FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
REFERAT
STUNTING
Ulfa Sari Al-Bahmi, S.ked
(105505403619)
Pembimbing
dr. Merlyn Meta Astari Sp.A
DEFINISI
Stunting merupakan kondisi kronis yang
menggambarkan terhambatnya pertumbuhan
karena malnutrisi jangka panjang. Balita pendek
(stunting) dapat diketahui bila seorang balita
telah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu
dibandingkan dengan standar dan hasilnya berada
di bawah normal.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama 1.000 hari pertama kehidupan
(HPK).1 Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi
berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK 2. Anak tergolong
stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut umumnya lebih rendah dari standart nasional.
Constitutional delay of
Familial short stature growth and puberty
(perawakan pendek familial) (CDGP)
Adalah variasi normal dari perawakan Merupakan salah satu kategori dari
pendek yang ditandai dengan kecepatan pubertas terlambat yang paling sering
tumbuh normal, usia tulang normal, tinggi ditemui dalam praktek sehari-hari,
badan kedua orangtua pendek, dan tinggi didefinisikan sebagai tidak timbulnya
akhir anak dibawah persentil 3 atau z tanda- tanda seks sekunder pada usia 12
score dibawah -2 SD. tahun untuk anak perempuan dan pada
usia 14 tahun untuk anak laki-laki
PATOFISIOLOGI STUNTING AKIBAT PENYAKIT KRONIS
MANIFESTASI KLINIK
Familial short stature
(perawakan pendek familial)
perlambatan
01. pertumbuhan linear pada
3 tahun pertama
kehidupan
tinggi akhir biasanya
02. normal
Stunting dibagi menjadi 2, yaitu variasi normal dan patologis. Stunting variasi normal terdiri dari
familial short stature (perawakan pendek familial) dan constitutional delay of growth and puberty
(CDGP). Stunting variasi normal tidak membutuhkan terapi hormon pertumbuhan, namun cukup
observasi terhadap keadaan gizi anak.
1. Kementerian Kesehatan RI. Kondisi
DAFTAR PUSTAKA
Pencapaian Program Kesehatan Anak Indonesia. 2014. Tersedia di http://www.depkes.go.id/download.php?
file=download/pusdatin/infodatin/infodat in-anak.pdf . Diakses pada 13 Mei 2018.
2. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Tersedia di http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan- indonesia
/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf. Diakses padda 13 Mei 2018.
3. Kusuma KE, Nuryanto. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 2-3 tahun (Studi di Kecamatan Semarang Timur). Journal of Nutrition College. 2013; 2(4): 523-30.
4. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. 2013. Tersedia di
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20201 3.pdf. Diakses pada 13 Mei 2018.
5. Kementerian Kesehatan RI. Situasi Balita Pendek. 2016. Tersedia di
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/situasi-balita- pendek-2016.pdf. Diakses pada 13 Mei 2018.
6. Purwandini K, Kartasurya MI. Pengaruh pemberian micronutrient sprinkle terhadap perkembangan motorik anak stunting usia 12-36 bulan. Journal of Nutrition College.
2013; 2(1): 50-9.
7. UNICEF. Global Nutrition Report: From Promise to Impact Ending Malnutrition by 2030. 2016. Tersedia di https://data.unicef.org/wp- content/uploads/2016/06/130565-
1.pdf. Diakses pada 13 Mei 2018.
8. Batubara JRL, Susanto R, Cahyono HA. Pertumbuhan dan Gangguan Pertumbuhan. Dalam: Buku Ajar Endokrinologi Anak. Edisi 1. Jakarta: UKK Endokrinologi Anak dan
Remaja IDAI; 2015:29-32.
9. Tridjaja B. Short Stature (Perawakan Pendek) Diagnosis dan Tata Laksana. Dalam: Best Practices in Pediatrics. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta;
2013:11-8.
10. Sevilla WMA. Nutritional Considerations in Pediatric Chronic Disease. Pediatr Rev. 2017; 38(8):343-52.
11. Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS, Gandaputra EP, Harmoniati ED, editor. Perawakan Pendek. Dalam: Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2009 243-9.
12. Batubara JRL. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari Pediatri. 2010; 12(1):21-9.
13. Pulungan AM. Pubertas dan Gangguannya. Dalam: Buku Ajar Endokrinologi Anak. Edisi 1. Jakarta: UKK Endokrinologi Anak dan Remaja IDAI; 2015:89-94.
Thanks!