Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alan Purwadi

No.presensi :3
NIM : 857792398

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ-UT)
SURAKARTA
Jl Raya Solo Tawangmangu Km. 9,5 Sapen Mojolaban Sukoharjo 57554
Telpon : 0271-822629 822632. Faksimile : 0271-822632
Emaile: ut- surakarta@ecampus.ut.ac.id, Laman : surakarta.ut.ac.id

SOAL TUGAS 1
Mata Kuliah : PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD (PDGK 4406)
Masa Registrasi : 2020.1
Kelas / Semester : Sukoharjo PGSD BI/2
Tutor : Suranto , M.Pd.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------

01. Jelaskan hubungan antara teori belajar Ausubel dengan teori belajar peta konsep
02. Di dalam teori belajar RME ( Realistic Mathematic Education) ada kegiatan “
pematematikaan horisontal “ dan “ pematematikaan vertikal “ .Jelaskan keterkaitan
antara dua kegiatan tersebut
03. Jelaskan penerapan dari pembelajaran “ penemuan terbimbing “ dalam
menentukan FPB dari 2016 𝑑𝑎𝑛 2160
04. Jelaskan bagaimana kalkulator sebagai alat bantu hitung dapat meningkatkan
pemahaman konsep matematika
05. Jelaskan bagaimana menggunakan bahan manipulatif dari kertas dalam menjelaskan

pecahan

06. Jelaskan cara membelajarkan operasi menggunakan bantuan manipulatif


dari kertas

07. Jelaskan dengan menggambarkan garis bilangan operasi berikut ini


a. 7 + 3 c. 7 − (−3)
b. 7 − 3 d. (−7) − (−3)
08. Jelaskan dengan menggambarkan garis bilangan operasi berikut ini
a. 4 × 5 c. (−3) × 5
b. 4 × (−5) d. (−3) × (−5)
09. Jelaskan dengan menggambarkan garis bilangan operasi berikut ini
a. 8 ∶ 4 c. (−8):4
b. 8 ∶ (−4) d. (−8):(−4)
10. Jelaskan bagaimana membelajarkan soal persamaan dan pertidaksamaan berikut
a. 13 − 5𝑥 = 7 + 2𝑥
b. 3𝑥 + 7 ≥ 5𝑥 + 3
Jawaban

1. Teori makna dari Ausabel mengemukakan pentingnya pembelajaran bermakna dalam


mengajar matematika. Kebermaknaan pembelajaran akan membuat kegiatan belajar lebih
menarik sehingga konsep dan prosedur matematika lebih mudah dipahami oleh peserta
didik. Wujud lain kebermaknaan adalah konsep dalam bentuk bagan, diagra, atau peta.
Bagan atau peta keterkaitn dapat bersifat hierarkis atau bersifat menyebar, sebagai bentuk
lain dari rangkuman, ringkasan atau ikhtisar. Dalam peta konsep kebermaknaan yang
ditunjukkan dengan bagan atau peta, sehingga hubungan antar konsep menjadi jelas, dan
keseluruhan konsep teridentifikasi.

2. Pematematikaan Horizontal dimaksudkan untuk memulai pembelajaran matematika secara


kontekstual, yaitu mengaitkannya dengan situasi dunia nyata disekitar siswa atau keadaan
kehidupan sehari-hari, dengan cara seperti ini siswa merasa dekat dan tertarik terhadap
materi pelajaran matematika, namun demikian, pematematikaan horzontal saja belum
cukup, mereka perlu mendalami dengan menggunakan pematematikaan Vertikal. Dalam
pematematikaan vertikal kita harus menggunakan model yang berbeda, memadukan dan
mengkombinasikan beberapa model.

3. Penentuan FPB dari 2016 dan 2160

2016 2160

2 1008 2 1080

2 5004 2 540

2 252 2 270

2 126 2 135

2 63 3 45

3 21 3 15

3 7 3 5

7 1 5 1

2016 = 25 ×32 ×7 2160 = 24 ×3 3 × 5

FPB = cari angka yang sama, yang FPB = 24 ×3 2


pangkatnya terkecil. =(2x2x2x2)x(3x3)
= 16 x 9
= 144

4. Dengan menggunakan kalkulator, siswa dapat mempraktikan, mencoba dan mengamati


berbagai hubungan dalam pengerjakan bilangan dan mencoba meyimpulkan pola hubungan
secara induktif-analitis sehingga mereka seolah-olah “menemukan “ sifat-sifat matematika
tertentu.
Konsep bilangan prima, konsep faktor, dan konsep – konsep dalam pecahan dapat diselidiki
dan dijelaskan dengan kalkulator. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dan partisipatif jika
dilengkapi dengan media belajar yang lain, misalnya Buku Kerja atau Lembar Kerja Siswa
( LKS ).

3 4
5. Penjelasan pecahan & dengan manipulatif kertas.
5 7
3 4
= 3 potong kertas = 4 potong kertas
5 7
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 5 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7

3 2
6. Operasi × menggunakan bantuan manipulatif kertas.
4 3

3 2 6
× =
4 3 12

(I)
( II )
7. a. 7 + 3 = 10

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

( II )

b. 7 - 3 = 4
(I)

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

(I) ( II )
c. 7 – ( -3) = 10

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

( II )

d. (-7) – (-3) = -4
(I)

-11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

(I) ( II ) ( III ) ( IV )
8. a. 4 x 5 = 20

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
( IV ) ( III ) ( II ) (I)
b. 4 x (-5) = -20

-22 -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

( III ) ( II ) (I)
c. (-3) x 5 = -15

-22 -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

(I) ( II ) ( III )
d. (-3) x (-5) = 15

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

9. a. 8 : 4 = 2

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

b. 8 : (-4) = -2

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c. (-8) : 4 = -2

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

d. (-8) : (-4) = -2

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Untuk
menghilangkan
angka di depannya
Kalau sisi kiri
dikurangi, maka sisi
10. a. 13 – 5x = 7+ 2x kanan juga di kurangi
13 – 13 – 5x = 7 – 13 + 2x
-5x = -6 + 2x
-5x – 2x = -6 + 2x – 2x
-7x = -6
−6
x =
−7

b. 3x + 7 ≥ 5x + 3x
3x + 7 ≥ 8x
3x – 3x + 7 ≥ 8x – 3x
7 ≥ 5x
7
X≤
5

Anda mungkin juga menyukai