Eksotika Buah Citrus antivirusnya terbukti untuk SARSCoV tertentu
dan berguna jika terjadi mutasi lebih lanjut
Indonesia tercatat sebagai produsen buah eksotis ketiga
terbesar di dunia. Mirisnya, masyarakat Indonesia
belum memiliki tingkat konsumsi buah yang memadai.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran, Rahmat Budiarto bersama
rekannya telah melakukan penelitian berjudul
”Kinerja Ekspor Jeruk Indonesia (2010-2020)”
dan menunjukkan bahwa Indonesia masuk
lima besar eksportir jeruk (lemon dan nipis) di
ASEAN. Dirjen Hortikultura Kementerian
Pertanian, Prihasto Setyanto juga
mengungkapkan bahwa besarnya potensi buah
Nusantara ditunjukkan dengan variasi yang
begitu banyak. Namun nyatanya situasi
pandemi tak meningkatkan konsumsi buah
hingga taraf memadai. Padahal, buah-buahan
dapat meningkatkan imunitas.
Saat ini, pencegahan masalah kesehatan
melalui nutrisi tanaman menjadi fokus utama.
Genus Citrus merupakan salah satu tanaman
komersial dengan nutrisi dan manfaatnya
untuk kesehatan. Berdasarkan riset, senyawa
golongan flavonoid yaitu hesperidin, disinyalir
bisa memberikan perlindungan terhadap virus.
Senyawa ini banyak ditemukan di semua jenis
kulit buah jeruk. Tidak harus jeruk buah, kita
juga bisa memanfaatkan kulit jeruk nipis, jeruk
lemon, dan varietas jeruk lainnya.
Penelitian moleculer docking mengevaluasi
metabolit sekunder Citrus aurantifolia yang
dapat menghambat Mpro dan Spike glikoprotein
dari SARS-CoV-2. Senyawa hesperidin
menunjukkan aktivitas antioksidan dan
penghambat spike glikoprotein dan
diidentifikasi berpotensi sebagai molekul yang
dapat melawan COVID-19. Aktivitas
dari SARS-CoV-2. Senyawa flavonoid lain,
seperti rutin, naringin, naringenin, dan
tangeritin menunjukkan aktivitas antioksidan
tinggi (Choi et al., 2007; Lee et al., 2014).
Selain itu, naringin menunjukkan kemampuan
dapat menahan reaksi berlebihan sistem pro-
inflamasi yang dapat membantu dalam
melawan COVID-19.
Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association
mengatakan, buah berkontribusi besar sebagai
sumber serat yang diperlukan tubuh. Dalam
sehari, tubuh setidaknya memerlukan asupan
serat 25-30 gram. Untuk mengganti
mikronutrien, buah menjadi alternatif yang
baik, apalagi di situasi pandemi saat ini.
Dengan mengkonsumsi buah maka kita dapat
meningkatkan kesehatan diri dan bumi serta
meningkatkan kesejahteraan petani.
#CintaBuahLokal #DukungPetaniLokal
Referensi :
1. https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021
/07/04/eksotika-buah-nusantara-2
2. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/2
0200328053206-199-487727/riset-kulit-
jeruk-berpotensi-tangkal-corona
3. Choi, S. Y., Ko, H. C., Ko, S. Y., Hwang, J.
H., Park, J. G., Kang, S. H., Han, S. H.,
Yun, S. H., & Kim, S. J. 2007. Correlation
Between Flavonoid Content and The NO
Production Inhibitory Activity of Peel
Extracts from Various Citrus Fruits.
Biological and Pharmaceutical Bulletin,
30(4), 772–778.
4. Lee, J. H., Cho, S., Paik, H. D., Choi, C.
W., Nam, K. T., Hwang, S. G., & Kim, S.
K. 2014. Investigation on Antibacterial and
Antioxidant Activities, Phenolic and
Flavonoid Contents of Some Thai Edible
Plants as an Alternative for Antibiotics.
Asian-Australasian Journal of Animal
Sciences, 27(10), 1461– 1468.