Anda di halaman 1dari 12

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri


PENERAPAN MODEL MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS III SEMESTER II MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA MATERI ENERGI DAN
PERUBAHANNYA DI SDN PAKISREJO 2 KECAMATAN
TANGGUNGGUNUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2014-2015

ARTIKEL SKRIPSI

HASIL PENELITAIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendididkan
(S.Pd)
Pada Jurusan PGSD FKIP UNP Kediri

Disusun Oleh :
FERRY SURYA PRATIWI
NPM.11.1.01.10.0141

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
KEDIRI, 2015

Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id


FKIP/ PGSD || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id


FKIP/ PGSD || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id


FKIP/ PGSD || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN MODEL MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS III SEMESTER II MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(IPA) PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA DI SDN PAKISREJO 2
KECAMATAN TANGGUNGGUNUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN
PELAJARAN 2014-2015

Ferry Surya Pratiwi.

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri


Email :
ABSTRAKS
FERRY SURYA PRATIWI “Penerapan Model Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas III Semester II Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Pada Materi Energi dan
Perubahannya Di SDN Pakisrejo 2 Kecamatan Tanggunggunung Kabupaten Tulungagung Tahun
Pelajaran 2014-2015
Untuk mengetahui berhasil atau tidak berhasilnya suatu proses pembelajaran yang dilaksanakan, maka
perlu diadakan penelitian tindakan kelas. Atas dasar hal tersebut kami bermaksud merealisasikan kedalam
bentuk penelitian tindakan kelas.Penelitian tindakan kelas ini bertujuan dan sebagai upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Mind Mapping, serta meningkatkan minat belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), khususnya pelajaran IPA pada siswa kelas III Semester II Pada Materi Energi dan
Perubahannya Di SDN Pakisrejo 2 Kecamatan Tanggunggunung Kabupaten Tulungagung.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai bulan Januari sampai dengan bulan
Maret 2014, dan direncanakan 3 siklus. Pada siklus I siswa masih kesulitan dalam memecahkan masalah
sehingga perlu bantuan guru, karena masih binggung dengan model pembelajaran. Pada siklus II siswa sudah
mulai mengerti dengan model pembelajaran, sehingga sudah mulai mampu memecahkan masalah secara mandiri
mampu berkelompok berdasar hasil belajar, pengetahuan dan pengalamannya. Siklus III merupakan kelanjutan
dari siklus II, menyempurnakan dan memperbaiki kelemahan dan kekurangan dari siklus I dan siklus II.
Data hasil kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar guru diperoleh dengan melakukan pengamatan
dan penilaian aktifitas belajar dan laporan hasil kerja. Sedangkan data hasil belajar siswa diperoleh melalui
test.Dari data sebelum penelitian ( refleksi awal ) hasil pengamatan guru terhadap Cara Prestasi belajar siswa
diperoleh hasil 58,75%, termasuk kategori kurang, serta perolehan nilai ulangan harian menunjukkan bahwa
ketuntasan klasikal sebesar 60% . Standart Ketuntasan Belajar Minimal ( KKM ) Di SDN Pakisrejo 2 Kecamatan
Tanggunggunung Kabupaten Tulungagung adalah 75,00 dan ketuntasan klasikal sebesar 85%. Dari data siklus 1
menunjukkkan bahwa motivasi belajar siswa masih belum baik dan ketuntasan belajar klasikal masih belum
tercapai. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa peneliti merancang Penelitian Tindakan Kelas (
PTK ) melalui pembelajaran dengan Penggunaan Metode Mind Mapping.

