Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan Teori Smith–Ewart–Harkins mekanisme kopolimerisasi emulsi secara

radikal bebas terjadi dengan urutan: tetesan monomer terdispersi dalam lateks dengan emulsifier
membentuk partikel dengan ukuran yang besar. Kelebihan emulsifier membentuk misel dalam
lateks. Monomer kemudian mendifusi dari fasa lateks menuju ke serum. Selanjutnya, inisiator
larut air ditambahkan ke dalam lateks sehingga ter jadi reaksi polimeriasi adisi dengan
mekanisme radikal bebas di dalam misel. Monomer di dalam misel dengan cepat terpolimerisasi
membentuk molekul yang lebih besar disebut dengan polimer. Jika pada kondisi ini terus
ditambah dengan tetesan monomer dan masih tersedia inisiator maka reaksi polimerisasi akan
terus terjadi. Reaksi polimerisasi akan berhenti ketika semua monomer telah terpolimerisasi.
Hasil yang diperoleh merupakan dispersi partikel polimer dalam serum (air) sehingga dapat
disebut dengan polimer koloid, atau polimer emulsi. Polimer emulsi mengandung par tikel
polimer berukuran 10-1500 nm (64-126).

Anda mungkin juga menyukai