PLASENTA PREVIA
Oleh :
Rizky Suci Aulia Sari, S.Ked
105505406018
Pembimbing :
dr. Umar Malinta, Sp.OG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 105505406018
Makassar.
Pembimbing,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap kesulitan hamba-
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Referat dengan judul Plasenta Previa.
Tugas ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan
Klinik di Bagian Obstetri dan Ginekologi.
Berbagai hambatan dialami dalam penyusunan tugas Referat ini, namun
berkat bantuan saran, kritikan, dan motivasi dari pembimbing serta teman-teman
sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Penulis sampaikan terima kasih banyak
kepada, dr. Umar Malinta, Sp.OG, selaku pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dengan tekun dan sabar dalam membimbing, memberikan
arahan dan koreksi selama proses penyusunan tugas ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa Referat ini masih jauh dari yang diharapkan oleh
karena itu dengan kerendahan hati penulis akan senang menerima kritik dan saran
demi perbaikan dan kesempurnaan tugas ini. Semoga Referat ini dapat bermanfaat
bagi pembaca umumnya dan penulis secara khusus.
iii
DAFTAR ISI
A. Definisi ................................................................................................. 2
B. Klasifikasi ............................................................................................ 3
C. Insiden ................................................................................................. 3
D. Etiologi ............................................................................................... 4
E. Patofisiologi ....................................................................................... 6
G. Diagnosis .............................................................................................. 8
H. Komplikasi ......................................................................................... 10
I. Penanganan ........................................................................................ 10
J. Prognosis ............................................................................................ 14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
di dunia pada tahun 2005 sebanyak 536.000. Kematian ini dapat disebabkan oleh
25% perdarahan, 20% penyebab tidak langsung, 15% infeksi, 13% aborsi yang
segmen bawah rahim, menutupi atau tidak menutupi orifisium uteri internum pada
usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan janin mampu hidup diluar rahim.3
Perdarahan obstetrik yang terjadi pada kehamilan trimester ketiga dan yang
terjadi setelah anak atau plasenta lahir pada umumnya adalah perdarahan yang
berat, dan jika tidak mendapat penanganan yang cepat bisa mendatangkan syok
yang fatal. Antisipasi dalam perawatan prenatal adalah sangat mungkin oleh karena
pada umumnya penyakit ini berlangsung perlahan diawali gejala dini berupa
perdarahan berulang yang mulanya tidak banyak tanpa disertai rasa nyeri dan terjadi
pada waktu yang tidak tertentu, tanpa trauma. Sering disertai oleh kelainan letak
janin atau pada kehamilan lanjut bagian bawah janin tidak masuk ke dalam panggul,
tetapi masih mengambang di atas pintu atas panggul.1 Perempuan hamil yang
ditengarai menderita plasenta previa harus segera dirujuk dan diangkut ke rumah
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri
internum.4
pada segmen bawah rahim ikut berpindah mengikuti perluasan segmen bawah
rahim seolah plasenta tersebut bermigrasi. Ostium uteri yang secara dinamik
mendatar dan meluas dalam persalinan kala satu bisa mengubah luas
pada derajat atau klasifikasi dari plasenta previa ketika pemeriksaan dilakukan
baik dalam masa antenatal maupun dalam masa intranatal, baik dengan
2
B. Klasifikasi
1. Plasenta previa totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi seluruh
uteri internum.
bawah rahim demikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak
lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum. Jarak yang lebih dari 2 cm
C. Insiden
Plasenta previa lebih banyak pada kehamilan dengan paritas tinggi dan
pada usia di 30 tahun. Juga lebih sering terjadi pada kehamilan ganda daripada
3
1,7 % sampai dengan 2,9 %. Di negara maju insidensinya lebih rendah yaitu
memungkinkan deteksi lebih dini, insiden plasenta previa bisa lebih tinggi.5
D. Etiologi
menimpa desidua di daerah segmen bawah rahim tanpa latar belakang lain yang
vaskularisasi desidua yang tidak memadai, mungkin sebagai akibat dari proses
radang atau atrofi. Cacat rahim misalnya bekas bedah sesar, kerokan,
1. Tingginya usia ibu : Semakin lanjut usia ibu semakin meningkatkan resiko
dengan wanita berusia kurang dari 35 tahun yang memiliki resiko 0,5%.
dari 8x lipat pada perempuan dengan angka paritas lebih dari empat kali.
4
resiko terjadinya plasenta previa karena plasenta yang baru berusaha
sebelumnya.
dengan kehamilan janin tunggal. Plasenta yang terlalu besar seperti pada
pada populasi yang memiliki riwayat satu kali kelahiran Caesar, dan 3,4%
pada mereka yang pernah menjalani dua kali atau lebih kelahiran Caesar.