Berdasarkan data diperoleh setelah selesainya proses pembelajaran, menunjukkan hasil perhitungan
sebagai berikut :
1. Hasil pengamatan menunjukkan data bahwa pada kegiatan pra penelitian didapat tingkat pencapaian 58,75
% dan siklus 1 tingkat pencapaian hasil belajar siswa sebesar 64,16% ( kategori kurang / rendah ), dalam
siklus 2 meningkatkan menjadi 68,75% namun masih kategori sedang / cukup, sedang pada siklus 3 tingkat
pencapaian hasil belajar siswa meningkat menjadi sebesar 78,75% kategori baik.
2. Hasil penilaian pengumpulan tugas menunjukkan data bahwa pada siklus 1 tingkat pencapaian hasil
penyelesaian tugas siswa sebesar 65,00% ( kategori kurang / rendah ), dalam siklus 2 meningkat menjadi
68,33% ( kategori sedang ), sedang pada siklus 3 tingkat pencapaian hasil penyelesaian tugas siswa
meningkat menjadi 82,08% ( kategori baik ).
3. Hasil belajar siswa dari ulangan harian menunjukkan data bahwa rata-rata Kelas siklus 1 sebesar 52,92%
dengan ketuntasan klasikal sebesar 50,00% dan dalam siklus 2 rata-rata hasil ulangan harian sebesar 65,00
dengan ketuntasan belajar 75,00 %, sedang pada siklus 3 rata-rata hasil ulangan harian sebesar 74,17% (
kategori baik ) dan ktuntasan belajar klasikal sebesar 91,66 %. (sangat baik)

Berdasarkan data diatas, terlihat adanya peningkatan peningkatan hasil belajar siswa yang disertai
dengan peningkatan dalam penyelesaian tugas secara individu serta kemampuan memecahkan masalah.

Kata kunci: “Model Pembelajaran Mind Mapping”,

Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id


FKIP/ PGSD || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG Demikianlah suatu kegiatan
Pertanyaan yang selalu menjadi pembelajaran yang ideal. Tetapi,
fokus pikiran orang tua dan orang-orang kenyataan di lapangan sangat berbeda
yang terlibat dalam kegiatan belajar dengan teori-teori serta niat yang hendak
adalah: “Bagaimanakah sebaiknya dicapai. image_thumb Ada beberapa
belajar itu dilakukan agar dapat berhasil permasalahan yang sering ditemui dalam
dengan memuaskan?”. kegiatan pembelajaran yang terjadi di
Setiap orang tua ingin agar SDN Pakisrejo 2 Kecamatan
anaknya selalu sukses dan berusaha agar Tanggunggunung Kabupaten
dapat menyelesaikan pelajarannya Tulungagung kelas III pada mata
dengan baik. Guru-guru juga berusaha pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
memberikan bantuan dan bimbingan Tidak menjadi rahasia lagi bahwa pada
kepada para siswanya, agar mereka saat pembelajaran berlangsung, sangat
berhasil dalam pelajarannya. Alangkah jarang kita melihat siswa aktif dalam
sedihnya jika seseorang yang pembelajaran. Untuk berbicara
mengenyam pendidikan di sekolah telah menyampaikan pendapat, ide,
kehilangan gairah belajarnya. Penyebab mengajukan pertanyaan, dan menjawab
turunnya gairah belajar yang sering pun mereka tidak berani. Tidak lebih
terjadi adalah kekecewaan, derajat dari 10% siswa yang berani berbicara.
inteligensi yang kurang dan kemalasan Sudah sering guru memancing keaktifan
akibat ketidaktahuan siswa terhadap siswa, baik itu dengan gambar, masalah
tujuan belajar yang sebenarnya. yang menarik, bahkan stimulus
Kekecewaan merupakan gangguan penambahan nilai. Sehingga terkesan
psikologis yang diakibatkan oleh guru selalu menjadi “manusia super”
berbagai peristiwa yang telah dialaminya yang menguasai segala hal. Selain itu,
dan kekecewaan ini akan menimbulkan guru sering melihat siswa kurang focus
keengganan, termasuk di antaranya ialah dalam belajar dan siswa sering
enggan untuk belajar. mengobrol pada saat pembelajaran
Sedangkan latar belakang pada berlangsung. Siswa hanya “menuntut”
paradigma yang baru ini, keberhasilan untuk bertindak sebagai objek
pembelajaran tidak hanya ditentukan pembelajaran saja. Peran siswa tidak
oleh guru. Peran siswa merupakan hal lebih sebagai pendengar setia. Dengan
yang sangat vital dalam mencapai tujuan kata lain, pembelajaran terjadi lebih
pembelajaran. Siswa sangat diharapkan mengarah kepada teacher oriented.
telibat aktif dalam kegiatan Ironisnya lagi, hal tersebut bisa
pembelajaran. Berhasil atau tidaknya mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh
proses pembelajaran sangat tergantung karena itu, saya sebagai guru mata
bagaimana seorang guru me-menage pelajaran ingin meningkatkan keaktifan
kelas supaya tercipta suasana siswa di kelas tersebut. Untuk itu guru
pembelajaran yang aktif. Hal ini menggunakan Model Mind Mapping.
menuntut bahwa harus terjadi pergeseran Guru berharap dengan meggunakan
sudut pandang. Pembelajaran yang Model Mind Mapping ini bisa
terpusat pada guru (teacher oriented) menstimulus siswa untuk berani aktif
bergeser menjadi sebuah kegiatan berbicara dalam kegiatan pembelajaran.
pembelajaran yang lebih berorientasi Jika siswa aktif dalam berbicara, maka
pada keaktifan siswa (student oriented). otomatis pikiran siswa hanya terfokus
Artinya, Peran guru sudah dibatasi, baik pada pembelajaran. Sehingga akan
hanya sebagai motivator maupun sebagai berpengaruh positif terhadap hasil
fasilitator. Jika dikonversikan dengan belajar mereka.
angka, maka porsi keterlibatan guru dan Keberhasilan sebuah proses
siswa adalah 30% berbanding 70%. pembelajaran, tak lepas dari

Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id


FKIP/ PGSD || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
keterampilan guru bagaimana mengelola c. Kurangnya siswa memahami makna
proses pembelajarannya, yang salah pentingnya materi yang sedang
satunya, misalnya pendekatan dan Model diajarkan.
apa yang cocok digunakan pada sebuah Akibat kedua faktor tersebut,
proses pembelajaran. Oleh karenanya, kondisi prestasi hasil belajar siswa,
peningkatan kemampuan dan wawasan dilihat dari perolehan hasil nilai ulangan
guru mutlak untuk dilakukan agar dapat harian masih jauh dari ketuntasan.
meningkatkan fungsinya dengan baik. Fenomena tersbut mendorong untuk
Mengingat besar dan pentingnya peran segera dilakukan perbaikan dan
guru dalam sebuah proses pembelajaran perubahan dalam melaksanakan proses
dan pendidikan. Sedangkan siswa pembelajaran, dengan pendekatan
merupakan obyek san subyek dalam pembelajaran dan Model yang
proses pembelajaran dan pendidikan, menjadikan siswa aktif dan kreatif
yang sekaligus merupakann tolok ukur sertaberaktifitas belajar selama dalam
untuk mengetahui keberhasilan / ketidak proses pembelajaran.
berhasilan guru dalam sebuah proses
pembelajaran dan pendidikan di kelas. Terciptanya pembelajaran siswa
aktif, kreatif dan beraktifitas merupakan
Di SDN Pakisrejo 2 Kecamatan tujuan dan harapan dari semua unsur
Tanggunggunung Kabupaten komponen pendidikan. Oleh sebab itu
Tulungagung, ada indikasi bahwa hasil dalam setiap kegiatan proses
belajar IPA siswa belum sesuai dengan pembelajaran hendaknya guru berani
tuntutan daya serap yang telah berimprovisasi dengan penggunaan
ditentukan. Standart ketuntasan belajar
pendekatan dan Model yang tepat,
minimal yang ditentukan adalah 60,00 strategi pembelajaran yang terencana
dan 85% untuk daya serap klasikal. Jika dan direncanakan, dengan
siswa dan kelas belum mencapai, maka mengutamakan keaktifan dan kreatifitas
dapat dikatakan belum tuntas dan daya siswa agar diperoleh hasil belajar yang
serapnya rendah. Rendahnya hasil maksimal.
belajar mata pelajaran IPA disebabkan
oleh faktor guru dan siswa itu sendiri. Menurut Mulyasa ( 2002 ), untuk
mencapai keberhasilan peserta didik
Indikasi faktor yang disebabkan dalam belajar, maka guru perlu
oleh pihak guru, antara lain : memperhatikan hal-hal sebagai berikut ;
a. Kurang berkreasi dan berimprovisasi ( 1 ) mengurangi Model ceramah, ( 2 )
dalam setiap kali melaksanakan memberikan tugas yang berbeda-beda
proses pembelajaran. pada setiap peserta didik, ( 3 )
b. Peranan guru terlalu dominant dalam mengelompokkan peserta didik sesuai
setiap kali proses pembelajaran. dengan kemampuannya, ( 4 ) bahan
c. Kurangnya melibatkan siswa untuk harus dimodifikasi dan diperkaya, ( 5 )
aktif dan beraktifitas belajar pada tiap gunakan prosedur yang bervariasi, ( 6 )
kali melaksanakan proses usahakan situasi belajar berusaha untuk
pembelajaran. mengembangkan kemampuan anak
untuk bekerja sesuai dengan
Sedangkan faktor yang
kemampuan, dan ( 7 ) usahakan
disebabkan dari pihak siswa, antara lain :
melibatkan peserta didik dalam bebagai
a. Masih banyaknya siswa yang kegiatan.
bermalas belajar, ditandai dengan
Dari pendapat tersebut,
adanya siswa yang mengerjakan tugas
menunjukkan bahwa kreativitas dan
sekenanya.
kemampuan guru dalam
b. Minat / semangat belajar siswa secara
mengembangkan strategi pembelajaran
umum rendah.
sangat berpengaruh terhadap prestasi
Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id
FKIP/ PGSD || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
