Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan sekilas tentang Kitab Suci agama Anda!

 KITAB SUCI TRIPITAKA


Ajaran agama Buddha bersumber pada kitab Tripitaka yang merupakan kumpulan
khotbah, keterangan, perumpamaan, dan percakapan yang pernah dilakukan sang
Buddha dengan para siswa dan pengikutnya. Dengan demikian, isi kitab tersebut
semuanya tidak hanya berasal dari kata-kata sang Buddha sendiri melainkan juga
kata-kata dan komentar-komentar dari para siswanya. Oleh para siswanya sumber
ajaran tersebut dipilah menjadi tiga kelompok besar yang dikenal dengan ‘pitaka’
(keranjang), yaitu Sutra Pitaka atau Sutta Pitaka, Winaya Pitaka, dan Abbidharma
Pitaka atau Abbidhamma Pitaka.
 Sutra Pitaka
Sutra (bahasa Sansakerta) atau Sutta (bahasa Pali) mempunyai arti
sederhana yaitu ‘benang’. Benang adalah tali halus yang dipintal dari
kapas atau sutera, yang gunanya untuk menjahit atau merangkai sesuatu.
Setiap khotbah Hyang Buddha seperti kata-kata yang dirangkai menjadi
satu dengan indah dan satu sama lain tidak dapat dipisahkan, tidak acak-
acakan serta tidak saling bertentangan, oleh sebab itu khotbah Hyang
Buddha disebut ‘sutra’. Sutra-sutra itu dikumpulkan dan disusun menjadi
satu disebut Sutra Pitaka.
 Winaya Pitaka
Winaya atau Vinaya Pittaka berisi peraturan-peraturan untuk mengatur
tata tertib sangha atau jemaat, kehidupan sehari-hari para biksu atau
bhikku atau rahib, dan sebagainya. Selain itu, kitab suci Vinaya Pitaka ini
juga berisi peraturan-peraturan bagi para Bhikku dan Bhikkuni dan terdiri
atas Sutra Vibanga, Khandaka, dan Parivawa.
 Abbidharma Pitaka
Abidharma atau abhidhamma adalah susunan ceramah dan perkembangan
logika tentang dharma dari ajaran Hyang Buddha, membahas filsafat dan
metafisika, juga sastra, memberikan definisi kata-kata Buddha Dharma,
dan penjelasan terperinci mengenai filsafat dengan sistematis,
memantapkan suatu metode mengenai latihan spiritual oleh para sesepuh
dari aliran atau sekte pada waktu itu, kumpulan dari kitab Abidharma ini
dinamakan Abidharma Pitaka. Sehingga Abbidharma Pitaka berisi ajaran
yang lebih mendalam mengenai hakikat dan tujuan hidup manusia, ilmu
pengetahuan yang membawa pada kelepasan dan lain sebagainya.

Abbidharma Pitaka juga berisi uraian filsafat Buddha-dharma yang


disusun secara analitis dan mencakup berbagai bidang seperti ilmu jiwa,
sastra, logika, etika, dan metafisika. Kitab ini terdiri dari 7 buah buku,
yaitu: Dhammasangani, Vibhanga, Dathukatha, Puggalapannatti,
Kathavatthu, Yamaka, dan Patthana. Berbeda dengan kitab Sutra Pitaka
dan Vinaya Pitaka yang menggunakan bahasa naratif, sederhana dan
mudah dimengerti umum, gaya bahasa kitab Abbidharma Pitaka bersifat
sangat teknis dan analitis

