sering bengong/melamun
04 Kasus 4 Seorang laki-laki,40 Tahun masuk RS jiwa Bandar Lampung
pada bulan Februari 2015 dengan riwayat klien sering
menyendiri mengurung diri dikamar, melamun, dari
pengakuannya ia disuruh oleh roh halus yang membisikinya
untuk mengusir orang yang akan medekatinya, terkadang
suara itu memintanya untuk melempari orang yang
medekatinya. Klien sudah pernah dibawa ke RS jiwa
sebelumnya pada tahun 2016. Dari hasil pengkajian klien
sering mendengar suara-suara saat sedang sendiri. Malam
lebih sering. Hasil observasi klien sering meyendiri, klien
tampak seperti mendengarkan sesuatu serta mulut komat-
kamit dan kadang tersenyum sendiri.

05 Kasus 5 Seorang pasien wanita 30 tahun di ruang rawat psikiatri


dengan riwayat sering mengurung diri dikamar dan tidak
mau merawat diri. Hasil observasi pasien tampak tidak
perawat, baju tidak rapi, gigi kotor, kuku Panjang dan
tercium bau. Pasien mengatakan alas mandi
06 Kasus 6 Seorang perempuan berusia 28 tahun dirawat di rumah sakit jiwa
hari ketiga. Pasien tampak tiduran di kamarnya. Saat perawat
mendekati untuk mengajak pasien berinteraksi, klien tampak
seperti orang yang sedang sesak, pasien memegangi dadanya,
pasien mengatakan “dada saya sakit, ada sesuatu di dalam dada
saya, saya tidak
dapat bernafas karenanya
07 Kasus 7 Seorang perempuan berusia 18 tahun dirawat di rumah sakit
jiwa sejak 1 minggu yang lalu. Pasien saat ditemui tampak
sudah mandi, sehari sebelumnya perawat sudah
melatih klien untuk membersihkan diri
08 Kasus 8 Seorang laki-laki berusia 27 tahun, tamat SMA, sempat bekerja
tetapi di PHK. dibawa oleh keluarga ke RSJ kerena selalu
berdiam diri dan tidak mau melakukan kegiatan, klien
mengatakan merasa tidak berharga dan tidak punya
kemampuan apa-apa, kakak-kakak klien sukses
09 Kasus 9 Klien sudah seminggu dirawat karena memecahkan meja ruang
tamu dan memukul anaknya. Selama satu minggu diirawat, sudah
ada kemajuan, dia sudah mampu menarik napas dalam dan
memukul bantal setiap kali merasa kesal
dengan sesama pasien
10 Kasus 10 Seorang perempuan, usia 20 tahun, di rawat di RSJ .
Berdasarkan anamnesis data yang
ditemukan berupa sering menyendiri di kamat, Saat ditanya
perawat klien banyak menggeleng gelengkan kepala,tidak
mampu memulai pembicaraan, klien mengatakan dirinya
merasa malu dibawa ke RSJ, Miskin
kontak mata
11 Kasus 11 Seorang laki laki usia 35 tahun dirawat di ruang rawat akut
rumah sakit jiwa dengan keluhan utama di rumah memecahkan
kaca jendela , Hasil pengkajian didapatkan data pasien tampak
baju kotor, badan bau , tidak mau, makan, menolak bicara, saat
perawat mendekati, pasien melotot, bicara kasar dan melempar
perawat dengan
sandalnya
12 Kasus 12 Seorang perempuan usia 32 tahun, di rawat di RSJ sejak satu
minggu yang lalu, keluarga mengatakan sudah 2 bulan terakhir
hanya mengurung diri dikamar, sering bicara sendiri, bila marah
merusak barang - barang. Kejadian yang dialami sejak klien di
PHK dari kantornya. Kakak klien mengatakan sejak kecil klien
sangat tertutup, ayah klien adalah seorang yang pemarah, 1 tahun
bercerai. Saat anamnesis pasien selalu menyalahkan dirinya,
suara
pelan, kontak mata kurang.merasa tidak berguna
13 Kasus 13 Perempuan berusia 30 tahun, sudah 2 minggu dirawat di Rumah
Sakit Jiwa, pada saat pengkajian pasien mengatakan masih
melihat dan mendengar seseorang yang mengatakan bahwa dia
bodoh, pasien tampak gelisah dan mondar mandir. Pasien sudah
diajarkan mengontrol suara
yang didengar dengan menghardik
BAB IV

PENILAIAN PRAKTIKUM

Penilaian praktektikum

1. Bimbingan : 30%
2. Penugasan : 30%
3. SIKAP : 10%
4. UJIAN : 30%

Mahasiswa dinyatakan lulus dalam mata kuliah ini, apabila memperoleh nilai > 68 (2,76). Bagi
mahasiswa yang tidak lulus dapat mengulang pada semester genap berikutnya.

Mengetahui : Bandar Lampung, 06 Juli 2021


Ketua Prodi Keperawatan Tanjung karang, Koordinator MA Kep Jiwa

Dr. Anita, M.Kep., Sp.Mat SULASTRI, M.Kep.,Sp.Jiwa


NIP. 196902101992122001 NIP. 19721015 199703 2 002
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
PENGKAJIAN Nama : …………………………………………..
KEPERAWATAN TL/ Umur : …………………………………………..
AWAL Penanggung : …………………………………………./
PASIEN RAWAT INAP Jawab (tuliskan ……………………………………………
PSIKIATRI hub dengan
pasien)
( Dilengkapi dengan 24 Pendidikan : …………………………………………..
jam pertama pasien masuk Pekerjaan : …………………………………………..
ruang rawat) Agama : …………………………………………..

Tanggal Masuk: Jam:………………………… Ruang Rawat :……………….


…………………………
Tanggal pengkajian:
………………………….

I. ALASAN KE RUMAH SAKIT


Keluhan Utama :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Pernah dirawat ? □ Tidak □ Ya, jika ya jelaskan tempat dan waktu perawatan
Jelaskan :……………………………………………………………………………………………………………………….
2. Penyakit yang pernah dialami : ………………………………………………………………………………………
3. Riwayat operasi :…………………………………………………………………………………………………………..
4. Riwayat alergi : □ Tidak □ Ya, Sebutkan……………………………………………………………………
Reaksi Alergi………………………………………………………………………………………………………………….
5. Riwayat penggunaan/ketergantungan terhadap zat ( waktu,jenis,frekuensi,jumlah dan
lama penggunaan )
□ Obat-obatan □ Rokok □ NAPZA □ Lainnya, Sebutkan ………………………………….
Jelaskan ………………………………………………………………………………………………………………………….
III. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? □ Tidak □ Ya
2. Pengobatan sebelumnya □ Berhasil □ Kurang berhasil □Tidak berhasil
3. Riwayat pelaku/usia korban/usia saksi/usia
Aniyaya fisik ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Aniaya seksual ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Penolakan ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Kekerasan dlm keluarga ꙱ ꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Tindakan kriminal ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Jelaskan :……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
Masalah keperawatan :………………………………………………………………………………………………

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Jelaskan :………………………………………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………………………………………………………
masalah keperawatan :………………………………………………………………………………………………

IV. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : □ Ya □ Tidak
( jika Ya hubungan keluarga,gejala,riwayat pengobatan )
Genogram
Laki-Laki
Perempuan X
meninggal
↖. Klien/pasien
----- tinggal dalam
satu rumah
bercerai

Keterangan Genogram
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………….………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… Masalah Keperawatan …………………………………………………………….…

V. PERSEPSI KESEHATAN
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan……………………………………………………………………………………………………..

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keluhan fisik :
□ tidak □ ya , jika ya sebutkan : …………………………………………………………………………..
TD : ………………………mmhg nadi : ……………x/m RR...................x/m
Suhu......................◦c

2. Penilaian Nyeri
Keluhan nyeri : □ tidak □Ya, Jika ya Skor nyeri................../10
□ nyeri kronis: Lokasi :……………kualitas :…………….frekuenis :……….durasi :…………………
□ nyeri akut : Lokasi :……………kualitas :…………….frekuenis :……….durasi :…………………
Nyeri hilang : □ minum obat □istirahat □mendengar music □berubah

Sumber: wong baker pain rating scale


Skala Nyeri
□ sedikit sakit □ Agak □ Menggangu □ Sangat □ Tak
Mengganggu aktifitas Menggangu tertahankan
Masalah keperawatan : …………………………………………………………………
3. Skrining Status Nutrisi (berdasalkan malnutrition screening tool/MST)
Berat badan : …………kg tinggi badan..................cm
Sudah dilaporkan ke tim terapi gizi : □ Tidak □ Ya, Tanggal&jam :…………………………………………..
(lingkari score sesuai dengan parameter penilaian. Total score adalah jumlah score yang
dilingkari)

No Parameter Score
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan dalam 6 bulan
terakhir?

a. Tidak penurunan berat badan

b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar

c. Jika Ya berapa penurunan berat badan tersebut

1-5 kg

6-10 kg

11-15 kg

>15 kg

Tidak yakin penurunannya

2. Apakah asupan makanan berkurang karena berkurangnya nafsu makan?

a. Tidak

b. Ya

Total score

3.Pasien dengan diagnosa khusus : □ tidak □ Ya (□DM □Ginjal □Hati □Jantung


□Paru □Stroke □Kangker □Penurunan Imunitas □Geriatri □ Lain-lain: ……….