belajar siswa. Siswa akan mempunyai
prestasi belajar yang baik bila dalam
II. METODE
dirinya tertanam motivasi belajar yang
kuat. Dalam Penelitian Tindakan kelas
ini peneliti mengambil subjek siswa
Berdasar fenomena uraian siswi kelas III SDN Pakisrejo 2
tersebut diatas, peneliti bermaksud untuk Kabupaten Tulungagung adapun
melakukan penelitian tindakan kelas ( keberadaan letak SDN Pakisrejo 2 sesuai
action research ) dengan menggunakan dengan kondisinya terletak di desa
Model Mind Mapping siswa kelas III Pakisrejo Kecamatan Tanggunggunung
Semester II Pada Materi Energi dan Kabupaten Tulungagung daerah yang
Perubahannya Di SDN Pakisrejo 2 sangat desa, bahkan jalan yang harus
Kecamatan Tanggunggunung
dilalui untuk menuju ke SDN Pakisrejo 2
Kabupaten Tulungagung Dengan masih keadaan Makadam (Jalan yang
Kompetensi Dasar Menyimpulkan hasil belum aspal) dan jauh dari perkotaan.
pengamatan bahwa gerak benda Adupun jumlah siswa-siswi yang
dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran..
dijadikan subjek adalah 12 siswa-siswi.
Ada beberapa pertimbangan
peneliti memilih menggunakan Model Berdasarkan latar belakang
Mind Mapping dalam penelitian ini, masalah diatas maka peneliti tertarik
antara lain : untuk mengadakan penelitian guna
meningkatkan prestasi belajar siswa-
1. Peneliti meyakini belajar dan bekerja siswi dengan menggunakan model
secara kelompok kecil lebih efektif pembelajaran Mind Mapping sehingga
dari pada belajar dan bekerja sendiri siswa-siswi SDN Pakisrejo 2 Kecamatan
pada sebuah proses pembelajaran. Tanggunggunung Kabupaten
2. Aktifitas dan kreatifitas siswa akan Tulungagung Tahun Pelajaran 2014-
mudah muncul, karena siswa belajar 2015 mampu bersaing dengan SD yang
dalam bentuk kelompok kecil. lainnya.
3. Menumbuhkan kerjasama,
menumbuhkan keberanian untuk Prosedur Penelitian
berpendapat, meumbuhkan dan
menyebabkan siswa berbicara Penelitian ini dirancang sebagai
produktif yang baik dan menimbulkan bentuk penelitian tindakan kelas ( PTK ),
saling ketergantungan yang positif. yang merupakan bentuk kajian reflektif
yang oleh peneliti / pelaku tindakan
Dari uraian tersebut diatas, secara diharapkan diperoleh kemantapan
teori penggunaan Model Mind Mapping rasional atas tindakannya dalam
merupakan salah satu dari sekian Model melaksanakan tugas, memperdalam
yang mungkin dapat digunakan untuk pemahaman atas tindakan serta dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada memperbaiki kondisi pembelajaran.
materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Pada penelitian ini, peneliti / pelaku
Alam (IPA) kegiatan pokok di kelas III. tindakan dibantu dua orang kolaborator,
Oleh karena itu penelitian tindakan kelas yang membantu melakukan pengamatan
ini diberi judul “Penggunaan Model dan tujuan untuk menjaga obyektifitas
Mind Mapping Untuk Meningkatkan hasil penilaian itu sendiri.
Hasil Belajar Siswa Kelas III Semester II
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dalam PTK ini, pelaku / peneliti
(IPA) Pada Materi Energi dan memperbaiki kasus kelas dimana siswa
Perubahannya Di SDN Pakisrejo 2 merasa sulit yang menyebabkan
Kecamatan Tanggunggunung rendahnya pemahaman siswa terhadap
Kabupaten Tulungagung Tahun bentuk soal ranah kognitif serta
Pelajaran 2014-2015” permasalahan dari peristiwa yang terjadi,
Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id
FKIP/ PGSD || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
dialami serta dilihat oleh siswa sehari- digunakan dalam penelitian ini berbentuk
hari. pilihan ganda.

