Disusun Oleh :
Rizky Aulia S Meliala
(71200891031)
Pembimbing :
Dr. dr. Yolanda Maria Sitompul, Sp. Rad
SMF RADIOLOGI
RSU Dr. PIRNGADI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kehadirat-
Nya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan paper dengan judul Tension
Pneumothoraks guna memenuhi persyaratan dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik
Senior di SMF Radiologi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.
Ungkapan terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. dr. Yolanda Maria
Sitompul, Sp. Rad yang telah berkenan memberi bimbingan serta arahan selama
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di SMF Radiologi RSUD dr. Pirngadi Kota
Medan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Tujuan.......................................................................................................5
Pendahuluan
2.2 Klasifikasi
Menurut penyebabnya, pneumotoraks dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu :
1. Pneumotoraks spontan
Pneumotoraks yang terjadi secara tiba-tiba, tipe ini dapat
diklasifikasikan lagi ke dalam dua jenis, yaitu :
a. Pneumotoraks spontan primer, yaitu pneumotoraks yang terjadi
secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.
b. Pneumotoraks spontan sekunder, yaitu pneumotoraks yang terjadi
didasari oleh riwayat penyakit paru yang telah dimiliki
sebelumnya, mislanya fibrosis kistik, penyakit obstruktif kronis
(PPOK), kanker paru, dan lain-lain.
2. Pneumotoraks traumatik
Pneumotoraks yang terjadi akibat adanya suatu trauma, baik trauma
penetrasi maupun bukan, yang menyebabkan robeknya pleura,
dinding dada ataupun paru.
Pneumotoraks tipe ini juga dapat diklasifikasikan lagi ke dalam dua
jenis, yaitu :
a. Pneumotoraks traumatik non iatrogenik, yang terjadi karena jelas
kecelakaan, misalnya jejas pada dinding dada, barotrauma.
b. Pneumotoraks traumatik iatrogenik, yang terjadi akibat
komplikasi dari tindakan medis.
103 1000
2.4 Manifestasi Klinis
a. Sesak napas, didapatkan hampir 80-100%. Seringkali sesak dirasakan
mendadak dan makin lama makin berat. Penderita bernapas tersengal,
pendek-pendek, dengan mulut terbuka.
b. Nyeri dada, nyeri dirasakan tajam pada sisi yang sakit, terasa berat,
tertekan dan terasa nyeri pada gerak pernapasan.
c. Batuk-batuk
d. Denyut jantung meningkat
e. Kulit tampak sianosis karena kadar oksigen darah yang kurang
2.5 Pemeriksaan Penunjang
1. Foto Rontgen
Gambaran radiologis yang tampak pada foto rontgen kasus
pneumotoraks antara lain :
a. Bagian pneumotoraks akan tampak lusen, rata dan paru yang kolaps
akan tampak garis yang merupakan tepi paru. Kadang-kadang paru
yang kolaps tidak membentuk garis, akan tetapi berbentuk lobuler
sesuai dengan lobus paru.
b. Paru yang mengalami kolaps hanya tampak seperti massa radio
opaque yang berada di daerah hilus. Keadaan ini menunjukkan
kolaps paru yang luas sekali. Besar kolaps paru tidak selalu
berkaitan dengan berat ringan sesak napas yang dikeluhkan.
c. Jantung dan trakea mungkin terdorong ke sisi yang sehat, spatium
intercostalis melebar, diafragma mendatar dan tertekan ke bawah.
Apabila ada pendorongan jantung atau trakea kea rah paru yang
sehat, kemungkinan besar telah terjadi pneumotoraks ventil dengan
tekanan intra pleura yang tinggi.
d. Pada pneumotoraks perlu diperhatikan kemungkinan terjadi
keadaan sebagai berikut :
1.) Pneumomediastinum, terdapat ruang atau celah hitam pada
tepi jantung, mulai dari basis sampai ke apeks. Keadaan ini
terjadi karena pecahnya fistel mengarah mendekati hilus,
sehingga udara yang dihasilkan akan terjebak di
mediastinum.
2.) Emfisema subkutan, diketahui bila ada rongga hitam di
bawah kulit. Udara yang tadinya terjebak di mediastinum
lambat laun akan menuju daerah yang lebih tinggi, yaitu
daerah leher.
3.) Bila disertai adanya cairan di dalam rongga pleura, maka
akan tampak permukaan cairan sebagai garis datar di atas
diafragma.
Kesimpulan
Pneumotoraks yaitu suatu keadaan dimana rongga pleura terisi oleh udara,
sehingga menyebabkan pendesakan terhadap jaringan paru yang menimbulkan
gangguan dalam pengembangannya terhadap rongga dada saat proses respirasi.