Bila score ≥ 2/ pasien dg diagnosis/kondisi khusus lakukan pengkajian lanjut oleh ahli gizi
Masalah keperawatan :…………………………………………………………………………………………………………..

4. Penilaian Fungsional (berdasarkan status fungsional barthel ADL Indeks)


□Mandiri □Perlu Bantuan, sebutkan.................................................□Ketergantungan total
(bila ketergantungan total kolaborasi ke DPJP untuk konsul ke rehabilitasi medik)

NO FUNGSI PENILAIAN SCORE

1. Mengendalikan rangsang Tak terkendali/tak teratur (perlu


pembuatan tinja pencahar)
Kadang-kadang tidak terkendali
(1xseminggu)
Terkendali teratur

2. Mengendalikan rangsangan Tak terkendali/pakai masker


berkemih
Kadang-kadang tak terkendali (hanya
1x/24 jam)
Mandiri

3. Butuh pertolongan orang lain


Membersihkan diri (seka Mandiri
muka,sisir rambut,sikat gigi)
4. Penggunaan jamban,masuk dan Tergantung pertolongan orang lain
keluar(melepaskan,memakai
celana,membersihkan,menyiram. Perlu pertolongan beberapa kegiatan
tetapi Sebagian masih dapat dikerjakan
Mandiri

5. Makan Tidak mampu

Perlu ditolong memotong makanan

Mandiri

6. Berubah sikap dari berbaring ke tidak mampu


duduk
perlu bantuan untuk duduk (2 orang)

Bantuan minimal 1 orang

Mandiri

7. Berpindah atau berjalan Tidak mampu

Bisa (pindah) dengan kursi roda

Berjalan dengan bantuan orang lain

Mandiri

8. Memakai baju Tergantung orang lain

Sebagian dibantu (mis: Mengancing)

Mandiri

9. Naik turun tangga Tidak mampu

Butuh pertolongan

Mandiri

10. Mandi Tergantung orang lain

Mandiri

Total score

Katagori : □20 Mandiri □5-8 : ketergantungan berat □12-19 : ketergantungan ringan


□0-4 = ketergantungan total □9-11 = ketergantungan sedang
Masalah keperawatan : ……………………………………………………………………………………………
VII. RESIKO JATUH/CEDERA (Berdasarkan Edmonson Scale)
□Tidak □Ya, jika Ya pasang stiker warna kuning dilengan yang dominan
(lingkari score sesuai dengan parameter penilaian. Total score=  score yang dilingkari )
Parameter Score

Usia ≥ 50 tahun

50-79 tahun

≥ 80 tahun

Status mental Sadar penuh dan orientasi waktu baik

Agitasi/cemas

Sering bingung
Bingung dan disorientasi
Eliminasi Mandiri untuk BAB dan BAK

Memakai kateter/astomy

BAB dan BAK dengan bantuan

Gangguan eliminasi (inkonensia,banyak BAK dimalam


hari,sering BAB dan BAK)
Inkonensia tetapi bisa ambulasi mandiri

Medikasi Tidak ada pengobatan yang diberikan

Obat-obatan jantung

Obat psikiatri termasuk benzodiazepine dan anti depresan


atau

Meningkatnya dosis obat yang dikonsumsi /ditambahkan


dalam 24 jam terakhir
Diagnosis Bipolar /gangguan scizoaffective

Penyalahgunaan zat terlarang dan alcohol

Gangguan depresi mayor

Dimensia /delitrium

Ambulasi/ Ambulasi stabil dan langkah stabil atau pasien imboil


Keseimbangan
Penggunaan alat bantu yang tepat(tongkat,woker,tripod,dll)

Vertigo/hipotensi ortostatik/kelemahan

Langkah tidak stabil,butuh bantuan dan menyadari


tidakkemampuannya
Langkah setabil,butuh bantuan dan tidak menyadari
ketidakmampuannya
Nutrisi Hanya sedikit mendapatkan asupan makanan/minum dalam
24 jam terakhir
Nafsu makan baik

Gangguan tidur Tidak ada gangguan tidur

Ada gangguan tidur yang dilaporkan keluarga pasien/staf

Riwayat Jatuh Tidak ada riwayat jatuh

Ada riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir

TOTAL SKOR

KATEGORI RESIKO

Kategori : < 90 = Resiko rendah (RR) > 90 = Resiko tinggi (RT)


Masalah Keperawatan :……………………………………………………………………..

VIII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan…………..…………………………………………………..

b. Identitas diri :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………...…………………………………………………….
Masalah Keperawatan……….….…………………………………………………..

c. Peran :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan………………………………………………………………

d. Ideal diri :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan…………………………..…………………………………..
e. Harga diri :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan …………………………………….…..…………………..

2. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
b. Kegiatan ibadah :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….......
Masalah Keperawatan: Distress Spiritual

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :……………………………………………………………...
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat/sekolah:
……………………………………………………………………………………
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

IX. STATUS MENTAL


1. Penampilan
□ Bersih □ Tidak rapi □ Cara berpakaian tidak seperti biasanya
□ Rapi □ Kotor □ Penggunaan pakaian tidak sesuai
Jelaskan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan DPD

2. Pembicaraan
□ Sesuai □ Cepat □ Keras □ Apatis □ Inkoheren
□ Mendominasi □ Mengancam □ Lambat □ Gagap □ Membisu
□ Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan………………………………………………………………………

3. Aktifitas motorik/perilaku
□ Normal □ Agitasi □ Konflusif □ Lesu/tidak bersemangat □ Grimasem
□ Tegang □ Gelisah □ Tremor □ Melamun/banyak diam □ Sulit diarahkan
□ TIK
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan : …………………………………………………………………....

4. Alam perasaan
□ Sesuai □ Putus asa □ Sedih □ Merasa tidak mampu
□ Marah □ Ketakutan □ Labil □ Gembira berlebihan
□ Tertekan □ Khawatir □ Malu □ Tidak berharga/berguna
Jelaskan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :……………………………………………………………………..

5. Interaki selama wawancara


□ Kooperatif □ Bermusuhan □ Curiga □ Tidak kooperatif
□ Kontak mata kurang □ Mudah tersinggung □ Defensif
Jelaskan
:……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan:……………………………………………………………………

6. Afek
□ Sesuai □ Datar □ Tumpul □ Labil □ Tidak sesuai Jelaskan:
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan:……………………………………………………………………

7. Persepsi
□ Halusinasi □ Pendengaran □ Penghidu □ Penglihatan □ Pengecapan
□ Perabaan
Jelaskan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan:……………………………………………………………………

8. Proses pikir
□ Sesuai □ Sirkumsial □ Flight of ideas □ Pengulangan pembicaraan
□ Tangensial □ Bloking □ Kehilangan asosiasi
Jelaskan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :……………………………………………………………………

9. Isi Pikir
□ Sesuai □ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria
□ Pikiran magis □ Ide yang terkait □ Depersonalisasi □ Agama
□ Waham □ Kebesaran □ Curiga □ Nihilistik Jelaskan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Masalah keperawatan:…………………………………………………………………….
10. Tingkat kesadaran
□ Compos mentis □ Apatis □ Stupor □ Bingung □ Sedasi
Disorientasi : □ Tidak □ Ya □ Waktu □ Tempat □ Orang
Jelaskan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan:……………………………………………………………………

11. Memori
□ Gangguan daya ingat jangka pendek □ Gangguan daya ingat jangka pendek
□ Gangguan daya ingat saat ini □ Konfabulasi Jelaskan:
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :…………………………………………………………………...

