Anda di halaman 1dari 7

NOTULEN DISKUSI KIMIA

CHEMICAL BONDS

  
Oleh:
Kelompok 7 dan 8

Ni Kadek Dwi Fitri Sumandari (16.1.2.00031)


Ni Ketut Indah Cahaya Dewi (16.1.2.00032)
Ni Komang Intan Prima Asri (16.1.2.00033)
Ni Komang Kartika Saraswati (16.1.2.00034)
Ni Komang Sinta Dewi (16.1.2.00035)
Ni Komang Sri Wahyuni (16.1.2.00036)
Ni Luh Eka Pratihari Arini (16.1.2.00037)
Ni Luh Setiawati (16.1.2.00038)
Ni Luh Wahyu Trisnayanti (16.1.2.00039)
Ni Made Dewi Porsuwati (16.1.2.00040)

Kelas A1 Farmasi Klinis


 

PROGRAM STUDI S1 FARMASI KLINIS


INSTITUT ILMU KESEHATAN
MEDIKA PERSADA BALI
DENPASAR
2016
NOTULEN DISKUSI KIMIA
CHEMICAL BONDS

  

Kelompok 7 dan 8
Kelas A1 Farmasi Klinis
 

PROGRAM STUDI S1 FARMASI KLINIS


INSTITUT ILMU KESEHATAN
MEDIKA PERSADA BALI
DENPASAR
2016
1

Notulen Diskusi Kimia Mengenai Chemical Bonds

Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali

Materi : Chemical Bonds (Ikatan Kimia)

Hari, tanggal : Rabu, 19 Oktober 2016

Tempat : Kelas A.1 Farmasi Klinis

Waktu : 10.10 -11.50 WITA

Moderator : Ni Kadek Dwi Fitri Sumandari

Anggota :

1. Ni Ketut Indah Cahaya Dewi (161200032)

2. Ni Komang Intan Prima Asri (161200033)

3. Ni Komang Kartika Saraswati (161200034)

4. Ni Komang Sinta Dewi (161200035)

5. Ni Komang Sri Wahyuni (161200036)

6. Ni Luh Eka Pratihara Arini (161200037)

7. Ni Luh Setia Wati (161200038)

8. Ni Luh Wahyu Trisnayanti (161200039)

9. Ni Made Dewi Porsuwati (161200040)

Peserta : Seluruh Mahasiswa A.1 Farmasi Klinis


2

Susunan Acara :

1. Pembukaan

2. Perkenalan anggota kelompok diskusi

3. Penyampaian materi oleh narasumber

4. Membuka tanggapan dari peserta diskusi

5. Penutup

Jalannya diskusi :

1. Diskusi dipimpin dan dibuka oleh moderator ( Ni Kadek Dwi Fitri Sumandari) pada

pukul 11.00 WITA.

2. Perkenalan anggota kelompok 11.00 WITA.

3. Narasumber menyampaikan materi diskusi pada pukul 11.00 – 11.50 WITA.

4. Moderator membuka kesempatan kepada para peserta diskusi untuk memberikan

pertanyaan dan masukan.

5. Anggota diskusi menyampaikan jawaban dari peserta diskusi yang bertanya.


3

Berikut pertanyaan dan hasil diskusi dari materi ikatan kimia:

1. Bagaimana penyelesaian dari ikatan kovalen koordinasi dan bagaimana cara memperoleh
bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR? (Ayu Dwi Lestari – 1612000 )
Hasil diskusi:
a. Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan kovalen dengan pasangan elektronnya
berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen koordinasi terbentuk
karena salah satu atom yang berikatan mempunyai pasangan elektron, sedangkan
atom yang lain sangat kekurangan elektron. Misalnya ikatan kovalen pada senyawa
HNO3, berikut cara penyelesaiannya:
Senyawa HNO3 jika dijabarkan atomnya maka konfigurasi elektron tiap atomnya
adalah
Kulit Elektron
Unsur Struktur Lewis
K L

7 N 2 5


8 O 2 6


1 H 1

Pada senyawa HNO3, tanda panah ( ) menunjukkan pemakaian elektron dari


atom N yang digunakan secara bersama oleh atom N dan O.

Jadi, senyawa HNO3 memliki satu ikatan kovalen koordinasi dan dua ikatan kovalen.

b. Cara memperoleh bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR adalah dengan


menentukan nilai PEI dan PEB dalam suatu unsur atau senyawa. Misalnya senyawa
BeCl2, penyelesaiannya sebagai berikut:
4

2. Bagaimana penyelesaian kovalen rangkap 3? (Herman – 1612000 )


Hasil diskusi:
Pada ikatan kovalen rangkap 3, masing-masing atom memberikan 3 elektron untuk
dipakai bersama-sama agar memenuhi aturan oktet. Misalnya ikatan kovalen pada N 2,
berikut cara penyelesaiannya:

Atom N memiliki nomor atom 11 ditulis 7 N , maka konfigurasi elektronnya adalah
Kulit Elektron
Unsur Struktur Lewis
K L


7 N 2 5

Agar stabil (memenuhi aturan oktet) tiap atom N harus menerima elektron sebanyak
3e. jika kedua atom N berikatan maka masing-masing akan menyumbangkan 3
elektron untuk digunakan bersama-sama, sehingga terbentuk 3 pasang elektron yang
berikatan (PEI).
Berikut bentuk ikatan kovalen yang terjadi antar N 2

3. Mengapa titik lebur dan titik didih pada ionic bonding lebih tinggi dari covalent bonding?
(Sri Wahyuni - 161200036).
5

Hasil diskusi:
Titik lebur dan titik didih pada ionic bonding lebih tinggi dari covalent bonding
karena pada ionic bonding terjadi gaya tarik-menarik antar molekul berikatan ion
yang lebih kuat dibandingkan dengan covalent bonding. Hal ini menyebabkan ionic
bonding sulit untuk memutuskan ikatan antar molekulnya, karena untuk memutuskan
ikatan molekul pada ionic bonding diperlukan energi yang cukup tinggi.

Anda mungkin juga menyukai