Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

STROKE INFARK

Pembimbing
dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MsSc

Disusun Oleh:
Debby Sherly Amanda 1610221109

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA
PERIODE 16 April – 19 Mei 2018
Identitas Pasien
• Nama : Tn.R
• Umur : 82 Thn 3 Bln
• Alamat : Kupang
• Pekerjaan : Swasta
• Agama : Islam
• No. RM : 073003-20xx
• Masuk RS : 23 April 2018
• Keluar RS : 29 April 2018
Anamnesis

Keluhan Kelemahan pada tangan dan


Utama kaki kanan, dan sulit bicara sejak
3 jam SMRS
RPS
Saat di tanyakan adanya riwayat
Setelah keluar dari kamar pingsan, jatuh, mual, muntah, nyeri
Pasien datang dengan diantar kepala serta nyeri dada, pasien dan
mandi, Tn.R tiba-tiba
oleh keluarga ke IGD RSUD keluarga pasien menyangkal.
merasakan kesemutan pada
Ambarawa pada tanggal 23 Saat di tanyakan apakah pernah
tangan kanan dan kaki kanan.
April 2018 pada jam 19.35 WIB mengalami hal serupa sebelumnya,
Kejadian ini terjadi pada saat atau pernah di rawat dengan keluhan
dengan keluhan kelemahan
siang hari. Karena merasa serupa, pasien dan keluarga pasien
pada tangan dan kaki kanan
kesemutan akhirnya pasien menyangkal. Keluarga mengatakan
sejak 3 jam SMRS bahwa kejadian ini adalah pertama
istirahat dan tidur siang
kalinya yang di alami pasien.

Pada saat bangun tidur, pasien


keluhan tersebut muncul secara merasakan anggota gerak kanan
Saat di tanyakan pada riwayat
tiba-tiba. Sebelumnya, pasien terasa lemah dan sulit untuk di
penyakit lainnya seperti darah tinggi
sedang tidak beraktivitas berat dan penyakit gula. Pasien dan
gerakan. Pada saat kaki dan tangan
keluarga pasien menyangkal. Namun
dan hanya sedang duduk kanan di angkat terasa semakin
penyangkalan ini tidak di sertai
sambil membaca koran dan memberat. Selain itu, keluarga juga
dengan pemeriksaan medis. Hanya
sedikit sambil berbincang- mengatakan bahwa pasien tidak
dari perkiraan yang di rasakan pasien
dapat berbicara dan muka memerot.
bincang dengan keluarga di Pada saat itulah keluarga pasien
terhadap tubuhnya
rumah. Setelah itu Tn.R pergi memutuskan untuk membawa pasien
Saat di tanyakan apakah keluarga
ke kamar mandi untuk BAK pasien pernah mengalami hal
ke rumah sakit
serupa, keluarga pasien menyangkal.
Dan pada saat di tanyakan apakah
keluarga pasien pernah mempunyai
darah tinggi dan riwayat penyakit
gula, hal tersebut di sangkal.
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat penyakit jantung bawaan : disangkal
Riwayat DM : disangkal
RPD
Riwayat Kejang : Disangkal
Riwayat penyakit ginjal : : Disangkal
Riwayat Keganasan : Disangkal

Riwayat penyakit serupa disangkal

Riwayat hipertensi disangkal


RPK
Riwayat DM disangkal
Pasien dulu merupakan seorang
pekerja swasta. Namun kini pasien
sudah tidak bekerja lagi. Akan tetapi
Pasien sudah memiliki usaha sendiri
RSOSEK berupa investasi jual beli tanah. Pasien
mengaku suka minum kopi setiap pagi
dan merokok sehari sebungkus.
Riwayat mengkonsumsi alkohol
disangkal. Riwayat suka makanan yang
asin disangkal, riwayat makan makanan
yang berminyak disangkal. Kini rutinitas
sehari-hari pasien lebih banyak di
rumah. Dan pasien mengaku tidak rutin
berolah raga waktu usia muda dan usia
Tua
Anamnesis Sistem
• Sistem cerebrospinal : nyeri kepala (-), lebih sering tidur tapi
mudah dibangunkan (+) kelemahan anggota gerak dekstra (+)
• Sistem kardiovaskular : Riwayat hipertensi (-), Riwayat Penyakit
jantung bawaan (-)
• Sistem respiratorius : sesak napas (-), batuk (-)
• Sistem gastrointestinal : Nyeri epigastrium (-), mual (-), Muntah (-)
• Sistem urogenital : kelainan ginjal (-), BAK normal
• Sistem Neurologi : kelemahan anggota gerak sebelah kanan
(+), afasia (+), porot (+), kesemutan (+)
• Sistem integumentum : ruam (-), memar (-)
Resume Anamnesis
Pasien laki-laki usia 82 tahun datang dengan diantar keluarga ke IGD dengan
keluhan kelemahan pada tangan dan kaki kanan, tidak dapat bicara dan muka
perot.