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


□ Konsentrasi baik □ Tidak mampu berkonsentrasi
□ Mudah beralih □ Tidak mampu berhitung sederhana Jelaskan:
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :…………………………………………………………………..

13. Kemampuan penilaian


□ Gangguan ringan □ Gangguan bermakna Jelaskan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan:……………………………………………………………………..

14. Daya tilik diri (insight)


□ Mengingkari penyakit yang diderita □ Menyalahkan hal-hal di luar dirinya Jelaskan:
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :……………………………………………………………………

X. SUMBER KOPING
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………...
Masalah Keperawatan: ……………………………………………………………………..

XI. PERSIAPAN PULANG / DISCHARGE PLANNING


NO Komponen yang dibutuhkan Ya Tidak
1 Tempat tinggal
2 Care giver
3 Layanan kesehatan masyarakat (puskesmas/CMHN)
4 Group support
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………...
Masalah Keperawatan:……………………………………………………………………..

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medis :
Therapy medis:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
XIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG ( tulis pemeriksaan penunjang)
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

A. DATA FOKUS

...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
B. ANALISIS DATA

NO DATA MASALAH
C. POHON MASALAH
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..


RM No. : …………………… Ruangan : …………………..

No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperawatan
Gangguan TUM: Klien memiliki
konsep diri: konsep diri yang
harga diri positif
rendah.
TUK:
1. Klien dapat 1. klien mampu membina hubungan 1. Bina hubungan saling percaya dengan meng-gunakan prinsip
mengenal aspek saling percaya komunikasi terapeutik :
positif diri dan  Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
latihan kemampuan verbal.
pertama.  Perkenalkan diri dengan sopan.
 Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
disukai klien.
 Jelaskan tujuan pertemuan.
 Jujur dan menepati janji.
 Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
 Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.

2. klien mampu mengenal aspek 2.1. Diskusikan dengan klien tentang:


positif dan kemampuan yang  Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga,
dimiliki: lingkungan.
o Aspek positif dan  Kemampuan yang dimiliki klien.
kemampuan yang dimiliki
klien. 2.2 Bersama klien buat daftar tentang:
o Aspek positif keluarga.  Aspek positif klien, keluarga, lingkungan.
o Aspek positif lingkung-an  Kemampuan yang dimiliki klien.
klien. 2.3.Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi penilaian
negatif.
3. Klien menyebutkan 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat
kemampuan yang dapat dilaksanakan.
dilaksanakan. 3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
pelaksanaannya.
3.3. Diskusikan kemampuan yang akan dipilih
4. klien memilih satu kemampuan 3.4. Latih kemampuan yang dipilih klien, beri pujian
untuk dilatih 4.1. Rencanakan waktu latihan kemampuan yang sudah dilatih
5. Klien membuat rencana kegiatan bersama klien:
harian kemampuan yang sudah 4.2. minta klien menuliskan dalam jadwal kegiatan harian.
dilatih
2. Klien dapat latihan 1. Klien menyampaikan manfaat 1. Evaluasi kegiatan pertama, yang telah dilatih dan berikan
kemampuan kedua kemampuan pertama yang sudah pujian
dilatih
2. klien memilih satu kemampuan 1. Diskusikan kemampuan yang akan dipilih
kedua untuk dilatih 2. Latih kemampuan kedua yang dipilih klien, beri pujian
3. Klien membuat rencana kegiatan 1. Rencanakan waktu latihan kemampuan kedua yang sudah
harian kemampuan kedua yang dilatih bersama klien (alat dan cara):
sudah dilatih 2. minta klien menuliskan dalam jadwal kegiatan harian.

3. Klien dapat latihan 1. Klien menyampaikan manfaat 1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua, yang telah dilatih dan
kemampuan ketiga kemampuan kedua yang sudah berikan pujian
dilatih
2. klien memilih satu kemampuan 1. Diskusikan kemampuan ketiga yang akan dipilih
ketiga untuk dilatih 2. Latih kemampuan ketiga yang dipilih klien, beri pujian
3. Klien membuat rencana kegiatan 1. Rencanakan waktu latihan kemampuan ketiga yang sudah
harian kemampuan ketiga yang dilatih bersama klien:
sudah dilatih 2. minta klien menuliskan dalam jadwal kegiatan harian.

4. Klien dapat latihan 1. Klien menyampaikan manfaat 1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua, dan ketiga yang telah
kemampuan kemampuan pertama, kedua dan dilatih dan berikan pujian
keempat ketiga yang sudah dilatih
2. klien memilih satu kemampuan 1. Diskusikan kemampuan keempat yang akan dipilih
keempat untuk dilatih 2. Latih kemampuan keempat yang dipilih klien, beri pujian
3. Klien membuat rencana kegiatan 1. Rencanakan waktu latihan kemampuan yang sudah dilatih
harian kemampuan yang sudah bersama klien:
dilatih 2. minta klien menuliskan dalam jadwal kegiatan harian.
5. Klien Keluarga mampu 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
mendapatkan 1. Menjelaskan tentang harga diri
dukungan untuk rendah
meningkatkan 2. Menjelaskan cara merawat klien 2. Jelaskan tentang:
harga diri: dengan harga diri rendah  pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya harga
keluarga mampu diri rendah (gunakan booklet)
mengenal masalah  Jelaskan cara merawat harga diri rendah terutama
rendah diri klien memberikan pujian semua hal yang positif pada pasien
dan memberi  Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan yang
tanggungjawab dipilih pasien: bimbing dan beri pujian
kegiatan yang  Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
dipilih memberikan pujian

6. Klien mendapatkan 1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien
dukungan untuk kemajuan pasien setelah latihan melaksanakan kegiatan pertama. Beri pujian
meningkatkan kemampuan pertama
harga diri: keluarga 2. Keluarga mampu mendampingi 2. Latih keluarga untuk
mampu melatih klien melatih kemampuan kedua  Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan
kemampuan kedua kegiatan kedua yang dipilih pasien
dipilih  Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi
pujian

7. Klien mendapatkan 1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien
dukungan untuk kemajuan pasien setelah latihan melaksanakan kegiatan pertama dan kedua. Beri pujian
meningkatkan kemampuan pertama dan kedua
harga diri: keluarga 2. Keluarga mampu mendampingi 2. Latih keluarga untuk
mampu melatih klien melatih kemampuan ketiga  Melatih pasien dalam melakukan kegiatan ketiga yang
kemampuan ketiga dipilih pasien
yang dipilih  Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi
pujian

8. Keluarga mampu 1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien
melakukan follow kemajuan pasien setelah latihan melaksanakan kegiatan pertama, kedua dan ketiga. Beri pujian
up ke PKM, kemampuan pertama, kedua dan
mengenali tanda ketiga
kambuh,
melakukan rujukan 2. Keluarga mampu mendampingi 2. Latih keluarga untuk
klien melatih kemampuan keempat  Melatih pasien dalam melakukan kegiatan keempat
yang dipilih pasien
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi
pujian

3. Keluarga mampu menjelaskan 3. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan


tanda-tanda kambuh, cara
melakukan rujukan/ follow up ke
puskesmas
4. keluarga menyatakan 4.Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
akan membantu klien pujian
melakukan kegiatan sesuai
jadwal
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien
melakukan kegiatan yang dipilih oleh pasien. Latih kemampuan
yang lain, sebanyak-banyaknya. Beri pujian
2. Nilai kemampuan keluarga mmbimbing pasien
3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..


No CM : …………………… Ruangan : …………………..

