Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN I

ANAMNESIS PENYAKIT SISTEM KARDIOVASKULER

Tujuan Belajar
Setelah mengikuti kegiatan ini, mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan, sikap, dan
keterampilan melakukan anamnesis penyakit sistem kardiovaskuler secara sistematis,
komunikatif, dan profesional untuk mengarahkan pada diagnosis dan diagnosis banding.

Standar Kompetensi Dokter Indonesia (tahun 2012)


Tingkat Kompetensi
Daftar Keterampilan Klinis
1 2 3 4
Communication and Recording 4

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran ini diselenggarakan selama 1x1,5 jam, dengan rincian kegiatan terdiri
dari: simulasi, praktik, diskusi, dan penilaian

ANAMNESA
Anamnesa merupakan bagian yang paling penting pada proses pemeriksaan pasien. Keluhan
utama penyakit pada sistem kardiovaskuler adalah sesak napas, nyeri dada, palpitasi dan
claudication.

SESAK NAPAS
Pasien dengan penyakit jantung biasanya merasa sesak napas pada saat melakukan aktifitas
fisik (exertional dyspnoea) dan kadang-kadang timbul sesak pada saat berbaring (positional
dyspnoea atau orthopnoea). Patofisiologi orthopnoea adalah sebagai berikut : pada waktu
pasien berbaring, terjadi redistribusi cairan dari jaringan perifer ke paru-paru sehingga terjadi
peningkatan tekanan kapiler pulmonary. Hal ini kemudian men-stimulasi ujung saraf pada
paru-paru sehingga terjadilah orthopnoea. Kadang-kadang pasien mendadak terbangun dari
tidurnya, megap-megap, sesak napas. Jadi pasien lebih baik tidur dalam posisi setengah
duduk atau dengan beberapa bantal. Gejala ini biasanya disertai dengan batuk yang berdahak
putih berbusa (paroxysmal nocturnal dyspnoea).
Mekanisme dyspnoea karena aktifitas fisik masih kontroversial. Ada pendapat bahwa
mekanismenya sama dengan orthopnoea, yaitu terjadi peningkatan venous return dari otot
pada saat aktifitas fisik, sehingga meningkatkan tekanan atrium kiri. Padahal, sesak napas
pada saat aktifitas fisik tidak selalu berhubungan langsung dengan tekanan atrium kiri. Ada
faktor-faktor lain seperti penurunan kadar oksigen pada darah di arteri dan perubahan fungsi
otot jantung pada payah jantung kronis.

Sesak napas yang disertai wheezing kadang-kadang disebabkan karena penyakit jantung,
tetapi terlebih dahulu harus disingkirkan adanya obstruksi jalan napas.

Pasien yang merasa tiba-tiba harus menarik napas dalam-dalam, yang tidak ada hubungannya
dengan aktifitas fisik, yang sering mengeluh sesak napas atau yang merasa terus menerus
tidak dapat bernapas dengan baik, bukan gejala dari penyakit jantung, tetapi merupakan
gejala kecemasan.

Kadang-kadang sulit untuk membedakan sesak napas yang disebabkan karena penyakit paru-
paru atau jantung. Paroxysmal nocturnal dyspnoea atau orthopnoea merupakan gejala
penyakit jantung, sedangkan wheezing merupakan gejala penyakit paru-paru.

Diagnosa banding dyspnoea


• Payah jantung
• Penyakit jantung iskemi (atypical angina)
• Emboli paru
• Penyakit paru
• Anemia berat

Anamnesa sesak napas


• Apakah sebelumnya pernah sesak napas ?
• Apakah sesak napas terjadi waktu beraktifitas fisik ?
• Aktifitas fisik seperti apa yang menimbulkan sesak napas seperti ini ?
• Apakah pernah mendadak terbangun dari tidur karena sesak napas ?
• Pada waktu tidur menggunakan berapa bantal ?
• Apakah sesak napas disertai dengan batuk atau wheezing ?
Klasifikasi Payah Jantung
Grade I :
Tidak ada keluhan pada waktu istirahat. Timbul dyspnoea pada aktifitas fisik berat.
Grade II :
Tidak ada keluhan pada waktu istirahat. Timbul dyspnoea pada aktifitas fisik sedang.
Grade III :
Ada keluhan ringan pada waktu istirahat. Timbul dyspnoea ringan pada aktifitas fisik ringan,
dyspnoea berat pada aktifitas sedang.
Grade IV :
Dyspnoea pada waktu istirahat, dyspnoea berat pada aktifitas fisik sangat ringan. Pasien harus
tirah baring.

