Nama : Dimas Anggara

NIM : 20/465222/PEK/26225
Kelas : Eks A 48-A

Tugas Strategic Management

Chapter 3
Porter’s Five Forces Framework

1.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT Good Doctor Technology Indonesia merupakan perusahaan joint venture antara

Grab dan Ping An Good Doctor, dimana Ping An Good Doctor sendiri merupakan
perusahaan healthcare terbesar di China. PT Good Doctor Technology Indonesia pada
awalnya didirikan di Indonesia pada tanggal 11 Desember 2019. Good Doctor merupakan
solusi layanan kesehatan online yang komprehensif yaitu konsep pelayanan yang
ditawarkan cukup menyeluruh dan beragam dengan visi “One Doctor for One Family in
Indonesia”, dimana Good Doctor percaya bahwa setiap orang berhak memiliki akses
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Good Doctor lewat visinya ingin
memberikan proses pelayanan kesehatan menyeluruh yang bermanfaat bagi masyarakat
Indonesia dengan menghubungkan masyarakat Indonesia ke praktisi kesehatan, seperti
dokter dan spesialis, apotek, dan laboratorium hingga pengiriman obat langsung ke tangan
pasien dengan memanfaatkan teknologi menggunakan smartphone. Misi Good Doctor
adalah menggunakan teknologi untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat indonesia
sehingga akses pelanggan mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas serta
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kesehatan yang terbatas di negara yang luas
seperti Indonesia melalui teknologi yaitu dengan telekonsultasi online.
Beberapa layanan yang dimiliki Good Doctor adalah
1. Layanan telekonsultasi dengan dedicated dokter umum dan spesialis in-
house 24/7,
2. Janji temu medis di lab, klinik, dan rumah sakit pilihan (online-to offline),
3. Pembelian vitamin, obat generik dan obat resep di Good Doctor
HealthMall serta layanan pengiriman obat sampai ke tujuan pelanggan,
4. Berbagai macam artikel seputar kesehatan hingga tips mengelola hidup
sehat yang dikurasi oleh dokter umum maupun dokter spesialis in-house di
Good Doctor.
Nama : Dimas Anggara
NIM : 20/465222/PEK/26225
Kelas : Eks A 48-A

1.2. Porter’s Five Forces Framework Analysis

Gambar 1. Porter’s Five Forces Framework

Framework ini digunakan perusahaan untuk menentukan bagaimana strategi suatu

perusahaan dalam menghadapi pesaing dari masing-masing segmen dengan nilai yang
diberikan strong, moderate, dan weak. Apabila nilai yang diberikan semakin rendah maka
peluang perusahaan semakin besar dalam industri bisnis tersebut.

• Rivalry Among Competing Sellers – Strong

Pada segmen ini, industri persaingan bisnis yang sama dengan Good Doctor bisa
dikatakan kuat, karena Good Doctor merupakan salah satu pemain yang
termasuk baru di bidang jasa telekonsultasi kesehatan online dibandingkan
dengan beberapa nama lain yang sudah cukup familiar di kalangan masyarakat,
Nama : Dimas Anggara
NIM : 20/465222/PEK/26225
Kelas : Eks A 48-A
seperti Halodoc dan Alodokter. Layanan kesehatan online menjadi terakselerasi
dengan adanya masa pandemic seperti saat ini, dimana masyarakat/peserta lebih
memilih untuk melakukan konsultasi secara daring dibandingkan offline apabila
penyakit yang ingin dikonsultasikan hanya penyakit-penyakit ringan. Berdasarkan
pengamatan saya, pesaing utama dari Good Doctor adalah Halodoc yang juga
menyediakan layanan serupa. Halodoc sudah berdiri sejak 2016 sedangkan Good
Doctor 2019 sehingga untuk dapat bersaing dengan Halodoc yang sudah lebih
established tentunya akan menjadi tantangan yang harus dapat dilewati Good
Doctor. Mulai dari harga konsultasi yang ditawarkan baik itu oleh Good Doctor
dan Halodoc tidak berbeda jauh, jumlah userbase yang tentunya sudah lebih
banyak dikumpulkan oleh Halodoc, namun juga dari sisi pelayanan kesehatan.
Namun yang dapat ditonjolkan dan dapat menjadi senjata bagi Good Doctor
untuk melawan dominasi dari Halodoc terletak pada fitur konten, dimana dokter-
dokter Good Doctor adalah dokter yang dikelola secara in-house dibandingkan
dengan Halodoc yang menggunakan system marketplace dokter. Sehingga dari
sisi pelayanan, Good Doctor dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih
komprehensif serta service delivery mulai dari rekomendasi medis dan clinical
pathway yang lebih baik kepada pengguna. Good Doctor memiliki peluang yang
cukup besar untuk dapat mengusik dominasi Halodoc karena juga menjalin
kerjasama strategis dengan Grab untuk layanan delivery obat serta AdMedika
sebagai TPA dengan jumlah membership terbesar di Indonesia untuk dapat
memberikan layanan kesehatan online ke jutaan member AdMedika.