Dx Perencanaan
No
Tgl Keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx
n
Isolasi sosial TUM: Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain

TUK:
1. Klien dapat 1. klien menunjukkan tanda-tanda 1.1.Bina hubungan saling percaya dengan:
mengidentifikasi percaya kepada / terhadap  Beri salam setiap berinteraksi.
isolasi sosial yang perawat:  Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
dialami latihan o Wajah cerah, tersenyum tujuan perawat berkenalan
berkenalan o Mau berkenalan  Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
o Ada kontak mata  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
o Bersedia menceritakan berinteraksi
perasaan  Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi
o Bersedia mengungkapkan kllien
masalahnya  Buat kontrak interaksi yang jelas
o Bersedia mengungkapkan  Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan
masalahnya klien

2. klien dapat menyebutkan 2.1 Tanyakan pada klien tentang:


minimal satu penyebab menarik  Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien
diri dari:  Orang yang paling dekat dengan klien di rumah/ di
o diri sendiri ruang perawatan
o orang lain  Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
o lingkungan  Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/di
ruang perawatan
 Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang
tersebut
 Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang
lain
2.2 Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau
tidak mau bergaul dengan orang lain.
2.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya

3. klien dapat menyebutkan 3.1.Tanyakan pada klien tentang :


keuntungan berhubungan sosial,  Manfaat hubungan sosial.
misalnya  Kerugian menarik diri.
o banyak teman 3.2.Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan
o tidak kesepian sosial dan kerugian menarik diri.
o bisa diskusi Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
o saling menolong, perasaannya
dan kerugian menarik diri,
misalnya:
o sendiri
o kesepian
o tidak bisa diskusi

4. klien dapat melaksanakan 4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
hubungan sosial secara bertahap 4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
dengan: berkomunikasi dengan :
o Perawat dan klien lain  Perawat lain
 Klien lain
4.3 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
4.5 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
2. Klien dapat klien dapat melaksanakan 1.2 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
berkenalan degan hubungan sosial secara bertahap 1.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
beberapa orang dengan: beberapa orang/Kelompok berkomunikasi dengan kelompok/beberapa orang
saat melakukan kegiatan 1.3 Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian
(latih 2 kegiatan)
1.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
1.5 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
1.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
3. Klien dapat klien dapat melaksanakan 1.1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (berapa orang) &
berkenalan dengan hubungan sosial secara bertahap bicara saat melakukan dua kegiatan harian. Beri pujian
lebih banyak orang dengan: beberapa orang saat 1.2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2
lain melakukan kegiatan baru kegiatan baru)
1.3.1.3.
1.4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
berkenalan > 5 orang, berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian
4. Klien dapat klien dapat melaksanakan 1.1 Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat
berkenalan dan hubungan sosial saat melakukan melakukan empat kegiatan harian. Beri pujian
bersosialisasi saat kegiatan di luar ruangan/luar 1.2. Latih cara bicara sosial: belanja ke warung, meminta
melakukan kegiatan rumah/ libatkan dalam TAKS sesuatu, menjawab pertanyan
di luar ruangan/luar 1.3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
rumah berkenalan >5 orang, orang baru, berbicara saat
melakukan kegiatan harian dan sosialisasi
1.4. Libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi
Klien mampu klien dapat melaksanakan 1.4. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, berbicara saat
bersoisalisasi secara hubungan sosial secara mandiri melakukan kegiatan harian dan sosialisasi. Beri pujian
mandiri 1.5. Latih kegiatan harian
1.6. Nilai kemampuan yang telah mandiri
1.7. Nilai apakah isolasi sosial teratasi
5. Klien mendapatkan 5.1. Keluarga menyampaikan 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien,
dukungan keluarga masalah dalam merawat pasien jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya
untuk defisit perawatan diri (gunakan booklet)
meningkatkan  Penyebab klien tidak bersosialisasi
kemampuan  Tindakan yang telah dilakukan klien selama di rumah
sosialisasi dan sakit dalam bersosialisasi dan kemajuan yang telah
melatih klien dialami oleh klien
berkenalan  Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam bersosialisasi
5.2. Menjelaskan cara-cara 2. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu dilakukan
membantu klien dalam keluarga dalam mengajarkan klien bersosialisasi :
bersosialisasi  Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
terjadinya isolasi sosial (gunakan booklet)
 Jelaskan cara merawat isolasi sosial
 Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian
5.3. Keluarga mempraktekan 3. Anjurkan keluarga untuk membantu klien seuai jadwal
cara bersosialisasi pada klien dan beri pujian

6. keluarga dapat 6.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
mendampingi klien kemampuan dalam berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian.
berdiskusi saat merawat/melatih klien Beri pujian
melakukan 2 berosialisasi
kegiatan 6.2. Menjelaskan cara-cara 2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan
membantu klien dalam berhias pasien berbicara
 makan,
 sholat bersama
 lain-lain: ............................
3. Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi
pujian :
6.3. Keluarga mempraktekan  Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan cara
cara berhias pada klien bercakap-cakap
 Ingatkan klien waktu bercakap-cakap.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
bercakap-cakap
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
7. Klien mendapatkan 7.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
dukungan keluarga kemampuan dalam berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan
untuk merawat/melatih pasien dalam RT. Beri pujian
meningkatkan melakukan kegiatan sosial
sosialisasi: keluarga 7.2. Menjelaskan cara-cara 2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial
melatih klien membantu klien dalam  berbelanja,
melakukan kegiatan melakukan kegiatan sosial  meminta sesuatu
sosial  dll ........................
3. Latih keluarga mengajak pasien melakukan kegiatan
sosial:
 Belanja
 Meminta sesuatu
 Dll ................
7.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan
berhias pada klien pujian

8. keluarga memahami 8.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
cara follow up kemampuan dalam berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian/RT,
merawat/melatih pasien berbelanja. Beri pujian
berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian/RT,
berbelanja
8.2. Menjelaskan cara-cara follow 2. Jelaskan perawatan berkelanjutan
up ke PKM, tanda kambuh, dan  follow up ke PKM,
rujukan  tanda kambuh,
 rujukan
8.3. Keluarga mempraktekan cara 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
membantu klien sesuai jadwal pujian

Keluarga mampu Keluarga dapat menyebutkan cara  Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
merawat pasien secara merawat pasien dengan masalah pasien dalam bersosialisasi. Beri pujian
mandiri Isolasi sosial  Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
 Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM
 Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Nama Klien : DX. Medis :


RM.NO : Ruangan :

N Perencanaan
o Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Tgl
D Keperawatan
x
Gangguan TUK 1 : 1. Klien menyatakan mengalami 1. Diskusikan dengan klien tentang halusinasi yang dialami
sensori persepsi: Klien dapat mengenal halusinasi  Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu
halusinasi halusinasinya dan (halusinasi dengar/ lihat/ penghidu /raba/ kecap)
(lihat/dengar/ latihan menghardik  Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami
penghidu/raba/ haluninasi hal tersebut, namun perawat sendiri tidak
kecap) mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa
menuduh atau menghakimi)
 Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal
yang sama.
 Katakan bahwa perawat akan membantu klien
2. Klien menyebutkan halusinasi 2. Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang
yang dialami: adanya pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien:
o Isi  Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi,
o Waktu siang, sore, malam atau sering dan kadang –
o Frekunsi kadang )
o Situasi dan kondisi yang  Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi menimbulkan halusinasi
3. klien menyatakan yang 3. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi
dialkukan saat halusinasi muncul halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan
perasaannya.
 Marah
 Takut
 Sedih
 Senang
 Cemas
 Jengkel
4. klien menyampaikan apa yang 4. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk
dilakukan untuk mengatasi mengatasi perasaan tersebut.
perasaan tersebut  Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
 Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan
kerugian cara tersebut
5. klien menyampaikan dampak 5. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila
yang akan dialaminya bila klien klien menikmati halusinasinya
menikmati halusinasinya
6. Klien mampu mengenal cara 6. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat,
baru untuk mengontrol halusinasi bercakap-cakap, melakukan kegiatan
7. Klien mampu latihan cara 7. Latih cara mengontrol halusinasi dg menghardik:
menghardik  Katakan pada diri sendiri bahwa “ini tidak nyata!,
saya tidak mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba
/kecap”
 Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan
menghardik, beri pujian

TUK 2 : 1. Klien mampu menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian


Klien dapat mengotrol kemampuan mengahrdik 2. Latih cara mengontrol halusinasi dg obat, jelaskan:
dengan obat 2. klien mampu  jenis,
menyampaikan/praktekkan cara  guna,
obat  dosis,
 frekuensi,
 cara,
 kontinuitas minum obat
3. klien mampu merencanakan/ 3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
jadwal minum obat menghardik dan minum obat

TUK 3 : 1. Klien mampu menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan menghardik dan minum obat. Beri
Klien dapat mengotrol kemampuan mengahrdik dan pujian
dengan bercakap- minum obat 2. Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
cakap 2. klien mampu untuk mengontrol halusinasi:
menyampaikan/praktekkan cara  meminta orang lain untuk bercakap-cakap
bercakap-cakap  menyampaikan manfaat bercakap-
3. klien mampu merencanakan/ 3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
jadwal bercakap-cakap menghardik, minum obat dan bercakap-cakap

