Anda di halaman 1dari 3

MATERI BIBJAR GENBI KOMISARIAT UNIMED 2021

1. Kebanksentralan
Bank Indonesia atau lebih dikenal dengan BI ini merupakan Bank Sentral Republik
Indonesia dimana saat pemerintahan Hindia Belanda memiliki nama De Javasche Bank.
Bank Indonesia didirikan pada Juli 1953. Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki
tujuan tunggal yaitu memelihara kestabilan nilai rupiah.

Kestabilan nilai rupiah ini terdiri dari dua aspek, pertama kestabilan nilai mata uang
terhadap barang dan jasa yang tercermin dalam perkembangan laju inflasi. Kedua adalah
kestabilan terhadap mata uang negara lain yang tercermin dalam perkembangan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang asing.

Untuk mencapai dua tujuan tersebut, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar, yaitu:
1. Menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia

2. QRIS dan CIKUR


Bank Indonesia (BI) meluncurkan sistem Quick Response Indonesia Standard (QRIS)
sebagai metode pembayaran digital bagi seluruh masyarakat Indonesia pada Sabtu Ini.
Peluncuran ini bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74. Bank
Indonesia (BI) meluncurkan sistem Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sebagai
metode pembayaran digital bagi seluruh masyarakat Indonesia pada Sabtu Ini. Peluncuran ini
bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74. QRIS ini juga diklaim
bisa memudahkan pengguna untuk bertransaksi dengan sumber dana yang beragam, mulai
dari kartu debit, e-money hingga wallet, jadi tidak perlu repot top up dan transfer dana.

Selanjutnya adalah CIKUR, Ciri Keaslian Uang Rupiah. Sangat penting bagi kita
untuk tahu dan paham ciri-ciri uang rupiah kita, sehingga nantinya kita bisa terhindar dari
oknum-oknum yang sengaja mengedarkan uang palsu. Nah bagaimana cara kita untuk
mengetahuinya? Kenali rupiah kita dengan 3D.
1. Dilihat
Ciri-ciri uang asli:
 Warna cerah, tidak luntur, dan tidak patah-patah.
 Bagian kiri bawah ada optical variabel x.
 Dicetak dengan tinta pigment khusus yang mana bisa berubah warna kalau dipandang
dari sudut - pandang berbeda.
 Benang pengaman juga bisa berubah-ubah warna menyesuaikan sudut pandang mata.
Ciri-ciri uang palsu:
 Warna pucat, luntur, patah-patah, dan tidak secerah yang asli.
 Tinta pembuatnya tidak menghasilkan perubahan kalau dilihat dari sudut pandang yang
lain.
 Begitu juga benang pengamannya, warna tetap meski dilihat dari berbagai sudut.

2. Diraba
Ciri-ciri uang asli:
- Kertas terasa lebih tebal dan tidak mudah lecek.
- Lambang negara ada tekstur kasar.
- Tekstur kasar (permukaan timbul) pada uang asli terbentuk dari kertasnya.

Ciri-ciri uang palsu:


- Terbuat dari kertas tipis dan mudah lecek seperti koran.
- Lambang negara tidak ada tekstur.
- Tekstur kasar terbuat dari tinta sablon, bukan berdasarkan kertasnya.

3. Diterawang
Ciri-ciri uang asli:
- Terlihat tanda air yang menggambarkan sosok pahlawan
- Gambar tersebut satu dan tidak berlawanan.
- Gambar terlihat timbul berdasarkan kertasnya.
- Gambar permukaan depan dan belakang saling mengisi (rectoverso)

Ciri-ciri uang palsu:


- Tanda air gambar pahlawan berlawanan.
- Tanda air tersebut permukaannya tidak ada tekstur timbul.
- Gambar permukaan depan dan belakang tidak saling mengisi bahkan cenderung
berantakan.

3. GENBI (diawal perkenalan)

Anda mungkin juga menyukai