Keluarga pasien mengatakan keluhan lemah pada tangan dan kaki kanan,
tidak dapat bicara serta muka perot dirasakan sejak 3 jam SMRS.

Pasien tidak memiliki riwayat HT, DM, dan penyakit yang sama sebelumnya.
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal serupa dengan pasien.
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat DM dan Hipertensi.
Daririwayat kebiasaan, pasien merokok satu bungkus dalam sehari. Pasien
mengaku tidak rutin dalam berolah raga semasa muda dan di usia tua
Diskusi I
Stroke

1. Hemidefisit Motorik
Faktor Resiko 
2. Kelumpuhan nervus VII
dan XII yg bersifat
1. DM
sentral
2. Gaya hidup : rokok, jarang
3. Gangguan fungsi luhur
olah raga
seperti kesulitan
3. Umur
berbahasa (afasia)
Diagnosis Sementara
Diagnosa klinik : Kelemahan anggota gerak kanan Afasia, Muka perot

Diagnosis topik : Korteks hemisphere serebri sinistra

Diagnosis etiologi : Stroke infark dd stroke hemoragik

Diagnosa Tambahan

Diabetes melitus tipe 2


Tanda Vital
Tekanan darah :
100/60 mmHg
Nadi : 62
x/menit
Respirasi : 20
x/menit Status Generalis
Suhu : 36,5
derajat celcius Kepala Dalam batas normal

THT Dalam batas normal

Thoraks Dalam batas normal

Abdomen Dalam batas normal

Ekstremitas edema (-), atrofi otot (-), deformitas (-)


Status Neurologis
Px. Nervus kranialis Sulit dinilai

Px Rangsang Meningeal
Kaku kuduk -
Kernig sign -
Brudzinski I -
Brudzinski II -
Brudzinski III -
Brudzinski IV -
Anggota Gerak atas Kanan Kiri
Gerakan Terbatas bebas
Kekuatan 3 5
Tonus N N
Refleks fisiologis + +
Refleks patologis - -
Sensibilitas Sdn Sdn

Anggota Gerak Bawah Kanan Kiri


Gerakan Terbatas bebas
Kekuatan 3 5
Tonus N N
Refleks fisiologis + +
Refleks patologis Babinski (+) Babinski (+)
Sensibilitas Sdn Sdn
SKOR GAJAHMADA

Penurunan Refleks
kesadaran Babinski
(-) Nyeri kepala (+)
(-)

Stroke Non Hemoragik /


Stroke Infark
SSS

2,5 x (Derajat 2 x (Nyeri 0,1 x (Tekanan


+ 2 x (Vomitus) + +
Kesadaran) Kepala) Diastolik)

- 3 x (Atheroma) - 12

(2,5 x 1) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 70) – (3 x 0) -12

- 2,5  SSS < -1  stroke non hemoragik


Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN

Hemoglobin 15.2 (N) 13.2 - 17.3 g/dl

Eritrosit 4.79 (N) 4.4 - 5.9 juta

Hematokrit 44.1 (N) 40-52 %

Leukosit 9.77 (N) 3.5 – 11.0 ribu

GDP 159 (↑) 82 - 115 mg/dL

G2PP 151 (↑) < 120 mg/dl

HbA1C 7.24 (terkontrol kurang baik) 4-6% (Normal)


CT scan
• Tak tampak massa intra
cavum nasi dan sinus
para nasal
• Gambaran SNH di
substansia alba lobus
temporo occipitalis Sn
• Cenderung adanya
penyempitan/sumbatan
pada arteri cerebri media
dan posteri Sn.
Diskusi Kedua
• Pada px fisik didapatkan 

Tanda Vital
Tekanan darah : 100/60
mmHg pemeriksaan motorik terdapat kelemahan
Nadi : 62 x/menit pada tangan dan kaki kanan dengan
Respirasi : 20 x/menit kekuatan 3/5, pada pemeriksaan refleks
Suhu : 36,5 patologis didapatkan babinski (+).
derajat celcius Pemeriksaan nervus kranialis sulit dinilai
karena pasien dalam keadaan terbaring dan
tubuh pasien terasa lemah.
Px. Penunjang

CT scan
Tak tampak massa intra
cavum nasi dan sinus para
nasal

Gambaran SNH di
substansia alba lobus
temporo occipitalis Sn

Cenderung adanya
penyempitan/sumbatan
pada arteri cerebri media
dan posteri Sn.
STROKE