• Threat of New Entrants – Weak

Pada segmen ini, ada beberapa pesaing yang memiliki model bisnis yang sama
dengan Good Doctor, karena industri teknologi saat ini semakin maju dan
memberikan peluang kepada pesaing untuk meniru ide bisnis ini. Berbagai
macam inovasi dilakukan untuk mempengaruhi suatu bisnis. Akan tetapi, untuk
membuat bisnis platform healthtech memerlukan modal yang cukup besar,
resources yang tidak sedikit serta dibutuhkan banyak network/channel dengan
distributor farmasi, rumah sakit, lab hingga dokter. Selain itu juga diperlukan
Nama : Dimas Anggara
NIM : 20/465222/PEK/26225
Kelas : Eks A 48-A
orang yang memiliki pengetahuan tentang teknologi dan ahli tidak hanya di
bidang kesehatan, namun juga berbagai bidang seperti marketing, finance dan
operations dengan tujuan platform tersebut bisa dinikmati dan selalu update
sesuai dengan perangkatnya. Fitur yang berbeda dan konten yang menarik dalam
suatu platform menjadi hal yang paling penting untuk meningkatkan suatu
kualitas dan menarik minat para calon pelanggan. Sehingga saya menganggap
pada segmen new entrants ini bisa digolongkan weak, karena beberapa
penjelasan diatas, namun kondisi tersebut dapat menjadi masalah yang serius
apabila Good Doctor tidak mempersiapkan teknologi yang baik untuk terus
melakukan inovasi di dalam platformnya.

• Threat of substitute products or services – Strong

Pada segmen ini, saya melihat ancaman dari substitute products or services di
industri bisnis ini tergolong cukup tinggi, karena pemain healthtech serupa juga
tidak sedikit walaupun mungkin yang cukup dikenal oleh masyarakat/pengguna
hanya 3 atau 4 perusahaan. Masyarakat memiliki beberapa pertimbangan untuk
berpindah ke healthtech platform lain yang dikarenakan oleh beberapa hal
seperti performa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh suatu platform.
Apakah pengguna dapat secara cepat berkonsultasi dengan dokter atau malah
membutuhkan waktu antrian yang cukup panjang untuk dapat memulai sesi
konsultasi ke dokternya. Selain itu fitur-fitur yang dimiliki didalam aplikasi apakah
sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
Good Doctor harus memberikan layanan kesehatan dengan menerapkan SLA
yang cepat serta menyediakan fitur-fitur yang dapat membantu pengguna untuk
dapat menggunakan layanan yang dimiliki Good Doctor. Hal ini bertujuan untuk
memberikan kepuasan kepada pengguna dalam menggunakan layanan
telekonsultasi online miliki Good Doctor serta menarik minat dari calon pengguna
yang masih menggunakan layanan telekonsultasi online milik competitor.

• Bargaining power of buyers – Weak

Pada segmen ini, saya melihat kekuatan bargaining dari buyer tergolong lemah.
Nama : Dimas Anggara
NIM : 20/465222/PEK/26225
Kelas : Eks A 48-A
Dimana seperti pada masa pandemi seperti saat ini, malah terjadi akselerasi
terhadap penggunaan layanan telekonsultasi online. Selain itu, tidak meratanya
akses kesehatan di Indonesia membuat banyak masyarakat/pengguna yang
belum mendapatkan akses kesehatan yang layak. Ditambah, kesehatan
merupakan hal yang vital dan krusial bagi masyarakat/pengguna sehingga
kebutuhan pengguna akan pelayanan kesehatan tidak dapat ditunda, karena
apabila ditunda tentunya yang malah akan rugi adalah pengguna itu sendiri
karena ini berkaitan dengan kesehatannya.

• Bargaining power of suppliers – Weak

Pada segmen ini, saya melihat kekuatan bargaining dari supplier tergolong
lemah, karena dalam industri ini tersedia supply farmasi dan produk-produk
kesehatan, lalu supply lab, klinik dan rumah sakit serta jumlah dokter umum dan
spesialis yang cukup banyak sehingga bisa dibilang berbagai hal tersebut memiliki
cukup banyak substitusi sehingga ancaman dari suppliers terhadap industri
menjadi tidak signifikan.