NYERI DADA
Nyeri dada yang disebabkan karena iskemi myocardial. Sekitar 50% pasien yang datang ke
klinik kardio mengeluh nyeri dada. Nyeri dada karena penyakit jantung disebut dengan
angina pectoris, penyebabnya adalah karena suplai darah ke otot jantung tidak mencukupi
kebutuhan metabolisme jantung normal. Pasien dengan angina pada umumnya mengalami
penyempitan atau stenosis pada satu atau lebih arteri coronaria. Nyeri timbul karena
peningkatan metabolisme jantung pada waktu peningkatan aktifitas fisik atau emosional
pasien. Sebagian kecil angina disebabkan karena stenosis aorta atau hypertrophy
cardiomyopathy. Sifat khas angina adalah nyeri dada yang timbul pada waktu beraktifitas
fisik dan menghilang bila aktifitas dihentikan. Nyeri seperti terbakar, tertusuk, terhimpit atau
tercekik.

Nyeri yang mirip dengan angina, tetapi timbul pada waktu istirahat dapat disebabkan karena
unstable angina atau infark myocard. Nyeri pada infark myocard sifatnya berat, persisten dan
sering disertai mual.
Gambar 1. Distribusi nyeri angina

Penyebab nyeri dada pada waktu aktifitas


• Angina karena atheroma koroner
• Aortic stenosis
• Hypertrophic cardiomyopathy

Ciri-ciri nyeri angina


• Disebabkan karena aktifitas fisik dan emosi
• Nyeri berkurang dengan istirahat
• Nyeri seperti terbakar, tertekan, terhimpit, tercekik
• Lokasi nyeri retrosternal
• Nyeri bertambah parah setelahmakan atau udara dingin
• Nyeri berkurang dengan pemberian nitrat

Anamnesa angina
• Apakah nyeri timbul pada waktu beraktifitas fisik ? (misalnya naik tangga)
• Nyeri di dada sebelah mana ?
• Apakah nyeri bertambah bila udara dingin ?
• Apakah nyeri bertambah pada waktu beraktifitas fisik setelahmakan ?
• Apakah nyeri berkurang setelah beristirahat ?
• Apakah nyeri terjadi bila merasa terlalu gembira atau terlalu sedih ?
Penyebab nyeri dada waktu istirahat
• Infark myocard
• Unstable angina
• Dissecting aortic aneurysm
• Nyeri esophagus
• Pericarditis
• Nyeri pleuritik
• Nyeri musculoskeletal
• Herpes zoster (shingles)

Pericarditis
Pericarditis adalah inflamasi pericardium (selaput serous yang membungkus jantung).
Pericarditis merupakan komplikasi infark myocard. Dapat juga disebabkan karena infeksi
virus atau bakteri, atau karena uraemia. Nyerinya berupa nyeri konstan di belakang tulang
dada dan makin nyeri pada waktu napas dalam. Nyeri pericarditis berhubungan dengan
pergerakan tubuh (mis, perubahan posisi berbaring) tetapi tidak berhubungan dengan aktifitas
fisik seperti nyeri angina atau infark myocard. Kadang-kadang menjalar ke ujung bahu kiri.

Nyeri musculoskeletal
Nyeri pada dinding dada atau spine thoracic sering dikira penyakit jantung. Nyeri ini terasa
sakit dan berhubungan dengan pergerakan tubuh tertentu dan nyeri tetap timbul pada waktu
istirahat. Sekitar cartilage costal biasanya terasa lunak.
Nyeri dada lainnya
Nyeri dada lainnya yang sering dikira nyeri jantung adalah nyeri pleurisy, yaitu
pneumothorax akut atau shingles.

PALPITASI
Palpitasi adalah denyut jantung yang abnormal. Jantung berdenyut sangat cepat atau tidak
teratur (aritmia). Dapat juga karena impuls cardiac terlalu kuat yang disebabkan vasodilatasi
berlebihan.
Pada saat anamnesa, tanyakan apakah aritmia hanya terjadi sementara atau sampai
menyebabkan pasien tidak dapat bekerja dan harus berbaring. Kadang-kadang aritmia dapat
menyebabkan pingsan.
Pada pasien tertentu, palpitasi dicetuskan oleh makanan tertentu, teh, kopi, anggur dan coklat.
Perlu ditanyakan tentang obat-obat yang biasanya diminum, terutama decongestan dan obat
flu yang mengandung senyawa simpatomimetik.
Penyebab palpitasi
• Ekstrasistole
• Paroxysmal atrial fibrillation
• Paroxysmal supraventricular tachycardia
• Thyrotoxicosis
• Perimenopausal

Anamnesa palpitasi
• Coba tirukan bunyi denyut jantung anda pada waktu terjadi palpitasi
• Apakah denyut jantung teratur atau tidak teratur ?
• Apakah ada hal-hal tertentu yang dapat meredakan gejala palpitasi ?
• Apa yang anda lakukan pada waktu timbul gejala palpitasi ?
• Apakah ada makanan tertentu yang menimbulkan palpitasi ?
• Obat-obat apa yang sekarang digunakan ?

