Anda di halaman 1dari 3

Sifat-Sifat Bahasa

Dipaparkan dalam modul kajian bahasa indonesia SD bahwa sebagai alat


komunikasi bahasa mengandung beberapa sifat, yaitu:

1). Sistematik

Menurut KBBI, Sistematis adalah segala usaha untuk menguraikan dan


merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga
membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu,
mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya. Chaer
(2007) menjelaskan bahwa sebagai sebuah sistem, bahasa itu sekaligus bersifat
sistemis. Dengan sistemis, artinya, bahasa itu tersusun menurut suatu pola dan
tidak tersusun secara acak atau secara sembarangan. Sedangkan sistemis,
artinya, bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi terdiri juga dari
sub-sub sistem atau sistem bawaan. Menurut Albulkadir Muhammad (2004)
Pengertian sistematis adalah berpikir serta berbuat yang bersistem, yaitu
berurutan, runtun, serta tidak tumpang tindih. Jika disimpulkan Bahasa bersifat
sistematik karena bahasa memiliki pola dan kaidah yang harus ditaati sehingga
lebih mudah dipahami oleh yang menggunakan.

2). Mana suka

Menurut Santoso, dkk. (2004), bahasa disebut mana suka karena unsur-
unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar. Tidak ada hubungan logis antara
bunyi dan makna yang disimbolkannya. Sebagai contoh, kursi bukan disebut
meja. Anak-anak yang anda ajar disebut murid bukan guru. Kita tidak dapat
memberi alasan pertimbangan mengapa kata tersebut disebut begitu, karena
sudah begitu dari dulu. Chaer (2007) menjelaskan tentang apa yang dimaksud
dengan arbitrer atau mana suka yaitu tidak adanya hubungan wajib antara
lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang
tersebut. Seperti itulah yang dimaksud dengan mana suka. Jadi menurut kami,
pada intinya suatu kata disebut kursi, meja, murid, guru, dan lain-lainnya
ditentukan bukan atas dasar kriteria atau standar, melainkan karena mana suka
atau dari sananya memang sudah begitu.

3). Ujar

Menurut Bapak Hari Satrijono (2021) Bahasa berfungsi jika diujar atau
dilisankan dengan penyampaian lafal dan niat yang jelas. Ujar lebih mengarah
pada penyampaian ungkapan dan ekspresi yang dilakukan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata ujar ialah perkataan yang diucapkan.
Jadi dapat ditarik garis besarnya bahwa ujar ialah bahasa yang dilisankan
seseorang sebagai perwakilan dalam menyampaikan ungkapan dan juga dapat
menunjukkan perasaan.

4). Manusiawi

Bahasa disebut manusiawi karena bahasa menjadi berfungsi selama


manusia menggunakannya. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia akan
berinteraksi atau berkomunikasi dengan manusia lain menggunakan bahasa
sebagai media, baik komunikasi lisan maupun lewat tulisan. Kata manusiawi
sendiri dalam KBBI diartikan sebagai kemanusiaan. Jadi menurut kami, sifat
bahasa dikatakan manusiawi apabila saat berkomunikasi dengan sesama
makhluk hidup pemilihan bahasa yang digunakan dapat tersampaikan dan
saling mudah dimengerti oleh manusia.

5). Komunikatif

Bahasa dimanfaatkan oleh manusia sebagai media atau jembatan


komunikasi dengan manusia lainnya. Seperti berkomunikasi dengan sesama
menggunakan bahasa sebagai bentuk komunikatif antara belah pihak. H.G.
Brown (1987:4) berpendapat bahwa Bahasa adalah suatu sistem komunikasi
menggunakan bunyi yang diucapkan melalui organ-organ ujaran dan didengar
di antara anggota-anggota masyarakat, serta menggunakan pemrosesan simbol-
simbol vokal dengan makna konvensional secara arbitrer. Walija (1996:4)
memaparkan Definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif
untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang
lain.

Ragam tulisan dan lisan

Ragam bahasa menurut sarananya ada dua, yakni; ragam lisan dan tulisan.
Makna ragam lisan diperjelas dengan intonasi yaitu; tekanan, nada, tempo suara,
dan perhentian. Sedangkan penggunaan ragam tulisan dipengaruhi oleh bentuk,
pola kalimat, dan tanda baca.

Goeller (1980) mengemukakan bahwa ada tiga karakteristik bahasa tulisan


yaitu acuracy, brevety, claryty (ABC).

1. Acuracy (akurat) adalah segala informasi atau gagasan yang dituliskan


yang dapat memberi keyakinan bagi pembaca bahwa hal tersebut masuk
akal dan logis.
2. Brevety (ringkas) yang berarti gagasan tertulis yang disampaikan bersifat
singkat karena tidak menggunakan kata yang mubazir dan berulang,
seluruh kata yang digunakan dalam kalimat ada fungsinya.
3. Claryty (jelas) adalah tulisan itu mudah dipahami, alur pikirannya mudah
diikuti oleh pembaca dan tidak menimbulkan makna ganda atau salah
tafsir bagi pembaca.

Yang membedakan ragam lisan dan tulisan ialah berkaitan dengan intonasi
(panjang pendek suara atau tempo, tinggi rendah suara atau nada, keras lembut
suara atau tekanan) yang sulit dilambangkan dengan ejaan atau tanda baca
ataupun susunan tulisan. Itu sebabnya, kadangkala bahasa tulisan perlu
dirumuskan kembali atau ditata ulang jika ingin disampaikan sebagaimana seperti
menyampaikan perasaan melalui bahasan lisan atau secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai