(al-Thariqah al-Shamitah)
Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi kelompok pada Mata Kuliah Metode Khusus
Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Aziz Fahrurrozi, M.A. / N. Lalah Alawiyah, M.A.
Dalam pembelajaran bahasa asing, metode memiliki kedudukan yang sangat penting untuk
mencapai tujuan pembelajaran sendiri. Pembelajaran bahasa asing tentunya membutuhkan
metode yang menarik agar bahasa itu bisa familiar bagi peserta didik, dan menarik untuk
dipelajari. Penggunaan metode yang tepat dan disenangi oleh peserta didik perlu diprioritaskan
agar materi mudah diterima peserta didik meskipun sebetulnya tidak terlalu menarik. Namun
demikian, keunggulan suatu metode dalam pembelajaran dipengaruhi oleh banyak factor.
Usaha-usaha para ahli pendidikan bahasa dalam mengembangkan metode dalam pengajara
bahasa itu sendiri membawa paham-paham baru. Inovasi metode-metode ini mulai muncul
setelah metode audiolingual hampir selesai pada masa kejayaannya.
2) Guru menyajikan satu bahasa yang dipahami, penyajiannya hanya satu kali saja. Dengan
demikian ia memaksa para pelajar untuk menyimak dengan baik. Pada permulaan, guru pun
tidak mengatakan apa-apa, tetapi hanya menunjukkan simbol-simbol yang tertera di papan
peraga. Pelajar mengucapkan simbol yang ditunjuk guru dengan melafal dengan keras, mula-
mula secara serentak. Kemudian atas petunjuk guru, satu persatu pelajar melafalkanya. Langkah
ini adalah tahap permulaan.
3) Sesudah pelajar mampu mengucapkan bunyi-bunyi dalam bahasa asing yang dipelajari, guru
menyajikan papan peraga kedua yang berisi kosa kata yang terpilih, kosa kata ini diambil dari
1
Tarigan, Henry Guntur. 1991. Metodologi Pengajaran Bahasa 1. Bandung: Angkasa.
2
Izzan, Ahmad. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora.
3
Acep Hermawan, Metodelogi Pembelajaran Bahasa Arab, Remaja RosdaKarya, Bandung, 2011, hal. 204
kalimat-kalimat yang paling sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Kosa kata ini
sangat berguna bagi para pelajar dalam menyusun sebuah kalimat secara mandiri, langkah ini
juga masih tahap permulaan.
4) Guru menggunakan tongkat warna-warni yang telah disediakan untuk memancing para pelajar
berbicara bahasa asing yang sedang dipelajari. Pada saat ini guru mengangkat tongkat dan
berkata, misalnya:
)ini tongkat merah(هذه العصا احلمراء
Setelah itu guru mengangkat tongkat lain yang berlainan warna, misalnya :
)ini tongkat biru(هذه العصا الزرقاء
Setelah itu guru meminta salah seorang pelajar untuk maju ke depan dan menunjukkan balok lain
misalnya:
)ambil tongkat hijau( خذ العصا اخلضراء
Banyak kalimat yang dapat diajarkan dengan tongkat itu, misalnya kalimat-kalimat di bawah ini:
)tonkat merah itu panjang(العصا احلمراء طويلة
)tongkat hijau lebih pendek dari tongkat putih(العصا اخلضراء أقصر من العصا البيضاء
Dan bermacam contoh kalimat lainnya. Setelah itu pelajar tersebut diminta untuk melakukan dan
mengatakan hal yang sama kepada temannya yang lain, dan seterusnya. Dengan demikian para
pelajar akan terangsang untuk membuat kalimat lengkap secara lisan dengan kata-kata yang telah
mereka kuasai sebelumnya. Dalam hal ini penggunaan isyarat yang paling benar cukup penting
sebagai pengganti penjelasan verbal. Guru secara berangsur-angsur berkata seminimal mungkin,
sedangkan para pelajar melakukan hal sebaliknya, dengan berusaha menghindari penggunaan
bahasa mereka, tetapi tetap dalam pengawasan non-verbal guru. Jika sudah memungkinkan
untuk mengembangkan perbendaharaan kata-kata, guru bisa menggunakan alat peraga lainnya
yang sesuai, misalnya benda-benda alam, gambar-gambar, atau worksheet dengan tema-tema
tertentu sesuai kebutuhan.
5) Sebagai penutup, guru bisa mengadakan tes keberhasilan peserta didik dalam penguasaan kosa
kata yang telah diajarkan dengan memberikan perintah-perintah yang sedapat mungkin tidak
secara verbal. Dalam pengetesan ini tntu harus memperhatikan waktu yang tersedia.4
4
Ibid., hlm. 205
SIMPULAN
Dalam proses pembelajaran bahasa asing, penerapan metode sangat berperan penting dalam
proses pembelajaran tersebut. Apa sih metode pembelajaran itu? Metode pembelajaran itu adalah
suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh pendidik dalam menyampaikan suatu materi, guna
terciptanya tujuan pembelajaran yang sesuai dengan harapan. Jadi dalam proses pembelajaran
itu, penggunaan metode sangatlah diprioritaskan agar para peserta didik lebih enak dan nyaman
dalam menerima atau mengolah materi yang disajikan oleh guru.
Salah satu metode pembelajaran yang terkenal di Eropa dan Amerika adalah Metode Guru Diam
yang dikenal dengan nama Silent Way. Metode pembelajaran Silent Way yaitu metode
pembelajaran dimana peserta didik yang lebih aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.
Guru lebih banyak diam, namun guru aktif menggunakan gerakan, gambar, dan rancangan untuk
memancing dan membentuk reaksi. Guru menciptakan suasana lingkungan yang mendorong
peserta didik untuk mencoba-coba dan memberikan fasilitas dalam proses pembelajaran.
Silent Way ini adalah salah satu nama metode pembelajaran yang ditemukan Calleb Gattegno
melalui bukunya yang berjudul “Teaching Foreign Languages in School: The Silent Way”.
Metode Silent Way pada umumnya diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris dan
Prancis. Namun tidak menutup kemungkinan metode ini akan cocok diterapkan dalam
pembelajaran bahasa asing lainnya misalnya dalam pembelajaran bahasa Arab.
Peserta didik diberi kesempatan luas untuk berpikir tanpa kontrol guru yang terlalu ketat. Dan
menurut kami, kontrol guru yang terlalu ketat dapat mengurangi kreativitas peserta didik dalam
proses berpikir dan timbul ketidaksukaan. Ketidaksukaan tersebut bisa melalui ekspresi,
kemarahan, dan bahkan pemberontakan. Menurut saya metode ini sangatlah menarik untuk
diterapkan karena dengan metode ini peserta didik akan lebih bisa kreatif, jadi agar proses
pembelajaran berlangsung tidak monoton.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Tarigan, Henry Guntur. 1991. Metodologi Pengajaran Bahasa 1. Bandung: Angkasa.
Izzan, Ahmad. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora.
Kompasiana.com. (2019, 28/10). Penerapan Metode Pembelajaran “Silent Way”. Diakses pada
16/03/2020, dari:
https://www.kompasiana.com/wafiahmad/5db6fb0a097f366f4f625db2/penerapan-metode-
pembelajaran-silent-way-dalam-proses-pembelajaran-bahasa-asing