Refleksi diawali dengan


pengumpulan data tentang kemampuan Teknik Analisis Data
pemahaman siswa dari hasil ulangan
harian sebelum dilaksanakan tindakan Setelah selesai melakukan penilaian
yang dijadikan dasar membuat dan pengamatan maka akan diperoleh
pereencanaan siklus 1. Hasil ulangan data. Dari data yang telah diperoleh
harian dan pengamatan pada siklus I dianalisis untuk mengetahui sejauh mana
direfleksi sebagai dasar perbaikan untuk pemahaman siswa terhadap kompetensi
membuat perencanaan siklus 2. Hasil dasar yang telah dipelajari melalui
ulangan harian dan pengamatan pada pendekatan kooperatif tipe Model Mind
siklus 2 direfleksi sebagai dasar untuk Mapping dan berbasis masalah telah
perbaikan membuat perencanaan siklus tercapai.
3. Hasil ulangan harian dan pengamatan Berdasar data dari hasil ulangan
siklus 3 merupakan refleksi akhir untuk harian, data pengumpulan hasil
mengetahui terjadinya peningkatan pekerjaan dan data dari hasil pengamatan
pemahaman siswa kelas III SD Negeri dianalisis secara diskriptif untuk
Pakisrejo 2 Kecamatan mengetahui nilai individu siswa
Tanggunggunung Kabupaten sehingga diketahui presentase ketuntasan
Tulungagung terhadap pembelajaran belajar individual maupun klasikal.
dengan model pembelajaran Mind
Mapping dengan ketuntasan belajar 1. Tingkat aktivitas belajar klasikal
individual sebesar 60 % ketuntasan siswa dihitung dengan rumus :
belajar klasikal 85%.
Jml. Skor yang
Instrumen Pengumpulan Data diperoleh
Tingkat = -------------------- x 100
Data kuantitatif diperoleh dari Ketercap %
hasil ulangan harian melalui test tulis, aian
dan data kualitatif diperoleh dari hasil Skor maksimum
pengumpulan pekerjaan dan dari hasil Skala tingkat ketercapaian prestasi belajar
pengamatan yang dilakukan selama klasikal :
proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar penilaian Taraf Pencapaian
pengamatan guru. No prestasi Skala
1. Sangat Baik 81% - 100%
Teknik pengumpulan data yang
2. Baik 71% - 80%
digunakan adalah sebagai berikut:
3. Sedang 60% - 70%
a. Tes 4. Kurang Kurang dari
Tes adalah serentetan pertanyaan 60%
atau latihan serta alat lain yang digunakan Skala tingkat ketercapaian prestasi belajar
untuk mengukur keterampilan, individu :
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau Jumlah
kelompok (Arikunto 2002:127). Tes ini Taraf Pencapaian Skor yang
digunakan untuk mendapatkan data hasil No prestasi dicapai
belajar kognitif siswa sebelum 1. Sangat Baik 18 - 20
pembelajaran (pretest), serta setelah 2. Baik 13 - 17
pembelajaran (posttest). Tes yang 3. Sedang 7 - 12
4. Kurang 1-6
Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id