TUK 4 : 1. Klien mampu menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik & obat &
Klien dapat mengotrol kemampuan mengahrdik, minum bercakap-cakap. Beri pujian
dengan melaukan obat dan bercakap-cakap
aktifitas terjadwal 2. klien mampu menyampaikan dan 2. Latih cara mengontrol halusinasi dg melakukan kegiatan
praktekkan aktifitas yang dapat harian (mulai 2 kegiatan):
dilakukan  diskusikan dengan klien kegiatan yang dapat
3. klien mampu merencanakan/ dilakukan
jadwal aktifitas yang akan  anjurkan klien memilih dua untuk dilatih
dilakukan  latih dua cara yang dipilih
3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan
harian
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik & obat &
bercakap-cakap & kegiatan harian. Beri pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri
4. Nilai apakah halusinasi terkontrol
5. Klien mendapatkan 5.1. Keluarga menyampaikan 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien,
dukungan keluarga masalah dalam merawat pasien jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya
untuk mengontrol halusinasi (gunakan booklet)
halusinasi: keluarga  Jelaskan pengertian, tanda & gejala, penyebab dan
mengenal masalah proses terjadinya halusinasi
halusinasi dan  Tindakan yang telah dilakukan klien selama di
melatih klien rumah sakit dalam mengontrol halusinasi dan
menghardik kemajuan yang telah dialami oleh klien
halusinasi  Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol
halusinasi
5.2. Menjelaskan cara-cara 2. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
membantu klien dalam dilakukan keluarga dalam mengontrol halusinasi :
mengontrol halusinasi  Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi dengan 4 cara, yaitu:
menghardik, minum obat, bercakap-cakap, dan
melakukan akifitas
 Ingatkan klien waktu : menghardik, minum obat,
bercakap-cakap, dan melakukan akifitas
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
mengontrol halusinasi
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
5.3. Keluarga mempraktekan cara 3. Latih cara merawat : menghardik dan anjurkan
menghardik membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
6. Klien mendapatkan 6.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
dukungan keluarga kemampuan dalam menghardik. Beri pujian
untuk mengontrol merawat/melatih pasien
halusinasi: keluarga membersihan diri 2. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
melatih minum obat 6.2. keluarga menyiapkan sarana  jenis,
berhias klien: sisir, bedak &  guna,
Lipstik (wanita), alat cukur (laki-  dosis,
laki),  frekuensi,
 cara,
 kontinuitas minum obat)
6.3. Menjelaskan cara-cara 3. Diskusikan dan latih keluarga cara
membantu klien dalam berhias memberikan/membimbing minum obat:
 contohkan cara mendampingi klien minum obat dan
minta keluarga mengulangi
 Ingatkan klien waktu minum obat.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam minum
obat
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
6.4. Keluarga mempraktekan cara 4.Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
berhias pada klien memberikan pujian

7. Klien mendapatkan 7.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
dukungan keluarga kemampuan dalam menghardik dan memberikan obat. Beri pujian
untuk mengontrol merawat/melatih bercakap-cakap
halusinasi: keluarga dan melakukan kegiatan
melatih bercakap- 7.2. Menjelaskan cara-cara 2. Diskusikan Jelaskan cara bercakap-cakap dan
cakap dan membantu klien bercakap-cakap melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinas:
 Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan cara
melakukan kegiatan dan melakukan kegiatan bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk
mengontrol halusinas
 Ingatkan klien waktu cara bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam cara
bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk
mengontrol halusinas
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
3. Latih dan sediakan waktu untuk bercakap-cakap
7.3. Keluarga mempraktekan cara terutama saat halusinasu, anjurkan membantu pasien sesuai
berhias pada klien jadual dan memberikan pujian

8. Klien mendapatkan 8.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
dukungan keluarga kemampuan dalam pasien menghardik, memberikan obat, bercakap-cakap dan
untuk mengontrol merawat/melatih pasien melakukan kegiatan. Beri pujian
halusinasi: keluarga menghardik, memberikan obat,
melatih bercakap-cakap dan melakukan
kegiatan
8.2. Keluarga mempraktekan cara 2. Latih cara mengontrol halusinasi : menghardik, minum
mengevalusi kemampuan pasien obat, bercakap-cakap dan melakukan aktifitas terjadwal
dalam mengontrol halusinasi
Keluarga mampu Keluarga dapat menyebutkan cara  Evaluasi kegiatan keluarga dalam menghardik, minum
merawat pasien secara mengontrol halusinasi klien obat, bercakap-cakap dan melakukan aktifitas
mandiri terjadwal. Beri pujian
 Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
 Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM
 Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian

Keterangan :
* Halusinasi dengar : bicara dan tertawa tanpa stimulus , memandang kekanan/kekiri/kedepan seolah – olah ada teman bicara
* Halusinasi lihat : menyatakan melihat sesuatu, terlihat ketakutan
* Halusinasi penghidu : menyatakan mencium sesuatu, terlihat mengengdus
* Halusinasi Raba : Menyatakan merasa sesuatu berjalan di kulitnya, mengosok – gosok tangan/kaki/wajah dll
* Halusinasi Kecap : menyatakan terasa sesuatu dilidahnya, sering mengulum lidah
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..


No CM : …………………… Ruangan : …………………..

No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperawatan
Risiko Perilaku TUM: Klien dapat
Kekerasan mengontrol perilaku
kekerasan

TUK: Klien Mampu:


1. Klien mampu 1. Membina hubungan saling 1. Bina hubungan saling percaya dengan:
mengenal perilaku percaya  Beri salam setiap berinteraksi.
kekerasan yang  Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
dialami dan tujuan perawat berinteraksi
mengontrol  Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
dengan cara fisik  Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji
setiap kali berinteraksi
 Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi
klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan
perasaan klien
2. Menceritakan penyebab 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya:
perasaan jengkel/kesal baik dari  Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa
diri sendiri maupun kesal atau jengkelnya
lingkungannya  Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian
setiap ungkapan perasaan klien
3. Menceritakan tanda-tanda saat 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku
terjadi perilaku kekerasan: kekerasan yang dialaminya:
o Tanda fisik : mata merah,  Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-
tangan mengepal, ekspresi tanda fisik) saat perilaku kekerasan terjadi
tegang, dan lain-lain.
o Tanda emosional : perasaan  Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya
marah, jengkel, bicara kasar. (tanda-tanda emosional) saat terjadi perilaku
o Tanda sosial : bermusuhan kekerasan
yang dialami saat terjadi  Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan
perilaku kekerasan dengan orang lain (tanda-tanda sosial) saat terjadi
perilaku kekerasan

4. Menjelaskan jenis-jenis ekspresi 4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang


kemarahan yang selama ini telah dilakukannya selama ini:
dilakukannya, perasaannya saat  Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak
melakukan kekerasan, kekerasan yang selama ini pernah dilakukannya.
efektivitas cara yang dipakai  Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah
dalam menyelesaikan masalah tindak kekerasan tersebut terjad.
 Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang
dilakukannya masalah yang dialami teratasi

5. Menjelaskan akibat tindak 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) cara
kekerasan yang dilakukannya: yang dilakukan pada:
(Diri sendiri : luka, dijauhi  Diri sendiri
teman, dll; orang lain/keluarga :  Orang lain/keluarga
luka, tersinggung, ketakutan,  Lingkungan
dll; lingkungan : barang atau
benda rusak dll)

6. Menjelaskan cara-cara sehat 6. Diskusikan dan Jelaskan dengan klien cara-cara sehat
mengungkapkan marah untuk mengungkapkan marah
 Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau kasur,
olah raga.
 Obat
 Verbal/sosial: mengungkapkan bahwa dirinya
sedang kesal kepada orang lain dengan latihan
asertif.
 Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb
sesuai keyakinan agamanya masing-masing
7. Memperagakan cara 7. Latihan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
mengontrol perilaku kekerasan: cara fisik:
Fisik: tarik nafas dalam,  Peragakan cara melaksanakan cara fisik: nafas
memukul bantal/kasur dalam dan pukul bantal/kasur.
 Jelaskan manfaat cara tersebut
 Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah
dilakukan.
 Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang masih
belum sempurna
 Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik

2. Klien mampu Klien mampu menjelaskan: 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan beri pujian
menggunakan obat o Manfaat minum obat 2. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan
sesuai program o Kerugian tidak minum obat kerugian jika tidak menggunakan obat
yang telah o Nama obat 3. Jelaskan kepada klien:
ditetapkan untuk o Bentuk dan warna obat  Jenis obat (nama, warna dan bentuk obat)
mengontrol o Dosis yang diberikan  Dosis yang tepat untuk klien
perilaku kekerasan kepadanya  Waktu pemakaian
o Waktu pemakaian  Cara pemakaian
o Cara pemakaian  Efek yang akan dirasakan klien
o Efek yang dirasakan 3. Masukkan pada jadual kegiatan minum obat dan
Motivasi klien untuk:
 Minta dan menggunakan obat tepat waktu
 Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek yang
tidak biasa
 Beri pujian terhadap kedisiplinan klien
menggunakan obat.
3. Klien mampu Kklien mampu: mengungkapkan 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat, beri pujian
mengontrol dengan perasaan kesal/jengkel pada orang 2. Diskusikan cara verbal/sosial untuk mengungkapkan
cara verbal/sosial lain tanpa menyakiti kemarahan.
 Menyampaikan peraasaan dengan baik
 Meminta dengan baik
 Menolak dengan baik.
2. Masukkan pada jadual kegiatan dan anjurkan klien
menggunakan cara yang sudah dilatih saat
marah/jengkel
4. Klien mampu 1. Klien mampu: mengidentifikasi 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat dan verval, beri
mengontrol dengan kegiatan spiritual yang dapat pujian
cara spiritual dilakukan: zikir/doa, meditasi 2. Diskusikan cara spiritual yang dipilih untuk mengontrol
sesuai agamanya kemarahan.
2. Klien mpu melakuan kegiatan 3. Masukkan pada jadual kegiatan dan anjurkan klien
spiritual untuk mengontrol menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/
marahnya jengkel

4. Evaluasi kegiatan latihan dan berikan pujian.


5. Latih kegiatan dilanjutkan sampai tak terhingga
6. Nilai kemampuan yang telah mandiri
7. Nilai apakah harga diri klien meningkat
5. Klien mendapatkan Keluarga mampu
dukungan untuk 3. Menjelaskan tentang RPK 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
mengontrol PK: 4. Menjelaskan cara merawat klien 2. Jelaskan tentang:
keluarga mampu dengan RPK  pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya PK
mengenal masalah 5. Melatih cara fisik (gunakan booklet)
RPK dan melatih  Jelaskan cara merawat PK
cara fisik  Latih keluarga cara merawat PKL fisik
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian
6. Klien mendapatkan 1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
dukungan untuk kemajuan pasien setelah latihan pasien fisik1.2. Beri pujian
mengontrol PK: fisik
keluarga mampu 2. Keluarga menyampaikan 7 benar 2. Jelaskan kepada klien:
membimbing minum obat  Jenis obat (nama, warna dan bentuk obat)
minum obat  Manfaat
 Dosis yang tepat untuk klien
 Waktu pemakaian
 Cara pemakaian
 Efek yang akan dirasakan klien
 kontinuitas minum obat
3. Keluarga mampu mendampingi 3. Latih keluarga untuk
klien minum obat  menjadwalkan minum obat pasien
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian
7. Klien mendapatkan 1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien
dukungan untuk kemajuan pasien setelah latihan latihan fisik dan minum obat. Beri pujian
mengontrol PK: fisik dan minum obat
keluarga mampu
membimbing 2. Keluarga mampu mendampingi 2. Latih keluarga untuk
minum obat klien melatih cara verbal dan  Latih keluarga membimbing pasien dengan cara
spiritual verbal/bicara yang baik
 Latih keluarga membimbing pasien dengan cara
spiritual
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian

8. Keluarga mampu 1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih


melakukan follow kemajuan pasien setelah latihan pasien fisik1.2, memberikan obat verbal & spiritual.
up ke PKM, fisik, minum obat, verbal, dan Beri pujian
mengenali tanda spiritual
kambuh, 2. Keluarga mampu menjelaskan 2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
melakukan rujukan tanda-tanda kambuh, cara
melakukan rujukan/ follow up ke
puskesmas

3. Keluarga menyatakan akan 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan


membantu pasien sesuai jadual memberikan pujian

4. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih


pasien fisik1.2, memberikan obat, verbal & spiritual
dan follow up. Beri pujian
5. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
6. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..


RM No. : …………………… Ruangan : …………………..

No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperawatan
Defisit TUM: klien dapat
perawatan diri mandiri dalam
perawatan diri

TUK:
1. Klien dapat 1. Klien menunjukkan tanda-tanda 1. Bina hubungan saling percaya :
mengenal DPD percaya kepada perawat:  Beri salam setiap berinteraksi.
dan latihan o Wajah cerah, tersenyum  Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
personal hygiene o Mau berkenalan tujuan perawat berkenalan
o Ada kontak mata  Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien
o Menerima kehadiran perawat  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
o Bersedia menceritakan berinteraksi
perasaannya  Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi
klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan
empati
 Penuhi kebutuhan dasar klien
2. Klien mengetahui pentingnya 2. Diskusikan dengan klien:
perawatan diri, klien menyebutkan:  Penyebab klien tidak merawat diri
o Penyebab tidak merawat diri  Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan
o Manfaat menjaga perawatan diri fisik, mental, dan sosial.
o Tanda-tanda bersih dan rapi  Tanda-tanda perawatan diri yang baik
o Gangguan yang dialami jika  Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa
perawatan diri tidak diperhatikan dialami oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat
3. Klien mengetahui cara-cara 3.1.Diskusikan frekuensi menjaga perawatan diri selama
melakukan perawatan diri: ini
3.1. klien menyebutkan frekuensi  Mandi
menjaga perawatan diri:  Gosok gigi
o Frekuensi mandi  Keramas
o Frekuensi gosok gigi  Berpakaian
o Frekuensi keramas  Berhias
o Frekuensi ganti pakaian  Gunting kuku
o Frekuensi berhias
o Frekuensi gunting kuku
3.2.klien menjelaskan cara menjaga 3.2.Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan
perawatan diri: benar :
o Cara mandi  mandi
o Cara gosok gigi  gosok gigi
o Cara Keramas  Keramas
o Cara Berpakaian  Berpakaian
o Cara berhias  Berhias
o Cara gunting kuku  Gunting kuku
3.2. Berikan pujian untuk setiap respon klien yang positif
4. klien mempraktekkan perawatan diri 4.1.Bantu klien saat perawatan diri :
dengan dibantu oleh perawat:  Mandi
o Mandi  Gosok gigi
o Gosok gigi  Keramas
o Keramas  Ganti pakaian
o Ganti pakaian  Berhias
o Berhias  Gunting kuku
o Gunting kuku 4.2. Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan
perawatan diri
4.3. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan mandi,
sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut (2 kali per
minggu), potong kuku (satu kali per minggu)
2. Klien dapat latihan 1. Klien mampu menyebutkan 1.1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian
merias diri o perawatan diri yang sudah
dilakukan 1.2. Jelaskan cara dan alat untuk berhias
o cara berhias: 1.3. Latih cara berhias setelah kebersihan diri: sisiran, rias
 Wanita: berhias/berhias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria
 Laki-laki: mencukur jenggot 1.4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk kebersihan diri
dan kumis dan berhias

3. Klien dapat latihan 1. Klien mampu menyebutkan 1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berhias. Beri
merias diri o perawatan diri dan berhias yang pujian
sudah dilakukan 2. Jelaskan cara dan alat makan dan minum
o cara/adab makan dan minum: 3. Bantu/latih klien saat makan dan minum :
 menyiapkan makan  menyiapkan makan
 cuci tangan sebelum makan  cuci tangan sebelum makan
 duduk dimeja makan  duduk dimeja makan
 berdoa sebelum makan  berdoa sebelum makan
 tertib selama makan  tertib selama makan
 berdoa setelah makan  berdoa setelah makan
 merapihkan meja makan  merapihkan meja makan
 membersihkan alat makan  membersihkan alat makan
4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
kebersihan diri, berhias dan makan & minum yang baik

4. Klien dapat 1. Klien mampu menyebutkan 1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berhias, makan &
menyebutkan cara o perawatan diri, berhias dan minum. Beri pujian
BAB/BAK yang makan/minum yang sudah 2. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik
baik dilakukan  BAB/BAK di toilet
o cara/adab BAB/BAK:  Membersihkan diri setelah BAB/BAK
 BAB/BAK di toilet  Membersihkan/menyiram toilet setelah BAB/BAK
 Membersihkan diri setelah 3. bantu/Latih BAB dan BAK yang baik
BAB/BAK 4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
 Membersihkan/menyiram toilet kebersihan diri, berhias, makan & minum dan
setelah BAB/BAK BAB&BAK

