DISUSUN OLEH
PO7120319025
Tingkat II A
Dosen Pengampu
JURUSAN KEPERAWATAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“asuhan keperawatan ARDS pada anak”Tepat pada waktunya. Dalam penulisan
tugas ini penulis ingin mengucapkan terima kasih. penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari sempurna,untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan siapa saja yang membacanya.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………….ii
2
BAB I
KONSEP KASUS
A. DEFINISI
Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS) merupakan bentuk gagal nafas yang
berbeda ditandai dengan hipoksemia berat yang resisten terhadap pengobatan konvensional.
ARDS terjadi setelah berbagai penyakit (sepsis, aspirasi isi lambung,trauma serius), yang
menyebabkan peningkatan permeabilitas dan edema paru nonkardiogenik yang berat. (Sylvia
A.price 1
B. ETIOLOGI
Akan mempengaruhi fungsi pernafasan. Impuls yang timbul dalam pusat pernafasan
menjalar melalui saraf yang membentang dari batang otak terus ke saraf spinal ke reseptor
pada otot-otot pernafasan. Penyakit pada saraf seperti gangguan medulla spinalis , otot-otot
pernafasan atau pertemuan neuromuslular yang terjadi pada pernafasan akan sangat
mempengaruhi ventilasi
1
Aplikasi Asuhan Keperawatan Nanda NIC-NOC Edisi Jilid 1. 2015.
3
d. Trauma
C. MANIFESTASI KLINIK
d.Sianosis
e.Hipoksemia
g.Hipotensi
D. PATOFISIOLOGI (PATHWAY)
4
Pelepasan dari
Trauma tipe ll
fibrinopeptida dan
pheocytes
Henti asam amino
simpatetik
hipotalamus
Penurunan
Trauma endothelium surfactan
Vasokontriksi paru dan epithelium
paru alveolar
Atelektasis
Perubahan volume darah
menuju sirkulasi paru Peningkatan
permeabilitas
Fungsi Broncho
Peningkatan tekanan residu spasme
hidrostatik kapiler kapasitas
pulmonal Edemaparu menurun
Kelebihan Penurunanpenge
Pemenuhan
volume cairan mbangan paru
paruberkura
ng
Ketidakefektifan Gangguan
pola nafas pertukaran
Infiltrat Ronchi
alveolar gas
Ketidakefektifan
Gambar 2.3 Patofisiologi Nanda NIC NOC
bersihan jalan
nafas
5
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
F. PENATALAKSANAAN
a.TerapiOksigen
Oksigen adalah obat dengan sifat terapeutik yang penting dan secara potensial
mempunyai efek samping toksik. Pasien tanpa riwayat penyakit paru-paru tampak toleran
dengan oksigen 100% selama 24-27 jam tanpa abnormalitas fisiologis yang spesifik.
b.Vetilasi Mekanik
6
c. Positif and Expiratory Breathing (PEEB)
e.Terapi farmakologi
7
Perhatian penting terhadapa sekresipada saluran pernafasan bagianatas dan
bawah serta pencegahan infeksi melalui teknik penghisapan yangtealh dilakukan.
Infeksi nosocomial adalah infeksi yang disapatkan dirumah sakit.
h.Dukungan Nutrisi
G. KOMPLIKASI
a. Infeksi paru
d.Hipoksemia
e.Toksisitas oksigen
H. PENCEGAHAN
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya ARDS,
Yaitu :
8
Menjalani imunisasi flu setiap tahun dan imunisasi PCV setiap 5 tahun untuk
mengurangi risiko terjadinya infeksi paru-paru
BAB II
A. Pengkajian
a. Pengkajian primer
1) Airway
c) Jalan napas adanya sputum, secret, lendir, darah, dan benda asing,
9
d) Jalan napas bersih atau tidak
2) Breathing
3) Circulation
4) Disability
5) Exposure
10
b. Pengkajian Sekunder
1)Identitas
Pasien Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Suku, Agama, Alamat, TanggalPengkajian.
Kaji apakah klien sebelum masuk rumah sakit memiliki riwayat penyait yang sama ketika
klien mauk rumah sakit.
3) Riwayat Penyakit DahuluKaji apakah klien pernah menderita riwayat penyakit yang
samasebelumnya.
4) Pemeriksaan Fisik
a) B1 (Breath)
Sesak nafas, nafas cepat dan dangkal, apakah terdapat suaratambahan seperti krekel, ronchi,
wheezing.
b) B2 (Blood)
c) B3 (Brain)
e) B5 (Bladder)
Status cairan dan nutrisi penting dikaji karena bila ada gangguanstatus nutrisi dan cairan akan
memperberat keadaan seperti cairanyang berlebihan dan albumin yang rendah akan
memperberatedema paru.
f) B6 (Bone)
11
Kelemahan otot, mudah lelah
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
12
2 memotivasi pasien untuk
04150 Suara auskultasi 3 5 melakukan batuk atau
4 nafas menyedot lender
04151 sianosis 2 5
6.auskultasi suara nafas, catat
3
04151 Dyspnue dengan 2 5 area yang ventilasinya
5 Aktifitas ringan menurun atau tidak ada dan
04151 Gangguan kesadaran 3 5 adanya suara tambahan
9 7.kolaborasi dengan tim medis
04152 Akumulai sputum 2 5
untuk melakukan nebulizer
0
04152 Suara nafas 2 5
2 tambahan
04153 Batuk 3 5
1
Keterangan :
1: Deviasi berat dari kisaran normal
2: Deviasi yang cukup berat dari kisaran
normal
3: Deviasi sedang dari kisaran normal
4: Deviasi ringan dari kisaran normal
5: Tidak ada deviasi dari kisaran normal
13
1 Ketidakefektifan pola nafas 1. memposisikan pasien S:klien mengatakan sesaknya berkurang
berhubungan dengan sindrom untuk memaksimalkan O : TTV dalam batas normal, sesak
hipoventilasi (00032) ventilasi berkurang
2.menginstruksikan A : masalah berkurang
bagaimana agar bias Status pernafasan (0415)
melakukan batuk efektif kode indikator SA ST
3.melakukan fisioterapi dada 04150 Frekuensi 2 5
5.mengauskultasi suara 3
04151 Dyspnea dengan 2 5
nafas, catat area yang
5 aktifitas ringan
ventilasinya menurun atau 04151 Gangguan 3 5
tidak ada dan adanya suara 9 kesadaran
tambahan 04152 Akumulasi sputum 2 5
6.memberikan nebulizer 0
04152 Suara nafas 2 5
2 tambahan
04153 batuk 3 5
1
14
DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi Asuhan Keperawatan Nanda NIC-NOC Edisi Jilid 1. 2015.Hudak, Gallo. 1997.
15
16