5
E. Patofisiologi
Pada usia kehamilan yang lanjut, umumnya pada trimester ketiga dan
mungkin juga lebih awal, oleh karena telah mulai terbentuknya segmen bawah
uteri menjadi segmen bawah rahim, maka plasenta yang berimplantasi di situ
sedikit banyak akan mengalami laserasi akibat pelepasan pada desidua sebagai
tapak plasenta. Demikian pula pada waktu serviks mendatar (effacement) dan
membuka (dilatation) ada bagian tapak plasenta yang terlepas. Pada tempat
laserasi itu akan terjadi perdarahan yang berasal dari sirkulasi maternal yaitu
segmen bawah rahim itu perdarahan pada plasenta previa betapa pun pasti akan
diperbanyak oleh karena segmen bawah rahim dan serviks tidak mampu
berkontraksi dengan kuat karena elemen otot yang dimilikinya sangat minimal,
dengan akibat pembuluh darah pada tempat itu tidak akan tertutup dengan
sempurna. Perdarahan akan berhenti karena terjadi pembekuan kecuali jika ada
laserasi mengenai sinus yang besar dari plasenta pada mana perdarahan akan
berlangsung lebih banyak dan lebih lama. Oleh karena pembentukan segmen
bawah rahim itu akan berlangsung progresif dan bertahap, maka laserasi baru
tanpa sesuatu sebab lain (causeless). Darah yang keluar berwarna merah segar
tanpa rasa nyeri (pain-less). Pada plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri
internum perdarahan terjadi lebih awal dalam kehamilan oleh karena segmen
6
bawah rahim terbentuk lebih dahulu pada bagian terbawah yaitu pada ostium
uteri internum.1
F. Gambaran klinik
keluar melalui vagina tanpa rasa nyeri. Selain itu darah yang keluarh melalui
vagina umumnya berwarna merah segar. Perdarahan biasanya baru terjadi pada
dan berhenti sendiri. Perdarahan kembali terjadi tanpa sesuatu sebab yang jelas
terjadi perdarahan yang lebih banyak bahkan seperti mengalir. Pada plasenta
palpasi abdomen sering ditemui bagian terbawah janin yang masih tinggi di
atas simfisis. Bagian terendah janin yang tinggi disebabkan oleh tidak dapat
nya bagian janin yang dapat masuk ke pintu atas panggul karena plasenta yang
janin tidak dalam letak memanjang dikarenakan janin yang tidak dapat berotasi
leluasa karena adanya hambatan oleh plasenta yang terletak di bagian bawah
uterus. Selain itu pada plasenta previa, palpasi abdomen tidak akan membuat
7
ibu merasa nyeri dan tidak tegang yang membedakan plasenta previa dengan
solusio plasenta.4
G. Diagnosis
1. Anamnesis
yang lain.6
2. Pemeriksaan luar
Biasa dapat ditemukan posisi terendah janin yang masih tinggi dan
kelainan letak janin melalui pemeriksaan Leopold. Selain itu, pada palpasi
perut perlu diinterpretasikan apakah perut terasa lunak atau tegang dan
3. Pemeriksaan dalam
8
perdarahan banyak di luar persiapan akan berdampak pada prognosis yang
Pada ibu janin dengan curiga plasenta previa tidak boleh dilakukan
untuk mengetahui sumber dari perdarahan dan juga tipe dari plasenta
previa.6
100%. Selain kedua jenis USG tersebut, terdapat transperineal USG yang
90%. 1,4,5
itu, karena masalah harga dan tidak banyak pusat kesehatan yang memiliki
9
H. Komplikasi
3. Apabila oleh salah satu sebab terjadi perdarahan banyak yang tidak
4. Kelainan letak anak pada plasenta previa lebih sering terjadi. Hal ini
konsekuensinya.
6. Berisiko tinggi untuk solusio plasenta, seksio sesarea, kelainan letak janin,
I. Penanganan
kedua atau trimester ketiga harus dirawat dalam rumah sakit. Pada kehamilan
karena perdarahan ulangan biasanya lebih banyak. Jika ada gejala hipovolemia
10
perdarahan yang cukup berat, lebih berat daripada penampakannya secara
melalui insisi melintang pada segmen bawah rahim bagian anterior terutama
bila plasentanya terletak di belakang dan segmen bawah rahim telah terbentuk
dengan baik.
anestesia regional bisa menambah berat hipotensi yang biasanya telah ada dan
1. Tatalaksana Umum :
11
- Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin hidup tetapi prematur,
2. Tatalaksana Khusus
Terapi Konservatif, agar janin tidak terlahir prematur dan upaya diagnosis
- Perbaiki anemia dengan sulfas ferosus atau ferous fumarat per oral
12
- Jika perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu masih
lama, ibu dapat dirawat jalan dengan pesan segera kembali ke rumah
Terapi Aktif
13
Gambar 3. Algoritma Tatalaksana Plasenta Previa7
J. Prognosis
Prognosis ibu dan anak pada plasenta previa dewasa ini lebih baik jika
dibandingkan dengan masa lalu. Hal ini berkat diagnosis yang lebih dini dan
tidak invasif dengan USG di samping ketersediaan transfusi darah dan infus
14
DAFTAR PUSTAKA
4. Cunningham G, Leveno JK, Bloom LS, Hauth CJ, Gilstrap L, et al. Williams
America. 2009.
Gibbs, Beth Y, Md Karlan, et al, Danforth DN. Obstetrics and Gynaecology, 9th
15