Klien dapat merawat Klien mampu menyebutkan cara 1. Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri: kebersihan
diri secara mandiri merawat diri dengan baik diri, berhias, makan & minum, BAB & BAK. Beri pujian
o Membersihkan diri 2. Latih kegiatan harian
o Berhias 3. Nilai kemampuan yang telah mandiri
o Makan/minum 4. Nilai apakah perawatan diri telah baik
o BAB & BAK
5. Klien mendapatkan 5.1. Keluarga menyampaikan masalah 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat
dukungan keluarga dalam merawat pasien pasien, jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
untuk terjadinya defisit perawatan diri (gunakan booklet)
meningkatkan  Penyebab klien tidak melaksanakan perawatan diri
perawatan diri:  Tindakan yang telah dilakukan klien selama di
keluarga mengenal rumah sakit dalam menjaga perawatan diri dan
masalah DPD dan kemajuan yang telah dialami oleh klien
melatih klien  Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk
merawat diri meningkatkan kemampuan klien dalam perawatan
diri
5.2. keluarga menyiapkan sarana 2. Jelaskan sarana untuk membersihkan diri
perawatan diri klien: sabun mandi,  Sarana yang diperlukan untuk menjaga perawatan
pasta gigi, sikat gigi, shampoo, diri klien
handuk, pakaian bersih, sandal, dan  Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
gunting kuku, dll tersebut
5.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam memenuhi kebutuhan dilakukan keluarga dalam perawatan diri :
perawatan dirinya  Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan
perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti
baju, dan gunting kuku)
 Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keramas,
ganti baju, dan gunting kuku.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
perawatan diri
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
5.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Latih cara merawat : kebersihan diri dan anjurkan
perawatan diri/personal hygiene pada membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
klien
6. Klien mendapatkan 6.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
dukungan keluarga kemampuan dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri. Beri pujian
untuk pasien membersihan diri
meningkatkan 6.2. keluarga menyiapkan sarana berhias 2. Jelaskan sarana untuk berhiasi
perawatan diri: klien: sisir, bedak & Lipstik (wanita),  Sarana yang diperlukan untuk berhias
keluarga melatih alat cukur (laki-laki),  Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
klien berhias tersebut
6.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam berhias dilakukan keluarga dalam berhias :
 Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan berhias
 Ingatkan klien waktu berhias.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
berhias
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
6.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Latih cara merawat : kebersihan diri dan berhias,
berhias pada klien anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
pujian

7. Klien mendapatkan 7.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
dukungan keluarga kemampuan dalam merawat/melatih pasien kebersihan dir dan berhias. Beri pujian
untuk pasien membersihan diri dan berhias
meningkatkan 7.2. keluarga menyiapkan sarana makan 2. Jelaskan sarana untuk makan dan minum
perawatan diri: dan minum  Sarana yang diperlukan untuk makan dan minum
keluarga melatih  Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
klien makan dan tersebut
minum yang baik 7.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam makan dan minum dilakukan keluarga untuk makan dan minum:
 Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan makan
dan minum
 Ingatkan klien waktu makan dan minum.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
makan dan minum
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
7.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Latih cara merawat : kebersihan diri, berhias dan
berhias pada klien makan minum, anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberikan pujian

8. Klien mendapatkan 8.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
dukungan keluarga kemampuan dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri, berhias dan makan-minum. Beri
untuk pasien membersihan diri, berhias dan pujian
meningkatkan makan/minum
perawatan diri: 8.2. keluarga menyiapkan sarana BAB & 2. Jelaskan sarana untuk BAB & BAK
keluarga melatih BAK  Sarana yang diperlukan untuk BAB & BAK
klien BAB dan  Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
BAK tersebut
8.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam BAB & BAK dilakukan keluarga untuk BAB & BAK:
 Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan makan
dan minum
 Ingatkan klien jika ingin BAB & BAK.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam BAB
& BAK
 Berikan pujian atas keberhasilan klien

8.4. Keluarga mempraktekan cara BAB 4. Latih cara merawat : kebersihan diri, berhias, makan
& BAK pada klien minum dan BAB & BAK, anjurkan membantu pasien
sesuai jadual dan memberikan pujian

Keluarga mampu Keluarga dapat menyebutkan cara  Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
merawat pasien merawat pasien dengan masalah DPD pasien dalam perawatan diri: kebersihan diri,
secara mandiri berdandan, makan & minum, BAB & BAK. Beri
pujian
 Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
 Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke
PKM
 Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian
F. DOKUMENTASI KEPERAWATAN

CATATAN PERKEMBANGAN Nama Pasien:


PASIEN TERINTEGRASI Tanggal Lahir:
(dilengkapi dala 24 jam pertama
pasien masuk ruang rawat)
TGL/ Profesional HASIL ASASMEN Intsruksi PPA VERIFIKASI
JAM Pemberi PASIEN DAN termasuk pasca bedah DPJP
asuhan PEMBERIAN (instruksi ditulis (Tulis nama, beri
LAYANAN dengan rinci dan paraf, tanggal, jam)
(dituliskan dalam format jelas) (DPJP harus
SOAP/ADMIE, disertai membaca/
sasaran. Tulis nama, beri merieveiew semua
paraf pada akhir catatan) rencana asuhan
keperawatan)
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK

…….
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk
memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa …….

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. ……

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
proposal TAK ini Kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para
mahasiswa, dan pembaca.

Bandar Lampung, …… 2020

Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah
satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan
persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang
dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala
gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan
sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan.
Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi
yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman
dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi
halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa khususnya yang dirawat sebagian besar pasien
mengalami masalah halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas
Kelompok tentangstimulasi sensori halusinasi.

B. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4 sesi,
yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi & Mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan
orang lain
4. Sesi IV: Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
Terjadwal

C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi
dalam kelompok secara bertahap.
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

D. Sesi yang digunakan


1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
E. Klien
1. Kriteria klien
a.Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
b.Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2. Proses seleks
a.Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b.Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c.Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d.Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
F. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
G. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti
oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini
H. Pengorganisasian
1. TOPIK
Sesi 1 : Mengenal Halusinasi dan menghardik
2. TUJUAN
a) TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan TAK sesi I diharapkan klien dapat mengenal
halusinasinya.
b) TUJUAN KHUSUS
 Klien dapat mengenal halusinasi
 Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
 Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
 Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
3. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah

4. KLIEN
 Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
 Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
 Jumlah klien
5. PENGORGANISASIAN
 Waktu
Tanggal :
Hari : senin
Jam : 09.00
Lama tiap langkah kegiatan :45 menit
 Tim terapis
Leader : …..
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader :
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer :
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok

 Seetting tempat :
a) terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b) tempat tenang dan nyaman.

Gambar Setting Tempat

L CL

K K

F F

K K

F K F

Keterangan gambar:

L
: Leader : Tikar
CL
: Co-Leader

O : Observer

F : Fasilitator

K
: Klien

 Metode dan media


a. Media
 spidol
 Papan tulis/whiteboard/flipchart
b. Metode
 Diskusi dan tanya jawab
 Bermain peran atau simulasi
6. PROSES PELAKSANAAN
A. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan
sensori persepsi : halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
B. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
c) Menanyuakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2) Evaluasi/ validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin pada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
C. Tahap kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal
suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
2) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi
halusinasi. Mulai dari klien dari sebelah kanan, secara berurutan
sampai semua klien mendapat klien. Hasilnya tulis di whiteboard.
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar
D. TAHAP TERMINASI
1) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi,
dan perasaannya jika terjadi halusinasi.
3) Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara
mengontrolhalusinasi
 Menyepakati waktu dan tempat
4) Format evaluasi
No Nama klien Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebut
halusinasi waktu situasi terjadi perasaan saat
terjadi halusinasi halusinasi
halusinasi
1
2
3
4
5
6
7
8

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu
situasi, dan perasaan. Beri tanda  jika klien mampu dan tanda X jika klien
tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:
halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul),
waktu (pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram)
anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada
perawat.
SESI I
1. TOPIK
Sesi 1 : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi V diharapkan klien dapat menjelaskan cara
yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
b. Tujuan Khusus
1) klien memahami pentingnya patuh minum obat
2) klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3) klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat
3. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah
4. KLIEN
a. Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
b. Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
c. Jumlah klien
7 orang
5. PENGORGANISASIAN
a. Waktu
Tanggal :
Hari : selasa
Jam : 09-09.45 wib
Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit
b. Tim terapis
Leader :
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader :
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer :
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok

c. Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
d. Metode dan media
Alat
- spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart
- jadwal kegiatan harian
- beberapa contoh obat
Metode
- diskusi dan tanya jawab
- melengkapi jadwal harian