Hemoragik Infark

Intraserebral Subarachnoid Trombus Emboli


PERBEDAAN STROKE
HEMORAGIK DAN ISKEMIK

VARIABEL PIS PSA TROMBOSIS EMBOLI

Usia 40-60 Tidak tentu 40-70 Semua umur


Onset Akut (dtk/mnt) Akut (mnt/jam) Bertahap Akut
Saat Aktiitas Aktivitas Bangun tidur Tidak tentu
Sakit kepala ++ ++++ - -
Muntah ++ ++++ - -
Prodromal - - TIA+++ -
Kesadaran/ Cepat koma Variasi dapat Normal/ ringan Normal/sedang
Herniasi Otak koma/normal hari ke 3-5 hari 3-5
Kaku Kuduk ++ jarang ++++ selalu - -
Kelumpuhan Cepat hemiplegi Variasi Bertahap Mendadak berat
(mnt/jam)
Afasia/Tanda - - Sering Sering
Kortikal
Arterial Sindrom - Kadang Selalu Selalu
Kejang/Rigiditas Sering+++ Kadang++ Jarang Kadang
VARIABEL PIS PSA TROMBOSIS EMBOLI
Reflek Patologis Segera Variasi Lambat Lambat

Hipertensi Selalu + Variasi Kadang N/Hipotensi Jarang

Jantung Hipertrofi LV Variasi N Aritmia, AF,


Infark miokard,
Riwayat Hipertensi - Hipotensi/ Diabetes/ asma kardial,
Dehidrasi angina pektoris

LP/LCS N/darah++ Darah++++ Jernih Jernih


Bruit Arteri - - - Sering
X Foto Shift pineal++ - Calcifikasi -
CT scan Hiperderns Hiperderns Hipoderns Hipodens
Optalmoskop Retinopati HT Sub hyaloid Silver wire N
Arteriografi Shift Aneurisma, AVM Oklusi/stenosis Oklusi/ stenosis

Doppler N N Aliran lambat Aliran lambat


Hematology N N Hematokrit/ N
Diabetes/
hiperlipidemia
Algoritma Skor Gajahmada
Siriraj Stroke Score
Terapi
• Inf. Asering 20 tpm
• Inj. Citicoline 2 x500 mg
• Inj. Piracetam 4 x 3gr
• Inj. Metilcobalamin 1 x 1
• Inj. Ranitidin 2 x 1
• Po. CPG 1 x 75
• Po. Atorvastatin 1 x 20
• Po. Ingatol 3 x 1
Diagnosis Akhir
• Diagnosis klinis : Afasia, Kelemahan anggota gerak
kanan, muka perot
• Diagnosis topis : Korteks hemisphere serebri sinistra
• Diagnosis etiologi : Stroke infark
  24/4/2018 25/5/2018 26/4/2018
S Ekstremitas pasien lemah, namun Kelemahan Ekstremitas pasien sudah secara keseluruhan kondisi pasien
keadaan pasien sudah membaik di berkurang, keadaan pasien sudah sudah membaik
banding saat pertama kali masuk membaik dan sudah mulai lancar
IGD. Sudah mulai bisa mulai berbicara
berbicara walau agak pelo

o KU : Lemah KU : baik KU : Lemah


GCS = E4M3V5 GCS = E4M5V5 GCS = E4M3V5
TD : 110/70 mmHg TD : 110/70 mmHg TD :120/70 mmHg
N : 95 x/menit N : 80 x/menit N : 95 x/menit
R : 20 x/menit R : 20 x/menit R : 20 x/menit
S : 36,6 C S : 36,5 C S : 36,7 C
A Stroke infark dd stroke Stroke infark dd stroke Stroke infark dd stroke

P Inf. Asering 20 tpm Inf. Asering 20 tpm Inf. Asering 20 tpm


Inj. Citicoline 2 x500 mg Inj. Citicoline 2 x500 mg Inj. Citicoline 2 x500 mg
Inj. Piracetam 4 x 3gr Inj. Piracetam 4 x 3gr Inj. Piracetam 4 x 3gr
Inj. Ranitidin 2 x 1 Inj. Metilcobalamin 1 x 1 Inj. Metilcobalamin 1 x 1
  Inj. Ranitidin 2 x 1 Inj. Ranitidin 2 x 1
Po. CPG 1 x 75 Po. CPG 1 x 75
Po. Atorvastatin 1 x 20 Po. Atorvastatin 1 x 20
  Po. Ingatol 3 x 1
FISIOTERAPI

Anda mungkin juga menyukai