Anda di halaman 1dari 6

PEJUANG MIMPI

By ghaiiitsa

“ARGHIE!!!! akhirnya gua lulus di SMA Garuda!!” sorak bahagia Ghifari yang baru saja lolos
tes di sekolah favorit dan itu adalah sekolah impian Arghie,Ghifari dan teman teman lainnya.
“Good job bro! gua ikut bangga”
“Thank gan! Lo gimana? Lulus juga kan?” pertanyaan Ghifari sontak membuat raut wajah
Arghie berubah sedikit murung.
Belum sempat Arghie menjawab pertanyaan Ghifari, ternyata teman temannya yang lain
menyusul mereka berdua di tempat biasa mereka semua satu kelas berkumpul.
“Dari kapan lo nyampe sini”tanya Naren sembari salam ciri khas nya mereka
“Gua baru aja dateng”santai Ghifari sembari menyeduh minumannya
“Eh iya! Pengumuman kelulusan SMA Garuda kan udah keluar di web nya! Lo pada lolos ga?”
seru Defano
“Gua lulus dong! Yakali orang pinter gini ga lulus!”angkuh Ghifari
“gausah sombong! Ntar semua kenikmatan lo di ambil sama yang diatas, nangis uring
uringan lo!”ingat Revan
“ah berisik lo! Oh iya ghie gimana lo juga pasti lolos kan?”tanya lagi Ghifari pada Arghie yang
tadi belum sempat di jawab
Dengan wajah yang sedikit murung Arghie memberitahu pada semua temannya “hmm, kali
ini SMA Garuda bukan rejeki gua”
“maksudnya lo ga lulus?”tegas Defano yang membuat kepala Arghie mengangguk
membenarkan
“ya elah gampang kali. Lo tinggal kasih duit tuh ke panitianya beres, gua juga gitu kali!” seru
Naren
Pernyataan Naren tersebut sontak membuat Defano kaget
“HAH SERIUS LO?!” dan di jawab anggukan santai oleh Naren
“lo kasih duit berapa?lontar Ghifari
“bokap gua yang kasih duit bukan gua”
“ck.iya dah terserah.trus keluarga lo nyogok panitia berapa duit?”ulang Ghifari
“loh ko tambah banyak?! Bokap gua doang kelurga yang lain ga tau apa apa!”tegas Naren
“rasa ingin menabok itu ada gaes”ejek Defano
“tinggal jawab berapa, ribet banget lo”ketus Ghifari
“dikit doang, gua Cuma kasih 10 juta”ungkap Naren
“katanya bokapnya yang kasih duit” gumam kecil Defano pada Ghifari
“ga paham lagi otaknya jalan lewat mana” balas kecil Ghifari
Revan yang mendengar tutur Naren langsung memberikan pendapatnya yang cukup bijak
“gua sama Arghie ga sekaya lo pada bertiga,apalagi Arghie,dia punya adik dan lebihnya lagi
bokap gua dan bokapnya Arghie udah ga ada, jadi harus mikir panjang dulu sebelum
nyogok”ungkapnya
“hidup susah kek modelan lo berdua ga enak ya” ketus Ghifari yang langsung membuat sikut
Naren menyenggolnya
“lo kalo mau ngomong mikir dua kali dulu apa susahnya sih?”gumam kecil Naren yang
membuat Ghifari berdecak sebal
“ngomong ngomong lo lanjut sekolah kemana van?” tanya Arghie pada Revan
“hm,gua berenti sampe SMP aja”ujarnya
“pemikiran lo tuh dimana si? Jaman sekarang izazah SMA aja susah apalagi lo Cuma sampe
SMP doang”ketus Ghifari
“pemikiran gua cukup panjang, bukan Cuma soal izazah.tapi soal ibu gua yang udah sakit
sakitan dan gua yang harus banting tulang buat pengubatannya”
“ya tapi lo mau kerja apa?” tanya Defano
“apapun! Yang penting halal”ungkapnya
“ga segampang itu nyari kerjaan” cibir Naren pada Revan
“pemikiran orang susah emang beda”terang Ghifari dan langsung mengambil kunci
motornya untuk pergi keluar dari tempat itu
“cabut” lanjutnya beri perintah pada Naren dan Defano
“duluan” pamit Defano dan Naren pada Arghie serta Revan
“yoo ati ati” balas keduanya
“balik juga yo, gua harus belajar buat persiapan tes di SMA Patriot”ajak ghifari
“gua yakin kali ini lo pasti bisa”ucap Revan
Akhirnya mereka berdua pulang ke rumahnya masing masing dengan berjalan kaki dan yang
kebetulan satu arah,sepanjang perjalanan hanya ada canda gurau yang menemani
perjalanan kaki keduanya, sesampainya di depan rumah Revan, Revan langsung berpamit
untuk pulang ke rumahnya duluan.
“gua masuk duluan ya”
Arghie hanya mengangguk kecil “salamin juga sama nyokap lo, sehat sehat gitu”
“oke thanks bro!” ungkapnya dan langsung masuk ke dalam rumah
“assalamualaikum buu, ibuu” teriak Revan yang tak melihat batang idung ibunya itu.
Revan yang terus berteriak memanggil ibunya karna tak melihat ataupun mendengar
jawaban dari ibunya, akhirnya ia memutuskan untuk berjalan menuju kamar ibunya.
CEKLEK
Setelah pintu kamar ibunya terbuka ia mendapati ibunya yang ternyata sudah tergeletak di
lantai sontak langsung membuat Revan langsung panik.
”bu-ibu bangun bu”ucapnya sebari menepuk nepuk pelan pipi ibunya
Melihhat ibunya yang tak kunjung sadar ia langsung bergegas keluar untuk meminta
pertolongan, dan tak jauh dari rumahnya ia masih melihat Arghie sedang berjalan
“Ghie!!Arghie!!”
Arghie yang mendengar suara seseorang yang memanggilnya langsung membalikan badan
dan ternyata Revan lah yang memanggilnya.
“tolongin gua!nyokap gua pinsan!!”beber Revan membuat Arghie langsung berlari menyusul
Revan ke dalam rumahnya
“langsung kita bawa ke rumah sakit aja!” seru Arghie dan langsung di jawab anggukan kecil
oleh Revan