6. PROSES PELAKSANAAN
a. persiapan
- mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
- mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. orientasi
- salam teraupetik
 salam dari terapis kepada klien
 terapis dan klien memakai papan nama
- evaluasi/validasi
 menanyakan perasaan klien saat ini
 terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi
setelah menggunakan tiga cara yang telah di pelajari
(menghardik,menyibukkan diri dengan kegiatan,dan bercakap
cakap)
- kontrak
 terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
patuh minum obat
 menjelaskan aturan main tersebut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada petugas
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai

- tahap kerja
a) Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat,yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang,dan memperlambat
kambuh.
b) Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat,yaitu
penyebab kambuh
c) Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang di makan dan
waktu memakanya. Buat daftar di whiteboard
d) Menjelaskan lima benar minum obat,yaitu benar obat, benar waktu
minum obat,benar orang yang minum obat,benar cara minum
obat,benar dosis obat
e) Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat secara
bergiliran
f) Berikan pujian pada klien yang benar
g) Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat d
whiteboard)
h) Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat d
whiteboard)
i) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat,yaitu salah satu cara
mencegah halusinasi/kambuh
j) Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat,yaitu
kejadian halusinasi/kambuh
k) Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat
dan kerugian tidak patuh minum obat
l) Memberi pujian tiap kali klien benar

- tahap terminasi
a) evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang
sudah d pelajari
3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) tindak lanjut
mengajurkan klien menggunakan empat cara mengontrol
halusinasi,yaitu menghardik,melakukan kegiatan harian,bercakap
cakap dan patuh minum obat
c) kontrak yang akan datang
1. Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi pesepsi untuk
mengontrol halusinasi
2. Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan
indikasi klien

- Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya


pada tahap kerja.aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi
sesi 5,kemampuan klien yang di harapakan adalah menyebutkan 5
benar minum obat keuntungan minum obat dan akibat tidak patuh
minum obat formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 2: TAK

Stimulasi persepsi :halusinasi

Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

no Nama klien Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan


benar cara minum keuntungan akibat tidak patuh
obat minum obat minum obat
1
2
3
4
5
6
7
8
Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar
cara minum obat.beri tanda V jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak
mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang memiliki klien pada catatan proses


keperawatan tiap klien.contoh : mengikuti sesi 5, TAK stimulasi persepsi
halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat
minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh) anjurkan klien
minum obat dengan cara yang benar
7. TOPIK
Sesi 4 : Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap
8. TUJUAN
c. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi IV diharapkan klien dapat menjelaskan cara
yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi

d. Tujuan Khusus
- Klien memahami perlunya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi
- Klien dapat bercakap – cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi.

9. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah
10. KLIEN
d. Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
e. Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok

f. Jumlah klien

11. PENGORGANISASIAN
e. Waktu
Tanggal :
Hari :
Jam :
Lama tiap langkah kegiatan :
f. Tim terapis
Leader :
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader :
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer :
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok

g. Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
h. Metode dan media
Alat
- Spidol dan whiteboard/papan tulis / flipchart
- Jadwal kegiatan harian
Metode
- Diskusi kelompok
Bermain peran / stimulasi
12. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
 Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
- Salam terapeutik
 Mengingatkan kontrak dengan klien yang yang mengikuti sesi.
 Terapis membuat kontrak dengan klien 3
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
- Evaluasi / validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara
yang telah dipelajari ( menghardik, menyibukan diri, dengan
kegiatan terarah ) untuk mencegah halusinasi
- Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan , yaitu mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
 Terapis menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
o Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mengontrol dan mencegah halusinasi
o Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan
bisa diajak bercakap-cakap
o Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokokpembicaraan yang
biasa dan bisa dilakukan
o Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi
muncul “suster,ada suara ditelinga, saya mau ngobrol saja dengan
suster”atau” suster saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh
pulang “
o Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan
orang di sebelahnnya
o Berikan pujian atas keberhasilan klien
o Ulangi e dan f sampai semua klien dapat giliran
4. Tahap terminasi
- Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang
sudah dilatih
 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
- Tindak lanjut
 Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik , melakukan kegiatan harian ,
dan bercakap-cakap
- Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
patuh minum obat.
 Terapis menyepakati waktu dan tempat.
- Evaluasi dan Dokumen

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada


tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk stimulus persepsio halusinasi Sesi 4,
kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan
bercakap-cakap. Folmulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 4: TAK

Stimulasi persepsi: halusinasi

Kemampuan bercakap- cakap untuk mencegah halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menyebutkan orang yang


bisa di ajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyusun jadwal
percakapan
4 Menyebutkan tiga cara
mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk:

1. tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang bisa
diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan,
menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh. Klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi halusinasi sesi 4. Klien belum mampu secara lancer bercakap-
cakap dengan orang lain. Anjurkan klien bercakap- cakap dengan perawat
dank lien lain di ruang rawat.
13. TOPIK
Sesi 3 : Melakukan halusinasi dengan melakukan kegiatan

14. TUJUAN
e. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi III diharapkan klien dapat Melakukan
halusinasi dengan melakukan kegiatan
f. Tujuan Khusus
- Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah munculnya halusinasi
- Klien dapat menyusul jadwalkegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi

15. LANDASAN TEORI


Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah
16. KLIEN
g. Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
h. Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok

i. Jumlah klien

17. PENGORGANISASIAN
i. Waktu
Tanggal :
Hari :
Jam :
Lama tiap langkah kegiatan :
j. Tim terapis
Leader :
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader :
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer :
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok

k. Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
l. Metode dan media
Alat
1. Jadwal kegiatan harian.
2. Pulpen.
3. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flifchart
Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi dan latihan

18. PROSES PELAKSANAAN


1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2.
b. Mempersiapkan alat dan alat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b. evaluasi/validasi
 terapis menanyakan keadaan klien saat ini .
 terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari
 terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghardik halusinasi

c. kontrak
 terapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mencegah terjadinya
halusinasi dengan melakukan kegiatan.
 menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus
meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dara awal sampai selesai
3. Tahap kerja
1. terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan
sehari hari.jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang
teratur akan mencegah munculnya halusinasi.
2. Terapi meminta setiap klien menyampaikan kegiatan yang bisa
dilakukan sehari hari dan tulis di whiteboard.
3. terapis membagikan formulir jadwal kegiatan seharian .terpis
menulis formulir yang sama di whiteboard.
4. terapis membingbing satu persatu klien untuk membuat jadual
kegiatan harian dari bangun pagi sampai tidur malam.klien
menggunakan formulir terapis menggunakan whiteboard.
5. terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah
disusun.
6. berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang
sudah selesai membuat jadualdan mempragakan kegiatan.
4. tahap terminasi
a. evaluasi
 terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadual
kegiatan dan mempragakannya.
 terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. tindak lanjut
terapis meganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi
yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.
c. Kontrak yang akan datang
 terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
,yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakp cakap.
 terapis membuat waktu dan kesepakatan

5. Evaluasi dan dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap
kerja.aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuanTAK.untuk TAK stimulasi halusinasi persepsi sesi 3 kemampuan yang di
harapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya
halusinasi.formulir evaluasi sebagai berikut

Sesi 4 TAK stimulasi persepsi halusinasi


Kemampuan mencegah halusinasi dengan melukan kegiatan

Nama klien
No Aspek yang dinilai
1 Menyebut kegiatan yang biasa
dilakukan

2 Mempragakan percakapan yang


biasa dilakukan

3 Menyusun jadwal kegiatan


harian

4 Menyebut dua cara mengontrol


dan mencegah halusinasi

Petunjuk
1.tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom nama klien
2.untuk setiap klien ,beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan
harian yang biasa dilakukan ,memperagakan salah satu kegiatan ,menyusun
jadwal kegiatan harian dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi .beri
tanda ceklis jika klien mampu dan tanda silang jika klien tidak mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan pada tiap klien .contoh:klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
halusinasi sesi 3.klien mampu mempragakan kegiatan harian dan menyusun jadual
.anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

Anda mungkin juga menyukai