Syncope (pingsan, semaput)


Syncope adalah hilangnya kesadaran sementara karena berkurangnya suplai darah ke otak.
Diagnosa banding utamanya adalah epilepsi. Bila suplai darah ke otak berhenti agak lama,
dapat timbul kejang. Penyebab syncope antara lain : simple fainting (vasovagal syncope),
micturition syncope, hipotensi postural, vertebrobasilar insufficiency dan aritmia jantung,
terutama intermittent heart block. Simple fainting disebabkan karena respons vagal yang
menyebabkan denyut jantung melambat dengan reflex vasodilatasi. Biasanya disebabkan
karena kombinasi hilangnya venous return (misalnya berdiri pada saat upacara) dengan
peningkatan efek simpatik (terlalu gembira, takut, jijik). Micturition syncope biasanya terjadi
waktu malam hari pada laki-laki lanjut usia dengan obstruksi prostat.
Pada saat pingsan, hilangnya kesadaran tidak terjadi mendadak; pasien tampak pucat atau
‘agak hijau’, baik sebelum atau sesudah pingsan. Penanganannya adalah dengan menaikkan
tungkai. Sebaliknya syncope karena heart block, terjadinya tiba-tiba, tanpa tanda-tanda
sebelumnya. Pasien tampak pucat pada waktu pingsan, dan bila sadar (biasanya juga tiba-
tiba) wajahnya berwarna agak kemerahan. Vertebro-basilar insufisiensi biasanya terjadi pada
lanjut usia. Gejala yang timbul karena pergerakan leher terganggu. Hipotensi postural
biasanya pada lanjut usia dan dicetuskan oleh obat antihipertensi.
Anamnesa syncope
Apabila memungkinkan, anamnesa diambil dari keluarga atau orang sekitar yang tahu
kejadiannya.
• Situasi apakah yangmenyebabkan syncope ?
• Apakah sebelumnya ada gejala-gejala tertentu ?
• Berapa lama pasien sadar kembali ?
• Apakah wajah terlihat pucat saat syncope dan setelah sadar ?
• Obat-obat apa yang sekarang diminum ?

Claudication
Claudication adalah kata Latin yang berarti berjalan pincang. Intermittent claudication
merupakan suatu keadaan dimana pasien merasa nyeri pada satu atau kedua tungkai pada
waktu berjalan dan nyeri berkurang bila pasien istirahat. Seperti angina yang merupakan
gejala awal suatu penyakit atheroma yang mempengaruhi arteri koroner, maka intermittent
claudication biasanya merupakan gejala awal penyempitan arteri yang men-suplai tungkai.
Nyeri berapa rasa sakit pada betis, paha atau pantat. Intermittent claudication lebih
banyakmengenai laki-laki dan perokok dari pada bukan perokok.

Pekerjaan dan riwayat keluarga


Riwayat keluarga sangat penting pada anamnesa penyakit jantung karena berbagai penyakit
jantung mempunyai predisposisi genetik (mis, hiperlipidemia). Tanyakan apakah orang tua
masih hidup, dan bila sudah meninggal, tanyakan penyebab kematiannya. Misalnya kematian
karena stroke mendadak menunjukkan adanya hipertensi dalam keluarga. Pekerjaan pasien
juga dapat berhubungan dengan penyakit jantung : misalnya bila timbul aritmia atau penyakit
jantung koroner, maka pasien tidak dapat bekerja sebagai pilot atau sopir truk.

Jangan lupa menanyakan kebiasaan merokok, minum alkohol dan obat-obat yang sekarang
dikonsumsi.

Anamnesa riwayat keluarga


• Apakah ada keturunan penyakit jantung ?
• Apakah kedua orang tua masih hidup ?
• Berapa usia kedua orang tua ? Apakah sehat atau sedang menderita suatu
penyakit?
• Apa penyebab kematian kedua orang tua ?
• Apakah saudara ada yang menderita penyakit jantung ?
CHECK LIST
INSTRUMEN PENILAIAN ANAMNESIS RIWAYAT PENYAKIT

Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Aspek non verbal:
a. Duduk dengan tegak dan sopan.
b. Berwajah cerah dan ramah.
c. Melakukan kontak mata.
d. Menggunakan bahasa yang dimengerti oleh pasien.
e. Intonasi yang jelas.
f. Artikulasi jelas.
g. Volume suara jelas
2. Menanyakan identitas:
a. Nama.
b. Umur.
c. Pekerjaan.
d. Alamat.
3. Menanyakan keluhan utama.
4. Menggali riwayat penyakit sekarang:
a. Onset.
b. Frekuensi.
c. Durasi.
d. Intensitas.
e. Sifat serangan.
f. Riwayat pengobatan.
g. Faktor yang mempengaruhi.
5. Melakukan anamnesis sistem yang relevan.
6. Menggali riwayat penyakit dahulu:
a. Penyakit yang sama/berkaitan dengan penyakit.
b. Riwayat alergi.
7. Menggali riwayat penyakit keluarga.
8. Memberi nasehat kepada pasien sesuai penyakit yang diderita.
9. Melakukan cross check.
10 Melakukan feed back.
11 Mencatat hasil.
Total nilai

Keterangan:
0: tidak dilakukan
1: dilakukan tetapi tidak benar
2: dilakukan dengan benar

Anda mungkin juga menyukai