Anda di halaman 1dari 6

RESUME 8

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
(LANJUTAN)

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Mudjiran, M.S, Kons

Oleh

Fahira Zachro
NIM 16075068

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
Pengertian Belajar Menurut Teori Kognitif

Istilah “cognitive of theory learning” yaitu suatu bentuk teori


belajar yang berpandangan bahwa belajar adalah merupakan proses
pemusatan pikiran (kegiatan mental). Yang menjadi prioritas
perhatian adalah pada proses bagaimana suatu ilmu yang baru bisa
berasimilasi dengan ilmu yang sebelumnya dikuasai oleh masing-
masing individu.

TEORI BELAJAR DAN


PENERAPANNYA DALAM
PEMBELAJARAN
(TEORI KOGNITIF)

Prinsip-prinsip Belajar Menurut Teori Belajar Penerapan Teori Belajar Kognitif


Kognitif dalam Pembelajaran

1. Proses lebih penting daripada hasil 1. Belajar tidak harus berpusat pada
2. Disebut juga sebagai model perseptual guru tetapi peserta didik harus lebih
3. Persepsi menentukan tingkah laku seseorang aktif.
4. Perubahan persepsi merupakan proses 2. Bahan pembelajaran dan metode
pembelajaran pembelajaran harus menjadi
5. Situasi belajar atau materi pelajaran yang perhatian utama
dipisah-pisah menjadi komponen-komponen 3. Dalam proses pembelajaran guru
kecil harus memperhatikan tahapan
6. Belajar adalah merupakan proses internal perkembangan kognitif peserta didik.
7. Belajar juga merupakan aktivitas berpikir 4. Belajar harus berpusat pada peserta
yang kompleks didik karena peserta didik melihat
8. pembelajaran teori belajar ini tampak pada sesuatu berdasarkan dirinya sendiri.
tahap-tahap perkembangan, Advance
Organizer, Pemahaman Konsep, Hierarki
Belajar, dan Webteaching
9. Keterlibatan dan keaktifan Peserta Didik
penting dalam pembelajaran
10. Materi pelajaran dan proses pembelajaran
disusun dengan pola sederhana sampai ke
kompleks
11. Keberagaman individu peserta didik perlu
diperhatikan
Teori Belajar dan Penerapannya dalam Pembelajaran

A. Pengertian Belajar Menurut Teori Kognitif


Istilah “Cognitif” berasal dari kata “Cognition” yang padanannya “Knowing”, berarti
mengetahui. Dalam arti luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan dan
penggunaan pengetahuan (Neiser, 1976). Dalam perkembangan selanjutnya, istilah
kognitif menjadi populer dan menjadi salah satu domain atau wilayah atau ranah
psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berkaitan dengan
pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesenjangan dan
keyakinan. Ranah kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi
(kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian dengan ranah rasa (Chaplin, 1972).
Istilah “cognitive of theory learning” yaitu suatu bentuk teori belajar yang
berpandangan bahwa belajar adalah merupakan proses pemusatan pikiran (kegiatan
mental) (Slavin (1994). Teori belajar tersebut  beranggapan bahwa individu yang belajar
itu memiliki kemampuan potensial, sehingga tingkah laku yang bersifat kompleks bukan
hanya sekedar dari jumlah tingkah laku yang sederhana, maka dalam hal belajar menurut
aliran ini adalah mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Belajar tidak hanya
sekedar melibatkan stimulus dan respon. Lebih dari itu, belajar juga melibatkan proses
berpikir yang sangat kompleks. Yang menjadi prioritas perhatian adalah pada proses
bagaimana suatu ilmu yang baru bisa berasimilasi dengan ilmu yang sebelumnya di-
kuasai oleh masing-masing individu.
B. Prinsip-prinsip Belajar Menurut Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar Kognitif menyiratkan bahwa proses yang berbeda mengenai
pembelajaran dapat dijelaskan dengan menganalisis proses mental terlebih dahulu. Ini
mengemukakan bahwa dengan proses kognitif yang efektif, pembelajaran menjadi lebih
mudah dan informasi baru dapat disimpan dalam memori untuk waktu yang lama. Di sisi
lain, proses kognitif yang tidak efektif mengakibatkan kesulitan belajar yang dapat
dilihat kapan saja selama masa hidup seseorang.
Pada umumnya Prinsip teori Belajar Kognitif antara lain sebagai berikut:
1. Proses lebih penting daripada hasil
2. Disebut juga sebagai model perseptual
3. Persepsi menentukan tingkah laku seseorang serta pemahaman terhadap situasi
berhubungan dengan tujuan belajar.
4. Perubahan persepsi merupakan proses pembelajaran yang kadang tidak namak dalam
bentuk tingkah laku.
5. Situasi belajar atau materi pelajaran yang dipisah-pisah menjadi komponen-
komponen kecil atau dipisah-pisah akan menghilangkan makna.
6. Belajar adalah merupakan proses internal yang terdiri dari perolehan informasi,
ingatan, pengolahan informasi dan aspek kejiwaan lainnya.
7. Belajar juga merupakan aktivitas berpikir yang kompleks.
8. Dalam penerapannya dalam pembelajaran teori belajar ini tampak pada tahap-tahap
perkembangan (J. Piaget), Advance Organizer (Ausubel), Pemahaman Konsep
(Bruner), Hierarki Belajar (Gagne), dan Webteaching (Norman).
9. Keterlibatan dan keaktifan Peserta Didik sangat penting dalam pembelajaran.
10. Materi pelajaran dan proses pembelajaran disusun dengan pola mulai dari yang
sederhana sampai ke yang kompleks.

11. Keberagaman individu peserta didik perlu diperhatikan, karena sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan belajarnya.

C. Penerapan Teori Belajar Kognitif dalam Pembelajaran


Dalam penerapan Teori Belajar Kognitif secara khususnya akan ada model belajar
Bruner, Ausubel, Gagne, dan model perkembangan intelektual Piaget. Adapun secara
umum penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Belajar tidak harus berpusat pada guru tetapi peserta didik harus lebih aktif. Oleh
karenanya peserta didik harus dibimbing agar aktif menemukan sesuatu yang
dipelajarinya. Konsekwensinya materi yang dipelajari harus menarik minat belajar
peserta didik dan menantangnya sehingga mereka asyik dan terlibat dalam proses
pembelajaran.
2. Bahan pembelajaran dan metode pembelajaran harus menjadi perhatian utama.
Peserta didik akan sulit memahami bahan pelajaran Jika frekuensi belajar hitung
loncat-loncat. Bagi anak SD pengoperasian suatu penjumlahan harus menggunakan
benda-benda terutama di kelas-kelas awal karena tahap perkembangan berpikir
mereka baru mencapai tahap operasi konkret.
3. Dalam proses pembelajaran guru harus memperhatikan tahapan perkembangan
kognitif peserta didik. Materi dirancang sesuai dengan tahapan perkembangan
kognitif itu dan harus merangsang kemampuan berpikir mereka.
4. Belajar harus berpusat pada peserta didik karena peserta didik melihat sesuatu
berdasarkan dirinya sendiri. Untuk terjadinya proses belajar harus tidak ada proses
paksaan agar sifat egosentrisnya tidak terbunuh.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Neiser, Uris. 1976. Cognition and Reality: Principles and Implication of Cognitive
Psycology. San Fransisco: Freman and Company

Chaplin, J. P. 1972. Dictionary of Psycology. New York: Dell Publishing Co. Inc

Slavin, Robert E. 1994. Educational Psycology: Theory and Practice. Amerika: The United
States of America

Anda mungkin juga menyukai