Sifat-Sifat Bahasa Revisi
Sifat-Sifat Bahasa Revisi
1). Sistematik
Menurut Santoso, dkk. (2004), bahasa disebut mana suka karena unsur-
unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar. Tidak ada hubungan logis antara
bunyi dan makna yang disimbolkannya. Sebagai contoh, kursi bukan disebut
meja. Anak-anak yang anda ajar disebut murid bukan guru. Kita tidak dapat
memberi alasan pertimbangan mengapa kata tersebut disebut begitu, karena
sudah begitu dari dulu. Chaer (2007) menjelaskan tentang apa yang dimaksud
dengan arbitrer atau mana suka yaitu tidak adanya hubungan wajib antara
lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang
tersebut. Seperti itulah yang dimaksud dengan mana suka. Jadi menurut kami,
pada intinya suatu kata disebut kursi, meja, murid, guru, dan lain-lainnya
ditentukan bukan atas dasar kriteria atau standar, melainkan karena mana suka
atau dari sananya memang sudah begitu.
3). Ujar
Menurut Bapak Hari Satrijono (2021) Bahasa berfungsi jika diujar atau
dilisankan dengan penyampaian lafal dan niat yang jelas. Ujar lebih mengarah
pada penyampaian ungkapan dan ekspresi yang dilakukan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata ujar ialah perkataan yang diucapkan.
Jadi dapat ditarik garis besarnya bahwa ujar ialah bahasa yang dilisankan
seseorang sebagai perwakilan dalam menyampaikan ungkapan dan juga dapat
menunjukkan perasaan.
4). Manusiawi
5). Komunikatif
Ragam bahasa menurut sarananya ada dua, yakni; ragam lisan dan tulisan.
Makna ragam lisan diperjelas dengan intonasi yaitu; tekanan, nada, tempo suara,
dan perhentian. Sedangkan penggunaan ragam tulisan dipengaruhi oleh bentuk,
pola kalimat, dan tanda baca.
Yang membedakan ragam lisan dan tulisan ialah berkaitan dengan intonasi
(panjang pendek suara atau tempo, tinggi rendah suara atau nada, keras lembut
suara atau tekanan) yang sulit dilambangkan dengan ejaan atau tanda baca
ataupun susunan tulisan. Itu sebabnya, kadangkala bahasa tulisan perlu
dirumuskan kembali atau ditata ulang jika ingin disampaikan sebagaimana seperti
menyampaikan perasaan melalui bahasan lisan atau secara langsung.