FKIP/ PGSD || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
proses pembelajaran. ( 3 ) data
pencapaian perolehan nilai IPA tahun
2. Ketuntasan belajar individual sebelumnya.
dihitung menggunakan rumus :
2. Tahap persiapan
Jml. Skor a. Menetapkan kelas yang dijadikan
yang ( subyek kelas ) penelitian, yaitu
diperoleh kelas III SD Negeri Pakisrejo 2
Ketuntasan = --------------- x 100 Kecamatan Tanggunggunung
Belajar Skor % Kabupaten Tulung Agung tahun
Individu maksimum pelajaran 2014 / 2015.
b. Menetapkan jumlah siklus,
direncanakan tiga siklus, tiap
3. Ketuntasan belajar klasikal
siklus memerlukan waktu dua
dihitung menggunakan rumus :
kali tatap muka pembelajaran.
Jml. Siswa tuntas c. Menetapkan metode / pendekatan
individual yang digunakan, yaitu model
Ketuntas = ------------------- x 100 pembelajaran Mind Mapping,
an Jml. Seluruh % dengan tehnik belajar bersama
Belajar siswa dlm. kelas dalam kelompok, silih asih,
Klasikal bekerja dalam kelompok dan
berbicara produktif dengan
penilaian secara individual.
Sebagai standart ketuntasan belajar d. Menetapkan model
minimal individual siswa dengan pembelajaran, yaitu pembelajaran
menggunakan Penilaian Acuan Kriteria dengan pendekatan model
ditetapkan sebesar 60%, sedangkan pembelajaran Mind Mapping,
untuk ketuntasan klasikal sebesar 85%. multi metode serta berbasis
Data yang diperoleh dianalisis secara masalah dan tugas.
diskriptif untuk mengetahui proses e. Menyusun rencana pembelajaran,
pembelajaran sudah sesuai dengan yang meliputi scenario, alokasi
rencana atau dan melihat kelemahan- waktu, lembar kerja siswa,
kelemahan yang ada selama proses lembar soal ulangan serta rubric
pembelajaran berlangsung. pengamatan.
f. Menetapkan pedoman
pengukuran dan penilaian.
III. HASIL g. Penilaian yang digunakan adalah
Penilaian Acuan Kriteria ( PAK /
Tindakan dan tahapan penelitian Criterion Referenced ), yaitu
yang diharapkan mampu meningkatkan penilaian berdasarkan patokan
hasil belajar serta mampu memperbaiki criteria yang telah ditetapkan
kasus pembelajaran di kelas dibuat berupa uraian operasional
dengan sistematika sebagai berikut : lengkap dengan tujuan yang
diharapkan dikuasai siswa setelah
1. Refleksi awal
melalui proses pembelajaran.
Dimulai dengan menganalisis h. Menetapkan jenis data dan cara
berbagai data yang mempunyai kasus pengumpulan data.
pembelajaran kelas, yang meliputi : ( i. Ada dua jenis data yang
1 ) hasil ulangan harian sebelum diperlukan, yaitu data kuantitatif
dilakukan penelitian tindakan. ( 2 ) diperoleh dari hasil ulangan
metodologi yang digunakan dalam harian, dan data kualitatif

Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id


FKIP/ PGSD || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
diperoleh dari hasil pengamatan menggunakan pendekatan ini, pelaku
guru. tindakan ( peneliti ) berharap siswa
j. Menetapkan cara pelaksanaan mampu menggali, menemukan serta
refleksi. memecahkan sendiri pokok materi
k. Dilakukan oleh peneliti / pelaku maupun bersama kelompoknya sehingga
tindakan setiap kali setelah siswa akan memperoleh pengalaman
selesai member tindakan. belajar yang lebih bermakna sehingga
meningkatkan prestasi belajarnya.
3. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran Tehnik / langkah-langkah yang ditempuh
meliputi : adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pretest dengan
1. Mengelompokkan siswa, masing-
member pertanyaan untuk
masing kelompok terdiri dari empat
mengetahui penguasaan siswa
siswa. Anggota kelompok heterogen
terhadap kompetensi yang akan
yang meliputi jenis kelamin dan
dipelajari.
latar belakang etnis, karakteristik
2) Memberikan motivasi belajar
kecerdasan serta motivasi
kepada siswa, dengan ilustrasi
belajarnya.
fakta nyata yang relevan, yang
2. Kegiatan pembelajaran dimulai
dapat diamati, dirasakan dan
dengan prestasi guru, menjelaskan
dibutuhkan oleh siswa dalam
materi berupa paparan masalah,
kehidupan sehari-hari.
pemberian data dan pemberian
3) Melakukan kegiatan inti
contoh. Tujuan prestasi adalah untuk
pembelajaran dengan
mengenalkan konsep dan
pendekatan, metode, strategi dan
mendorong rasa ingin tahu siswa.
alat / media yang telah
3. Pemahaman konsep dilakukan
ditetapkan.
dengan cara siswa diberi tugas-tugas
4) Kegiatan penutup, yang meliputi
kelompok. Siswa boleh
:
mengerjakan tugas-tugas secara
Memberi kesempatan kepada
serentak atau saling bergantian,
siswa untuk bertanya.
menanyakan kepada yang lain atau
Melakukan post test.
mendiskusikan masalah dalam
Membuat kesimpulan / resume
kelompok atau apa saja, yang jelas
Membuat rencana tindak lanjut (
bertujuan untuk menguasai materi
follow up )
pelajaran tersebut. Para siswa tidak
hanya dituntut untuk mengisi lembar
4. Tahap Penilaian
jawaban dari tugas tersebut, tetapi
Pelaksanaan penilaian terbagi juga dituntut untuk mempelajari dan
menjadi dua macam, yang meliputi : menguasai konsepnya. Semua
ulangan harian dengan menggunakan anggota kelompok diberi tahu
test tertulis yang dilakukan oleh bahwa mereka dianggap belum
pelaku tindakan untuk mendapatkan selesai mempelajari materi
data kuantitatif, penilaian tugas, serta pembelajaran jika ada satu anggota
lembar pengamatan untuk yang belum menguasai materi
mengumpulkan data kualitatif belajar. pembelajaran tersebut dan mereka
diminta untuk terus mempelajarinya
A. Tehnik Pemecahan Masalah sambil membantu anggota
kelompok memahami materi
Rendahnya hasil belajar IPA akan pembelajaran tersebut.
dipecahkan dengan menggunakan model 4. Siswa diberi test atau kuis
pembelajaran Mind Mapping. Dengan individual, dikerjakan sendiri-
Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id
FKIP/ PGSD || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
sendiri, tidak boleh kerja sama, tidak Berdasarkan data Hasil
boleh saling tolong dalam Ulangan Harian tersebut diatas
kelompoknya. Tujuan dari test dapat dianalisis sebagai berikut :
individual adalah untuk mengetahui Perolehan nilai rata-rata secara
tingkat penguasaan siswa terhadap klasikal 58 %. Nilai tersebut
suatu konsep dengan cara siswa berarti masih dibawah Syarat
diberikan soal yang dapat Ketuntasan Minimal yaitu 85%
diselesaikan dengan cara
menerapkan konsep yang dimiliki Kesimpulan
sebelumnya.
Berdasarkan analisis data yang
5. Hasil test selanjutnya dibandingkan
telah diuraikan tersebut diatas, dapat
dengan rata-rata sebelumnya dan
disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
poin akan diberikan berdasarkan
tingkat keberhasilan siswa mencapai 1. Pembelajaran dengan menggunakan
atau melebihi kinerja sebelumnya. pendekatan model pembelajaran
Poin ini selanjutnya dijumlahkan Mind Mapping, pada siswa kelas III
untuk membentuk skor kelompok. SDN Pakisrejo 2 Kecamatan
6. Setelah selesai guru memberikan Tanggunggunung Kabupaten
penghargaan kepada kelompok yang Tulungagung dapat meningkatkan
terbaik prestasinya dan atau telah prestasi belajar siswa pada materi
memenuhi criteria tertentu, yaitu pembelajaran pokok IPA.
jika siswa telah memenuhi syarat
ketuntasan belajar minimal 60 %. Peningkatan hasil belajar
Penghargaan yang diberikan berupa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
sertifikat yang menyatakan bahwa
siswa telah tuntas belajar dan 1. Pembelajaran pendekatan model
mempelajari materi tersebut. pembelajaran Mind Mapping;
menumbuhkan semangat untuk
Penelitian tindakan kelas ini belajar karena siswa belajar bersama
dimulai dari pengambilan data hasil kelompok, belajar bekerja sama,
observasi guru dan hasil ulangan belajar dengan berdiskusi, belajar
sebelum dilaksanakan tindakan. dengan teman sebaya tetapi
Berdasarkan data dapat pengumpulan pekerjaan dan
dianalisis sebagai berikut : penilaian dilakukan secara individu,
Tingkat sehingga siswa merasa terpacu
pencapaian untuk berusaha, bekerja dan
40  51  34  16 mengerjakan tugas dengan baik.
 X 100 %  58 , 75 % 2. Materi pembelajaran yang menarik
4 x 5 x 12
dan pendekatan yang menumbuhkan
Berdasar skala penilaian taraf
persaingan kecil dalam kelompok
pencapaian aktivitas belajar dapat
menjadikan suasana pembelajaran
dikatakan bahwa sebagian besar
menjadi hidup serta masing-masing
motivasi belajar siswa kategori
siswa berusaha mengekspresikan
kurang.
kemampuannya.
a. Hasil Ulangan Harian Dengan pembelajaran
Data hasil ulangan harian yang menggunakan pendekatan kooperatif
diperoleh sebelum dilaksanakan melatih dan menumbuhkan siswa untuk
penelitian tindakan dengan belajar kritis dan analitis serta berusaha
penilaian secara kuantitatif berpikir dengan nalar.
mengacu pada Pedoman Penilaian
Kriteria ( Criterio Referenced ).
Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id
FKIP/ PGSD || 11||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. motivasi, kerjasama serta persaingan Depdiknas, 2004. Kurikulum 2004 –
kecil dalam kelompok, sehingga Pengembanagan Sistem Penilaian,
memacu siswa untuk belajar bekerja Jakarta
dan berbuat yang terbaik, baik untuk
dirinya maupun kelompok. Hamalik. O. 2002. Perencanaan Pengajaran
2. Kepada bapak / ibu guru mata Berdasarkan Pendekatan Sistem.
pelajaran IPA hendaknya kreatif dan Jakarta : PT. Bumi Aksara.
inovatif dalam melaksanakan proses
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis
pembelajaran dengan berani untuk
Kompetensi, Konsep,
mencoba menggunakan berbagai
Karakteristik, dan Implementasi,
pendekatan dan metode sekaligus
Bandung : Penerbit PT. Remaja
sebagai bahan penelitian tindakan
Rosdakarya.
kelas.
Nurhadi, & Senduk, G.A 2003.
DAFTAR PUSTAKA Pembelajaran Kontekstual dan
Abdurrahman, M, & Bintoro, T, 2000. Penerannya Dalam KBK. Malang:
Memahami dan Menangani Siswa Universitas Negeri Malang.
Dengan Problema dalam Belajar ;
Soekamto, H. 2001. Peranan Strategi
Pedoman Guru. Jakarta; Proyek
Pembelajaran yang Menekanakan
Peningkatan Mutu SLTP,
pada Aktifitas Siswa dalam
Direktorat Pendidikan Menengah
meningkatkan Minat dan Prestasi
Umum, Dirjen Dikdasmen,
Siswa Mata Pelajaran IPA –
Departemen Pendidikan Nasional.
Geografi. Jurnal Pendidikan Dasar
Depdikbud. 1988. Pedoman Penyusunan dan Mengah, Vol 3 No. 9, 10
Karya Tulis Ilmiah di Bidang Tahun 2001.
Pendidikan dan Angka Kredit
Windarti, 199. Pengenalan Model
Pengembangan Profesi Guru,
Cooperative Learning. Malang :
Jakarta.
PPG IPA.
Depdiknas, 2004. Kurikulum 2004 –
Zainal Aqib, 2006. Penelitian Tindakan
Pengembanagan Silabus, Jakarta
Kelas. Bandung, YRAMA
WIDYA.

Ferry Surya Pratiwi |NPM.11.1.01.10.0141 simki.unpkediri.ac.id


FKIP/ PGSD || 12||

Anda mungkin juga menyukai