2. Sebutkan ajaran dalam Kitab Suci agama Anda yang paling


berkesan/menginspirasi/memberi dampak dalam kehidupan Anda (Bila perlu
dicantumkan ayat-ayatnya). Mengapa?
 Sutta Piṭaka (suttapiṭaka; atau Suttanta Pitaka; cf Sanskrit सूतर् पिटक Sūtra
Piṭaka) adalah bagian kedua dari tiga bagian Tipitaka, kitab suci agama Buddha.
Sutta Piṭaka berisikan lebih dari 10.000 sutta (ajaran) berisikan khotbah-khotbah,
dialog dan tanya jawab Buddha Gautama dengan para siswa, petapa maupun
orang lain.
Pada Sutta Pitaka memiliki 5 kumpulan (nikaya) dan saya memilih Dikha Nikaya
yang merupakan naskah Buddhis, kumpulan pertama dari lima nikaya, atau
kumpulan, dalam kelompok Sutta Pitaka, yang merupakan kitab pertama dari
"tiga keranjang" yang membentuk Tipitaka bahasa Pāli dari mazhab Theravada.
Dimana memiliki 34 buku dan saya memilih Sigalovada Sutta adalah Sutta ke-31
yang dijelaskan dalam Digha Nikaya. Sigalovada Sutta dikenal pula dengan nama
Sīgāla Sutta, Sīgālaka Sutta, Siṅgālovāda Sutta, dan Sigālovāda Suttanta.
Sigalovada Sutta merupakan khotbah Buddha Gautama yang berkaitan dengan
etika di masyarakat, yang bersumber dari adat istiadat, kebudayaan, dan ajaran
kebenaran menurut ajaran agama. Mengapa? Karena pada buku tersebut berisikan
wejangan Buddha Gautama kepada Sigala, putera keluarga Buddhis yang tinggal
di Rajagaha. Orang tua Sigala adalah penganut agama Buddha yang taat dan
berbakti kepada Buddha, tetapi mereka tidak berhasil mengajak putranya
mengikuti jejak mereka. Ketika ayah Sigala akan meninggal dunia, ia berpesan
kepada Sigala untuk melaksanakan permintaannya untuk menghormati 6 penjuru
pada waktu subuh. Yang berarti bahwa kita juga harus menghormati orang lain
dimana kita meupakan makhluk sosial.
Dalam Sigalovada Sutta, Buddha Gautama menguraikan petunjuk mengenai 6
penjuru yang perlu disembah, yaitu:

Arah Untuk menghormati


Timur Orang tua
Selatan Guru
Barat Istri dan anak
Utara Sahabat dan teman
Bawah Pelayan dan buruh
Atas Para pertapa dan Brahmana

3. Berikan contoh praktik ajaran Kitab Suci di tengah situasi Pandemi Covid-19?
 Karena diajarkan untuk menghormati orang lain maka pada saat Pandemi Covid-
19 kami mempraktikan berbagai hal yaitu, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
menggalang dana 500 miliar. Dana ini akan digunakan untuk membeli berbagai
peralatan dan perlengkapan tim medis sebagai ujung tombak dalam penanganan
wabah virus Corona di Indonesia.upiah untuk membantu menanggulangi pandemi
virus Corona (Covid-19). Mengapa saya memilih Yayasan Buddha Tzu
Chi,karena keluarga saya terutama tante saya merupakan salah satu anggota tetap
yayasan tersebut dimana saya juga pernah ikut membagikan sembako kepada
orang-orang yang kekurangan di Sunter pada tahun 2018 bersama Tante dan Adik
Saya. Pada saat ini,ada beberapa tahap yang dilakukan Yayasan Buddha Tzu Chi.
Pada Tahap Pertama hingga tanggal 30 Maret 2020, Tzu Chi Indonesia telah
menyalurkan lebih dari 1.759.000 pcs masker (surgical mask), 3.000 baju
pelindung diri (Coverall Hazmat), 7 unit ventilator, 640 liter cairan disinfektan,
dan 157 unit disinfektan sprayer, serta bersama Kemenkes RI dan Gugus Tugas
Penanganan Corona (Covid-19) RI menyalurkan 646.520 rapid test kit ke-185
rumah sakit dan 17 instansi pemerintahan. Dalam mendukung keberlanjutan
bantuan, saat ini Tzu Chi Indonesia juga tengah melakukan pengadaan barang
bantuan untuk dibagikan pada Tahap Kedua sebagai berikut:
 75.020 pcs baju pelindung / Coverall Hazmat
 80.000 pcs kacamata medis
 120 unit ventilator
 20.000 pcs masker N 95

Dari upaya penanganan wabah Covid-19 ini agar bisa berjalan optimal, tentunya
juga membutuhkan partisipasi dan peran aktif masyarakat. Masyarakat diharapkan
semakin sadar dan bijaksana dengan mengikuti langkah-langkah yang telah
diambil oleh pemerintah untuk melawan penyebaran wabah Covid-19 secara
bersama-sama. Sehingga merupakan ajaran dimana kita memang harus
menghoramti satu sama lain tanpa melihat kedudukan.

Anda mungkin juga menyukai