STROKE INFARK
Pembimbing
dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MsSc
Disusun Oleh:
Debby Sherly Amanda 1610221109
Keluarga pasien mengatakan keluhan lemah pada tangan dan kaki kanan,
tidak dapat bicara serta muka perot dirasakan sejak 3 jam SMRS.
Pasien tidak memiliki riwayat HT, DM, dan penyakit yang sama sebelumnya.
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal serupa dengan pasien.
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat DM dan Hipertensi.
Daririwayat kebiasaan, pasien merokok satu bungkus dalam sehari. Pasien
mengaku tidak rutin dalam berolah raga semasa muda dan di usia tua
Diskusi I
Stroke
1. Hemidefisit Motorik
Faktor Resiko
2. Kelumpuhan nervus VII
dan XII yg bersifat
1. DM
sentral
2. Gaya hidup : rokok, jarang
3. Gangguan fungsi luhur
olah raga
seperti kesulitan
3. Umur
berbahasa (afasia)
Diagnosis Sementara
Diagnosa klinik : Kelemahan anggota gerak kanan Afasia, Muka perot
Diagnosa Tambahan
Px Rangsang Meningeal
Kaku kuduk -
Kernig sign -
Brudzinski I -
Brudzinski II -
Brudzinski III -
Brudzinski IV -
Anggota Gerak atas Kanan Kiri
Gerakan Terbatas bebas
Kekuatan 3 5
Tonus N N
Refleks fisiologis + +
Refleks patologis - -
Sensibilitas Sdn Sdn
Penurunan Refleks
kesadaran Babinski
(-) Nyeri kepala (+)
(-)
- 3 x (Atheroma) - 12
Tanda Vital
Tekanan darah : 100/60
mmHg pemeriksaan motorik terdapat kelemahan
Nadi : 62 x/menit pada tangan dan kaki kanan dengan
Respirasi : 20 x/menit kekuatan 3/5, pada pemeriksaan refleks
Suhu : 36,5 patologis didapatkan babinski (+).
derajat celcius Pemeriksaan nervus kranialis sulit dinilai
karena pasien dalam keadaan terbaring dan
tubuh pasien terasa lemah.
Px. Penunjang
CT scan
Tak tampak massa intra
cavum nasi dan sinus para
nasal
Gambaran SNH di
substansia alba lobus
temporo occipitalis Sn
Cenderung adanya
penyempitan/sumbatan
pada arteri cerebri media
dan posteri Sn.
STROKE
Hemoragik Infark