Sesampainya di rumah sakit Revan mendapat kabar dari suster rumah sakit bahwa bu
marni,ibunya mesti di rawat beberapa hari untuk pengobatan yang lebih maksimal
“hm van, gua cabut duluan ya, sorry ga bisa nemenin lo lama-lama”ungkap
Arghie dengan berat hati
“ga masalah ghie, thnks ya”ucapnya

***
Kamar Arghie
Malam ini rasa kecewa, ketakutan akan kegagalan, dan rasa keterpurukannya sudah Arghie
sudah ia ganti denga semangat yang lebih tinggi serta tekad yang lebih kuat, saat Arghie
sedang fokus dengan buku yang ia baca dan pelajari, tiba tiba ada seseorang yang mengetuk
pintu kamarnya di luar sana
Tok tok tok
“Arghie, bunda boleh masuk?” tanya Bu Nisya. Bunda Arghie
“masuk aja bund,ga di kunci ko”
Mendengar pernyataan anak sulungnya itu, bu Nisya langsung berjalan menuju putranya
dengan segelas susu putih hangat kesukaan anak sulungnya itu.
“ini susunya di minum”ujar bu Nisya sebari meletakan segelas susu yang ia bawa
“anak bunda kayaknya lagi serius banget belajarnya”ucapnya lagi karna melihat Arghie
sedari tadi terlalu fokus pada bukunya
“biar bisa masuk SMA Patriot bund”jelasnya dengan mata yang tak beralih dari buku di
tangannya
Mendengar pernyataan putra sulungnya membuat sedikit rasa pilu di hati bu Nisya, pasalnya
ia tau betul bagaimana putranya sejak lama mengimpikan SMA Garuda.
“allah pasti berikan semua yang terbaik untuk hambanya Ghie”ujar bu Nisya sebari mengelus
hangat punggung sulungnya
“aku percaya”balas Arghie membuat kedua sudut bibir bu Nisya mengangkat dengan sangat
manis
“yasudah bunda ke kamar dulu, kamu jangan tidur kemaleman”lanjut bu Nisya
“iya bund”
“kali ini jangan buat bunda kecewa lagi! Semua mimpi itu layak buat di perjuangkan! Ayo
bangkit Arghie! dan ga ada yang ga bisa lo pasti bisa!” gumam Arghie dalam hati
Hampir 1 minggu Arghie diam diri di kamar, terus belajar setiap waktu, membahas soal,
latihan,mengulang ulang pelajaran,semua ia lakukan dan perjuangkan demi masa
depannya.dan besok adalah hari dimana ia kembali mengikuti tes dan berpikir keras
melawan Matematika dan Ipa.
Jam dinding menuju pada angka tiga sore dan langit di luar sana sepertinya akan
menurunkan hujan, Arghie pun berinisiatif untuk pergi ke minimarket untuk membeli
sesuatu sebelum turunnya hujan
“duh mau ujan lagi,gua harus buru buru”ucapnya sebari mengambil kunci mobilnya
Sampai di depan minimarket Arghie langsung masuk dan dengan cepat membeli makanan
yang ia inginkan,setelah membayar semuanya,Arghie memutuskan untuk langsung
pulang,tak disengaja Arghie mendengar suaraseseorang yang tak asing di telinganya dan
sepertinya dia sedang memarkirkan mobil dan motor yang ada di minimarket tersebut.
Semakin yakin dengan suara itu,Arghie langsung berjalan mengahmpiri orang tersebut dan
benar saja dia adalah orang yang bahkan tak hanya di kenal oleh Arghie namun dekat
dengannya.
“Revan?”heran Arghie membuat kedua alis nya yang tebal itu menyatu
“lo ngapain disini?”tanya nya di hiraukan begitu saja oleh Revan
“Arghie! Lo kemana aja,akhir akhir ini keknya lu jarang banget keluar”terang Revan
“biasalah”
“huft gua tau, mendadak kutu buku ini anak”
“ngomong ngomong kapan tesnya”tanya Revan
“besok,daoakan saja”
Lontar Arghie sontak membuat Revan terkekeh kecil
“pasti lah bro!”ucapnya dengan tangan yang menepuk kecil bahu kekar milik Arghie
“oh iya,tadi gua tanya lo ngapain disini?”
Pertanyaan Arghie yang seketika membuat wajah tampan Revan lesu,dan sedih
“gua tukang parkir disini”ucap Revan
Arghie terkejut bukan main”SERIUSS?!”
“lo pikir gua mau becandaan jadi tukang parkir gini?”
“ya tapi kenapa?!”heran Arghie
“huft,sampe sekarang gua belum juga dapet pekerjaan dan

Anda mungkin juga menyukai